Anda di halaman 1dari 27

BUKU SAKU

RSUD TARAKAN JAKARTA

RSUD TARAKAN JAKARTA


DKI JAKARTA

2016

VISI, MISI, MOTO DAN NILAI RSUD TARAKAN


VISI :

“New Horison 2014, Safety, Trusted and Satisfaction“ dengan SAFETY :


memberikan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan faktor faktor
keselamatan untuk konsumen, petugas dan rumah sakit. TRUSTED :
meningkatkan budaya kerja dengan mengutamakan quality assurance untuk
meningkatkan kepercayaan konsumen SATISFACTION: Meningkatkan
kompetensi SDM dalam memberikan pelayanan yang berkualitas agar kepuasan
konsumen tercapai.

MISI :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima untuk seluruh lapisan
masyarakat
2. Meningkatkan budaya kerja yang harmonis untuk membentuk SDM yang
berkualitas sesuai perkembangan iptek serta tuntutan konsumen tentang
pelayanan berkualitas
3. Mengutamakan quality assurance dan patient safety dalam meningkatkan
kepercayaan dan kepuasaan konsumen
4. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk memberikan pelayanan yang
optimal.

MOTO RUMAH SAKIT


“Kepuasan Anda Kebahagiaan Kami”

FILOSOFI/ NILAI :

IKHLAS : Memberikan pelayanan kesehatan pada konsumen, dengan iklhlas


akan membuahkan pelayanan yang diridhoi oleh Allah SWT.
JUJUR : Nilai Jujur menunjukan nilai diri tentang bagaimana memberikan
pelayanan dengan keterbukaan sehingga meningkatkan kepercayaan konsumen
kepada pelayanan itu.
DISIPLIN : Kedisplinan dalam melayani konsumen akan meningkatkan kualitas
jaminan pelayanan agar memberikan kepuasan bagi konsumen.
PEDULI : Peduli dalam memberikan pelayanan kesehatan akan meningkatkan
kepercayaan konsumen pada kualitas pelayanan.
KERJASAMA : Melakukan pelayanan dengan mengutamakan kerja sama bahu
membahu akan meringkankan kerja kita ,meningkatkan kualitas pelayanan.

SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)


No Pertanyaan Jawaban
1 Apa yang Anda Ada 6 sasaran keselamatan pasien di rumah sakit :
ketahui tentang (Acuan : Peraturan Menteri Kesehatan RI
sasaran No.1961 tahun 2011)
keselamatan pasien  Ketepatan Identifikasi Pasien
di rumah sakit?  Peningkatan komunikasi yang efektif;
 Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai;
 Kepastian tepat-‐lokasi, tepat-‐prosedur, tepat-‐
pasien operasi;
 Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan; dan
 Pengurangan risiko pasien jatuh.

2 Bagaimana  Setiap pasien yang masuk rawat inap


prosedur di rumah dipasangkan gelang identitas pasien.
sakit dalam  Ada 2 cara identitas yaitu menggunakan
mengidentifikasi NAMA dan TANGGAL LAHIR yang
pasien? disesuaikan dengan tanda pengenal resmi.
 Pengecualian prosedur identifikasi dapat
dilakukan pada kondisi kegawatdaruratan
pasien di IGD, ICU dan kamar operasi dengan
tetap memperhatikan data pada gelang
identitas pasien.

3 Kapan dilakukan  Saat pemberian obat,


proses  Saat pemberian transfusi darah,
verifikasi identitas  Saat pengambilan sampel untuk pemeriksaan
pasien? laboratorium dan pemeriksaan radiologi
 Saat dilakukan tindakan medis

4 Gelang identifikasi Gelang identitas


apa saja yang Pasien laki-‐laki : BIRU
digunakan di Pasien perempuan : MERAH MUDA
rumah sakit? Risiko jatuh : KUNING
Alergi : MERAH
DNR : UNGU
5 Bagaimana SPO Pemasangan gelang identifikasi pasien
prosedur
pemasangan gelang
identifikasi ?
6 Dapatkah anda  Menggunakan tehnik komunikasi SBAR
menjelaskan (Situation – Background – Asessment –
tentang cara Recomendation) dalam melaporkan kondisi
komunikasi efektif pasien untuk meningkatkan efektivitas
di rumah sakit? komunikasi antar pemberi layanan.
 Situation : Kondisi terkini yang terjadi pada
pasien.
 Background : Informasi penting apa yang
berhubungan dengan kondisi pasien terkini.
 Asessment : Hasil pengkajian kondisi pasien
terkini.
 Recommendation : Apa yang perlu dilakukan
untuk mengatasi masalah pasien saat ini.
 RSUD Tarakan konsisten dalam melakukan
verifikasi terhadap akurasi dari komunikasi
lisan/melalui telpon
dengan tulis, baca kembali dan konfirmasi ulang
(TBAK) terhadap perintah yang diberikan.

 Pelaporan kondisi pasien kepada DPJP pasien


menjadi tanggung jawab dokter ruangan yang
bertugas.

7 Apa saja yang Obat-obatan yang termasuk dalam high alert


termasuk HIGH medication adalah :
ALERT medication 1. Elektrolit pekat : KCl, MgSO4, Natrium
di RSUD Tarakan? Bikarbonat, NaCl > 0,9%
2. NORUM (Nama obat Rupa Ucapan Mirip)/
LASA (Look Alike Sound Alike)

Pengelolaan high alert medication :


 Penyimpanan lokasi khusus dengan akses
terbatas dan diberi penandaan yang jelas berupa
stiker berwarna bertuliskan “High Alert”
 NaCl > 0,9% dan KCl tidak boleh disimpan di
ruang perawatan kecuali di Critical Care (C3)

 Ruang perawatan yang boleh menyimpan


elektrolit pekat harus memastikan bahwa
elektrolit pekat disimpan dilokasi dengan akses
terbatas bagi petugas yang diberi wewenang.
 Obat diberi penandaan yang jelas berupa stiker
berwarna merah bertuliskan “High Alert” dan
khusus untuk elektrolit pekat, harus ditempelkan
stiker yang dituliskan “Elektrolit Pekat. Harus
diencerkan sebelum diberikan”

8 Apa yang anda SOP High Alert Medication.


lakukan apabila
menemukan obat-
obatan yang
termasuk high alert
medication?
9 Tahukah Anda Proses time out ini merupakan standar operasi
bagaimana yang meliputi pembacaan dan pengisian formulir
prosedur check list sign in yang dilakukan sebelum pasien dianestesi
keselamatan di holding area, time out yang dilakukan di ruang
operasi? operasi sesaat sebelum incisi pasien operasi dan
sign out setelah operasi selesai (dapat dilakukan
di recovery room). Proses sign in, time out dan
sign out ini dipandu oleh perawat sirkuler dan
diikuti oleh operator, dokter anestesi, perawat.

10 Bagaimanakah Semua petugas di rumah sakit termasuk dokter


standar melakukan 6 LANGKAH kebersihan tangan
prosedur cuci pada 5 momen yang telah ditentukan, yakni:
tangan yang benar  Sebelum kontak dengan pasien
di RSUD Tarakan?  Sesudah kontak dengan pasien
 Sebelum tindakan asepsis
 Sesudah terkena cairan tubuh pasien
 Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar
pasien

Ada 2 cara cuci tangan yaitu :


1. HANDWASH – dengan air mengalir
waktunya : 40 – 60 detik
2. HANDRUB – dengan gel berbasis alkohol
waktunya : 20 – 30 detik
11 Bagaimanakah cara Penilaian risiko jatuh dilakukan saat pengkajian
mengkaji pasien awal dengan menggunakan metode pengkajian
risiko jatuh ? risiko jatuh yang telah ditetapkan oleh RSUD
Tarakan. Penilaian risiko jatuh pada pasien anak
menggunakan scoring HUMPTY DUMPTY dan
pada pasien dewasa menggunakan scoring
MORSE.
Pengkajian tersebut dilakukan oleh perawat dan
kemudian dapat dijadikan dasar pemberian
rekomendasi kepada dokter untuk tatalaksana
lebih lanjut.

Perawat memasang gelang risiko berwarna


KUNING di pergelangan tangan pasien dan
mengedukasi pasien dan atau keluarga maksud
pemasangan gelang tersebut.

SPO Pengkajian dan pencegahan pasien risiko


jatuh.
Pengkajian ulang dilakukan oleh perawat secara
berkala sesuai hasil penilaian risiko jatuh pasien
dan jika terjadi perubahan kondisi pasien atau
pengobatan.
12 Apa yang Dilakukan tatalaksana pasien jatuh dan membuat
dilakukan jika laporan insiden keselamatan pasien.
ada pasien yang
jatuh?

HAK
PASIEN
DAN
KELUAR
GA
(HPK)
No Pertanyaan Jawaban
1 Tahukah anda RSUD Tarakan bertanggung jawab untuk
tentang bagaimana melindungi dan mengedepankan hak pasien dan
hak pasien di RSUD keluarga sesuai UU RI No. 44 Tahun 2009
Tarakan? tentang Rumah Sakit yaitu :
a. Pasien berhak memperoleh informasi
mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
di Rumah Sakit.
b. Pasien berhak memperoleh informasi tentang
hak dan kewajiban pasien.
c. Pasien berhak memperoleh layanan yang
manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi.
d. Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan
yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional.
e. Pasien berhak meperoleh layanan yang efektif
dan efisien sehngga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi.
f. Pasien berhak mengajukan pengadaan atas
kualitas pelayanan yang didapatkan.
g. Pasien berhak memilih dokter dan kelas
perawatan sesuai dengan keinginannya dan
peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
h. Pasien berhak meminta konsultasi tentang
penyakit yang dideritanya kepada dokter lain
yang mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) baik di
dalam maupun diluar Rumah Sakit.
i. Pasien berhak mendapat privasi dan
kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya.
j. Pasien berhak mendapat informasi yang
meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko
dan komplikasi yang mungkin terjadi dan
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
serta perkiraan biaya pengobatan.
k. Pasien berhak memberikan persetujuan atau
menolak atas tindakan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya.
l. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam
keadaan kritis.
m. Pasien berhak menjalankan agama/
kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak
mengganggu pasien lainnya.
n. Pasien berhak memperoleh keamanan dan
keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Rumah Sakit.
o. Pasien berhak mengajukan usul, saran,
perbaikan atas perilaku Rumah Sakit terhadap
dirinya.
p. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan
rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
q. Pasien berhak menggugat dan/ atau menuntut
rumah sakit apabila rumah sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan
standar baik secara perdata maupun pidana.
r. Pasien berhak mengeluh pelayanan Rumah
sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2 Bagaimana prosedur Pemberian informasi dan edukasi diberikan
pemberian informasi sesuai kebutuhan, dan diberikan oleh petugas
dan edukasi kepada dengan kompetensi yang sesuai yaitu PANITIA
pasien dan PKRS.
keluarga ? SPO Pemberian Informasi dan Edukasi.

3 Bagaimana prosedur Persetujuan Tindakan Kedokteran (Acuan :


pemberian informed manual persetujuan tindakan kedokteran dari
consent kepada Konsil Kedokteran Indonesia)
pasien dan  Pernyataan persetujuan (Informed Consent)
keluarga ? dari pasien didapat melalui suatu proses yang
Siapa yang ditetapkan rumah sakit dan dilaksanakan oleh
memberikan staf yang terlatih, dalam bahasa yang dipahami
informed consent ? pasien.
Apa saja yang SPO Pemberian Informed Consent
diinformasikan saat  Informed Consent diperoleh sebelum operasi,
informed consent ? anestesi, penggunaan darah atau produk darah
dan tindakan serta pengobatan lain yang berisiko
tinggi.
 Semua tindakan kedokteran harus mendapat
persetujuan pasien dan atau keluarga setelah
mendapat penjelasan yang cukup tentang hal-hal
yang berkaitan dengan tindakan tersebut dari
Dokter Penanggungjawab Pelayanan (DPJP).
 Informed Consent menginformasikan
tentang : diagnosis (WD&DD), dasar diagnosis,
tindakan kedokteran, indikasi tindakan, tata cara,
tujuan, resiko, komplikasi, prognosis, alternatif
dan risiko.

4 Bagaimana pasien Pelayanan kerohanian terdiri dari pelayanan


mendapatkan kerohanian rutin dan atas permintaan. Pasien
informasi pelayanan yang membutuhkan pelayanan kerohanian akan
kerohanian di RS ? mengisi formulir permintaan pelayanan
kerohanian, kemudian perawat akan
menghubungi petugas terkait sesuai daftar yang
ada.
SPO Pelayanan Kerohanian .
5 Bagaimana RS Saat dilakukan pemeriksaan, konsultasi,
melindungi tatalaksana antar pasien akan dibatasi dengan
kebutuhan privasi tirai.
pasien ? SPO Perlindungan Kebutuhan Privasi Pasien.
6 Apa yang anda  Kriteria kekerasan fisik di lingkungan RSUD
ketahui tentang Tarakan tediri atas : Pelecehan seksual,
kekerasan fisik? pemukulan, penelantaran, dan pemaksaan fisik
Bagaimana RS terhadap pasien baik yang dilakukan oleh
melindungi pasien penunggu/ pengunjung pasien maupun petugas.
terhadap kekerasan  Kecuali terdapat indikasi, petugas kesehatan
fisik ? dapat melakukan pemaksaan fisik (seperti
pengekangan )sesuai standar medis dan etika
rumah sakit yang berlaku.
 Setiap petugas keamanan sudah terlatih untuk
menangani hal tersebut.
 Setiap pasien/ pengunjung/ karyawan yang
berada dalam rumah sakit harus menggunakan
tanda pengenal berupa gelang identitas pasien,
kartu visitor/ pengunjung atau name tag
karyawan.
SPO Perlindungan Terhadap Kekerasan
Fisik.

7 Bagaimana prosedur SPO Perlindungan Barang Milik Pasien


melindungi barang
milik pasien ?
8 Apa yang dilakukan Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan
RS jika pasien pasien untuk menolak pelayanan resusitasi.
menolak/ Keputusan untuk tidak melakukan RJP harus
memberhentikan dicatat di rekam medis pasien dan di formulir
tindadakan Do Not Resuscitate (DNR). Formulir DNR harus
(resusitasi) atau diisi dengan lengkap dan disimpan di rekam
pengobatan yang medis pasien.
diberikan ?
Alasan diputuskannya tindakan DNR dan orang
yang terlibat dalam pengambilan keputusan
harus dicatat di rekam medis pasien dan formulir
DNR. Keputusan harus dikomunikasikan kepada
semua orang yang terlibat dalam aspek
perawatan pasien.
SPO Penolakan Tindakan atau Pengobatan.
PENDIDI
KAN
PASIEN
DAN
KELUAR
GA (PPK)
o Pertanyaan Jawaban
1 Siapa yang memberikan edukasi kepada pasien & Semua pemberian
keluarga? informasi dan
edukasi kepada
pasien dan keluarga
diberikan oleh
petugas yang
berkompeten dan
dikoordinasi oleh
Panitia PKRS.
2 Bagaimana prosedur pemberian informasi atau SPO Pemberian
edukasi kepada Informasi atau
pasien dan keluarga ? edukasi

3 Bagaimana cara anda mengetahui pencapaian Melakukan


keberhasilan edukasi yang diberikan ? verifikasi bahwa
pasien dan keluarga
bisa menerima dan
memahami edukasi
yang diberikan.
SPO Pemberian
Informasi dan
edukasi.
4 Apa bukti edukasi telah diberikan kepada  Ada bahan materi
pasien ? yang diberikan
kepada pasien dan
atau keluarga
 Ada dokumentasi
pemberian edukasi
berupa formulir
pemberian edukasi
yang ditandatangani
oleh pemberi
edukasi dan
penerima edukasi.

PENING
KATAN
MUTU
DAN
KESELA
MATAN
PASIEN
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah definisi kejadian sentinel ?  Insiden meliputi
Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD),
Kejadian Nyaris
Cidera (KNC),
Kejadian Tidak
Cidera (KTC),
Kondisi Potensial
Cidera (KPC) dan
Kejadian Sentinel.

 Kejadian sentinel
adalah suatu KTD
yang
mengakibatkan
kematian atau
cedera yang serius;
biasanya dipakai
untuk kejadian yang
sangat tidak
diharapkan atau
tidak dapat diterima
seperti : operasi
pada bagian tubuh
yang salah.
 Kejadian
Sentinel :
- Kematian tidak
terduga dan tidak
terkait dengan
perjalanan alamiah
atau kondisi yang
mendasari
penyakitnya.
Contoh bunuh diri.
- Kehilangan fungsi
utama (major)
secara permanen
yang tidak terkait
dengan perjalanan
alamiah penyakit
pasien atau kondisi
yang mendasari
penyakitnya.
- Salah lokasi, salah
prosedur, salah
pasien operasi
- Penculikan bayi
atau bayi
dipulangkan
bersama orang yang
bukan orang tuanya.

 Pelaporan
insiden tidak boleh
lebih dari 2 x 24
jam

2 Bagaimana prosedur pelaporan insiden ? SPO Kejadian


Sentinel
MILLENI
UM
DEVELO
PMENT
GOALS
(MDGS)
No Pertanyaan Jawaban
1 Apa yang anda ketahui tentang PONEK RS? Rumah sakit
melaksanakan
program PONEK
(Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi
Komprehensif)
untuk menurunkan
angka kematian
bayi dan
meningkatkan
kesehatan ibu.

RSUD Tarakan
membentuk tim/
panitia PONEK
untuk menjalankan
program PONEK
RS.
2 Apa yang anda ketahui tentang TB-DOTS RS? Rumah sakit
melakasanakan
penanggulagn TB
sesuai dengan
pedoman strategi
DOTS (Direct
Observe Therapy
Shortcourse).
Rumah Sakit
membentuk Tim/
Panitia TB DOTS
untuk menjalankan
program TB DOTS
RS.
AKSES
PELAYA
NAN
DAN
KONTUN
UITAS
PELAYA
NAN
(APK)
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana prosedur skrining di IGD?  Skrining
dilakukan pada
kontak pertama
untuk menetapkan
apakah pasien dapat
dilayani oleh RS.
 Skrining
dilaksanakan
melalui kriteria
triase, visual atau
pengamatan,
pemeriksaan fisik,
psikologik,
laboratorium klinik
atau diagnostik
imajing
sebelumnya.

SPO Skrining
Pasien

2 Bagaimana prosedur penerimaan pasien rawat SPO Penerimaan


inap dan rawat jalan ? Pasien Rawat Inap
SPO penerimaan
Pasien Rawat
Jalan
3 Bagaimana Prosedur Triase? Rumah sakit
melaksanakan
proses triase
berbasis bukti untuk
memprioritaskan
pasien sesuai
dengan
kegawatannya.

4 Bagaimana prosedur transfer yang berlaku di


Rumah sakit ?
TRANSFER RUMAH SAKIT

Pasien Petugas Ketrampilan yang dibutuhkan


Pendamping
Derajat 0 Petugas Keamanan Bantuan hidup dasar

Derajat0, Petugas Keamanan


5 (orang Bantuan hidup dasar
tua/
delirium

Derajat1
Perawat/ petugas
berpengalaman
(sesuai dengan Bantuan hidup dasar, pelatihan tabung g
kebutuhan pasien) pemberian obat-obatan, kenal akan ta
deteriorasi, keterampilan trakeostomi
Derajat 2 suction
Perawat dan petugas
keamanan

Semua ketrampilan di
Derajat3 tahun pengalaman dalam perawatan inte
Dokter, perawat, dan (oksigen, sungkup pernafasan, defibrilla
petugas keamanan monitor).

Standar kompetensi dokter harus di a


standar minimal :
Dokter :
 Minimal 6 bulan pengalaman menge
perawatan pasien intensif dan bekerja
critical care
 Ketrampilan bantuan hidup dasar dan lan
 Ketrampilan menangani masalah ja
napas dan pernapasan minimal level 3 a
sederajat.
 Harus mengikuti pelatihan untuk tran
pasien dengan sakit berat/ kritis
Perawat :
 Minimal 2 tahun bekerja di
 Ketrampilan bantuan hidup dasar
lanjut.
 Harus mengikuti pelatihan untuk transfer

TRANSFER ANTAR RUMAH SAKIT

Pasien Petugas Ketrampilan yang dibutuhkan


Pendamping
Derajat 0 Petugas ambulan Bantuan hidup dasar

Derajat Petugas ambulan dan Bantuan hidup dasar


0,5 paramedic
(orang
tua/
delirium
)

Derajat 1 Petugas ambulan dan Bantuan hidup dasar, pemberian oksig


perawat pemberian obat-obatan, kenal ta
deteriorasi, keterampilan perawa
trakeostomi dan suction

Derajat 2 Dokter, perawat dan Semua ketrampilan diatas, ditambah :


petugas ambulans Penggunaan alat pernafasan, bantuan hi
lanjut, penggunaan kantong pernafasan (
valve mask), penggunaan defibrila
penggunaan monitor intensif
Derajat 3 Dokter, perawat dan Dokter :
petugas ambulans  Minimal 6 bulan pengalaman menge
perawatan pasien intensif dan bekerja di C3
Ketrampilan bantuan hidup dasar dan lanju
 Ketrampilan menangani permasalahan j
napas dan pernapasan, minimal level 3 a
sederajat.
Perawat :
 Minimal 2 tahun bekerja di C3
Ketrampilan bantuan hidup dasar dan lanju
 Harus mengikuti pelatihan untuk tran
pasien dengan sakit berat/ kritis

5 Bagaimanan prosedur pemulangan pasien ? Dalam 48 jam


setelah pasien
masuk, perawat
akan membuat
discharge planning
pasien yang
mencakup beberapa
topik dan kriteria
tentang bagaimana
pasien akan dirawat
setelah pulang. Hal
ini
didokumentasikan
di formulir
pengkajian awal
keperawatan rawat
inap.
SPO Discharge
Planning.

ASESMEN PASIEN (AP)


No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana prosedur pengkajian status Status gizi dinilai dengan menggunakan
gizi pasien di rumah sakit ? kriteria MUST (Malnutrition Universal
Screening Tool) untuk mengidentifikasi dan
menatalaksanakan pasien yang mengalami
gizi buruk, kurang gizi atau obesitas.

2 Bagaimana prosedur pengkajian nyeri di Pengkajian rasa nyeri menggunakan


rumah sakit? Neonatal Infants Pain Scale (NIPS) Untuk
usia <1 tahun, FLACCS untuk usia 1-3
tahun, Wong Baker Faces Rating Scale
untuk usia > 3 tahun dan Numeric Scale
untuk dewasa.

PELAYANAN PASIEN (PP)


No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana prosedur Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara
penyimpanan, penyajian dan mengurangi risiko kontaminasi dan
pendistribusian makanan pembusukan.
kepada pasien? Makanan didistribusikan secara tepat waktu dan
memenuhi permintaan.
SPO Penyimpanan, Penyajian, dan
pendistribusian makanan.
2 Bagaimana prosedur Rumah sakit memahami kebutuhan pasien yang
penanganan pasien-pasien unik pada akhir kehidupan.
dalam tahap-tahap terminal? SPO Pelayanan pasien Terminal

MANAJEMEN PENGGUNAAN OBAT (MPO)


No Pertanyaan Jawaban
1 Apa saja daftar obat- NORUM (nama obat serupa dan ucapan mirip)
obatan yang termasuk atau sering disebut LASA (Look a like sound
dalam NORUM? Alike) dapat ditemukan di SPO Obat-Obatan
Sound Alike Look Alike dan juga pada buku
Quality and safety.
Contoh obat look alike adalah obat-obatan dengan
tampilan mirip namun sebenarnya berbeda dosis
(Misal Amlodipin 5 mg dan Amlodipin 10 mg).
Sementara contoh obat sound alike adalah
azithromycin dan erithromycin (terdengar mirip).
Daftar nama obat-obatan NORUM di RSUD
Tarakan.

2 Bagaimana kebijakan Obat-obatan high alert (KCl 7, 46% dalam ampul


pemakaian elektrolit pekat dan NaCl 3% dalam Kolf) hanya disimpan di
di RSUD Tarakan? ruang rawat intensif (C3 dan ditandai stiker
merah). Obat high alert tersebut diberi stiker
“high alert” berwarna merah dan khusus untuk
larutan elektrolit pekat juga diberi penandaan
stiker bertuliskan “elektrolit pekat, harus
diencerkan sebelum diberikan”.
 Obat emergensi disimpan dalam troli/ kit/
lemari emergensi terkunci,diperiksa, dipastikan
selalu tersedia dan harus diganti segera jika jenis
dan jumlahnya sudah tidak sesuai lagi dengan
daftar yang ditempel/ digantung di troli/ kit/
lemari emergensi. Perbekalan farmasi dan
penguncian troli tersebut dikontrol oleh farmasi.
 Troli akan dibuka 1 (satu) bulan sekali untuk
dilakukan pemeriksaan kesesuaian perbekalan
farmasi dengan daftar, ketepatan penyimpanan
dan tanggal kadaluarsa.

3 Bagaimana alur pelaporan Baik dokter maupun perawat yang menemukan


insiden apabila terjadi terjadinya medication error boleh melaporkan
medication error? kejadian tersebut.
SPO Pelapor Insiden.
4 Bagaimana kebijakan Resep harus memenuhi kelengkapan :
persyaratan resep yang  Nama pasien, tanggal lahir atau umur pasien
lengkap? (jika tidak dapat mengingat tanggal lahir), no
rekam medis dan berat badan pasien (untuk
pasien anak).
 Nama dokter, tanggal penulisan resep dan
ruang pelayanan.
 Mengisi kolom riwayat alergi obat pada bagian
kanan atas lembar resep manual.
 Menuliskan tanda R/ pada setiap sediaan.
Untuk nama obat tunggal ditulis dengan nama
generik. Untuk obat kombinasi dutulis sesuai
nama dalam formularium, dilengkapi dengan
bentuk sediaan obat (contoh: injeksi, tablet,
kapsul, salep), serta kekuatannya (contoh : 500
mg, 1 gram)
 Bila obat berupa racikan dituliskan nama setiap
jenis/ bahan obat dan jumlah bahan obat (untuk
bahan padat: mikrogram, miligram, gram) dan
untuk cairan : tetes, mililiter, liter.
 Pencampuran beberapa obat dalam bentuk
campuran tersebut telah terbukti aman dan
efektif.
 Aturan pakai (frekuensi, dosis, rute pemberian).
Untuk aturan pakai jika perlu atau prn atau
“pro re nata”, harus dituliskan dosis maksimal
dalam sehari.
 setiap sediaan. Untuk nama obat tunggal
ditulis dengan nama generik. Untuk obat
kombinasi ditulis sesuai nama dalam
formularium, dilengkapi dengan bentuk
sediaan obat (contoh: injeksi, tablet,
kapsul, salep), serta kekuatannya (contoh
: 500mg, 1 gram)
 Bila obat berupa racikan dituliskan nama
setiap jenis/ bahan obat dan jumlah
bahan obat (untuk bahan padat :
mikrogram, miligram, gram) dan untuk
cairan : tetes, mililiter, liter.
 Pencampuran beberapa obat dalam
bentuk campuran tersebut telah terbukti
aman dan efektif.
 Aturan pakai (frekuensi,dosis, rute
pemberian). Untuk aturan pakai jika
perlu atau prn atau “pro re nata”, harus
dituliskan dosis maksimal dalam
sehari.jumlahnya sudah tidak sesuai lagi
dengan daftar yang ditempel/ digantung
di troli/ kit/ lemari emergensi. Perbekalan
farmasi dan penguncian troli tersebut
dikontrol oleh farmasi.
 Troli akan dibuka 1 (satu) bulan sekali
untuk dilakukan pemeriksaan kesesuaian
perbekalan farmasi dengan daftar,
ketepatan penyimpanan dan tanggal
kadaluarsa.
MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMASI (MKI)
No Pertanyaan Jawaban
1 Adakah standarisasi Rumah Sakit telah mensosialisasikan
singkatan dan simbol yang standarisasi singkatan, dan simbol yang boleh
boleh dipakai RSUD digunakan dalam pelayanan.
Tarakan?
2 Bagaimana cara RSUD Rumah sakit mengembangkan suatu kebijakan
Tarakan melindungi berkas bahwa yang diberikan kewenangan mengakses
rekam medis pasien dari rekam medis klinis pasien adalah para praktisi
kehilangan/ kerusakan/ kesehatan yang memberikan layanan kepada
penyalahgunaan? pasien tersebut.

KUALIFIKASI DAN PENDIDIKAN STAF (KPS)


No Pertanyaan Jawaban
1 Dapatkah Anda menjelaskan Uraian jabatan adalah proses, metode dan teknik
uraian jabatan anda? untuk memperoleh data jabatan yang diperoleh
menjadi informasi jabatan dan disajikan untuk
kepentingan program pegawai serta
memberikan umpan balik bagi organisasi dan
tatalaksana. Uraian jabatan staf bersifat personal
tergantung pada jabatan yang dimiliki.
Secara umum uraian jabatan tersebut terdiri dari
nama, jabatan, misi organisasi, hasil kerja,
bahan kerja, perangkat kerja, sifat jabatan,
pelaksanaan tugas (uraian tugas, tanggung
jawab dan wewenang), nama jabatan bawahan
langsung, korelasi jabatan, kondisi pelaksanaan
kerja, persyaratan jabatan, kondisi fisik, butiran
informasi lain dan surat tugas.
Uraian jabatan ini disimpan oleh bagian
administrasi di masing-masing departemen /
unit tempat bertugas dan salinannya harus
dimiliki oleh setiap staf yang bersangkutan.
Uraian jabatan Individu Pegawai.
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana pemilihan Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
sampah medis dan non Rumah Sakit (PPIRS) telah menetapkan
medis/ benda tajam/ cair di pemisahan sampah medis dan non medis.
RSUD Tarakan? Sampah medis dibuang di tempat sampah medis
berkantung plastik kuning.
Sampah non medis dibuang di tempat sampah
non medis berkantung plastik hitam.
Sampah benda tajam dan jarum dibuang di
tempat sampah khusus yang tidak dapat
ditembus (puncture proof) dan tidak direuse
yaitu safety box.
Limbah cair dibuang ke wastafel atau kloset.
2 Apakah RSUD Tarakan Panitia pencegahan dan pengendalian infeksi
menerapkan pemisahan Rumah Sakit telah menetapkan pemisahan
pasien infeksius dan non pasien infeksius dan non infeksius sesuai
infeksius? dengan SPO perawatan pasien di ruang isolasi
infeksi. Pasien ditempatkan sesuai dengan
sumber infeksi, apakah lewat kontak, airborne
dan droplet.

MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)


No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana prosedur
evakuasi rumah sakit?

Jalur evakuasi menuju pintu


emergensi, menuruni tangga sampai lantai dasar dan
menuju titik berkumpul di gedung belakang di depan
Bank DKI.
2 Bagaimana prosedur Prosedur penggunaan APAR (Alat Pemadam Api
penggunaan APAR? ringan) :
- tarik keluar segel pengaman handle picu
- angkat nozel ke area bebas
-tekan handle picu sedikit sampai gas CO2/ powder
keluar
- bawa APAR ke titik api
- arahkan nozel ke titik api dan tekan handle picu
Jarak APAR dengan titik api : 2 meter.

3 Kode Darurat

Hal-hal yang perlu Kode Simbol Panggilan


diwaspadai Darurat
Kebakaran MERAH

Henti jantung BIRU


pada dewasa
Henti jantung BIRU
pada anak-anak

Penculikan bayi/ MERAH


anak-anak MUDA

Orang yang ABU-ABU


membahayakan

Orang yang PERAK


membahayakan
dengan senjata
Ancaman Bom KUNING

Bencana di dalam TRIAGE DI


RS RS
Bencana di luar TRIAGE DI
RS LUAR RS
Tumpahan bahan ORANGE
berbahaya

Anda mungkin juga menyukai