Anda di halaman 1dari 25

2

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


PEMANFAATAN LIMBAH KULIT NANAS UNTUK
PRODUKSI BAHAN BAKAR CAIR BIOETANOL
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VHGF DENGAN BAKTERI
ZYMOMONAS MOBILIS

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :
Alfikri Gunawan Kh (NIM 1607123328 – Angkatan 2016)
Ahmad Zamri (NIM 1307035731 – Angkatan 2013)
Amaldo Firjarahadi Tane (NIM 1607116122 – Angkatan 2016)
Dicky Andesta (NIM 1607123542 – Angkatan 2016)

UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU


2016
i
4

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii


DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 2
1.4 Urgensi Penelitian ........................................................................................ 2
1.5 Luaran yang Diharapkan ............................................................................. 2
1.6 Manfaat Peneltian ........................................................................................ 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 3
2.1 Nanas (Ananas comosus L. Merr) ............................................................... 3
2.2 Potensi Nanas di Kabupaten Kampar .......................................................... 3
2.3 Bioetanol ...................................................................................................... 3
2.4 Fermentasi.................................................................................................... 4
2.5 Zymomonas Mobilis ..................................................................................... 5
2.6 Distilasi .. ..................................................................................................... 5
BAB 3 METODE PENELITIAN ...................................................................... 5
3.1 Variabel Penelitian....................................................................................... 5
3.2 Tahap Persiapan Bahan Baku ...................................................................... 6
3.3 Tahap Sterilisasi........................................................................................... 6
3.4 Tahap Penelitian.. ........................................................................................ 6
3.5 Analisa hasil................................................................................................. 7
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................. 8
BAB 5 DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 9
BAB 6 LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota dan Dosen Pembimbing
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan

iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara besar yang sedang giat dalam melakukan
pembangunan di berbagai bidang. Pembangunan tersebut membuka potensi besar
bagi bangsa Indonesia untuk menjadi negara maju. Hal tersebut didukung pula
dengan melimpahnya sumber daya yang dimiliki Indonesia, salah satunya sumber
daya manusia. Salah satu majalah internasional memprediksi bahwa di tahun 2025-
2030 Indonesia akan dapat menyamai negara-negara besar di dunia karena
sebagian besar penduduknya memasuki usia produktif (generasi emas).

Generasi emas perlu mendapat perhatian agar menjadi generasi penerus


bangsa yang berkualitas. Pemerintah sangat menyadari mengenai hal tersebut.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah guna membina generasi emas. Kita sebagai
generasi muda harus memiliki olah pikir yang kreatif, dari sinilah kita memadukan
suatu inovasi yang berupa lampu tidur.

Lampu tidur ini tidak sama dengan lampu tidur yang lain, lampu tidur ini
istimewah di saat listrik padam lampu ini masih tetap bisa menyala karena lampu
ini menggunakan dua alternatif antara lain yaitu daya listrik dan daya batre. Lampu
tidur ini tetap menjaga kenyamanan anda ketika tidur.

Kerangka / desain lampu ini dibuat dengan cara memanfaatkan barang


bekas yang masih bisa dipakai, sehingga kita memberi respon kepada masyarakat
bahwa barang-barang yang dianggap kurang bisa dimanfaatkan ternyata masih bisa
dimanfaatkan untuk barang-barang yang berguna. Desain kita buat sesuai kreasi
kita sendiri.Kita buat berbagai bentuk sehingga di sukai anak-anak dan tidak hanya
anak-anak yang suka lampu tidur ini melainkan orang dewasa juga bisa tertarik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara memanfaatkan bahan-bahan daur ulang?
2. Apa tujuan dibuatnya lampu flexibel 2 in 1?

1.3 Tujuan Khusus


1. Membuat suatu benda yang bisa di gunakan.
2. Mengurangi pencemaran dan memanfaatkan barang barang yang tidak
bisa terurai agar bisa di manfaatkan, dan untuk menghemat penggunaan
daya listrik.

1.4 Urgensi Penelitian


Adapun keutamaan dari penelitian ini yaitu untuk mengurangi
pencemaran lingkungan pada barang-barang yang tidak bisa terurai agar bisa
dimanfaatkan untuk menangani penghematan daya listrik yang terpakai di
kalangan masyarakat pada umumnya dan juga menimbulkan rasa kreatifitas
terhadap remaja untuk pengembangan inovasi di masa akan datang.
6

1.5 Luaran yang diharapkan


Luaran yang diharapkan dari program ini adalah :
1. Desain lampu
2. Prototipe lampu
3. Artikel ilmiah

1.6 Manfaat Penelitian


Manfaat program ini adalah membantu pemerintah dalam menemukan
alternatif untuk penghematan daya listrik yang ada. bahan baku untuk pembuatan
lampu tidur flaxibel 2 in 1 ini dapat mengurangi pemakaian daya listrik saat ini.
Program ini akan membantu pihak-pihak yang mempelajari pemanfaatan potensi
limbah daur ulang yang tidak bisa terurai model pembuatan lampu ini juga bisa
menjadi acuan/sumber referensi bagi perkembangan IPTEK dan peneliti lain yang
mengkaji topik yang sama.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lampu tidur f laxibel 2 in 1 “LATIFLA 2 IN 1”


Lampu tidur flexibel yang penggunaannya mengunakan dua cara alternatif
yaitu, dimana lampu tidur ini bisa langsung berhubungan dengan arus listrik dan
bisa juga menggunakan atu batere, selain itu lampu tidur ini memiliki beberapa
variasi lainnya

1. Kerangka badan lampu terbuat dari barang bekas yang sulit terurai
2. Cara penggunaannya mudah bisa lengsung dari arus listrik dan bisa
bersumber dari baterai
3. Bisa dibawa ke tempat terbuka dan mudah peawatannya
4. Memiliki berbagai maca bentuk unik dan kreatif

Penggunaan baterai sebagai tambahan sumber listrik dari lampu tidur ini
memberikan kesan lain dari lampu tidur ini , selain itu dengan desain kreatif
dengan bahan-bahan yang jarang dipakai memberikan kesan yang nik dan berbeda
daari lampu tidur lainnya.

2.2 Petensi Nanas di Kabupaten Kampar


Potensi perkebunan nenas di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar mencapai
1.550 hektare, sekitar 4,3 juta pohon, dengan total produksi mencapi 2.150 ton per
tahun. Dari jumlah tersebut sekitar 1.050 hektare berada di Desa Kuala Nenas,
dengan total produksi mencapai 1.456 ton per tahun atau 121 ton per bulan dengan
limbah sekitar 612 ton per tahun (Permodalan Nasional Madani, 2012).
2.3 Bioetanol
Bioetanol merupakan bahan bakar dari tumbuhan yang memiliki sifat
menyerupai minyak premium (Khairani, 2007). Bioetanol adalah etanol yang
diproduksi dari bahan baku nabati. Bioetanol merupakan cairan hasil proses
fermentasi gula dari sumber karbohidrat dengan menggunakan bantuan mikro
organisme. Bioetanol dapat dibuat dari tiga kelompok bahan baku yaitu bahan
yang mengandung gula seperti tebu dan nira aren, bahan berpati seperti jagung dan
ubi – ubian, serta bahan berserat berupa limbah pertanian yang saat ini terus
dikembangkan di negara maju.
Proses pembuatan etanol dapat dilakukan baik secara petrokimia melalui
proses hidrasi gugus etilen, ataupun secara biokimia melalui proses fermentasi
glukosa menggunakan ragi. Etanol yang digunakan dalam minuman beralkohol
dan sebagai bahan bakar biasanya dihasilkan melalui fermentasi. Dalam proses
fermentasi, digunakan ragi (Sacharomyces cereviceae) yang mampu mengubah
glukosa menjadi etanol dan karbondioksida (Nurfiana, 2009).
Salah satu alternatif bahan baku pembuatan bioetanol adalah biomassa
berselulosa merupakan sumber daya alam yang melimpah, murah dan memiliki
potensi mendukung produksi komesial industri bahan bakar seperti etanol dan
butanol. Selain dikonversi menjadi biofuel, biomassa berselulosa juga dapat
mendukung produksi komersial industri kimia seperti asam organik, aseton atau
gliserol (Wymann, 2003).
Bioetanol memiliki karakteristik yang lebih baik dibandingkan dengan
bensin berbasis petrochemical (Hambali, dkk., 2007). Karakteristik bioetanol
tersebut antara lain :
1. Mengandung 35% oksigen, sehingga dapat meningkatkan efisiensi
pembakaran dan mengurangi gas rumah kaca.
2. Memiliki nilai oktan yang lebih tinggi, bioetanol mempunyai nilai oktan
96-113, sedangkan nilai oktan bensin hanya 85-96.
3. Bioetanol bersifat ramah lingkungan, karena gas buangnya rendah sebagai
senyawa-senyawa yang berpotensi sebagai polutan, seperti karbon
monoksida, nitrogen oksida, dan gas-gas rumah kaca.
Campuran bioetanol dalam bensin dikenal dengan istilah gasohol. Etanol
sebagai bahan pensubstitusi bensin, bioetanol dapat diaplikasikan dalam bentuk
bauran dengan minyak bensin (EXX), misalnya 10% etanol dicampur dengan 90%
bensin (gasohol E-10) atau digunakan 100% (E100) sebagai bahan bakar.
Penggunaan E-100 membutuhkan modifikasi mesin mobil, seperti halnya di Brasil
(Hambali, dkk., 2007). Bioetanol yang dapat digunakan untuk campuran bahan
bakar dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Standar Nasional Indonesia Kualitas Bioetanol


Parameter Unit, Min/Max Spesifikasi
Kadar etanol %-v, min. 99,5 (sebelum denaturasi) 94,0
(setelah denaturasi)
Kadar methanol mg/L, max. 300
Kadar air %-v, max. 1
Phe 6,5-9,0
(Sumber: SNI7390-2008)
8

2.4 Fermentasi
Fermentasi merupakan proses perubahan-perubahan kimia dalam suatu
substrat organik yang berlangsung karena aksi katalisator biokimiawi yaitu enzim
yang dihasilkan oleh mikroba hidup tertentu. Untuk berlangsungnya proses
fermentasi oleh suatu mikroba perlu adanya medium fermentasi yang mengandung
nutrien untuk pertumbuhan, bahan pembentuk sel, dan biosintesis produk-produk
metabolisme (Rahman, 1991).
Glukosa yang terdapat pada nanas akan difermentasi oleh ragi atau yeast
untuk menghasilkan etil alkohol (etanol) dan CO2 melalui reaksi sebagai berikut :
C6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2
Syarat-syarat yeast yang dapat dipakai dalam proses fermentasi adalah
mempunyai kemampuan tumbuh dan berkembang biak dengan cepat dalam
substrat yang sesuai, dapat menghasilkan enzim dengan cepat untuk mengubah
glukosa menjadi alkohol, mempunyai daya fermentasi yang tinggi terhadap
glukosa, fruktosa, galaktosa, dan maltose, mempunyai daya tahan dalam
9
lingkungan di kadar alkohol yang relatif tinggi, dan tahan terhadap mikroba lain
(Putra, 2009).
2.5 Zymomonas Mobilis
Salah satu algae yang potensial untuk dikembangkan menjadi bahan baku
pembuatan etanol adalah algae Spirogyra. Menurut Sulfahri, dkk. (2010),
fermentasi algae Spirogyra menggunakan ragi Saccharomyces cerevisae mampu
menghasilkan etanol 9,245% dengan lama waktu fermentasi 10 hari. Lama waktu
fermentasi 10 hari kurang efektif dan efesien untuk fermentasi skala industri.
Disisi lain, bakteri Zymomonas mobilis memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan S. cerevisiae, diantaranya konversi glukosa menjadi ethanol lebih
cepat (Zhang et al., 2010), lebih toleran terhadap suhu, pH rendah (Nowak, 2000),
serta tahan terhadap ethanol konsentrasi tinggi.
2.6 Distilasi
Distilasi merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan dua
atau lebih komponen cairan berdasarkan perbedaan titik dididhnya. Prinsip
destilasi adalah penguapan dan pengembunan kembali uapnya, pada tekanan dan
suhu tertentu. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan
memisahkan cairan dari zat padat atau memisahkan zat cair dari campurannya
yang mempunyai titik didih yang berbeda. Komponen yang mempunyai titik didih
lebih rendah akan terpisah lebih dahulu.

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Variabel Penelitian
Bahan baku yang digunakan, diambil dari perkebunan nanas yang berada di
daerah kampar. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a) Variabel Tetap
1. Medium Fermentasi : Ekstrak kulit nanas kental
2. Suhu : 25 - 30°C.
3. pH awal :5
4. Kecepatan pengadukan : 200 rpm
5. Volume starter inokulum : 10%
6. Urea (46% N) : 0,4 g/l
7. NPK (16% P) : 0,5 g/l
b) Variabel Berubah
1. Kekentalan ekstrak kulit nanas : 15, 20, 25 dan 30% v/v
2. Waktu fermentasi : 24, 36, 48, 60 dan 72 jam
Adapun blok diagram dari penelitian yang akan dilaksanakan dapat dilihat pada
Gambar 1.
10

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian Fermentasi Kulit Nanas menjadi Bioetanol

3.2 Tahap persiapan bahan baku


Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit nanas. Untuk
menjaga tidak adanya kontaminan sampah ini maka dilakukan pencucian.
Kemudian, kulit nanas tersebut di blender hingga halus dan selanjutnya di saring
menggunakan kain untuk di ambil sarinya. Perlakuan pengambilan sari ini
berdasarkan perbandingan campuran air dan kulit nanas sehingga didapatkan sari
kulit nanas yang kental, sedang, dan cair.
3.3 Tahap sterilisasi
Alat-alat yang akan digunakan pada proses pembuatan, penyiapan starter dan
proses fermentasi harus disterilisasi terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya
kontaminasi yang dapat mempengaruhi hasil fermentasi. Sterilisasi dilakukan
pada suhu 121oC selama 15 menit dengan menggunakan autoclave.
3.4 Tahap penelitian
a. Penyiapan Starter
Pembuatan starter yaitu dengan menyiapkan sari kulit nanas 200 ml
sebagai medium pengembang starter, medium pengembang yang digunakan sama
dengan medium yang akan difermentasikan dengan pH awal 5. Larutan tersebut
disterilkan dalam autoclave selama 15 menit pada suhu 121oC. Kemudian medium
pengembang starter didinginkan sampai suhu kamar.
b. Penyiapan Medium Fermentasi (substrat)
Medium fermentasi berupa sari kulit nanasdengan kekentalan 15%, 20%,
25% v/v yang dianalisa konsentrasi gulanya dengan menggunakan GC, kemudian
11
di cek pH-nya pada pH 5. Selanjutnya medium fermentasi disterilkan dalam
autoclave pada suhu 121oC selama 15 menit, lalu dinginkan sampai suhu kamar.
c. Proses Fermentasi
Proses fermentasi dilakukan dengan cara menambahkan sejumlah starter
kedalam medium fermentasi dengan komposisi 10% volum starter terhadap volum
total cairan yaitu 50 Liter dan dimasukkan ke dalam biofermentor dengan variasi
ekstrak kulit nanas yang telah terkandung dalam starter yaitu 15%, 20% dan 25%.
Fermentasi dilakukan didalam biofermentor dengan kapasitas 50 Liter pada suhu
25oC sampai 30oC. Waktu fermentasi divariasikan pada 24, 36, 48, 60, dan 72 jam
untuk mengamati pengaruh konsentrasi sari kulit nanas terhadap produksi
fermetasi etanol yang dihasilkan.
d. Analisa Konsentrasi Bioetanol
Setelah proses fermentasi, dilakukan pemisahan menggunakan rotary
evaporator untuk memisahkan bioetanol dan air dari campuran media fermentasi.
Proses ini dilakukan untuk mengambil bioetanol dari hasil fermentasi. Selanjutnya
konsentrasi bioetanol hasil fermentasi dianalisa menggunakan kromatografi gas
(GC).
3.5 Analisa Hasil
Pada penelitian ini parameter yang dianalisa yaitu konsentrasi bioetanol
dan konsentrasi gula substrat. Pemisahan bioetanol menggunakan alat Rotary
evaporator. Rotary evaporator adalah instrumen yang menggunakan prinsip
destilasi (pemisahan). Prinsip utama rotary evaporator yaitu terletak pada
penurunan tekanan sehingga pelarut dapat menguap pada suhu dibawah titik
didihnya. Rotary evaporator memiliki suatu teknik yang berbeda dengan teknik
pemisahan yang lainnya. Dan teknik yang digunakan dalam rotary evaporator ini
bukan hanya terletak pada pemanasannya tapi dengan menurunkan tekanan pada
labu alas bulat dan memutar labu alas bulat dengan kecepatan tertentu. Karena
teknik itulah, sehingga suatu pelarut akan menguap dan senyawa yang larut dalam
pelarut tersebut tidak ikut menguap namun mengendap. Dan dengan pemanasan
dibawah titik didih pelarut, sehingga senyawa yang terkandung dalam pelarut
tidak rusak oleh suhu tinggi. Untuk lebih jelas, alat Rotary evaporator ditampilkan
pada Gambar 2.

Gambar 2. Rotary evaporator


Sementara konsentrasi bioetanol diukur menggunakan gas kromatografi.
Konsentrasi gula substrat berupa kadar gula awal dan kadar gula akhir dianalisa
dengan metode Nelson-Samogyi (Sudarmadji, 1997).
12

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 2.2. Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjuang 3.095.000
2 Bahan habis pakai 3.852.500
3 Perjalanan 2.900.000
4 Lain-lain 1.700.000
Jumlah 11.547.500

4.2 JADWAL KEGIATAN


Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioproses Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Riau.
Tabel 2.3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4
1 Persiapan bahan dan alat
2 Pelaksanaan penelitian
3 Analisa sampel
4 Pengolahan data
5 Penyusunan laporan dan seminar
13
BAB 5. DAFTAR PUSTAKA

Hambali, Erliza., Mudjalipah, S., Haloman, A., Waries Prattiwi, Abdul.,


Hendroko, Roy. 2007. Teknologi Bioenergi. Jakarta : Agromedia Pustaka.
Khairani, Rini. 2007. “Tanaman Jagung Sebagai Bahan Bio-fuel”.
http://www.macklintmip- unpad.net/Bio-fuel/Jagung/Pati.pdf. diakses
tanggal 01 Oktober 2016.
Kussuryani, Y. and Anwar, C., 2009, Aplikasi SNI-7390-2008 : Analisis
Bioetanol dan Campurannya dengan Bensin, LEMIGAS
Novitasari, E., Roaliana, E., Susanti, I., dan Eka, N. 2008. Pembuatan Etanl dari
Sari Kulit Nanas. www.blogspot.com. Diakses tanggal 18 September 2014.
Nowak, J. 2000. Etanol Yield And Productivitty of Zymomonas mobilis In Various
Fermentation Methods. Electronic Journal of Polish Agricultural
Universities.Vol 3. No.2
Permodalan Nasional Madani. 2012. PNM Laksanakan Klasterisasi Industri UKM
Keripik Nenas di Desa Kualu Nenas, Riau. http://www.pnm.co.id/. Dikases
tanggal 03 Oktober 2016
Putra, A.E. dan Amran H. 2009. Pembuatan Bioetanol Dari Nira Siwalan Secara
Fermentasi Fase Cair Menggunakan Fermipan. Jurusan Teknik Kimia,
Universitas Diponegoro : Semarang.
Rahman, Nanik Astuti dan Harimbi Setyawati. 2012. Penignkatan Kadar Bioetanol
dari Kulit Nanas Menggunakan Zeolit Alam dan Batu Kapur.ITS.
Ristiani, J., Kamilah H., Abdilah R., dan Yunita I. S. 2008. Sintesis Etanol dari
Sari Kulit Nanas (Ananas comosus L. Merr) sebagai Pengganti Bahan
Bakar Cair. Semarang : Universitas Negeri Semarang
Sulfahri, dkk. 2011. Kemampuan Bakteri Zymomonas mobilis Dalam Memproduksi
Etanol Dari Spirogyra, FMIPA ITS,
Sudarmadji, S., B. Haryono, dan Suhardi.1997.Prosedur Analisa untuk Bahan
Makanan dan Pertanian. Liberty: Yogyakarta
Tim Energi Hijau. 2010. “Gerakan Hijau Ditjen EBTKE”. Direktorat Jenderal
EBTKE: Bandung.
Wyman, C. E. 2003. Potensial Synergies and Challenges in Refiniring Cellulosic
Biomass to Fuel, Chemical, and Power. Biotechnology Prog 19:254-262
Zhang, K. and Feng, H. 2010. Fermentation Potentialsof Zymomonasmobilis and
its application in Etanol Production from Low-cost Raw sweet Potato.
African Journal of Bioetechnology. Vol. 9(37), No.6122-6128
BAB 6. LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Biodata Ketua, Anggota,
dan Dosen Pembimbing A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Alfikri Gunawan Kh
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Teknik Kimia S1
4 NIM 1607123328
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sipungguk, 28 juni 1998
6 E-mail Alfikricoc2806@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081536988610

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD N 003 SMP N 2 SMA N 1 Lingga
Lingga Lingga Utara
Jurusan Umum Umum IPA
Tahun Masuk-
2004-2010 2010-2013 2013-2016
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Ilmiah/ Waktu dan
No. Judul Artikel Ilmiah
Seminar Tempat
1 - - -

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
Lomba Teknologi Tepat Guna
BPMPD Provinsi
1 Provinsi Kepulauan Riau 2013
Kepulauan Riau
Peserta Lomba Debat Bahasa Dinas Pendidikan
2 Tingkat Provinsi Kepulauan Provinsi 2013
Riau Kepulauan Riau
Peserta Lomba Teknologi
BPMPD Provinsi
3 Tepat Guna Nasional 2013
Kepulauan Riau
Peserta Lomba Teknologi
4 Tepat Guna Provinsi BPMPD Provinsi 2016
Kepulauan Riau
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini ada lah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari

ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup


menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P Dikti

Pekanbaru, 24 Oktober 2016


Pengusul

(Alfikri Gunawan)
A. Identitas Diri Dosen Pembimbing
1 Nama Lengkap Sri Rezeki Muria, ST.,MP.,MSc
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Teknik Kimia S1
4 NIDN 0009057704
Tempat dan Tanggal Siak Sri Indrapura, 9 Mei 1977
5
Lahir

6 E-mail Sri_muria@yahoo.co.id

7 Nomor Telepon/HP 081378737455

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
SD SMP SMA

Nama Universitas Universitas


Institusi SD 002 SMPN 1 SMAN 1 Riau Brawijaya dan
Pekanbaru Pekanbaru Pekanbaru Prince of
Songkla
University
Jurusan Teknik Biotechnology
- - Biologi Kimia

Tahun 1982- 1988- 1991- 1995-2000 2007-2009


Masuk- 1988 1991 1994
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan
No.
Ilmiah/ Seminar Ilmiah Tempat
1

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya b uat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P Dikti

Pekanbaru, 24 Oktober 2016


Dosen Pembimbing

(Sri Rezeki Muria,ST,MP,M.Sc.)


NIP 19770509 200912 2 002
LAMPIRAN 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1.
Peralatan Penunjang
Harga Jumlah
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Satuan (Rp)
(Rp)
Baskom Tempat bahan baku 5 buah 25.000 125.000
Sewa Rotary
Pemisahan Bioetanol 25 sampel 5.000 125.000
Evaporator
Jerigen 5 L Tempat Bahan Baku 5 buah 20.000 100.000
Kapas Penutup Inokulum 10 bks 6.000 60.000
Perban Penutup Inokulum 10 bks 6.000 60.000
Alumunium Foil Penutup Inokulum 3 kotak 25.000 75.000
Biofermentor Tempat fermentasi 1 buah 300.000 300.000
Masker Safety 5 kotak 50.000 250.000
Tutup Kukusan Sterilisasi 1 buah 150.000 150.000
Kolom adsorbsi Tempat Proses adsorbsi 1 buah 1.000.000 1.000.000
Tabung Reaksi Tempat analisa glukosa 25 buah 10.000 250.000
Tempat sampel yang
Botol Sampel 50 buah 5.000 250.000
akan diuji
Sarung Tangan Safety 5 kotak 40.000 200.000
Tissue Pembersih 15 pak 10.000 150.000
SUB TOTAL (Rp) 3.095.000

2. Bahan Habis Pakai


Harga
Jumlah
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Satuan
(Rp)
(Rp)
Kulit Nanas Bahan baku 130 kg 5.000 650.000
Analisa
Konsentrasi Gula Mengetahui konsentrasi 25 sampel 3.000 75.000
ekstrak kulit nanas glukosa

Analisa Gas Mengetahui konsentrasi


25 sampel 75.000 1.875.000
Chromatography etanol
Zymomonas
Starter 5 testube 100.000 500.000
mobilis
Natrium Karbonat Pembuatan Reagen 15 gram 2000 30.000
Garam Rochelle Pembuatan Reagen 15 gram 2500 37.500
Natrium
Pembuatan Reagen 15 gram 4000 60.000
Bikarbonat
Natrium Sulfat Pembuatan Reagen 100 gram 2000 200.000
CuSO4.5H2O Pembuatan Reagen 10 gram 2500 25.000
Amonium
Pembuatan Reagen 25 gram 4000 100.000
Molybdat
Aquadest Bahan Inokulum 25liter 4000 100.000
Yeast Extract Nutrisi 15 gram 7000 105.000
Urea Nutrisi 10 gram 1000 10.000
NPK Nutrisi 10 gram 1000 10.000
Alkohol Bahan Sterilisasi 3 botol 25.000 75.000
SUB TOTAL (Rp) 3.852.500

3. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
Perjalanan Satuan (Rp)
(Rp)
Pengambilan
Perjalanan ke Kabupaten
Bahan Baku Kulit 4 Orang 150.000 600.000
Kampar
Nanas
Perjalanan ke Jogjakarta Analisa Hasil 1 Orang 2.300.000 2.300.000
SUB TOTAL (Rp) 2.900.000

4. Lain-lain
Justifikasi Kuantitas Harga
Biaya
Jenis Pengeluaran Pemakaian Satuan
(Rp)
(Rp)
Administrasi / Pajak Pajak (15%) 1 1.400.000 1.400.000
Publikasi Publikasi laporan 1 200.000 200.000
Laporan Percetakan 1 100.000 100.000
laporan
SUB TOTAL (Rp) 1.700.000
Total (Keseluruhan) 11.547.500
LAMPIRAN 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Program Bidang Alokasi Waktu
No Nama/ NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/Minggu)
Ketua peneliti
bertanggung jawab
dalam kegiatan
Alfikri penelitian, terutama
Teknik Kimia
1 Gunawan/ Fermentasi 18 terhadap berjalannya
S1
1607123328 proses fermentasi,
analisis data,
pembuatan laporan dan
publikasi.
Membantu jalannya
penelitian dalam proses
yang menggunakan alat
elektronik, publikasi
Ahmad
Teknik penelitian, serta
2 Zamri/ Arus Kuat 15
Elektro DIII memeriksa kelengkapan
1307035731
laporan dan kelancaran
proses yang
menggunakan alat
elektronik.
Bertanggung jawab
Amaldo terhadap proses
Firjarahadi Teknik Kimia fermentasi,
3 Bioproses 16 pengumpulan data dan
Tane/ S1
1607116122 menentukan kondisi
operasi.
Melakukan
Dicky karakterisasi bahan
Teknik Kimia Renewable
4 Andesta/ 15 baku, produk dan
S1 Energy pengolahan data-data
1607123542
hasil analisis bahan.

Anda mungkin juga menyukai