Anda di halaman 1dari 9

Nama : A.

Utami Junaidi
Kelas : B Alih Jenjang
NIM : 452 18 066

Tugas

1. Definisi dan konsep E-commerce.


Jawab:
Definisi
E-commerce dapat didefinisikan dari beberapa perspektif:
- Komunikasi: E-commerce adalah pengiriman barang, jasa, informasi, atau pembayaran
melalui jaringan komputer atau sarana electronik lainnya.
- Perdagangan: E-commerce adalah penyediaan sarana untuk membeli dan menjual
produk, jasa, dan informasi melalui Internet atau fasilitas online lainnya.
- Proses Bisnis: E-commerce menjalankan proses bisnis secara elektronik melalui jaringan
elektronik, menggantikan proses bisnis fisik dengan informasi.
- Layanan: E-commerce adalah suatu alat yang mewujudkan keinginan dari pemerintah,
perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya pelayanan/operasi
sekaligus meningkatkan mutu dan kecepatan layanan bagi konsumen.
- Pembelajaran: E-commerce adalah sarana pendidikan dan pelatihan online untuk
sekolah, universitas, dan organisasi lain termasuk perusahaan.
- Kolaborasi: E-commerce adalah kerangka kerja untuk kerjasama interorganisasi dan
intraorganisasi.
- Komunitas: E-commerce menyediakan tempat berkumpul (mangkal) bagi anggota suatu
masyarakat untuk belajar, mencari informasi, melakukan transaksi, dan berkolaborasi

Konsep E- Commerce
- Automation: Otomasi bisnis proses sebagai pengganti proses manual (konsep “enterprise
resource planning”)
- Streamlining / Integration: Proses yang terintegrasi untuk mencapai hasil yang efisien
dan efektif (konsep “just in time”).
- Publishing: Kemudahan berkomunikasi dan berpromosi untuk produk dan jasa yang
diperdagangkan (konsep “electronic cataloging”)
- Interaction: Pertukaran informasi/data antar pelaku bisnis dengan meminimalisasikan
human error (konsep “electronic data interchange”)
- Transaction: Kesepakatan dua pelaku bisnis untuk bertransaksi dengan melibatkan
institusi lain sebagai fungsi pembayar (konsep “electronic payment”)

2. E-commerce versus E-Business.


Jawab:
Perbedaan E-commerce VS E-Business
 E-business memiliki jangkauan yang lebih luas jika dibandingkan dengan e-commerce,
meliputi modal, SDM (sumber daya manusia), segala proses pemasaran produk dan jasa
hingga setiap resiko yang muncul didalamnya setelah pembelian barang maupun jasa.
Sedang e-commerce, hanya sebatas pada proses jual-beli jasa atau produk melalui
jaringan internet dalam wadah situs atau web saja.
 E-commerce hanya menjalankan tugasnya sebagai media transaksi jual-beli secara online
saja, sedang e-business lebih ke arah edukasi dan juga menjaga agar pelanggan paham
lebih banyak tentang manfaat dari sebuah produk maupun jasa yang didapat dari sebuah
transakasi online.
 E-commerce hanyalah satu bagian kecil saja dari e-business,sebab e-business merupakan
sebuah sistem yang lengkap dan terdiri dari banyak bagian yang menunjang jalannya
sebuah bisnis terutama yang dijalankan melalui jaringan internet.
 Jika e-commerce hanya memerlukan sistem pemasaran termasuk spesifikasi dan juga
analisis dalam segi penjualan saja, tetapi e-business lebih kompleks yang menyasar setiap
bagian dari hulu hingga hilir sebuah bisnis.
 E-commerce pun juga dapat iktakan sebagai sebuah kegiatan dalam menarik siapapun
termasuk setiap pelanggan, suplier maupun mitra untuk membeli maupun menjual barang
dan jasa secara online. Sedangkan e-business bergerak dari awal, mulai dari perencanaan
proses produksi, manajemen resiko, pengembangan sebuah produk maupun jasa,
manajemen keuangan sebuah organisasi maupun perusahaan.

Pada dasarnya e- commerce digambarkan sebagai sebuah kegiatan yang menggunakan


internet dan juga Web dalam sebuah transaksi bisnis. Secara formal, kegiatan digital ini
memungkinkan adanya sebuah transaksi komersial yang melibatkan perusahaan atau
organisasi dengan individu.
Sedangkan E-business merupakan sebuah proses bisnis secara digital yang tak hanya
mewadahi setiap proses transaksi yang terjadi namun juga memberikan edukasi juga
informasi dari dalam sebuah perusahaan dengan sistem informasi dan kontrol yang handal.
Sehingga, apabila terjadi adanya sebuah pertukaran nilai, E-business sangat mungkin
menjadi sebuah e commerce.

3. E-commerce murni versus Partial E-commerce.


Jawab:
Pure E-Commerce/murni adalah suatu sistem transaksi yang dilakukan secara online.
Perusahaan yang menggunakan pure e-commerce biasanya tidak memilikin kantor ‘fisik’.
Tapi ada juga yang mempunyai kantor,bedanya kantornya hanya digunakan untuk mengatur
akses online, bukan menjadi sarana transaksi. Dalam transaksi online,pembayaran dilakukan
melalui rekening ataupun paypal.
Partial E-commerce merupakan transaksi yang dilakukan secara online atau di dunia maya
dan dilakukan secara offline di dunia nyata. Jadi transaksi elektronik sebagian
menggabungkan segala aktifitas yang ada melalui dalam transaksi online untuk
mempermudah menjangkau pelanggan.

4. E-commerce berbasis internet dan non internet.


Jawab:
e-commerce merupakan singkatan dari electronic commerce yang secara sederhana dapat
didefinisikan sebagai mekanisme transaksi jual dan beli dengan menggunakan fasilitas
internet sebagai media komunikasi. Karena memakai fasilitas internet, tentu ada beberapa
perbedaan yang terjadi dengan perdagangan secara konvensional, mulai dari tempat jualan,
jenis produk, hingga juga proses pembayaran. Perbedaan kedua jenis perdagangan tersebut
dapat diuraikan berikut ini.
- Tempat Usaha
Perdagangan konvensional: terdapat kantor, bangunan, ruko, dan pasar.
Perdagangan e-commerce: tempat berupa alamat situs (website), laman, portal, blog,
toko online.
- Produk
Perdagangan konvensional: berwujud (semua produk).
Perdagangan e-commerce: berwujud dan tak berwujud, namun tidak semua jenis produk
bisa diperdagangkan karena terkendala pengiriman.

- Tempat Transaksi
Perdagangan konvensional: lokasi geografis.
Perdagangan e-commerce: virtual (tidak diketahui lokasinya)
- Pembayaran
Perdagangan konvensional: cash, transfer bank, dan kartu kredit.
Perdagangan e-commerce: kartu kredit, online banking, dan electronic money
- Pemasaran
Perdagangan konvensional: pemasaran langsung.
Perdagangan e-commerce: online marketing
- Gudang
Perdagangan konvensional: berbentuk fisik bangunan.
Perdagangan e-commerce: berbentuk virtual dan tidak memerlukan gudang
- Penyerahan Barang
Perdagangan konvensional: diantar atau diambil langsung.
Perdagangan e-commerce: diantar (offline), secara online
- Customer Service / Layanan Pelanggan
Perdagangan konvensional: kunjungan (langsung).
Perdagangan e-commerce: offline atau online technical support

5. Kegiatan pada E-commerce.


Jawab:
Ada tujuh jenis dasar e-commerce atau bentuk bisnis e-commerce dengan karakteristik
berbeda:
- Business-to-Business (B2B)
B2B e-commerce meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa yang dilakukan
antar perusahaan. Produsen dan pedagang tradisional biasanya menggunakan jenis e-
commerce ini.
- Business-to-Consumer (B2C)
B2C adalah jenis e-commerce antara perusahaan dan konsumen akhir. Hal ini sesuai
dengan bagian ritel dari e-commerce yang biasa dioperasikan oleh perdagangan ritel
tradisional. Jenis ini bisa lebih mudah dan dinamis, namun juga lebih menyebar secara
tak merata atau bahkan bisa terhenti.
- Consumer-to-Consumer (C2C)
C2C merupakan jenis e-commerce yang meliputi semua transaksi elektronik barang atau
jasa antar konsumen. Umumnya transaksi ini dilakukan melalui pihak ketiga yang
menyediakan platform online untuk melakukan transaksi tersebut.
- Consumer-to-Business (C2B)
C2B adalah jenis e-commerce dengan pembalikan utuh dari transaksi pertukaran atau
jual beli barang secara tradisional. Jenis e-commerce ini sangat umum dalam proyek
dengan dasar multi sumber daya. Sekelompok besar individu menyediakan layanan jasa
atau produk mereka bagi perusahaan yang mencari jasa atau produk tersebut.
- Business-to-Administration (B2A)
B2A adalah jenis e-commerce yang mencakup semua transaksi yang dilakukan secara
online antara perusahaan dan administrasi publik. Jenis e-commerce ini melibatkan
banyak layanan, khususnya di bidang-bidang seperti fiskal, jaminan sosial,
ketenagakerjaan, dokumen hukum dan register, dan lainnya. Jenis e-commerce ini telah
meningkat dalam beberapa tahun terakhir dengan investasi yang dibuat melalui e-
government atau pihak pemerintah.
- Consumer-to-Administration (C2A)
Jenis C2A meliputi semua transaksi elektronik yang dilakukan antara individu dan
administrasi publik. Contoh area yang menggunakan jenis e-commerce ini adalah:
o Pendidikan – penyebaran informasi, proses pembelajaran jarak jauh, dan lainnya
o Jamsostek – penyebaran informasi, pembayaran, dan lainnya
o Pajak – pengajuan pajak, pembayaran pajak, dan lainnya
o Kesehatan – janji pertemuan, informasi mengenai penyakit, pembayaran layanan
kesehatan dan lainnya
- Online-to-Offline (O2O)
O2O adalah jenis e-commerce yang menarik pelanggan dari saluran online untuk toko
fisik. O2O mengidentifiaksikan pelanggan di bidang online seperti email dan iklan
internet, kemudian menggunakan berbagai alat dan pendekatan untuk menarik pelanggan
agar meninggalkan lingkup online. Contohnya, sebuah pusat kebugaran tidak akan bisa
didirikan di ruang tamu rumah Anda, namun dengan menggunakan layanan O2O yang
disediakan perusahaan seperti Groupon Inc, pusat kebugaran tersebut bisa menyalurkan
bisnis offline nya menjadi online.

Adapun kegiatan yang berhubungan dengan E-commerce.


- Perdagangan online melalui world wide web (PC-Personal Computer) merupakan
contoh yang paling gampang dan umum diketahui orang.
- Transaksi online bisnis antar perusahaan.
- Internet banking yang saat ini sedang berkembang di Indonesia, dimana kita nanti bisa
mengecek lewat internet berapa saldo kita, mengganti nomor PIN ATM kita, transfer
antar rekening, dan berbagai macam kemudahan sistem pembayaran tagihan lainnya.
Semua itu dikembangkan tidak lain hanya untuk memudahkan manusia dalam
menjalankan aktivitas sehari-harinya yang semakin padat dan sibuk.
- TV interaktif dimana melalui televisi kita biasa melihat jadwal acara secara interaktif,
internet lewat TV, dan akses web lewat TV. Sedah lebih dari delapan juta orangdi eropa
telah memiliki akses ITV( Interaktive Television) ini. Dan diperkirakan pada tahun 2003,
jumlah ini akan bertambah menjadi 40 juta pelanggan.
- WAP ( Wirless Application Protocol) juga menjadi trend yang tak kalah menarik
dikalangan sistem belanja online. Bayangkan saja, hanya dengan handphone yang
kemana saja selalu kita bawa ke mana-mana, kita dapat melakukan segala macam
transaksi yang kita inginkan. Mulai dari pembelian tiket pesawat terbang, memesan
makanan direstoran dan sebagainya. Semua itu hanya dilakukan dalam sekejap adn tidak
mengharuskan Anda duduk didepan komputer yang terhubung dengan internet. Bisa-
bisa, berdasarkan fakta yang menunjukkkan bahwa penetrasi PC yang terhubung ke
internet masih kecil dan biaya yang dibutuhkan masih relatif lebih mahal, maka telepon
selular akan menjadi sarana sistem belanja online yang relatif lebih murah dan efisien
jika dibandingkan dengan PC.
6. Keuntungan dan kerugian E-commerce.
Jawab:
Keuntungannya:
- Tidak Ada Batasan Geografis
Memiliki toko fisik artinya Anda akan terbatas pada wilayah tertentu. Dengan memiliki
website e-commerce, Anda dapat menjangkau siapapun dan di mana pun, tanpa adanya
batasan geografis. Selain itu, semakin maraknya perangkat mobile juga memungkinkan
Anda untuk menjangkau lebih banyak calon konsumen.
- Mendapatkan Konsumen Baru Via Mesin Pencari
Banyak orang yang melakukan riset sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian.
Perilaku ini dilakukan karena mereka ingin memastikan bahwa produk yang akan
dibelinya nanti memiliki kualitas yang baik, sehingga tidak mengherankan jika banyak
dari mereka yang mendarat di website e-commerce yang belum pernah mereka kunjungi
sebelumnya.
- Biaya Lebih Terjangkau
Salah satu aspek yang menonjol pada bisnis e-commerce adalah harga yang lebih murah.
Hal ini bisa terjadi karena bisnis e-commerce tidak membutuhkan toko fisik. Dengan
kata lain, Anda dapat menghemat biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membangun
ataupun menyewa toko.
- Mencari Produk Lebih Cepat
Dengan adanya toko online atau e-commerce ini, pelanggan Anda tidak perlu lagi
mengelilingi toko hanya untuk mencari produk yang mereka inginkan. Hanya dengan
menuliskan nama produk tersebut di kotak pencarian, mencari produk yang spesifik
bukan lagi menjadi masalah.
- Menghemat Waktu
Terkadang, banyak orang yang rela melakukan perjalanan jauh hanya untuk membeli
produk di toko fisik tertentu. Alasannya bisa berbagai macam, namun alasan yang paling
umum mengenai hal ini adalah produk tersebut tidak bisa ditemukan di tempat lain.
Dengan adanya e-commerce, mereka dapat mengunjungi toko yang sama secara virtual
hanya dengan beberapa klik saja.
- Memberikan Perbandingan Harga
E-commerce biasanya juga memberikan fasilitas perbandingan harga, sehingga para
konsumen dapat menemukan harga terbaik untuk produk yang sama. Saat ini juga
banyak tersedia situs-situs yang menampilkan harga dari berbagai marketplace. Hal ini
akan memudahkan Anda dalam menentukan strategi penetapan harga nantinya.
- Buka Sepanjang Waktu
Situs e-commerce dapat berjalan sepanjang waktu, 7 hari 24 jam sepanjang tahun. Hal
ini jelas menguntungkan Anda, karena konsumen Anda dapat memesan barang kapan
saja. Meskipun beroperasi 24/7, Anda tidak perlu memantau e-commerce Anda seharian
penuh, karena e-commerce sudah dilengkapi dengan sistem khusus yang dapat menerima
pembelian secara otomatis, dan Anda pun akan menerima pemberitahuan secara
realtime.
- Memudahkan Komunikasi Bisnis
Dengan memanfaatkan cookies ataupun informasi yang diberikan konsumen di formulir
berlangganan, Anda dapat mengakses banyak informasi mengenai konsumen Anda. Hal
ini akan memudahkan Anda untuk menyampaikan pesan yang relevan kepada mereka.
Kerugiannya:
- Segala jenis penipuan masih banyak tersebar
- Pembeli tidak dapat melihat kondisi fisik pada barang
- Tidak adanya jaminan kualitas produk
- Kehilangan kesempatan bisnis karena ganguan pelayanan seperti listrik yang tiba-tiba
padam
- Hacking atau peretasan pada sebuah situs

7. Resiko E-commerce.
Jawab:
- Risiko Finansial, yaitu kemungkinan kerugian keuangan (contoh: bagaimana kalau
setelah saya transfer barang tidak dikirim?).
- Risiko Sosial, yaitu kemungkinan kerugian yang berhubungan dengan pengaruh nilai-
nilai sosial maupun pandangan dari teman atau keluarga (contoh: bagaimana kalau saya
dianggap enggak gaul kalau belanja online?).
- Risiko Waktu, yaitu kemungkinan merasa rugi waktu karena proses pembelian online
(contoh: bagaimana kalau barang yang saya butuhkan terlambat tiba di tempat?).
- Risiko Kinerja, yaitu kemungkinan produk atau layanan tidak sesuai dengan yang
diharapkan (contoh: bagaimana kalau produk ternyata tidak sesuai dengan gambar di
situs web?).
- Risiko Fisik, yaitu kemungkinan kerugian secara fisik (contoh: bagaimana kalau proses
pembelian online ini membuat saya lelah karena prosesnya yang ribet?).
- Risiko Psikologis, yaitu kemungkinan merasa tidak nyaman secara psikologis (misalnya:
merasa tidak nyaman karena tidak bertemu dengan penjual).
- Risiko Privacy, yaitu kemungkinan kerugian karena penyalahgunaan informasi personal
oleh toko online.
- Risiko Security, yaitu kemungkinan kerugian karena penyalahgunaan informasi personal
oleh pihak ketiga (seperti payment gateway, dll).

Anda mungkin juga menyukai