DISUSUN OLEH:
PEMBIMBING:
1
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA(UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Jl. Terusan Arjuna No.6 Kebon Jeruk – Jakarta Barat
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari / Tanggal Ujian / Presentasi Kasus : ……………….
SMF PENYAKIT JIWA
RUMAH SAKIT : RSKO JAKARTA
NIM : .........................................................
...............................
Dr. Pembimbing / Penguji : dr. Imelda Indriyani, Sp.KJ
...............................
I IDENTITAS PASIEN :
Nama (inisial) : Tn. K
Tempat & tanggal lahir : Jakarta, 3 Januari 1998
Jenis Kelamin : Laki - laki
Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wirausaha
Status Perkawinan : Belum kawin
Alamat : Cipinang Elok
2
II RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis : Rabu, 12 Juni 2019, pukul 09.45 WIB, di Ruang MPE RSKO
Jakarta.
A. KELUHAN UTAMA
Pasien datang dengan keluhan ingin lepas dari penggunaan Napza (Gorila).
3
2. Riwayat gangguan medik
Pankreatitis sejak 1 tahun yang lalu, kontrol rutin di RS. St. Carolus Jakarta dan
mengonsumsi obat Glucophage 2x1.
Keterangan :
Pada tahun 2015 : pertama kali menggunakan Gorila yang diberikan oleh kakak kelas,
Terakhir menggunakan 1 bulan SMRS.
Pada tahun 2019 : menggunakan Esildan yang diberikan oleh kakek nya karena pasien
sulit tidur. Terakhir menggunakan 10 Juni 2019.
4
2. Riwayat perkembangan kepribadian:
a. Masa kanak-kanak: Pasien mengatakan mengalami perkembangan kepribadian
seperti anak seusianya.
b. Masa Remaja: Tahun 2008 ibu pasien meninggal karena kanker payudara dan pada
tahun 2009 ayah pasien meninggal karena stroke. Pasien merasa sangat sedih dan
menjadi pemurung selama 1 tahun saat ditinggal oleh kedua orang tua nya. Pasien
mulai mencoba menggunakan Gorila akibat pengaruh teman-teman nya.
c. Masa Dewasa: Pasien kecanduan menggunakan Gorila, namun pasien tetap
memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orang di sekitarnya.
3. Riwayat pendidikan
SD : Tamat sesuai waktu (tahun 2010)
SMP : Tamat sesuai waktu (tahun 2013)
SMA : Tamat sesuai waktu (tahun 2016)
4. Riwayat pekerjaan
Pasien mengatakan mempunyai usaha pribadi yaitu Coffee Shop yang berlokasi dekat
dengan rumah kakek nya sejak awal tahun 2019. Usahanya berjalan dengan baik dan
lancar sampai saat ini.
5. Kehidupan beragama
Pasien beragama Islam, sejak kecil pasien jarang beribadah. Namun semenjak masuk
rehabilitasi pasien menjadi rajin beribadah.
6. Kehidupan sosial dan perkawinan
Pada tahun 2008 ibu pasien meninggal karena kanker payudara dan satu tahun kemudian
tepatnya pada tahun 2009 ayah pasien meningga karena stroke. Semenjak orang tua
pasien meninggal, pasien tinggal di rumah kakek bersama nenek, saudara kembar, om
dan tante. Hubungan pasien dengan saudara kembar tidak begitu akrab sejak kecil
hingga sekarang. Hubungan sosial dengan orang disekitarnya cukup baik.
5
E. RIWAYAT KELUARGA
(2 bersaudara, lahir kembar, pasien anak kedua dan saudaranya dalam keadaan sehat)
Keterangan :
Perempuan Pasien
6
2. Kesadaran
a. Kesadaran sensorium/neurologik : Compos mentis
b. Kesadaran psikiatrik : Tampak tidak terganggu
5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : spontan, tidak kaku, volume suara cukup, artikulasi jelas,
menjawab sesuai pertanyaan
b. Gangguan berbicara : Tidak ada gangguan
7
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : Tidak ada
b. Ilusi : Tidak ada
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada
6. Daya ingat
Jangka panjang : Baik (Pasien bisa menceritakan pengalamannya
beberapa tahun kebelakang)
Jangka pendek : Baik (Pasien dapat menyebutkan nama dokter yang
merawatnya)
Segera : Baik (Pasien ingat apa yang dimakan tadi pagi)
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
8
Produktivitas : Berpikir cepat
Kontinuitas : Koheren
Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : tidak ada
Waham : tidak ada
Obsesi : Tidak ada
Fobia : Tidak ada
Gagasan rujukan : Tidak ada
Gagasan pengaruh : Tidak ada
Idea of suicide : Tidak ada
G. DAYA NILAI
Daya nilai sosial : Baik
Uji daya nilai : Buruk
Daya nilai realita : Baik
H. TILIKAN : Derajat 1
I. RELIABILITAS:
Secara umum baik, pasien dapat dipercaya.
9
8. Sistem kardiovaskular : S1, S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
9. Sistem respiratorius : Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)
10. Sistem gastro-intestinal : Bising usus (+), normoperistaltik
11. Sistem musculo-skeletal : Deformitas (-), simetris, eutropi
12. Sistem urogenital : Tidak dilakukan pemeriksaan
Kesimpulan : Hasil pemeriksaan pada status internus tidak didapatkan kelainan
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII) : Dalam batas normal
2. Tanda rangsang meningeal : Tidak ada kelainan
Refleks fisiologis : (+) normal
Refleks patologis : (-) negatif
3. Mata : Tidak ada kelainan
4. Pupil : Isokor
5. Oftalmoscopy : Belum dilakukan
6. Motorik : Dalam batas normal
7. Sensibilitas : Dalam batas normal
8. Sistim saraf vegetatif : Tidak dilakukan
9. Fungsi luhur : Baik
10. Gangguan khusus : Tidak ada
Kesimpulan : Hasil pemeriksaan pada status neurologik tidak ditemui kelainan.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah rutin
Pemeriksaan laboratorium tersebut untuk deteksi dini perubahan akibat efek samping obat.
Working Diagnosis :
F32.3 Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik , karena adanya halusinasi
depresif
IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad malam
X. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik : Tidak ditemukan kelainan fisik.
2. Psikologi/psikiatrik : Halusinasi auditorik, visual, waham kejar dan curiga.
3. Sosial/keluarga : Adanya masalah ekonomi keluarga
XI. PENATALAKSANAAN
1. Psikofarmaka
R/ Risperidone tab 2 mg
S 2 dd tab 1
-----------------------------------
R/ Lorazepam tab 2 mg
S 1 dd tab 1
-----------------------------------
Pro : Tn.S
Umur : 40 tahun
12
2. Psikoterapi
Suportif
Menjelaskan mengenai penyakitnya, manfaat pengobatan, cara pengobatan, dan efek
sampingnya, memberikan kepercayaan bahwa gejala-gejala akan hilang dengan
minum obat yang teratur, memotivasi pasien supaya mau minum obat secara teratur.
Membantu pasien untuk mengenali pikiran-pikiran dan mengatasi dengan cara
mengalihkan pikiran tersebut dengan aktivitas.
Edukasi keluarga
Religius
Bimbingan keagamaan agar pasien selalu menjalankan ibadah sesuai ajaran agama
yang dianutnya, yaitu menjalankan sholat 5 waktu.
Sosioterapi
Melibatkan pasien dalam kegiatan rehabilitasi di RSJ Prov. Jawa Barat berupa
pelatihan berbagai macam keterampilan untuk bekal pasien nantinya diluar RSJ.
13
14