Untuk lebih jelas, mari kita lihat contoh dari beberapa catatan kaki yang
menggunakan ibid, op. cit, dan loc. cit :
1. Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
1999, hlm. 8.
2. Ibid., hlm. 15
3. Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm
46.
4. Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf, Remaja Rosda
Karya, Bandung, hlm. 23.
5. Gorys Keraf, op. cit. hlm 8
6. Ismail Marahimin, loc. cit.
7. Soedjito dan Mansur Hasan, loc. cit.
Sumber : http://masmuhtar.blogspot.com/2012/07/cara-penulisan-footnote-ibid-
opcit-loc.html
Berdasarkan contoh tersebut, dapat dilihat bahwa ibid digunakan untuk menerangkan
bahwa catatan tersebut sama dengan catatan sebelumnya. Op. cit digunakan untuk
menunjukkan bahwa catatan kaki tersebut diselingi oleh catatan kaki yang lain dan
dijelaskan dengan menuliskan nama pengarangnya tetapi berbeda halaman. Loc. cit
digunakan untuk menunjukkan bahwa catatan kaki tersebut diselingi oleh catatan kaki yang
lain dan dijelaskan dengan menuliskan nama pengarangnya dan memiliki halaman yang
sama dengan catatan kaki yang ada sebelumnya. Sekian penjelasan singkat mengenai ibid,
op. cit, dan loc, cit, semoga dapat membantu.
Diposkan oleh galih akbar di 07.51
Metode penelitian hukum normatif diartikan sebagai sebuah metode penelitian atas aturan-aturan perundangan baik
ditinjau dari sudat hirarki perundang-undangn (vertikal), maupun hubungan harmoni perundang-undangan
(horizontal). Penelitian hukum empiris adalah sebuah metode penelitian hukum yang berupaya untuk melihat hukum
dalam artian yang nyata atau dapat dikatakan melihat, meneliti bagaimana bekerjanya hukum di masyarakat.