Oleh:
ERNA PUSPITASARI
NIM. 0903157
No Absen 28
KAMPUS SUMEDANG
2010
APRESIASI DRAMA
“0perasi yang Sukses”
A. Pendahuluan
Drama adalah laku yang meniru laku dalam kehidupan nyata untuk memberikan
pengukuhan dan alternatif bagi kehidupan itu sendiri. Karena yang ditekankan adalah laku,
maka kata-kata/dialog dalam drama harus dipahami sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
keseluruhan situasi interaksi atau komunikasi manusia yang melibatkan tidak hanya kata-
kata/dialog itu sendiri, tetapi juga situasi yang melingkungi dialog, seperti siapa yang
berdialog, kapan dan di mana dialog itu berlangsung, dan mengapa dialog itu diutarakan.
Dengan demikian, dalam laku drama kita melihat kesatuan antara kata-kata, perbuatan, dan
situasi.. Oleh karena itu, drama dapat berfungsi sebagai media simulasi untuk menghaluskan
Sebagai naskah yang utuh, drama dibangun oleh beberapa unsur yang saling
berkaitan, yaitu dialog, petunjuk pemanggungan, plot, dan karakter. Dari unsur-unsur inilah
kita dapat menilai dan mengapresiasi sebuah naskah drama apakah layak atau tidak apabila
1. Dialog, merupakan ucapan tokoh tertentu yang kemudian disusul oleh ucapan tokoh
yang lain. Melalui pergiliran ucapan tokoh-tokoh itulah segala informasi diutarakan
perlahan-lahan dari awal sampai akhir drama. Karena itulah kedudukan dialog sangat
penting dan utama di dalam drama. Kaliat-kalimat dialog yang digunakan dalam
naskah drama ini tidak terlalu panjang sehingga sangat sesuai bagi usia anak-anak.
Namun pun demikian, setiap kalimat kaya akan unsur kebahasaan, seperti tanda
tanya dan tanda seru, sehingga akan berpengaruh pada segi ekspresi pada saat
dan desain. Teks ini mungkin terdapat di dalam dialog dan mungkin pula terdapat di
luar dialog. Dapat dipastikan pada usia ini anak-anak belum memiliki pengalaman
mereka akan merasa canggung atau tidak tahu sama sekali situasi seperti apa yang
seharusnya terjadi yang mengiringi sebuah dialog. Dalam hal ini, penulis mencoba
cukup banyak. Lebih dari 70 persen kalimat yang dituturkan oleh tokoh disertai
dengan petunjuk pemanggungan. Hal ini tentunya akan sangat membantu ketika
3. Plot, yaitu pola pengaturan kejadian dalam drama yang membuat kejadian-kejadian
tersebut saling berhubungan secara logis, utuh, dan bermakna. Naskah drama ini
tergolong naskah drama pendek. Untuk dijadikan bahan pembelajaran tentu saja tidak
durasi waktu seperti ini tidak menjadi masalah. Tetapi untuk pementasan di luar
pembelajaran, dapat dilakukan modivikasi naskah menjadi beberapa babak, serta alur
atau seting tempat yang berbeda tanpa merubah benang merah dari cerita.
tindakan tokoh/karakter dramatik dengan segala aspek psikis, moral, sosial, dan ciri
fisiknya. Seperti yang terjadi pada naskah drama ini, kejadian dipicu karena sifat
tokoh Otong yang pemalas. Tokoh Ibu yang yang latah memberi suasana lain yang
cukup menyegarkan pada drama ini. Sikap Dokter yang tegas, serta sikap Ayah yang
tenang mampu menjadi penyeimbang dari situasi yang terjadi dalam naskah drama.
Karakter masing-masing tokoh menyatu dengan alur dan dan latar melalui gerak dan
ucap yang singkat dan tepat. Hal ini lebih disukai oleh anak daripada watak yang
ditunjukan oleh kata-kata yang panjang dan sikap yang bertele-tele seperti lajimnya
drama dewasa.
Penerapan drama dalam pembelajaran tidak akan terlepas dari tuntutan Kompetensi pada
kebahasaan (tanda baca, ejaan, macam-macam kata dan kalimat, dll) . Berikut
I. Standar Kompetensi
6. Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain
peran.
III. Indikator
Memerankan tokoh drama pendek dengan lafal, intonasi, dan ekspresi sesuai
karakter tertentu.
Bermain peran sesuai dengan karakter dalam naskah drama.
Format penilaian
Aspek Yang Dinilai Jml
No Kelompok/Nama Anggota Pelafalan intonasi ekspresi skor Ket.
3 2 1 3 2 1 3 2 1
Deskriptor :
1. Pelafalan
3 = Semua kalimat yang diucapkan dengan pelafalan yang jelas
2. Intonasi
3 = Semua kalimat yang diucapkan dengan intonasi yang tepat
2 = hanya beberapa kalimat yang diucapkan disertai dengan ekspresi yang tepat
1 = Semua kalimat yang diucapkan tidak disertai dengan ekspresi yang tepat
Deskriptor :
4. Keaktifan
3 = Peserta didik aktif dalam keseluruhan kegiatan kelompok
1 = Peserta didik tidak terlibat secara aktif dalam keseluruhan kegiatan kelompok
5. Kerjasama
3 = aktif dan mau bekerjasama dengan teman kelompok
D. Penutup
kegemaran anak terhadap drama. Untuk itu penggunaan drama dalam pembelajaraan harus
dilakukan secara cermat. Guru maupun orang tua memiliki peranan dalam menumbuhkan
sikap apresiatif peserta didik terhadap drama. Peranan tersebut dapat diawali dengan tindakan
pemilihan sebuah naskah drama yang baik dan sesuai dengan psikologis anak.
OPERASI YANG SUKSES
(Empat orang masuk arena pertunjukan, Satu orang yang sakit di atas tempat tidur digotong
oleh dua orang. Satu lagi sebagai ibu yang latah)