I. DEFINISI
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan presentasi
kepala belakang yang berlangsung selama 18 jam tanpa ada komplikasi pada
ibu maupun janin.
(Prawirohardjo, 2009)
(Sulistyawati. 2013: 4)
- Partus biasa (normal): proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala
dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu
dan bayi, umumnya berlangsung kurang dari 24 jam. Persalinan normal
dianggap normal apabila proses terjadi pada usia kehamilan cukup bulan
(setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit.
- Partus luar biasa (abnormal): persalinan pervaginam dengan bantuan
alat-alat atau melalui dinding perut dengan operasi sectio caesaria (SC).
(Rohani. Reni, Saswita. 2011: 3)
II. ETIOLOGI
Hormon-hormon yang dominan pada saat kehamilan yaitu:
1. Estrogen
Berfungsi untuk meningkatkan sensitifitas otot rahim dan
memudahkan penerimaan rangsangan dari luar seperti rangsangan
oksitosin, rangsangan prostaglandin, rangsangan mekanis.
2. Progesteron
Berfungsi menurunkan sensitifitas otot rahim, menyulitkan
penerimaan rangsangan dari luar seperti oksitosin, rangsangan
prostaglandin, rangsangan mekanis dan menyebabkan otot rahim dan
otot polos relaksasi.
Beberapa teori yang memungkinkan terjadinya proses persalinan
1. Teori Keregangan
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas
tertentu. Setelah melewati batas waktu tersebut terjadi kontraksi sehingga
persalinan dapat mulai. Keadaan uterus yang terus membesar dan
menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot-otot tertentu. Hal ini
mungkin merupakan faktor yang dapat menganggu sirkulasi
uteroplasenter sehingga plasenta mengalami degenerasi.
2. Teori Penurunan Progesteron
Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 28
minggu, dimana terjadi penimbunan jaringan ikat, pembuluh darah
mengalami penyempitan dan buntu. Villi koriales mengalami perubahan-
perubahan dan produksi progresteron mengalami penurunan, sehingga
otot rahim lebih sensitive terhadap oksitosin. Akibatnya otot rahim
berkontraksi setelah tercapai tingkat penurunan progresteron tertentu.
3. Teori Oksitosin Internal
Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofise parst posterior.
Perubahan keseimbangan estrogen dan progresteron dapat mengubah
sensitifitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi braxton hicks.
Menurunnya konsentrasi progresteron akibat tuanya kehamilan maka
oksitosin dapat meningkatkan aktifitas, sehingga persalinan dimulai.
4. Teori Prostaglandin
Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15
minggu, yang dikeluarkan oleh desidua. Pemberian prostaglandin pada
saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga terjadi
persalinan.
5. Teori Hipotalamus – Pituatari dan Glandula Suprarenalis
Teori ini menunjukkan pada kehamilan dengan anensefalus
sering terjadi keterlambatan persalinan karena tidak terbentuk
hipotalamus.
6. Teori Berkurangnya Nutrisi
Berkurangnya nutrisi pada janin dikemukakan oleh hipokrates
untuk pertama kalinya. Bila nutrisi pada janin berkurang maka hasil
konsepsi akan segera dikeluarkan.
7. Faktor Lain
Tekanan pada ganglion servikale dan pleksus frankinhauser yang
terletak di belakang serviks. Bila ganglion ini tertekan, maka kontraksi
uterus dapat dibangkitkan.
(Sumarah. 2009: 2)
III. FISIOLOGIS
1. Faktor yang mempengaruhi persalinan:
a. Passage (Jalan lahir)
1) Bidang Hodge:
- H1 : Sejajar dengan PAP.
- H2 : Sejajar dengan H1 melalui pinggir bawah sympins.
- H3 : Sejajar dengan H1 melalui spim ischiadika.
- H4 : Sejajar dengan H1 melalui ujung OS. Cocsigis.
2) Penurunan bagian terbawah dengan metode lima jari (perlimaan)
adalah:
a) 5/5 jika bagian terbawah janin seluruhnya teraba di atas
simfisis pubis
b) 4/5 jika sebagian (1/5) bagian terbawah janin telah memasuki
pintu atas panggul
c) 3/5 jika sebagian (2/5) bagian terbawah janin telah memasuki
rongga panggul
d) 2/5 jika hanya sebagian dari bagian terbawah janin masih
berada di atas simfisis dan (3/5) bagian telah turun melewati
bidang tengah rongga panggul (tidak dapat digerakkan)
e) 1/5 jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian
terbawah janin yang berada di atas simfisis dan 4/5 bagian
telah masuk ke dalam rongga panggul
f) 0/5 jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat di raba dari
pemeriksaan luar dan seluruh bagian terbawah janin sudah
masuk ke dalam rongga panggul
(JNPK-KR. 2008: 42)
b. Power: his dan tenaga meneran adalah kekuatan his atau kontraksi dan
kekuatan mengejan ibu yang sangat penting dalam proses persalinan.
Tiap his dimulai sebagai gelombang dari salah satu sudut (tuba) masuk
ke dalam dinding uterus. Di tempat tersebut ada suatu pacemaker
tempat gelombang his berasal. Gelombang bergerak ke dalam dan ke
bawah dengan kecepatan 2 cm/detik untuk mengikutsertakan uterus.
Sifat his yang sempurna dan efektif:
1) Adanya koordinasi dari gelombang kontraksi, sehingga kontraksi
simetris.
2) Kontraksi paling kuat atau adanya di fundus uteri.
3) Sesudah tiap his, otot-otot korpus uteri menjadi lebih pendek dari
sebelumnya, sehingga serviks tertarik dan membuka karena serviks
kurang mengandung otot.
4) Adanya relaksasi.
Frekuensi his adalah jumlah his dalam waktu tertentu, biasanya
dihitung dalam waktu 10 menit. Misalnya, pada akhir kala I frekuensi
his menjadi 2-4 kali kontraksi dalam 10 menit. Aplitudo/intensitas his
adalah kekuatan his:
Durasi his adalah lamanya setiap his berlangsung (detik). Lamanya his
terus meningkat, mulai dari hanya 20 detik pada permulaan partus
sampai 60-90 detik pada akhir kala I atau permulaan kala II. Interval
adalah waktu relaksasi/ jangka waktu antara 2 kontraksi.
c. Passanger: kepala janin merupakan bagian yang paling besar dan keras
daripada bagian-bagian lain janin yang akan dilahirkan. Janin dapat
mempegaruhi jalannya persalinan dengan besarnya dan posisi kepala.
Pengetahuan tentang ukuran-ukuran janin (kepala, bahu, bokong)
sangat penting dalam meramalkan jalannya persalinan dengan adanya
kelainan presentasi kepala.
d. Psikologis ibu: keadaan psikologis adalah keadaan emosi, jiwa,
pengalaman, adat istiadat, dan dukungan dari orang-orang tertentu yang
dapat mempengaruhi proses persalinan. Kondisi psikologis ibu
melibatkan emosi dan persiapan intelektual, pengalaman tentang bayi
sebelumnya, kebiasaan adat, dan dukungan dari orang terdekat pada
kehidupan ibu. Psikologis ibu dapat mempengaruhi persalinan apabila
ibu mengalami kecemasan, stres, bahkan depresi. Hal ini
mempengaruhi kontraksi yang dapat memperlambat proses persalinan.
Disamping itu, ibu yang tidak siap mental juga akan sulit diajak kerja
sama dalam proses persalinannya. Untuk itu sangat penting bagi bidan
dalam mempersiapkan mental ibu menghadapi proses persalinan.
e. Penolong: peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan
menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Dalam
hal ini proses persalina tergantung dari kemampuan atau ketrampilan
dan kesiapan penolong dalam menghadapi proses persalinan.
(Lailiyana. 2011: 11)
2. Tanda Permulaan Persalinan
a. Lightening adalah penurunan bagian presentasi bayi ke pelvis minor.
Pada primigravida terjadi ketika sebelum persalinan. Kemungkinan
terjadi karena adanya peningkatan intensitas kontraksi Brackton
Hicks.
b. Perubahan Serviks adalah serviks semakin matang ketika hamil
serviks berbentuk menutup,panjang,lunak, sekarang serviks menjadi
lunak dan mengalami penipisan dan kemungkinan terjadi dilatasi.
c. Persalinan palsu adalah terdiri dari kontraksi uterus yang sangat nyeri
yang memberi pengaruh signifikan terhadap serviks. Terjadi akibat
kontraksi Brackton Hicks. Persalinan palsu ini juga
mengidentifikasikan bahwa persalinan sudah dekat.
d. Ketuban Pecah Dini adalah ketuban pecah ketika akhir dari kala satu
persalinan.
e. Bloody Show adalah plak lendir serviks sebagai hasil proliferasi
kelenjar lendir serviks pada awal kehamilan. Terlihat sebagai rabas
lendir bercsmpur darah yang lengket dan harus dibedakan dengan
cermat dari perdarahan murni. Bloody show terjadi 24 sampai 48
jam.
f. Lonjakan energi kurang lebih 24 sampai 48 jam sebelum awitan
persalinan.
g. Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, kesulitan mencerna
merupakan gejala persalinan yang belum diketahui penjelasannya.
(Varney, Helen. 2008: 673)
h. Pollakisuria adalah epigastrium kendur, fundus lebih rendah dari
pada letak sebenarnya, dan kepala janin sudah masuk PAP,
menyebabkan kandung kemih ibu tertekan sehingga menstimulasi ibu
untuk sering berkemih.
IV. IMPLEMENTASI
Implementasi yang komprehensif merupakan perwujudan
rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan yang dapat terealisasi
dengan baik apabila diterapkan berdasarkan hakikat masalah. Jenis tindakan atau
pelaksanaan bisa dikerjakan oleh bidan sendiri, klien, kolaborasi sesama tim
kesehatan dan rujukan dari profesi lain.
V. EVALUASI
Langkah akhir dari proses manajemen kebidanan adalah
evaluasi sebagai tindakan pengukuran antara keberhasilan dan rencana serta
menentukan apakah masalah dapat diatasi keseluruhan, tercapai sebagian atau
belum teratasi sama sekali dan juga apakah rencana perawatan masih relevan
ditetapkan atau sudah harus dihentikan karena timbul masalah baru.
(Hellen Varney. 2007)
DAFTAR PUSTAKA
Erawati, Ambar Dwi. 2011. Buku Ajar Persalinan Normal. Jakarta: EGC
Medfort, Janet. 2012. Kebidanan Oxford dari Bidan Untuk Bidan. Jakarta: EGC
Rohani, Reni Saswita. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan. Jakarta:
Salemba Medika
Sulistyawati, Ari. 2013. Asuhan kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba Medika
Varney, Helen, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC
WHO. 2013. About Cardivascular Diseases. World Health Organization. Geneva. Cited
July 15th 2014. Available from URL :
http://www.who.int/cardiovascular_diseases/about_cvd/en/ accessed on.
POHON MASALAH
KONSEPSI
GRANDA
TM I TM III
Etiologi
TM II
1. Teori penurunan
progesteron
2. Teori Keregangan Faktor-faktor
3. Teori Oksitosin Tanda dan
Periode persalinan
Interna gejala
persalinan His (kontraksi
persalinan
otot rahim)
Kala IV Power
Kala I
Kala III Tenaga
Permulaan meneran
persalinan Kala II
Passanger
a. Lightening/
drapping Passage Jalan Lahir
b. Perubahan
bentuk perut
c. Perubahan pola
berkemih
d. Braxton
hicks
- Janin
- Moulage (Molase)
kepala janin
- Plasenta dan tali
pusat
- Air ketuban