Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH BIAYA PRODUKSI

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS


MAKALAH PENGANTAR EKONOMI MAKRO-MIKRO

Dosen : Alva Yenica Nandavita,M.E.Sy

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 5

ARIF NURMUNTOHA (1704020004)


YULI SAFITRI (1704020045)
SELI WAHYUNITA (1704020023)
ALVANIRA PUTRI (1704020002)

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI METRO
TAHUN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama allah swt yang maha pengasih lagi maha

panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang

telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-nya kepada kami, sehingga kami

bisa selesaikan makalah mengenai “Biaya Produksi”.

Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan

pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah

ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

sudah ikut berkontribusi didalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari

kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh

karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah

ilmiah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Akhir kata kami meminta semoga makalah ini bisa memberi mafaat

ataupun inpirasi pada pembaca.

Metro, 27 Desember 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ........................................................................ 1

1.2 Rumusan masalah .................................................................. 1

1.3 Batasan masalah ..................................................................... 2

1.4 Tujuan .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Biaya Produksi ....................................................................... 3

2.2 Klasifikasi Baya ..................................................................... 6

2.3 Konsep Biaya ......................................................................... 7

2.4 Produksi Produktivitas Dan Biaya ......................................... 8

2.5 Biaya Produksi Jangka Pendek .............................................. 8

2.6 Biya Produksi Jangka Panjang ............................................... 13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................. 20

3.2 Saran ...................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Setiap perusahaan harus memperhatikan biaya, karena setiap rupiah

yang dikeluarkan akan mengurangi laba perusahaan. Biaya produksi

merupakan faktor penting yang dikeluarkan akan mengurangi laba

perusahaan yang menghasilkan suatu produksi. Hal ini dikarenakan setiap

perusahaan tentu menginginkan keuntungan yang besar dalam setiap usaha

produksinya. Oleh karena itu, diperlukannya suatu pemahaman tentang

teori-teori biaya produksi agar suatu perusahaan dapat memperhitungkan

biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu output

barang.1

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan

masalah dalam makalah ini seperti:

1. Apa yang dimaksud biaya produksi?

2. Apa yang dimaksud dengan klasifikasi biaya produksi?

3. Bagaimanakah biaya produksi jangka pendek?

4. Bagaimanakah biaya produksi jangka panjang?

1
Kurniawan, paulus,Pengantar Ekonomi Mikro Dan Makro. Jakarta : indo pustahka.2004 hal 92

1
1.3 BATASAN MASALAH

Dalam pembahasan kali ini kami membahas tentang biaya produksi,

klasifikasi, dan biaya produksi jangka pendek dan panjang.

1.4 TUJUAN

Berdasarkan rumusan asalah diatas tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Mengetahui tentang pengertian biaya produksi

2. Mengetahui klasifikasi biaya produksi

3. Mengetahui konsep biaya produksi jangka pendek

4. Mengetahui lonsep biaya produksi jangka panjang

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 BIAYA PRODUKSI

Menurut Mulyadi Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber

ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang

kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Dalam arti sempit Biaya

dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh

aktiva”. Menurut Armanto Witjaksono Biaya adalah pengorbanan sumber

daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebagaiakuntan mendefinisikan

biaya sebagai satuan moneter atas pengorbanan barang dan jasa untuk

memperoleh manfaat dimasa kini atau masa yang akan datang.

MenurutSupriyono“Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau

digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan ataurevenueyang akan

dipakai sebagai pengurang penghasilan”. Lebih lanjut Henry Simamora “

Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang atau

jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di masa

mendatang”. Biaya adalah pengorbanan atas sumber daya yang dimiliki untuk

memperoleh pendapatan (revenue)2. Dalam artian sempit biaya produksi

adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan

output.3 Biaya dalam pengertian Produksi ialah semua “beban” yang harus

2
Mulyadi 2005,Akuntansi Biaya,Edisi Ke-6, Stie Ykpn, Yogyakarta
3
Suherman rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi, Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2011.hal 365

3
ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya

produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk

memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan

digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksi perusahaan

tersebut.4 Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan faktor-faktor

produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha.

Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah merupakan pengorbanan

dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan

harga pokok barang. Input yang digunakan untuk memproduksi output.

Oleh karena itu biaya produksi setiap output itu tergantung sepenuhnya

pada dua hal, yaitu sebagai berikut:

1. Berapa besar baiya yang diperlukan perusahaan untuk endapatkan input,

yakni: harga input.

2. Efisiensi perusahaan yang bersangkutan dalam menggunakan inputnya.

Dua perusahaan yang memiliki input yang persis sama, tetapi yang satu

bekerja dengan lebih efisien dari yang lain, maka sudah barang tentu

bahwa perusahaan yn bekerja lebih efisien itulah yang dapat menekan

biaya produksinya.

Persoalam biaya produksi ini sangat perlu di pelajari karena laba

merupakn selisih antara penerimaan dan biaya. Oleh sebab itu pengetahuan

akan besarnya biaya – biaya produksi lalu merupakn prakondisi untuk

mengetahui besarnya laba atau keuntungan sedangkan pengetahuan akan

4
Sukirno, Sadono. 2003, Pengantar Teori Ekonomi Mikro, Edisi Ketiga, Jakarta, PT.Raja
Grafindo Persada.hal 224

4
keuntungan ini perlu sekali untuk dapat memahami tingkah laku perusahaan.

Demikianlah pengetahuan akan biaya peroduksi itu perlu:

1. Untuk melukiskan tingkah laku aktual perusahaan

2. Untuk dapat meramalkan bagaimana tingkah laku perusahaandalam

menghadapi perubahan perubahan kondisi yang di hadapinya.

3. Untuk membantu perusahaan yang bersangkutan dalam menentukan

kebijaksanaan yang terbaik yang dapat dilakukan dalam mencapai

tujuannya (yakni mencapai laba maksimum) dan

4. Untuak dapat memberikan penilaian betapakah caranya perusahaan

mengelola sumber sumber (resources/faktor produksi/input)

Sementara itu, sumber-sumber yang digunakan dalam produksi dapatlah

di bagi menjadi dua kategori utama. Kategori pertama adalah sumber-sumber

atau input yang jumlahnya tetap sekalipun jumlah outputnya yang dihasilkan

bertambah atau berkurang. Sumber – sumber sedemikian ini disebut sebagai

sumber sumber tetap (fixed resource), diantaranya adalah tanah, bangunan,

mesin-mesin, dan sebagainya. Kategori yang kedua adalah sumber-sumber

atau input yang jumlahnya senantiasa berubah ubah seiring dengan

berubahnya output yang dihasilkan. Sumber –sumber ini sedemikian ini

disebut sumber-sumber variabel (variable resouces). Contohnya antara lain

adalah bahan mentah(bahan baku dan bahan penolong) jam kerja para

pekerja, dan sebagainya.5

5
Suherman rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi, Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2011.hal 367

5
2.2 KLASIFIKASI BAYA

Secara keseluruhan biaya itu ada dua macam yakni biaya langsung (direct

cost) dan biaya tidak lamgsung (indirect cost). Baiaya langsung adalah

biayang yang langsung berhubungan dengan proses produksi seperti biaya

bahan mentah, bahan pembantu, bahan bakar, dan sebagainya. Biaya

langsung ini juga disebut biaya prima (prime cost) dan biaya pyang dapat

dipisahkan (separable cost). Biya tidak langsung sesuai dengan namanya,

adalah biaya yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi.

Biaya tak langsung ini juga disebut biaya yang tidak dapat di pisahkan

(unsperable cost) dan biaya overhead. Jenis biaya yang kedua ini dibagi

menjadi dua yakni biaya overhead tetap dan biaya overhead variabel. Biaya

overhead tetap adalah biaya yang tidak langsung berhubungan dengan proses

produksi serta jumlahnya pun senetiasa tetap. Contohnya adalah biaya

penyusutan, gaji, dan sebagainya. Biaya overhead variabel adalah biaya yang

tidak lagsung berhubungan dengan proses produksi namun jumblahnya

berubah seiring dengan berubahnya jumlah output, seperti biaya listrik, pajak,

dan sebagainya.

Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang tidak berubah dengan

berubahnya produksi. Biaya ini sering pula disebut sebagai biaya prasarana

atau biaya tak terhindarkan. Dalam suatau usaha ternak, biaya ini umumnya

untuk membeli faktor produksi yang tidak habis pakai dalam satu kali proses

produksi, misalnya kandang, mesin perah susu, kendaraan,sapi perah, dan

lain-lain.

6
Biaya variable (variable cost) adalah seluruh biaya yang berubah langsung

mengikuti perubahan produk, bila produk naik makan biaya variabel akan

naik dan sebaliknya. Dalam usaha ternak pada umumnya berasal dari faktor

produksi yang habis dalam satu kali proses produksi, misalnya pakan, bahan

bakar, obat-obatan dan lain-lain.

Biaya total (total cost) merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi

yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.

Biaya total merupakan jumlah anara biaya variabel dan biaya tetap. TC = FC

+ VC.

2.3 KONSEP BIAYA

Konsep biaya ini tetap dipakai dalam analisis teori biaya produksi. Ada dua

macam biaya dalam konsep ini yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya

eksplisit adalah biaya-biaya yang secara eksplisit terlihat, terutama melalui

laporan keuangan. Contohnya: Biaya listik, telepon dan air. sedangkan Biaya

emplisit adalah biaya kesempatan.6

1) Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk

menggunakan tenaga kerja per orang per satuan waktu. Harga tenaga kerja

adalah upahnya.

6
Siamat, Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan (Edisi Kelima). Jakarta : Lembaga Penerbit
FEUI, 2005. Hal 107

7
2) Biaya Barang Modal

Ada perbedaan konsep antara ekonom dan akuntan dalam perhitungan

biaya barang modal. akuntan menggunakan konsep biaya historis. ekonom

melihat biaya barang modal sebagai biaya implisit.

3) Biaya Kewirausahaan

Wirausahawan dalah orang yang mengombinasikan berbagai faktor

produksi untuk ditransformasikan menjaqdi output berupa barang dan jasa.

Dalam upaya tersebut, dia harus menanggung resiko kegagalan.

2.4 PRODUKSI, PRODUKTIVITAS, DAN BIAYA

Produktivitas dan biaya mempunyai hubungan terbalik. jika produktivitas

makin tinggi, biaya produksi akan makin rendah. begitu juga sebaliknya.

Dalam jangka panjang ada faktor produksi tetap yang menimbulkan biaya

tetap, yaitu biaya produksi yang besarnya tidak tergantung pada tingkat

produksi. Dalam jangka panjang karena semua faktor produksi adalah

variabel, biaya juga variabel. artinya, besarnya biaya produksi dapat

disesuaikan dengan tingkat produksi.

2.5 BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK

Biaya Produksi Jangka Pendek yaitu jangka waktu dimana perusahaan

telah dapat menambah faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses

produksi.7

7
Nasehatun 2000, Akuntansi Biaya, Edisi Ke-2, Salemba Empat, Yogyakarta

8
a. Biaya total, biaya tetap, dan biaya variabel

Biaya total jangka pendek (total cost) sama dengan biaya tetap di

tambah biaya variable. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang besarnya

tidak tergantung pada jimlah produksi, contohnya biaya barang modal, gajih

pegawai, bunga pinjaman, sewa gedung kantor.bahkan pada saat perusahaan

tidak produksi (Q=0), biaya tetap harus di keluarkan dalam jumlah sama.

Biaya variabel ( variable cost) adalah biaya yang besarnya tergantung pada

tingkat peroduksi, contohnya upah buruh,biaya bahan baku.8

TC = FC + VC

Diamana TC = biaya total jangka pendek

FC = biaya tetap jangka pendek

VC = biaya variabel jangka pendek

kurva biaya total, biaya tetap, dan biaya variabel

Biaya
TC

0
Kuantitas

8
Prahatama Rahardja, Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi &
Makroekonomi ) Edisi Ketiga. Jakarta : Lembaga Penerbit FEUI, 2017. Hal 119

9
Kurva FC mendatar menujukan bahwa besarnya biaya tetap tidak

tergantung pada jumlah produksi. Kurva VC membentuk huruf S terbalik,

menujukan hubungan terbalik antara tingkay produktivitas dengan besarnya

biaya. Kurva TC sejajr dengan VC menujukan bahwa dalam jangka pendek,

perubahan biaya total semata – mata di tentuakn oleh perubahan biaya

variabel.

b. Biaya rata – rata

Biaya rata – rata adalah biaya yang harus di keluarkan untuk

memproduksi satu unit output. Besarnya baya rata – rata adalah biaya total

dibagi jumlah output. Karena dalam jangka pendek TC = FC+VC, maka

biaya rata – rata ( average cost) sama dengan biaya tetap rata – rata ( average

fixed cost )di tambah biaya variable rata – rata ( average variable cost).9

AC = AFC+ AVC

Atau

𝑇𝐶 𝐹𝐶 𝑉𝐶
= +
𝑄 𝑄 𝑄

Diaman : AC = biaya rata-rata jangka pendek

AFC = biaya tetap rata-rata jangka pendek

AVC = biaya variabel rata-rata jangka pendek

9
Ibid.,hal 120

10
kurva biaya rata – rata

biaya

AC

AVC

AFC

0 kuantitas

Kurva AFC terus menurun, menujukan bahwa AFC makin menurun

bial produksi di tambah. Tetapi kurva AFC tidak pernah menyentuh sumbu

horizontal ( asimptot). Artinya nilai AFC tidak pernah negatif. Kurva AC

mula mula menurun lalu naik, sepola dengan pergerakan kurva AVC. Pola ini

berkaitan dengan hukum LDR ( law of diminishing return ). Kurva AVC juga

mula mula menurun selanjutnya menaik dan terus mendekati kurva AC,

namun tidak pernah bersentuhan ( asimptot) makin kecilnya jarak AVC

dengan AC karena makin mengecilnya AFC. Pergerakan kurva AVC

berkaitan dengan pergerakan kurva AP ( Average product ). Bial harga per

unit tenaga kerja adalah P, maka AVC = P/AP. Dari persamaan ini terliahat

pada saat nilai AP meningkat, nilai AVC menurun begitu sebaliknya.10

10
Ibid.,hal 121

11
c. Biaya marginal

Biaya marginal ( marginal cost ) adalah tambahan biaya karena

menambah produksi sebanyak satu unit output. Jika biaya marginal jangka

pendek di notasikan MC dan perubahan output adalah ∂Ԛ. Maka

∂TC
𝑀𝐶 =
∂Q

Dalam jangka pendek,perubahan biaya total di sebabkan perubaha biaya

variabel.

∂VC
𝑀𝐶 =
∂Q

Jika harga per unit tenaga kerja adalah P dan perubahan tenaga kerja

adalah ∂V, maka

∂VC = P. ∂V

MC = P. (∂V/∂Q); Karena MP adalah ∂Q/∂V, maka

1
𝑀𝐶 = ( )
MP

12
Kurva biaya marginal
Biaya MC

e TC

c
b
a

0
Qa Qb Q c Qd Qe kuantitas Qa Qb Qc Qd Qe

a
b

Diagram a menujukan bahwa garis singgung a, b, c, d, dan

seterusnyamenujukan besarnya MC. Bial garis singgung makin mendatar nilai

MC semakin mengecil, begitu pula sebaliknya diagram b menujukan kurva

MC diturunkan dari diagram a.

2.6 . BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG

Dalam jangka panjang semua biaya adalah variable karena itu

biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total, biaya variable,

biaya rata-rata dan biaya marjinal. Perubahan biaya total adalah sama sama

dengan perubahan biaya variable dan sama dengan biaya marjinal11. Dalam

pembahasan di bawah nanti ,S pada STC,SVC,SAC,dan SMC menunjukan

11
Ibid.,hal 123

13
dimensi waktu jangka pendek (short run), sedangkan L pada LTC,LVC,LAC

dan LMC menunjukan jangka panjang (long run).

A. Kurva biaya rata – rata jangka penjang

Teorama amplop ( envelope theorem )

Untuk memehami prilaku biaya dalam jangka panjang, kita harus

memahami keterkaitan biaya jangka pendek dengan jangka panjang. Agar

dapat memahaminya kita mulai kasusu sederhana di bawah ini.

Dianggap dalam menentukan tingkat produksi perusahaan hanya memiliki

tingkat produksi perusahaan hanya memiliki tiga pilihan :

a. Memproduksi dengan pabrik ukuran kecil (small size plant ),yang dalam

jangka pendek mempunyai kurva biaya rata – rata SAC1

b. Memproduksi dengan pabrik ukuran sedang (medium size plant ),yang

dalam jangka pendek mempunyai kurva biaya rata – rata SAC2

c. Memproduksi dengan pabrik ukuran besar (large size plant ),yang dalam

jangka pendek mempunyai kurva biaya rata – rata SAC312

12
Ibid.,hal 124

14
Teorama Amplop ( Envelope Theorem)

biaya SAC1
SAC3

C1

C2

0 X1 X2 X3
kuantitas

15
B. Kurva biaya marjinal jangka panjang

Teknik penurunan kurva biaya marjinal jangka panjang (kurva LMC)

dapat dipahami dengan mengikuti penjelasan diagram.

Kurva Biaya Marginal Jangka Panjang

biaya
SAC1
SMC1 SAC2
VC LMC FC
SMC2
A SAC2

LAC
C LAC
B

0 X1 X2 X3 X4 kuantitas

Diagram di atas menunjukkan bahwa tingkat produksi dibawah 0X1

unit akan menghasilkan SAC yang lebih besar dari LAC , sehingga LTC lebih

besar dari STC. Kita dapat menyimpulkan bahwa biaya marjinal jangka pendek

(SMC) lebih kecil dari biaya marjinal jangka panjang (LMC) . 13 Ketika

ekspansi produksi dilanjutkan sampai 0X2 ,SAC sama dengan LAC (titik A)

13
Ibid.,hal 126

16
,sehingga SMC = LMC (titik B ) , ekspansi lanjutan ke 0X3 menyebabkan

SAC lebih besar dari LAC atau STC lebih besar dari LTC.

Selanjutnya yang harus kita ingat adalah LMC akan memotong LAC pada saat

LAC minimum . Hal itu terjadi jika ekspansi sampai ke 0X4 (titik C ) .karena itu

kurva LMC harus menelusuri titik-titik B dan C ( perhatikan garis putus-putus LMC ).

C. Skala produksi Ekonomis dan Tidak Ekonomis

Skala produksi Ekonomis adalah interval tingkat produksi dimana

penambahan output akan menurunkan biaya produksi jangka panjang per unit .

sebaliknya, skala produksi tidak ekonomis adalah interval tingkat produksi

dimana penambahan tingkat produksi justru menaikkan biaya produksi jangka

panjang per unit. Hal tersebut menujukan bahwa dalam jangka panjang juga

berlaku hukum LDR, karena itu kurva LAC umumnya berbentuk huruf U,

seperti dibawah ini

Skala produksi Ekonomis dan Tidak Ekonomis


biaya

LMC
LAC
Economies of scale

Diseconomies of scale
A

0 kuantitas

17
Pada diagram di atas kurva LAC mencapai minimum di titik A

,kemudian naik lagi . Gerak menurun sampai titik A disebabkan efisiensi

skala produksi . Sebaliknya setelah titik A efisiensi skala produksi tidak

terjadi lagi. Penambahan jumlah output menaikkan biaya produksi per unit .

Sebelum di titik A ,kurva LMC berada didalam kurva LAC,karena pada saat

itu nilai MP (marjinal produk) lebih besar dari AP (average product ) .14

Ada beberapa faktor penyebab terjadinya efisiensi dan inefisiensi jangka

panjang,yaitu :

1). Teknologi produksi

Dalam jangka panjang salah satu sumber peningkatan efisiensi

adalah kemajuan teknologi. Bahkan dalam jangka panjang terjadi percepatan

teknologi.

2). Manajemen

Peningkatan kemampuan manajemen memungkinkan teknologi

yang sudah ada lebih diefisienkan penggunaannya , sehingga kurva LAC

menurun. Tetapi jika kemampuan menejemen tidak mengikuti kemajuan

teknologi akan terjadi inefisiensi.

3). Sumber Daya Manusia (SDM)

Masalah yang berkaitan dengan SDM adalah jumlah dan mutu SDM

.pada awalnya penggunaan teknologi tinggi dapat meningkatkan efisiensi

14
Ibid.,hal 128

18
karena jumlah dan mutu SDM cukup tersedia.tetapi pada saat skala produksi

diperluas ,yang terjadi justru inefisiensi karena jumlah dan mutu SDM tidak

dapat disediakan dengan cepat.

19
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan

untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan

digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan

tersebut. Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan faktor-faktor

produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha.

Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah merupakan pengorbanan

dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan

harga pokok barang.

Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur seperti: Bahan baku atau bahan

dasar termasuk bahan setengah jadi; Bahan-bahan pembantu atau penolong;

Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur; Penyusutan peralatan

produksi, uang modal / sewa; biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya

administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi; Biaya

pemasaran seperti biaya iklan; dan Pajak.

Biaya produksi jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan

telah dapat menambah faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses

prooduksi. Sedangkan dalam biaya produksi jangka panjang semua biaya

adalah variabel.

20
3.2 SARAN

Kehidupan sehari-hari kita erat sekali dengan aktivitas perekonomian yang

didominasi oleh kegiatan produksi yang merupakan faktor utamanya, maka

memahami konsep biaya produksi sangatlah penting. Oleh sebab itu, kita

sebagai mahkluk sosial jangan pernah merasa enggan untuk memahami ilmu

baik itu ilmu alam ataupun ilmu sosial. Selanjutnya alangkah lebih mulianya

jikalau pada saat kita meraktivitas dengan kegiatan perekonomian

berlandaskan pada ajaran islam, dengan tujuan agar kegiatan kita bisa

mendapatkan hasil yang optimal (efektif) dan lebih formal

21
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi 2005,Akuntansi Biaya,Edisi Ke-6, Stie Ykpn, Yogyakarta

Suherman rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi, Jakarta: PT Raja Grafindo persada,

2011.

Sukirno, Sadono. 2003, Pengantar Teori Ekonomi Mikro, Edisi Ketiga, Jakarta,

PT.Raja Grafindo Persada.

Nasehatun 2000, Akuntansi Biaya, Edisi Ke-2, Salemba Empat, Yogyakarta

Siamat, Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan (Edisi Kelima). Jakarta:

Lembaga Penerbit FEUI, 2005.

Prahatama Rahardja, Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi

(Mikroekonomi & Makroekonomi ) Edisi Ketiga. Jakarta : Lembaga

Penerbit FEUI, 2017

Kurniawan, paulus,Pengantar Ekonomi Mikro Dan Makro. Jakarta : indo

pustaka.2004

22

Anda mungkin juga menyukai