Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat
dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah Kewirausahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang berjudul “Pos Upaya
Kesehatan Kerja pada Rumah Makan” dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana.
Tak lupa ucapan terimakasih kami sampaikan pada dosen pengajar dan
pembimbing, rekan-rekan mahasiswa dan pihak-pihak lainnya yang membantu kami
dalam menyusun makalah sehingga dapat terselesaikan.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini agar kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki masih kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan hak fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan ras,
agama, politik, yang dianut dan tingkat social ekonomi. Pembangungan kesehatan
sebagai bagian integral pembangunan nasional ditunjukan untuk mencapai derajat
kesehatan pekerja terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas serta upaya kea rah
promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan.
Usaha mendukung terwujudnya masyarakat yang siaga perlu dikembangkan
berbagai upaya kesehatan berbasis masyarakat yang salah satuna adalah Upaya
Kesehatan Kerja ( Pos UKK ). Pos UKK ini sangat diperlukan dalam rangka
memperluas jangkauan pelayanan kesehatan kerja dasar untuk pekerja, mengingat
masih banyak para pekerja khususnya pekerja sector informal yang belum
mendapatkan pelayanan kesehatan kerja dasar.
Pentingnya pembentukan Pos Upaya Kesehatan Kerja untuk Pekerja di Rumah
makan didasarkan pada keadaan dilapangan bahwa sebagian besar penduduk
Indonesia bermatapencarian informal sebagai pekerja di Rumah makan. Selain itu,
pentingnya UKK untuk pekerja di Rumah makan dikarenakan pelayanan kesehatan
kerja belum memadai, meningkatkan kesejahteraan pekerja di Rumah makan dan
upaya pencegahan dan promosi. Oleh karena itu, dalam penulisan makalah ini akan
dibahas mengenai Pos UKK untuk pekerja di Rumah Makan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana mengidentifikasi bahaya dan resiko pada pekerja rumah makan ?
2. Apa saja bahaya dari resiko pekerja di Rumah makan?
3. Apa persyaratan dan dasar hukum pembentukan Pos UKK untuk pekerja di Rumah
makan?
4. Apa tujuan dan manfaat pembentukan Pos UKK untuk pekerja di Rumah makan?
5. Apa peran dan fungsi Pos UKK untuk pekerja di Rumah Makan?
6. Bagaimana penyelenggaraan Kegiatan Pos UKK untuk pekerja di Rumah Makan ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui bagaimana mengidentifikasi bahaya dan resiko pada pekerja
rumah makan
2. Untuk mengetahui apa saja bahaya dari resiko pekerja di Rumah makan
3. Untuk mengetahui apa persyaratan dan dasar hukum pembentukan Pos UKK untuk
pekerja di Rumah makan
4. Untuk mengetahui apa tujuan dan manfaat pembentukan Pos UKK untuk pekerja di
Rumah makan
5. Untuk mengetahui apa peran dan fungsi Pos UKK untuk pekerja di Rumah Makan
6. Untuk mengetahui bagaimana penyelenggaraan Kegiatan Pos UKK untuk pekerja di
Rumah Makan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Identifikasi Bahaya dan Resiko Pekerja di Rumah Makan


Tantangan kesehatan pada pekerja adalah potensi dan kasus Penyakit Akibat Kerja
( PAK ) serta Keceakaan Akibat Kerja ( KAK ) yang tinggi. Faktor resiko karena
pekerjaan adalah faktor paparan bahaya di lingkungan kerja karena proses kerja, baik
resiko pajanan fisik, kimia, biologi, ergonomic, psikososial dan gaya hidup, antara
lain gaya hidup yang tidak sehat seperti kurang aktifitas, kebisingan, merokok, pola
makan yang berlebihan dalam hal garam, gula dan lemak, selain juga polusi
lingkungan.
ILO (2013) mencatat bahwa setiap 15 detik seorang pekerja meninggal dunia
karena kecelakaan kerja serta sebanyak 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja.
Peningkatan penyakit akibat kerja dan kercelakaan akibat kerja menimbulkan dampak
secara ekonomis tidak hanya bagi individu pekerja, tetapi juga bagi keluarga,
masyarakat pekerja, dan Negara. Hal ini juga terjadi pada pekerjaan sebagai pekerja
di Rumah makan yang merupakan usaha sector informal yang perlu mendapatkan
perhatian khusus melalui upaya integrasi penanganan masalah kesehatan pada
pekerja. Integrasi tersebut, yaitu program kesehatan kerja dengan program lainnya,
seperti pengendalian penyakit menular dan tidak menular, kesehatan lingkungan, gizi
dan program-program lainnya.
Pada umumnya, semua tempat kerja selalu terdapat sumber bahaya yangdapat
mengancam keselamatan maupun kesehatan tenaga kerja. Hampir tidak ada tempat
kerja yang sama sekali bebas dari sumber bahaya. Potensi bahaya ditempat kerja
dapat ditemukan mulai dari bahan baku, proses kerja, produk dan limbah (cair, padat,
dan gas) yang dihasilkan. Seperti pada rumah makan yang memiliki potensi bahaya
kebakaran, keracunan, dan kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja pada pekerja di rumah
makan dapat meliputi luka karena teriris/terpotong, khususnya saat mencuci peralatan
makan. Setelah mengetahui dan memahami hal tersebut, maka diperlukan penanganan
terhadap semua potensi bahaya.
2.2 Bahaya dan Resiko Pekerja di Rumah Makan
Bahaya dan Resiko antara lain :
1. Faktor kimia diantaranya :
 Sabun pencuci piring merupakan produk yang dipakai sehari-hari
untuk mencuci piring. Ternyata produk tersebut mengandung bahaya tersembunyi
bagi kesehatan. Salah satu zat yang berbahaya adalah Phthalate. Zat ini biasanya
ditemukan dalam produk-produk rumah tangga yang berbau harum seperti pengharum
ruangan, sabun cuci piringatau tisu wangi. Produsen biasanya tidak mencantumkan
tulisan Phthalates pada kemasannya, tapi jika Anda melihat
kata fragnance atau Perfume dalam daftar kandungan zat, besar kemungkinan produk
tersebut mengandung phthalates Bahaya zat tersebut adalah mengganggu kinerja
kelenjar endokrin. Menurut temuan dari para peneliti dari Centers for Disease Control
and Prevention di Harvard School of Public Health, priadengan konsentrasi phthalates
yang tinggi dalam darahnya, jumlah sperma berkurang. Phthalates juga memicu
migrain dan asthma. Meskipun zat tersebut umumnya masuk kedalam tubuh lewat
pernafasan,tapi bisa juga merusak lewat kulit dan terserap kemudian masuk ke organ
dalam. Ditambah dengan perilaku pekerja pencuci piring yang sering kalitidak
menggunakan sarung tangan saat mencuci piring, hal ini menambah berat
kemungkinan bahaya dari faktor ini. Di dalam sabun pencuci piring juga
didapatkan formalin dengan kadar rendah. Bila pencuci piring tidak mencuci piring
dan peralatan makan dengan bersih, formalin akan tertinggal di peralatan makan dan
masuk ke dalam tubuh. Formalin sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan telah
dinyatakan bersifat karsinogen atau pemicu terjadinya kanker. Formalin adalah zat
reaktif yang dapat menghentikan cara kerja enzim sehingga proses pencernaan dalam
tubuh akan kaku dan otomatis terganggu. Formalin yang terserap tubuh dapat
menyebabkan pusing dan mual, lalu iritasi, sedangkan dalam jangka panjang dapat
menyebabkan penyakit kanker dan rusaknya organ dalam tubuh.
2. Faktor biologi diantaranya :
 Dari semua ruangan di dalam restoran atau warung, dapur merupakanyang paling
kotor selain kamar mandi. Khususnya tempat pencuci piring.Dimana kuman dan
bakteri sering bersarang di sisa
makanandanlap pencuci piring. Bakteri yang paling sering ditemukan adalahE Coli,St
aphylococcu Aureus, dan Pseudomonas.
Di dalam sabun pencuci piring juga didapatkan formalin dengan
kadar rendah. Formalin berfungi untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang dapat
menyebabkan produk rusak.Bila kita tidak mencuci piring dengan bersih maka
formalin akantertinggal di peralatan makan dan masuk ke dalam tubuh.
Formalinsangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan telah dinyatakan
bersifatkarsiogen atau pemicu terjadinya kanker. Formalin adalah zat reaktif yang
dapat menghentikan cara kerja enzim sehingga proses pencernaan dalam tubuh akan
kaku dan otomatis terganggu. Formalin yang terserap tubuh dapat menyebabkan
pusing dan mual, lalu iritasi, sedangkan dalam jangka panjang dapat menyebabkan
penyakit kanker dan rusaknya organ dalam tubuh. Tidak jarang, para pegawai pencuci
piring tidak menggunakan sarung tangan saat mencuci piring sehingga dapat
terpapar dengan faktor kimia secara berkesinambungan dalam jangka waktu yang
lama.
3. Faktor ergonomic diantaranya :
 Posisi tubuh saat bekerja sangat berpengaruh pada pekerja pencuci piring. Rata-rata
pekerja pencuci piring bekerja dengan posisi berdiri ataumenjongkok. Apabila terlalu
sering menjongkok dapat menyebabkan lowback pain atau nyeri punggung
bawah. Low back painadalah penyakit neurologis sebagai salah satu wujud nyeri
tulang belakang. Faktor resikonya adalah mengangkat beban berulang, membungkuk,
gerak berlebihan, dan menggunakan alat dengan getaran. Postur statis
misalnyadengan jongkok terlalu lama saat mencuci piring merupakan faktor resiko
utama.
4. Faktor psikososial diantaranya :
 Pengetahuan dan keterampilan perlu ditingkatkan bagi para pekerja pencuci piring ini
sehingga kejadian yang mengancam keselamatan kerjadapat dihindari. Tentu saja
mestinya mereka dapat belajar tentangkeselamatan dan kesehatan kerja (K3) ini
berdasarkan pengalamanselama ini. Akan tetapi selalu akan ada orang baru atau
bahkan hanyaorang biasa saja yang terlibat dengan kegiatan dapar khususnya
pekerja pencuci piring.

2.3 Dasar Hukum Pembentukan dan Penyaratan Pos UKK Untuk pekerja di Rumah
Makan
Pos Upaya Kesehatan Kerja ( UKK ) merupakan wadah dari serangkain
upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang terencana, teratur dan berkesinambungan
yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat pekerja. Pos UKK adalah
bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang memberikan pelayanan
kesehatan dasar ( Primary Health Care ) bagi masyarakat pekerja terutama pekerja
informal seperti pekerja di rumah makan. Pos UKK dibentuk untuk meningkatkan
kesehatan pekerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
Pos UKK terintegrasi adalah Pos UKK yang dalam pelaksanaan kegiatan dan
substansinya dipadukan dengan program atau kegiatan kesehatan lainny yang terdapat
pada kelompok pekerja dan bentuk peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan
deteksi dini, pemantauan faktor resiko pada penyakit akibat kerja dan kecelakaan
kerja, pengendalian penyakit menular dan tidak menular, pengendalian penyakit
sumber binatang, serta program gizi, kesehatan reproduksi, kesehatan olahraga,
kesehatan jiwa, kesehatan lingkungan , dan PHBS yang dilaksanakan secara terpadu,
rutin dan periodik.
Pos UKK diperlukan karena makin meningkatya jumlah pekerja dan sebagian
besar belum mendapatkan pelayanan kesehatan kerja yang memadai. Serta masih
banyak tempat kerja yang belum melaksanakan kesehatan kerja.
Beberapa penilitian menunjukan bahwa masyarakat pekerja banyak mengalami
penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja yang dapat menurunkan
produktivitas kerja. Pos UKK diperlukan untuk memberikan pelayanan kesehatan
yang meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan pengobatan sederhana
bagi masyarakat pekerja yang beresiko terpajan oleh pekerjaan dan lingkungan
kerjanya sehingga mereka mampu menolong dirinya sendiri.

- Persyaratan Pos UKK Untuk Pekerja di Rumah Makan


Pos UKK dibentuk karena semakin meningkatnya jumlah pekerja dan
sebagian besar belum mendapatkan pelayanan kesehatan kerja yang memadai, serta
masih banyak tempat kerja yang belum melaksanakan kesehatan kerja sehingga
tingkat kecelakaan kerja dan penyakitt akibat kerja yang dialami masyarakat pekerja
semakin tinggi dan dapat mempengaruhi produktivitas kerja.
Pos UKK dibentuk berdasarkan Undang-undang Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada Bab XII Kesehatan Kerja
pasal 164 ayat (1) yang menyatakan bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk
melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta
pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan.
Pos UKK dapat dibentuk di lokasi kelompok pekerja dengan jumlah pekerja
minimal 10 sampai paling banyak 50 pekerja dan diutamakan dari jenis pekerjaan
yang sama. Contohnya dikelompok pekerja di rumah makan.
Adapun persyaratan di dalam pembentukan Pos UKK adalah sebagai berikut :
1) Ada kelompok pekerja yang membutuhkan pelayanan kesehatan kerja
2) Ada keinginan masyarakat membentuk Pos UKK
3) Ada kesediaan masyarakat pekerja menjadi kader Pos UKK
4) Ada tempat yang memadai untuk dijadikan Pos UKK, untuk melakukan kegiatan
5) Tersedianya pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K ) dan pertolongan pertama
pada penyakit ( P3P )
6) Tersedianya contoh Alat Pelindung Diri ( APD ) untuk pekerja sesuai dengan jenis
pekerjaannya
7) Timbangan badan dan alat pengukur tinggi badan
8) Meja, kursi, tempat tidur dan lemari obat
9) Adanya buku pencatatan dan pelaporan
10) Adanya buku panduan dan media penyuluhan
11) Alat tulis
Persyaratan 1-6 mutlak harus dipenuhi sebelum dibentuk Pos UKK dan persyaratan
yang lain dapat dilengkapi secara bertahap sesuai dengan kemampuan masyarakat
pekerja. Pembentukan Pos UKK melalui tahap-tahap sebagai berikut :
1. Pertemuan tingkat desa bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat pekerja
terhadap pentingnya kesehatan bagi pekerja dengan melibatkan perangkat desa,
pekerja, pengusaha, lintas sector terkait, LSM, ormas, dan lain-lain.
2. Survey Mawas Diri ( SMD ) bertujuan untuk melakukan identifikasi masalah
kesehatan pekerja yang dalam hal ini adalah pekerja di rumah makan.
3. Musyawarah Masyarakat Desa ( MMD ) bertujuan untuk menetapkan prioritas
masalah dan menetapkan rencana pemecahan masalah. MMD adalah pertemuan
perwakilan warga desa beserta tokoh masyarakatnya dan para petugas untuk
membahas hasil survey mawas diri dan merencanakan penanggulangan masalah
kesehatan.
4. Pelatihan kader Pos UKK bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
kader dalam pelayanan kesehatan kerja.
5. Pembentukan Pos UKK bila langka 1-4 sudah dilakukan
6. Pembinaan Pos UKK

2.4 Tujuan dan Manfaat Pembentukan Pos UKK untuk pekerja di Rumah Makan
Tujuan umum pembentukan Pos UKK adalah meningkatkan derajat kesehatan
pekerja pada kelompok usaha sector informal, dalam hal ini adalah pekerja di rumah
makan. Sedangkan tujuan khusus adalah untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat pekerja untuk menolong dirinya sendiri, meningkatkan pelayanan
kesehatan kerja yang dilaksanakan kader, masyarakat pekerja dan tenaga kesehatan
yang terlatih kesehatan kerja.
Tujuan pembentukan Pos UKK Terintegrasi adalah :
1. Memberikan pelayanan kesehatan pada pekerja kelompok usaha sector informal
yakni pekerja di rumah makan
2. Memudahkan petugas kesehatan untuk melakukan pembinaan kesehatan
3. Lebih mengaktifkan Pos UKK yang sudah ada
4. Mendekatkan pelayanan kesehatan khususnya pada masyarakat pekerja di rumah
makan
5. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
Manfaat pembentukan Pos UKK adalah sebagai berikut :
1. Bagi masyarakat pekerja di rumah makan
Permasalahan kesehatan kerja dapat dideteksi secara dini, dan masyarakat pekerja
dapat memperoleh pelayanan kesehatan kerja yang dapat dijangkau.
2. Bagi kader kesehatan
Kader dapat mendapatkan informal lebih awal tentang kesehatan kerja dan kader
dapat mendapatkan kebanggaan.
3. Bagi Puskesmas
Memperluas jangkauan pelayanan puskesmas dan dapat mengoptimalkan fungsi
puskesmas utamanya pemberdayaan kesehatan
4. Bagi sector lain
Dapat memadukan kegiatan sektornya yang berkaitan dengan kesejahteraan dan
kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan lebih efektif dan efisien.

2.5 Peran dan Fungsi Pos UKK Untuk pekerja di Rumah Makan
Peran Pos Upaya Kesehatan Kerja ( UKK ) adalah :
1. Melakukan identifikasi masalah kesehatan di lingkungan kerja dan sumber daya
pekerja
2. Menyusun rencana pemecahan masalah kesehatan di lingkungan kerja
3. Melaksanakan kegiatan kesehatan di lingkungan kerja melalui kesehatannya
4. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dalam upaya kesehatan di lingkungan
kerja
5. Melakukan pelayanan kesehatan kerja dasar
6. Melaksanakan kewaspadaan dini terhadap berbagai resiko dan kesehatan pekerja
7. Melaksanakan rujukan ke puskesmas
8. Pencatatan dan pelaporan

2.6 Penyelenggaraan Kegiatan Pos UKK untuk pekerja di Rumah Makan


Konsep Pos UKK untuk pekerja di Rumah Makan dilatarbelakangi adanya
fenomena sebagai berikut :
1. Setiap tempat kerja memiliki potensi bahaya yang dapat menimbulkan penyakit dan
kecelakaan pada pekerja
2. Selain berkaitan dengan bahaya di tempat kerja, permasalahan pekerja mencakup
masalah kesehatan umum, seperti masalah kurangnya aktivitas/latihan fisik, kesehatan
lingkungan yang kurang memadai dan rendahnya PHBS.
3. Pekerja pada usaha sector informal dalam hal ini pekerja di rumah makan belum
mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dan belum sesuai pelayanan yang
diberikan bersifat umum, belum dikaitkan dengan faktor resiko yang ada di tempat
kerjanya.
4. Perlu mendekatkan dan meningkatkan akses pelayanan kesehatan pada usaha sector
informal dalam hal ini pekerja di rumah makan dengan adanya Pos UKK untuk
pekerja di rumah makan

Syarat Pembentukan Pos UKK


Pos tersebut dapat didirikan apabila :
1. Ada kelompok pekerja yang membutuhkan pelayanan kesehatan kerja,
2. Ada keinginan masyarakat pekerja membentuk Pos UKK,
3. Ada kesediaan masyarakat pekerja menjadi kader Pos UKK,
4. Ada tempat memadai untuk dijadikan Pos UKK yang dilenkapi dengan papan nama
Pos UKK untuk melakukan kegiatan,
5. Tersedianya P3K kit dan Pertolongan Pertama pada Penyakit (P3P) kit,
6. Tersedianya contoh Alat Pelindung Diri untuk pekerja sesuai dengan jenis
pekerjaannya.
Jika persyaratan tersebut sudah terpenuhi, maka harus ada pertemuan tingkat desa
yang bertujuan untuk memotivasi masyarakat pekerja agar mempunyai kepedulian
terhadap kesehatannya. Pertemuan tersebut melibatkan perangkat desa, pekerja,
pengusaha, lintas sektor terkait, LSM, ormas, dan lain-lain; melaksanakan
musyawarah masyarakat desa untuk merealisasikan pendirian Pos UKK, melatih
kader, dan operasionalisasi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

- Potensi bahaya ditempat kerja dapat ditemukan mulai dari bahan baku, proses kerja,
produk dan limbah (cair, padat, dan gas) yang dihasilkan. Seperti pada rumah makan
yang memiliki potensi bahaya kebakaran, keracunan, dan kecelakaan kerja.
Kecelakaan kerja pada pekerja di rumah makan dapat meliputi luka karena
teriris/terpotong, khususnya saat mencuci peralatan makan. Setelah mengetahui dan
memahami hal tersebut, maka diperlukan penanganan terhadap semua potensi bahaya.
- Adanya bahaya dan resiko seperti faktor kimia, biologi, ergonomic, dan psikososial
pada pekerja rumah makan
- Pos UKK adalah bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang
memberikan pelayanan kesehatan dasar ( Primary Health Care ) bagi masyarakat
pekerja terutama pekerja informal seperti pekerja di rumah makan. Pos UKK dibentuk
untuk meningkatkan kesehatan pekerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
- Tujuan umum pembentukan Pos UKK adalah meningkatkan derajat kesehatan
pekerja pada kelompok usaha sector informal, dalam hal ini adalah pekerja di rumah
makan. Sedangkan tujuan khusus adalah untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat pekerja untuk menolong dirinya sendiri, meningkatkan pelayanan
kesehatan kerja yang dilaksanakan kader, masyarakat pekerja dan tenaga kesehatan
yang terlatih kesehatan kerja.
- Peran dan fungsi Pos UKK adalah Melakukan identifikasi masalah kesehatan di
lingkungan kerja dan sumberdaya pekerja, Menyusun rencana pemecahan masalah
kesehatan di lingkungan kerja, Melaksanakan kegiatan kesehatan di lingkungan kerja
melalui promosi kesehatan kerja, Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam
upaya kesehatan di lingkungan kerja, Melaksanakan kewaspadaan dini terhadap
berbagai risiko dan berbagaimasalah kesehatan pekerja, Melaksanakan rujukan ke
Puskesmas, dan Melakukan pencatatan dan pelaporan.

Anda mungkin juga menyukai