Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Umum

II.1.2 Morfologi Bakteri

Bakteri merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang tidak


bisa dilihat oleh mata langsung. Bakteri memiliki bentuk bermacam-
macam bentuk morfologi yaitu bulat,batang,dan spiral. (Fifendy,2017).

A. Bakteri bentuk batang

Bakteri bentuk batang dikenal sebagai hasil kata hasil berasal


dari bacillus yang berarti batang. Bentuk hasil dapat dibedakan atas.
Basil tunggal,diplobasil dan stroptobasil. (Fifendy,2017).

B. Bakteri untuk bola

Bakteri berbentuk bola dikenal sebagai coccus,bakteri ini juga


dapat dibedakan atas:

1. Monokurkus, yaitu bakteri berbentuk bola tunggal misalnya


Neisseri gunohanae, penyebab penyakit kencing nanah.

2. Dilokukus, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok


memanjang membentuk rantai.

3. Sarkina, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkolompok


membentuk rantai.

4. Stafilokokus, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkaloni


membentuk sekelompok sel tidak teratur hingga bentuknya mirip
kumpulan buah anggur (Fifendy,2017)
C. Bakteri bentuk Spiral

Ada tiga macam bentuk spiral :

1. Spiral yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral


misalnya spirilum

2. Vibrio, ini dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna,


misalnyavibrio cholera penyebab penyakit kolera.

3. Spiroseta, yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang bersifat


lentur. Pada saat bergerak tubuhnya dapat memanjang dan
mengerut (Fifendy,2017)

II.1.2 Anatomi Bakteri

Bakteri tersusun atas dinding sel dan inti sel. Di sebelah luar
dinding sel terdapat selubung atau capsul di dalam sel bakteri tidak
terdapat membrane seperti kloroplas dan mitokondria. Struktur tubuh
bakteri dari lapisan luar hingga bagian dalam sel yaitu flogela,
dinding sel, membrane sel mesosom, fotosintesik,sitoplasma, DNA,
plasmid, ribosom, endospore. (Fifendy.2017).

II.1.3 Pertumbuhan Bakteri

Bakteri memiliki permukaan yang luas sesuai dengan


perbandingan volume tubuhnya oleh karena itu, bakteri akan cepat
memperoleh makanan dan lingkungannya, baik secara difusi maupun
kondisi yang cocok bakteri akan tumbuh dengan cepat.
(Fifendy,2017).

II.1.4 Pembuatan Media Pertumbuhan Bakteri

Medium merupakan suatu bahan yang terdiri atas


campuran sebagai tempat tumbuh mikroba selain untuk
menumbuhkan mikroba medium dapat digunakan juga untuk isolasi
(Cahyani,2014)

Isolasi bakteri, larutan dengan pengenceran 10‾6 (PU/ML.


10‾7 (PU/ML) masing-masing diambil sebanyak 0,1 ml kemudian
isolasi pada PCA dengan teknik sebar menggunakan spader
dilakukan secara duplo untuk setiap pengenceran. Biarkan diinkubasi
pada suhu 35°C selama 48 jam (Nufus,2016)

Isolasi dan pemurnian, isolasi bakteri metanofrot diawali


dengan membuat seri pengenceran 10‾6 sampai 10‾8 sekap sampel
dengan dua ulangan. Selanjutnya setiap sampel ditumbuhkan pada
media selektif NMS ( Nonci,2015)

Seleksi isolaf berdasarkan reaksi gram koloni tunggal yang


diperoleh selanjutnya dianalisis dengan pengujian reaksi gram
dengan tujuan untuk membedakan bakteri tergolong positif atau
negative (Nonci,2015)

Analytab dengan fest kit lapi berfungsi untuk


mengindetifikasi bakteri gram negative test ini menggunakan 7-20
reaksi biokimia untuk mendeteksi bakteri melalui reaksi biokimia
yang terjadi pada tubuh bakteri tersebut. (Waluyo,2017)

II.1.5 Jumlah kaloni bakteri pada media Na dengan pengenceran.

Metode hitungan cawan dilakukan dengan pengenceran


sampel suspense bakteri ke dalam media nutrient agar (NA). Koloni
yang terbentuk pada cawan tersebut dalam jumlah yang dapat
dihitung dimana jumlah terbaik adalah antara 30 sampai 300 sel
mikroba per rotasi. Prinsip pengenceran adalah menurunkan jumlah,
semakin banyak jumlah pengenceran yang dilakukan, semakin
sedikit jumlah mikroba dimana suatu saat di dapat hanya tabung.
(Panjaitan. 2014)
Larutan yang digunakan untuk pengenceran harus memiliki
sifat osmotic yang sama dengan keadaan lingkungan asal mikroba
untuk menghindar rusaknya sel selain itu, juga dijaga agar tidak
terjadi perbanyakan sel selama pengenceran. (Padjajaran,2014)

Media NA digunakan karena media NA merupakan media


yang paling cocok untuk kultur bakteri. Selanjutnya cawan petri
diinkubasikan selama 2x24 jam pada suhu 37°C. Inkubasi dilakukan
selama 2x24 jam karena jumlah koloni bakteri dapat dihitung
langsung oleh kasat mata. (Padjajaran,2014)

Macam-macam fungsi nutrient dalam media, yaitu :


Anisah,2015)

1. Air, sebagai sumber oksigen dan pelarut nutrient.

2. Pepton sebagai sumber N organik, untuk sintesa enzim dan bahan


seluler.

3. Exrack daging/meat extrack, sebagai sumber C dan N

4. Extrack khamir/yeart extrack, untuk menstimulir pertumbuhan.

5. Mineral sebagai sumber K,Na,Mg,Fe,S,P,Cl untuk mikronutrien.

6. NaCl, untuk pengaturan tekanan osmosi dan pertumbuhan halafil

7. Karbohidrat,sebagai sumber C dan energy

8. Agar,agar gelatin sebagai bahan pemadat pada media padat dan


gel. (Anisah,2015)

Pertumbuhan media ada 2 macam yaitu : (Harti,2015)

1. Media semi padat (semi solid media), mengandung agar-agar 0,6-


0,75%.
Contoh media SIM (Sulfida,Indol,Motilitas) untuk
pengamatan morilitas

2. Media cair (Liquid media) tanpa mengandung bahan pemadat,


contoh nutrient cair BHI (Brain heart Infusion). (Hart,2015)

Pertumbuhan bakteri berlangsung sangat cepat dalam


kondisi normal, bakteri membelah diri menjadi dua setiap 20 menit.
Catatan waktu kemudian di kenal sebagai catatan waktu demikian
dikenal sebagai waktu generasi. (Fifendy,2017)

Hubungan antara jumlah sel bakteri dengan waktu


pertumbuhannya dinyatakan dalam kurva pertumbuhan. Kurva
pertumbuhan dapat di bagi menjadi 4 fase, yaitu fase lag (fase
pemulaan), fase logaritrma (fase pembiakan cepat), fase stasioner
(diperlambat) dan fase penurunan (fase kematian). (Fifendy,2017)

Total bakteri saluran pencernaan lobster TBC merupakan


metode yang sering digunakan dalam analisa jumlah
mikroorganisme dapat langsung dihitung setelah tumbuh dan
berkembangbiakan dengan bentuk koloni-koloni. (Nufus,2016)

II.1.6 Pengertian Inokulasi

Inokulasi adalah menanam mikroba inokula secara aseptis ke


dalam media steril. Inokula adalah bahan yang mengandung mikroba
atau biakan mikroba, baik dalam keadaan cair maupun padat dapat
dilakukan dengan cara penggoresan (steak plate) atau tusukan dan
cara penuangan (pour plate). (Abna,2017).

Anda mungkin juga menyukai