Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai salah satu komponen yang penting dalam keperawatan adalah keluarga.
Keluarga merupakan unit terkecil setelah individu yang menjadi klien dalam keperawatan
(sebagai penerima asuhan keperawatan). Keluarga berperan dalam menentuka cara
pemberian asuhan yang dibutuhkan oleh si sakit apabila ada anggota keluarga yang sakit.
Keberhasilan perawatan di Rumah Sakit atau tempat pelayanan kesehatan dapat menjadi
sia-sia bila tidak di dukung atau di tindak lanjuti oleh keluarga yang merawat klien di
rumah, sehingga dapat di katakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kulaitas
kehidupan keluarga sangat berhubungan.

Keluarga menempati posisi di antara individu dan masyarakat sehingga dalam


memberikan asuhan keperawatan pada keluarga perawat memperoleh 2 sisi penting yaitu
memenuhi kebutuhan perawatan pada individu yang menjadi anggota keluarga dan
memenuhi perawatan keluarga yang menjadi bagian dari masyarakat. Untuk itu dalam
memberikan asuhan keperawatan perawat perlua juga memperhatikan hal-hal penting
antar lain nilai-nilai dan budaya yang di anut oleh keluarga sehingga keluarga dapat
menerima dan bekerja sama dangan petugas kesehatan dalam hal ini adalah perawat
dalam mencapai tujuan asuhan yang telah ditetapkan.

Asuhan keperawatan keluarga merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan


yang di laksanakan oleh perawat yang di berikan di rumah atau tempat tinggal klien.bagi
klien beserta keluarga sehingga klien dan keluarga tetap memiliki otonomi untuk
memutuskan hal-hal yang berkaitan dangan masalah kesehatan yang di hadpinya.
Perawat yang melakukan asuhan bertanggung jawab terhadap peningkatan kemampuan
keluarga dalam mencegah timbulnya penyakit, meningkatan dan memelihara kesehatan,
serta mengatasi masalah kesehatan. Tetapi di indonesia belum memiliki suatu lembga
atau organisasi yang bertuga untuk mengatur pelayanan keperawatan keluarga secara
administratif. Pelayanan keperawatan keluarga saat ini masih di berikan secara sukarela
dan belum ada pengaturan terhadap jasa perawatan yang telah di berikan.

Keperawatan Keluarga | 1
Pengalaman belajar klinik di komunitas memberikan bekal bagi mahasiswa untuk
memperoleh pengalaman nyata dalam memberikan asuhan keperawatan bagi keluarga
yang mengalami masalah kesehatan khususnya dengan menerapkan proses keperawatan
sebagai pendekatan pemecahan masalah. Dalam hal ini mahasiswa di harapkan mampu
memodifikasi suatu rencana yang telah di susun di sesuaikan dengan keadaan keluarga
yang sesungguhnya agar rencana tersebut benar-benar dapat di laksanakan di keluarga

1.2 Tujuan
2. Untuk mengatahui Asuhan Keperawatan Keluarga
3. Untuk mengatahui format pengkajian
4. Untuk mengatahui perumusan diagnose keperawatan dan contoh diagnosanya

1.3 Rumusan Masalah


2. Bagaimana Asuhan Keperawatan Keluarga?
3. Bagaimana format pengkajian?
4. Bagaimana perumusan diagnose keperawatan dan contoh diagnosanya?

BAB II

Keperawatan Keluarga | 2
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi
secara terus-menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya (Murwani, 2008).
Hal-hal yang dikaji dalam keluarga adalah :
a. Data umum
Pengkajia terhadap data umum keluarga meliputi :
1) Nama kepala keluarga (KK)
2) Alamat dan telepon
3) Pekerjaan kepala keluarga
4) Pendidikan kepala keluarga
5) Komposisi keluarga
6) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau
masalah-masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
7) Tipe bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi
budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.
8) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang
dapat mempengaruhi kesehatan.
9) Status sosial ekonomi keluarga
Status ekonomi sosial keluarga ditentukan oleh pendapatan baik
dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status
sosial ekonomi keluarga ditentuka pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang
dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh
keluarga.
10) Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi
bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan
menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
Yang perlu dikaji pada tahap perkembangan adalah :
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari
keluarga inti
2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Keperawatan Keluarga | 3
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan keluarga yang belum
terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan
tersebut belum terpenuhi.
3) Riwayat keluarga Inti.
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada inti, yang meliputi
riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota
keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit ( imunisasi ), sumber
pelayanan kesehatan yang bisa digunakan serta riwayat perkembangan dan
kejadian-kejadian atau pengalaman penting yang berhubungan dengan
kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak
suami dan istri.
c. Data lingkungan
1) Karakteristik rumah
Karakteristik rumah dididentifikasikan dengan melihat luas rumah,
tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan,
peletakan perabotan rumah tangga, jenis septic tank, jarak septic tank
dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta denah rumah.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas
setempat, yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/ kesepakatan
penduduk setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.
3) Mobiltas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga
berpindah tempat.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk
berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana
keluarga interaksinya dengan masyarakat.
5) Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah
keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk
menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup, fasilitas fisik, fasilitas
psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau
dukungan dari masyarakat setempat.
a. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Keperawatan Keluarga | 4
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga.
2) Struktur kekeuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi
orang lain untuk merubah perilaku.
3) Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik
secara formal maupun informal.
4) Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga,
yang berhubungan denga kesehatan.
e. Fungsi-fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga,
perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga
terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada
anggota keluarga, dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap
saling menghargai.
2) Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam
keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya
dan perilaku.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan,
pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit.
Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit.
Kesanggupan keluarga di dalam melaksanakan perawatan kesehatan
dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas
kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah
kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan,
melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit,
menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan, dan
keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat
dilingkungan setempat.
4) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji megenai fungsi reproduksi keluarga adalah:
a) Berapa jumlah anak
b) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga

Keperawatan Keluarga | 5
c) Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan
jumlah anggota keluarga.
5) Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :
a) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan
papan
b) Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di
masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.
f. Stres dan koping keluarga
1) Stresor jangka pendek dan panjang
a) Stresor jangka pendek yaitu stresor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu ± 6 bulan.
b) Stresor jangka panjang yaitu stresor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon
terhadap situasi / stresor.
3) Strategi koping yang digunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila meghadapi
permasalahan.
4) Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang
digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
g. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang
digunakan pada pemeriksaan fisik berbeda dengan pemeriksaan fisik di
klinik.
h. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap
petugas kesehatan yang ada.
2. Perumusan Masalah
Setelah data dianalisis, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah kesehatan
dan keperawatan keluarga. Rumusan masalah kesehatan keluarga dapat
menggambarkan keadaan kesehatan dan status kesehatan keluarga, karena merupakan
hasil dari pemikiran dan pertimbangan yang mendalam tentang situasi kesehatan,
lingkungan, norma, nilai, dan kultur yang dianut oleh keluarga tersebut.
Perumusan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga yang diambil didasarkan
kepada penganalisaan praktek lapangan yang didasarkan kepada analisiskonsep, teori,
prinsip dan standart yang dapat dijadikan acuan dalam menganalisis, sebelum
Keperawatan Keluarga | 6
mengambil keputusan tentang masalah kesehatan dan keperawatan keluarga.
Disamping itu, keputusan dapat diambil setelah perawat dan keluarga, atau antar
perawat itu sendiri melakukan diskusi-diskusi untuk mengambil keputusan dengan
mempertimbangkan situasi dan sumber daya yang ada pada keluarga.
Dalam menetapkan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga, perawat selalu
mengacu kepada tipologi masalah kesehatan dan keperawatan, serta berbagai alasan
dari ketidamampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas keluarga dalam
bidang kesehatan.
3. Tipologi Masalah Kesehatan dan Keperawatan Keluarga
Dalam tipologi masalah kesehatan keluarga, terdapat 3 kelompok masalah besar,
yaitu :
1. Ancaman kesehatan
Merupakan keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya
penyakit, kecelakaan dan kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan. Yang
termasuk di dalamnya adalah :
a) Penyakit keturunan (asthma bronchiale, DM, dll)
b) Keluarga atau anggota keluarga yang menderita penyakit menular (TBC,
GO, Hepatitis, dll), berikut bahaya penularannya
c) Jumlah anggota keluarga terlalu besar dan tidak sesuai dengan
kemampuan dan sumber daya keluarga (penghasilan yang kecil untuk
mencukupi anggota keluarga yang besar/banyak)
d) Resiko terjadinya kecelakaan dalam keluarga (rumah berdekatan dengan
jalan, kolam atau tebing, kebiasaan meletakkan senjata tajam
sembarangan, lantai licin, obat-obatan atau racun yang tidak tersimpan
dengan baik, bahaya kebakaran, dll)
e) Kekurangan atau kelebihan gizi pada masing-masing anggota keluarga
1) Makanan kurang dalam hal kualitas maupun kuantitas
2) Mengkonsumsi bahan makanan/gizi secara berlebihan
3) Kebiasaan makan yang buruk/jelek
f) Keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan stress atau tekanan, antara lain
:
1) Hubungan keluarga yang kurang harmonis
2) Hubungan orang tua dan anak tegang
3) Hubungan suami – istri yang tegang
4) Orangtua yang tidak dewasa
g) Sanitasi lingkungan buruk :
1) Ventilasi dan penerangan rumah kurang baik
2) Tempat pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat

Keperawatan Keluarga | 7
3) Tempat pembuangan tinja yang berdekatan dengan sumber air
minum sehingga mencemari sumber air minum
4) Selokan atau tempat pembuangan air limbah yang tidak memenuhi
syarat
5) Tempat-tempat yang memungkinkan berkembang-biaknya
serangga dan binatang2 mengerat
6) Sumber air minum yang tidak memenuhi syarat
7) Kebisingan
8) Polusi udara/sungai, air, tanah
9) Luas rumah tidak mencukupi syarat kesehatan
10) Barang-barang pribadi dan peralatan rumah kurang mencukupi
11) Hygiene personal kurang
12) Cara-cara menyiapkan makanan yang tidak memenuhi syarat
kesehatan
h) Sifat kepribadian yang melekat, misalnya pemarah
i) Riwayat persalinan sulit
j) Memainkan peranan yang tidak sesuai, misalnya karena salah satu anggota
keluarga meninggal
k) Imunisasi anak tidak lengkap
l) Kebiasaan-kebiasaan buruk :
1) Terlalu banyak minum-minuman keras
2) Terlalu banyak merokok
3) Tidak memakai alas kaki
4) Makan ikan/daging mentah
5) Minum obat tanpa resep
m) Suasana dalam keluarga yang tidak harmonis :
1) Suka mementingkan diri sendiri
2) Percekcokan antar anggota keluarga yang belum terselesaikan
3) Ketidakcocokan yang cukup berat
2. Kurang/tidak sehat
Adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan. Yang termasuk di
dalamnya adalah :
a. Keadaan sakit, apakah sesudah atau sebelum didiagnosis
b. Kegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak sesuai
dengan pertumbuhan normal
3. Situasi krisis
Adalah saat-saat yang banyak menuntut individu atau keluarga dalam
menyesuaikan diri, termasuk juga dalam hal sumber daya keluarga. Yang
termasuk di dalamnya adalah :
a. Perkawinan
b. Kehamilan
c. Persalinan
d. Masa nifas
Keperawatan Keluarga | 8
e. Menjadi orang tua
f. Penambahan anggota keluarga
g. Abortus
h. Anak masuk sekolah
i. Anak remaja
j. Kehilangan pekerjaan
k. Kematian anggota keluarga
l. Pindah rumah
m. Kelahiran di luar perkawinan yang sah

Ketidakmampuan Keluarga Dalam Melaksanakan Tugas-tugas


Kesehatan dan Keperawatan :

1. Ketidaksanggupan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan keluarga.


Bisa disebabkan karena :
a. Kurang pengetahuan
b. Rasa takut akan akibat-akibat bila masalah diketahui :
1) Sosial : takut dicap oleh masyarakat, berkurang/hilangnya
penghargaan
2) Ekonomi : beban biaya, kemampuan finansial
3) Fisik dan psikologis
c. Sikap dan falsafah hidup
2. Ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan
tindakan yang tepat. Bisa disebabkan karena :
a. Tidak memahami mengenai sifat, berat dan luasnya masalah
b. Masalah kesehatan tidak begitu menonjol
c. Keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena kurang
pengetahuan dan kurangnya sumber daya keluarga
d. Tidak sanggup memilih tindakan diantara beberapa pilihan
e. Ketidakcocokan pendapat dari anggota-anggota keluarga
f. Tidak tahu tentang fasilitas kesehatan yang ada
g. Takut dari akibat tindakan, baik secara sosial, ekonomi, maupun secara
fisik-psikologis
h. Sikap negatif (sikap yang membuat keluarga tidak sanggup
menggunakan akal untuk mengambil keputusan) terhadap masalah
kesehatan
i. Fasilitas kesehatan tidak terjangkau, dalam hal fisik (lokasi) dan biaya
j. Kurang percaya terhadap petugas dan lembaga kesehatan
k. Kesalahan informasi terhadap tindakan yang diharapkan.
3. Ketidakmamapuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit. Bisa
disebabkan karena :

Keperawatan Keluarga | 9
a. Tidak mengetahui keadaan penyakit, misalnya sifat, penyebab,
penyebaran, perjalanan penyakit, gejala dan perawatannya, serta
pertumbuhan dan perkembangan anak
b. Tidak mengetahui tentang perkembangan perawatan yang dibutuhkan
c. Kurang/tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
d. Tidak seimbangnya sumber-sumber yang ada dalam keluarga.
Misalnya : keuangan, anggota keluarga yang bertanggung jawab,
fasilitas fisik (ruangan) untuk perawatan si sakit.
e. Sikap negatif terhadap yang sakit
f. Konflik individu dalam keluarga
g. Sikap dan pandangan hidup
h. Perilaku yang mementingkan diri sendiri.
4. Ketidaksanggupan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah yang
dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota
keluarga. Dapat disebabkan oleh :
a. Sumber-sumber keluarga tidak cukup, diantaranya keuangan, tanggung
jawab/wewenang, keadaan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat
(isi rumah tidak teratur, berjejal atau sempit)
b. Kurang dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan
lingkungan rumah
c. Ketidaktahuan pentingnya sanitasi lingkungan
d. Konflik personal dalam keluarga :
1) Krisis identitas : ketidaktepatan peranan
2) Rasa iri
3) Merasa bersalah atau tersiksa
e. Ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit
f. Sikap dan pandangan hidup
g. Ketidakompakan keluarga karena sifat mementingkan diri sendiri,
tidak ada kesepakatan, acuh terhadap anggota keluarga yang
mempunyai masalah.
5. Ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan sumber di masyarakat
guna memelihara kesehatan. Dapat disebabkan karena :
a. Tidak tahu bahwa fasilitas kesehatan itu ada
b. Tidak memahami keuntungan yang diperoleh
c. Kurang percaya terhadap petugas kesehatan dan lembaga kesehatan
d. Pengalaman yang kurang baik dari petugas kesehatan
e. Rasa takut pada akibat dari tindakan (pencegahan, diagnostik,
pengobatan dan rehabilitasi ), dari segi fisik, psikologis, keuangan,
maupun sosial (hilangnya perhargaan dari kawan, orang lain atau
lingkungan sekitarnya)
Keperawatan Keluarga | 10
f. Tidak terjangkau fasilitas yang diperlukan (jarak atau biaya)
g. Tidak adanya fasilitas yang diperlukan
h. Rasa asing dan tidak adanya dukungan dari masyarakat
i. Sikap dan falsafah hidup.
j. Kurang atau tidak adanya sumber daya keluarga :
1) Tenaga : siapa nanti yang akan menjaga anak
2) Keuangan : ongkos berobat

Proses dalam menganalisis data untuk menetapkan masalah dalam


keluarga hendaknya melibatkan keluarga, agar dapat menyadari sepenuhnya masalah
keluarga yang sedang dihadapi. Dengan kesadaran akan adanya masalah tersebut,
lebih mudah menggerakkan keluarga untuk mengatasi masalah (kesehatan) dalam
keluarganya.

4. Perumusan Diagnosis Keperawatan Keluarga


Sebagaimana pada asuhan keperawatan individu, asuhan keperawatan pada
tingkat keluarga dinyatakan dalam bentuk rumusan :
Problem —– Etiologi —- Sign/Symptom (PES), atau : Problem —– Etiologi (PE)

Penjabarannya adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan masalah (Problem atau P)


Caranya sama seperti pada kasus individu. Kelompokkan data yang
relevan, sehingga didapatkan beberapa kelompok data yang akan dapat digunakan
untuk menentukan kesenjangan kesehatan yang dialami oleh sasaran dengan cara
membandingkan gambaran kondisi klien dengan keadaan normal.
Kebutuhan dasar manusia menurut Maslow dapat dipakai sebagai salah
satu acuan. Data dapat dikelompokkan antara lain dalam aspek biologis, atau
fisik, psikologis, sosio-kultural dan spiritual, sehingga klien dapat dipandang
secara seutuhnya dari berbagai aspek kehidupan.
Data yang telah dikelompokkan sebelumnya, harus dibandingkan dengan
ukuran atau standart yang disepakati atau yang dinyatakan sebagai ukuran normal.
Penyimpangan atau kesenjangan yang didapatkan dinyatakan sebagai masalah
(Problem/P).
Masalah akan dirumuskan sedemikian rupa dan diungkapkan dalam
bentuk “Pernyataan” yang menggambarkan respon klien terhadap masalah
kesehatannya, berupa gangguan pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Masalah
tersebut memungkinkan tenaga keperawatan dapat membantu penyelesaiannya.
Keperawatan Keluarga | 11
Apabila hal tersebut tidak dapat diselesaikan dengan tindakan lanjutan
keperawatannya, maka kemungkinan besar diagnosis keperawatan tersebut belum
benar, dan perlu diteliti kembali perumusannya.
2. Menetapkan Etiologi (E atau penyebab masalah)
Untuk menetapkan etiologi, perlu dilakukan analisis guna mencari
penyebab terjadinya masalah. Ketepatan dan keberhasilan menentukan penyebab
masalah sangat tergantung pada kemampuan perawat dalam melakukan analisis
masalah yang dilandasi dengan penguasaan ilmu pengetahuan dasar : biologi,
fisiologi, psikologi, sosial budaya serta ilmu keperawatan.
3. Mengenal tanda-tanda atau gejala (Sign & Symptom atau S)
Untuk melengkapi rumusan diagnosis keperawatan, sebaiknya disebutkan
tanda-tanda atau gejala-gejala. Sign & Symptom menggambarkan tanda atau
gejala yang ditampilkan sebagai respon klien terhadap masalah atau akibat yang
timbul. Respon klien dapat tampil secara objektif maupun subjektif. Tanda atau
gejala tersebut akan dapat dikenal apabila perawat mampu melakukan
pengamatan secara cermat pada klien yang bersangkutan.
5. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis Keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan
pada pengkajian.
Tipologi dari diagnosis keperawatan :
1. Aktual (terjadi defisit atau gangguan kesehatan
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari
gangguan kesehatan.
Contoh :
1) Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada balita
(anak N) keluarga Bpk. X berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga dengan gangguan mobilisasi
2) Keterbatasan aktivitas / pergerakan pada lanjut usia (Ibu W) keluarga Bpk.
X berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan keterbatasan gerak akibat rematik
3) Perubahan peran dalam keluarga Bpk. X berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah peran sebagai suami
2. Resiko (ancaman kesehatan)
Sudah ada data yang menunjang tetapi belum terjadi gangguan. Misalnya :
lingkungan rumah yang kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat,
stimulasi tumbuh kembang anak yang tidak adekuat.
Contoh :

Keperawatan Keluarga | 12
1) Resiko terjadi konflik pada keluarga Bpk. Z berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah komunika
2) Resiko gangguan perkembangan pada balita (anak N) keluarga Bpk. M
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal stimulasi yang
tepat bagi perkembangan balita
3) Resiko gangguan pergerakan pada lansia (Ibu Q) keluarga Bpk. L
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan keterbatasan gerak
3. Potensial (keadaan sejahtera atau wellness)
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga
kesehatan keluarga dapat ditingkatkan.
Contoh :
1) Potensial terjadi peningkatan kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu G)
keluarga Bpk. J
2) Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi keluarga Bpk. H
3) Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah
keluarga Bpk. F

Etiologi dari diagnosis keperawatan keluarga berdasarkan hasil pengkajian


dari tugas perawatan kesehatan keluarga. Khusus untuk diagnosis keperawatan
potensial (sejahtera atau wellness) bisa menggunakan atau tidak menggunakan
etiologi.

4. Penerapan prioritas masalah

Skala untuk menentukan prioritas Asuhan Keperawatan Keluarga (Bailon dan


Maglaya, 1978 dalam Murwani, 2008)

NO KRITERIA BOBOT

Keperawatan Keluarga | 13
1. Sifat masalah 1
Skala : tidak/ kurang sehat 3
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejahtera 1

2. Kemungkinan masalah dapat dirubah 2


Skala : Mudah 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0

3. Potensial masalah untuk dicegah 1


Skala : Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1

4. Menonjolnya masalah 1
Skala : Masalah berat harus segera
ditangani 2
Ada masalah tetapi tidak perlu1
Ditangani
Masalah tidak dirasakan
0

Skoring :

a) Tentukan skore untuk setiap kriteria


b) Skore dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot
Skore

X bobot

Angka kematian

Keperawatan Keluarga | 14
c) Jumlahkanlah score untuk semua kriteria
5. Prioritas diagnosa keperawatan
Dengan melihat kriteria yang pertama, yaitu sifatnya masalah, bobot yang lebih
berat diberikan pada tidak / kurang sehat karena pertama memerlukan tindakan segera
dan biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga.
Untuk kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah perawat
perlu memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut :
a) Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah.
b) Sumber daya keluarga : dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga.
c) Sumber daya perawat : dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu.
d) Sumber daya masyarakat : dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat, dan
sokongan masyarakat.

Untuk kriteria ketiga, yaitu potensial masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu
diperhatikan ialah :

a) Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu maslah itu ada.
b) Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam
memperbaiki masalah.
c) Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah potensi
untuk mencegah masalah.

Untuk kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu menilai persepsi
atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skore yang tinggi
yang terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga (Murwani, 2008).

Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai, keluarga, atau masyarakat


yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisa data secara cermat,
memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-tindakan dimana perawat
bertanggungjawab untuk melaksanakannya (Mubarak, 2007).

Keperawatan Keluarga | 15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keluarga menempati posisi di antara individu dan masyarakat sehingga dalam


memberikan asuhan keperawatan pada keluarga perawat memperoleh 2 sisi penting
yaitu memenuhi kebutuhan perawatan pada individu yang menjadi anggota keluarga
dan memenuhi perawatan keluarga yang menjadi bagian dari masyarakat. Untuk itu
dalam memberikan asuhan keperawatan perawat perlua juga memperhatikan hal-hal
penting antar lain nilai-nilai dan budaya yang di anut oleh keluarga sehingga keluarga
dapat menerima dan bekerja sama dangan petugas kesehatan dalam hal ini adalah
perawat dalam mencapai tujuan asuhan yang telah ditetapkan.

3.2 Saran
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan, serta dapat
mengaktualisasikannya pada lingkungan sekitar, baik dalam lingkungan keluarga
maupun masyarakat.

Keperawatan Keluarga | 16
DAFTAR PUSTAKA

Achjar, K. (2010). Aplikasi Praktek Perkesmas Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta.


CV. Sagung Seto.
APD Salvari, G , (2013). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta. TIM.
Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek, Edisi 3. Jakarta: EGC
Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakata: EGC.

Keperawatan Keluarga | 17

Anda mungkin juga menyukai