(RPP)
A. Kompetensi Inti
(K1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
(K2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-
aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
(K3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
(K4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Memahami ketentuan thaharah
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1.1 Peserta didik mampu menjelaskan macam-macam hadas.
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui strategi active learning ini diharapkan :
a. Peserta didik mampu menjelaskan macam-macam hadas dengan benar.
E. Materi Pembelajaran
Hadas adalah suatu kondisi pada diri seseorang yang dianggap tidak suci karena
keadaan-keadaan tertentu. Hadas terbagi menjadi dua, yaitu hadas kecil (hadas agar)
dan hadas besar (hadas akbar). Keadaan yang menjadi penyebab dua hadas tersebut
berbeda sehingga cara menyucikannya pun berbeda.
1. Hadas Kecil
Hadas kecil adalah keadaan tidak suci pada diri seseorang yang dapat
disucikan dengan berwudhu atau tayamum pada keadaan tertentu. Seseorang dapat
disebut berhadas kecil apabila mengalami keadaan-keadaan berikut.
a. Keluar sesuatu dari dua jalan
Dua jalan yang dimaksud adalah qubul dan dubur. Seseorang berhadas
kecil setelah buang air kecil, buang air besar, buang angin, dan keluar sesuatu
dari dua jalan tersebut.
b. Hilang akal
Tidur merupakan salah satu keadaan yang menyebabkan seseorang
kehilangan akal atau kesadarannya. Sebagian ulama juga berpendapat bahwa
pingsan, gila dan mabuk menyebabkan seseorang berhadas kecil.
c. Bersentuhan kulit dengan lawan jenis yang bukan mahram
Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram,
baik disengaja maupun tidak menyebabkan seseorang berhadas kecil.
d. Menyentuh qubul atau dubur
Menyentuh kemaluan dengan sengaja maupun tidak menyebabkan
seseorang berhadas kecil.
2. Hadas Besar
Hadas besar adalah keadaan tidak suci dalam diri seseorang yang harus
disucikan dengan mandi wajib atau tayamum jika memenuhi syarat-syarat
tertentu. Keadaan yang menyebabkan seseorang berhadas besar sebagai berikut.
a. Berhubungan suami istri
Hubungan suami istri merupakan salah satu keadaan yang menyebabkan
seseorang berhadas besar. Mandi wajib yang dilakukan karena berhubungan
suami istri sering disebut mandi jinabah.
b. Keluar mani
Mimpi basah menyebabkan seseorang berhadas besar. Ia tidak dapat
melaksanakan beberapa ibadah sebelum bersuci terlebih dahulu untuk
menghilangkan hadas besar tersebut.
c. Haid (Menstruasi)
Haid adalah darah yang keluar dari kemaluan perempuan pada saat kondisi
sehat selama beberapa waktu tertentu bukan karena melahirkan atau penyakit.
d. Melahirkan (Wiladah) dan Nifas
Darah yang keluar saat melahirkan dinamakan darah wiladah. Adapun
nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan.
e. Meninggal dunia
Kematian merupakan salah satu keadaan yang menyebabkan hadas besar.
Oleh karena itu, seseorang yang meninggal dunia wajib dimandikan, kecuali
bagi orang-orang yang meninggal dunia dalam keadaan syahid.
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific approach
Strategi : Active learning
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
Mengetahui,