Oleh:
Madyunin
Widyaiswara Madya
2014
1
PENGUKURAN KEBUTUHAN PELATIHAN
2
Mealui Pelatihan dapat mengurangi kesenjangan, jika tidak dapat
menghilangkan, maka dengan melengkapi pengetahuan dan keterampilan peserta
dan serta mendorong mereka untuk mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan mereka. Data atau survey tentang keadaan saat ini sangat penting
untuk evaluasi di bagian akhir dari siklus pelatihan. Ini harus dijadikan sebagai data
dasar. Berikut ini adalah beberapa teknik untuk mendapatkan data tersebut. Teknik
ini dapat diterapkan secara terpisah atau dengan kombinasi.
TNA juga merupakan proses pengumpulan informasi tentang kebutuhan
organisasi/perorangan yang tersurat maupun tersirat yang dapat dipenuhi dengan
melakukan pelatihan. Kebutuhan kinerja yang tidak memenuhi standar saat ini bisa
terjadi. Jika demikian, ini berarti bahwa ada cara yang tertentu atau terbaik untuk
melakukan berbagai tugas pekerjaan . Proses TNA membantu pelatih dan orang
yang meminta kebutuhan pelatihan untuk menentukan pelatihan atau kekurangan
kinerja. Penilaian bisa formal (menggunakan survei dan teknik wawancara) maupun
informal (mengajukan beberapa pertanyaan dari mereka yang terlibat).
3
Berikut ini merupakan contoh lain yang menyebabkan suatu inerja tidak dapat
tercapai seperti yang distandarkan/yang diinginkan :
∼ Kurangnya keterampilan atau pengetahuan, atau pengalaman
∼ Tidak memiliki peralatan yang tepat atau sumber daya
∼ Tidak didorong oleh para manajer dan rekan untuk melakukan hal yang benar
∼ Tidak ada standar atau harapan yang ditetapkan dan dikomunikasikan
∼ kondisi semangat kerja jelek .
Mengapa
Melakukan pelatihan: untuk mengetahui kekurangan kinerja untuk kebutuhan
kerja dan pastikan manfaat melakukan pelatihan lebih besar dari masalah yang
disebabkan oleh kekurangan kinerja. Untuk menjawab pertanyaan ini dilakukan dua
jenis analisis:
(1) Bandingkan Analisis Kebutuhan dan keinginan.
(2) Analisis kelayakan.
4
Siapa
Terlibat dalam pelatihan: melibatkan pihak-pihak yang tepat untuk
memecahkan kekurangan/masalah. Melakukan Analisis populasi sasaran untuk
belajar sebanyak mungkin tentang orang-orang yang terlibat dalam
kekurangan/masalah dan bagaimana untuk menyesuaikan program pelatihan untuk
menangkap kepentingan mereka.
Bagaimana
Dapatkah kekurangan kinerja diperbaiki: pelatihan dapat memperbaiki
kekurangan kinerja atau menyarankan perbaikan lain jika pelatihan tidak tepat?
Melakukan Sebuah performance analysis untuk mengidentifikasi keterampilan apa
yang kurang dan harus diperbaiki melalui pelatihan.
Apa
Apakah ada cara terbaik untuk melakukan: ada cara yang lebih baik atau lebih
tepat untuk melakukan tugas agar mendapatkan hasil terbaik. Apakah standar
kinerja pekerjaan yang ditetapkan oleh organisasi? Apakah Ada peraturan
pemerintah yang perlu dipertimbangkan ketika menyelesaikan tugas dengan cara
yang diperlukan? Melakukan Analisis job/tugas untuk mengidentifikasi cara terbaik
untuk jalan keluarnya.
Kapan
Pelatihan akan berlangsung: waktu terbaik untuk memberikan pelatihan karena
kehadiran pada pelatihan dapat mempengaruhi siklus kerja, hari libur, dan
sebagainya.
5
Langkah 1 : Identifikasi Masalah Dan Kebu
Kebutuhan
AKIBAT (-)
MASALAH
UTAMA (-)
MASALAH MASALAH
POKOK 1 POKOK 2
6
Teknik mengidentifikasi masalah dengan metode analisis menggunakan pohon
masalah , ini untuk aplikasi dalam tataran kegiatan usaha di bidang perikanan,
misalnya Budiadaya “Pembesaran Lele” dapat dilihat sebagai berikut :
Masalah utama merupakan masalah atau kinerja budidaya perikanan tidak dapat
dicapai sesuai standar yang telah ditetapkan (misal : tingkat produktivitas per
kolam dalam satu siklus masih dibawah standar produksi yang ditetapkan).
Masalah Pokok, merupakan permasalahan yang menjadi penyebab tidak
tercapainya tingkat produktivitas kolam tersebut per siklus budidaya. Masalah pokok
ini dapat di telusuri dengan mengididentifikasi semua factor produksi yang terlibat
atau berkontribusi dalam proses produksi pembesaran ikan lele, misalnya factor
kualitas benih, pakan, kualitas air dan lain lain.
Sub Masalah Pokok, merupakan indicator penyusun masalah pokok yang
berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap kondisi/keadaan /
ferforma factor produksi yang sudah distandarkan. Dalam hal ini misalnya Untuk
masalah pokok “Benih” misalnya dengan sub poko masalah : kualitas benih rendah,
tingkat kematian benih tinggi, pertumbuhan benih tidak seragam dan lain
sebagainya.
Akibat , merupakan dampak yang disebabkan oleh masalah utama. Akibat yang
ditimbulkan dari masalah utama dalam hal ini adalah meruginya usaha budidaya
pembesaran lele .
7
populasi sasaran. Meskipun tidak ada aturan standar untuk menentukan yang ada,
populasi sasaran harus ditetapkan sesuai dengan tujuan TNA.
Survei harus menghasilkan unsur-unsur berikut dalam laporannya: subjek
pelatihan; pentingnya pelatihan, persyaratan, waktu, kelompok sasaran saat ini,
kelompok sasaran potensial, frekuensi pelatihan, dan output yang diperlukan
pelatihan.
Tabel 1 : Jenis Pengukuran Kebutuhan
Jenis Analisis Analisis Kinerja Untuk menjawab
8
Tabel 2 : Metode Pengumpulan Data
No Metode Konsep
9
Kuesioner dan hasil wawancara
Tabel berikut ini menunjukkan manfaat dan kelemahan dari metode survei.
Pemilihan metode survei harus dilakukan sesuai dengan ketersediaan waktu dan
tenaga untuk melakukan survei. Disarankan untuk menggabungkan beberapa
metode untuk secara kuantitatif dan kualitatif menganalisis hasil survei.
KAPAN
METODE MANFAAT KELEMAHAN
MENGGUNAKAN
10
Seiring dengan pemilihan responden, metode survei juga dipilih dengan
mempertimbangkan ketersediaan waktu dan tenaga. Berikut ini adalah metode
sampling yang digunakan untuk survey sosial. Namun, untuk membuatnya
sederhana, disarankan bahwa metode stratified random sampling digunakan untuk
TNA .
Metode Konsep
11
Dengan menggunakan pendekatan yang sistematis, Kita dapat memastikan bahwa
kesenjangan dalam kinerja diidentifikasi dengan benar. Biasanya hanya
kesenjangan tersebut disebabkan oleh kurangnya pengetahuan atau keterampilan
dapat ditingkatkan melalui pelatihan. Kekurangan kinerja yang terjadi karena
kurangnya motivasi, isu masalah lingkungan, atau sistem memerlukan intervensi
non-pelatihan seperti perubahan dalam proses seleksi, proses penilaian kinerja, atau
sistem penghargaan.
Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden .
Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian
dicatat/direkam Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang efisien bila
peneliti mengetahui secara pasti data/informasi apa yang dibutuhkan dan
bagaimana variabel yang menyatakan informasi yang dibutuhkan tersebut diukur.
Penting untuk “membreakdone” variable menjadi indicator pada butir
pertanyaan/kuesioner dalam penelitian dengan hati hati. Seringkali satu variabel
brakedone menjadi beberapa indicator dan selanjutnya satu indicator diuraikan
menjadi beberapa item.
12
Jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan terbuka akan sangat
bervariasi. Pengelompokkan jawaban-jawaban serupa akan menjadi suatu
pekerjaan yang tidak mudah
13
Pertanyaan-pertanyaan tertutup dapat dengan mudah dikodekan dan diolah untuk
tahap penelitian selanjutnya
Bentuk Pertanyaan
a. Pernyataan Positif
b. Pernyataan Negatif
Pertanyaan dalam kuesioner ditulis dalam bentuk PERNYATAAN bukan pertanyaan
. Pernyataan Positif : pernyataan yang jawabannya SESUAI dengan harapan peneliti
. Pernyataan Negatif : pernyataan yang jawabannya TIDAK SESUAI dengan
harapan peneliti. Misal: Jika ingin diketahui kinerja seorang pembudidaya lele .
14
bergantian, responden benar-benar membaca pernyataan-pernyataan dengan teliti
dan menjawab dengan benar
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Prinsip sifat positif diberi nilai paling besar dan sifat negatif diberi nilai paling
kecil tetap dipertahankan, demikian juga prinsip menggabungkan positif–negatif
dan negatif−positif secara bergantian
15
Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Kesalahan operasionalisasi variabel mungkin terjadi karena dimensi yang
penting luput direalisasikan menjadi butir pertanyaan dalam kuesioner Kesalahan
dapat diminimalkan dengan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner
.
Validitas
Validitas mengacu pada apakah kuesioner benar-benar dapat mengukur apa
yang ingin diukur . Sebagian besar validitas diukur secara logika (subyekif), hanya
validitas konstruk yang dapat diukur secar matematika/statistika.
Jenis Validitas
16
f. Validitas Budaya (Culture Validity)
Apakah butir-butir pernyataan dalam kuesioner sudah sesuai budaya atau kondisi
responden
Reliabilitas
Reliabilitas menyatakan derajat keandalan dan konsistensi kuesioner
Beberapa metode penghitungan reliabilitas, misalnnya:
a. Metode Test − Retest
b. Metode Test − Retest Paralel
c. Teknik Belah Dua (Split Half)
d. Analisis Diskriminan
Pada prinsipnya, semua metode perhitungan itu mengukur reliabilitas melalui
koefisien korelasi setiap butir pernyataan dengan total seluruh butir (sama dengan
Validitas Konstruk).
Referensi
Gupta, Kavita. (1 998). A Practical Guide to Needs Assessment. San Francisco, CA:
Jossey BassIPfeiffer
Kaufman, R., & Watkins, R. (1996). Mega Planning: A Framework for Integrating
Strategic Planning, Needs Assessment, Quality Management,
Benchmarking, and Reengineering. In Jones, J . E., & Biech, E. (Eds.) The
HR Handbook, Vol. 1.
17