Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

OTOMATISASI TATA KELOLA HUMAS & KEPROTOKOLAN

MENGEMUKAKAN TRANSPORTASI PERJALANAN DINAS

&

MENGEMUKAKAN RENCANA KEUANGAN PERJALANAN DINAS

NAMA : SITI ATIKAH PURNAMA SARI

KELAS : XII OTKP 4

TAHUN AJARAN 2019/2020


A. Pengertian Perjalanan Dinas

Perjalanan dinas adalah perjalanan yang dilakukan oleh karyawan/pegawai suatu lembaga/perusahaan
yang berkaitan dengan tugas suatu lembaga/perusahaan yang berkaitan dengan tugas pekerjaan
kedinasan. Tugas pekerjaan kedinasan adalah tugas pekerjaan yang berkaitan dengan kepentingan
lembaga/perusahaan yang bersangkutan.

Perjalanan bisnis adalah perjalanan yang dilakukan oleh karyawan/pegawai suatu lembaga/perusahaan
yang berkaitan dengan kepentingan bisnis.

Jadi perjalanan bisnis/dinas pimpinan adalah perjalanan yang dilakukan oleh pimpinan suatu lembaga
atau perusahaan dalam rangka melaksanakan tugas kedinasan/tugas bisnis perusahaan.

Setelah pimpinan memberi tahu tentang keberangkatannya, maka sekretaris harus memperhatikan hal-
hal sebagai berikut :

1. Tujuan perjalanan
2. Tanggal keberangkatan dan kembalinya
3. Tanggal, waktu, tempat dan dengan siapa saja pimpinan membuat janji temu/kegiatan pokok
perjalanan dinas/bisnis.
4. Persiapan transportasi dan dokumen perjalanan
5. Hotel/penginapan yang dikehendaki
6. Angkutan apa yang diperlukan setiap kunjungan, dikota tujuan.

B. Macam - Macam Perjalanan Dinas

1. Ditinjau dari wilayah tujuan, dibedakan menjadi :

A. Perjalanan bisnis dalam negeri.

Contohnya : antarkota, antardaerah, antar provinsi

B. Perjalanan bisnis luar negeri.

Contohnya : antarnegara

2. Ditinjau dari transportasi dibedakan menjadi :


1. Perjalanan dinas lewat darat

Perjalanan dinas lewat darat bisa dilakukan dengan menggunakan mobil perusahaan, travel, bus, atau
kereta api. Perjalanan dinas dengan menggunakan mobil perusaan dilakukan apabila jarak perusahaan
dan tempat tujuan relative dekat.

2. Perjalanan dinas lewat laut

Perjalanan dinas lewat laut dapat memanfaatkan berbagi fasilitas pelayanan yang ditawarkan oleh
beberapa perusahaan armada laut.

3. Perjalanan dinas lewat udara

Perjalanan dinas pimpinan lewat udara dengan menggunakan fasilitas pesawat udara hendaknya benar-
benar dipertimbangkan tingkat efektivitas dan efisiensinya. Mendesak atau tidaknya waktu dan urusan
yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah serta kondisi keuangan perusahaan hendaknya menjadi
pertimbangan untuk memutuskan penggunaan alat trasportasi pesawat udara.

C. Persiapan Keuangan dalam perjalanan bisnis

Adalah menyusun secara rinci tentang jumlah biaya yang diperlukan perusahaan untuk kepentingan
perjalanan bisnis/dinas. Ada beberapa biaya yang diperlukan yaitu :

1. Biaya transportasi (pulang, pergi, lokal selama dalam tugas dikota tujuan )

2. Biaya akomodasi

3. Biaya acara kegiatan/kontribusi acara kegiatan

4. Uang saku

5. Uang lunsum (pajak langsung mengenai barang/jasa yang bersangkutan)

6. Biaya lain.

Selain biaya masih harus menyiapkan alat pembayaran yang digunakan dalam perjalanan dinas yaitu :
1. Uang tunai

Adalah uang yang diterima secara umum sebagai alat pembayaran yang syah. Bila ke luar negeri
sebaiknya menyiapkan uang asing dari negara yang dituju.

2. Kartu kredit

Adalah kartu yang dikeluarkan oleh bank. Kartu kredit meminjamkan konsumen uang yang bukan
mengambil rekening tabungan.

3. Cek berpergian/traveller check

Adalah alat pembayaran semacam cek yang dibuat khusus untuk orang yang berpergian dan dapat
diuangkan pada bank yang mengeluarkan.

4. Letter of credit (1/C)


Adalah alat pembayaran yang dikeluarkan oleh bank apabila seseorang memerlukan dana yang
jumlahnya besar selama dalam perjalanan. L/C di keluarkan atas nama seseorang yang meminta dan
dengan tanda tangannya ia dapat menukar di bank yang dituju. Setiap pengambilan, bank akan
menunjuk neraca dalam l/C.

 SISTEM PEMBAYARAN TUNAI DAN NON


TUNAI

A. MEMPESIAPKAN DAN MENGOPERASIKAN MESIN PEMBAYARAN TUNAI MAUPUN NON TUNAI

Pengertian Pembayaran Tunai dan Non Tunai

Pembayaran tunai atau yang biasa disebut dengan pembayaran cash, merupakan pembayaran atas harga
barang atau jasa secara tunai, dimana pihak pembeli menyerahkan uang sebagai bukti pembayaran
sebesar harga barang yang dibeli bersamaan dengan surat pesanan.

Sedangkan yang dimaksud dengan pembayaran non tunai adalah pembayaran yang dilakukan dengan
cara:

• bayar dimuka yaitu pembayaran harga sebelum barang diterima atau sebelum barang ada.

• Bayar dibelakang, yaitu pembayaran yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu setelah barang
diterima.

• COD (cash on delivery), dimana pembayaran dilakukan pada waktu barang diserahkan pada pembeli,
dan ada pula yang pembayaran dilakukan pada waktu dokumen tiba.

Anda mungkin juga menyukai