Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Topik : Larutan
Kelas / Semester : XI MIPA / 2
Alokasi Waktu : 14x45 menit (7x Pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR

KD dari KI 1
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan
YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
KD dari KI 2
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif,
inovatif, demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama,santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan
serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

KD dari KI 3
3.10. Menganalisis sifat larutan berdasarkan pemahaman konsep asam basa dan/atau pH
larutan.
3.11. Menentukan konsentrasi/kadar asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam basa.

KD dari KI 4
4.10. Mengajukan ide/gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan
kesaman asam/basa atau titrasi asam/basa.
4.11. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan titrasi
asam-basa.

C. INDIKATOR:

1. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius.


2. Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator.
3. Memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang idak dikenal berdasarkan hasil
pengamatan trayek perubahan warna berbagai indikator asam dan basa.
4. Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil pengukuran pH dari
bebrapa larutan asam dan basa yang konsentrasinya sama.
5. Menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajat pengionan (α) dan tetapan
asam (Ka) atau tetapan basa (Kb)
6. Menentukan pHlarutan asam dan basa berdsasarkan konsentrasi asam/basa dan nilai
Ka/Kb.
7. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry.
8. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan
menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya.
9. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis.
10. Menjelaskan penggunaan konsep pH dalam lingkungan.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menjelaskan asam dan basa menurut Arrhenius dengan tepat.
2. Siswa mampu menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry
dengan benar.
3. Siswa mampu menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan
Lowry dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya dengan tepat.
4. Siswa dapat menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis dengan benar.
5. Siswa mampu mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator
dengan akurat.
6. Siswa dapat memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang idak dikenal berdasarkan
hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai indikator asam dan basa dengan
akurat.
7. Siswa dapat menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil
pengukuran pH dari beberapa larutan asam dan basa yang konsentrasinya sama.
8. Siswa mampu menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajat pengionan
(α) dan tetapan asam (Ka) atau tetapan basa (Kb)
9. Siswa mampu menentukan pH larutan asam dan basa berdasarkan konsentrasi
asam/basa dan nilai Ka/Kb dengan benar.
10. Siswa dapat menjelaskan dan menerapkan penggunaan konsep pH dalam lingkungan
dengan benar.

E. MATERI AJAR

Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum
merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan
dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang
dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat
menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu
basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam
asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki
mobil). Asam umumnya berasa masam, tapi cairan asam pekat sangat berbahaya
dapat merusak kulit dan hati-hati mata, jika terpercik asam pekat bisa berakibat
kebutaan. Jika kena asam pekat harus langsung dicuci dengan air mengalir sampai
benar-benar bersih

Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion
hydronium ketika dilarutkan dalam air.Basa adalah lawan (dual) dari asam, yaitu
ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Kostik
merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat.

Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat
tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan
konsentrasi larutan basa tersebut.

A. Sifat Umum Asam dan Basa

Asam didefinisikan sebagai zat yang mengion dalam dan menghasilkan ion H+ . Basa
sebagai zat yang mengion dalam air menghasilkan ion OH-. Definisi ini dirumuskan
pada akhir abad kesembilan belas oleh kimiawan Swedia Svante Arrhenius untuk
mengelompokkan zat – zat yang sifat – sifatnya di dalam larutan telah diketahui
dengan baik.
Asam
• Asam memiliki rasa masam; misalnya cuka yang mempunyai rasa dari asam asetat,
dan lemon serta buah – buahan sitrun lainnya yang mengandung asam sitrat.

• Asam menyebabakan perubahan zat warna pada zat warna tumbuhan , misalnya
mengubah warna lakmus dari biru menjadi merah.

• Asam bereaksi dengan logam tertentu seperti seng, magnesium, dan besi
menghasilkan hidrogen.

• Larutan asam dalam air menghantarkan arus listrik.

Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan, yaitu asam


organik dan asam anorganik. Asam organik umumnya bersifat asam lemah, korosif,
dan banyak terdapat di alam. Asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan
korosif. Karena sifat-sifatnya itulah, maka asam-asam anorganik banyak digunakan di
berbagai kebutuhan manusia.

Basa

 Basa memiliki rasa pahit.


 Basa terasa licin; misalnya, sabun yang mengandung basa memiliki sifat ini.
 Basa menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan: misalnya
mengubah warana lakmus dari merah menjadi biru.
 Larutan basa dalam air menghantarkan arus listrik.

B. Garam

Dalam kehidupan kita sehari – hari kita tentu mengetahui dan sering mengkonsumsi
garam. Garam biasanya kita gunakan sebagai bumbu masakan atau untuk hal lainnya.
Garam dapur tersebut merupakan salah satu contoh dari garam menurut ilmu kimia
kehidupan.

Sifat garam secara umum:

1. Dapat menghantarkan listrik jika berada dalam bentuk cairan atau lelehan.
2. Sifat larutannya dari garam dapat berupa asam, basa, atau netral tergantung jenis
asam (kuat atau lemah) dan basa (kuat atau lemah) yang membentuknya. Berikut
beberapa pembentukan garam :

a. asam kuat dan basa kuat akan terbentuk garam yang bersifat netral
b. asam kuat dan basa lemah akan terbentuk garam yang bersifat asam
c. asam lemah dan basa kuat akan terbentuk garam yang bersifat basa
C. Indikator

Indikator asam basa adalah suatu penanda yang digunakan untuk membedakan atau
mengetahui sifat asam, basa,atau netral. Indikator tersebut dapat berupa alat atau bahan yang
dapat menunjukkan sifat asam, basa, atau netral pada suatu bahan.
Berikut ini macam indikator indikator asam basa :

1. Indikator alami

Indikator alami dapat dibuat dari bagian tumbuhan berwarna, misalnya bagian bunga,
daun, buah, biji, atau akarnya. Contoh, kunyit, bunga sepatu merah, kulit manggis,
dan lainnya.

Sebagai contoh bunga sepatu merah digerus dalam lumpang, kemudian ditambah
sedikit air. Selanjutnya ambil ekstrah bunga sepatu dengan cara menyaringnya. Cara
pengujiannya dengan meneteskan ekstrak bunga sepatu ini ke dalam senyawa yang
bersifat asam, basa, atau netral. Misalnya larutan cuka (asam), air kapur (basa), atau
air suling (netral).

Hasil perubahan warna yang terjadi :

Indikator asam-basa dari bunga sepatu, ketika didalam larutan asam akan memberikan
warna merah, di dalam larutan basa akan memberikan warna hijau dan pada larutan
netral tidak berwarna.

2. Indikator buatan

 Kertas lakmus
 Kertas indikator universal
 pH meter/pH digital
A. Pengertian Asam Basa Arrhenius

Larutan asam dan basa disebut juga dengan senyawa elektrolit. Senyawa asam basa tersebut
banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya di dalam air jeruk, mangga, cuka,
sabun, amonia, dan lain-lain.

Konsep asam basa oleh Arrhenius :

Asam adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air akan memberikan ion
hidrogen (H+)

Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air akan memberikan ion hidroksida
(OH-)

Dapat disimpulkan bahwa pembawa sifat asam adalah ion H+ dan pembawa sifat basa adalah
ion OH-. Reaksi ionisasi yang terjadi pada asam dan basa Arrhenius dapat dituliskan sebagai
berikut :

HxZ(aq) →xH+(aq)+Zx-(aq) (asam)

M(OH)x(aq) →Mx+(aq)+xOH-(aq) (basa)

B. Beberapa reaksi ionisasi asam basa Arrhenius

Rumus Senyawa Reaksi Ionisasi

Asam

- HCl HCl → H++ Cl-

- H2SO4 H2SO4 → 2H++ SO42-

- CH3COOH CH3COOH → CH3COO-+ H+

Basa

- NaOH NaOH → Na++ OH-

- KOH KOH → K+ + OH-

- Al(OH)3 Al(OH)3 → Al3+ + 3OH-


DERAJAT KEASAMAN (pH)
January 16, 2008a Prancis 'pouvoir Hydrogene', artinya 'tenaga hidrogen' yang menuju eksponensil. Dalam
larutan netral atau air murni, pH=pOH=7,0. Jika pH lebih kecil dari 7, artinya larutan bersifat asam dalam
air. Jika pH lebih besar dari 7, berarti larutan bersifat basa. Kegunaan dari pH adalah untuk menunjukan
keasaman dan kebasaan suatu larutan.

Sorensen (1868-1839) mengusulkan konsep pH agar memudahkan para kimiawan dalam mengukur dan
mengukuti perubahan konsentrasi ion dalam suatu larutan.

Menurut Sorensen pH merupakan fungsi logaritma negatif dari konsentrasi ion dalam suatu larutan dan
dirumuskan sebagai berikut :

pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman (atau ke basaanyang dimiliki
oleh suatu larutan. Yang dimaksudkan "keasaman" di sini adalah konsentrasi ion hidrogen(H+) dalam
pelarut air.

Nilai pH berkisar dari 0 hingga 14. Suatu larutan dikatakan netral apabila memiliki nilai pH=7. Nilai pH>7
menunjukkan larutan memiliki sifat basa, sedangkan nilai pH<7 menunjukan keasaman.

Nilai pH 7 dikatakan netral karena pada air murni ion H+ terlarut dan ion OH- terlarut (sebagai tanda
kebasaan) berada pada jumlah yang sama, yaitu 10-7 pada kesetimbangan

Penambahan senyawa ion H+ terlarut dari suatu asam akan mendesak kesetimbangan ke kiri (ion OH- akan
diikat oleh H+ membentuk air). Akibatnya terjadi kelebihan ion hidrogen dan meningkatkan konsentrasinya.

Walaupun tidak begitu tepat, indikator asam basa sering digunakan untuk mengukur pH, sebab indikator
tersebut biasanya berubah warna dalam rentang pH tertentu. Perubahan warna suatu indikator melibatkan
stabilisasi kesetimbangan antara bentuk asam dan bentuk basa yang memiliki warna berbeda.Umumnya
indikator sederhana yang digunakan adalah kertas lakmus yang berubah menjadi merah bila keasamannya
tinggi dan biru bila keasamannya rendah

Selain mengunakan kertas lakmus, indikator asam basa dapat diukur dengan pH meter yang bekerja
berdasarkan prinsip elektrolit / kondukivitas suatu larutan.
gambar indikator asam basa

Lakmus adalah suatu kertas dari bahan kimia yang akan berubah warna jika dicelupkan kedalam larutan
asam/basa. Warna yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kadar pH dalam larutan yang ada.

Nilai pH suatu larutan dapat diukur secara akurat dengan pH meter.

Gambar pH meter

Gambar skala pH

Beberapa indikator Asam Basa


REAKSI DENGAN INDIKATOR

TRAYEK INDIKATOR

Bagaimanakah cara kerja indikator


Indikator sebagai asam lemah

Lakmus

Lakmus adalah asam lemah. Lakmus memiliki molekul yang sungguh rumit yang akan kita sederhanakan
menjadi HLit. "H" adalah proton yang dapat diberikan kepada yang lain. "Lit" adalah molekul asam lemah.

Tidak dapat dipungkiri bahwa akan terjadi kesetimbangan ketika asam ini dilarutkan dalam air. Pengambilan
versi yang disederhanakan kesetimbangan ini:

Lakmus yang tidak terionisasi adalah merah, ketika terionisasi adalah biru.

Sekarang gunakan Prinsip Le Chatelier untuk menemukan apa yang terjadi jika anda menambahkan ion
hidroksida atau beberapa ion hidrogen yang lebih banyak pada kesetimbangan ini.
Penambahan ion hidroksida:

Penambahan ion hidrogen:

Jika konsentrasi Hlit dan Lit- sebanding:

Pada beberapa titik selama terjadi pergerakan posisi kesetimbangan, konsentrasi dari kedua warna akan
menjadi sebanding. Warna yang anda lihat merupakan pencampuran dari keduanya.

Alasan untuk membubuhkan tanda kutip disekitar kata "netral" adalah bahwa tidak terdapat alasan yang tepat
kenapa kedua konsentrasi menjadi sebanding pada pH 7. Untuk lakmus, terjadi perbandingan warna
mendekati 50 / 50 pada saat pH 7 - hal itulah yang menjadi alasan kenapa lakmus banyak digunakan untuk
pengujian asam dan basa. Seperti yang akan anda lihat pada bagian berikutnya, hal itu tidak benar untuk
indikator yang lain.

Jingga metil (Methyl orange)

Jingga metil adalah salah satu indikator yang banyak digunakan dalam titrasi. Pada larutan yang bersifat
basa, jingga metil berwarna kuning dan strukturnya adalah:
Pada kasus jingga metil, pada setengah tingkat dimana campuran merah dan kuning menghasilkan warna
jingga terjadi pada pH 3.7 - mendekati netral

Fenolftalein

Fenolftalein adalah indikator titrasi yang lain yang sering digunakan, dan fenolftalein ini merupakan bentuk
asam lemah yang lain.

Pada kasus ini, asam lemah tidak berwarna dan ion-nya berwarna merah muda terang. Penambahan ion
hidrogen berlebih menggeser posisi kesetimbangan ke arah kiri, dan mengubah indikator menjadi tak
berwarna. Penambahan ion hidroksida menghilangkan ion hidrogen dari kesetimbangan yang mengarah ke
kanan untuk menggantikannya - mengubah indikator menjadi merah muda.

Setengah tingkat terjadi pada pH 9.3. Karena pencampuran warna merah muda dan tak berwarna
menghasilkan warna merah muda yang pucat, hal ini sulit untuk mendeteksinya dengan akurat!

o Derajat ionisasi (α) dan tetapan asam (Ka) dan basa (Kb).

Menurut teori asam basa Brønsted-Lowry, asam adalah donor atau penyumbang proton,
dan basa adalah akseptor atau penerima proton. Pengertian ini sebenarnya agak menyesatkan,
karena lebih tepat merupakan kompetisi proton antara dua senyawa dengan pemenangnya
adalah basa. Teori ini tidak menekankan tingkah laku asam yang menyumbangkan proton,
melainkan pentingnya peran pelarut yang mengalami swa-ionisasi oleh karena
berlangsungnya reaksi asam-basa. Jadi misalnya, air mengalami swa-ionisasi dengan
menghasilkan ion hidronium dan ion hidroksida menurut persamaan reaksi berikut:

H2O (l) + H2O (l) H3O+ (aq) + OH - (aq)


Harga Kw =[H3O+][OH -] = 1,0 x 10-14; 1,2 x 10-14 dan 4,8 x 10-13 mol2dm-6, masing-masing
pada temperatur 25oC, 0oC dan 100oC.

Pada swa-ionisasi, molekul air yang menyumbang ion hidrogen atau proton adalah suatu
asam, dan yang menerima hidrogen adalah suatu basa. Pada proses sebaliknya ion hidronium
(H+) bertindak sebagai asam dan hidroksida (OH -) adalah sebagai basa. Dua spesies yang
berbeda formula oleh ion H+ dikatakan pasangan asam-basa konyugasi. Dalam contoh
tersebut air adalah basa konyugasi dari ion H3O+, dan air adalah asam konyugasi dari ion OH
-
. Sifat suatu senyawa yang mampu bertindak sebagai asam atau sebagai basa disebut sifat
amfiprotik.

Teori Brønsted-Lowry jelas menunjuk pada adanya ion hidronium secara nyata, teori ini
diusulkan pertama kali pada tahun 1923 dan bukti pertama adanya ion hidronium ditemukan
kira-kira satu tahun kemudian yaitu pada kristal asam perklorat monohidrat, HClO4.H2O yang
menunjukkan kenampakan yang sama dengan kristal amonium perklorat, NH4+ClO4- atau
H3O+ ClO4. Kira kira sepuluh tahun kemudian struktur kristal asam ini berhasil diidentifikasi
melalui difraksi sinar-X, dan ternyata dugaan struktur dengan tiga molekul air tetangga,
sehingga lebih tepat dinyatakan dengan formula H9O4+ atau H3O+.3H2O, namun untuk
penyederhanaan biasanya diabaikan penulisan tiga molekul hidratnya.

Jadi tinjauan sifat asam basa ditunjukkan oleh sifat reaksi kimia spesies yang bersangkutan
dengan pelarut, dalam hal ini air, misalnya untuk asam hidrofluorida seperti berikut ini:

HF (aq) + H2O (l) H3O+ (aq) + F- (aq)

Dalam reaksi ini, air berperan sebagai basa, dan ion fluorida sebagai basa konyugasi asam
hidrofluorida. Secara sama, amonia, NH3 dalam air merupakan contoh basa yang bereaksi
dengan air sebagai pelarut yang berperan sebagai asam dan menghasilkan asam konyugasi
ion amonium, NH4+ menurut persamaan reaksi:

NH3(aq) + H2O (l) NH4+(aq) + OH -(aq)

Konsep pH pada pencemaran air


pH adalah derajat keasaman suatu zat. pH normal adalah 6 – 8. Tujuan metode pengujian
ini untuk memperoleh derajat keasaman (pH) dalam air dan air limbah dengan menggunakan
alat pH meter. Air sungai dalam kondisi alami yang belum tercemar memiliki rentangan pH
6,5 – 8,5. Karena pencemaran, pH air dapat menjadi lebih rendah dari 6,5 atau lebih tinggi
dari 8,5. Bahan – bahan organik biasanya menyebabkan kondisi air menjadi lebih aam. Kapur
menyebabkan kondisi air menjadi lebih asam. Kapur menyebabkan kondisi air menjadi lebih
alakli (basa). Jadi, perubahan pH air tergantung kepada bahan pencemarnya.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Menurut UU Republik Indonesia
No 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan
pencemaran lingkungan hidup yaitu; masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,
energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup, oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat
berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Demikian pula dengan lingkungan air yang dapat
pula tercemar karena masuknya atau dimasukannya mahluk hidup atau zat yang
membahayakan bagi kesehatan. Air dikatakan tercemar apabila kualitasnya turun sampai ke
tingkat yang membahayakan sehingga air tidak bisa digunakan sesuai peruntukannya.

1. Air Yang Tercemar > BOD (Biochemical Oxygen Demand)


BOD (Biochemical Oxygen Demand) artinya kebutuhan oksigen biokima yang
menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan dalam reaksi oksidasi oleh bakteri. Sehingga
makin banyak bahan organik dalam air, makin besar B.O.D nya sedangkan D.O akan makin
rendah. Air yang bersih adalah yang B.O.D nya kurang dari 1 mg/l atau 1ppm, jika B.O.D
nya di atas 4ppm, air dikatakan tercemar
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan I

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Salam Pembuka 15 Menit
2. Doa
3. Mengecek kehadiran siswa
4. Mambagi siswa dalam kelompok
5. Orientasi
Semua orang mengenal kata asam dari buah yang kita
rasakan misal rasa asam pada buah apel,buah jeruk, selain
itu juga kita kenal larutan yang sering digunakan yaitu
asamcuka dan asam sulfat. Asam juga berhubungan
dengan penyakit dan pencemaran lingkungan,
contohnya asam lambung dan hujan asam.B a n y a k
kegunaan asam dalam kehidupan sehari -hari
misalnya asam cuka untuk m e m a s a k , a s a m
askorbat yang merupakan vit C dan
d a p a t b e r f u n g s i s e b a g a i antioksidan; Asam sulfat
yang digunakan untuk bahan isi aki.Selain Asam juga
terdapat senyawa basa yang terkenal dalam kehidupan sehari-
hari yaituAlumunium hidroksida dan Magnesium
hidroksida yang terdapat pada obat maag dan
Kalsium hidroksida sebagai air kapur.
6. Apersepsi
Meceritakan tentang proses suatu produk asam atau basa dan
menjelaskan jenis-jenis reaksi kimia sederhana
7. Motivasi
Jika kita mampu menelaah mengenai larutan asam basa,
maka semakin mampu kita untuk menyesuaikan dgn tubuh
dan kondisi kesehatan kita, pada saat dimana kita bias
menggunakan basa untuk menetralkan asam lambung sebagai
contoh, dan bahkan kemungkinan besar perusahaan detergent
yang berkualitas sekalipun akan menerima kita bekerja
dengan salary yang tinggi jika kita mampu memahami konsep
asam dan basa ini.
8. Pemberian Acuan
Menginformasikan tentang materi pembelajaran, indikator,
dan tujuan pembelajaran.

Inti Mengamati (Observing)


 Mencari informasi dengan cara membaca/ melihat/ mengamati
dan menyimpulkan data percobaan untuk memahami teori
asam dan basa, indikator alam dan indikator kimia, pH
(asam/basa lemah, asam/basa kuat)
Menanya (Questioning)
 Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan adakah bahan-
bahan disekitar kita yang dapat berfungsi sebagai indikator
 Apa perbedaan asam lemah dengan asam kuat dan basa lemah
dengan basa kuat
Mengumpulkan data (eksperimenting)
 Menganalisis teori asam basa berdasarkan konsep Arrhenius,
Bronsted Lowry dan Lewis
 Mendiskusikan bahan alam yang dapat diguna-kan sebagai
indikator
 Merancang dan mempresentasikan rancangan percobaan
indikator alam dan indikator kimia, untuk menyamakan
persepsi
 Melakukan percobaan indikator alam dan indikator kimia.
 Mengamati dan mencatat hasil percobaan
Mengasosiasi (Associating)
 Menyimpulkan konsep asam basa
 Mengolah dan menyimpulkan data bahan alam yang dapat
digunakan sebagai indikator.

Mengkomunikasikan (Communicating)
 Membuat laporan percobaan dan mempresen-tasikannya
dengan menggunakan tata bahasa yang benar.
11. Mengkomunikasikan bahan alam yang dapat digunakan
sebagai indikator asam basa
Penutup 12. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil 30 menit
pekerjaannya
13. Guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan
pembelajaran hari ini
14. Guru memberikan tes formatif
15. Guru memberikan tugas kelompok untuk melanjutkan diskusi
untuk merancang percobaan tentang indicator alami yang
digumakan sehari-hari

Pertemuan -2

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Salam Pembuka 15 Menit
2. Doa
3. Mengecek kehadiran siswa
4. Mambagi siswa dalam kelompok
5. Orientasi
Mengumpulkan tugas yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya dan mencoba membahas soal yang dianggap
sukar.
6. Apersepsi
Meceritakan kembali tentang proses suatu produk asam atau
basa dan menjelaskan jenis-jenis reaksi kimia sederhana
7. Motivasi
Jika kita mampu menelaah mengenai larutan asam basa,
maka semakin mampu kita untuk menyesuaikan dengan
tubuh dan kondisi kesehatan kita, pada saat dimana kita bias
menggunakan basa untuk menetralkan asam lambung sebagai
contoh, dan bahkan kemungkinan besar perusahaan detergent
yang berkualitas sekalipun akan menerima kita bekerja
dengan salary yang tinggi jika kita mampu memahami konsep
asam dan basa ini.
8. Pemberian Acuan
Menginformasikan tentang materi pembelajaran, indikator,
dan tujuan pembelajaran.

Inti Mengamati (Observing)


 Mencari informasi dengan cara membaca/ melihat/ mengamati
dan menyimpulkan data percobaan untuk memahami sifat
asam dan basa suatu larutan dan konsep pH suatu larutan
kimia.
Menanya (Questioning)
 Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan adakah bahan-
bahan disekitar kita yang dapat mencerminkan suatu asam dan
basa.
 Berapa molekulkah H2O yang pecah menjadi ion H+ dan OH-
dari 75.000.000 molekul? Kenapa?

Mengumpulkan data (eksperimenting)


 Menganalisis teori asam basa berdasarkan konsep Arrhenius
 Mendiskusikan perbedaan asam/basa lemah dengan asam/basa
kuat
 Merancang dan mempresentasikan rancangan percobaan
membedakan asam/basa lemah dengan asam/basa kuat yang
konsentrasinya sama dengan indikator universal atau pH meter
untuk menyamakan persepsi
 Mengamati dan mencatat hasil percobaan
Mengasosiasi (Associating)
 Menyimpulkan konsep asam basa
 Menyimpulkan perbedaan asam /basa lemah dengan asam/basa
kuat
 Menghitung pH larutan asam/basa lemah dan asam/basa kuat

Mengkomunikasikan (Communicating)
 Membuat laporan percobaan dan mempresen-tasikannya
dengan menggunakan tata bahasa yang benar.
 Mengkomunikasikan bahan alam yang dapat digunakan
sebagai indikator asam basa
Penutup 9. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil 30 menit
pekerjaannya
10. Guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan
pembelajaran hari ini
11. Guru memberikan tes formatif

Pertemuan -3

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Salam Pembuka 15 Menit
2. Doa
3. Mengecek kehadiran siswa
4. Orientasi
Mengumpulkan tugas yang dikasih dan membahas soal yang
dianggap sukar.
5. Apersepsi
Meceritakan tentang berbagai pH dari produk makanan yang
berupa asam dan basa serta manfaatnya bagi tubuh manusia.
6. Motivasi
Jika kita mampu menelaah mengenai larutan asam basa,
maka semakin mampu kita untuk menyesuaikan dgn tubuh
dan kondisi kesehatan kita, pada saat dimana kita bias
menggunakan basa untuk menetralkan asam lambung sebagai
contoh, dan bahkan kemungkinan besar perusahaan detergent
yang berkualitas sekalipun akan menerima kita bekerja
dengan salary yang tinggi jika kita mampu memahami konsep
asam dan basa ini.
7. Pemberian Acuan
Menginformasikan tentang materi pembelajaran, indikator,
dan tujuan pembelajaran.

Inti Mengamati (Observing)


 Mencari informasi dengan cara membaca/ melihat/ mengamati
dan menyimpulkan data percobaan untuk memahami teori
asam dan basa, indikator alam dan indikator kimia, pH
(asam/basa lemah, asam/basa kuat)
Menanya (Questioning)
 Apa saja larutan yang dapat menghantarkan listrik dalam air
dan yang digolongkan sebagai asam dan basa
 Apa yang dimaksud dengan tetapan air.
Mengumpulkan data (eksperimenting)
 Mendiskusikan bahan alam yang dapat diguna-kan sebagai
larutan elektrolit penghantar listrik
 Merancang dan mempresentasikan rancangan percobaan,
untuk menyamakan persepsi
 Melakukan percobaan .
 Mendiskusikan perbedaan asam/basa lemah dengan asam/basa
kuat
 Merancang dan mempresentasikan rancangan percobaan
membedakan asam/basa lemah dengan asam/basa kuat yang
konsentrasinya sama.
 Melakukan percobaan membedakan asam/basa lemah dengan
asam/basa kuat yang konsentrasinya sama dengan indikator
universal atau pH meter
 Mengamati dan mencatat hasil percobaan
Mengasosiasi (Associating)
 Menyimpulkan konsep asam basa
 Menyimpulkan perbedaan asam /basa lemah dengan asam/basa
kuat
 Menghitung pH larutan asam/basa lemah dan asam/basa kuat
 Menghubungkan asam/basa lemah dengan asam/basa kuat
untuk mendapatkan derajat ionisasi ( α ) atau tetapan ionisasi (
Ka )

Mengkomunikasikan (Communicating)
 Membuat laporan percobaan dan mempresen-tasikannya
dengan menggunakan tata bahasa yang benar.

Penutup 8. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil 30 menit


pekerjaannya
9. Guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan
pembelajaran hari ini
10. Guru memberikan tes formatif
11. Guru memberikan tugas

Pertemuan -4

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Salam Pembuka 15 Menit
2. Doa
3. Mengecek kehadiran siswa
4. Mambagi siswa dalam kelompok
5. Orientasi
Mengumpulkan tugas dan membahas soal yang dianggap
sukar.
6. Apersepsi
Meceritakan kembali tentang proses suatu produk asam atau
basa dan menjelaskan jenis-jenis reaksi kimia sederhana
7. Motivasi
Jika kita mampu menelaah mengenai larutan asam basa,
maka semakin mampu kita untuk menyesuaikan dgn tubuh
dan kondisi kesehatan kita, pada saat dimana kita bias
menggunakan basa untuk menetralkan asam lambung sebagai
contoh, dan bahkan kemungkinan besar perusahaan detergent
yang berkualitas sekalipun akan menerima kita bekerja
dengan salary yang tinggi jika kita mampu memahami konsep
asam dan basa ini.
8. Pemberian Acuan
Menginformasikan tentang materi pembelajaran, indikator,
dan tujuan pembelajaran.

Inti Mengamati (Observing)


 Mencari informasi dengan cara membaca/ melihat/ mengamati
dan menyimpulkan data percobaan untuk memahami teori
asam dan basa, indikator alam dan indikator kimia, pH
(asam/basa lemah, asam/basa kuat)
Menanya (Questioning)
 Berapakah pH air jeruk, dan larutan jeruk nipis?
 Apa perbedaan pH antara jeruk nipis dan sabun?
Mengumpulkan data (eksperimenting)
 Menganalisis teori asam basa berdasarkan konsep Arrhenius,
Bronsted Lowry dan Lewis
 Mendiskusikan bahan alam yang dapat diguna-kan sebagai
indikator dan penggunaan indikator universal
 Merancang dan mempresentasikan rancangan percobaan
indikator alam dan indikator kimia, untuk menyamakan
persepsi
 Melakukan percobaan indikator alam dan indikator kimia
untuk mengukur pH suatu larutan asam dan basa.
 Mendiskusikan perbedaan asam/basa lemah dengan asam/basa
kuat
 Merancang dan mempresentasikan rancangan percobaan
membedakan asam/basa lemah dengan asam/basa kuat yang
konsentrasinya sama dengan indikator universal atau pH meter
untuk menyamakan persepsi
 Melakukan percobaan membedakan asam/basa lemah dengan
asam/basa kuat yang konsentrasinya sama dengan indikator
universal atau pH meter
 Mengamati dan mencatat hasil percobaan
Mengasosiasi (Associating)
 Menyimpulkan konsep asam basa
 Mengolah dan menyimpulkan data bahan alam yang dapat
digunakan sebagai indikator.
 Menganalisis indikator yang dapat digunakan untuk
membedakan asam dan basa dan pH yang di cari.
 Memprediksi pH larutan dengan menggunakan beberapa
indikator.
 Menyimpulkan perbedaan asam /basa lemah dengan asam/basa
kuat berdasarkan pH yang diperoleh
 Menghitung pH larutan asam/basa lemah dan asam/basa kuat
 Menghubungkan asam/basa lemah dengan asam/basa kuat
untuk mendapatkan derajat ionisasi ( α ) atau tetapan ionisasi (
Ka )

Mengkomunikasikan (Communicating)
 Membuat laporan percobaan dan mempresen-tasikannya
dengan menggunakan tata bahasa yang benar.
 Mengkomunikasikan bahan alam yang dapat digunakan
sebagai indikator asam basa
Penutup 9. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil 30 menit
pekerjaannya
10. Guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan
pembelajaran hari ini
11. Guru memberikan tes formatif
12. Guru memberikan tugas

Pertemuan -5

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Salam Pembuka 15 Menit
2. Doa
3. Mengecek kehadiran siswa
4. Mambagi siswa dalam kelompok
5. Orientasi
Mengumpulkan tugas dan membahas soal yang dianggap
sukar.
6. Apersepsi
Meceritakan tentang proses suatu produk asam atau basa dan
menjelaskan jenis-jenis reaksi kimia sederhana
7. Motivasi
Jika kita mampu menelaah mengenai larutan asam basa,
maka semakin mampu kita untuk menyesuaikan dgn tubuh
dan kondisi kesehatan kita, pada saat dimana kita bias
menggunakan basa untuk menetralkan asam lambung sebagai
contoh, dan bahkan kemungkinan besar perusahaan detergent
yang berkualitas sekalipun akan menerima kita bekerja
dengan salary yang tinggi jika kita mampu memahami konsep
asam dan basa ini.
8. Pemberian Acuan
Menginformasikan tentang materi pembelajaran, indikator,
dan tujuan pembelajaran.

Inti Mengamati (Observing)


 Mencari informasi dengan cara membaca/ melihat/ mengamati
dan menyimpulkan data percobaan untuk memahami teori
asam dan basa, indikator alam dan indikator kimia, pH
(asam/basa lemah, asam/basa kuat)
Menanya (Questioning)
 Berapakah trayek pH asam dan basa secara teori?
 Apa perbedaan pH asam lemah dengan asam kuat dan basa
lemah dengan basa kuat ?
Mengumpulkan data (eksperimenting)
 Menganalisis teori asam basa berdasarkan konsep Arrhenius,
Bronsted Lowry dan Lewis
 Mendiskusikan bahan alam yang dapat diguna-kan sebagai
indikator
 Merancang dan mempresentasikan rancangan percobaan
indikator alam dan indikator kimia dalam pengukuran pH
larutan sam dan basa, untuk menyamakan persepsi
 Melakukan percobaan.
 Mendiskusikan perbedaan asam/basa lemah dengan asam/basa
kuat
 Merancang dan mempresentasikan rancangan percobaan
membedakan asam/basa lemah dengan asam/basa kuat yang
konsentrasinya sama dengan indikator universal atau pH meter
untuk menyamakan persepsi
 Melakukan percobaan membedakan asam/basa lemah dengan
asam/basa kuat yang konsentrasinya sama dengan indikator
universal atau pH meter
 Mengamati dan mencatat hasil percobaan
Mengasosiasi (Associating)
 Menyimpulkan konsep asam basa
 Mengolah dan menyimpulkan data bahan alam yang dapat
digunakan sebagai indikator dalam pengukuran pH suatu
larutan.
 Menganalisis indikator yang dapat digunakan untuk
membedakan asam dan basa atau titrasi asam dan basa
 Memprediksi pH larutan dengan menggunakan beberapa
indikator.
 Menyimpulkan perbedaan asam /basa lemah dengan asam/basa
kuat berdasarkan trayek pH yang diperoleh

Mengkomunikasikan (Communicating)
 Membuat laporan percobaan dan mempresentasikannya dengan
menggunakan tata bahasa yang benar.
 Mengkomunikasikan bahan alam yang dapat digunakan
sebagai indikator asam basa dalam penentuan trayek pH
Penutup 9. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil 30 menit
pekerjaannya
10. Guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan
pembelajaran hari ini
11. Guru memberikan tes formatif
12. Guru memberikan tugas.

Pertemuan -6

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Salam Pembuka 15 Menit
2. Doa
3. Mengecek kehadiran siswa
4. Mambagi siswa dalam kelompok
5. Orientasi
Mengumpulkan tugas dan membahas soal yang dianggap
sukar.
6. Apersepsi
Meceritakan kembali tentang proses suatu produk asam atau
basa dan menjelaskan jenis-jenis reaksi kimia sederhana
7. Motivasi
Jika kita mampu menelaah mengenai larutan asam basa,
maka semakin mampu kita untuk menyesuaikan dgn tubuh
dan kondisi kesehatan kita, pada saat dimana kita bias
menggunakan basa untuk menetralkan asam lambung sebagai
contoh, dan bahkan kemungkinan besar perusahaan detergent
yang berkualitas sekalipun akan menerima kita bekerja
dengan salary yang tinggi jika kita mampu memahami konsep
asam dan basa ini.
8. Pemberian Acuan
Menginformasikan tentang materi pembelajaran, indikator,
dan tujuan pembelajaran.

Inti Mengamati (Observing)


 Mencari informasi dengan cara membaca/ melihat/ mengamati
dan menyimpulkan data percobaan untuk memahami teori
asam dan basa, indikator alam dan indikator kimia, pH
(asam/basa lemah, asam/basa kuat)
Menanya (Questioning)
 Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan adakah bahan-
bahan disekitar kita yang dapat berfungsi sebagai indikator
 Apa perbedaan asam lemah dengan asam kuat dan basa lemah
dengan basa kuat
Mengumpulkan data (eksperimenting)
 Menganalisis teori asam basa berdasarkan konsep Bronsted
Lowry dan Lewis
 Melakukan percobaan membedakan asam/basa lemah dengan
asam/basa kuat sesuai konsep asam basa Bronsted Lowry dan
Lewis
 Mengamati dan mencatat hasil percobaan
Mengasosiasi (Associating)
 Menyimpulkan konsep asam basa
 Mengolah dan menyimpulkan data bahan alam yang dapat
digunakan sebagai indikator.
 Menganalisis indikator yang dapat digunakan untuk
membedakan asam dan basa atau titrasi asam dan basa
 Menyimpulkan perbedaan asam /basa lemah dengan asam/basa
kuat

Mengkomunikasikan (Communicating)
 Membuat laporan percobaan dan mempresentasikannya dengan
menggunakan tata bahasa yang benar.
 Mengkomunikasikan perbedaan konsep asam basa Arheniuss
dengan Bronsted Lowry dan Lewis
Penutup 9. Siswa diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya 30 menit
10. Siswa diarahkan untuk membuat kesimpulan pembelajaran
hari ini
11. Guru memberikan tes formatif
12. Siawa diingatkan Ulangan Harian-1 pada pertemuan
selanjutnya
Pertemuan -7

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Salam Pembuka 15 Menit
2. Doa
3. Mengecek kehadiran siswa
4. Orientasi
Mengumpulkan tugas yang ada.
5. Apersepsi
Mengingatkan siswa bahwasanya pertemuan saat ini adalah
ulangan.
6. Motivasi
Jika kita mampu menelaah mengenai larutan asam basa,
maka semakin mampu kita untuk menjawab soal ulangan
harian dengan nilai yang memuaskan.
7. Pemberian Acuan
Menginformasikan tentang materi pembelajaran, indikator,
dan aspek penilaian pada ulangan ini.

Inti
Mengkomunikasikan (Communicating)
 Melaksanakan Ulangan Harian setalah mempelajari mengenai
Larutan asam basa.
 Mengkomunikasikan aspek penilaian pada ujian yang
diselenggarakan.
Penutup 8. Siswa diminta untuk mengumpulkan hasil ulangannya. 30 menit
9. Siswa diingatkan untuk melaksanakan remedial bagi yang
tidak lulus.
A. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat dan Bahan : Proyektor
Laptop
Lembar Penilaian
Peralatan Laboratorium
2. Sumber Belajar :

Internet
Buku-buku Kimia SMA Kelas XI
Marwati, Elly. 2013. Konsep dan Penerapan Kimia : Untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta :PT Bumi Aksara, Departemen Pendidikan Nasional
Karyadi, Benny.1997. Kimia 2 Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan
Anshory, Irfan. 2003. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Chang, Raymond. 2010. Chemistry, Tenth Edition. New York : The McGraw-Hill
Companies, Inc.
Whitten, Kenneth W., Raymond E. Davis, M. Larry Peck, George G. Stanley. 2010.
Chemistry, Ninth Edition. Canada : Brooks/Cole, Cengage Learning.
Mcmurry, John E., Robert C. Fay. 2012. Chemistry, Sixth Edition. New Jersey :
Pearson Prentice Hall

B. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Teknik : Pengamatan dan Tes Tertulis
2. Bentuk : Penilaian Kinerja dan Tertulis
3. Instrumen :

Tes Tertulis
Pertemuan I

1. Sebutkan defenisi asam dan basa yang dikemukakan oleh Arrhenius.


2. Terangkan beberapa persamaan dan perbedaan antara asam dan basa dalam suatu
larutan.

Pertemuan II
1. Sebutkan beberapa indicator serta warnanya dalam larutan asam dan basa.
2. Asam atau basa apakah yang terbentuk jika Na2O, P2O5, N2O5 dilarutkan ke dalam air?

Pertemuan III
1. Tuliskan reaksi ionisasi dari asam atau basa berikut
a. Asam Nitrat
b. Asam Bromida
c. Kalium Hidroksida
d. Kalsium Hidroksida
2. Bagaimanakah larutan asam dan basa dapat terionisasi sempurna?

Pertemuan IV
1. Berapakah pH larutan HCl 0,1M dan NaOH 0,05M?
2. Tentukan pH asam formiat 0,01M bila harga Ka asam formiat tersebut adalah 1,8 x 10-4

Pertemuan V dan VI
1. Tentukan asam dan basa menurut teori Bronsted Lowry pada reaksi berikut
a. H2O + NH3 → NH4+ + OH-
b. H3PO4 + CO32- → H2PO4- + HCO3-
2. Manakah spesi berikut yang bersifat amfiprotik menurut teori Bronsted Lowry ?
a. H2PO4-
b. NH4+
Pengamatan Sikap/Prilaku
Skor
No Aspek yang dinilai Keterangan
1 2 3
1 Rasa ingin tahu
2 Ketelitian dalam menggunakan data hasil percobaan dan
melakukan perhitungan
3 Ketekunan/ keuletan dalam belajar dalam menyelesaikan
masalah yang ada
4 Kejujuran dalam mengolah data percobaan dan dalam
menyelesaikan masalah yang ada
5 Keaktifan dalam proses pembelajaran
6 Bekerjasama dalam kelompok
7 Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda
dan kreatif

Pengamatan Keterampilan
Skor
No Aspek yang dinilai Keterangan
1 2 3
1 Menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan
masalah yang ada di buku

Mengetahui : Tebing Tinggi


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Anda mungkin juga menyukai