Studi Quality Control QC Pesawat Fluoroscopy Angio PDF
Studi Quality Control QC Pesawat Fluoroscopy Angio PDF
25-30
DOI: 10.26418/positron.v8i2.24752
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan uji quality control (QC) pada pesawat fluoroscopy (angiografi)
di PT. Siloam Internasional Hospital Makassar, pengukuran didasarkan pada protokol QC yang
dikembangkan oleh Radiological Council Western Australia. Pengukuran yang dilakukan meliputi akurasi
tegangan tabung (kVp), waktu fluoroskopik maksimum, dan uji kualitas berkas/half value layer (HVL),
linearitas keluaran (mGy/mAs), laju dosis permukaan II, dan kualitas citra. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pengujian generator dan tabung pesawat sinar-x masih dalam batas toleransi yaitu 1,4 %. Nilai
maksimum laju dosis pasien tipikal 14,3 mGy/min , dan laju dosis serap reseptor citra sebesar
67,8 mGy/min untuk pengukuran menggunakan 20 cm phantom polymethyl methacrylate (PMMA) yang
dioperasikan pada mode dosis normal dan dosis tinggi.
Kata kunci: quality control, fluoroscopy, angiografi
1. Latar Belakang injeksi bahan kontras diperlukan untuk
Fluoroscopy adalah teknik yang menggunakan menghasilkan gambar pembuluh darah di tubuh.
sinar-x untuk menghasilkan gambar diam atau Dalam kateter angiografi dimasukkan ke arteri
video dari tubuh pasien secara real-time. Ini adalah melalui sayatan kecil di kulit. Setelah kateter
teknik medis yang umum digunakan untuk dipandu ke daerah yang diperiksa, bahan kontras
membantu dokter dengan berbagai prosedur disuntikkan melalui tabung dan gambar diambil
diagnostik dan intervensional. Sinar-x melewati menggunakan dosis kecil radiasi pengion (sinar-x).
tubuh pasien dan membuat gambar pada detektor, Fluoroscopy (angiografi) melibatkan
yang kemudian diteruskan ke monitor untuk dilihat penggunaan sinar-x, yang merupakan bentuk
oleh dokter. Dengan demikian, bagian dari tubuh radiasi pengion. Meskipun dosis rendah digunakan,
yang radio-opak atau dibuat dengan menggunakan dalam prosedur yang lama, paparan kumulatif
pewarna atau agen kontras dapat divisualisasikan. dapat menghasilkan dosis yang diserap relatif
Demikian pula, instrumen atau perangkat atau tinggi kepada pasien. Oleh karena itu, semua
pergerakan bagian tubuh internal dapat tindakan pencegahan yang diperlukan harus
ditampilkan. Fluoroscopy terutama diperlukan digunakan, dan manfaatnya harus lebih besar
untuk menyelidiki fungsi serta pergerakan suatu daripada risiko potensial dalam situasi klinis
organ atau sistem tubuh manusia. Fluoroscopy tertentu.
dapat memberikan diagnosa aktif selama jalannya Kebijakan jaminan mutu pelayanan kesehatan
pemeriksaan, pemeriksaan fluoroscopy juga akan menjadi pedoman bagi semua pihak dalam
umumnya digunakan untuk mengevaluasi dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
mengobservasi fungsi fisiologis tubuh yang bermutu. Pelayanan kesehatan yang dimaksudkan
bergerak, seperti proses menelan, jalannya barium adalah pelayanan kesehatan pada umumnya dan
didalam traktus digestivus, penyuntikan zat pelayanan penunjang kesehatan khususnya
kontras pada sistem biliari, dan lain-lain. terutama pelayanan radiologi di ruang Cathlab
Angiografi adalah tes medis minimal invasif pada peralatan fluoroscopy (angiografi). Kualitas
yang membantu dokter mendiagnosis dan dan keselamatan pelayanan radiodiagnostik
mengobati kondisi medis. Angiografi menggunakan konvensional dan intervensional merupakan faktor
teknologi pencitraan dan dalam kebanyakan kasus terpenting karena dapat menimbulkan bahaya
terhadap petugas, pasien dan lingkungan
25
POSITRON Vol. 8, No. 2 (2018), Hal. 25-30
sekitarnya apabila tidak dikelola dengan benar. Pengujian generator tabung dan Laju dosis
Salah satu komponen kegiatan untuk menjamin pesawat fluoroscopy (angiografi) dilakukan dengan
kualitas pelayanan radiodiagnostik adalah dengan menggunakan dua jenis multimeter dengan
menyelenggarakan kendali mutu (quality control) kombinasi sebagai berikut, (1) RaySafe dengan
peralatan radiodiagnostik konvensional dan detektor 110cc ionisasi chamber Type (X2 R/F), (2)
intervensional. Black Piranha RTI dengan dose-probe solid state
Berdasarkan uraian diatas, dirasa penting Type 657
untuk melakukan penelitian penentuan kendali Pengujian laju dosis terdiri dari dua jenis
mutu (quality control) pesawat sinar-x fluoroscopy pengukuran yaitu laju dosis pasien tipikal dan laju
(angiografi) pada ruang Cathlab di PT. Siloam dosis serap pada image intensifier (II).
Internasional Hospital Makassar. Pada pengujian laju dosis pasien tipikal,
Prosedur kendali mutu (quality control) detektor diletakkan diatas 20 cm phantom
dimulai dengan pengujian terhadap tabung polymethyl methacrylate (PMMA) sebagai
kolimasi, lalu pengujian terhadap generator dan pengganti jaringan tubuh manusia. Sedangkan,
tabung pesawat sinar-x, selanjutnya pengujian pada pengujian laju dosis serap pada Image
terhadap laju dosis dan image quality (IQ). Intensifier, detektor diletakkan tepat diatas image
intensifier dan pada tabung kolimator ditempelkan
2. Material dan Metode
lempeng tembaga (2 mmCu).
Pesawat fluoroscopy yang digunakan adalah Pada pengujian image quality (IQ) digunakan
pesawat fluoroscopy (angiografi) model/type tiga jenis phantom uji yaitu phantom fluoro 4, SFS
tabung D-063S. Hasil analisis kolimasi berkas sinar- Set TO. 20, dan SFS Set TO. N3. Phantom image
x pada pesawat fluoroscopy (angiografi) terdiri dari quality diletakkan pada permukaan image
dua pengujian yaitu pengukuran kesesuaian titik intensifier dan pada tabung kolimator ditempelkan
pusat image intensifier (II) dengan monitor dan lempeng aluminium (25 mmAl).
kesesuaian area monitor dengan area berkas sinar-
x pada Tabel 1 dan 2.
26
POSITRON Vol. 8, No. 2 (2018), Hal. 25-30
27
POSITRON Vol. 8, No. 2 (2018), Hal. 25-30
radiasi |𝐗 𝟏 − 𝐗 𝟐 |
𝐤𝐨𝐞𝐟𝐢𝐬𝐢𝐞𝐧 𝐥𝐢𝐧𝐞𝐚𝐫𝐢𝐭𝐚𝐬 = (2)
(HVL) |𝐗 𝟏 + 𝐗 𝟐 |
Kebocoran yang nilainya harus kurang atau sama dengan 0.1
wadah ≤1 Pada parameter kualitas berkas radiasi / half
0,07 sesuai
tabung mGy/h value layer (HVL) dapat ditentukan dengan
(mGy/h)
menempatkan ketebalan dari filter tambahan
Berdasarkan hasil evaluasi pada Tabel 4, pada terhadap besarnya nilai dosis di udara
parameter akurasi tegangan terlihat bahwa hasil uji (% transmisi) atau pengukuran dengan
sebesar 1,4%. Akurasi tegangan tabung yang menggunakan alat multimeter sinar-x. Lapisan nilai
diperoleh adalah nilai rerata dari tegangan puncak paruh (HVL) adalah nilai ketebalan bahan yang
disepanjang angka sampel dan nilai yang diperoleh diperlukan untuk mengurangi keluaran berkas
harus dibawah 10% dari nilai setting. sinar-x menjadi setengahnya dari nilai awal tanpa
Pada parameter waktu fluoroskopik atenuasi. Walaupun HVL dapat diukur pada
maksimum, faktor eksposi pesawat yang digunakan berbagai nilai kVp, tetapi yang disarankan adalah
adalah faktor eksposi terendah. Kemudian, 80 kVp hal ini berguna untuk konsistensi pengujian.
dilakukan penyinaran dengan akumulasi waktu 5 Yang terakhir adalah parameter kebocoran
menit sebagai alat ukur digunakan stopwatch. Pada wadah tabung yang bertujuan untuk menentukan
Tabel 4 diperoleh hasil uji 5,5 menit dan dinyatakan area kebocoran yang terjadi pada wadah tabung
tidak sesuai karena toleransi yang diperkenankan dan untuk mengetahui nilai kebocoran yang terjadi.
adalah kurang dari 5 menit. Uji ini juga perlu dilaksanakan jika telah melakukan
Pada parameter linearitas keluaran radiasi, perawatan atau perbaikan wadah tabung sinar-x.
keluaran radiasi harus linier dengan mA pada Nilai maksimum yang diperkenankan terjadinya
rentang arus tabung yang tersedia. Terdapat dua kebocoran radiasi adalah 1 mGy/h pada jarak 1
hasil pengukuran keluaran radiasi (mGy/mAs) meter ketika tabung sinar-x beroperasi pada
yaitu 𝑋1 dan 𝑋2 untuk kelayakan dengan hubungan tegangan maksimum rata-rata dan arus tabung
|𝐗 𝟏 − 𝐗 𝟐 | ≤ 𝟎, 𝟏(𝐗 𝟏 + 𝐗 𝟐 ) (1) kontinu maksimum. Hasil pengujian laju dosis
Dengan koefisien linearitas didefinisikan sebagai
ditampilkan pada tabel 5 dan tabel 6.
Tabel 5. Hasil pengujian laju dosis pasien tipikal
Multimeter RaySafe X2
Diameter Laju Dosis
kV ukur Toleransi Kesesuaian
II (cm) mGy/s mGy/min
20 73,5 96,3 12,2 Sesuai
30 73,3 90,5 11,5 ≤ 15 mGy/min Sesuai
40 73,2 86,6 10,8 Sesuai
Multimeter Black Piranha
Diameter Laju Dosis
kV ukur Toleransi Kesesuaian
II (cm) mGy/s mGy/min
20 73,7 107,5 14,3 Sesuai
30 73,2 104,4 13,3 ≤ 15 mGy/min Sesuai
40 73,1 90,2 10,9 Sesuai
Tabel 6. Hasil pengujian laju dosis serap pada Image Intensifier
Multimeter RaySafe
Diameter Laju Dosis
kV ukur Toleransi Kesesuaian
II (cm) mGy/s mGy/min
20 102,4 488,3 65,1 ≤ 80 mGy/min Sesuai
30 102,2 344,5 47,2 Sesuai
≤ 60 mGy/min
40 102,1 266,3 35,5 Sesuai
Multimeter Black Piranha
Diameter Laju Dosis
kV ukur Toleransi Kesesuaian
II (cm) mGy/s mGy/min
20 103.8 539,2 67,8 ≤ 80 mGy/min Sesuai
30 103.4 426,7 49,9 Sesuai
≤ 60 mGy/min
40 103.3 339,0 35,7 Sesuai
28
POSITRON Vol. 8, No. 2 (2018), Hal. 25-30
29
POSITRON Vol. 8, No. 2 (2018), Hal. 25-30
30