Maruni Wiwin Diarti PDF
Maruni Wiwin Diarti PDF
Maruni Wiwin Diarti, Rohmi, Yuri Syaffitri Kinanti Achmad, Yunan Jiwintarum
Abstrak: Laguna adalah bentuk teluk semi tertutup yang merupakan salah satu tipe dari perairan estuaria. Pada
perairan laguna terjadi pertemuan serta pencampuran antara air tawar dan air laut sehingga mengakibatkan
hubungan bebas antara laut dengan sumber air tawar. Pengaruh pasang surut air laut yang bercampur dengan air
tawar akan menyebabkan karakter perairan berubah dengan seketika, hal tersebut tentu akan mempengaruhi
keragaman spesies organisme, termasuk bakteri. Beberapa jenis bakteri yaitu Bacillus pada dasarnya merupakan
bakteri tanah, tetapi umum dijumpai di perairan tawar dan payau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
karakteristik morfologi, koloni dan biokimia bakteri yang diisolasi dari sedimen laguna perindukan nyamuk di
pesisir pantai Desa Medana Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini merupakan penelitian
observasional deskriptif mengunakan Non Random Purposive Sampling dengan jumlah sampel 15 sampel. Data
yang dikumpulkan berupa data jenis-jenis bakteri yang ditemukan pada 15 titik sedimen laguna perindukan
nyamuk di pesisir pantai Desa Medana Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara. Analisa data dalam
penelitian ini dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian dari 15 titik sedimen laguna yang
terisolasi dari 15 koloni bakteri yang teridentifikasi dari sifat morfologi, koloni dan biokimianya adalah 3 jenis
bakteri yaitu Aeramonas schubertii, Bacillus subtilis, dan Enterbacter agglomerans. Kesimpulan dari penelitian
ini adalah pada sedimen laguna perindukan nyamuk di pesisir pantai Desa Medana Kecamatan Tanjung
Kabupaten Lombok Utara didapatkan bakteri Aeramonas schubertii, Bacillus subtilis, dan Enterobacter
agglomerans.
Abstract: The lagoon is a form of semi-enclosed bay which is one type of an estuary. In lagoon water there is a
meeting and mixing of freshwater and seawater thus it causes free relationship between the sea and the source of
freshwater. The effect of tides that mixed with freshwater will cause a change of the aquatic character instantly.
It will certainly affect the diversity of organism species, including bacteria. Some types of bacteria, one of them
is Bacillus, it is basically soil bacteria, but commonly found in fresh and brackish waters. The purpose of this
study was to determine the characteristics of morphology, colonies and biochemistry of bacteria that isolated
from sediments of mosquito breeding lagoon in the coast of Medana village, Tanjung district, North Lombok
regency. This research was descriptive observational, used non random purposive sampling with 15 samples.
Data collected in the form of types of bacteria found in 15 points from sediments of mosquito breeding lagoon.
The data analysis used descriptive analysis. The results of 15 points of lagoon sediments that isolated, from 15
bacteria colonies that was identified as morphological, colonies and biochemical characteristics found three
types of bacteria: Aeramonas schubertii, Bacillus subtilis, and Enterbacter agglomerans. The conclusion is the
sediments of mosquito breeding lagoon in the coast of Medana Village, Tanjung district, North Lombok regency
is obtained the bacteria, for instace: Aeramonas schubertii, Bacillus subtilis, and Enterobacter agglomerans.
___________________________________________________________________________
Maruni Wiwin Diarti, Rohmi, Yuri Syaffitri Kinanti Achmad dan Yunan Jiwintarum: Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes
Mataram, Jl. Prabu Rangkasari Dasan Cermen Sandubaya Mataram
124
Maruni Wiwin Diarti, Karakteristik Morfologi, Koloni dan
125
JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 11 NO. 2, AGUSTUS 2017
garam lebih dari 33‰ (Irianto, 2003). Pengaruh habitat perindukan nyamuk selama ini belum pernah
pasang surut air laut yang bercampur dengan air dilakukan penelitian mengenai karakteristik
tawar akan menyebabkan karakter perairan berubah morfologi, koloni dan biokimia bakteri yang diisolasi
dengan seketika, hal tersebut tentu akan dari Sedimen Laguna Di Pesisir Pantai Desa Medana
mempengaruhi keragaman spesies organisme, Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara”.
termasuk bakteri. Sejumlah bakteri perairan dapat
METODE PENELITIAN
bersimbiosis dengan beragam. Bakteri perairan
sangat dipengaruhi faktor kimia-fisika air dan
Penelitian ini merupakan penelitian yang
masukan nutrien dari darat (Rheinheimer,1991 ;
bersifat observasional deskriptif, yaitu penelitian
Irianto, 2003). Irianto (2003) berhasil mengisolasi
yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
bakteri heterotrofik perairan air pantai dan hasil
gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan
identifikasinya menemukan beberapa jenis bakteri
secara obyektif (Notoatmodjo, 2012). Populasi dan
yaitu Bacillus pada dasarnya merupakan bakteri
Sampel : Populasi dalam penelitian ini adalah laguna
tanah, tetapi umum dijumpai diperairan tawar dan
di pesisir pantai Desa Medana Kecamatan Tanjung
payau (kosmopolit) (Atlas dan Bartha, 1987).
Kabupaten Lombok Utara. Sampel yang digunakan
Pseudomonas dan Vibrio merupakan bakteri yang
adalah sedimen laguna di pesisir pantai Desa Medana
predominan pada perairan payau dan pantai (Austin,
Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.
1992). Kehadiran Escherichia (dalam penelitian ini
Besar dan Teknik Pengambilan Sampel :
teridentifikasi sebagai E. coli) sangat dimungkinkan
jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 15
akibat burung-burung predator yang sering berada di
sedimen laguna. 15 sedimen diambil dari 15 titik
perairan tersebut serta aktivitas masyarakat sekitar
yang berbeda, dengan jarak antara titik – titik
pantai. Sebagian besar dari isolat yang diperoleh
pengambilan adalah ± 2,5 meter dengan rentang jarak
adalah Gram-negatif, kecuali Bacillus dan
tersebut selanjutnya disebut sebagai titik sampel
Micrococcus. Hal itu bersesuaian dengan pendapat
pertama. Untuk titik sampel kedua dan seterusnya
Rheinheimer (1991), bahwa sebagian besar bakteri
dilakukan dengan tata cara yang sama sambung
perairan laut dan pantai adalah Gram-negatif.
menyambung dari titik sebelumnya mengelilingi
Suryadi (2015) berhasil mengisolasi bakteri lokal
tepian laguna habitat perindukan nyamuk (Sulistio,
lombok dari sedimen lumpur sungai di Kecamatan
2010). Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini
Meninting Kabupaten Lombok Barat yang hasil
adalah dengan Non Random Purposive Sampling,
identifikasi baik dengan uji kultur, biokimia, dan
yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang
PCR menunjukkan bahwa bakteri yang ditemukan
dibuat oleh peneliti itu sendiri. Adapun kriteria
adalah bakteri Bacillus sphaericus. Sedangkan pada
sebagai berikut :
laguna pesisir pantai Desa Medana Kecamatan
1. Kriteria Inklusi
Tanjung Kabupaten Lombok Utara merupakan
126
Maruni Wiwin Diarti, Karakteristik Morfologi, Koloni dan
a. Sampel sedimen yang diambil adalah sampel tempat perkembangbiakan nyamuk melainkan
sedimen yang berasal dari laguna di pesisir tempat pertumbuhan bakteri.
pantai Desa Medana Kecamatan Tanjung 2. Jenis bakteri adalah jenis-jenis bakteri yang
Kabupaten Lombok Utara. ditemukan pada sedimen laguna di pesisir pantai
b. Sampel sedimen yang diambil dari laguna di Desa Medana Kecamatan Tanjung Kabupaten
pesisir pantai Desa Medana Kecamatan Lombok Utara melalui identifikasi.
Tanjung Kabupaten Lombok Utara dan berada Instrumentasi, Bahan dan Reagensia
ditempat terbuka serta merupakan tempat Penelitian : Botol sampel volume 250 ml, Objek
perindukan nyamuk yang didalamnya terdapat glass, Cover glass, Mikroskop, Centrifuge, Cawan
lumut. petri, Tabung reaksi dan rak tabung, Erlenmayer,
2. Kriteria Eksklusi Pipet ukur, Ose bulat, Ose jarum, Hot plate,
a. Sampel sedimen yang tidak berasal dari Autoclave, Inkubator, Laminary Air Flow, Oven,
laguna di pesisir pantai Desa Medana Lampu spritus, Aquadest, Alkohol 70 %, Tissue,
Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Sedimen dari laguna, Kapas , Media NYSM
Utara. (Nutrient Yeast Salt Medium) Komposisi media
b. Sampel yang diambil dari laguna di pesisir NYSM : NAP,Yeast,MnCl2,MgCl2, CaCl2, PZ /
pantai Desa Medana Kecamatan Tanjung NaCl (Physiological Zouth / Natrium Chloride),
Kabupaten Lombok Utara berada ditempat Media uji Biokimia (IMVIC MUTSI dan gula-gula):
tertutup dan tidak terdapat lumut Indol (Media Air Pepton 1 %) , Metil Red (Media
Variabel Penelitian : Pepton Glukosa) Voges Prakaseur (Media Pepton
1. Variabel Bebas (independent) Glukosa) SC (Simon Sitrate), Urea, Motility, TSIA
Variabel bebas dari penelitian ini adalah sedimen (Triple Sugar Iron Agar) Media uji gula-gula
laguna perindukan nyamuk di pesisir pantai Desa (Glukosa, Sukrosa, Laktosa), Pewarnaan Gram :
Medana. Gram I : Crystal Violet, Gram II : Lugol, Gram
2. Variabel Terikat (dependent) III : Alkohol, Gram IV : Safranin, Pewarnaan
Variabel terikat dari penelitian ini adalah jenis Spora dengan larutan BCB, Reagen Kovac’s, Reagen
bakteri. Metil Red (MR), Reagen KOH 10 % dan α-naftol,
Definisi Operasional Variabel Reagen H2O2 30 %,
1. Sedimen laguna perindukan nyamuk di pesisir Metode :
pantai Desa Medana adalah bagian-bagian tanah a. Penentuan lokasi pengambilan sampel
yang terangkut air dari suatu tempat yang tererosi b. Tahap Persiapan
dan menjadi tempat perkembangbiakan vektor Pengambilan sampel :Sampel diambil sebanyak
malaria. Sedimen tersebut tidak hanya sebagai 15 sampel sedimen yang diambil dari 15 titik
dengan jarak antara + 2,5 meter dilakukan pada
127
JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 11 NO. 2, AGUSTUS 2017
128
Maruni Wiwin Diarti, Karakteristik Morfologi, Koloni dan
b. Diinkubasi selama 72 jam pada suhu 300 C. a. Diamati perubahan yang terjadi pada media
c. Dilakukan pemeriksaan makroskopis dan Indol, MR/VP, SC, motilti, urea, TSIA,
mikroskopis. glukosa, sukrosa dan laktosa.
Tahap V: b. Dilakukan tes katalase, untuk media Indol
a. Dilakukan kultur pada media NYSM untuk ditambahkan dengan reagen kovac’s 2-3 tetes.
memurnikan. c. Untuk media MR ditetesi dengan indikator
0
b. Diinkubasi selama 72 jam pada suhu 30 C. Methyl Red 3 tetes.
c. Dilakukan pemeriksaan makroskopis dan d. Untuk media VP ditetesi dengan KOH 10%
mikroskopis. 50 µl dan α- naftol 50 µl .
Tahap VI : e. Dilakukan tes katalase dengan meneteskan 1
a. Dilakukan kultur pada media NAS untuk tetes H2O2 pada objek glass kemudian diambil
memurnikan. koloni bakteri yang sudah diberi tanda pada
0
b. Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 30 C. plate dengan menggunakan ose bulat.
c. Dilakukan pewarnaan gram dan pewarnaan f. Hasil pengamatan disesuaikan dengan tabel
BCB. biokimia untuk menentukan jenis bakteri.
1) Diambil suspensi bakteri dari media Analisis Data : Data yang diperoleh
NYSM. mengenai studi jenis bakteri pada sedimen laguna
2) Objek glass dibersihkan dan bebas lemak. perindukan nyamuk di pesisir pantai Desa Medana
3) Ditambahkan 1 tetes PZ pada objek glass. Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara
4) Diambil 1 mata ose koloni yang telah dianalisa dengan cara analisis deskriptif.
tumbuh pada media NYSM.
HASIL PENELITIAN
5) Diwarnai sediaan dengan larutan BCB dan
tunggu hingga 5 menit. Hasil penelitian berupa jenis bakteri hasil
6) Dibilas dengan air mengalir dan tunggu identifikasi dari 15 titik sedimen laguna di pesisir
hingga kering. pantai Desa Medana Kecamatan Tanjung Kabupaten
Tahap VII: Lombok Utara. Identifikasi dilakukan di Instalasi
a. Dilakukan penanaman pada media IMVIC LITBANGKES Laboratorium Mikrobiologi RSUP
MUTSI dan media gula-gula. NTB. Adapun hasil identifikasi bakteri dapat dilihat
b. Media yang sudah ditanami dimasukkan pada tabel 1.
dalam inkubator selama 24 jam dengan suhu
300C.
Tahap VIII:
129
JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 11 NO. 2, AGUSTUS 2017
130
Maruni Wiwin Diarti, Karakteristik Morfologi, Koloni dan
Tabel 3. Hasil identifikasi karakteristik, pesisir pantai Desa Medana Kecamatan Tanjung
koloni, morfologi dan biokimia bakteri Bacillus Kabupaten Lombok Utara.
subtilis pada sedimen laguna perindukan nyamuk di
Tabel 3. Hasil Identifikasi Karakteristik, Morfologi, Koloni, Dan Biokimia Bacillus subtilis
Koloni Morfologi Biokimia
Tabel 3 menunjukkan hasil bentuk koloni (negatif), TSIA (K/K (-) H2S (-) Gas), Glukosa
dari bakteri Bacillus subtilis adalah berwarna putih (positif), Laktosa (negatif), Sukrosa (positif), dan
pucat, tepian tidak rata, sudut elevasi datar, Katalase (positif).
konsistensi tidak berlendir, permukaan kasar dan Tabel 4. Hasil identifikasi karakteristik
kering, berbentuk bulat sedang-besar, untuk koloni, morfologi dan biokimia bakteri Enterobacter
morfologi gram positif, berspora, dan bentuk bacil agglomerans pada sedimen laguna perindukan
pendek. Sedangkan indol (negatif), MR (positif), VP nyamuk di pesisir pantai Desa Medana Kecamatan
(negatif), SC (positif), Motility (positif), Urea Tanjung Kabupaten Lombok Utara.
131
JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 11 NO. 2, AGUSTUS 2017
Tabel 4. Hasil Identifikasi Karakteristik, Morfologi, Koloni, dan Biokimia Enterobacter agglomerans.
Koloni Morfologi Biokimia
Tabel 4 menunjukkan hasil bentuk koloni laguna perindukan nyamuk Di pesisir pantai Desa
dari bakteri Enterobacter agglomerans adalah Medana Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok
berwarna abu-abu, tepian rata, sudut elevasi Utara. Hasil identifikasi bakteri pada sedimen
cembung, konsistensi berlendir, permukaan halus, perindukan nyamuk di pesisir pantai Desa Medana
berbentuk bulat sedang, untuk morfologi gram Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara
negatif, tidak berspora, dan bentuk bacil pendek. didapatkan dengan criteria laguna berasal dari mata
Sedangkan indol (negatif), MR (negatif), VP air dengan jarak sekitar 100-200 meter dari
(negatif), SC (positif), Motility (positif), Urea pemukiman warga. Sebelum sampel diambil terlebih
(negatif), TSIA (A/A (-) H2S (-) Gas), Glukosa dahulu dilakukan pengukuran jarak antar titik awal
(positif), Sukrosa (positif), Laktosa (negatif), dan pengambilan sampel dengan titik pengambilan kedua
Katalase (positif). dan seterusnya. Jarak masing-masing titik
pengambilan sampel adalah + 2,5 meter.
PEMBAHASAN Pengambilan sampel di lakukan di tepi laguna
Studi jenis bakteri pada sedimen laguna dengan 15 titik pengambilan yaitu 7 titik di sisi kiri
perindukan nyamuk merupakan salah satu cara untuk dan 8 titik di sisi kanan. Pengambilan sampel
mengetahui jenis-jenis bakteri yang ada di laguna sedimen air laguna juga dilakukan pada titik-titik
perindukan nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk daerah yang memiliki dasar tanah yang lembab dan
mengetahui jenis bakteri yang terdapat pada sedimen berada di daerah yang sedikit terbuka, sehingga tidak
132
Maruni Wiwin Diarti, Karakteristik Morfologi, Koloni dan
langsung terpapar sinar matahari.dan sampel yang mendekati ciri-ciri Bacillus subtilis pada sampel
diambil juga terdapat lumut (Sulistio, 2010). nomor 1,7,11, dan 12 dengan kondisi lingkungan
Penelitian isolasi dan identifikasi bakteri dilakukan pengambilan sampel adalah berada ditempat teduh,
di Instalasi LITBANGKES Laboratorium dibagian tepi laguna, terdapat lumut, dengan dasar
Mikrobiologi RSUP NTB. Dari lima belas sampel tanah sedikit berpasir. Aeromonas schubertii dapat
yang di isolasi pada media NYSM dan diperiksa ditemukan diberbagai lingkungan perairan seperti air
secara makroskopis dan mikroskopis. Kemudian di tanah, air permukaan, air payau, air laut, dan air
isolasi kembali pada media yang sama menjadi limbah termasuk di air kolam ikan (Wulandari, 2012;
Sembilan belas koloni yang berbeda. Dari Sembilan Esnawan, 2015). Bakteri ini biasanya patogenik pada
belas plate yang berbeda di lakukan pemeriksaan hewan seperti ikan, reptil, dan jarang pada mamalia
secara makroskopis dan mikroskopis kemudian (Quinn, 2002; Esnawan, 2015). Dari hasil pengujian
dilakukan pendataan terhadap hasil bakteri yang secara makroskopis, mikroskopis dan biokimia
meliputi hasil pemeriksaan makroskopis dan bakteri didapatkan hasil bakteri Gram negative
mikroskopis ditemukan tiga jenis koloni kemudian berupa Aeromonas schubertii dan hasil uji indol
dilakukan replikasi sebanyak tiga kali, dan dilakukan negatif (Esnawan, 2015). Enterobactericeae adalah
pemurnian tiga jenis koloni bakteri pada media NAS. bakteri batang gram negatif pendek, tidak
Dari tiga jenis koloni bakteri yang telah dimurnikan menghasilkan spora, bersifat motil dengan flagel
selanjutnya dilakukan identifikasi jenis-jenis bakteri peritrika atau non motil, dan tumbuh secara fakultatif
dengan uji biokimia meliputi uji IMVIC MUTSI dan aerob atau anaerob. Morfologi yang khas terlihat
katalase serta dilakukan pewarnaan BCB untuk pada pertumbuhan di medium padat in vitro, tetapi
mengetahui spora bakteri. Hasil isolasi dan morfologinya sangat bervariasi pada spesimen klinis
identifikasi didapatkan hasil beberapa jenis bakteri (Brooks et al, 2008). Enterobactericeae memiliki
yang mendekati ciri-ciri Aeromonas schubertii pada beberapa spesies salah satunya adalah Enterobacter
sampel nomor 2,3,4,5,6,8,9,10,13,14, dan 15, dengan agglomerans (Utara, 2014). Enterobacter
kondisi lingkungan pengambilan sampel secara agglomerans atau disebut juga Pantoea agglomerans
umum adalah berada ditempat teduh, dibagian tepi merupakan bakteri oportunis yang berasal dari family
laguna,sedikit terbuka, terdapat lumut,dan dasar Enterobacteriaciae (Japanto S.Ameliya, Soeliongan
tanah bertekstur lunak sedangkan yang medekati ciri- Standy, 2016).Enterobacter agglomerans dapat
ciri Enterobacter agglomerans pada sampel nomor ditemukan di air, tanah, limbah, biji-bijian, sayuran,
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14 dan 15 dengan bahan keruh dan bahan. Bakteri ini bersifat motil
kondisi lingkungan pengambilan sampel secara dengan bentuk gram negatif. Bakteri ini tergolong
umum adalah berada ditempat teduh, dibagian tepi oportunistik dan komersial pada manusia dan hewan
laguna, sedikit terbuka, terdapat lumut, dan dasar (Baharutan, 2015). Enterobacter agglomerans
tanah bertekstur lunak. Untuk bakteri yang merupakan bakteri patogen. Menurut Sharma (2012),
133
JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 11 NO. 2, AGUSTUS 2017
Enterobacter agglomerans merupakan bakteri kondisi lingkungan yang buruk seperti meningkatnya
pathogen oportunistik, menyebabkan luka infeksi, suhu, pH dan lainnya, dan mampu bertahan dari
bacteremia, dan infeksi saluran kemih. Akan tetapi, serangan ikan atau mamalia lainnya (Bhuvaneswari,
selain sifatnya pathogen terhadap makhluk hidup, 2015). Selain mengandung metabolit, Bacillus
bakteri ini ternyata dapat digunakan sebagai agen subtilis juga mengandung bakteriosin yang
bioremediasi yang mampu menurunkan logam berat merupakan zat antimikroba polipeptida atau protein
dalam perairan (Nurdiana, 2006). Bacillus subtilis yang diproduksi oleh mikroorganisme yang bersifat
memiliki sifat antagonis terhadap larva, dan jamur bakterisida. Hal tersebut mampu menghambat
patogen. Menurut Soesanto (2008), B. subtilis pertumbuhan bakteri lainnya yang bersifat Gram
dicirikan sebagai bakteri gram positif, berbentuk positif. Cara kerja Bacillus subtilis yaitu membunuh
batang, bersel satu, berukuran (0,5 - 2,5) x (1,0 - 1,2) kuman atau menghambat pertumbuhan kuman.
μm, bersifat aerob atau anaerob fakultatif, dan Bakteriosin yang terkandung sebagai bakterisida
o
bertahan pada suhu 5 – 75 C (Pratama, 2013). membunuh sel target dengan menyisip pada
Bacillus subtilis juga menghasilkan antibiotika yang membran target sehingga fungsi membran sel
dapat menghambat pertumbuhan patogen, terutama menjadi tidak stabil dan sel mengalami lisis (Muis,
pathogen tular tanah dan mempunyai kemampuan 2016). Hasil dari identifikasi studi jenis bakteri pada
mengoloni akar tanaman (Soesanto, 2008 ; Pratama sedimen laguna perindukan nyamuk di pesisir pantai
dkk, 2013). Mekanisme penghambatan oleh bakteri Desa Medana Kecamatan Tanjung Kabupaten
antagonis adalah melalui produksi antibiotik, Lombok Utara didaptkan bakteri yang berspora yaitu
siderofor, ketahanan terimbas sistemik, enzim, Bacillus subtilis. Bakteri yang berspora secara teori
perangsang pertumbuhan, persaingan, mikro memiliki toksin yang dapat membunuh larva
parasitisme dan toksin (Hasanudin, 2003). Menurut nyamuk. Oleh sebab itu, hasil penelitian ini dapat
Morin & Gormin (1995), B. subtilis menghasilkan menjadi refrensi penelitian lanjutan untuk
senyawa antibiotik katerimin dan basitasin yang membuktikan sifat entopatogenik dari Bacillus
lebih efektif terhadap patogen dibandingkan dengan subtilis yang didapatkan, terhadap berbagai jenis
senyawa antibiotik tetrasilin dan oksitetrasilin. larva serangga.
Sporanya dapat bertahan hidup pada pemanasan
KESIMPULAN
ekstrim yang seringkali digunakan untuk memasak
makanan dan juga mampu membuat produk pangan Jenis-jenis bakteri yang didapatkan dari
roti menjadi busuk atau rusak (Gielen et al. laguna di pesisir pantai Desa Medana Kecamatan
2004;Pratama, 2013). Bacillus subtilis memiliki Tanjung Kabupaten Lombok Utara adalah
metabolit yang ditemukan dapat membunuh larva, Aeromonas schubertii, Bacillus subtilis, dan
pupa, dan nyamuk dewasa. Metabolit yang ada pada Enterobacter agglomerans.
bakteri bacillus subtilis mampu bertahan pada
134
Maruni Wiwin Diarti, Karakteristik Morfologi, Koloni dan
135
JURNAL KESEHATAN PRIMA VOL. 11 NO. 2, AGUSTUS 2017
136