TURP
OLEH :
NIM : P07120217074
BANJARMASIN
2019
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : P07120217074
Mengetahui
A. DEFINISI
Transurethral Resection of the Prostat adalah sebuah operasi yang dimaksudkan
menghilangkan bagian dari prostat yang menekan urethra, operasi ini dilakukan untuk
mengangkat jaringan prostat lewat uretra menggunakan resektroskop. TURP
merupakan operasi tertutup tanpa insisi serta tidak mempunyai efek merugikan
terhadap potensi kesembuhan.
B. TUJUAN
Transurethral Resection of the Prostate (TURP) adalah suatu tindakan endoskopis
pengurangan masa prostat (prostatektomi) dengan cara mengeruk prostat yang
mengalami pembesaran dengan tujuan agar urin dapat mengalir lancar. TURP
merupakan gold standar pembedahan endoskopik untuk Benign Prostat Hypertrophy
(pembesaran prostat jinak). (Rassweiler, 2006)
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. DRE (digital rectal examination), pemeriksaan ini direkomendasaikan dilakukan
setiap tahun pada laki-laki dengan usia > 50 tahun
2. PSA (prostat spesific antigen) test. PSA adalah sebuah protein yang di hasilkan
oleh cell prostat. PSA diketahui meningkat pada cancer prostat, dan ada
kecenderungan meningkat pada usia tua, sehingga kecenderungan pula pada usia
tua untuk munculnya kelainan ini.
3. Rectal ultrasound dan prostat biopsi. jika ada kecurigaan adanya tumor pada
prostat, maka dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan ini. pemeriksaan
ini dilakukan dengan memasukan melalui rectum direct wave sound pada prostat,
dimana gambaran apakah ada tumor atau tidak dapat dilihat pada sebuah screen.
Dokter juga dapat menggunakan ultrasoun image sebagai guide dalam biopsi.
4. Urin flow study (Uroflowmetre). adalah sebuah pemeriksaan untuk mengukur
seberapa cepat aliran urin.
5. Cystoscopy. pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukan sebuah tube melalui
urethra, alat ini dilengkapi dengan lensa, light sistem, sehingga memudahkan
dokter dalam pemeriksaan
6. Labratorium
7. EKG
8. Rontgen
TURP
Insisi Kesadaran
dalam Gelisah
Kesalahan Penekanan pengaruh
interpretasi serabut obat bius
saraf Terkikisnya
kontinuitas
jaringan Risiko jatuh
obstruksi
Kurang saluran
nyapengetahuan kemih
tentang Fungsi
Perdarahan
pembedahan hipotalamus
posteior
menurun
Perdarahan
banyak
Ansietas
hipotermia
Nyeri akut
Shok
Hipovolemik
Suplai O2 Hemoglobin
Cyanosis ke jaringan menurun
berkurag
Gangguan
perfusi
jaringan
G. GAMBAR
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN, INTERVENSI DAN RASIONAL
1. PRE OPERASI
a. Ansietas b.d kurangnya pengetahuan tentang pembedahan
Intervensi Rasional
1. Memberitahu px tentang prosedur 1. Px dapat mengetahui prosedur
pembedahan. pembedahan.
2. Beri kesempatan pada px untuk 2. Dapat meringankan beban
mengungkapkan rasa cemas. fikiran px.
3. Ciptakan suasana tenang dan 3. Dapat meringankan beban
nyaman fikiran px.
4. Gunakan teknik relaksasi 4. Memfokuskan perhatian klien
membantu menurunkan
tegangan otot.
b. Nyeri akut b.d agen cidera biologis : pembesaran prostat yang menekan saraf
uretra
Intervensi Rasional
1. Teliti keluhan nyeri: intensitas 1. Membantu menentukan
karakteristiknya, lokasi, lamanya, pilihan intervensi dan
faktor yang memperburuk dan memberikan dasar untuk
meredakan perbandingan dan evaluasi
terhdap terapi.
2. Observasi adanya tanda-tanda 2. Perilaku vebal dan non verbal
nyeri non verbal seperti ekspresi menunjukkan
wajah, gelisah, ketidaknyamanan klien
menangis/meringis, perubahan terhadap nyeri .
tanda vital. 3. Komunikasi terapeutik dapat
menenangkan klien .
3. Gunakan strategi komunikasi 4. Memfokuskan perhatian klien
terapeutik membantu menurunkan
4. Gunakan teknik distraksi tegangan otot.
2. INTRA OPERASI
- Resiko perdarahan berhubungan dengan terkikis kontinuitas jaringan
intervensi Rasional
1. Lakukan manual pressure (tekanan) 1. Untuk mengehentikan
pada area perdarahan perdarahan
2. Lindungi sekitar kulit dan anatomi 2. cegah kerusakn integritas kulit
yang sesuai seperti penggunaan
kassa untuk menghentikan
perdarahan
3. Pantau pemasukan dan pengeluaran 3. kemungkinan terjadinya
cairan selama prosedur operasi kekurangan cairan yang
dilakukan mempengaruhi keselamatan
pemakaian obat anestesi,
fungsi organ dan kondisi
pasien
4. Pastikan keamanan elektrikal dan 4. kegagalan fungsi alat dapat
alat-alat yang digunakan selama terjadi selama prosedur
prosedur operasi. operasi.
3. POST OPERASI
- Resiko jatuh berhubungan dengan anestesi narkotik
intervensi Rasional
1. Mengidentifikasi perilaku dan 1. Untuk mengetahui faktor
faktor yang mempengaruhi risiko apa saja yang dapat
jatuh menyebabkan pasien jatuh
2. Berkolaborasi dengan anggota tim 2. Dosis yang tepat untuk
kesehatan lain untuk menghindari efek samping
meminimalkan efek samping dari yang berlebihan
obat yang berkontribusi terhadap
jatuh
3. Memberikan pengawasan yang 3. Mencegah terjadinya resiko
tepat terhadap pasien jatuh pada pasien