Anda di halaman 1dari 3

SIMULASI UJIAN NASIONAL KIMIA

SOAL
Tabel berikut berisi data keelektronegatifan beberapa unsur
UNSUR KEELEKTRONEGATIFAN
J 1,94
K 2,20
L 2,55
M 3,55
N 4,00
Senyawa yang mempunyai tingkat kepolaran paling rendah adalah...
A. JK
B. MN
C. KN
D. JM
E. LN

PEMBAHASAN SOAL
CARA MENENTUKAN KEPOLARAN PADA SENYAWA KOVALEN

1. Berdasarkan Sifat Elektronegativitas

Molekul kovalen diatomik yang terbentuk dari atom-atom yang berbeda,


setiap atomnya mempunyai daya tarik terhadap elektron juga tidak sama
sehinga kedudukan pasangan elektron akan bergeser ke arah atom yang lebih
elektronegatif.
Misalnya, pada molekul HCl, atom klor mempunyai kemampuan menarik
elektron lebih kuat dibandingkan dengan atom hidrogen. Jadi kedudukan
pasangan elektron yang digunakan berikatan lebih mendekati atom klor,
sehingga terjadi pemisahan muatan dan terbentuk dipol (dwikutub).

[Pembahasan Soal]  Bimbel NARWASTU


Akibatnya, atom Cl lebih bermuatan negatif (polar negatif, d- ) dan
kelebihan muatan positif ada pada atom H (polar positif, d+).
Molekul-molekul seperti HCl ini disebut molekul polar, sedang molekul
kovalen diatomik yang terbentuk dari atom yang sama seperti H2 merupakan
molekul nonpolar.

Semakin Besar Perbedaan Keelektronegatifan unsur-unsur


yang berikatan, semakin polar molekul yang terbentuk
Untuk mengetahui besarnya kepolaran pada suatu senyawa digunakan
perbedaan elektronegativitas atau momen dipol. Semakin besar harga momen
dipol, semakin polar senyawa yang bersangkutan atau mendekati ke sifat
ionik. Pada senyawa non-polar mempunyai momen dipol nol.
Momen Dipol adalah hasil kali muatan dengan jarak antara kedua
muatan tersebut.

μ = q.
Dengan: μ = momen dipol dalam satuan Debye
q = muatan dalam satuan s. e. s (satuan elektrostatis)
 = jarak dalam satuan (angstrom)

Berikut Ini Tabel Momen dipol beberapa senyawa


Molekul Momen Dipol
H2 0
CO2 0,112
NO 0,159
HI 0,448
ClF 0,888
HBr 0,828
HCl 1,109
HF 1,827

2. Kesimetrisan dari bentuk molekul

Mari kita perhatikan molekul CCl4, yang


mempunyai bentuk molekul tetrahedaral dengan atom C
sebagai pusat dan atom-atom Cl pada sudut-sudutnya.
Sekalipun ikatan C – Cl bersifat polar, tapi karena
[Pembahasan Soal]  Bimbel NARWASTU
struktur molekul tersebut simetris maka momen dipol yang terjadi saling
meniadakan dan bersifat non-polar. Apabila salah satu atom Cl diganti oleh
atom lain misalnya H, bentuk molekulnya menjadi asimetri maka diperoleh
molekul yang bersifat polar.

Pada molekul CO2, atom O


lebih elektronegatif daripada
atom C, sehingga elektron akan
lebih mendekat ke atom O. Akan
tetapi, karena momen dipol ke
arah kedua atom oksigen ini
berlawanan maka akan saling meniadakan sehingga bentuk molekulnya
simetris akibatnya molekul CO2bersifat non-polar dengan bentuk molekul
linier.
Pada molekul H2O, kedua momen dipol tidak saling meniadakan karena
molekul ini mempunyai bentuk V atau asimetri dengan sudut 1050, sehingga
H2O merupakan molekul yang polar.

Untuk bisa menjawab soal di atas, maka kita harus melakukan perhitungan
sebagai berikut:
UNSUR KEELEKTRONEGATIFAN
J 1,94
K 2,20
L 2,55
M 3,55
N 4,00
A. JK = eK – eJ = 2,20 – 1,94 = 0,26
B. MN = eN – eM = 4,00 – 3,55 = 0,45
C. KN = eN – eK = 4,00 – 2,20 = 1,8
D. JM = eM – eJ = 3,55 – 1,94 = 1,61
E. LN = eN – eL = 4,00 – 2,55 = 1,45
senyawa
Maka senyawa yang mempunyai kepolaran paling rendah adalah
yang mempunyai nilai elektronegativitas senyawa yang
terbentuk paling rendah
Maka Jawabannya adalah: A. JK

[Pembahasan Soal]  Bimbel NARWASTU

Anda mungkin juga menyukai