Linda
Linda
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Penggunaan
Komunikasi Terapeutik dalam Pelayanan Kesehatan atau dalam Keperawatan ini sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Dosen mata
kuliah Ilmu Keperawatan Dasar 1 yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai SISTEM KESEHATAN TRADISONAL DAN MODEREN. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pelayanan Kesehatan tradisional
B. Jenis jenis Pengobatan tradisional
C. Keuntungan Dan Kerugian Kesehatan Tradisional
D. Pelayanan Kesehatan modern
E. Jenis Jenis Pengobatan Tradisional
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejak jaman dahulu, manusia sangat mengandalkan lingkungan sekitarnya untuk
memenuhi kebutuhannya. Misalnya untuk makan, tempat berteduh, pakaian, obat,
pupuk, parfum, dan bahkan untuk kecantikan dapat diperoleh dari lingkungan. Sehingga
kekayaan alam di sekitar manusia sebenarnya sedemikian rupa sangat bermanfaat dan
belum sepenuhnya digali, dimanfaatkan, atau bahkan dikembangkan. Bangsa Indonesia
telah lama mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu
upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan. Pengetahuan tentang tanaman
berkhasiat obat berdasar pada pengalaman dan ketrampilan yang secara turun temurun
telah diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia telah dilakukan oleh nenek
moyang kita sejak berabad-abad yang lalu terbukti dari adanya naskah lama pada daun
lontar Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak pabbura (Sulawesi Selatan), dokumen
Serat Primbon Jampi, Serat Racikan Boreh Wulang Dalem dan relief candi Borobudur
yang menggambarkan orang sedang meracik obat (jamu) dengan tumbuhan sebagai
bahan bakunya. Obat tradisional (herbal) telah diterima secara luas di hampir seluruh
Negara di dunia. Menurut World Health Organization (WHO), negara-negara di Afrika,
Asia dan Amerika Latin menggunakan obat tradisional (herbal) sebagai pelengkap
pengobatan primer yang mereka terima. Bahkan di Afrika, sebanyak 80% dari populasi
menggunakan obat herbal untuk pengobatan primer (WHO, 2003). Faktor pendorong
terjadinya peningkatan penggunaan obat tradisional di negara maju adalah usia harapan
hidup yang lebih panjang pada saat prevalensi penyakit kronik meningkat, adanya
kegagalan penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu diantaranya kanker, serta
semakin luas akses informasi mengenai obat tradisional di seluruh dunia.
Penyakit dan kesehatan sebagai bagian dari kehidupan manusia yang dikaji dalam
Antropologi kesehatan bermula dari sejak berakhirnya PDII, ahli-ahli antropologi biologi
dan Antropologi sosial budaya mualai meningkatkan perhatian mereka pada studi lintas
budaya mengenai masalah kesehatan juga pda faktor bioekologi dan sosiokultural yang
berpengaruh terhadap kesehatan dan timbulnya penyakit. Selain itu terdapat banyak
faktor-faktor budaya yang yang sangat berpengaruh pada dunia kesehatan seperti
perbedaan persepsi sakit dan sehat, perlakuan kepada pasien, cara pengobatan, persepsi
mengenai penyebab sakit, bahkan mengenai cara seseorang memandang penyakit sangat
ditentukan oleh kebudayaanya.
Dalam sistem pengobatan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua bagian
yaitu pengobatan barat dan pengobatan timur. Seiring dengan berkembangnya teknologi,
pengobatan modern pun semakin berkembang. Pengobatan modern yaitu metode
pengobatan yang sudah terstandarkan dan telah diuji secara ilmiah sehingga dipercaya
sebagai pengobatan yang resmi dipakai belahan dunia termasuk di Indonesia.
Pengobatan modern menggunakan alat-alat kesehatan yang canggih dan mahal harganya,
seperti CT Scan, MRI, dan lain-lain.
Sedangkan pengobatan timur memiliki karakteristik sebagai berikut, keamanan dan
keampuhan dari pengobatan ini tidak dibuktikan melalaui penelitan ilmiah tetapi melalui
pengamatan para praktisi pengobatannya sendiri, dipandang lebih sebagai seni (art of
medicine) tidak seperti pengobatan barat yang dipandang sebagai bagian dari teknologi.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Untuk mengetahui Sistem kesehatan tradisional dan moderen
2. Tujuan Khusus :
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang pelayanan kesehatan moodern
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang pelayanan kesehatan tradisional
3. Agar mahasiswa mengetahui tentang jenis jenis kesehatan tradisonal
4. Agar mahasiswa mengetahui tentang jenis jenis kesehatan moderen
BAB 2
PEMBAHASAN
Teknik perawatan
Dalam sejarahnya, terdapat delapan cara pengobatan:
1. Tui na - terapi pijat
2. Akupunktur
3. Obat herbal Tionghoa
4. Terapi makanan Tionghoa
5. Qigong dan latihan meditas - pernapasan lainnya
6. T'ai Chi Ch'uan dan seni bela diri Tionghoa lainnya
7. Feng shui
8. Astrologi Tionghoa
Berikut ini beberapa keuntungan dan kerugian dari pengobatan alternatif yang dilakukan,
seperti dikutip dari Lifemojo, yaitu:
Keuntungan
Stres adalah faktor penting dalam mempengaruhi sistem kekebalan tubuh seseorang. Terapi
alternatif seperti yoga dan meditasi bisa membantu mengurangi stres, hal ini akan membantu
memerangi penyakit dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Kerugian
1. Membutuhkan waktu penyembuhan yang lama
Terapi alternatif umumnya tidak bisa memberikan penyembuhan secara instan sehingga
membutuhkan waktu lebih lama untuk menyembuhkan dibanding dengan pengobatan
konvensional.
2. Diperlukan ketelatenan dari pasien
Beberapa pengobatan alternatif memerlukan adanya perubahan gaya hidup untuk menunjang
terapi agar bisa bekerja lebih baik, sehingga diperlukan disiplin dan ketelatenan dari pasien.
3. Penelitiannya masih terbatas
Beberapa obat alternatif kini telah banyak diuji secara ilmiah dan terbukti efektif. Tapi
sebagian besar obat-obatan yang digunakan belum diuji secara ilmiah dan disetujui oleh
pemerintah setempat
Pengobatan modern adalah pengobatan yang dilakukan secara ilmiah atau telah
diujicobakan dengan sebuah penelitian dan dapat dipertanggungjawabkan yang dipelajari
dalam ilmu kedokteran yang merupakan cabang ilmu kesehatan yang mempelajari tentang
cara mempertahankan kesehatan dan menyembuhkan manusia dari berbagai jenis penyakit.
Ilmu kedokteran meliputi pengetahuan tentang sistem tubuh manusia dan penyakit serta cara
pengobatannya. Dalam pengobatan modern ada empat hal yang akan dibahas yaitu pasien,
rumah sakit, perawat dan dokter.
1. Pasien
Pasien adalah orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh
pelayanan kesehatan yang yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung
kepada dokter.
Mechanic dan Volkhart (1961) mendefinisikan tingkah laku sakit sebagai suatu cara-
cara dimana gejala-gejala ditanggapi, dievaluasi dan diperankan oleh seorang individu yang
mengalami sakit, kurang nyaman, atau tanda-tanda lain dari fungsi tubuh yang kurang baik.
Tingkah laku sakit dapat terjadi tanpa peranan sakit dan peranan pasien.
Seorang dewasa yang bangun tidur dengan leher sakit menjalankan peranan sakit, maka ia
harus memutuskan apakah ia akan minum aspirin dan mengharapkan kesembuhan atau
memanggil dokter.
Namun demikian ini bukanlah tingkah laku sakit, hanya apabila penyakit itu telah
didefinisikan secara cukup serius sehingga menyebabkan seseorang tersebut tidak dapat
melakukan sebagaian atau seluruh peranana normalnya yang berarti mengurangi dan
memberikan tuntutan tambahan atas tingkah laku peranan orang-orang di sekelilinngnya,
maka barulah dikatakn bahwa seseorang itu melakukan peranan sakit. Apabila kemudian
dokter dihubungi dan si individu bertindak menurut instruksinya maka peranan pasien itu
menjadi kenyataan.
Tingkah laku sakit, peranan sakit dan peranan pasien sangat dipengaruhi oleh faktor-
faktor seperti kelas sosial, suku bangsa, dan budaya yang berlaku di suatu tempat.
Tahapan sakit
2. Asumsi dari keadaan sakit (“keputusan bahwa seseorang sakit dan membutuhkan
perawatan profesional “)
2. Rumah Sakit
Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya
disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
Klinik
Fasilitas medis yang lebih kecil yang hanya melayani keluhan tertentu. Biasanya dijalankan oleh
Lembaga Swadaya Masyarakat atau dokter-dokter yang ingin menjalankan praktek pribadi.
Klinik biasanya hanya menerima rawat jalan. Bentuknya bisa pula berupa kumpulan klinik yang
disebut poliklinik.
3. Dokter
Menurut UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kesehatan, Profesi dokter adalah suatu
pekerjaan kedokteran yang dilaksanakan berdasarkan suatu keilmuan, kompetensi yang
diperoleh melalui pendidikan berjenjang dan kode etik yang bersifat melayani.
Merujuk pada kode etik dokter, peran dokter dapat dirinci sebagai berikut:
a. Dokter sebagai pendidik
b. Dokter sebagai pengembang teknologi layanan kesehatan
c. Dokter sebagai pengabdi masyarakat
d. Dokter adalah pembelajar
4. Perawat
Perawat (nurse) berasal dari bahasa Latin nutrix yang berarti merawat atau memelihara.
Perwat adalah orang yang dididik menjadi tenaga para medis untuk menyelenggarakan
perawatan orang sakit atau secara khusus untuk mendalami bidang perawatan tertentu.
Peran perawat sebagai individu yaitu sebagai berikut:
a. Peran sebagai pelaksana (care giver)
b. Peran sebagai pendidik
c. Peran sebagai pengelola
d. Peran sebagai peneliti
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengobatan modern adalah pengobatan yang dilakukan secara ilmiah atau telah
diujicobakan dengan sebuah penelitian dan dapat dipertanggungjawabkan.
Selain pengobatan modern, ada juga pengobatan alternatif yang kini tengah populer di
kalangan masyarakat. Pengobatan alternatif sering disebut juga pengobatan tradisional yang
identik dengan obat yang berasal dari ramuan tumbuhan, hewan, dan mineral.
Obat tradisional adalah obat yang dibuat dari tumbuhan yang diolah dengan cara yang
sederhana oleh manusia. Sedangkan obat modern adalah obat yang dibuat dengan menggunakan
mesin. Dari segi bahan yang digunakan, baik obat tradisional maupun obat modern cenderung
sama.
Namun, dari cara pembuatan, obat modern memiliki sedikit keunggulan karena dibuat
denagn mesin. Dengan demikian, sterilisasi atau faktor kebersihan obat modern jauh lebih
terjaga. Obat-obatan modern juga dibuat dengan menambahkan beberapa zat kimia sehingga
bukan mustahil akan ada efek samping setelah mengkonsumsi obat jenis ini
DAFTAR PUSTAKA
http://ksupointer.com/ayurveda-sistem-pengobatan-kuno-dari-india
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengobatan_tradisional_Tionghoa
http://yuniawan.blog.unair.ac.id/files/2008/03/sehatsakit.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_sakit
http://www.detikhealth.com/read/2011/07/22/090431/1686700/766/plus-minus-pengobatan-
alternatif?ld991103763
http://yuniawan.blog.unair.ac.id/files/2008/03/sehatsakit.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_sakit
http://www.detikhealth.com/read/2011/07/22/090431/1686700/766/plus-minus-pengobatan-
alternatif?ld991103763