Anda di halaman 1dari 60

Glass-ionomer Cement

Gatot Sutrisno
Definisi

pertama kali dikembangkan oleh Wilson dan Kent

water-based cement, yang terbentuk dari reaksi


asam-basa antara bubuk fluoroaluminosilikat glass
(base) dan larutan poliasam (liquid)
Komposisi

 Bubuk calcium/strontium fluoroaluminosilikat glass

G.J. Mount. 2005


Komposisi

- Ukuran partikel bubuk berkisar antara 4-50 μm, dimana


tergantung dari tujuan aplikasi klinis

- Partikel halus luting&lining cements


- Partikel kasar restorative materials (translucency)

- Ukuran partikel :
karakteristik kerja
kecepatan pengerasan
sifat fisik
Komposisi

- Fluoride merupakan komponen penting dari glass-ionomer


karakteristik kerja
sifat fisik
efek remineralisasi
translucency yang baik
menghambat pembentukan plak
Komposisi

 Liquid (Larutan Poliasam)


asam poliakrilat, asam polimaleat, kopolimer
asam akrilat-asam itakonat, kopolimer asam-asam
maleat, kopolimer asam akrilat-asam2-buten
dikarboksilat dan vinyl phosponic acid.

- Reaktivitas dari poliasam :


kandungan kopolimer
berat molekul
konsentrasi
Komposisi
 Poliasam :
- memberikan kemampuan Glass-ionomer Cement untuk
melekat pada struktur gigi tanpa perlakuan khusus.
- pH jaringan hidup

 Asam Tartarat (5-15%)


untuk mengontrol reaksi pengerasan
untuk membantu keluarnya ion-ion dari glass
memperlambat waktu kerja
sharpens setting time
Reaksi Pengerasan GIC
 Autocure-glass ionomer
- Merupakan hasil dari reaksi asam-basa difusi antara partikel
glass dan matriks
- Tiga tahap dalam reaksi pengerasan GIC :
1. Dissolution
Terdekomposisinya 20-30% partikel glass & lepasnya ion-ion
dari partikel glass (kalsium, stronsium,alumunium) akibat
serangan dari rantai polyacid cement sol
Reaksi Pengerasan GIC
2. Gelation/hardening
- Ion-ion kalsium/stronsium&alumunium terikat pada polianion
pada grup polikarboksilat

- 4-10 menit setelah mixing pembentukan rantai kalsium


fragile&highly soluble in water (water loss&water in)
- 24 jam setelah mixing alumunium terikat pada matriks
semen (rantai alumunium) strong&insoluble
physical properties

- Sejalan dengan pe pH silica gel mengikat bubuk


pada matriks
Reaksi Pengerasan GIC

3. Hydration of salts
- Terjadi proses hidrasi yang progressive dari garam matriks

Pe sifat-sifat fisik GIC


Kecepatan Setting

 Komposisi glass
 Temperature pada saat glass fusion
 Ukuran partikel powder
 Konsentrasi asam tartarat
 Komposisi liquid
 Mixing temperature me 25% working time
 Powder:liquid ratio
Klasifikasi GIC
 Type I-Luting
- Use : cementation of crowns, bridges, inlays, orthodontic
appliances
- Setting rate : fast set
- Powder:liquid ratio-1,5:1
- Radiopaque : generally
- Film thickness : 20μ or less
- Post-insertion sensitivity
mineralising solution/dentine bonding agent
Klasifikasi GIC
 Keuntungan GIC sebagai Luting Cement :
- Ketebalan lapisan/film yang baik
- Biokompatibilitas baik
- Pelepasan fluoride
- Kemudahan manipulasi

 Hal-hal yang harus dihindarkan pada saat aplikasi luting :


- scrub
- condition
- etch
Klasifikasi GIC
 Type II-Restorative
1. Type II.1 Restorative Aesthetic
- Use : aesthetic restoration
- Setting rate : autocure-slow resistance to water
uptake&loss
resin-modified-fast set, resistance to
water uptake
- Powder:liquid ratio-3:1 or greater
- Radioopaque : most materials
Klasifikasi GIC
2. Type II.2 Restorative Reinforced
- Use : physical properties-aesthetic not important
- Setting rate : fast set
- Powder:liquid ratio – 3:1 or greater
- Radioopaque : always
Klasifikasi GIC
 Type III-Lining or Base
1. Lining
- Use : thin section as thermal barries under metal restoration
- Setting rate : autocure-rapid resistance to water uptake
dualcure-autocure plus light assisted cure
- Powder:liquid ratio – 1,5:1
- Radioopaque : always

2. Base - dentine substitute


- Use : combination with composite resin in lamination technique
- Setting rate : fast set
- Powder:liquid ratio – 3:1 or greater
- Radioopaque : always
Sifat-sifat GIC
 Biokompatibilitas
1. Potensi biologis
- Water based-material pertukaran ion potensi
remineralisasi
- Bersifat fluoride reservoir
- Pertukaran ion menempel pada jaringan gigi
mencegah pertumbuhan bakteri dapat diletakkan pada
daerah yang mendekati pulpa tanpa menyebabkan pulpitis
irreversible
2. Resistensi terhadap plak
- Fluoride release mencegah pertumbuhan bakteri
S.Mutans
Sifat-sifat GIC
 Biokompatibilitas
3, Respon pulpa terhadap GIC
- Freshly mixed material pH 0.9-1.6 potensi
buffer dari dentin mencegah turunnya pH dalam
jaringan pulpa peradangan ringan pe pH
dalam 1 jam pertama

4. Fluoride release
-pe fluoride release beberapa hari setelah aplikasi tumpatan
menurun pada minggu pertama setelah aplikasi
stabil pada 2-3 bulan setelah aplikasi.
Sifat-sifat GIC
4. Fluoride release
- Permukaan bubuk glass pelepasan ion-ion (memiliki
ukuran dan mobilitas = ion hidroksil pertukaran secara
terus-menerus dari ion fluoride
- Fluoride release dipengaruhi oleh jumlah fluor yang tersedia pada
lingkungan mulut pada kondisi fluor yang tinggi
fluor ditarik kembali ke semen fluoride reservoar
…..Fluoride release-Fluoride reservoir
Sifat-sifat GIC
 Kelarutan (Solubility)
- GIC < Zinc phosphate, Zinc polycarboxylate, Silicate cements
- GIC > resin materials
- Kerusakan pada permukaan GIC setelah aplikasi beberapa jenis
topikal fluoride (ex: acid phosphate fluoride: pH 3.0)
- Resin modified glass ionomers lebih tahan terhadap kelarutan
dibandingkan autocure glass-ionomers

 Resistensi terhadap fraktur


- Lebih rentan terhadap fraktur dibandingkan hybrid composite
resin dan amalgam
- Resin modified lebih resisten terhadap fraktur = microfil
composie resin
Sifat-sifat GIC
 Resistensi terhadap abrasi
- Abrasi kehilangan matriks tereksposnya partikel glass
internal porositas
- Lebih tidak resisten dibandingkan resin komposit

 Thermal diffusity
- Pe an powder-liquid ratio pe thermal diffusity
- Type III-Lining > Type II-Restorative cements
Sifat-sifat GIC
 Compressive strength
Sifat-sifat GIC

 Warna dan translucency


- Type II.1 restorative aesthetics material
warna dan translucency yang lebih baik
- Apabila tidak didapat warna&translucency yang optimal
dilapisi dengan resin komposit (sandwich)

 Radioopasitas
- Lebih radioopak dari dentin dan email
Sifat-sifat GIC
 Water Balance
- Water in lebih rentan terjadi pada autocure aesthetic cement
dibandingkan resin modified cement
- Water out lebih rentan terjadi setelah 6 bulan aplikasi ,
terutama pada autocure aesthetic cement
- Rentan terjadi pada fase dua dari setting reaction
Sifat-sifat GIC
 Water Balance
- Management water balance long term success with the
autocure cements
- Peletakan resin enamel bond sesaat setelah aplikasi GIC
mempertahankan kesetabilan water balance
- Modifikasi dari GIC : resin modified fast setting
resistansi terhadap water up-take
Adhesi ke Struktur Gigi

 Kemampuan untuk berikatan ke permukaan gigi secara kimia

 Ikatan kimia kombinasi dari struktur kristal calcium/strontium


phosphate/polyalkenoic acid yang ada diantara permukaan email/
dentin dan permukaan material yang telah setting.

 Ikatan dengan komponen organik


ikatan hidrogen/jembatan ion metal antara grup karboksil pada
polyacid dengan molekul kolagen pada dentin
……..Adhesi ke Struktur Gigi

 Conditioning me kan daya adhesi GIC


 Bahan conditioning : citric acid, hydrogen peroxide,
10% polyacrylic acid (weak acid, low molecular weight)
 Tujuan : menghilangkan smear-layer
 Mekanisme : me energi permukaan gigi

me kelembaban permukaan gigi

me adhesi dari semen ke permukaan gigi


Pertimbangan Klinis
 Type I-Luting
- Fine film thickness (good flow properties)
- Low solubility in the oral environment
- Tensile strength&abrasion resistance = zinc phosphate
- Fluoride release
- High tissue tolerance

 Type II.1-Restorative aesthetic


- Adequate aesthetic&transllucency
- Physical properties
- Eliminating microleakage
- Fluoride reservoir
Pertimbangan Klinis
 Type II.2. – Restorative reinforced
- Fast setting material
- physical properties
- Aesthetic not important

 Type III – Lining&Base Cement


- Lining prevent thermal change irritating the pulp
- Base dentine subtitute
Methods of dispensing
 Bentuk powder/liquid
-powder diambil dengan menggunakan sendok khusus
sesuai dengan besar kavitas, ratakan di mulut botol,
letakkan di atas kertas/kaca pengaduk

- botol liquid didesain dengan prinsip dropper mechanism,


dimana hanya mengeluarkan satu tetes setiap aplikasinya

- setiap tetes liquid yang mengandung gelembung udara,


harus dibuang
Methods of dispensing
 Bentuk Kapsul
- powder&liquid dikemas dalam bentuk kapsul,yang
kemudian dicampur dengan menggunakan mixing
machine.
- perbandingan powder-liquid dapat dikontrol

G.J.Mount. 2005
Methods of dispensing
 Bentuk Pasta
- dalam bentuk dua pasta yg dikemas dlm dua syringe berbeda, yang
kemudian dicampur dengan tekhnik hand mixing
- memiliki ukuran partikel yang halus&memiliki setting time selama
3 menit
- perbandingan powder-liquid lebih akurat
- luting cements, lining cements, endodontic&orthodontic

G.J.Mount. 2005
Mixing

 Handmixing
- digunakan pada semua tipe GIC, dimana dibutuhkan
tekhnik yg baik untuk mencegah terjadinya under/over
dispensing
- prinsipnya adalah untuk membasahi permukaan dari
partikel glass
- mixing dilakukan pada lempengan kaca yg kering&
dingin/dengan menggunakan kertas pengaduk, dengan
gerakan memutar yang halus.
 Handmixing
Mixing
 Machine mixing
- harus diperhatikan instruksi pabrik, dimana mixing
time berbeda-beda, tergantung dari instruksi pabrik.

 Paste mixing
- dua pasta diletakkan pada lempeng kaca/kertas dingin&
kering, dan dilakukan tekhnik handmixing
- campurkan material pasta secara cepat dgn m‘gunakan
spatula selama 10-15 detik
- letakkan ke dalam kavitas dgn m‘gunakan disposable
syringe
Prosedur Aplikasi GIC Tipe II dan III
 Kavitas yang akan ditumpat dipersiapkan sehalus mungkin
 Asam Poliakrilat 10% diletakkan selama 10 detik
 Bersihkan dengan air (water spray) selama 10 detik
 Keringkan permukaan kavitas, namun harus masih dalam
keadaan lembab (lightly dried)
Prosedur Aplikasi GIC Tipe II dan III
 Letakkan GIC yang telah dimanipulasi, baik secara handmixing,
maupun dengan mixing machine ke kavitas, menggunakan syringe
 Letakkan matriks, untuk mendapatkan adaptasi yang baik antara
tumpatan dengan email dan dentin, tunggu sampai mengeras
 Bersihkan kelebihan GIC di sekitar kavitas
 Lepaskan matriks dan lindungi tumpatan dengan resin sealant
untuk mempertahankan keseimbangan air
Prosedur Aplikasi GIC Tipe II dan III
 Haluskan tumpatan, jika diperlukan dengan menggunakan slowly
rotating bur steel tanpa menggunakan semprotan air/udara
 Periksa daerah gingival margin, agar jangan ada sealant yang
berlebih
 Evaluasi tumpatan setelah 1 minggu, haluskan kembali, apabila
diperlukan
Glass-ionomer Cement

Kelebihan : Kekurangan :
- potensi antikariogenik - Water in & water out
(fluoride release) - Compressive strength
- translusen - Resistensi terhadap abrasi
- biokompatibel - Estetis < komposit
- melekat secara kimia
dengan struktur gigi
- sifat fisik yang stabil
- mudah dimanipulasi
Modifikasi Glass-ionomer Cement

1. Resin-modified glass-ionomer
- Mengandung komposisi dasar dari glass-ionomer +
resin- HEMA+ photo initiators

- Komposisi bubuk = glass ionomers biasa


- Liquid mengandung 15-25% komponen resin (HEMA),
1% polimerisable groups dan photoinitiators.

- HEMA, merupakan komponen yang hidrofilik


potential for water uptake
…..Resin-modified glass-ionomer
- Reaksi pengerasan :
Fase I reaksi asam-basa antara glass dan polyalkenoic acid
Fase II polimerisasi komponen resin setelah aktivasi sinar
(photochemical polymerisation)
resistensi terhadap kontaminasi air

G.J. Mount. 2nd


…..Resin-modified glass-ionomer
- Indikasi :
low stress area
estetik diutamakan
pasien dengan resiko karies

Craig. 12ed.2006
Sifat-sifat Resin-modified Glass-ionomer

Craig. 12ed.2006

- Fluoride release :
GIC > Hybrid ionomers > Compomer dan Composite
- Fluoride reservoar :
Fluoride treatment Jumlah fluoride
Sifat-sifat Resin-modified Glass-ionomer

- Hybrid ionomers berikatan dengan struktur gigi tanpa


perlu aplikasi bonding agent, hanya aplikasi polyacrylic
acid.

- Transverse strength dua kali lebih besar dari glass-


ionomer biasa.
Manipulasi Resin-modified glass-ionomer
- Bentuk kapsul Mechanical mixing
- Bentuk powder-liquid Hand mixing
- Setting segera setelah light-cured selesai 5-10 menit setelah
initial set
- Warna &tekstur permukaan finishing in a wet environment
- varnish/bonding agent

-
Modifikasi Glass-ionomer Cement
2. Resin-modified autocure material
Komponen bubuk :
+katalisator m'stimulasi reaksi autocure dari komponen
resin
berupa partikel halus dengan ukuran yang
bervariasi, tergantung tujuan dari aplikasi

Komponen liquid :
Polyalkenoic acid + tartaric acid + air + HEMA +cross-
linkabke monomer
………….Resin-modified autocure material

- Setting reaction :
reaksi asam-basa
katalisator : polimerisasi dari HEMA & cross-linkable
monomer

- Berfungsi sebagai : Luting/lining material


orthodontic bracket&band cementation

- Memiliki flexural&bonding strength


The Lamination or Sandwich Technique
 Tujuan :
- Untuk mendapatkan sifat-sifat biologis, fisik & estetis yang
paling baik dari setiap material
- Untuk memperoleh rekonstruksi gigi yang baik

 Pada kavitas di bawah CEJ (subgingiva), tekhnik ini dapat


mempermudah penumpatan dan adanya fluoride release dari GIC
dapat meningkatkan resistensi gigi terhadap plak.

 Keuntungan penggunaan GIC sebagai dentine substitute :


- Lebih sedikit resin komposit yang diaplikasikan
meminimalkan shrinkage
- Menghemat waktu
Prinsip dari tekhnik Sandwich
 Gunakan GIC yang sesuai dengan pertimbangan klinis
 Hindarkan penggunaan sub-base, seperti calcium hydroxide
karena dapat mengurangi area untuk adhesi dari GIC
 Gunakan conditioning pada kavitas
 Letakkan glass-ionomer&tunggu hingga mengeras, baik
secara kimia maupun dengan bantuan sinar
Prinsip dari tekhnik Sandwich
 Bebaskan semua tepi email, untuk memperoleh adaptasi yang baik
dengan resin komposit
 Lakukan etsa pada email dan GIC (15 detik)
 Selalu gunakan GIC yang bersifat radioopak
 Bersihkan permukaan email dari etsa
 Letakkan selapis tipis bonding agent&sinari
 Letakkan komposit dengan menggunakan tekhnik incremental
Compomer
Definisi
Compomer
 Polyacid-modified composite resin

 Mengandung salah satu atau kedua komponen esensial


GIC
► Tp tdk dpt tjd reaksi asam/basa utk setting tanpa cahaya krn
jumlah resin yg ++

 Compomer tdk berikatan dg struktur gigi mll


pertukaran ion
► Diperlukan
aplikasi resin bonding agent
► Tdk menyediakan faktor2 remineralisasi
 Tjd pelepasan fluor dlm jumlah kecil

GJ Mount, 2nd Edition


Indikasi

 Low stress – bearing areas


►Class I dan class II restorations pd dewasa
 pasien2 dg resiko karies sedang
Komposisi & Settting
► Komposisi
 Monomer polyacid-modified
 Elemen silica yg melepaskan fluor
 Tanpa air
 Ukuran partikel filler 0,8-5,0 μm
► Setting
 Polimerisasi mll light-cure
 Tjd reaksi asam/basa bila berkontak dg air
Sifat-Sifat

Craig’s Restorative Dental Materials, 12th Edition


► Perbedaan dg GIC
 GIC  dpt setting dlm kegelapan
 Compomer  membutuhkan sinar utk setting
Cara membedakan:
►Aduk campuran GIC / Compomer
►Simpan di dlm wadah yg tdk tembus cahaya
►Periksa dlm interval bbrp menit:
 Dlm 7 menit  GIC akan keras
 Compomer  tdk mengeras, konsistensi spt karet dlm wkt
15 menit
GJ Mount, 2nd Edition
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai