Anda di halaman 1dari 32

BAB III

PEMBAHASAN

1.1. Tinjauan Umum Organisasi

1.1.1. Sejarah Perusahaan

PT Novell Pharmaceutical Laboratories didirikan pada tanggal 19 Oktober

tahun 1998 sebagai akibat dari meningkatnya globalisasi dan kecenderungan

menuju efisiensi dalam industry farmasi.

Pada tahun 1996 dua perusahaan farmasi raksasa melakukan yakni Glaxo

Internasional dan Burroughs Wellcome melakukan marger. Pada tahun 1998

pabrik tersebut di akuisisi oleh investor local yang mendirikan sebuah perusahaan

baru yang disebut Novel Pharmaceutical Laboratories yang memiliki status

sebagai sebuah perusahaan investasi asing dan terdaftar dengan badan koordinasi

penanaman Indonesia (BKPM).

Kata Novell berasal dari Bahasa Inggris Novel yang diterjemahkan sebagai

sesuatu yang baru, segar dan juga selalu membawa inovasi. PT Novell

Pharmaceutical Laboratories selalu berusaha melakukan inovasi-inovasi baru,

serta terus berkembang sejalan dengan pengembangan bisnis Perusahaan baik dari

sisi produk, teknologi, jangkauan pemasaran, system dan kompetesi sumber daya

manusianya.

Pada bulan Juni 2011, Novel memperoleh persetujuan dari Australia

Therapeutic Goods Administrasi (TGA), pada tahun 2009 dari GCC, pada tahun

2009 dari Afrika Selatan PKS, pada tahun 2009 dari UEA, pada tahun 20110 dari

24
25

Kenya dan pada tahun 2011 dari turki sebagai bukti perbaikan terus-menerus

dalam proses kualitas untuk memastikan produk-produk berkualitas untuk semua

pelanggannya.

Pada tahun 2013, Novel menjadi perusahaan farmasi local pertama di

Indonesia yang mendapatkan persetujuan dari otoritas GMP Uni Eropa (Jerman

Lageso) untuk pabrik injeksinya. Novel juga menjadi satu-satunya perusahaan

yang memiliki lisensi GMP dari Eropa, Australia, Afrika Selatan PICS dan Gulf

Countries GCC.

Sebagai bentuk ekspensi internasional, Novell memiliki kantor dan tim

pemasaran sendiri di Filipina, Thailand dan Vietnam, dengan lebih dari 30

karyawan di luar Indonesia..

Visi dan Misi

Visi:

“Mendukung misi pemerintah dalam menjadikan produk berkualitas baik untuk

masyarakat, dengan menyediakan produk berkualitas yang terjangkau”.

Misi:

1. Mengembangkan produk baru dan memasarkan produk berkualitas tinggi,

yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.

2. Sejalan dengan pasar bebas, menempatkan diri sebagai penyedia produk

farmasi yang berkualitas bagi pasien dan rekan Internasional.


26

1.1.2. Struktur Organisasi

Organisasi merupakan pola hubungan kerja antara dua orang atau lebih

dalam suatu susunan pertanggunganjawab untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Organisasi dalam suatu perusahaan atau lembaga memegang

Peran penting sebab itu fungsi untuk memudahkan perusahaan atau lembaga agar

didalamnya mencapai tujuan. Maka disusun suatu struktur organisasi perusahaan.

Adapun struktur organisasi PT Novell Pharmaceutical Laboratories adalah sebagai

berikut:

Director

Payroll

Manufacturing Supporting Marketing

Scientific
Management Alpha
Training

PPIC Export Sigma

Business
Purchusing Mars
Development

Product GA &
Venus
Development Purchasing

Finance &
Produksi Gamma
Accounting

Quality Control Management IS Bionic

Quality
Human RD OGB
Assurance

Teknik Business IC CHC 1

Marketing
Analisyst

Customer
Relations

Sumber:Direktur PT Novell Pharmaceutical Laboratories


Gambar III.2
Struktur Organisasi PT. Novel Pharmaceutical Laboratories
27

Struktur organisasi PT Novell Pharmaceutical Laboratories merupakan

struktur organisasi garis dimana wewenang dan kekuasaan berasal dari atas

kemudian mengalir kebagian-bagian di bawahnya dan masing-masing bagian

tersebut bertanggung jawab penuh pada atasannya.

Mengenai penjelasan dari setiap devisi adalah sebagai berikut:

1. Direktur Utama

a. Merupakan pimpinan perusahaan yang berhak mengatur dan memiliki

kewenangan untuk bertindak atas apa yang diinstruksikannya kepada

jajaran direksi yang terkait.

b. Sebagai koordinasi, komunikator, pengambil keputusan, pimpinan,

pengelola dan eksekutor dalam menjalankan dam memimpin perusahaan.

c. Menetapkan strategi-strategi untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

2. Manufacturing

Bagian yang berlokasi di daerah Gunung Putri-Bogor ini terbagi menjadi

delapan divisi yaitu:

a. Management

Bertanggungjawab dalam mengendalikan dan mengontrol seluruh proses

kegiatan yang berlangsung di pabrik mulai dari proses awal produksi

hingga menghasilkan produk yang berkualitas termasuk sumber daya

manusia didalamnya.

b. PPIC

PPIC adalah singkatan dari Production Planning and Inventory Control

yang berfungsi merencanakan dan mengendalikan rangkaian proses

produksi agar berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan serta
28

mengendalikan jumlah inventori agar sesuai dengan kebutuhan yang

menjembati marketing dan produksi. PPIC menterjemahkan kebutuhan

marketing kedalam bentuk rencana produksi dan ketersediaan bahan baku

yang akan dijalankan agar order yang diterima marketing bisa dikirim

tepat waktu dan tepat quantity.

c. Purchasing

Bagian pembelian yang bertanggungjawab dalam hal penyediaan

kebutuhan di pabrik baik itu dalam hal bahan baku maupun ketersediaan

lainnya.

d. Product Development

Unit yang berfungsi melakukan pengembangan produk mulai dari

pemahaman mengenai peluang di pasar dan berakhir pada produksi dan

penjualan sebuah produk.

e. Produksi

Terbagi menjadi dua unit yakni Processing dan Packaging. Processing

adalah proses pengolahan produk kemudian setelah produk dihasilkan

masuk ke tahap packaging atau pengemasan sesuai standard yang berlaku.

f. Quality Control

Unit Pengendalian mutu melakukan aktivitas checking atau inspeksi

terhadap suatu produk.

g. Quality Assurance

Unit yang bertanggungjawab dalam menjamin mutu suatu produk mulai

dari pemesanan bahan baku dan kemasan sampai obat siap dikonsumsi

konsumen.
29

h. Tehnik

Unit yang bertanggungjawab atas penggunaan mesin-mesin di pabrik

yang berhubungan dengan aktivitas produksi.

3. Supporting

Terdiri dari sepuluh devisi sebagai berikut:

a. Scientific Training

Divisi yang berfungsi dalam memberikan pelatihan kepada sejumlah

karyawan dalam halnya Hard Skill Training.

b. Export

Divisi yang berfungsi untuk melakukan ekspansi jaringan pasar

internasional serta meningkatkan jumlah ekspor produk farmasi ke Benua

Asia, Australia dan Eropa.

c. Business Development

Berfungsi untuk mengembangkan produk berkualitas, inovatif, prospektif

yang teregistrasi dan terdaftar hak patennya dengan membangun jaringan

kerja sama dengan Principals Internasional.

d. GA & Purchasing

GA atau General Affair berperan melayani banyak kebutuhan pendukung

kerja dari Divisi Marketing dan Supporting. Diantarannya adalah mengatur

segala bentuk penggunaan dan perawatan kendaraan operasional

perusahaan, pembangunan dan perawatan gedung kantor, pengawasan

terhadap aset perusahaan, penyediaan konsumsi karyawan dan sebagainya.

Sedangkan Purchasing merupakan bagian pembelian yang terdapat di

kantor pusat yang bertanggungjawab dalam mendukung dan menangani


30

kebutuhan kantor. Elektronik, alat keamanan, building material dan lain

sebagainya.

e. Finance & Accounting

Divisi yang bertanggungjawab agar semua transaksi keuangan dapat di

jalankan sesuai dengan budget dan rencana pembayaran (Cash out flow)

dimana pencatatannya dilakukan dengan benar. Selain itu juga bertugas

untuk memastikan bahwa transaksi penerimaan dapat tertagih tepat waktu

(Cash in flow).

f. Management Information System

Divisi yang bertanggungjawab dalam penyelesaian prasarana perangkat

computer dan system informasi sebagai upaya untuk menunjang kegiatan

operasional sehari-hari maupun dalam proses pengambilan keputusan oleh

karyawan.

g. Human Resources Departement

Divisi yang bertanggungjawab atas pengelolaan dan pengembangan

Sumber Daya Manusia dalam perusahaan.

h. Business Improvement Control

Terdiri dari dua departemen berbeda yaitu Business Improvement (BI) dan

Internal Control (IC). BI berperan dalam meningkatkan kemajuan

perusahaan dengan menyediakan proyek ataupun program yang

bermanfaat bagi karyawan. Sedangkan IC bertugas untuk memastikan agar

semua divisi telah menjalankan tugasnya sesuai dengan SOP dan peraturan

perusahaan.
31

i. Marketing Analisyst

Berfungsi melakukan analisis terhadap nilai penjualan Divisi Marketing.

j. Customer Relations

Berperan dalam menganalisis hubungan dengan para customer.

4. Marketing

Berperan mengelola dan memperluas area sales dengan menjalin kerjasama

yang baik dengan seluruh customer yang ada di Indonesia dan distributor

dalam upaya pencapaian sales achievement. Terbagi menjadi sebelas divisi

dengan kategori jenis produk obat yang berbeda di masing-masing divisi.

1.1.3. Kegiatan Usaha

Kegiatan Usaha dari PT Novell Pharmaceutical Laboratories adalah

mengeksplorasi dengan mitra potensial kontak manufaktur untuk pasar

internasional dan lisensi untuk pasar Indonesia.

1. Novell ekspor produk sendiri melalui mitra di berbagai Negara.

2. Novell menyediakan layanan kontrak manufaktur untuk pembeli internasional

menggunakan nama merek pembeli.

Prosedur khas adalah:

1. Potensi pokok memberikan Novell dengan daftar produk yang mereka tertarik

akan diproduksi di pabrik Novell.

2. Novell akan memberikan harga yang diusulkan dengan jumlah minimum.

3. Kedua belah pihak menandatangani perjanjian kerahasiaan yang akan diikuti

oleh perjanjian kontrak manufaktur.


32

4. Jika diperlukan, Novell akan menyiapkan berkas pendaftaran dan

menyerahkan kepada mitra.

5. Mulai dari produksi dan pengiriman produk kepada pembeli.

Produk Novell memiliki berkas pendaftaran dokumentasi lengkap pada

stabilitas dan validasi data, berdasarkan standar internasional Uni Eropa-CTD,

ICH, PICS dan ACTD.

Novell saat ini mengekspor produk-produknya ke lebih dari 40 negara di

Eropa, Australia, Afrika dan Asia. Ekspansi pabrik baru Novell yang dibangun

berdasarkan TGA Australia dan pedoman Uni Eropa, siap produksi dan mampu

menghasilkan persiapan yang berbeda seperti: tablet, kapsul,cair, kapsul gelatin

lunak, bubuk sachet, dan persiapan suntik steril (Vial & Ampul).

1.2.Data Penelitian

1.2.1. Populasi dan Sampel

Pada PT Novell Pharmaceutical Laboratories terdapat 51 responden yang

dijadikan populasi. Dari populasi tersebut, penulis menentukan jumlah sempel

yang akan diteliti. Untuk menentukan ukuran sampel peneliti yang layak adalah

30 sampai 500 orang.

1.2.2. Karakteristik Responden

Seperti yang dibahas pada bab sebelumnya, bahwa responden dalam

penelitian sebanyak 51 responden karyawan yang terdiri dari karyawan di PT

Novell Pharmaceutical Laboratories. Dengan jumlah karyawan tersebut penulis

mencoba untuk membuat analisis mengenai pengaruh motivasi terhadap kinerja


33

karyawan yang ada dalam perusahaan, Gambaran umum dalam penelitian

karakteristik ini meliputi karakteristik jenis kelamin, umur, pendidikan, dan lama

pekerjaan.

A. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin telah diolah menjadi

data dengan menggunakan SPSS versi 22 sebagai berikut:

Tabel III.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
jenis kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid laki-laki 29 58.0 58.0 58.0

Perempuan 22 42.0 42.0 100.0

Total 51 100.0 100.0


Sumber: Hasil SPSS versi 22

Sumber: Data Output SPSS versi 22

Gambar III.2
Diagram Pie Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa dari 51 responden, 29 orang

berjenis kelamin laki-laki dan 22 orang berjenis kelamin perempuan. Tabel


34

tersebut juga menunjukkan bahwa dari 51 responden, 58,0% berjenis kelamin

laki-laki, 22% berjenis kelamin perempuan. Pada tabel tersebut laki-laki dapat

disimpulkan bahwa untuk berjenis kelamin perempuan kapasitasnya lebih sedikit.

B. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Karakteristik responden berdasarkan umur telah diolah menjadi data

dengan menggunakan SPSS versi 22 sebagai berikut:

Tabel III.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 20-25 10 20.0 20.0 20.0

26-30 27 54.0 54.0 74.0

31-40 11 22.0 22.0 96.0

>41 3 4.0 4.0 100.0

Total 51 100.0 100.0


Sumber: Hasil SPSS versi 22

Sumber: Data Output SPSS versi 22

Gambar III.3
Diagram Pie Responden Berdasarkan Usia

Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang berumur 20-

25 tahun sebanyak 10 orang (20% dari total karyawan), responden yang berumur
35

26-30 tahun sebanyak 27 orang (54% dari total karyawan), responden yang

berumur 31-40 tahun sebanyak 11 orang (22% dari total karyawan), responden

yang berumur >41 tahun sebanyak 3 orang (4% dari total karyawan).

C. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan telah diolah menjadi data

dengan menggunakan SPSS versi 22 sebagai berikut:

Tabel III.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SMA/SMK 34 68.0 68.0 68.0

D3 9 18.0 18.0 86.0

S1 5 10.0 10.0 96.0

S2 3 4.0 4.0 100.0

Total 51 100.0 100.0

Sumber: Data Output SPSS versi 22

Gambar III.4
Diagram Pie Responden Berdasarkan Pendidikan

Pada tabel diatas tersebut menunjukkan bahwa responden yang lulus

SMA/SMK sebanyak 34 orang yang berpresentase senilai 68% dari total


36

karyawan, responden yang lulus D3 sebanyak 9 orang yang berpresentase 18%

dari total karyawan, responden yang lulus S1 sebanyak 5 orang yang

berpresentase 10% dari total karyawan, responden yang lulus S2 sebanyak 3 orang

yang berpresentase 4% dari total karyawan. Pada penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa yang lulus SMA/SMK adalah berpresentase paling besar.

D. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Karakteristik responden berdasarkan masa kerja telah diolah menjadi data

dengan menggunakan SPSS versi 22 sebagai berikut:

Tabel III.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
masa kerja

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1-2 tahun 20 40.0 40.0 40.0

3-4 tahun 26 52.0 52.0 92.0

5-7 tahun 5 8.0 8.0 100.0

Total 51 100.0 100.0

Sumber: Data Output SPSS versi 22


Gambar III.5
Diagram Pie Responden Berdasarkan Masa Kerja

Pada tabel diatas tersebut menunjukkan bahwa responden yang masa

kerjanya 1-2 tahun sebanyak 20 orang yang berpresentasi 40% dari total

karyawan, responden yang masa kerjanya 3-4 tahun sebanyak 26 orang yang
37

berpresentasi 52% dari total karyawan, responden yang masa kerjanya 5-7 tahun

sebanyak 5 orang yang berpresentase 8% dari total karyawan.

1.2.3. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan serta dapat mengungkapkan data yang terkumpul tidak menyimpang

dari gambaran variabel yang dimaksud.

Penentuan jumlah besaran sampel yang akan diambil harus

memperhatikan faktor kelayakan jumlah, yaitu minimal 30 responden. Dalam

penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan menggunakan 51 responden. Hasil

uji validitas masing-masing sebagai berikut:

Tabel III.5
Hasil Validitas Motivasi (X)

Variabel Pernyataan R Hitung R Tabel Keterangan

X1 0,794 0,2759 Valid

X2 0,746 0,2759 Valid

X3 0,832 0,2759 Valid


Motivasi
X4 0,717 0,2759 Valid

X5 0,890 0,2759 Valid

X6 0,878 0,2759 Valid

X7 0,860 0,2759 Valid

X8 0,917 0,2746 Valid


Sumber: Hasil penelitian 2017, Data diolah penulis
38

Dari data hasil uji validitas diatas dapat diketahui bahwa ke 8 butir

pernyataan dari variabel Motivasi (X) memiliki r hitung lebih besar dari nilai r

tabel yaitu 0,2759, maka berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa

butir-butir pernyataan tersebut adalah valid.

Kemudian hasil uji validitas untuk variabel Kinerja Karyawan (Y) sebagai

berikut:

Tabel III.6
Uji Validitas Kinerja Karyawan (Y)

Variabel Pernyataan R Hitung R Tabel Keterangan

Y1 0,980 0,2759 Valid

Y2 0,967 0,2759 Valid

Y3 0,980 0,2759 Valid


Kinerja
Y4 0,963 0,2759 Valid

Y5 0,987 0,2759 Valid

Y6 0,962 0,2759 Valid

Y7 0,987 0,2759 Valid


Sumber: Hasil Penelitian 2017, Data diolah penulis

Dari data hasil uji validitas diatas dapat diketahui bahwa 7 butir penyataan

dari variabel Kinerja Karyawan dianggap valid karena memiliki nilai r hitung

lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0,2759, maka berdasarkan tabel tersebut dapat

disimpulkan bahwa butir-butir pernyataan tersebut adalah valid.


39

2. Uji Reliabilitas

Suatu instrument pengukuran dinyatakan reliable jika pengukurannya

konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reliabelitas instrument dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrument sebagai alat ukur, sehingga

hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Penelitian ini menggunakan nilai Cronbach’s Alpha untuk mengetahui

reabilitas dari variabel-variabel pada kuesioner penelitian. Suatu konstruk atau

variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’Alpha > 0.60.

(Nugroho 2006:72). Hasil uji reliabelitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel III.7
Hasil Uji Rabilitas Variabel Motivasi (X)
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.932 8
Sumber: Hasil SPSS versi 22

Dari data hasil uji realibitas diatas dapat diketahui bahwa variabel motivasi

memiliki nilai Cronbach’s Alpha yaitu 0,932. Karena nilai Cronbach’s Alpha

lebih besar dari 0,6 (Nugroho 2006:72) maka kuesioner variabel kompensasi

dianggap reliabel.

Kemudian hasil uji reliabilitas untuk variabel Kinerja Karyawan (y)

sebagai berikut:

Tabel III.8
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.814 8
Sumber: Hasil SPSS versi 22
40

Dari data hasil uji realibitas diatas dapat diketahui bahwa variabel kinerja

karyawan memiliki nilai Cronbach’s Alpha yaitu 0,814. Karena niali Cronbach’s

Alpha lebih besar dari 0,6 maka kuesioner variabel kepuasan kerjadianggap

reliabel.

1.2.4. Data Hasil Kuesioner Motivasi (Variabel X)

Hasil jabawan dari 51 reponden terdapat pengaruh motivasi pada PT

Novell Pharmaceutical Laboratories, yang terdiri dari 8 butir pertanyaan dengan

menggunakan jumlah presentase sebagai berikut:

Tabel III.9
Hasil Kuesioner Motivasi

No. Pernyataan % SS S RG TS STS Total

ASUMSI

1. Kontribusi memberikan F 29 19 3 - - 51
sasaran yang berarti
% 56 37 5 - - 100%

2. Saya dapat bekerja lebih F 20 18 13 - - 51


kreatif, dari yang
diinginkan % 39 35 25 - - 100%

3. Saya dapat mengendalikan F 16 29 1 5 - 51


diri untuk pekerjaan
% 31 56 1 9 - 100%

KEBIJAKAN

4. Manajer harus membuat F 16 34 - - 1 51


bawahan merasa berguna
% 31 66 - - 1 100%

5. Pemimpin harus F 23 18 6 4 - 51
memberikan informasi
yang jelas kepada % 45 35 11 7 - 100%
bawahan
41

6. Manajer harus F 25 17 6 1 2 51
memberikan kesempatan
kepada bawahan untuk % 49 33 11 1 3 100%
mengarahkan diri pada
hal-hal yang rutin
HARAPAN

7. Saya dapat bertahan F 21 12 16 1 1 51


terhadap pekerjaan dengan
pemimpin yang adil % 41 23 31 1 1 100%

8. Saya akan menghasilkan F 24 17 10 - - 51


produk sesuai dengan
standar % 47 33 19 - - 100%

Keterangan: F = Frekuensi, SS = Sangat Setuju, S = Setuju, RG = Ragu-ragu, TS

= Tidak Setuju, STS = Sangat Tidak Setuju.

Sedangkan jumlah skor berdasarkan hasil jawaban responden dari butir

pernyataan yang masing-masing memiliki bobot sesuai dengan kategori jawaban

yang dipilih sebagai berikut:

Tabel III.10
Jumlah Skor Hasil Kuesioner Motivasi

Rep X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 Total
1 5 5 5 5 5 5 5 5 40
2 5 5 4 4 4 4 5 4 35
3 3 3 3 4 3 3 3 3 25
4 5 5 5 5 5 5 5 5 40
5 5 4 4 4 4 5 4 5 35
6 5 5 4 4 4 4 5 4 35
7 5 5 5 5 5 5 5 5 40
8 5 5 5 5 5 5 5 5 40
9 4 3 4 4 4 4 3 4 30
10 5 5 4 4 4 4 5 4 35
11 5 4 5 4 5 5 5 5 38
12 5 5 4 4 4 4 5 4 35
13 4 5 4 5 4 5 4 4 35
14 5 5 5 5 5 5 5 5 40
42

15 5 5 4 4 4 4 5 4 35
16 4 4 2 1 3 1 2 3 20
17 5 4 4 4 4 4 1 4 30
18 4 4 4 4 5 5 4 5 35
19 4 3 4 4 3 1 3 3 25
20 4 4 4 4 5 5 4 5 35
21 4 3 4 4 4 4 3 4 30
22 5 5 5 5 5 5 5 5 40
23 3 3 4 4 3 2 3 3 25
24 5 5 5 5 5 5 5 5 40
25 5 5 5 5 5 5 5 5 40
26 4 3 4 4 3 1 3 3 25
27 5 5 5 5 5 5 5 5 40
28 5 5 5 5 5 5 5 5 40
29 4 3 4 4 4 4 3 4 30
30 5 5 4 4 4 4 5 4 35
31 4 4 2 4 2 3 3 3 25
32 5 4 4 4 5 5 4 5 36
33 4 3 4 4 4 4 3 4 30
34 5 5 5 5 5 5 5 5 40
35 5 4 4 4 5 4 4 5 35
36 4 4 2 4 2 3 3 3 25
37 5 4 4 4 5 4 4 5 35
38 4 3 4 4 4 4 3 4 30
39 4 3 4 4 4 4 3 4 30
40 5 5 5 5 5 5 5 5 40
41 4 4 4 4 4 4 4 4 32
42 5 4 4 4 5 5 4 5 36
43 3 3 4 4 3 3 3 3 26
44 4 4 2 4 2 3 3 3 25
45 5 4 4 4 5 5 4 5 36
46 4 3 4 4 4 4 3 4 30
47 5 5 5 5 5 5 5 5 40
48 4 4 5 5 4 5 4 4 35
49 5 5 5 5 5 5 5 5 40
50 4 4 2 4 2 3 3 3 25
51 5 4 4 4 5 5 4 5 36
Total 230 213 209 217 213 211 204 218 1715
Sumber: Hasil penelitian 2017, Data diolah penulis
43

Berdasarkan tabel III.10 diatas, dapat diketahui jumlah skor masing-

masing responden dari butir pernyataan masing-masing memiliki bobot sesuai

dengan kategori jawaban yang dipilih dengan total skor keseluruhan motivasi (X)

sebanyak 1715.

1.2.5. Data Hasil Kuesioner Kinerja Karyawan (Variabel Y)

Hasil jabawan dari 51 reponden terdapat pengaruh motivasi pada PT

Novell Pharmaceutical Laboratories, yang terdiri dari 7 butir pertanyaan dengan

menggunakan jumlah presentase sebagai berikut:

Tabel III.11
Hasil Kuesioner Kinerja Karyawan

No. Pernyataan % SS S RG TS STS Total

Kriteria

1. Saya bekerja berkaitan F 35 16 - - - 51


dengan kesesuaian
pekerjaan % 68 31 - - - 100%

Ekspektasi kinerja

2. Saya harus menjelaskan F 35 16 - - - 51


secara jelas tentang
kinerja yang diharapkan % 68 31 - - - 100%
kepada pekerja.
Standardisasi

3. Kategori pekerjaan yang F 35 16 - - - 51


sama harus dinilai dengan
menggunakan instrument % 68 31 - - - 100%
yang sama.
Penilaian
44

4. Seseorang hendaknya F 34 17 - - - 51
menilai kinerja secara
langsung. % 66 33 - - - 100%

Komunikasi terbuka

5. Pekerja memiliki F 36 15 - - - 51
kebutuhan untuk
mengetahui tentang % 70 29 - - - 100%
seberapa baik kinerja
mereka.
Akses karyawan

6. Setiap pekerja harus F 36 14 1 - - 51


memperoleh akses
terhadap hasil penilaian % 70 27 1 - - 100%

Proses pengajuan keberatan (due process)

7. Penetapan due process F 36 15 - - - 51


merupakan langkah
penting. % 70 29 - - - 100%

Keterangan: F = Frekuensi, SS = Sangat Setuju, S = Setuju, RG = Ragu-ragu, TS

= Tidak Setuju, STS = Sangat Tidak Setuju.

Sedangkan jumlah skor berdasarkan hasil jawaban responden dari butir

pernyataan yang masing-masing memiliki bobot sesuai dengan kategori jawaban

yang dipilih sebagai berikut:

Tabel III.12
Jumlah Skor Hasil Kuesioner Kinerja Karyawan

Rep y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 Total
1 4 5 4 4 5 5 5 32
2 5 4 5 4 5 5 5 33
3 4 4 4 4 4 4 4 28
4 5 5 5 5 5 5 5 35
5 5 5 5 5 5 5 5 35
6 5 5 5 5 5 5 5 35
7 5 5 5 5 5 5 5 35
8 5 5 5 5 5 5 5 35
45

9 4 4 4 4 4 4 4 28
10 5 5 5 5 5 5 5 35
11 5 5 5 5 5 5 5 35
12 5 5 5 5 5 5 5 35
13 5 5 5 5 5 5 5 35
14 5 5 5 5 5 5 5 35
15 5 5 5 5 5 5 5 35
16 4 4 4 4 4 4 4 28
17 5 5 5 5 5 5 5 35
18 5 5 5 5 5 5 5 35
19 4 4 4 4 4 4 4 28
20 5 5 5 5 5 5 5 35
21 5 5 5 5 5 5 5 35
22 5 5 5 5 5 5 5 35
23 4 4 4 4 4 4 4 28
24 5 5 5 5 5 5 5 35
25 5 5 5 5 5 5 5 35
26 4 4 4 4 4 4 4 28
27 5 5 5 5 5 5 5 35
28 5 5 5 5 5 5 5 35
29 4 4 4 4 4 4 4 28
30 5 5 5 5 5 5 5 35
31 4 4 4 4 4 4 4 28
32 5 5 5 5 5 5 5 35
33 5 5 5 5 5 5 5 35
34 4 4 4 4 4 4 4 28
35 5 5 5 5 5 5 5 35
36 4 4 4 4 4 4 4 28
37 5 5 5 5 5 5 5 35
38 4 4 4 4 4 4 4 28
39 5 5 5 5 5 5 5 35
40 5 5 5 5 5 5 5 35
41 4 4 4 4 4 4 4 28
42 5 5 5 5 5 5 5 35
43 5 5 5 5 5 5 5 35
44 4 4 4 4 4 4 4 28
45 5 5 5 5 5 5 5 35
46 5 5 5 5 5 5 5 35
47 4 4 4 4 4 4 4 28
48 5 5 5 5 5 5 5 35
49 5 5 5 5 5 5 5 35
50 4 4 4 4 4 3 4 27
51 5 5 5 5 5 5 5 35
Total 239 239 239 238 240 239 240 1674
46

Berdasarkan tabel III.12 diatas, dapat diketahui jumlah skor masing-masing

responden dari butir pernyataan masing-masing memiliki bobot sesuai dengan

kategori jawaban yang dipilih dengan total skor keseluruhan kinerja karyawan (Y)

sebanyak 1674.

1.2.6. Tabel Penolong.

Untuk menghitung koefisien korelasi penulis menyertai tabel penolong

yang berisi gabungan dari skor yang diperoleh dari motivasi dan kinerja

karyawan, keseluruhan ini diperoleh dari kuesioner yang penulis bagikan kepada

51 responden sebagai berikut:

Berdasarkan perhitungan nilai korelasi diatas diperoleh nilai r = 1,704

yang berarti adanya pengaruh yang kuat dan signifikan antara variable pengaruh

motivasi terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut juga terbukti melalui uji

koefisien dengan menggunakan IBM SPSS Statistic versi 22 sebagai berikut:

Tabel III.13
Tabel Penolong

No X Y X² Y² XY Total
1 40 32 1600 1024 1280 3976
2 35 33 1225 1089 1155 3537
3 25 28 625 784 700 2162
4 40 35 1600 1225 1400 4300
5 35 35 1225 1225 1225 3745
6 35 35 1225 1225 1225 3745
7 40 35 1600 1225 1400 4300
8 40 35 1600 1225 1400 4300
9 30 28 900 784 840 2582
10 35 35 1225 1225 1225 3745
11 38 35 1444 1225 1330 4072
12 35 35 1225 1225 1225 3745
13 35 35 1225 1225 1225 3745
14 40 35 1600 1225 1400 4300
47

15 35 35 1225 1225 1225 3745


16 20 28 400 784 560 1792
17 30 35 900 1225 1050 3240
18 35 35 1225 1225 1225 3745
19 25 28 625 784 700 2162
20 35 35 1225 1225 1225 3745
21 30 35 900 1225 1050 3240
22 40 35 1600 1225 1400 4300
23 25 28 625 784 700 2162
24 40 35 1600 1225 1400 4300
25 40 35 1600 1225 1400 4300
26 25 28 625 784 700 2162
27 40 35 1600 1225 1400 4300
28 40 35 1600 1225 1400 4300
29 30 28 900 784 840 2582
30 35 35 1225 1225 1225 3745
31 25 28 625 784 700 2162
32 36 35 1296 1225 1260 3852
33 30 35 900 1225 1050 3240
34 40 28 1600 784 1120 3572
35 35 35 1225 1225 1225 3745
36 25 28 625 784 700 2162
37 35 35 1225 1225 1225 3745
38 30 28 900 784 840 2582
39 30 35 900 1225 1050 3240
40 40 35 1600 1225 1400 4300
41 32 28 1024 784 896 2764
42 36 35 1296 1225 1260 3852
43 26 35 676 1225 910 2872
44 25 28 625 784 700 2162
45 36 35 1296 1225 1260 3852
46 30 35 900 1225 1050 3240
47 40 28 1600 784 1120 3572
48 35 35 1225 1225 1225 3745
49 40 35 1600 1225 1400 4300
50 25 27 625 729 675 2081
51 36 35 1296 1225 1260 3852
Total 1715 1674 59253 55468 56856 174966
Sumber: Hasil Penelitian 2017, Data diolah penulis

Berdasarkan tabel penolong III.13 diatas, maka analisis penjumlahan

antara pemberian motivasi dan kinerja karyawan dapat diketahui, sebagai berikut:
48

n = 51

X = 1715

Y = 1674

X² = 59253

Y² = 55468

XY= 56856

1.3. Analisi Motivasi (X) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

1.3.1. Uji Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui berapa besar hubungan dan interprestasi antara variable

pemberian motivasi terhadap kinerja karyawan, penulis menjabarkan dengan

perhitungan sebagai berikut

r= n(Ʃ xy) – (Ʃ x. Ʃy)

√n Ʃ x² – (Ʃ x)² ·nƩy² – (Ʃy)²

r= 51(56856) – (1715 . 1674)

√[ 51. 59253 – (1715)² ] [ 51. 55468 – (1674)²]

r= 2899656 – 2870910

√[3021903 – 2941225] [2828868 – 2802276]

r= 28746

√(80678) . (26592)

r= 28746

√ 2145389376
49

r= 28746

46318,3

r= 0,621

Berdasarkan perhitungan nilai korelasi diatas diperoleh nilai r = 0,621

yang berarti adanya pengaruh yang kuat dan signifikan antara variabel pengaruh

motivasi terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut juga terbukti melalui uji

koefisien dengan menggunakan IBM SPSS Statistic versi 22 sebagai berikut:

Perhitungan analisis koefisien korelasi telah diolah menjadi data dengan

menggunakan SPSS versi 22 menunjukkan tabel seperti berikut:

Tabel III.14
Hasil Itung Korelasi IBM SPSS Statistic v.22
Correlations

X Y
**
Motivasi Pearson Correlation 1 .621

Sig. (2-tailed) .000

N 51 51
**
Kinerja Pearson Correlation .621 1

Sig. (2-tailed) .000

N 51 51

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Sumber: Hasil penelitian 2017, Data diolah penulis

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai pearson Correlation antara

motivasi dan kinerja karyawan sebesar 0,621. Nilai r tabel dengan N=51, Sig. (2-

tailed) adalah 0,385. Karena 0,621 > 0,385 maka motivasi (X) berpengaruh

terhadap kinerja karyawan (Y) memiliki hubungan yang kuat karena bernilai

positif.
50

1.3.2. Uji Koefisien Determinasi

Bersarnya pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan dapat diketahui

dengan menghitung besarnya nilai koefisien determinasi, sebagai berikut:

KD = (r) ² x 100%

= 0,621² x 100%

= 0,385 x 100%
= 0,385 = 38,5%

Berdasarkan perhitungan nilai determinasi diatas diperoleh KD = 0,385.

Hal ini terbukti juga menggunakan IBM SPSS versi 22 sebagai berikut:

Tabel III.15
Uji Koefisien Determinasi
b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .621 .385 .373 2.55783

a. Predictors: (Constant), VAR00090


b. Dependent Variable: VAR00091
Sumber: Hasil penelitian 2017, Data diolah penulis

Berdasarkan Tabel III.15. diatas, dapat diketahui bahwa koefisien

determinasi adalah sebesar 38,5% Dari output terlihat bahwa nilai koefisien

determinasi yang telah sesuai adalah sebesar 0,385 yang berarti sebesar 38,5%

Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan sebesar

38,5% dan sisanya 61,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
51

1.3.3. Uji Perasamaan Regresi

Uji ini juga merupakan uji hipotesis untuk mengatur ketepatan fungsi

regresi sampel dalam menaksir nilai actual secara statistic. Hasil olah data dengan

SPSS 22 pada uju t adalah sebagai berikut:

Nilai a:

a = ƩY.(ƩX²) – Ʃ x . Ʃ xy

n Ʃ x² - (Ʃ x)²

= 1674. (59253) – 1715 . (56856)

51 . (59253) – (1715)²

= 99189522 – 97508040

3021903 – 2941225

= 1681482

80678

= 20,842

Nilai b:

b= n ƩXY – ƩX . ƩY

n. ƩX² - (ƩX)²

= 51 . (56856) – (1715 . 1674)

51 . (59253) – (1715)²

= 2899656 – 2870910

3021903 – 2941225

= 28746
52

80678
= 0,356

Maka analisis Regresi Linear Sederhana:

Y = 20,842 + 0,356

Berdasarkan perhitungan diatas, maka diketahui nilai a (konstanta) sebesar

20,842 dan nilai b (koefisien) sebesar 0,356 dengan demikian diperoleh

persamaan regresi pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan adalah:

1. Nilai a (konstanta) sebesar 20,842 artinya jika pengaruh motivasi = 0, maka

kinerja adalah 20,842 atau dengan kata lain variabel kinerja sudah ada sebesar

20,842 tanpa dipengaruhi oleh variabel kompensasi.

2. Nilai b (koefisien) sebesar 0,356 artinya bahwa untuk setiap kenaikan satu-

satuan X akan menaikkan nilai Y sebesar 0,356 atau dengan kata lain setiap

variabel motivasi bertambah satu-satuan, maka variabel kinerja meningkat

satu-satuan.

Nilai perhitungan di atas juga terbukti melalui uji statistik dengan

menggunakan IBM SPSS Statistics versi 22, sebagai berikut:

Tabel III.16
Hasi Uji Persamaan Regrasi Linier IBM SPSS Statistic v.22
a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 20.842 2.192 9.508 .000

Motivasi .356 .064 .621 5.540 .000

a. Dependent Variable: VAR00091


Sumber: Hasil penelitian 2017, Data diolah penulis
53

Berdasarkan tabel III.16 diatas, dibuktikan bahwa nilai yang diperoleh

sebesar 20,842 nilai a (konstanta) dan nilai b (koefisien) sebesar 0,356 sesuai

dengan perhitungan sebelumnya. Nilai dignifikan sebesar 0,000 < 0,5 maka

dengan signifikan dibawah 0,5 menunjukkan bahwa pengaruh motivasi

mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan.

Perhitungan uji persamaan regrasi telah diolah menjadi data dengan

menggunakan SPSS versi 22 menunjukkan pada tabel diatas, bahwa variabel

kinerja karyawan mempunyai t hitung sebesar 6,713. T tabel dengan df=51,

signifikansi 0,05 sebesar 1,675. Nilai t hitung (6,713)>t tabel (1,675).

Nilai Constant beta sebesar -3.755 dengan koefisien beta senilai 0,602.

Dari nilai beta tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hubungan variabel

Motivasi sebagai variabel independent dan variabel kinerja karyawan sebagai

variabel dependent, yang dapat dirumuskan menjadi sebuah linier sebagai berikut:

Y = 20,842 + 0,356 X

Dimana:

Y = Kinerja Karyawan

X1 = Motivasi

Perasamaan regrasi tersebut adalah sebuah model persamaan regrasi linier

tersebut dapat diartikan sebagai berikut:

- Constant
54

3.3.4. Menentukan t-hitung

Pengujian dilanjutkan dengan uji Korelasi dengan menggunakan Uji t,

yaitu untuk mengetahui tingkat keberartian koefisien korelasi (r), uji ini dapat

digunakan untuk menguji hipotesis dengan perhitungan sebagai berikut:

R = 0,621 n = 51

Kriteria pengujian:

Ho diterima jika : t-hitung < t-tabel

Ha ditolak jika : t-hitung > t-tabel

Mencari t-hitung:

Mencari t-tabel:

Diketahui:

α = 5% = 0,05

dk = n-2

dk = 50-2 = 49 = 2759

Dengan menggunakan tabel distribusi t dibawah ini, dapat dicari t-tabel

sebagai berikut:
55

Tabel III.13

Nilai – Nilai Dalam Distribusi t

Dk 0,1 0,05 0,02 0,01 0,001

1 0,9877 0,9969 0,9995 0,9999 10000

10 0,4973 0,5760 0,6581 0,7079 0,8233

20 0.3598 0.4227 0.4921 0.5368 0.6324

30 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487 0.5541

40 0.2573 0.3044 0.3378 0.3857 0.4813

45 0.2429 0.2876 0.3384 0.3721 0.4647

46 0.2400 0.2845 0.3348 0.3683 0.4601

47 0.2377 0.2816 0.3314 0.3600 0.4557

48 0.2329 2,787 0.2281 0.3610 0.4514

49 0.2329 0.2759 0.3249 0.3575 0.4473

50 0.2306 0.2732 0.3218 0.254 0.4432

Anda mungkin juga menyukai