STUDI PERKOTAAN 1

KOTA DAN FASILITASNYA:

“Pengamatan Terhadap Lingkungan Sekitar”
William Japardy / 315170054
Ferdi James/315170066
Canggita Lusya /315170068
KELAS:D

DOSEN: DODDY YUONO, S.T., M.T.

ASDOS: DODDY YUONO, S.T., M.T
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
Kelurahan Rawa Buaya
Kelurahan Rawa Buaya terletak di kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
Rawa Buaya merupakan bekas tanah partikelir milik Tan Liok Tiauw Sia, Landheer van Batoe-Tjepper, seorang tuan tanah dan pelopor industri di Hindia Belanda.[1]
Kelurahan ini berdekatan dengan Stasiun Rawa Buaya dan halte busway Rawa Buaya.
Kelurahan ini memiliki kode pos 11740
Kelurahan ini memiliki luas 4,67 km2 dan dihuni oleh 10.779 kepala keluarga. (per Juni 2013), 138 RT, 12 RW

kelurahan Rawa Buaya terletak kelurahan dalam bentuk bujur dan lintang -6.169739,106.734061,3a,75y,116.97h,77t Letak dari permukaan laut 14 Fit dari Permukaan Laut / 4 Meter
dari Permukaan Laut - Luas wilayah 406,9 Ha
Batas wilayah Batas Wilayah Utara : berbatasan dengan kali Cisadane.
Batas Wilayah Selatan : berbatasan dengan Kelurahan Kembangan Utara.
Batas Wilayah Barat : berbatasan dengan Kelurahan Duri Kosambi / Jalan Ringroad.
Batas Wilayah Timur : berbatasan dengan kali Cengkareng Drain.
Kelurahan rawa buaya termasuk kedalam daerah cekungan dataran rendah yang diapit oleh jembatan gantung dan duri kosambi cengkareng jakarta baratMenjadikan
Kelurahan Rawa Buaya Yang BERSAHABAT (Bersih, Sehat, Harmonis, Aman, Beriman dan Bertaqwa)
Analisis
1. Di kelurahan Rawa buaya terdapat beberapa jalan utama diantaranya yaitu 2 jalan
arteri: Jalan Daan Mogot serta jalan inkspeksi Jalan Kembangan Baru. Di jalan
arteri Jl. Daan Mogot tidak terdapat daerah perniagaan karena merupakan
Kawasan pergudangan sehingga tidak terdapat parkiran. Di jalan Arteri Daan
Mogot terdapat fasilitas transportasi publik, yaitu Transjakarta 2D dengan halte
pemberhentian Kembangan Baru. Angkutan Kota KWK B02 arah (Cengkareng -
Kota), dan B14 arah ( Grogol – Cengkareng ).
2. Kelurahan Rawa Buaya dilalui oleh Jalur Kereta jurusan Tangerang yang
membentang di tengah kelurahan.
3. Pada Jalan Kolektor dan Jalan Lokal tidak dilalui oleh transportasi umum, untuk
masuk ke dalam harus menggunakan ojek pangkalan atau ojek online.
4. Jalan Kolektor memiliki lebar bervariasi antara 6-8 meter, cenderung tidak terlalu
ramai, kecuali di Jalan Pakis Raya yang terdapat Pasar Bojong Indah sebagai pusat
perniagaan.
5. Intensitas kendaraan di Jalan arteri baik yang berada di Jalan Daan Mogot dan
Jalan Lingkar Luar Barat pada jam pergi pulang kerja cenderung sangat padat,
sedangkan pada Jalan inspeksi yaitu jalan Kembangan Baru memiliki intensitas
padat, sedangkan pada jalan-jalan kolektor cukup ramai, dan pada jalan local
cenderung sepi.
6. Intensitas kendaraan di hari libur pada jalan-jalan arteri cenderung tak seramai
pada hari kerja. Pada hari kerja Jakarta didominasi oleh pekerja dari luar Jakarta.
Intenstias meningkat pada jam-jam tertentu yaitu pada malam minggu. Jalan
kolektor dan local cenderung tidak terlalu ramai
7. Fasilitas halte sudah disediakan oleh pemerintah tetapi banyak angkot dan bus
yang menaik-turunkan penumpang tidak pada tempatnya sehingga mengganggu
lalu lintas. Sedangkan unutk transjakarta sudah teratur mengikuti aturan sehingga
tidak mengganggu lalu lintasnya.
8. Pola Jalan yang terbentuk yaitu pola organic yang menunjukan perkembangan
kota tahun 80-90an di Jakarta
9. PKL tersebar di berbagai daerah di Rawa Buaya. Namun PKL cendurung memusat
di fasilitas – fasilitas umum seperti Pasar, sekolah, gereja, dan lainnya. Namun di
beberapa sisi di jalan arteri masih banyak terdapat PKL dikarenakan jalan yang
ramai sehingga dianggap punya peluang ekonomi yang cukup baik.
10.Pada pagi sampai siang hari para PKL berada di area sekolah dan pasar karena
merupakan jam – jam ramai. Sedangkan pada sore hari PKL lebih banyak berada di
sepanjang jalan arteri dikarenakan ramai. Banyak PKL dan tenda tenda yang
terdapat di jalan inspeksi sehingga jalan menjadi sempit dan mengakibatkan
kemacetan.
11.Pada malam hari para PKL menyebar ke daerah daerah perumahan dan beberapa
daerah yang beraktivitas dimalam hari seperti jika diadakannya pasar malam.
12.Di sepanjang jalan Daan Mogot terdapat PKL yang berada di atas trotoar dan di
tepi jalan. PKL yang berada di trotoar tidak mengganggu para pejalan kaki karena
trotoar memiliki jarak yang cukup lebar. Sedangkan PKL yang berada di jalan
mengganggu lalu lintas.
13.Selain itu, di dearah persimpangan antara jalan Daan Mogot dengan Jalan Lingkar
Luar Barat dipenuhi oleh para PKL dikarenakan adanya Pasar Rawa Buaya yang
menjadi pusat perniagaan.
14.Kelurahan Rawa Buaya memiliki 1 buah puskesmas yang letaknya tidak berada di
pusat kelurahan, sehingga cakupan pelayanan tidak menjangkau sebagian kecil
daerah sesuai dengan SNI ( Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di
Perkotaan ) yaitu memiliki radius 1.5km.
15.Adapun 2 kantor pos yang terletak di sisi kiri dan kanan Kelurahan dan radiusnya
sudah menjangkau seluruh daerah di kelurahan Rawa Buaya sesuai dengan SNI (
Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan ).
16.Terdapat 25 masjid yang tersebar di kelurahan Rawa Buaya yang sudah
menjangkau seluruh daerah di kelurahan Rawa Buaya yang radius pencapaiannya
1000m sesuai dengan SNI ( Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di
Perkotaan ), sedangkan hanya terdapat 7 musholla yang tersebar di kelurahan
Rawa Buaya tetapi hanya menjangkau sebagian kecil daerah yang radius
pencapaiannya 100m.
17.Terdapat 15 sekolah taman kanak kanak (TK) yang radius pencapaiannya 500m,
Terdapat 16 fasilitas umum berupa sekolah dasar (SD), yang radius pencapaiannya
1000m, terdapat 11 sekolah menengah pertama (SMP) yang radius
pencapaiannya 1000m. Fasilitas umum sekolah ini tersebar luas di kelurahan
Rawa Buaya, dan radiusnya sudah menjangkau hampir seluruh daerah di
kelurahan Rawa Buaya, hanya sebagian kecil daerah di pinggir Kawasan Rawa
Buaya yang tidak dijangkau oleh fasilitas umum sekolah ini.
18.Terdapat 6 sekolah menengah atas (SMA) yang radius pencapaiannya 3000m,
terdapat 4 sekolah SMK yang radius pencapaiannya 3000m. Fasilitas umum
sekolah ini tersebar luas di kelurahan Rawa Buaya, dan radiusnya sudah
menjangkau seluruh bagian daerah dikawasan Rawa Buaya.
19.Jumlah sekolah di daerah ini sudah cukup memadai tetapi pencapaian fasilitas
transportasi umum hanya menjangkau beberapa sekolah sehingga masyarakat
lebih menggunakan fasilitas pendukung lainnya berupa ojek online.
20. Jalan kolektor berupa jalan inspeksi Kembangan Baru memiliki lebar yang tidak
memadai untuk dilalui 2 mobil ditambah lagi dengan adanya PKL di pinggir jalan.
No Permasalahan Solusi
Di sepanjang jalan Daan Mogot terdapat PKL yang berada di -Melakukan pembangunan
atas trotoar dan di tepi jalan sebagai tempat untuk pasar dan
PKL berjualan
-melakukan penyuluhan pada
warga setempat
Adanya pasar yang di penuhi PKL sehingga menggangu lalu -Menata ulang pasar untuk
lintas dijadikan tempat parkir dan
tempat PKL
-diperlukan penyuluhan pada
masyarakat setempat
Angkot dan bus yang menaikkan dan menurunkan penumpang Diperlukan penegasan aturan dan
tidak pada tempatnya pemberian sanksi pada yang
melanggar
Hanya memiliki 1 Puskesmas di daerah kelurahan rawa buaya merelokasi puskesmas
yang tidak menjangkau seluruh daerah
menambah puskesmas
Jalan kolektor berupa jalan inspeksi Kembangan Baru memiliki Memperlebar badan jalan
lebar yang tidak memadai untuk dilalui 2 mobil ditambah lagi
dengan adanya PKL di pinggir jalan.
Kelebihan
-Lebih tertata rapi dan teratur
-Membuat area pedestrian lebih
nyaman dan bebas dari PKL
Mengurangi kemacetan
dipersimpangan
-Menata angkot dan bus supaya
berhenti pada tempatnya (halte)
-menjadi tertib
jangkauan layanan seluruh
kelurahan akan terpenuhi
Jangkauan layanan terpenuhi dan Membutuhkan biaya operasional
kapasitas pelayanan bertambah
Mengurangi kemacetan
Kekurangan
Membutuhkan biaya dan
diperlukan tahapan yang panjang
Membutuhkan biaya yang besar
dan waktu yang cukup lama
Dibutuhkan waktu yang lama,
dan kesadaran masyarakat masih
rendah
Mengeluarkan biaya lebih untuk
membangun puskesmas baru
tambahan
Karena merupakan jalan kolektor
yang sering dilalui sehingga pada
saat pembangunan jalan
membuat penumpukan
kendaraan