KLUB OLAHRAGA
CABOR KID’S ATLETIK
1
PELATIHAN CABANG OLAHRAGA DAN SISTEM
PERTANDINGAN/PERLOMBAAN
(KID’S ATLETIK)
2
2) Lari ladang atau cross country atau lari lintas alam.
3) Lari 3000 m halang rintang (Steplechase).
4) Lari gawang 100 m, 400 m gawang untuk putri dan 110 m dan 400
m gawang untuk putra
d. Ditinjau dari jumlah peserta dan jumlah nomor yang dilakukan dapat
dibedakan:
1) Lari estafet yaitu 4 x 100 m dan 4 x 400 m untuk putra dan putri
2) Combined Event (nomor lomba gabungan) yaitu panca lomba(untuk
kelompok remaja), sapta lomba (junior putra-putri dan senior putri),
dan dasa lomba (senior putra).
2. Nomor lompat
a. lompat tinggi (hight jump)
b. lompat jauh (long jump)
c. lompat jangkit (triple jump)
d.lompat tinggi galah (polevoult)
3. Nomor lempar
a. Tolak Peluru (shot put)
b. Lempar lembing (javelin throw)
c. Lempar cakram (discus throw)
d. Lontar martil (hammer)
Dengan demikian dalam suatu perlombaan atletik senior, junior,
maupun remaja terdapat lebih dari satu macam perlombaan, yaitu nomor
jalan cepat dapat dilaksanakan di jalan raya (race walking) atau di dalam
stadion, lari, lompat, dan lempar. Banyaknya jumlah perlombaan yang
diperlombakan tergantung dari sifat dan tingkat perlombaan, baik tingkat
daerah maupun nasional.
3
dayatahan, lompat dan lempar) yang dapat dilatihkan dalam suasana
bermain dan sifat lombanya dalam bentuk beregu .
1. Tujuan
Atletik anak-anak mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
a. Aktivitas fisik
Kegiatan atletik anak-anak memberi motivasi kepada sekolah (siswa),
klub olahraga, dan intitusi olahraga agar terlibat dalam aktivitas fisik
dalam bentuk bermain dan dilakukan secara teratur.
b. Peningkatan Kesehatan
Kegiatan utama dari atletik anak-anak melibatkan seluruh
siswa/anak-anak untuk ikut serta dalam bermain dalam rangka
peningkatan kesehatan jangka panjang dan hidup secara teratur
sehingga tercapai pondasi fisik dan kesehatan yang kuat.
c. Interaksi Sosial
Kegiatan atletik anak-anak sebelum kegiatan, selama kegiatan, dan
setelah kegiatan selalu melibatkan anak-anak baik dalam persiapan
penataan dan penyimpanan kembali alat yang dipergunakan
sehingga tidak mengandalkan pada tanggung jawab pelatih saja.
d. Sifat-Sifat petualangan (Adventure)
Suatu kunci daya tarik dari kompetisi atletik anak-anak adalah
merupakan tantangan bagi anak-anak untuk mencapai hasil disetiap
aktivitas nomor lomba dengan kemampuan sendiri untuk meraih
sukses.
2. Nomor-Nomor Lomba Atletik Anak-Anak
Atletik anak-anak dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu
kelompok I untuk kelas I dan II, Kelompok II untuk kelas III dan IV, dan
kelompok III untuk kelas V dan VI, untuk lebih jelasnya lihat pada tabel
1.
4
Tabel 1. Pengelompokkan Nomor Lomba Berdasarkan Umur dan
Kelas
I II III
Kelompok Umur (Kelas I – (Kelas III – (Kelas V-
II) IV) VI)
Umur (dalam Tahun) 7-8 9 - 10 11 - 12
Kelompok Lari
Lari sprint/gawang V V
Lari sprint/lari slalom V
Lari formula I V V V
Lari dayatahan V V V
Kelompok Lompat
Lompat jauh galah V V
Lompat tali (rope skipping) V
Lompat katak (Frog jump) V V
Loncat Silang (Cross Hopping) V V V
Lari Tangga (Ladder Running) V
Kelompok Lempar
Lempar Sasaran (Throwing V V
Tardet)
Lempar lembing anak-anak V V V
Lempar dari sikap berlutut V
Lempar kebelakang lewat atas V
kepala
Lempar dengan rotasi/putaran V V
Jumlah Nomor Lomba 8 9 10
5
3. Lari formula I
4. Lari dayatahan
Kelompok Lompat
5. Lompat jauh galah
6
9. Lari Tangga (Ladder Running)
Kelompok Lempar
10. Lempar Sasaran (Throwing
Target)
7
C. Gerak Dominan Jalan
1. Pengertian Jalan
Adalah suatu gerak langkah yang terus-menerus, sehingga
kontak dengan tanah tidak pernah terputus. Pada periode melangkah di
mana satu kaki harus berada di tanah (kaki tumpu), dan kaki ayun
mendarat dengan tumit terlebih dahulu dan lutut harus lurus.
2. Pengertian Jalan Cepat
Jalan cepat adalah suatu gerak maju (lokomosi) yang efisien
melalui tuas-tuas (tungkai dan kaki) ditopang dengan pinggul dan
diimbangi oleh gerakan lengan.
Perlombaan jalan cepat, peserta lomba harus memenuhi dasar
dari teknik khusus dan peraturan/ketentuan-ketentuan yang ditetapkan.
Dalam peraturan perlombaan atletik IAAF pasal 230 yang memberikan
definisi jalan cepat sebagai berikut:
Jalan cepat adalah suatu gerakan langkah maju yang dilakukan
sedemikian rupa sehingga si pejalan (kaki) tetap kontak dengan tanah,
tidak ada saat hilang kontak dengan tanah (melayang) yang teramati
oleh mata telanjang. Gerakan maju ke depan harus diluruskan (tidak
bengkok pada lutut) sejak saat sentuhan pertama dengan tanah hingga
mencapai posisi badan tegak.
3. Gerak Dominan Jalan Capat
a. Tumpuan Kaki Depan
Tumpuan kaki depan dimulai dengan mendaratkan tumit kaki
depan di tanah dan berakhir ketika posisi kaki tegak. Selama tahap
ini kaki depan harus lurus (tidak dibengkokkan). Untuk lebih jelasnya
lihat gambar 1
8
Gambar 1. Tumpuan Kaki Depan
b. Tumpuan Kaki Belakang
Tumpuan kaki belakang dimulai pada saat kaki tumpu dalam
posisi tegak lurus dan berakhir pada saat kaki diangkat dan lepas dari
tanah. Pada tahap ini sangat penting, karena dorongan kuat berasal
dari kaki belakang dan juga akan menentukan panjang langkah
maupun kecepatan langkah. Kaki bergerak diawali dari tumit ke jari
kaki. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 2.
9
Gambar 3. Tumpuan Ganda
d. Ayunan Kaki Belakang
Ayunan kaki belakang dimulai ketika jari-jari kaki meninggalkan
tanah dan berakhir setelah kaki mencapai tahap menopang kaki
secara vertical. Pemulihan dan relaksasi adalah penting selama
tahap ini. Kaki harus berayun ke depan sedikit bengkok, kendor, dan
tepat di atas tanah. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 4.
10
karena akan mengakibatkan penurunan titik pusat gravitasi dan dapat
menyebabkan suatu gerakan penghabatan dan meningkatnya
penggunaan energi. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 5.
f. Gerakan Panggul
Gerakan pinggang yang sempurna akan menghasilkan gerakan
pinggul naik turun. Pinggul berada di posisi terendah ketika tumit kaki
depan menyentuh tanah. Pinggul ada di posisi tertinggi pada saat
topang vertikal. Pergeseran vertikal ini dicampur dengan gerakan
horisontal ke depan dan menghasilkan gerakan rotasi pinggang yang
khas, yang disebut dengan gerakan goyang pinggul. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat gambar 6 dan 7.
11
Gambar 6. Gerakan Panggul
12
Tujuan utama start dalam lari jarak pendek, lari estafet/sambung,
dan lomba lari gawang adalah untuk mengoptimalisasikan pola lari
percepatan. Pelari harus dapat mengatasi kelembaman/inertia dengan
menerapkan daya maksimum terhadap startblok sesegera mungkin
setelah tembakan pistol start atau aba-aba dari starter dan bergerak
ke dalam suatu posisi optimum untuk tahap lari percepatan.
Tahap gerak dominan untuk start jongkok dapat dibagi menjadi 3
tahap, yaitu tahap bersedia, siaaap, dan yaaak (bunyi pistol).
1) Bersedia
Setelah starter memberikan aba-aba bersedia, pelari
menempatkan kedua kaki dalam menyentuh blok depan dan
belakang, lutut kaki belakang diletakkan di tanah, terpisah selebar
bahu lebih sedikit, jari-jari tangan membentuk huruf V terbalik,
dan kepala dalam keadaan datar dengan punggung, sedangkan
pandangan mata menatap lurus ke bawah. Unuk lebih jelasnya
dapat dilihat gambar 8.
2) Siaaap
Selanjutnya pelari akan menempatkan posisi badan dengan
posisi Lutut ditekan ke belakang; lutut kaki depan ada dalam posisi
membentuk sudut siku-siku ( 90º); lutut kaki belakang membentuk
sudut antara 120º- 140º; dan pinggang sedikit diangkat tinggi dari
13
bahu, tubuh sedikit condong ke depan, serta bahu sedikit lebih
maju ke depan dari ke dua tangan. Untuk lebih jelas lihat gambar 9.
14
Gerak dominan yang utama dari gerak lari adalah gerakan
langkah kaki dan ayunan lengan. Sedangkan aspek lain yang perlu
diperhatikan pada saat berlari adalah: kecondongan badan
(disesuaikan dengan jenis /type lari), pengaturan napas, dan
harmonisasi gerakan lengan dan tungkai. Sedangkan yang paling
menentukan kecepatan lari seseorang adalah panjang langkah x
kekerapan/frekuensi langkah.
Langkah kaki terdiri dari tahap menumpu dan tahap
melayang.Sedangkan gerakan kaki mulai tahap menumpu
kemudian mendorong (kaki tolak) sedangkan kaki ayun
melakukan gerak pemulihan dan gerak ayunan
Pada gambar di bawah ini diperlihatkan rangkaian gerak lari
dan gerak langkah pada saat menumpu dan mendorong.
15
Gerakan pada kaki ayun (2 dan 3), kaki/tungkai bawah
ditekuk selama masa pemulihan dan lutut angkat ke depan atas
sejajar dengan lantai/tanah pada tahap mengayun.
Gerakan pada lengan, ayunkan lengan ke depan dan ke
belakang, ke depan setinggi bahu, ke belakang lewat panggul.
Sudut sikut sekitar 90 derajat.
16
Gambar 13. Gerakan saat melewati garis Finish
5. Gerak Dominan Lompat
a. Gerak Lompat Horizontal (Lompat Jauh)
Tujuan jenis lompatan ini adalah memindahkan jarak
horisontal titik berat badan pelompat sejauh mungkin. Termasuk
dalam jenis lompatan horisontal adalah lompat jauh dan lompat
jangkit.
Pada jenis lompatan horisontal, jarak lompatan ditentukan
oleh tiga faktor, yaitu: 1) Jarak horisontal antara tumpuan kaki tolak
dengan letak titik berat badan atlet. 2) Jarak titik berat badan atlet
selama fase melayang.3) Jarak horisontal titik berat badan atlet
dengan tumit ketika kontak pertama saat pendaratan.
Bila dilihat dari gerakan lompat jauh, nomor ini memiliki
suatu gerakan sederhana dan paling sederhana dibandingkan
nomor-nomor lapangan lainnya. Hal ini dikarenakan para siswa
sebelum diberikan pembelajaran atau latihan lompat jauh, siswa
sudah dapat melakukan gerak dasar lompat jauh, hal ini akan
mengakibatkan para siswa akan cepat menguasai gerak lompat
jauh.
Oleh karena itu, secara umum rangkaian gerak lompat jauh
yang merupakan gerak horisontal dibagi dalam empat tahap gerak
dominan yaitu: ancang-ancang atau awalan, tolakan/menumpu,
melayang dan mendarat.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar
14.
17
Gambar 14. Gerakan Lompat jauh (Gerakan Horisontal)
1) Gerak Dominan Awalan atau Ancang-Ancang
Gerakan awalan dilakukan dengan berlari secepat
mungkin dalam kecepatan yang terkontrol “maximum
controllable speed”. Jarak awalan bagi anak-anak disesuaikan
dengan kemampuannya, misalnya umur, bila umurnya 9 tahun
maka panjang awalannya 9 langkah dan seterusnya. Di dalam
awalan yang perlu diperhatikan bagi seorang guru/pelatih atletik
anak-anak adalah 3 atau 5 langkah terakhir merupakan
persiapan merubah kecepatan horisontal ke kecepatan vertikal
dalam hal ini persiapan untuk menumpu/menolak ke atas depan.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar 15.
18
(gerakan mengkais) lihat gambar 16 nomor 1, serta waktu
tolakan dipersingkat, pembengkokan minimum dari kaki tumpu.
Ketika saat menolak, posisi tubuh sedikit condong ke depan yaitu
untuk mendapatkan lintasan parabola pada saat melayang yang
jauh ke depan dan paha kaki bebas didorong ke posisi
horisontal.lihat nomor (2), ankle, lutut dan pinggang diluruskan
sepenuhnya. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 16.
19
Pada lompat jauh gaya menggantung, tujuan gerakan
melayang adalah untuk persiapan mendarat yang efisien.
Tungkai ayun diturunkan karena adagerakan putaran pada
sendi pinggul. pinggang didorong kedepan. Kaki tumpu paralel
dengan kaki ayun. kedua tangan berada dalam posisi ke atas
belakang. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 18.
20
Gambar 19. Gerakan melayang pada lompat jauh gaya jalan
(HitchKick).
21
awalan, melompat atau tolakan/tumpuan ke arah vertikal, serta
pendaratan.Seperti halnya lompat jauh, saat melewati mistar “bar
clearance” adalah satu hal yang menyebabkan adanya istilah
gaya (style) dalam lompat tinggi.
Dilihat dari posisi kaki tolak terhadap mistar pada saat
menolak, hanya dua jenis lompatan yang ada dalam lompat
tinggi. Yaitu “lompatan gaya guling dan lompatan gaya gunting”.
Jenis lompatan gaya guling adalah semua gaya yang
dilakukan dengan menggunakan kaki yang terdekat dengan
mistar sebagai kaki tumpu, dan mendarat dengan kaki lainnya
(kecuali tempat pendaratannya empuk).
Sedangkan jenis lompatan gaya gunting adalah semua
lompatan yang menggunakan kaki tumpu yang terjauh dengan
mistar lompatan, dan mendarat dengan kaki yang sama (kecuali
tempat pendaratannya empuk).
Yang termasuk jenis lompatan guling antara lain: gaya
guling sisi (western roll), dan gaya guling perut (straddle).
Sedangkan yang termasuk jenis lompatan gunting antara lain:
gaya scissor (gaya maling/lompat pagar), gaya eastern cut off,
sweney, dan gaya flop.
Pada gambar 21. diperlihatkan rangkaian gerak lompat
tinggi gaya flop. Pada gambar ini terlihat bagaimana urutan
gerak keseluruhan lompat tinggi flop serta penjelasan pada saat
menolak dan saat melewati mistar.
22
Gambar 21. Urutan Gerak Lompat Tinggi gaya Flop
23
Hentakan kaki adalah aktif,cepat dan datar, dengan
gerakan ‘ke bawah dan ke belakang’(1), kaki yang bertolak
(tumpu) menuju kearah tempat pendaratan dan waktu di tanah
dan pembengkokan kaki tumpu adalah diperkecil lutut kaki bebas
didorong ke atas sampai paha paralel dengan tanah dan badan
tegak pada akhir bertumpu/bertolak. (2).
24
dadadan mendarat pada bahu dan punggung, serta lutut-lutut
dipisahkan untuk pendaratan.
25
Gambar 27. Gerakan Mendorong
b. Gerak Lempar circuler atau gerak rotasi/berputar.
Dilihat darijalannya alat sebelum dilempar menempuh
lintasan melingkar yang mengakibatkan timbulnya gaya sentrifugal
pada alat tersebut.
Nomor lempar cakram seperti pada gambar 28. di bawah
ini termasuk dalam gerak memutar, sedangkan lontar martil
adalah gerak memutar di atas bahu. gambar 29.
26
a. Aktivitas Gerak Jalan dan Lari
Keterangan gambar :
Pada Gambar baris pertama bentuk lari tanpa alat
Baris ke dua, dengan menggunakan tali, membawa kardus,melalui
patok dan sebagainya.
Baris ke tiga, naik turun tangga atau di lapangan naik turun
Baris ke empat, lari bersama-sama.
Baris ke lima, berlari melewati rintangan.
Baris ke enam, lari menerobos tali atau bermain estafet.
Oleh karena itu sebagai guru/pelatih di klub olahraga sekolah
dituntut kreatif serta terampil dalam mengubah bentuk formasi dan alat
yang digunakan, dengan melibatkan siswa untuk berpartisipasi terus,
sehingga timbul suatu kesenangan dan motivasi anak untuk mengikuti
kegiatan atletik anak-anak.
Walaupun materi pelajaran masih tetap sama yaitu gerak dasar
jalan dan lari, akan tetapi dengan formasi dan permainan yang diubah-
ubah, maka diharapkan siswa tidah mudah merasa jenuh.
27
Contoh selanjutnya lihat gambar 31, aktivitas gerak dasar lari
dengan membentuk formasi segi tiga dan dilakukan sendiri-sendiri atau
berpasangan berdua atau berempat .
28
Gambar 33. Ban-ban Sepeda Yang Ditata Empat Bersap
29
Gambar 3.5. Lari Dengan Membawa Sesuatu
Supaya lebih menarik, ban sepeda itu dibawa oleh berdua atau
oleh bertiga dan seterusnya, dengan jalan satu ban sepeda
dimasukkan/dilingkarkan ke badan dua orang siswa dan seterusnya.
b. Aktivitas Gerak lompat
Bentuk gerakan yang dapat dilakukan dalam memersiapkan
aktivitas gerak lompat dapat dilakukan dengan berbagai cara, dengan
satu kaki, dua kaki, ke berbagai arah, dilakukan sendiri atau
berpasangan, tanpa atau dengan menggunakan alat bantu dsb.
Gambar 37, di bawah ini contoh berbagai bentuk aktivitas gerak
melompat.
30
Gambar 37. Berbagai Bentuk Gerakan Melompat.
31
Selanjutnya diperlihatkan beberapa contoh aktivitas gerakan
melompat dengan menggunalan tali yang diletakkan di tanah atau tali
dengan ketinggian, seperti terlihat pada gambar 40.
32
Gambar selanjutnya adalah contoh aktivitas lompat tali yang
ditinggikan oleh temannya, seperti terlihat pada gambar 41.
33
Gambar 43. Lompat Tali Formasi Bintang
Contoh bentuk-bentuk dasar lompat dengan menggunakan ban-
ban sepeda, seperti terlihat ada gambar 44.
34
8. Aktivitas Gerak Lempar
Untuk mengembangkan pola-pola aktivitas gerak lempar/tolak
kita dapat menyediakan alat bantu dari bahan-bahan apapun, yang
penting alat yang akan kita gunakan sebaiknya berbentuk bulat.
Bola-bola bisa digunakan, misalnya bola medicine, atau bola
sepak dari plastik yang diisi adukan semen atau gulungan
kertas.Aktivitas gerak lempar dalam pembelajaran gerak dasar tolak
peluru bisa dilakukan dengan berbagai formasi.Bisa menggunakan
formasi satu arah, atau berhadapan asal jaraknya cukup aman dan
pengaturan giliran melempar harus diawasi agar tidak terjadi
kecelakaan.
Pada gambar 45, terlihat ada berbagai gerakan menolak atau
mendorong menggunakan bola medicine.
35
Contoh gambar46dan 47adalah mendorong atau menolak bola
medisine berpasangan
36
9. Aktivitas Gerak lempar lembing
Aktivitas gerak lempar lembing adalah gerak lemparan atas
kepala (over head throw). Gerak ini cukup mudah dilakukan dan alat
yang digunakan sangat bervariasi.Bisa berupa bermacam-macam
bola kecil dan sedang, batu dan sejenisnya, potongan kayu/logam,
tongkat, ring dan lain-lain.
Di bawah ini adalah contoh beberapa alat bantu yang bisa
digunakan untuk pembelajaran gerak melempar lembing. Seperti
terlihat pada gambar 48.
37
Gambar 49.Melempar Sasaran agar Jatuh atau Bergeser
38
gerak dasar untuk lempar lembing yang bisa dilakukan, dengan
menggunakan berbagai alat bantu seadanya.
Sangat menarik bila menggunakan bola tenis berekor yang
berwarna warni. Disamping menarik, dengan alat tersebut resiko
bahayanya sangat minim,namun bisa meningkatkan jumlah
kesempatan melempar pada anak didik kita.
39
dan mengayun, serta tingkat ketepatan saat melepas alat yang cukup
sulit karena adanya gaya sentrifugal.Namun dengan menggunakan alat
bantu dalam melatih/pembelajaran yang dimodifikasi, maka
latihan/pembelajaran aktivitas gerak lempar cakram ini menjadi sangat
menarik.
Pada contoh gambar 51, di bawah ini diperlihatkan berbagai
variasi melempar dengan menggunakan alat bantu.
40
Seperti gambar 48, Ban-ban sepeda bekas merupakan alternatif
yang sangat tepat untuk pengembangan pembelajaran gerak dasar
lempar cakram.Alat ini mudah didapat, murah untuk dibeli dan mudah
untuk ditata dan dibawa serta bisa digunakan untuk mengatur formasi
atau jarak antara siswa saat kegiatan.
Pada contoh gambar 52, adalah suatu kegiatan aktivitas gerak
dominan lempar cakram dengan menggunakan bansepeda.
Gambar
53. Gerak melempar Dengan ¾ Putaran
41
Gambar 54. Gerak lempar Awalan Menyamping
Pada gambar 54 juga terlihat aktivitas gerak dasar lempar dengan
menggunakan awalan 1¼ putaran.
42
a. Tahap Berjalan Secara Natural (alami)
Tahap ini bertujuan untuk memperkenalkan kembali gerakan
berjalan yang benar. Pada tahap ini yang perlu mendapatkan
perhatian dalam mengajar /melatih siswa adalah:
1) Perkenalkan terlebih dahulu peraturan jalan cepat;
2) Berjalan dengan tempo semakin meningkat, jangan sampai
berlari;
3) Melangkah dengan nyaman dan berjalan dengan sikap badan
tetap tegak /tinggi dengan suatu irama yang halus minimal 100
m.
43
Gambar 57. Berjalan Cepat
c. Tahap Berjalan di Atas Garis
Tahap ini bertujuan mengembangkan gerak rotasi pinggang
yang sempurna. Pada tahap ini perlu mendapatkan perhatian
dalam mengajar adalah:
1) Seperti tahap 2, namum berjalanlah di atas garis sehingga setiap
langkah selalu mendarat/menapak pada garis.
2) Melangkah menyilang garis (menyebabkan perpindahan berat ke
atas pinggang penopang setelah kehilangan kontak dengan
tanah).
44
2) Mengkombinasikan gerakan 1 dengan berjalan di atas garis dan
menyilang garis.
45
1) Jalan cepat minimal dilakukan minimal jarak 400 m
2) Konsentrasi terhadap teknik jalan cepat yang betul dari pada
kecepatan.
46
lewat pendengaran (audio), lewat penglihatan (visual), dan
sentuhan (taktil).
47
Gambar 65. Posisi dari samping dan depan saat aba-aba Bersediaaa
48
Gambar 67. Gerakan Keseluruhan Start Jongkok
3. Latihan Teknik Lari Cepat (Sprint)
Tahap ini bertujuan untuk mempelajari teknik lari jarak pendek
yang sistematis. Adapun tahap-tahapnya sebagai berikut:
a. Latihan Dasar ABC
Tahap ini bertujuan mengembangkan keterampilan dasar
lari dan mengembangkan koordinasi gerak lari jarak pendek.
Adapun latihannya adalah Tumit menendang pantat (A); Gerak
angkling (B); Lutut diangkat tinggi (B); Lutut diangkat tinggi dan kaki
diluruskan (C)
B B C
A
Gambar 68. Latihan Teknik ABC
b. Latihan Koordinasi ABC
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan
koordinasi lari cepat.
49
Gambar 69. Latihan koordinasi dan kombinasi latihan ABC.
d. Lari Mengejar
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan reaksi
dan percepatan lari. Latihan ini dapat menggunakan tongkat atau
tali sepanjang 1.5 meter; mulailah dengan berlari pelan-pelan
setelah teman pasangan di depan melepaskan tongkat atau tali
50
siswa yang dibelakang mengejar sampai batas yang telah
ditentukan.
51
awalan antara 20 sampai dengan 30 meter tetapi bisa disesuaikan
dengan keadaan lapangan antara 10 sampai dengan 20 m,
selanjutnya siswa berusa lari melewati batas yang telah ditentukan
dengan kecepatan maksimum.
52
Gambar 74. Bentuk Latihan melompati kardus/gawang
b.
c. Lompatan Marka Jauh dari atas Mimbar/Box
Tahap ini bertujuan untuk membiasakan melompat dari
suatu mimbar dan menambah lama waktu di udara. Pada tahap ini
yang harus menjadikan perhatian dan harus disiapkan adalah
gunakan awalan sejauh 5 – 7 langkah, pertahankan posisi
menumpu di udara dan mendaratlah dalam posisi langkah (marka
jauh). Gunakan mimbar setinggi 15 – 25 cm.
53
sama dengan c.Tetapi tanpa mimbar, pertahankan posisi menumpu
sampai mendarat di pasir.
54
kaki saaat menumpu harus aktif, pada saat di udara pertahankan
posisi telemarka.
55
3. Latihan Teknik Lompat Tinggi
a. Latihan Teknik Lompat Tinggi gaya Scots.
Tahap ini bertujuan untuk mempelajari teknik lompat tinggi
gaya scots dengan sistematis. Adapun tahap-tahapnya sebagai
berikut:
1) Awalan satu langkah
Tahap ini bertujuan untuk memperkenalkan, merasakan
awalan satu langkah serta menolak dan mendarat dengan kaki
yang berbeda. Pada tahap ini yang harus diperhatikan adalah pada
hitungan 1 langkahkan kaki kiri ke depan, hitungan 2 tarik badan
condong ke belakang, dan hitungan 3 ayunkan kaki kanan lurus ke
atas dan mendarat dengan kaki kanan/ayun terlebih dahulu serta
diikuti kaki kiri/tumpu.
56
Gambar 81. Latihan denganAwalan 3 dan 5 langkah jalan
3) Awalan 5 dan 7 langkah jogging
Tahap ini bertujuan untuk merasakan awalan dengan lari
pelan-pelan dan pada langkah terakhir segera mengayunkan
kaki ayun aktif ke-atas untuk mendapatkan ketinggian yang
optimal. Pada tahap ini perhatian guru adalah siswa pada saat
berlari jangan sampai drible dan siswa harus menolak dan
mengayunkan kaki ayun kuat dan aktif.
57
Gambar 83. Urutan Gerak Lompat Tinggi Gaya Scots
b. Teknik Lompat Tinggi Gaya Guling Perut (Straddle).
Tahap ini bertujuan untuk mempelajari keterampilan gerak
lompat tinggi gaya guling perut dengan sistematis. Adapun tahap-
tahapnya sebagai berikut:
1) Awalan satu langkah
Tahap ini bertujuan untuk memperkenalkan, merasakan
awalan satu langkah serta menolak dan mendarat dengan kaki
yang yang berbeda sambil berputar menghadap ke awalan
semula. Pada tahap ini yang harus diperhatikan adalah pada
hitungan 1 langkahkan kaki kiri ke depan, hitungan 2 tarik
badan condong ke belakang, dan hitungan 3 ayunkan kaki
kanan lurus ke atas sambil memutar badan ke arah
awalan/sejajar dengan mistar dan mendarat dengan kaki
kanan/ayun diikuti kedua tangan mendarat di tanah.
58
2) Awalan 3 dan 5 langkah Jalan
Tahap ini bertujuan untuk merasakan awalan tiga dan
lima langkah dengan cara berjalan dan langkah terakhir badan
dicondogkan ke belakang. Pada tahap ini yang harus menjadi
perhatian guru adalah tumpuan dan ayunan harus aktif sambil
memutar pinggul menghadap ke arah awalan/sejajar dengan
mistar untuk mendapatkan ketinggian yang optimal.
Gambar 85.Posisi saat langkah terakhir dan ayunan kaki ayun aktif (full
extension)
59
Gambar 86.Posisi saat menolak dan melayang di atas mistar
60
Tujuan latihan adalah untuk mempelajari teknik lompat
tinggi gaya flop dengan sistematis. Adapun tahap-tahapnya
sebagai berikut:
1) Berlari melengkung
Tahap ini bertujuan untuk merasakan kecondongan ke
dalam dan irama awalan. Pada tahap ini yang harus dilakukan
siswa adalah berlarilah mengikuti angka delapan, cepat tetapi
terkontrol, tambahkan kecepatan bila memasuki tiap belokan.
Pembelajaran ini dapat divariasikan dengan mengangkat lutut
tinggi dengan frekuensi cepat.
61
3) Lompat Gaya Gunting (Scots)
Tahap ini bertujuan untuk memperbaiki
tolakkan/menumpu vertical. Pada tahap ini yang harus
diperhatikan gunakan ancang-ancang lurus dan lengkung,
hentakkan kaki tumpu segaris dengan awalan, serta naikkan
ketinggian mistar terus-menerus. Yang harus diperhatikan pada
saat ini adalah mendarat dalam posisi berdiri.
62
Tahap ini bertujuan untuk memperbaiki irama dari
langkah-langkah terakhir. Pada tahap ini yang harus diperhatikan
adalah beri tanda sebuah lengkungan dan titik awalan, gunakan
awalan lutut tinggi dengan 3, 5, dan 7 langkah, serta gunakan
frekuensi langkah tinggi dan jangan menurunkan titik berat
badan dalam masa persiapan menolak.
63
4. Latihan Teknik Lempar
a. Latihan Teknik Tolak Peluru
Tahap ini bertujuan untuk mempelajari keterampilan gerak
tolak peluru dengan sistematis. Adapun tahap-tahapnya sebagai
berikut:
1) Perkenalan terhadap berat peluru
Latihan teknik ini bertujuan untuk merasakan beratnya
peluru dan teknik menolak peluru. Pada latihan ini, perlu
memperkenalkan peluru, cara memgang, dan pengamanan
peluru. Pelurusan tangan lambat-lambat atau mendorong peluru
ke atas, memainkan peluru dengan jari-jari tangan (1); tolakkan
peluru atas kepala ke depan (2); tolakkan peluru atas kepala ke
belakang (3)..
64
melangkah ke depan, dan pelihara kontak dengan tanah
dilanjutkan tolakkan peluru ke atas depan.
65
Pada tahap ini yang perlu diperhatikan di dalam mengajar adalah
putar bahu menjauhi arah tolakkan.
Gambar 91.Latihan meluncur berteman dan tanpa teman di atas garis lurus
66
6) Urutan Gerak Keseluruhan
Latihan teknik ini bertujuan untuk merangkai tahap-tahap
ke dalam suatu gerakan menolak yang sempurna. Pada tahap ini
yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran adalah dilakukan
dengan dan tanpa guru, dengan mengontrol dan mengoreksi
posisi power (power position), selanjutnya lakukan denga beban
peluru yang beratnya berbeda-beda.
67
dan tancapkan lembing sejauh 3 – 4 m dan ditambah jaraknya
menjadi 7 – 8 m.
68
Tahap ini bertujuan untuk memperkenalkan langkah
impuls dan rangkaian gerak dengan posisi power (power
position). Pada tahap ini yan perlu diperhatikan dalam
pembelajaran adalah mulailah dengan kaki kanan dan lembing
ditarik ke belakang, melangkahlah dengan kaki kiri dan
doronglah ke langkah impuls (kaki kanan) dan mendarat cepat
satu sesuadah yang lain dan diteruskan dengan lemparan.
69
Gambar 96. Latihan Lempar dengan Irama lima langkah.
5) Lari Awalan dan Penarikan Lembing ke belakang
Latihan teknik ini bertujuan untuk memperkenalkan
penarikan lembing dan diimbangi dengan lari awalan dan lari
irama lima langkah. Pada latihan ini yang perlu menjadikan titik
perhatian dalam mengajar adalah berlatihlah dengan menarik
lembing dengan berjalan selanjutnya dengan berlari kpelan-
pelan, gunakan titik pengamatan dari samping an belakang guna
mengontrol posisi lembing, dan tetapkan lari awalan lari dengan
tanda start dan tanda antara lima langkah irama.
70
Gambar 98.Gerakan lempar dari tahap awal sampai akhir lempar.
71
Latihan teknikini bertujuan untuk belajar melempar lurus
dari suatu gerak pecepatan memutar. Pada tahap ini yang harus
diperhatikan dalam pembelajaran adalah, mulailah dengan kaki
parallel (1) atau posisi kangkan (2). Selanjutnya memutar ke
belakang, menggunakan kaki untuk percepatan, berhenti
memutar dan melempar. Pada tahap ini dapat menggunakan alat
yang lain (ring, bola medis ringan) dan melempar ke sasaran.
Gambar 100.Lempar posisi parallel (a) dan Posisi kaki muka belakang/
kangkang (b).
72
Gambar 101.Lempar Berdiri dari Posisi Menyamping
73
adalah mulailah dari luar lingkaran menghadap ke arah lemparan
dengan cakram di belakang badan, melangkahlah masuk lingkaran
dengan putaran kaki kiri ke dalam, serta lanjutkan dengan berputar ke
depan pada kaki kiri, teruskan dengan kaki kanan aktif ke dalam posisi
power, dan lempar.
74
5. Latihan Fisik
Tujuan latihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
fisik/biomorik siswa/atlet dalam menghadapi suatu kegiatan latihan
atau perlombaan, sehingga siswa/atlet mampu mengikuti kegiatan
tersebut dengan efektif dan efisien dan tanpa terjadinya suatu cidera
pada dirinya.
Ada beberapa bentuk latihan fisik yaitu latihan dayatahan,
kecepatan, kekuatan, dan fleksibilitas/kelenturan, adapun bentuk
latihannya sebagai berikut:
a. Latihan dayatahan
Latihandayatahan dibagi menjadi 2 yaitu latihan dayatahan
kardiovaskuler dan dayatahan otot. Bentuk latihan untuk
meningkatkan dayatahan adalah seperti berikut :
1) Latihan Dayatahan Kardiovaskuler
a) Lari Fartlek.
Latihan fartlek atau speed play diciptakan oleh Gotta
Roamer dari Swedia. Pengertian fartlek adalah suatu sistem
latihan dayatahanmaksudnya adalah untuk membangun,
mengembalikan atau memelihara kondisi tubuh seseorang
sehingga sangat baik bagi semua cabang olahraga terutama
cabang olahraga yang memerlukan dayatahan tubuh.
Fartlek sebaiknya dilakukan di alam terbuka yang
terdapat bukit-bukit semak belukar, selokan-selokan untuk
dilompati, tanah berpasir, tanah rumput, tanah lembek, dan
sebagainya, bukan di alam yang rata dan yang
pemandangannya membosankan.
Adapun cara melakukan fartlek biasanya dimulai dengan
lari-lari lambat yang kemudian divariasi dengan sprint-sprint
pendek yang intensif dan dengan lari jarakmenengah dengan
kecepatan konstan yang cukup tinggi.
75
Variasi tempo lari ini bisa dimainkan oleh atlet tergantung
dari kondisi atlet apabila terasa lelah boleh lari pelan-pelan
bahkan boleh berjalan. Setelah merasa kuat lagi bisa lari lagi
atau sprint dan sebagainya. Oleh karena itu, sistem latihan ini
disebut dengan fartlek yang artinya bermain-main dengan
kecepatan.
76
turun (40-80) m, lari-lari dengan variasi yang berganti-ganti
seperti diselingi dengan jalan sewaktu-waktu.
77
penting, tidak saja bagi atlet sprint tetapi juga bagi pelari
400-600 meter, juga untuk pelari jarak 5.000 meter.
b. Latihan kecepatan
Tabel Pedoman Latihan kecepatan
Sasaran Sistem energi/metode Waktu/intensitas
Akselerasi & Anaerobik alaktik 5/6 detik
Maksimal Repetisi Maksimal /100%
Dayatahan Anaerobik laktik 7 – 60 detik
kecepatan Repetisi, interval 90 – 100%
(Ria Lumintuarso, 2006)
a). Kecepatan Reaksi
kecepatan reaksi perlu dilatihkan bagi anak-anak, sehingga anak
memiliki pondasi yang baik. Kecepatan reaksi dapat diberikan
dalam berbagai posisi dan dengan rangsang/signal/aba-aba baik
secara visual (pandangan), sentuhan, dan suara.
78
c). Dayatahan Kecepatan
Gambar Sit up
Cara melakukan gerakan:
Gerakan badan tegak, kaki selebar bahu, kemudian lutut
dibengkokkan dan dan punggung lurus, tetapi pantat jangan
sampai menyentuh tumit (half squats). Sebab jika hal ini terjadi,
79
akan mengakibatkan sakit pada pinggang atau cedera pada
tulang rawan lutut akibat menyangga beban yang terlalu berat.
b) Push Up
Gambar Push Up
Cara Melakukan gerakan:
Posisi badan tengkurap, badan dan tungkai lurus, menumpu
pada tangan dan ujung kaki, lengan dalam kondisi lurus.
Gerakan adalah turun naiknya lengan atas dan bawah, atau
gerakan terjadi karena tekuk dan lurusnya siku. Perlu
diperhatikan yang bergerak adalah siku bukan pantat.
c) Squats
Gambar Squats
Cara melakukan gerakan:
80
Berdiri dalam posisi tegak, kaki sejajar dengan bahu atau sedikit
dibuka. Gerakan adalah turun naiknya badan, dimana siku tidak
bergerak, tetapi dari pinggul yang naik turun. Perlu diperhatikan
dalam melakukan gerakan badan selalu dalam kondisi tegak.
d) Chinnies
Gambar Chinnies
Cara melakukan gerakan:
Posisi badan terlentang, lutut ditekuk, tangan memegang
dibekang telinga. Gerakan adalah membawa badan bagian atas
kedepan samping/silang, dimana siku kanan menyentuh lutut
kiri dan sebaliknya. Perlu diperhatikan badan dalam posisi
tegak, tidak boleh membungkuk.
e) Dips
Gambar Dips
81
Cara melakukan gerakan:
Posisi menumpu dengan lengan dibelakang badan, posisi
tangan menghadap kedepan, badan tegak, kaki lurus, bertumpu
pada tumit. Gerakan adalah berporos pada siku, yaitu gerak
tekuk dan lurs lengan. Perlu diperhatikan sering terjadi
kesalahan yang bergerak adalah naik turunnya pinggul.
f) Squat jump
g) Leg raise
82
Gambar Leg raise
Cara melakukan gerakan:
Posisi awal terlentang, menumpu dengan lengan bawah
dibelakang badan dan pantan, tungkai lurus. Gerakan dengan
mengayun kaki keatas bawah dan posisi tungkai lurus.
h) Back up
Gambar Back up
Cara melakukan gerakan:
Posisi awal badan tengkurap lurus. Gerakan pada badan bagian
atas bergerak turun naik.
83
Gambar Contoh latihan sirkuit
Cara melakukan gerakan:
Jumlah set 1 – 5
Waktu istirahat per pos 30 detik – 1.5 menit
Waktu pelaksanaan per pos 15 detik – 45 detik
Istirahat per set 2 menit – 5 menit.
d. Latihan Koordinasi
Gambar
b). Kena Pantat
Gambar
84
c). Luruskan Kaki
Gambar
Gambar
85
86
PEDOMAN PELAKSANAAN LOMBA
KIDS ATHLETICS
Penilaian.
Ranking dilakukan berdasarkan waktu: Tim pemenang adalah tim yang paling
cepat menyelesaikan lari di atas.
Satu kali lari dapat dilakukan oleh sejumlah tim bersamaan tergantung dari
jumlah tim dan ketersediaan panitia.
Peralatan:
Setiap lintasan perlu disediakan peralatan sebagai berikut:
1. 1 stopwatch
2. 1 kartu event/pos.
87
3. 4 gawang (tinggi 50 cm, dan jarak 6 meter antar gawang)
4. 2 tanda/tongkat berbendera
5. 1 gelang estafet
Gambar 1
88
Lomba diselesaikan setelah anggota regu terakhir meloncat dan mendarat serta
diberi tanda pada pendaratannya.
Gerakan ini dilakukan dua kali, dan hasil terbaik yang digunakan.
Penilaian.
Setiap anggota tim berlomba, dan jumlah jarak yang dicapai oleh 4 peserta
anggota tim adalah hasilnya.
Pengukuran dilakukan sampai pada 1 cm.
Peralatan:
Setiap tim memerlukan peralatan sebagai berikut:
1. 1 meteran
2. Alat penanda.
3. 1 kartu lomba.
Gambar 2.
89
3. Lempar Lembing Anak (Turbo Throw)
Prosedur:
Lempar lembing anak-anak diawali dengan awalan 5 meter, Setelah melakukan
awalan pendek peserta melempar lembing anak ke area lemparan dengan
dibatasi garis lempar. Setiap peserta melakukan dua lemparan.
Keamanan:
Karena keamanan cukup rawan dalam lempar lembing maka hanya petugas
yang boleh berada di area pendaratan lemparan.
Sangat terlarang melempar balik lembing ke arah batas garis lempar. .
Penilaian :
Setiap lemparan diukur dengan memberi tanda yang ditarik 90 derajad kearah
garis batas lempar dan dicatat per interval 25 cm. Bila lembing jatuh
diantara/tengah garis 25 cm maka dibulatkan ke atas. Jumlah jarak terbaik dari
dua lemparan masing-masing anggota tim merupakan hasil prestasi tim.
Peralatan :
Peralatan yang diperlukan:
1. 2 lembing anak (Lembing Turbo)
2. Garis ukur yang telah dikalibrasi dengan meteran.
3. Kartu lomba.
90
Gambar 3.
Prosedur:
Keliling lintasan sekitar 80 meter yang dibagi menjadi area lari/sprint, lari
gawang, dan slalom (perhatikan gambar). Gelang estafet digunakan sebagai alat
perpindahan. Setiap peserta harus memulai rangkaian aktivitas dengan
melakukan roll depan atau samping di atas matras.
Setiap peserta harus melakukan aktivitas sepanjang lintasan secara lengkap dan
memberikan gelang kepada peserta selanjutnya. Sekali start dapat dilakukan
sampai enam tim bersama-sama.
Penilaian:
Rangking dilakukan dengan melihat catatan waktu yang dicapai oleh setiap
tim/regu. Demikian juga dengan tim/regu selanjutnya, sesuai dengan rangking
waktu.
91
Peralatan:
Peralatan yang dibutuhkan:
1. 9 gawang.
2. 10 tongkat/tiang slalom (jarak 1 m tiap tiang)
3. 3 busa/matras
4. Sekitar 30 kerucut/tanda.
5. 1 stopwatch
6. 1 Kartu lomba.
Gambar 4.
92
WASIT DAN PETUGAS LAPANGAN:
Pensekoran
1. Untuk setiap even/nomor lomba sekor diberikan berdasarkan
rangking/urutan hasil yang dicapai seluru peserta.
2. Nilai tertinggi diberikan pada group yang mencapai waktu tercepat/ sekor
terbesar.
Penentuan Pemenang/ Juara
1. Juara I, II, dan III diberikan pada group yang memperoleh nilai tertinggi
dari 4 nomor lomba
2. Tidak dilakukan pemberianjuara untuk nomor perorangan
93
2. Lompat jauh (menolak bebas tanpa menggunakan balok tumpu) putra dan
putri
3. Lempar bola rounder berat 300 gram putra dan putri.
Penentuan juara:
1. Juara ditentukan dengan menjumlahkan 3 sekor perlombaan.
2. Juara terdiri dari putra dan putri
3. Juara umum ditentukan dengan menambahkan sekor total dalam Kid’s
athletik (nomor lomba) dengan sekor total tri lomba putra dan putri.
94
Lampiran 2:
BLANGKO 1.
Kanga Escape
95
BLANGKO 2.
Frog Jump
96
BLANGKO 3.
LEMPAR Turbo
BLANGKO 4.
97
FORMULA 1
TIM WAKTU
98
Urutan Tim
Tim dengan Nilai Total Terbanyak sebagai Juara.
Scoreboard
Panitia,
99
1. Koordinator/Meeting Direector : 1 orang
2. Wakil Meeting Director : 1 orang
3. Pencatat Hasil Umum/score board : 2 orang
4. Petugas Pos : 4 pos @ 2 orang = jumlah 8 orang
5. Pemandu tim : sejumlah tim
6. Anouncer : 1 orang
7. Peralatan : 3 orang
-------
100
DAFTAR PUSTAKA
101