A. Kompetensi Inti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Dasar-dasar Teknik Elektronika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Dasar-
dasar Teknik Elektronika.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Memahami besaran dari “SI Units” pada kelistrikan
3.2 4.1 Mengukur peralatan kelistrikan dengan besaran dari “SI Units” pada kelistrikan
C. Indikator Pencapaian
Pengetahuan
3.1.1 Menjelaskan besaran listrik
3.1.2 Menjelaskan satuan listrik
Keterampilan
4.1.1. Menentukan alat ukur peralatan kelistrikan dengan besaran dari “SI Units” pada
kelistrikan
4.1.2. Menggunakan alat ukur peralatan kelistrikan dengan besaran dari “SI Unit” pada
kelistrikan
D. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan
1. Setelah mendapat penyampaian materi dari Guru, peserta didik mampu memahami
pengertian besaran kelistrikan dengan baik dan benar.
2. Setelah mendapat penyampaian materi dari Guru, peserta didik mampu memahami
pengertian satuan kelistrikan dengan baik dan benar.
Ketrampilan
1. Setelah mendapat penyampaian materi dari Guru, peserta didik mampu menentukan alat ukur
listrik berdasarkan besaran SI Units dengan baik dan benar.
2. Setelah mendapat penyampaian materi dari Guru, peserta didik mampu menggunakan alat
ukur listrik berdasarkan besaran SI Units dengan baik dan benar.
E. Materi Pembelajaran
1. Pengetahuan Faktual
Sistem Satuan Internasional adalah bentuk modern dari sistem metrik dan saat ini
menjadi sistem pengukuran yang paling umum digunakan. Sistem ini terdiri dari sebuah
sistem satuan pengukuran yang koheren terdiri dari 7 satuan dasar. Sistem ini mendefinisikan
22 satuan, dan lebih banyak lagi satuan turunan. Selain itu, dalam sistem SI terdapat standar
awalan-awalan (prefix) yang dapat digunakan untuk penggandaan atau menurunkan satuan-
satuan yang lain.
a. Panjang
Panjang merupakan jarak antara dua titik di dalam ruang. Dalam SI satuan panjang
yaitu meter(m). Meter merupakan satuan panjang internasional yang pertama, yang
terbuat dari campuran bahan platina iridium, dan disimpan di The International Bureau
Of Weight and Measure.
Panjang memiliki simbol besaran l (long, artinya panjang) dan simbol satuan
internasionalna adalah m (meter). Contoh panjang yang sering dijumpai dalam
kehidupan adalah panjang tongkat, panjang jalan, bahkan tinggi badan manusia juga
menggunakan besaran panjang untuk pengukurannya.
b. Massa
Massa adalah jumlah materi yang terkandung dalam suatu benda. Satu kilogram
yaitu massa sebuah silinder logam yang terbuat dari campuran platina iridium yang
disimpan di Lembaga berat dan Ukuran internasional di Paris, Prancis. Kilogram
adalah satu-satunya satuan Standar yang tidak dapat dipindahkan.
Massa memiliki simbol besaran m (mass, artinya massa) dan simbol satuan
internasionalnya adalah kg (kilogram). Contoh massa pada sebuah palu, dimana kepala
palu memiliki massa lebih besara daripada gagangnya.
c. Waktu
Waktu awalnya didefinisikan sebagai 1/86.400 waktu satu hari yang didasarkan pada
waktu perputaran bumi pada porosnya. Untuk mendapatkan suatu pengukuran waktu
yang lebih teliti, sekarang orang lebih memilih menggunakan Jam Atom. Jam ini diatur
oleh suatu gerakan atom tertentu misalnya cesium, dimana 1 detik ialah 9.192.631.770
periode getaran atom cesium-133.
Waktu memiliki simbol besaran t (time, artinya waktu) dan simbol satuan
internasional adalah s (second, artinya detik). Contoh penggunaan besaran waktu
adalah menentukan waktu siang dan malam, waktu optimal yang dibutuhkan untuk
melakukan penyolderan.
d. Arus listrik
Arus listrik yaitu banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui satu titik dalam
sirkuit listrik tiap satuan waktu. Saat arus listrik mengalir melalui satu kabel maka bidang
magnet berada di sekeliling kabel.
Arus listrik memiliki simbol besaran I (intensite de courant, artinya intensitas arus)
dan simbol satuan internasionalnya adalah A (Ampere). Contoh arus listrik dalam
kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere
seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere seperti
yang terjadi pada petir.
f. Jumlah zat
Jumlah Zat satuannya dalam SI ialah molekul (mol). Mol merupakan istilah yang
digunakan sejak 1902 dan merupakan kependekan dari ”gram-molecule”. Satu mol
didefinisikan sebagai zat suatu sistem yang mengandung “entitas elementer” (atom,
molekul, ion, elektron) sebanyak atom-atom yang berada dalam 12 gram karbon-
12.Bilangan ini disebut dengan bilangan Avogadro yakni 6.0221367 x 10 23.
Jumlah zat memiliki simbol besaran “n” dan simbol satuan internasionalnya adalah
mol (mol, dari kata molekul). Contoh besaran jumlah zat dalam kehidupan adalah besar
nilai molekul yang terkandung dalam 100 mL larutan FeCl (pelarut PCB).
g. Intensitas cahay
Satuan intensitas cahaya ialah Candela (Cd). Candela merupakan suatu intensitas
cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi manokromatik pada frekuensi
540*1012 hertz dengan intensitas radiasi sebesar 1/685 watt per Steradran dalam arah
tersebut.
Intensitas cahaya memiliki simbol besaran adalah I v (untuk satuan Cd) dan simbol
satuan internasionalnya adalah Cd (Candela). Contoh penerapan besaran ini dalam
kehidupan adalah intensitas cahaya yang optimal untuk melakukan aktivitas tertentu di
dalam ruanganya dengan luas tertentu.
Selain besaran pokok, terdapat juga besaran turunan yang didapatkan dari hasil
pendefinisian besaran pokok. Jumlah dari besaran turunan lebih banyak daripada
besaran pokok.
2. Pengetahuan Konseptual
Satu-satunya besaran pokok yang berkaitan dengan kelistrikan adalah arus listrik. Dari
besaran ini, terdapat juga beberapa besaran turunan yang berkaitan dengan listrik, di
antaranya adalah tegangan, hambatan, kapasitansi, induktansi, daya, dan lain sebagainya.
Dalam mempelajari ilmu kelistrikan dan elektronika, pemahaman mengenai besaran
kelistrikan tentu perlu dikuasai. Pengetahuan tentang besaran maupun satuan listrik dan
elektronika ini dapat membantu kita dalam merancang, merakit serta menganalisa sebuah
rangkaian listrik/elektronika. Berikut ini penjelasan mengenai besaran-besaran yang berkaitan
dengan sifat listrik
Besaran Simbol Besaran Satuan Simbol Satuan
Tegangan V Volt V
Arus Listrik I Ampere A
Hambatan/Resistansi R Ohm Ω
Kapasitansi C Farad F
Induktansi L Henry H
Daya Listrik P Watt W
a. Arus listrik
Listrik sebagai energi dapat dibangkitkan dari energi yang lain. Energi mekanik,
energi kimia dan energi panas dapat membangkitkan energi listrik. Listrik dapat mengalir
melalui bahan penghantar, tetapi tidak semua bahan dapat mengalirkan listrik. Bahan
yang memiliki elektron bebas didalamnya, seperti logam, dapat mengalirkan listrik tetapi
kayu yang tidak memiliki elektron bebas tidak dapat mengalirkan. Karena listrik
merupakan bentuk energi yang amat luas penggunaannya, maka perlu sekali dipahami
sifat-sifatnya.
Penghantar yang menghubungkan kutub-kutub sebuah sumber listrik terletak
didalam medan listrik. Karena medan listrik inilah elektron-elektron bebas didalam
penghantar bergerak dan terjadilah aliran listrik. Aliran listrik yang berasal dari elemen
mempunyai arah yang tetap, yaitu dari kutub berpotensi tinggi ke kutub yang berpotensi
rendah. Sedang yang berasal dari generator arahnya ada tetap dan ada yang berubah.
Aliran listrik yang arahnya tetap disebut aliran listrik searah (DC = Direct Current) dan
yang tidak tetap sering disebut aliran listrik bolak-balik (AC = Alternating Current).
Ada 2 macam arus listrik:
1) Arus searah
2) Arus bolak-balik
Yang dimaksud dengan arus searah bilamana elektron yang bergerak secara terus
menerus dengan arah yang tetap walau besarnya berubah Gambar 1.2a. Sedangkan
pada arus bolak-balik, suatu masa elektron yang bergerak secara teratur bergantian arah
aliran maju atau mundur, dalam Gambar 1.2b arah maju digambarkan pada sisi +
(diatas garis 0) dan arah mundur digambarkan pada sisi – (dibawah garis 0). Selama
elektron bergerak maju tegangan akan naik dan akan berada dalam posisi positif, dalam
keadaan diam, tegangan akan menunjukkan 0 Volt dan apabila elektron bergerak
mundur tegangan akan turun dan akan berada dalam posisi negatif. Biasanya arus
searah didalam dunia elektronika digunakan pada radio, TV, komputer, mesin hitung dan
lain-lain.
b. Tegangan
Dalam satu bentuk tenaga, maka secara terpisah terdapat muatan Positif dan Negatif.
Muatan yang terpisah itu akan tarik-menarik, Gaya tarik menarik antara kedua muatan
itu dinamakan tegangan listrik. Satuan teknik tegangan volt (V). Tegangan listrik itu
bergantung pada tekanan elektron bebas yang diakibatkan oleh gerakan elektron
tersebut. Tegangan listrik itu terjadi apabila:
1) Antara pasangan elektron yang rapat dan kurang rapat.
2) Antara tempat yang mempunyai kerapatan elektron yang tinggi dan rendah
3) Antara tempat yang kekurangan elektron dan yang kelebihan elektron
c. Hambatan
Hambatan listrik adalah nilai suatu komponen dalam menghambat aliran arus listrik.
Arus listrik dihambat agar besar nilai arus listrik dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Hambatan, atau juga disebut dengan resistansi, adalah perbandingan antara tegangan
listrik dari suatu komponen elektronik dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan
listrik yang mempunyai satuan Ohm. yang dapat dirumuskan dengan:
R = V / I.
Dimana: R = Hambatan atau Resistansi (Ohm)
V = Tegangan (V)
I = Arus listrik (A)
d. Kapasitansi
Kapasitans adalah ukuran jumlah muatan listrik yang disimpan (atau dipisahkan)
untuk sebuah potensial listrik yang telah ditentukan. Bentuk paling umum dari piranti
penyimpanan muatan adalah sebuah kapasitor dua lempeng/pelat/keping. Besar kecilnya
kapasitas kondensator tergantung dari besar kecilnya luas plat pada kondensator, jenis
bahan dielektrikum, dan jarak antara kedua plat kondensator tersebut.
e. Induktansi
Induktansi muncul karena adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik.
Supaya suatu rangkaian elektronika mempunyai nilai induktansi, sebuah komponen
bernama induktor digunakan di dalam rangkaian tersebut. Induktor umumnya berupa
kumparan kabel/tembaga untuk memusatkan medan magnet dan memanfaatkan Gaya
Gerak Listrik (GGL) yang dihasilkannya.
Induktansi adalah sifat dari rangkaian elektronika yang menyebabkan timbulnya
potensial listrik secara proporsional terhadap arus yang mengalir pada rangkaian
tersebut, sifat ini disebut sebagai induktasi sendiri. Sedangkan, apabila potensial listrik
dalam suatu rangkaian ditimbulkan oleh perubahan arus dari rangkaian lain, disebut
sebagai induktansi bersama. Satuan induktansi dalam satuan internasional adalah weber
per ampere atau dikenal pula sebagai Henry (H).
f. Daya listrik
Didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam rangkaian listrik. Satuan SI
daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik yang mengalir per
satuan waktu (joule/detik). Bisa juga diartikan besarnya usaha dalam memindahkan
muatan per satuan waktu atau lebih singkatnya adalah Jumlah Energi Listrik yang
digunakan tiap detik.
3. Pengetahuan Prosedural
Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Tegangan, Arus listrik dan Resistansi
Berikut ini cara menggunakan Multimeter untuk mengukur beberapa fungsi dasar Multimeter
seperti Volt Meter (mengukur tegangan), Ampere Meter (mengukur Arus listrik) dan Ohm
Meter (mengukur Resistansi atau Hambatan)
a. Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)
1) Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV
2) Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin
mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter)
**Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk
memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada
multimeter.
3) Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada
terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-hati agar jangan
sampai terbalik.
4) Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
4. Pengetahuan Metakogitif
Prefix / Awalan Satuan Internasional
Prefix Satuan SI adalah awalan yang digunakan dalam satuan SI untuk membentuk sebuah
satuan yang menandakan kelipatan dari satuan tersebut. Dibawah ini adalah Prefix satuan SI
yang pada umumnya digunakan dalam ilmu kelistrikan dan elektronika:
Prefix Simbol Desimal 10n
Terra T 1.000.000.000.000 1012
Giga G 1.000.000.000 109
Mega M 1.000.000 106
kilo k 1.000 103
(Tidak ada) (Tidak ada) 1 100
centi c 1/100 10-2
mili M 1/1.000 10-3
micro µ 1/1.000.000 10-6
nano N 1/1.000.000.000 10-9
pico p 1.000.000.000.000 10-12
H. Sumber Belajar
1. Abdurahman, Syaifi. 2017. Modul Elektronika Dasar. Jakarta. Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.
2. Buku yang relevan dengan materi
3. Internet
I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan • Guru membuka pertemuan dengan salam, guru memastikan 30
guru salam dengan semangat menit
• Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif, (kebersihan
kenyamanan belajar) untuk memulai proses KBM
• Dengan menunjuk salah satu peserta didik memimpin doa,
Peserta didik bersama guru berdoa (religius)
• Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar
dan sikap spiritual peserta didik berkaitan dengan rasa
syukur bahwa masih diberikan keselamatan, kesehatan dan
barokah dari Allah, SWT
• Guru menjelaskan kegiatan awal tahun :
- Sosialisasi kompetensi dasar (KD) baik pengetahuan
maupun ketrampilan
- Sosialisasi KKM
- Motivasi belajar menjadi siswa berprestasi (Rasa ingin
tahu)
Guru menyampaikan teknik pembelajaran dan tujuan materi
yang akan dipelajari
Guru menyampaikan cakupan tentang materi :
3.1. Memahami besaran dari “SI Units” pada kelistrikan
4.1. Mengukur peralatan kelistrikan dengan besaran dari “SI
Units” pada kelistrikan
Inti Stimulus/rangsangan terhadap peserta didik 180
Mengamati. (faktual) menit
Guru menyampaikan materi mengenai Sistem Satuan
Internasional.
Guru menyampaikan materi besaran dan satuan kelistrikan
Siswa mengamati dan memperhatikan materi yang
dijelaskan guru berkaitan dengan besaran dan satuan
kelistrikan,
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
IDENTIFIKASI MASALAH
Menanya (konseptual)
Guru mendorong peserta didik untuk mencari tahu mengenai
besaran dan satuan kelistrikan (Rasa ingin tahu) terutama
tentang:
- Macam-macam besaran beserta satuannya
- Simbol besaran
- Simbol satuan
Peserta didik mencari dari berbagai sumber mengenai
komponen resistor secara mandiri (Mandiri dan Gemar
membaca)
Peserta didik diskusi kelompok dengan menuliskan
pertanyaan/masalah yang ditemui secara individu
Mengumpulkan Informasi (Data Collection)
Peserta didik merangkum tentang besaran-besaran dan satuan
kelistrikan, simbol besaran kelistrikan, dan simbol satuan
kelistrikan.
Menalar (Prosedural)
Siswa secara individual mampu mengidentifikasi macam-
macam besaran dan satuan listrik, serta simbolnya
Mengomunikasikan (Metakognitif)
Peserta didik membuat simpulan pembelajaran
Guru membimbing dalam membuat kesimpulan
Penutup Rangkuman, refleksi, tes, dan tindak lanjut 15
1. Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan hal-hal menit
yang diragukan sehingga informasi menjadi benar dan tidak
terjadi kesalahpahaman terhadap materi.
2. Peserta didik menyimpulkan materi di bawah bimbingan guru
3. Guru memberikan tugas terstruktur untuk mencari tau
rumus besaran kelistrikan dengan browsing di
internet
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan
untuk tetap belajar dan mengingatkan kegiatan belajar
selanjutnya
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan doa dan salam
Pertemuan 2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 30
Guru memberi salam dan menanyakan kabar menit
Guru mengkondisikan kebersihan, kerapian kelas dan
keamanan kelas
Guru memimpin peserta didik untuk doa
Guru mempresensi kehadiran peserta didik
Motivasi
Guru mengajukan pertanyaan untuk menuntun, peserta didik
dalam mempelajari tentang materi mengubah nilai
prefix/awalan pada suatu satuan besaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Apersepsi
Guru menyampaikan manfaat materi yang akan dipelajari
Guru menyampaikan cakupan diskusi tentang materi
mengubah nilai awalan satuan
Inti Stimulus/rangsangan terhadap peserta didik 180
Mengamati. ( factual) menit
Guru memberikan sedikit review tentang cara mengubah
nilai awalan satuan
Siswa mengamati dan memperhatikan materi yang
dijelaskan guru berkaitan dengan cara cara mengubah
nilai awalan satuan
Guru menyampaikan tugas terstruktur untuk mengubah
nilai awalan satuan menjadi nilai awalan yang
berbeda
Mengomunikasikan (Metakognitif)
Peserta didik membuat simpulan pembelajaran tentang
mengubah nilai awalan satuan menjadi nilai awalan
yang lain
Guru membimbing dalam membuat kesimpulan mengubah
nilai prefix satuan
Penutup Rangkuman, refleksi, tes, dan tindak lanjut 15
1. Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan hal – hal menit
yang diragukan sehingga informasi menjadi benar dan tidak
terjadi kesalahpahaman terhadap materi.
2. Peserta didik menyimpulkan materi di bawah bimbingan guru
3. Guru memberikan gambaran materi yang akan dipelajari
minggu depan yaitu tentang komponen elektronika
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan
untuk tetap belajar dan mengingatkan kegiatan belajar
selanjutnya
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan doa dan salam
6. Meninggalkan kelas dengan keadaan bersih dan rapi , dengan
membersihkan kelas terlebih dahulu
Skor
No Pernyataan
1 2 3 4
1 Saya yakin dengan keberadaan Allah (Tuhan)
Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan
2
sesuatu kegiatan
Saya memberi salam pada saat awal dan akhir
3
presentasi sesuai agama yang dianut.
4 Saya tertib mengikuti instruksi
5 Saya mengerjakan tugas tepat waktu
6 Saya tidak menutupi kesalahan yang terjadi
Saya tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan
7
orang lain
8 Saya melaksanakan tugas piket secara teratur
9 Saya berperan serta aktif dalam kegiatan diskusi
kelompok
10 Saya berinteraksi dengan teman secara ramah
11 Saya berkomunikasi dengan bahasa yang tidak
menyinggung perasaan
Jumlah
Keterangan:
4 : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang- kadang tidak
melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Petunjuk Penskoran
Peserta didik memperoleh nilai
Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,20 – 4,00 (80 – 100)
Baik : apabila memperoleh skor 2,80 – 3,19 (70 – 79)
Cukup : apabila memperoleh skor 2.40 – 2,79 (60 – 69)
Kurang : apabila memperoleh skor kurang 2.40 (kurang dari 60%)
PENILAIAN SIKAP SPRITUAL
Skor
No Nama Siswa Nilai Deskripsi
1 2 3 4
1 Adhestyan Putra Aretta
2 Aditya Zaky Naufal
3 Andi Setiyawan
4 Ardi Susilo
5 Arief Hidayatulloh
6 Damar Restu Aji
7 Dihya Keva Maulana
8 Fatah Dwi Rizky (M)
9 Imam Arif Nur Herdiyatna
10 Mohammad Zildan Azra
11 Muhammad Agung Rizky
12 Safitri Permatasari
13 Salwa Audia Maharani
14 Shasa Novia Anggraeni
15 Yusuf Arbianto
16 Muhammad Indan Saputra
Yogyakarta, 2019
Diverifikasi
Kepala Sekolah Koord Mapel PAI Guru Mata Pelajaran, Yang membuat,
Beni Setyo Wibowo.,S.Pd Drs. Jumanto Ardiyanto Nugroho, S.Pd.T Irvan Widya Pangestu
SMK PIRI 1 YOGYAKARTA
BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Status : TERAKREDITASI A SK No. 21.01/BAP-SM/XII/2013 Tgl. 21 Desember 2013
Alamat : Jl. Kemuning No. 14 Baciro Yogyakarta 55225 Telp. (0274) 515251
E-mail : smkpiri1yk@gmail.com Website:www.smkpiri1jogja.sch.id
Penilaian
Disiplin Aktif Tanggung Kerja Sama Santun
No Nama Siswa Jawab Rata-
Nilai Akhir
rata
4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0
1 Adhestyan Putra Aretta
2 Aditya Zaky Naufal
3 Andi Setiyawan
4 Ardi Susilo
5 Arief Hidayatulloh
6 Damar Restu Aji
7 Dihya Keva Maulana
8 Fatah Dwi Rizky (M)
9 Imam Arif Nur Herdiyatna
10 Mohammad Zildan Azra
11 Muhammad Agung Rizky
12 Safitri Permatasari
13 Salwa Audia Maharani
14 Shasa Novia Anggraeni
15 Yusuf Arbianto
16 Muhammad Indan Saputra
Keterangan:
3-4 = A (Sangat Baik)
2-2,9 = B (Baik)
1-1,9 = C (Cukup)
0-0,9 = D (Tidak Baik)
SMK PIRI 1 YOGYAKARTA
BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Status : TERAKREDITASI A SK No. 21.01/BAP-SM/XII/2013 Tgl. 21 Desember 2013
Alamat : Jl. Kemuning No. 14 Baciro Yogyakarta 55225 Telp. (0274) 515251
E-mail : smkpiri1yk@gmail.com Website:www.smkpiri1jogja.sch.id
Bentuk No
Kompetensi Dasar IPK Materi Indikator Soal
Soal Soal
Ohm
2. Sebutkan simbol besaran dan satuan untuk tegangan listrik, hambatan, kapasitansi, serta
induktansi!
Jawab:
3. Berapakah nilai :
a. 100 mV = ..... V
b. 25 kA = ...... A
c. 50 kOhm = ...... Ohm
Jawab:
Kunci LP 1: Pengetahuan
No. Pertanyaan
Kriteria Penilaian Skor
Soal (Skor Maksimum)
Sebutkan besaran pokok Sistem Siswa tidak menjawab pertanyaan atau
15
1. Satuan Internasional beserta menjawab tetapi jawaban salah
satuannya (skor 30) Siswa menjawab dengan benar 15
Sebutkan simbol besaran dan satuan Siswa tidak menjawab pertanyaan atau
15
2. untuk tegangan listrik, hambatan, menjawab tetapi jawaban salah
kapasitansi, serta induktansi (skor 40) Siswa menjawab dengan benar 25
Berapa nilai besaran listrik? (skor 30) Siswa tidak menjawab pertanyaan atau
15
menjawab tetapi jawaban salah
3.
Siswa menjawab dengan rumus yang benar
15
dan hasil akhir benar
Jumlah Skor yang Diperoleh Siswa .....
Skor Maksimal 100
Daftar Nilai Pengetahuan
Yogyakarta,
Guru Mapel, Yang membuat,
Persiapan Kerja
Proses Kerja Hasil Kerja Sikap Kerja Waktu Kerja Nilai
No Nama Siswa a b Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Adhestyan Putra Aretta
2 Aditya Zaky Naufal
3 Andi Setiyawan
4 Ardi Susilo
5 Arief Hidayatulloh
6 Damar Restu Aji
7 Dihya Keva Maulana
8 Fatah Dwi Rizky (M)
9 Imam Arif Nur Herdiyatna
10 Mohammad Zildan Azra
11 Muhammad Agung Rizky
12 Safitri Permatasari
13 Salwa Audia Maharani
14 Shasa Novia Anggraeni
15 Yusuf Arbianto
16 Muhammad Indan Saputra