ِِو َجعاِِفِيِ َب ْط ِن ِهِ ىِط ِب ْيب َ َاِر ُجلِِ ِإلَ ِ شك َ َ ،
بَ ِ:ماِالَّذِيِأ َ َك ْلتَ ؟ فَقَا َلِِال َّ
طبِ ْي ُ
،قَا َلِ:أ َ َك ْل َ
تِر ِغ ْيفاِِ ُم ْحت َ ِرقا
بِِ ِبك ُْحلِِلُيُك َِح َلِِال َم ِر ْيض طبِ ْي ُ ،فَ َدعَاِال َّ
ضِ:إِنَّ َماِأ َ ْ
شت َ ِكي ع ْي ِني فَقَا َلِِال َم ِر ْي ُ يِلِِفِيِ َ َو َجعاِِفِيِ َب ْطنِ َ
ِ،ولَ ِك ْنِِأُك َِحلُكبِ:قَ ْدِِع ََر ْفتُ َ قَا َلِِال َّ
ط ِب ْي ُ
قِ،فَ َلِِتَأ ْ ُك ْلهُِ!ِلت ُ ْب ِص َرال ُم ْحت َ ِر َ
Seorang pria mengeluhkan rasa nyeri di perutnya kepada dokter.
Dokter pun menimpali, "Iya, aku sudah tahu. Aku mencelakimu agar kamu bisa melihat sesuatu yang gosong,
jangan dimakan!".
Mufradat:
Kata Benda
1. ِِجـِرجَالِ [ َ ] pria/lelaki.رجُل ِ
2. َ ] dokter.ط ِبيْبِِجـِأَطِ بَّاءِ [
3. َ ] rasa sakit/nyeri.وجَعِِجـِأَ ْوجَاعِ [
4. ط ْونِ [ ] perut.بَ ْطنِِجـِ ُب ُ
5. َ ] adonan roti.ر ِغيْفِِجـِأ َ ْر ِغ َفةِ [
6. ُ ] yang terbakar.محْ ت َِرقِ [
7. ] celak mata.كُحْ لِِجـِأ َ ْكحَالِ [
8. َ ] orang sakit/pasien.م ِريْضِِجـِ َم ْرضَى [
9. عيُ ْونِ [ عيْنِِجـِ ُ َ ] mata.
Kata Kerja
1. شكُو [ شكَاِِ-يَ ْ َ ] Mengeluh/Mengadu.
2. ] Berkata.قَا َلَِِ ِ-يقُ ْو ُِل [
3. ] Makan.أ َ َك َلِِِ-يَأ ْ ُك ُِل [
4. َ ] Memanggil.دعَاِِ-يَ ْدعُو [
5. َ ] Mencelaki.ك َّح َلِِِ-يُك َِح ُِل [
6. شتَكِي [ شتَكَىِِ-يَ ْ ] Mengeluhkan.اِ ْ
7. ف[ فِِِ-يَع ِْر ُِ ] Mengetahui.ع ََر َ
8. ْص ُِر [ ] Melihat.أ َ ْبص ََرِِِ-يُب ِ
Pria itu menjawab, "Turunlah ke bawah, supaya aku bisa berbicara langsung denganmu."
Setelah Juha turun, pria itu berkata, "Aku adalah orang fakir, dan berharap kebaikanmu."
Mendengar itu Juha marah, tapi ia menyembunyikannya, lalu berkata kepadanya,"Ikutilah aku!"
Juha pun naik dan pria tersebut mengikuti. Ketika sampai di lantai atas, Juha menoleh ke pengemis dan
berkata, "Semoga Allah memberimu."
Si fakir menjawab, "Mengapa kamu tidak mengatakannya kepadaku ketika kita masih berada di bawah?"
Juha membalas, "Dan kamu, mengapa menyuruhku turun dan tidak mengatakan apa hajatmu ketika aku masih di
atas?"
Saat menaiki kereta, salah satu sepatunya terjatuh. Ia segera melepas sepatu yang sebelah dan melemparkannya ke
dekat sepatu yang jatuh terlebih dahulu.
Teman-temannya heran dan bertanya, "Apa motifasimu melakukan hal tersebut? Mengapa kamu melemparkan
sepatu yang sebelah?"
Gandhi yang bijak menjawab, "Aku ingin seorang fakir yang menemukannya mendapatkan sepasang sepatu agar ia
bisa menggunakannya. Bila ia hanya menamukan sebelah, itu tak bermanfaat baginya, begitu pula aku yang hanya
memiliki satu sepatu saja."
Rekomendasi:
Lirik Lagu KUN ANTA, Arti dan Mufradatnya.
Raja berkata, "Berangan-anganlah apa yang kalian inginkan, aku akan memberi orang kedua dua kali lipat dari
yang diminta orang pertama."
Kedua-duanya saling berkata, "Kamu duluan... kamu duluan!"
Mereka pun bertikai lama. Masing-masing khawatir berangan-angan lebih dahulu, jangan sampai yang kedua
mendapatkan dua kali lipat dari apa yang ia dapatkan.
Lalu raja berkata, "Jika kalian tidak melakukan apa yang kuperintahkan, aku akan memenggal kepala kalian
berdua."