Anda di halaman 1dari 4

SOP PEMASANGAN KATETER

SOP 1 SOP 2 PERBEDAAN SOP 1


DAN SOP 2
Urinary Catheter Care Guidelines Defria Subekti; Universitas 1. Pada SOP 1 adanya
(2017) Muhammadiyah Banjarmasin pengaturan
1. Jelaskan dan diskusikan prosedur (2017) pencahayaan yang
dengan pasien serta meminta 1. Persiapan alat baik sedangkan di
persetujuan pasien. Rasional: mempermudah SOP 2 tidak ada
Rasional : untuk memastikan melakukan tindakan pengaturan cahayaa
bahwa pasien mengerti dengan dengan menyiapkan 2. Pada SOP 1
prosedur yang akan dilakukan dan terlebih dahulu menggunakan
pasien memberikan persetujuan 2. Persiapan klien: celemek sedangkan
yang sah atau valid. menjelaskan tujuan dan pada SOP 2 tidak ada
2. Membantu pasien untuk merubah prosedur tIndakan pada menggunakan
posisi menjadi terlentang/supine keluarga celemek
dengan lutut dan pinggul ditekuk Rasional: menghormati 3. Pada SOP 1
serta kedua kaki diregangkan hak-hak klien untuk membersihkan daerah
sekitar 60 cm atau posisi dorsal mengetahui tindakan yang uretra menggunakan
recumbent. Jangan mengekspos akan diberikan. Nacl sendangkan pada
bagian privasi pasien selama 3. Cuci tangan SOP 2 tidak ada
prosedur. Rasional: mencegah pembersihan uretra
Rasional : untuk memungkinkan transmisi mikroorganisme 4. Pada SOP 2 dijelaskan
akses yang aman ke daerah genital 4. Jaga privasi klien memasukkan selang
pasien selama prosedur serta untuk Rasional: Menghormati kateter pada wanita
menjaga martabat pasien dan hak klien masukkan sedalam 5-
memberikan kenyamanan. 5. Atur posisi klien: dorsal 7,5cm, untuk laki-laki
3. Pastikan bahwa pencahayaan yang recumbembent (pada 17-22,5 cm.
baik tersedia. wanita) supine (pada pria) sedangkan pada SOP
Rasional: untuk memastikan area Rasional: Mempermudah 1 tidak dijelaskan.
genital terlihat jelas selama melakukan tindakan 5. Pada SOP 1
prosedur. 6. Selimuti klien dengan menggunakan
4. Mencuci tangan dengan air dan selimut penyeka untuk
sabun atau alkohol menggunakan Rasional: menjaga memisahkan labia
prinsip mencuci tangan yang baik pripacy klien minora pada wanita
dan benar. Rasional: untuk 7. Pakai sarung tangan steril sedangkan di SOP 2
mengurangi resiko infeksi silang Rasional: mencegah tidak ada.
5. Menggunakan celemek sekali transmisi mikroorganisme 6. Pada SOP 1,
pakai/dispossible. 8. Sebelum memasang pemberian jelly
Rasional: untuk mengurangi resiko kateter, tes balon dengan anestesi sebagai
infeksi silang dari mikroorganisme menginjeksi cairan dari pelumas dimasukkan

Syane Cintia Lumalessil (149011901114) – PPN 22


pada pakaian. spuit kedalam lubang ke dalam uretra.
6. Siapkan peralatan di dekat tempat balon. Sedangkan pada SOP
tidur pasien. Pastikan pilihan Rasional: menghindari 2, jelly di oleskan
kateter benar dan cek kadaluarsa kebocoran pada saat pada selang kateter.
alat. Pastikan permukaan kerja sudah dipasang
(meja/troli) yang digunakan untuk 9. Lumasi kateter 2,5-5cm
menempatkan peralatan yang (wanita) dan (12,5-17,5)
dibutuhkan selama prosedur telah untuk laki-laki
bersih dan bebas dari Rasional: memudahkan
mikroorganisme. Rasional: untuk memasukan selang kateter
meminimalkan kontaminasi udara. 10. Ambil kateter dengan
Untuk memastikan kateter yang tangan dominan, pegang
digunakan benar. Untuk ujung kateter, gulung
dekontaminasi permukaan kerja ditepak tangan dominan
sehingga mengurangi risiko infeksi. Rasional: memudahkan
7. Menggunakan teknik aseptic melakukan tindakan
Rasional: untuk memastikan item 11. Masukan kateter perlahan,
tetap steril. suruh klien jika sadar
8. Dekontaminasi tangan tarik nafas dalam, untuk
menggunakan sabun dan air atau wanita masukkan sedalam
menggunakan alkohol pembersih 5-7,5cm, untuk laki-laki
tangan. Rasional: tangan mungkin 17-22,5 cm. sampai urin
saja bisa terkontaminasi oleh keluar
peralatan yang tidak steril, dan lain- Rasional: memastikan
lain. ketepatan pemasangan
9. Menggunakan sarung tangan atau 12. Kembangkan balon pada
handglove steril. Rasional: untuk kateter, tarik kateter
mengurangi resiko infeksi silang. perlahan hingga merasa
10. Lepaskan penutup (baju/celana) ada tahanan
yang menjaga privasi pasien. Rasional: memastikan
Pasang perlak/pengalas sekali pakai kateter tidak terlepas
di bawah bokong pasien. Rasional: 13. Fiksasi kateter
pastikan area yang dibuka tadi tidak Rasional: fiksasi
terpajan terlalu lama untuk menjaga menghindari kateter
agar pasien tetap merasa privasinya kemana-mana
aman. Untuk memastikan urin tidak
bocor ke seprai.
11. Gunakan penyeka untuk
memisahkan labia minora sehingga
meatus uretra terlihat. Gunakan

Syane Cintia Lumalessil (149011901114) – PPN 22


satu tangan untuk mempertahankan
pemisahan labial sampai
kateterisasi selesai.
Rasional: agar akses ke lubang
uretra lebih baik dan jelas.
12. Bersihkan uretra dengan Nacl 0,9%
dari arah depan ke belakang.
Rasional: untuk mengurangi resiko
infeksi silang.
13. Ganti saring tangan atau handglove
dan bersihkan tangan dengan air
dan sabun atau alkohol.
Rasional: untuk mengurangi resiko
infeksi silang.
14. Kenakan sarung tangan steril.
Rasional: untuk mengurangi resiko
infeksi silang.
15. Berikan jelly anestesi sebagai
pelumas ke dalam uretra. Biarkan 5
menit untuk efek anestesi.
Rasional: pelumasan membantu
untuk mencegah trauma uretra dan
infeksi, serta meminimalkan
ketidaknyamanan pasien.
16. Sambungkan selang kateter dengan
kantong drainase urin. Rasional:
untuk menampung drainase urin
setelah kateter dimasukkan.
17. Masukkan ujung kateter ke dalam
lubang uretra dengan arah ke atas
dan ke belakang.
Rasional: arah penyisipan dan
panjang kateter yang dimasukkan
harus sesuai dengan struktur
anatomi pada lokasi tersebut.
18. Inflasi balon atau kembangkan
balon setelah memastikan bahwa
kateter telah berada pada kandung
kemih. Minta pasien untuk
melaporkan rasa tidak nyaman.

Syane Cintia Lumalessil (149011901114) – PPN 22


Menarik sedikit kateter keluar.
Rasional: mencegah agar balon
tidak terjebak dalam uretra. Inflasi
yang tidak disengaja pada balon
yang berada dalam uretra dapat
menyebabkan trauma uretra.
19. Tutup kembali daerah genital
pasien. Pastikan bahwa area genital
dibiarkan kering dan bersih.
Rasional: untuk menjaga martabat
dan kenyamanan pasien. Jika
daerah yang tersisa basah atau
lembab, infeksi sekunder dan iritasi
kulit dapat terjadi.
20. Pastikan urin mengalir ke kantong
urin/urinal bag. Mengukur jumlah
urin yang digunakan.
Rasional: untuk memantau fungsi
ginjal dan keseimbangan cairan.
21. Buang celemek yang digunakan,
mencuci tangan atau menggunakan
gel alkohol.
Rasional: untuk mencegah
dekontaminasi lingkungan.
22. Dokumentasi (mencakup
persetujuan yang diberikan, alasan
untuk kateterisasi, tanggal dan
waktu kateterisasi, jenis
kateter,panjang dan ukuran, nomor
batch, jumlah air yang ditanamkan
ke dalam balon, produsen & nomor
batch gel anestesi yang digunakan,
dan masalah yang dinegosiasikan
selama prosedur.
Rasional: sebagai dasar atau
perbandingan pada tindakan
berikutnya.

Syane Cintia Lumalessil (149011901114) – PPN 22

Anda mungkin juga menyukai