I. Standar Kompetensi
1. (Al Quran) Memahami ayat-ayat Al-Qur'an tentang manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi
III. Indikator
1. Mampu membaca Q.S Al-Baqarah; 30, Q.S. Al-Mukminun: 12-14, Q.S. Az-Zariyat: 56, dan Al Haj : 5
dengan fasih.
2. Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S Al-Baqarah; 30, Q.S. Al-Mukminun: 12-14, Q.S. Az-Zariyat: 56,
dan Al Haj : 5
V. Materi Pembelajaran
1. Q.S Al-Baqarah; 30
2. Q.S. Al-Mukminun: 12-14
3. Q.S. Az-Zariyat: 56
4. Q.S. Al Haj : 5
IX. Penilaian
a. Teknik penilaian
# Tes tertulis
# Penugasan
# Observasi/pengamatan
b. Bentuk instrumen/soal
# Uraian terstruktur
c. Soal instrumen/penilaian
d. Remedial
# Latihan :
1. Sebutkan dan artikan dari beberapa hukum tajwid yang terdapat pada ayat Q.S Al-Baqarah; 30, Q.S. Al-
Mukminun: 12-14, Q.S. Az-Zariyat: 56, dan Al Haj : 5
2. Berikan tiga contoh kata yang mengandung hukum tajwid Idzhar!
3. Mad ‘arid lisukun terjadi jika mad tabi’i bertemu huruf yang mati karena …
# Kunci jawaban :
1. Idgham bigunnah dan bilagunnah, Qalqalah, Idzhar, mad thabi’i, alif laam qamariah, mad layin,
mad arid lisukun, lafadz jalallah, mad iwad, gunnah, ikhfa, iqlab. Pengertian diambil dari buku
pedoman hokum tajwid.
2. a b. c.
3. diakhir kalimat/ayat
I. Standar Kompetensi
1. (Al Quran) Memahami ayat-ayat Al-Qur'an tentang manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi
III. Indikator
1. Mampu mengartikan masing-masing kata yang terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah: 30, Al-Mukminun; 12-14,
Az-Zariyat; 56. dan Al-Haj : 5 dengan benar
2. Mampu mengartikan ayat Q.S. Al-Baqarah: 30, Al-Mukminun; 12-14, Az-Zariyat; 56. dan Al-Haj : 5
3. Mampu menjelaskan kandungan QS Al Baqarah: 30, Al Mukminun : 12-14, Az-Zariyat: 56, dan Al-Haj : 5
V. Materi Pembelajaran
1. Q.S Al-Baqarah; 30
2. Q.S. Al-Mukminun: 12-14
3. Q.S. Az-Zariyat: 56
4. Q.S. Al Haj : 5
IX. Penilaian
a. Teknik penilaian
# Tes tertulis
# Tes Lisan/Baca Ayat
# Penugasan Individu
# Penugasan Kelompok
# Observasi/pengamatan
b. Bentuk instrumen/soal
# Pilihan ganda
# Uraian terstruktur
c. Soal instrumen/penilaian
# Tugas Individu:
Bekerja keras dan bertanggung jawab terhadap profesi yang digeluti merupakan ibadah. Buatlah
tulisan ringkas dari masing-masing siswa tentang factor penunjang kesuksesan dalam bekerja.
Kemudian, tuliskan bagaimana Islam menegaskan tentang etos kerja.
# Tugas Kelompok
Buat Kesimpulan dari kandungan ayat yang dibahas dalam mendiskusikan terjemah QS Al Baqarah :
148 dan Fatir : 32 mengenai Perilaku Berkompetisi dalam kebaikan dalam bentuk kesimpulan secara
berkelompok
I. Standar Kompetensi
1. (Al Quran) Memahami ayat-ayat Al-Qur'an tentang manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi
III. Indikator
1. Mampu mengidentifikasi perilaku khalifah dalam Q.S. Al-Baqarah;30, Al Mukminun;12-14, Az Zariyat;56,
dan Al Haj : 5
2. Mampu mempraktikkan perilaku khalifah sesuai dengan Q.S. Al-Baqarah;30, Al Mukminun;12-14, Az
Zariyat;56, dan Al Haj : 5
3. Mampu menunjukkan perilaku sebagai khalifah dalam kehidupan.
V. Materi Pembelajaran
1. Q.S Al-Baqarah; 30
2. Q.S. Al-Mukminun: 12-14
3. Q.S. Az-Zariyat: 56
4. Q.S. Al Haj : 5
IX. Penilaian
a. Teknik penilaian
# tes tertulis
# penugasan
# observasi/pengamatan
b. Bentuk instrumen/soal
# pilihan ganda
# uraian terstruktur
c. Soal instrumen/penilaian
# Latihan :
1) Isi kolom berikut ini yang terdapat pada Buku Pendidikan Agama Islam SMK Jilid 2 Kelas XI
Karangan Drs. Bachrul Ilmy Th.2008 Penerbit Grafindo Hal. 3
# ULANGAN HARIAN
# KUNCI JAWABAN
1. Bahwa setiap umat islam harus memiliki jiwa berkompetisi dalam melakukan kebaikan
2. Demi meraih kesusesan di dunia dan akhirat
3. Karena manusia diciptakan berpasangan; ada yang kuat ada pula yang lemah, ada yang kaya ada pula yang
miskin, ada yang sukses dapat berbagi dengan yang kaya, dll
4. Bahwa ada tiga jalan hidup yang dapat ditempuh manusia yaitu; selalu berbuat dzalim, berbuat dzalim dan
berbuat kebaikan, serta berlomba dalam berbuat kebaikan
5. Hukum nun mati / atau tanwin / menghadapi huruf-huruf ikhfa.Contoh;
6. Sikap dzalim terhadap diri sendiri, sikap muqtasid, sikap berkompetisi dalam berbuat baik
7. Orang yang lebih dahulu dalam berbuat kebaikan dengan izin Allah.
8. Berbuat kebaikan atau amal sholeh sebanyak-banyak tanpa kenal waktu, ruang dan jarak
9. Tidak mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat
10. Al Qur’an dan ridho Allah
I. Standar Kompetensi
2. (Al Quran) Memahami ayat-ayat Al-Quran tentang keikhlasan dalam beribadah.
III. Indikator
1. Mampu membaca Q.S Al-An’am: 162-163 dengan baik dan benar
2. Mampu membaca Q.S Al-Bayyinah: 5 dengan baik dan benar
3. Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S Al-An’am: 162-163
4. Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S Al Bayyinah: 5
V. Materi Pembelajaran
1. Ayat Al Quran Surat Al An’am: 162-163
2. Ayat Al Quran Surat Al-Bayyinah: 5
IX. Penilaian
a. Teknik penilaian
# Tes tertulis
# Tes Lisan
# Penugasan
# Observasi/pengamatan
b. Bentuk instrumen/soal
# Pilihan ganda di akhir kompetensi dasar
# Uraian terstruktur
c. Soal instrumen/penilaian
# Latihan
1. Sebutkan dan artikan dari beberapa hukum tajwid yang terdapat pada ayat Al Qur’an surat
Al Isra : 26-27 dan Ayat Al Quran Surat Al Baqarah : 177?
2. Berikan masing-masing dua contoh kata yang mengandung hukum tajwid Alif laam qamariyah
dan Alif laam syamsiah!
3. Apa ciri-ciri/alasan terjadinya hukum Mad jaiz munfashil?
# Kunci jawaban
1. Idgham bigunnah dan bilagunnah, Qalqalah, Idzhar, mad thabi’i, alif laam qamariah, mad layin,
mad arid lisukun, lafadz jalallah, mad iwad, gunnah, ikhfa, iqlab. Pengertian diambil dari buku
pedoman hukum tajwid.
2. a b. c. d.
3. Tanda mad/harakat panjang bertemu dengan huruf alif, dibaca dengan panjang 5 harakat
I. Standar Kompetensi
2. (Al Quran) Memahami ayat-ayat Al-Quran tentang keikhlasan dalam beribadah.
III. Indikator
1. Mampu mengartikan per-kata QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5
2. Mampu mengartikan per-ayat QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5
3. Mampu mendiskusikan terjemah QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5
4. Mampu mengidentifikasi perilaku ikhlas dalam beribadah seperti yang terkandung dalam QS Al An’am:
162-163 dan Al-Bayyinah: 5
5. Mampu mempraktikkan perilaku ikhlas dalam beribadah seperti yang terkandung dalam QS Al An’am:
162-163 dan Al-Bayyinah: 5
6. Mampu menerapkan perilaku ikhlas dalam beribadah seperti yang terkandung dalam QS Al An’am: 162-
163 dan Al-Bayyinah: 5
V. Materi Pembelajaran
1. Ayat Al Quran Surat Al An’am: 162-163
2. Ayat Al Quran Surat Al-Bayyinah: 5
IX. Penilaian
a. Teknik penilaian
# Aktif dalam debat kelas
# Tes tertulis
# Penugasan
# Observasi/pengamatan
b. Bentuk instrumen/soal
# Pilihan ganda
# Uraian terstruktur
c. Soal instrumen/penilaian
# Tugas Diskusi
Penyantunan kaum kerabat, anak-anak yatim, fakir miskin dan musafir merupakan amal kebajikan yang
dianjurkan Allah.Mereka termasuk kaum du’afa yang wajib disantuni dapat dikatakan status hukumnya
adalah fadhu kifayah. Artinya jika suatu tempat terdapat kaum du’afa sedangkan tidak ada satupun
dari penduduk sekitar menyantuninya maka hukumnya semua penduduk berdosa. Dan jika sebaliknya
maka kewajiban penduduk disekitarnya menjadi gugur.
Setujukah anda dengan pernyataan tersebut? Diskusikanlah dengan teman anda di kelas?
# Latihan :
# Kunci jawaban
1. Saudara atau kerabat dekat dengan kategori kaum yang lemah, baik pendidikan,ekonomi
maupun social
2. Alllah SWT menciptakan berpasangan dan sebagai lahan ibadah bagi kaum yang kuat untuk
menyantuni kaum yang lemah (du’afa)
3. Perintah Allah SWT untuk peduli dengan kerabat dan kaum du’afa,yang dapat diartikan;
Saudara dekat atau tetangga dekat. Dan Allah melarang bersikap foya-foya dan boros
4. Diantaranya;
Meyakini Rukun Iman
Menafkahkan harta yang dicintainya kepada orang yang berhak atas harta kita
Mendirikan shalat
Menunaikan zakat, infak dan sedekah
Memenuhi janji
Selalu bersabar baik dalam kesempitan, penderitaan maupun peperangan
5. Karena ada huruf nun bertanda sukun ( ) menghadapi huruf ta’ ( ) sebagai salah satu
huruf ikhfa dengan dibaca mendengung.
Mengetahui, Bandung, … Juli 2008
Kepala SMK Bina Insan Mulia Guru Pendidikan Agama Islam
I. Standar Kompetensi
3. (Aqidah) Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifatNya dalam Asmaul Husna.
III. Indikator
1. Mampu menyebutkan arti sifat Allah.
2. Mampu menyebutkan arti 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna
3. Mampu menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna.
4. Mampu menjabarkan 10 sifat Allah ke dalam sifat manusia
5. Mampu mempraktikkan sifat-sifat Allah yang sepatutnya bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari.
6. Mampu menerapkan perilaku yang mencerminkan penghayatan terhadap 10 sifat Allah dalam Asmaul
Husna
V. Materi Pembelajaran
1. Asmaul Husna
2. 10 Asmaul Husna dan artinya
3. Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada 10 Asmaul Husna
Pertemuan ke; 1
a. Kegiatan Awal
# Membaca ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan materi pembelajaran
# Memberikan gambaran mengenai materi yang akan diterangkan
# Memberikan skema berpikir mengenai materi
# Memberikan gambaran keterkaitan dengan materi sebelumnya
b. Kegiatan Inti
# Memberikan penjelasan mengenai materi yang ada dimateri pembelajaran
contoh :
Pengertian beriman kepada rasul-rasul Allah dengan meyakini adanya 25 Nabi dan Rasul yang
wajib diketahui
Pertemuan ke; 2
a. Kegiatan Awal
# Membaca ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan materi pembelajaran
# Memberikan gambaran mengenai materi yang akan diterangkan
# Memberikan skema berpikir mengenai materi
# Memberikan gambaran keterkaitan dengan materi sebelumnya
b. Kegiatan Inti
# Memberikan penjelasan mengenai materi yang ada dimateri pembelajaran
contoh dengan:
Tanda-tanda beriman kepada rasul – rasul Allah, yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari sebagai bentuk perilaku tersebut diantaranya;
- Menunjukkan keimanan dan ketakwaan yang tinggi
- Menjadi teladan baik bagi lingkungannya
- Memiliki semangat kerja, sabar dan tabah dalam menjalani kehidupan
- Meneladani sikap dan sifat para rasul
Contoh Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada rasul-rasul Allah;
- Di rumah, dengan menunjukkan ketaatan kita kepada orang tua
- Di sekolah, dengan menjalankan ketaatan kepada tata tertib sekolah dengan
mengedepankan kedisiplinan, menunjukkan semangat belajar yang tinggi demi masa depan
lebih baik, menunjukan rasa hormat kepada guru sebagi orang tua di sekolah
- Di masyarakat, dengan menjadi te;adan yang baik bagi lingkungan sekitar, menjadi
pemimpin yang amanah, bersikap santun dalam keadaan apapun,dll.
# Menjelaskan materi tambahan yang berkaitan dengan materi pembelajaran
# Tanya jawab atau diskusi
c. Kegiatan Akhir
# Menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah dijelaskan
# Memberikan penguatan kepada siswa dengan membuat rangkuman
# Memberikan latihan dan tugas
IX. Penilaian
a. Teknik penilaian
# Tes tertulis
# Penugasan
# Observasi/pengamatan
b. Bentuk instrumen/soal
# Pilihan ganda
# Uraian terstruktur
# Makalah
c. Soal instrumen/penilaian
# Latihan :
# KUNCI JAWABAN
1. E 6. A 11. A 16. C
2. A 7. E 12. C 17. B
3. C 8. A 13. B 18. E
4. A 9. D 14. D 19. C
5. A 10. B 15. B 20. D
I. Standar Kompetensi
4. (Akhlaq) Membiasakan perilaku terpuji.
III. Indikator
1. Mampu menyebutkan pengertian husnu zhan terhadap Allah
2. Mampu menyebutkan pengertian husnu zhan terhadap diri sendiri.
3. Mampu menyebutkan pengertian husnu zhan terhadap sesama manusia.
4. Mampu menyebutkan contoh husnu zhan terhadap Allah
5. Mampu menyebutkan contoh husnu zhan terhadap diri sendiri.
6. Mampu menyebutkan contoh husnu zhan terhadap sesama manusia.
7. Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap Allah
8. Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap diri sendiri.
9. Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap sesama manusia.
V. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Perilaku Husnuzhan
2. Contoh perilaku husnu zhan terhadap Allah, diri sendiri dan sesama manusia.
3. Perilaku Husnuzhan dalam kehidupan sehari-hari.
IX. Penilaian
a. Teknik penilaian
# Tes tertulis
# Penugasan
# Observasi/pengamatan
b. Bentuk instrumen/soal
# Pilihan ganda
# Uraian terstruktur
# Laporan / Makalah
c. Soal 19nstrument/penilaian
# Latihan I :
# Latihan II :
1. Salah satu cara untuk mengharap ridha’ Allah adalah birru walidain. Apa maksudnya?
2. Sebutkan 5 cara berbuat baik kepada orang tua yang masih hidup?
3. Walaupun orang tua kita sudah meninggal, kita tetap dapat berbuat baik kepada mereka. Sebutkan
cara-caranya!
# KUNCI JAWABAN
I.
1. Permohonan ampun atas dosa / kesalahan yang telah diperbuat dengan proses menyadari kesalahan atau
kelalaian yang diperbuat dan berusaha sekuat hati untuk tidak melakukannya kembali dengan memperbanyak
amal sholeh dan memohon untuk dilindungi dari godaan syaithan atas perbuatan keji dan mungkar kepada
Allah
2. Syaratnya:
- Menghentikan perbuatan dosa dan kesalahan yang telah diperbuat
- Menyadari perbuatan secara sadar dan ikhlash
- Menetapkan niat secara sungguh-sungguh untuk tidak mengulanginya lagi
- Memperbanyak amal sholeh
- Jika kesalahan tersebut berkaitan dengan orang lain maka harus minta maaf
3. Taubat yang benar-benar taubatan nasuha
II.
1. Mengharap ridha Allah dengan berbuat baik dan berbakti kepada orang tua, baik yang masih hidup ataupun
sudah meninggal
2. Raja’ pada orang tua yang masih hidup dengan cara;
- Berakhlak baik kepada orang tua atau siapapun
- Bertutur kata yang baik, lembut dan sopan kepada keduanya, serta tidak mengeraskan suara
melebihi suaranya
I. Standar Kompetensi
5. (Fiqih) Memahami sumber hukum Islam, hukum taklifi, dan hikmah ibadah.
III. Indikator
1. Mampu menyebutkan pengertian Al-Quran, Al-Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam
2. Mampu menjelaskan kedudukan Al-Quran, Al-Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam
3. Mampu menjelaskan fungsi Al-Quran, Al-Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
4. Mampu menjelaskan fungsi Al-Hadits terhadap Al-Quran.
5. Mampu menjelaskan macam-macam Al-Hadits.
6. Menjelaskan pengertian hukum taklifi dalam hukum Islam
7. Menjelaskan kedudukan hukum taklifi dalam hukum Islam
8. Menjelaskan fungsi hukum taklifi dalam hukum Islam.
9. Mampu menjelaskan pengertian ibadah
10. Mampu menjelaskan hikmah ibadah
11. Mampu menunjukkan contoh-contoh perilaku sesuai hukum taklifi.
12. Mampu mempraktikkan contoh-contoh perilaku yang sesuai dengan hukum taklifi.
13. Mampu menerapkan perilaku yang sesuai dengan hukum taklifi
V. Materi Pembelajaran
1. Sumber hukum Islam: Al-Quran, Al-Hadits, Ijtihad (pengertian, kedudukan dan fungsi)
2. Hukum Taklifi (pengertian, kedudukan dan fungsi dalam hukum Islam)
3. Pengertian dan hikmah ibadah
4. Penerapan hukum taklifi dalam kehidupan sehari-hari.
a. Kegiatan Awal
# Membaca ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan materi pembelajaran
# Memberikan gambaran mengenai materi yang akan diterangkan
# Memberikan skema berpikir mengenai materi
# Memberikan gambaran keterkaitan dengan materi sebelumnya
b. Kegiatan Inti
# Memberikan penjelasan mengenai materi yang ada dimateri pembelajaran
contoh :
Transaksi Ekonomi dalam Islam :
Asas-asas transaksi ekonomi dalam Islam
Dalam al-Qur’an dan hadits ada beberapa prinsip dasar bermu’amalah dalam islam, diantaranya;
- Azas suka sama suka, yaitu kerelaan yang sebenarnya bukan kerelaan semu atau seketika, maka
Rasulullah mengharamkan ba’il garar (jual beli yang mengandung unsur spekulasi dan penipuan)
- Azas Keadilan, yaitu adanya keseimbangan baik produksi , cara memperolehnya maupun
mendistribusikannya
- Azas saling menguntungkan, yaitu tidak ada satu pihak pun yang dirugikan
- Azas saling menolong dan saling membantu
Contoh-contoh transaksi ekonomi dalam Islam
1. Jual Beli, yaitu menukar sesuatu dengan sesuatu dengan cara tertentu. Rukun jual beli ada
empat;
a. Orang yang berakad/ jual beli, syaratnya; berakal sehat,orang yang melakukan akad dengan
orang yang berbeda
b. Sigat/lafal ijab dan kabul, syaratnya; orang yang mengucapkan sudah akil baligh, kabul
sesuai dengan ijab, ijab dan kabul dilakukan dalam suatu majlis
c. Barang yang diperjual belikan,syaratnya; barangnya ada, dapat dimafaatkan dan bermanfaat
bagi manusia, milik seseorang sah, bisa diserahkan pada saat akad langsung atau atas
kesepakatan
d. Nilai tukar pengganti barang, syaratnya; harga yang disepakati harus jelas jumlahnya, bisa
diserahkan pada waktu akad, jika barter maka nilai barang bukan barang yang diharamkan.
2. Kerjasama ekonomi, beberapa jenis/ bentuk kerjasama ekonomi dalam islam, diantaranya;
a. Syirkah, bisa diartikan perserikatan dagang/ikatan kerjasama perdagangan yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih.
b. Qirad/Mudharabah; kerjasama dalam pemberian modal kepada seseorang untuk
diperdagangkan yang keuntungannya dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama.
c. Musaqah; transaksi antar pemilik kebun dan atau tanaman, pengelola dengan penggarap
untuk memelihara dan merawat kebun atau tanaman pada masa tertentu sampai tanaman itu
mendapatkan hasilnya.
d. Muzara’ah dan mukhabarah; - kerjasama dibidang pertanian antara pemilik kebun dengan
penggarap, - hal ini menurut penduduk irak mukhabarah namun bibit yang ditanam berasal
dari pemilik lahan.
3. Bank syari’ah
Instrumen penghimpunnya;
a. rekening giro,
b. rekening tabungan,
c.rekening investasi,
d. rekening investasi khusus
Ada perbedaan Bank Umum dan Bank Syari’ah yang disesuaikan dengan kondisi nilai social
kehidupan bangsa Indonesia yang mayoritas muslim.
4. Asuransi Takaful, secara umum memiliki dua jenis produk;
a. At-ta’min At-ta’awuni
b. At-ta’min bi Qisabit
# Latihan :
Terlampir.
I. Standar Kompetensi
6.(Tarikh dan Peradaban Islam) Memahami keteladalan Rasulullah dalam membina umatperiode Mekkah.
III. Indikator
1. Mampu menceritakan sejarah dakwah Rasulullah pada periode Mekkah.
2. Mampu menjelaskan pengaruh dakwah Rasulullah SAW terhadap umat.
3. Mampu menunjukkan keteladanan yang dapat diambil dari cara dakwah Rasulullah.
4. Mampu menjelaskan substansi dakwah Rasulullah periode Makkah.
5. Mampu menjelaskan strategi dakwah Rasulullah periode Makkah.
V. Materi Pembelajaran
1. Keteladanan Rasulullah SAW : Dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekkah.
2. Keteladanan Rasulullah SAW : Substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Makkah
Pertemuan ke; 2
a. Kegiatan Awal
# Membaca ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan materi pembelajaran
# Memberikan gambaran mengenai materi yang akan diterangkan
# Memberikan skema berpikir mengenai materi
# Memberikan gambaran keterkaitan dengan materi sebelumnya
b. Kegiatan Inti
# Memberikan penjelasan mengenai materi yang ada dimateri pembelajaran
contoh dengan:
Manfaat memahami sejarah perkembangan islam pada abad pertengahan
Diantaranya;
1. Semangat persatuan dan kesatuan yang dibina oleh tiga kerajaan besar tersebut diatas
2. Semangat kerja keras dan pantang menyerah yang dilakukan oleh rakyat dan pemimpin pada
masa pertengahan membuahkan hasil yang gemilang dengan berdirinya tiga kerajaan besar
3. Kreatifitas dan ketekunan yang dimiliki para ilmuwan pada masa pertengahan yang melahirkan
berbagai ilmu dan perkembangan kebudayaan.
Pengaruh perkembangan Islam pada abad pertengahan terhadap perkembangan Islam di
Indonesia
Diantaranya;
1. Dalam bidang pemikiran, muncul pergeseran pemahaman dan metode berpikir tradisional
menjadi rasional
2. Dalam bidang tauhid, berkembang berbagai pendekatan teologis asy’ariyah
3. Dalam biang fiqih, muncul berbagai madzhab yang memiliki pengikut yang cukup besar,
diantaranya Hanafi, Maliki, Syafi’I dan Hambali
4. Berkembangnya ilmu pengetahuan, tekhnologi dan kebudayaan
5. Berkembangnya syiar Islam sehingga nilai-nilai ajaran Islam dapat dianut dan dilaksanakan
mayarakat muslim khususnya di Indonesia.
# Menjelaskan materi tambahan yang berkaitan dengan materi pembelajaran
IX. Penilaian
a. Teknik penilaian
# Tes tertulis
# Penugasan
# Observasi/pengamatan
b. Bentuk instrumen/soal
# Pilihan ganda
# Uraian terstruktur
# Makalah
c. Soal instrumen/penilaian
# Latihan I:
1. Sebutkan tiga kerajaan besar yang ada pada abad pertengahan!
2. Sebutkan lima contoh kemajuan yang dicapai umat Islam dibawah kekuasaan Turki Usmani!
3. Sebutkan lima kemajuan yang dicapai oleh umat Islam dibawah kekuasaan Kerajaan Safawi!
4. Sebutkan tiga factor penyebab runtuhnya kekuasaan Turki Usmani!
5. Sebutkan lima bentuk kemajuan yang dicapai umat Islam dibawah kekuasaan Kerajaan
Mughal/Mogul!
# Latihan II:
1. Jelaskan pembatasan periode abad pertengahan!
2. Apakah yang dimaksud Janissary?
3. Jelaskan pembatasan periode Turki Usmani!
4. Sebutkan beberapa ilmuwan yang muncul pada masa kerajaan Safawi!
5. Apa alasan sehingga Ismail dinyatakan sebagai pendiri kerjaan Usmani?
# KUNCI JAWABAN
I.
1. Kerajaan Usmani di Turki, Kerajaan Safawi di Persia dan Kerajaan Mughal/Mogul di India
2. Bidang Pemerintahan, militer, pengetahuan, kebudayaan dan agama
3. Bidang pemerintah dan politik, ekonomi, Ilmu pengetahuan, pembangunan dan seni
4. - Sultan-sultan pengganti umumnya lemah dan tidak berwibawa
-Situasi politik bertambah kacau,para wanita/ibu suri dan permaisuri turut campur dalam
mengendalikan roda pemerintahan
-Wilayah turki yang begitu luas justru menjadi beban bagi pemerintah Usmani yang kepemimpinannya
mulai melemah, terjadi peperangan antar ras dan suku bangsa Arab dengan Turki
5. Bidang politik yang stabilitasnya aman, politik yang stabil, ekonomi, pertanian, dan kesenian
II.
1. Perode/fase peralihan dimana ketika terjadi banyak perubahan dan penyesuaian stuktur pemerintahan
dengan berkembangnya para ilmuwan dan berkembangnya dunia seni yang saling kerjasama diantara 3
kerajaan besar
2. Janissary maksudnya adalah
3. Kerajaan Usmani dipimpin pada tahun 1922-1924 dengan pemimpinnya Abdul Majid II sebagai khlifah
pada periode kelima pemimpin ke 38
4. Bahaudin Muhammad bin Husain al Amili al Juba’i, Muhammad Baqir Astarabadi, Sadrudin Muhammad
bin Ibrahim Syirazi dan Muhammad Baqir Majlisi
5. Karena kegiatan politik lebih dipertajam pada masa kepemimpinannya.
I. Standar Kompetensi
7. (Al Quran) Memahami ayat-ayat Al Quran tentang demokrasi.
III. Indikator
1. Mampu membaca Q.S. Ali Imran : 159 dan Asy-Syura : 38 dengan baik dan benar.
2. Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S. Ali Imran : 159 dan Asy-Syura : 38.
V. Materi Pembelajaran
1. Q.S. Ali Imran: 159
2. Q.S. Asy Syura: 38
IX. Penilaian
a. Teknik penilaian
# Tes tertulis
# Penugasan
# Observasi/pengamatan
b. Bentuk instrumen/soal
# Uraian terstruktur
c. Soal instrumen/penilaian
# Latihan :
1. Sebutkan dan artikan 5 dari beberapa hukum tajwid yang terdapat pada ayat Q.S. Ar-Rum; 41-42
2. Sebutkan dan artikan 5 dari beberapa hukum tajwid yang terdapat pada ayat Q.S. Al-A’raf;56-58
3. Sebutkan dan artikan 5 dari beberapa hukum tajwid yang terdapat pada ayat dan Q.S. As-Shad; 27
4. Berikan contoh kata yang mengandung hukum tajwid mad jaiz munfashil dan mad wajib muttashil !
5. Ada dua hukum tajwid alif laam, diantaranya adalah …
# Kunci jawaban :
1. Idgham bigunnah dan bilagunnah, Qalqalah, Idzhar, mad thabi’i
2. alif laam qamariah, mad layin, mad arid lisukun, lafadz jalallah
3. mad iwad, gunnah, ikhfa, iqlab, mad wajib muttasil. Pengertian diambil dari buku pedoman hukum tajwid.
4. a b.
5. alif laam qamariyah dan alif laam syamsiah
I. Standar Kompetensi
7. (Al Quran) Memahami ayat-ayat Al Quran tentang demokrasi.
III. Indikator
1. Mampu menyebutkan arti Q.S. Ali Imran; 159 dan Asy-Syura; 38
2. Mampu menyimpulkan isi kandungan Q.S. Ali Imran; 159 dan Asy-Syura; 38
3. Mampu mengidentifikasi ciri-ciri orang yang demokratis sesuai dengan QS Ali Imran: 159 dan Asy-
Syura: 38.
V. Materi Pembelajaran
1. Q.S. Ali Imran: 159
2. Q.S. Asy Syura: 38
IX. Penilaian
a. Teknik penilaian
# Tes tertulis
# Tes Lisan/Baca Ayat
# Penugasan
# Observasi/pengamatan
b. Bentuk instrumen/soal
# Kliping
# Pilihan ganda
# Uraian terstruktur
c. Soal instrumen/penilaian
# Tugas Kelompok
Buat Kliping dari media massa tentang beberapa kejadian (kerusakan alam; Banjir,
Gesang/Kekeringan, Tsunami, Lumpur Sidoarjo, Pencemaran Alam ataupun Pembalakan liar) dan beri
komentar dihubungkan dengan kesimpulan dari kandungan ayat yang dibahas dalam terjemah Q.S. Ar-
Rum; 41-42, Q.S. Al-A’raf;56-58 dan Q.S. As-Shad; 27 tentang perintah menjaga kelestarian
lingkungan hidup dalam bentuk kesimpulan secara berkelompok masing kelompok terdiri dari 4-6 siswa
I. Standar Kompetensi
7. (Al Quran) Memahami ayat-ayat Al Quran tentang demokrasi.
III. Indikator
1. Mampu menunjukkan perilaku yang demokratis seperti yang terkandung dalam QS Ali Imran;159
2. Mampu menunjukkan perilaku yang demokratis seperti yang terkandung dalam Q.S. Asyura; 38
3. Mampu menunjukkan manfaat perilaku demokratis dalam kehidupan bermasyarakat.
V. Materi Pembelajaran
1. Q.S. Ali Imran: 159
2. Q.S. Asy Syura: 38
IX. Penilaian
a. Teknik penilaian
# tes tertulis
# penugasan
# observasi/pengamatan
b. Bentuk instrumen/soal
# pilihan ganda
# uraian terstruktur
c. Soal instrumen/penilaian
1…………………………………………………...
Di rumah 2……………………………………………………
3……………………………………….…………..
1……………………………………………………
Di sekolah 2……………………………………………………
3……………………………………………………
1……………………………………………………
Di masyarakat 2……………………………………………………
3……………………………………………………
#
ULANGAN HARIAN
# KUNCI JAWABAN
1. Bencana alam terjadi karena ulah manusia itu sendiri jika tidak ingin terjadi maka jangan melakukan
perusakan alam jadikan menjaga kelestarian alam sebagai lahan ibadah
2. Diantaranya;
Bahwa kerusakan atau bencana yang terjadi di alam karena ulah manusia
Jangan melakukan perusakan alam jika tidak ingin terjadi bencana
I. Standar Kompetensi
8. (Aqidah) Meningkatkan keimanan kepada Malaikat.
III. Indikator
1. Mampu menjelaskan pengertian beriman kepada Malaikat
2. Mampu menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Malaikat.
3. Menjelaskan contoh-contoh perilaku beriman kepada Malaikat
4. Mampu menampilkan contoh-contoh perilaku beriman kepada malaikat.
5. Mampu menampilkan perilaku mulia sebagai cerminan iman kepada malaikat.
6. Membedakan orang yang beriman dan tidak beriman kepada Malaikat
V. Materi Pembelajaran
1. Tanda-tanda beriman kepada Malaikat.
2. Contoh-contoh perilaku beriman kepada malaikat
3. Perilaku yang mencerminkan beriman kepada malaikat
IX. Penilaian
a. Teknik penilaian
# Tes tertulis
# Penugasan
# Observasi/pengamatan
b. Bentuk instrumen/soal
# Pilihan ganda
# Uraian terstruktur
c. Soal instrumen/penilaian
# Pilihan Ganda, terlampir
# Latihan
1. Sebutkan pengertian iman kepada kitab-kitab Allah?
I. Standar Kompetensi
9. (Akhlaq) Membiasakan perilaku terpuji.
III. Indikator
1. Mampu Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian.
2. Mampu Menjelaskan pengertian adab dalam berhias
3. Mampu Menjelaskan pengertian adab dalam perjalanan.
4. Mampu Menjelaskan pengertian adab dalam bertamu dan menerima tamu
5. Mampu menunjukkan contoh adab dalam berpakaian.
6. Mampu menunjukkan contoh adab dalam berhias.
7. Mampu menunjukkan contoh adab dalam perjalanan
8. Mampu menunjukkan adab dalam bertamu dan menerima tamu.
9. Mampu mempraktikkan perilaku yang baik dan benar dalam berpakaian
10. Mampu mempraktikkan perilaku yang baik dan benar dalam berhias
11. Mampu mempraktikkan perilaku yang baik dan benar dalam perjalanan
12. Mampu mempraktikkan perilaku yang baik dan benar dalam bertamu dan menerima tamu.
V. Materi Pembelajaran
1. Pengertian (Adab dalam berpakaian. Adab dalam berhias, Adab dalam perjalanan, Adab dalam bertamu
dan menerima tamu)
2. Contoh-contoh (Adab dalam berpakaian. Adab dalam berhias, Adab dalam perjalanan, Adab dalam
bertamu dan menerima tamu)
3. Praktik (Adab dalam berpakaian. Adab dalam berhias, Adab dalam perjalanan, Adab dalam bertamu
dan menerima tamu)
IX. Penilaian
a. Teknik penilaian
# Aktif dalam diskusi kelas
# Tes tertulis
# Penugasan
# Observasi/pengamatan
b. Bentuk instrumen/soal
# Pilihan ganda
# Uraian terstruktur
c. Soal instrumen/penilaian
# Pilihan ganda terlampir
# Tugas Diskusi
Bagaimana menghargai karya orang lain dan contoh perilakunya? Diskusikanlah dengan teman anda di
kelas?
# Latihan :
1. Jelaskan pengertian menghargai karya orang lain.
2. Mengapa sesseorang harus menghargai karya orang alin?
3. Tuliskan tiga contoh perilaku Anda yang mencerminkan sikap menghargai orang lain!
4. Apa yang akan terjadi jika tidak ada sikap saling menghargai karya orang lain?
5. Sebutkan sebuah contoh yang menunjukkan sikap Rasululah yang menghargai karya orang lain!
1. Yaitu menghormati sesuatu yang telah diperbuat oelh orang lain baik itu berbentuk fisi
ataupun non fisik seperti pendapat, sikap dll
2. Salah satu usaha untuk menumbuhkan keharmonisan antar sesame manusia sehingga
terciptalah saling menghargai.
3. Menerima pendapat orang lain, tidak menjiplak hasil karya orang lain, memberikan pujian/
ucapan terimakasih kepada orang yang telah memberikan jasanya kepada kita
4. Adanya pertengkaran ataupun permusuhan
5. Seperti saat rasulullah mengangkat Usamah menjadi panglima perang
I. Standar Kompetensi
10. (Akhlaq) Menghindari perilaku tercela.
10.3 Menghindari perilaku hasad, riya, aniaya dan diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari.
III. Indikator
1. Mampu menjelaskan pengertian hasud
2. Mampu menjelaskan pengertian riya.
3. Mampu menjelaskan pengertian aniaya.
4. Mampu menjelaskan pengertian diskriminasi
5. Mampu menyebutkan contoh perilaku hasad
6. Mampu menyebutkan contoh perilaku riya
7. Mampu menyebutkan contoh perilaku aniaya
8. Mampu menyebutkan contoh perilaku diskriminasi
9. Mampu menghindari perilaku hasad.
10. Mampu menghindari perilaku riya.
11. Mampu menghindari perilaku aniaya.
12. Mampu menghindari perilaku diskriminasi.
13. Mampu berperilaku yang mencerminkan sikap menghargai hak orang lain.
V. Materi Pembelajaran
1. Pengertian : hasud, riya, aniaya, diskriminasi
2. Contoh-contoh perilaku: hasud, riya, aniaya, diskriminasi
3. Menghindari perilaku: hasud, riya, aniaya, diskriminasi
IX. Penilaian
a. Teknik penilaian
# Tes tertulis
# Penugasan
# Observasi/pengamatan
b. Bentuk instrumen/soal
# Pilihan ganda
# Uraian terstruktur
# Makalah
c. Soal instrumen/penilaian
# Pilihan ganda, terlampir
I. Standar Kompetensi
11. (Fiqih) Memahami hukum Islam tentang infaq, zakat, haji dan waqaf.
11.1 Menjelaskan perundang-undangan tentang pengelolaan infaq, zakat, haji dan wakaf
11.3 Menerapkan ketentuan perundang-undangan tentang pengelolaan infaq, zakat, haji dan waqaf.
III. Indikator
1. Mampu menjelaskan perundang-undangan tentang pengelolaan infaq.
2. Mampu menjelaskan perundang-undangan tentang pengelolaan zakat.
3. Mampu menjelaskan perundang-undangan tentang pengelolaan haji.
4. Mampu mampu menjelaskan tentang manasik haji.
5. Mampu menjelaskan perundang-undangan tentang pengelolaan wakaf.
6. Mampu menjelaskan ketentuan syar’i tentang zakat, haji dan wakaf.
7. Mampu menyebutkan contoh pengelolaan infaq
8. Mampu menyebutkan contoh pengelolaan zakat
9. Mampu menyebutkan contoh pengelolaan haji
10. Mampu menyebutkan contoh pengelolaan wakaf
11. Mampu menerapkan ketentuan perundang-undangan tentang infaq.
12. Mampu menerapkan ketentuan perundang-undangan tentang zakat
13. Mampu menerapkan ketentuan perundang-undangan tentang haji.
14. Mampu menerapkan ketentuan perundang-undangan tentang wakaf.
V. Materi Pembelajaran
1. Perundang-undangan tentang pengelolaan : infaq, zakat, haji, wakaf
2. Contoh-contoh pengelolaan : infaq, zakat, haji, wakaf
3. Ketentuan perundang-undangan tentang pengelolaan : infaq, zakat, haji, wakaf
“Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati” Q.S. Ali Imran:185
mendeskripsikan tata cara memandikan jenazah.
- Syarat jenazah yang dimandikan;
1. Orang beragama islam
2. Bukan bayi premature
3. Ada tubuhnya sekalipun sedikit
4. Bukan mati syahid dalam menegakkan agama
- Syarat orang yang memandikan jenazah;
1. Mayat laki-laki dewasa oleh laki-laki dan mayat perempuan dewasa, kecuali muhrim atau
suami istri
2. Sebaiknya yang memandkan adalah keluarga yang terdekat
3. Jika muhrimnya tidak ada hendaknya dimandikan oleh orang yang mengerti dan dapat
dipercaya
4. Yang memandikan menjaga kerahasiaan mayat dan tidak boleh menceritakan cacatnya
- Cara memandikan jenazah;
1. Letakkan mayat pada tempat yang lebih tinggi dan tertutup auratnya
2. Gunakanlah kain basahan untuk menutup auratnya
3. Berdo’alah dan bacalah basmalahsebelum mulai memandikan
4. Basuhlah anggota wudhu dahulu, lalu bagian yang kanan kemudian sebelah kiri
5. Urutlah dan tekanlah perutnya supaya kotorannya keluar kemudian bersihkanlah
6. Basuhlah seluruh tubuh jenazah tersebut dengan air yang bersih, suci dan
menyucikan
7. Gunakanlah punggung tangan ketika menggosok tubuh jenazah
8. Pakailah sarung tangan dalam memandikan
9. Basuhlah rambutnya sampai bersih dan sisirlah dengan rapih
10. Mandikan sekurang-kurangnya sekali dengan membasuh seluruh tubuh jenazah
dengan air yang suci dan menyucikan
mendeskripsikan tata cara mengkafani jenazah.
- Ketentuan mengkafani;
Kain kafan berwarna putih, sekurang-kurangnya menutupi seluruh jasad jenazah, kain
wajib diperoleh dengan harta khusus, apabila tidak ada harta khusus maka yang
berkewajiban adalah orang yang menafkahinya, jika tidak ada juga maka kaum muslimin
yang mampu atau baitul mal.
- Cara mengafani Jenazah;
1. Mengafani jenazah sekurang-kurangnya dengan selembar kain kafan yang
menutup seluruh tubuh jenazah
2. Bentangkan kain kafan yang dapat menutup seluruh tubuh jenazah, kemudian
diatas kain kafan ditaburi kapur barus yang sudah dihaluskan
3. Bentangkan kain kafan yang dapat menutup tubuh dari bahu hingga tumit diatas
kain pertama kemudian taburi kembali
4. Diatas kapur barus yang sudah dihaluskan diberi kapas kemudian letakkan
jenazah dan tutuplah lubang-lubang pada jenazah dan persendian dengan kapas
5. Aturlah tubuh jenazah dengan baik dan letakkan tangannya diatas dada dengan
posisi tangan kanan diatas tangan kiri.
Tutupkan kain kafan sehingga menutupi seluruh tubuh jenazah dan ikatlah dengan
kain, sebaiknya menggunakan lima ikatan, yaitu; di ujung kepala, bahu, pinggang,
lutut dan ujung kaki. Posisi ikatan ada disebelah kiri atas.
mendeskripsikan tata cara menshalatkan jenazah.
Pertemuan ke; 2
a. Kegiatan Awal
# Memberikan gambaran mengenai materi yang akan diterangkan
# Memberikan skema berpikir mengenai materi
# Memberikan gambaran keterkaitan dengan materi sebelumnya
b. Kegiatan Inti
# Memberikan penjelasan mengenai materi yang ada dimateri pembelajaran
contoh dengan:
IX. Penilaian
a. Teknik penilaian
# Simulasi
# Tes tertulis
# Penugasan
# Observasi/pengamatan
b. Bentuk instrumen/soal
# Pilihan ganda
# Uraian terstruktur
# Laporan / Makalah
c. Soal Instrument/penilaian
# Latihan :
# KUNCI JAWABAN
1. Hak seorang muslim terhapa muslim lainnya ada enam, yaitu:…………,dan apabila ia meninggal dunia
antarkanlah. (H.R. Bukhari Muslim dan Abu Daud dari Abu Hurairah)
2. Syarat jenazah yang dimandikan;
Orang beragama islam
Bukan bayi premature
Ada tubuhnya sekalipun sedikit
Bukan mati syahid dalam menegakkan agama
3. Cara memandikan jenazah;
1. Letakkan mayat pada tempat yang lebih tinggi dan tertutup auratnya
2. Gunakanlah kain basahan untuk menutup auratnya
3. Berdo’alah dan bacalah basmalahsebelum mulai memandikan
I. Standar Kompetensi
12. (Fiqih) Memahami keteladanan Rasulullah SAW dalam membina umat periode Madinah.
III. Indikator
1. Mampu menunjukkan koleksi kisah-kisah perjuangan Rasulullah pada periode Madinah.
2. Mampu menjelaskan latar belakang hijrah Rasulullah ke Madinah.
3. Mampu menjelaskan sejarah dakwah Rasulullah pada periode Madinah.
4. Mampu menunjukkan profil dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah.
5. Mampu menjelaskan substansi dakwah Rasulullah periode Madinah.
6. Mampu menjelaskan strategi dakwah Rasulullah periode Madinah.
7. Mampu meneladani substansi dan strategi dakwah Rasulullah periode Madinah.
8. Mampu menjelaskan keberhasilan yang diperoleh Rasulullah dakwahnya pada periode Madinah
V. Materi Pembelajaran
1. Sejarah dakwah Rasulullah periode Madinah.
2. Substansi dan Strategi dakwah Rasulullah SAW periode Madinah
a. Kegiatan Awal
# Membaca ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan materi pembelajaran
# Memberikan gambaran mengenai materi yang akan diterangkan
# Memberikan skema berpikir mengenai materi
# Memberikan gambaran keterkaitan dengan materi sebelumnya
b. Kegiatan Inti
2. Tatacara :
Khutbah, Dalam khutbah jum’at terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi, diantaranya;
- Rukun khutbah
- Syarat khutbah
- Sunnah khutbah
- Praktik khutbah
- Menyusun naskah khutbah
Dakwah, Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan oleh seorang dai, diantaranya;
- Tugas dai adalah mengajak beribadah, mengajak yang ma’ruf, mencegah yang mungkar
- Bekal yang harus dimiliki dai: memiliki iman dan takwa yang kuat; memelihara kesucian
jiwa,hati dan pikiran; memperbanyak amal sholeh dan ibadah; berakhlak mulia;
berwawasan luas dan memiliki ilmu pengetahuan yang luas.
Teks dakwah, harus mempertimbangkan: pendahuluan yang berisi ucapan rasa syukur kepada
Allah SWT dan shalawat; isi materi diupayakan yang menarik dalam rangka meningkatkan imtaq
dan iptek; penutup yang merupakan kesimpulan dan diakhiri dengan do’a.
3. Peragaan :
Khutbah
Pahamilah urutan khutbah berikut, kemudian buatlah kelompok dan praktikkan secara
bergiliran:
1. Khutbah pertama
a. Berdiri diatas mimbar kemudian mengucapkan salam
b. Khatib duduk sejenak sambil mengucapakan adzan
c. Setelah adzan selesai, berdiri kembali dengan mengucapkan hamdallah
d. Setelah membaca hamdallah, mengucapkan syahadat dan shalawat
e. Berwasiat takwa
f. Membaca salah satu ayat al Qur’an yang berkaitan dengan materi khutbah
g. Menyampaikan materi khutbah yang dapat dipahami jamaah dan jangan terlalu lama
h. Khatib duduk diantara dua khutbah sejenak (kira-kira membaca shalawat atau surah al Ikhlash)
2. Khutbah kedua
a. Khatib berdiri kembali dan membaca hamdallah
b. Membaca syahadat dan shalawat
c. Membaca do’a
d. Membaca penutup khutbah kemudian turun dari mimbar
Tabligh
Praktik tablig meliputi 3 tahap:
1. Materi pembuka
Dimulai dengan membaca basmalah, salam kepada para hadirin, membaca hamdalah(pujian kepada
Allah), membaca shalawat kepada nabi, keluarga dan pengikutnya. Setelah membaca shalawat dapat
dilanjutkan dengan membaca ayat Al Qur’an yang berhubungan dengan materi yang akan
disampaikan.
2. Materi Isi / Pokok
Materu pokok disampaikan dengan konsep dan sistematika yang jelas sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan. Hal ini untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah. Oleh karena itu, tidak
dikatakan salah jika seorang mubaligh menyampaikan materi dengan konsep secara tertulis.
IX. Penilaian
a. Teknik penilaian
# Simulasi Khutbah, Tablig dan dakwah
# Tes Lisan
# Tes tertulis
# Penugasan
# Observasi/pengamatan
b. Bentuk instrumen/soal
# Pilihan ganda
# Naskah / Konsep Khutbah, Tablig dan Dakwah
# Makalah
c. Soal instrumen/penilaian
# Pilihan Ganda
Terlampir.