Anda di halaman 1dari 20

BAB II

HASIL

A. Gambaran Umum Industri

1) Sejarah Berdirinya PT.Barata Indonesia (Persero) Tegal

PT.Barata Indonesia (Persero), didalamnya termasuk PT.Barata

Indonesia (Persero) Tegal, didirikan pada tahun 1971 dengan nama

PT.BARATA METAL WORKS & ENGINEERING, yang merupakan

merger dari:

1. PN. BARATA,dahulu NV BRAAT Machinefabriek, didirikan pada

tahun 1901.

2. PN. SABANG MERAUKE, dahulu Machinefabriek & Scheepswerf

NV.MOLENVLIET, didirikan pada tahun 1920.

3. PN. PEPRIDA, suatu perusahaan milik pemerintah, didirikan pada

tahun 1962.

Kegiatan utama PT. Barata Indonesia (Persero) Tegal adalah

melanjutkan aktivitas kegiatan perusahaan diatas, antara lain:

1. Pemugaran dan perawatan pabrik gula

2. Kontruksi jembatan

3. Proyek - proyek industri dasar dan lain – lain

Pada tahun 1985 telah diidentifikasikan mesin – mesin baru dengan

demikian kualitas produk yang dihasilkan tetap terjamin dan

berkualitas.
2) VISI DAN MISI PT. Barata Indonesia (Persero) Tegal

Visi PT. Barata Indonesia (Persero) Tegal

Menjadi Perusahaan yang kuat, sehat dan berdaya saing yang

berbasis inovasi dan teknologi dalam bidang Manufaktur, Enjinering, &

Konstruksi.

Misi PT.Barata Indonesia (Persero) Tegal

PT. Barata Indonesia (Persero) Tegal memiliki misi sebagai

berikut:

1. Memperkuat kompetensi manufaktur dan konstruksi berbasis

enjinering

2. Meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) tinggi

melalui kerjasama strategis

3. Memperkuat bidang usaha Pembangkit Listrik, Minyak & Gas,

Material Handling Equipment, Industri Argo & Hidromekanikal

4. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

5. Memproduksi mesin & Peralatan untuk industri hilir.

6. Meningkatkan ekspansi pasar lokal maupun internasional

3) Tujuan PT. Barata Indonesia (Persero) Tegal

Sebagai perusahaan BUMN PT. Barata Indonesia (Persero) Tegal

memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Untuk memuaskan pelanggan

2. Menungkatkan daya saing

3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi Negara


4) Perkembangan PT. Barata Indonesia (Persero) Tegal

Sejak perusahaan berdiri hingga saat ini mengalami beberapa

perubahan baik organisasi maupun jenis usahanya. Hal tersebut

disesuaikan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi serta

kondisi perekonomian di negara kita yang sangat berpengaruh

terhadap kelangsungan usaha perusahaan.

Pada tahun 1971 kantor pusat perusahaan adalah di Jakarta

dengan beberapa cabang dan jenis usaha sebagai berikut:

1. Cabang Ujung Pandang : B. kontruksi

2. Cabang Surabaya : B. alat berat

3. Cabang Surabaya : B. mesin perkakas

4. Cabang Surabaya : B. mesin

5. Cabang Surabaya : B. kontruksi

6. Cabang Gresik : B. pengecoran

7. Cabang Semarang : B. sipil

8. Cabang Tegal : B. permesinan

9. Cabang Bandung : B. kontruksi &

permesinan

10. Cabang Sukabumi : B. kontruksi

11. Cabang Jakarta : B. kontruksi

12. Cabang Jakarta : B. pengecoran

13. Cabang Medan : B. kontruksi

Pada tahun 1979 perusahaan membuka cabang baru

bidang kontruksi di Cilegon ( Jawa Barat).


Sejak tahun 1989 berdasarkan keputusan Presiden

Republik Indonesia No.44 tanggal 28 agustus 1989 PT.Barata

Indonesia bersama dengan 9 (Sembilan) BUMN lainya di Indonesia

yang semula berada di bawah naungan Departemen

Perindustrian,pengelolaan dan pembinaanya dialihkan dan

tergabung dalam satu wadah yaitu Badan Pengelola Industri

Strategis yang selanjutnya dikenal dengan istilah Badan Usaha

Milik Negara–Industri Strategis (BUMN-IS). Bersamaan dengan

pengalihan pengelolaan tersebut maka kantor pusat PT. Barata

Indonesia yang semula di Jakarta dipindahkan ke Surabaya.

Setelah mengalami beberapa kali perubahan, maka kondisi

PT.Barata Indonesia (Persero) saat ini sesuai dengan Keputusan

Direksi terdiri dari beberapa Divisi dan Cabang, yaitu:

1. Divisi peralatan pelabuhan dan industri proses di Surabaya

2. Divisi peralatan industri agro di Surabaya

3. Divisi peralatan jalan dan industri agro di Surabaya

4. Divisi pengecoran di Gresik

5. Cabang Tegal

6. Cabang Bandung

7. Cabang Cilegon

8. Cabang Medan

9. Cabang Makasar

10. Kantor Pemasaran di Jakarta


Pada awal berdirinya PT.Barata Indonesia (Persero)

berpusat di Surabaya menempati area seluas 6,7 Ha di jalan ngagel

No. 109 yang mana dalam perkembanganya dari waktu ke waktu

telah menjadi wilayah pusat kota yang padat penduduk. Dengan

pertimbangan untuk pengembangan kedepan, dimana di butuhkan

ketersediaan lahan yang lebih luas, maka PT.Barata Indonesia

(Persero) melakukan relokasi kantor dan pabrik ke Gresik di Jl.

Veteran No.241 pada tahun 2005 dengan menempati lahan seluas

22 Ha dengan unit bisnis dan workshop yang terbagi menjadi:

1. Unit Produksi Gresik

2. Cabang Tegal

3. Cabang Cilegon

4. Cabang Bandung dan Sukabumi

5. Cabang Medan

6. Cabang Khusus Makassar

Akhir tahun 2014 PT. Barata Indonesia (Persero)

memandang perlu adanya perampingan unit bisnis & workshop

untuk menghadapi persaingan pasar global dan perdagangan

bebas, maka PT. Barata Indonesia (Persero) terbagi menjadi:

1. Unit Produksi Gresik

2. Cabang Tegal

3. Cabang Cilegon

4. Cabang Medan

5. Cabang Makassar
Berbekal dari pengalaman untuk kemajuan PT.Barata

Indonesia (Persero) sejak berdiri tahun 1971 hingga sekarang tetap

berkarya dan masih mempunyai prospek untuk berkembang

dimasa yang akan datang.

Sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN),

PT. Barata Indonesia (persero) tetap konsisten dalam melayani

pelanggan dengan bisnis utama yang terdiri dari 3 (tiga) ini usaha

meliputi :

1. Engineering Procurement & Constuction (EPC)

2. Manufaktur Peralatan Industri

3. Pengecoran

5) Lokasi PT. Barata Indonesia (Persero) Tegal

Tempat perusahaan PT.Barata Indonesia (Persero) Tegal

beralamat di Jalan Pemuda No.07 Kelurahan Mintaragen Tegal (Jawa

Tengah) dan menempati area seluas 12.200 M2 yang terdiri dari

perkantoran seluas 2300 M2, produksi(bengkel) 6800 M2 dan halaman

terbuka 3100 M2. Dengan batas-batas lokasinya adalah sebagai

berikut :

Utara : Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah

Selatan : Kantor PLN Kota Tegal

Barat : Jalan Pemuda

Timur : Jalan Panggung Timur


Ditinjau dari segi bisnis, lokasi PT.Barata Indonesia

(Persero) Pabrik Tegal sangat strategis karena secara geografis

sangat menguntungkan mengingat kota tegal berada di jalur utama

pantai utara (pantura), sehingga sangat menunjang operasional

perusahaan khsusunya untuk kebutuhan transportasi baik perlatan,

bahan baku maupun pengiriman hasil produksi kepada pihak

pemesan.

6) Struktur Organisasi PT.Barata Indonesia (Persero) Tegal

Keberadaan suatu perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan

adanya organisasi, karena semakin berkembang suatu perusahaan

semakin besar pula kebutuhan akan organisasi dan administrasi serta

manajemen yang baik. Struktur organisasi merupakan suatu kerangka

yang memuat suatu proses atau suatu sistem untuk memperinci dan

membagikan kegiatan orang-orang yang terdapat didalam organisasi

tersebut secara berimbang dan harmonis untuk mencapai tujuan

perusahaan.

Tugas dan wewenang masing-masing bagian yang ada dalam

struktur bagian adalah sebagai berikut:

1. Manager Pabrik

Mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk memimpin dan mengelola

seluruh kegiatan PT.Barata Indonesia (Persero) Tegal, secara

efektif dan efisien sesuai misi dan tujuan perusahaan sebagaimana

telah ditetapkan oleh direksi.


2. Bagian Perencanaan Pengendalian Produksi (PPP) & Pengadaan

a. Seksi Perencanaan dan Evaluasi Produksi

a) Menerima order card dari pemasaran dan gambar kerja dari

bagian teknologi.

b) Direncanakan kebutuhan-kebutuhan material, bahan bantu,

peralatan, direkap di anjurkan kelogistik untuk diadakan.

c) Membuat tim schedule.

d) Membuat Bon Bahan Keluar (BBK)

e) Mengendalikan pekerjaan dari bagian pemasaran

f) Membuat laporan progress atau pekerjaan secara periodik

g) Pengiriman produk

b. Seksi Perawatan Fasilitas Produksi

a) Memperbaiki atau merawat mesin-mesin yang ada dipabrik

atau kantor

b) Menerima bahan bantu dan bahan penolong lainya dan

membuat Bon Bahan Masuk (BBM).

c) Mengatur bahan bantu atau bahan penolong agar dapat

masuk dan keluar gudang, dan mengadministrasikanya.

c. Seksi Pengadaan berdiri sendiri dan langsung dibawah

pengawasan Manager PPP.

Tugas pokok dan fungsi dari seleksi pengadaan adalah:

a) Menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan Rencana

Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) bidang

pengadaan.
b) Menyusun dan menjalankan pengadaan bahan atau barang

baik lokal maupun impor sesuai spesifikasi teknis yang di

persyaratkan.

c) Menyiapkan dan melaksanakan pengadaan bahan atau

barang baik lokal maupun impor sesuai spesifikasi teknis

yang di persyaratkan.

d) Mengusulkan pengadaan sumber daya manusia yang

diperlukan serta mutasi pendidikan dan pelatihan bawahan

kepada General Manager

e) Menyampaikan laporan berkala tentang program kegiatan

dan presentasi bidang pengadaan kepada General

Manager.

3. Bagian Pengendalian Kualitas (Daltas)

Seksi pengendalian kualitas (Daltas) berdiri sendiri dann

langsung di bawah pengawasan Manager Cabang PT.Barata

Indonesia (Persero) Pabrik Tegal.

Tugas pokok dan fungsi dari seksi daltas adalah :

a. Bertanggung jawab atas pengendalian kualitas atas produk.

b. Mengawasi hasil produksi baik sudah jadi maupun setengah

jadi agar nantinya sesuai dengan kriteria mutu atau pesanan

yang telah disepakati.


4. Teknik Engineering

A. Seksi Engineering

a. Merencanakan, menyusun pembuatan dokumen-dokumen

untuk design calculation, drawing dan drawing list, purchase

specification, Bill of Quantity (BQ)

b. Mengevaluasi hasil-hasil design untuk lebih disempurnakan.

c. Mengajukan persetujuan design calculation dan drawing

kepada pemesan bila diperlukan.

d. Menghimpun dan memelihara dokumen dari data design yang

telah dibuat.

5. Pemasaran

Seksi Penjualan dan Administran Pemasaran

a. Menyiapkan suara penawaran atau tender.

b. Menyiapkan kartu penerimaan pemesanan.

c. Membuat surat pemberitahuan pesanan selesai.

d. Pembuatan berita acara dan kegiatan surat menyurat

penjualan

e. Mengumpulkan data tentang harga bulanan, upah dan

kemampuan lainnya dari barang yang diproduksi.

f. Menyusun dan mengadministrasikan dokumen-dokumen

pemasaran dan penjualan.

g. Menetapkan penyerahan hasil produksi kepada pemesan.

6. Bagian Keuangan dan Personalia

a) Seksi Keuangan

1. Menyiapkan dan membuat laporan neraca dan laba-rugi


2. Melaksanakan dan mengendalikan administrasi keuangan

3. Pembuatan voucher register kas/bank

4. Melaksanakan dan mengendalikan pelaksanaan pembayaran

gaji/upah dan hutang piutang

5. Menyelesaikan masalah perbankan dan pajak

b) Personalia

1. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan personalia dan umum

2. Menyelenggarakan administrasi personil dan pelayanan

personil

3. Menyiapkan daftar gaji karyawan

4. Menghimpun dan memelihara data personil

5. Mengurus dan menyelesaikan masalah kecelakaan kerja

6. Mengurus masalah perijinan

7. Mengurus inventaris, mengatur kendaraan dinas

7. Bagian Produksi

a) Seksi Las dan Konstruksi 1

1. Menerima design dari penjualan dan engineering

2. Membagi dan memilah tugas untuk dikerjakan tiap bagian

3. Membuata target penyelesaian

4. Membuat tim schedule

b) Seksi Las & Konstruksi 2

1. Melaksanakan dan mengendalikan seluruh kegiatan bidang

las dan konstruksi.


2. Mengatur pelaksanaan pekerjaan konstruksi baja dan

pengelasan yang bahan pokoknya sebagian besar terdiri

dari besi profit.

3. Mengusahakan agar volume produksi yang direncanakan

sesuai tepat waktu dan memenuhi persyaratan mutu

sebagaimana dikehendaki oleh pemesan.

c) Seksi Permesinan

Membantu manager produksi untuk mengkoordinasikan,

melaksanakan dan mengendalikan seluruh kegiatan seksi

permesinan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran

produksi sebagaimana ditetapkan oleh General Manager.

8. Bagian HSE

a) Ketua P2K3

1. Memimpin rapat komite kesehatan dan keselamatan kerja

dilapangan atau yang ditunjuk

2. Merencanakan seluruh jadwal program manejemen

kesehatan dan keselamatan kerja untuk mencapai target

dan tujuan

3. Mengkordinasikan partisipasi anggota tim safety dan

mengidentifikasi pengembangan gagasan yang masuk

b) Wakil P2K3

1. Mengkordinir penerapan prosedur dan instruksi kerja untuk

memastikan pengawasan safety dalam aktifitas kegiatan

konstruksi dan commissioning dilapangan


2. Mengenali aspek-aspek penting dan akibat dari bahaya

atau resiko dan penerapannya sebagai ukuran kendali

3. Berwenang untuk menghentikan kegiatan konstruksi

proyek maupun commussionng yang dapat menimbulkan

bahaya terhadap personil atau yang akan menyebabkan

kerugian akan peralatan, fasilitas dan lingkungan

c) Safety Supervisor

1. Memastikan dan meningkatkan kepada pekerja untuk

ditaatinya prosedur keselamatan kerja dan norma-norma

lain mengenai keselamatan kerja

2. Memastikan bahwa alat-alat atau peralatan, bahan-bahan,

yang diperlukan sesuai dengan spesifikasi yang

dibutuhkan dan memenuhi persyaratan keselamatan kerja

3. Melakukan Job Safety Analysis (JSA) dan Job Safety

Observation (JSO)

d) Safety Officer

1. Menyusun atau membuat program safety meeting

2. Mengecek semua pekerjaan dilapangan

3. Memberikan teguran kepada tenaga kerja dilapangan yang

tidak mematuhi keselamatan kerja

4. Memeriksa dan memastikan alat P3K


7) Produk PT. Barata Indonesia (Persero) Tegal

Produk yang dihasilkan oleh PT. Barata Indonesia (Persero) Tegal

adalah sebagai berikut:

1. Produk Peralatan Pabrik Gula

PT. Barata Indonesia (Persero) Tegal mampu menangani pabrikasi

dan erection peralatan pabrik gula pada stasiun cane preparation,

gilingan, pemurnian, dan stasiun masakan.

a. Peralatan Irigasi

Pabrikan dan erection dari berbagai tipe dan ukuran baik manual

electrical.

b. Peralatan Transportasi

Jembatan (untuk kendaraan darat maupun kereta api) dari

berbagai jenis dan ukuran.

c. Peralatan Lainnya

Pipa, tangki, untuk mendukung fasilitas pabrik semen,

pertamina, PLN (PLTU, PLTA, PLTG).

PT. Barata Indonesia (Persero) Tegal merupakan

perusahaan dengan type job shop make to order, sehingga

produk yang di sebutkan diatas tidak mempunyai standarisasi

dimensi atau ukuran. Dengan kata lain semua produksi dibuat

berdasarkan pesanan konsumen dan dengan spesifikasi sesuai

keinginan konsumen.

8) Kondisi Perusahaan

Kondisi perusahaan PT. Barata Indonesia (Persero) Tegal saat

ini baik dan mengalami kemajuan hal ini terbukti dari banyaknya
pesanan dari konsumen yang mempercayakan proyek mereka kepada

PT. Barata Indonesia (Persero) Tegal. Dari sekian banyak produk yang

dihasilkan oleh PT. Barata Indonesia (Persero) Tegal, produk yang

banyak dipesan oleh konsumen salah satunya adalah pembuatan Mud

Tank and Sparator untuk pertamina, pembuatan pintu-pintu air untuk

proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), sedangkan untuk pabrik

gula produk yang dipesan berupa roll gilingan.

PT. Barata Indonesia (Persero) Tegal telah memperoleh banyak

penghargaan baik dari dalam negeri maupun luar negeri juga pemesan

dari berbagai perusahaan. Tercatat disetiap tahunnya PT. Barata

Indonesia (Persero) Tegal selalu mengalami kenaikan keuntungan

disetiap menerima pesanan (order), sehingga pendapatan pada PT.

Barata Indonesia (Persero) Tegal juga bertambah disetiap tahunnya.

9) Tenaga Kerja dan Kesejahteraan

Untuk mendukung opersional perusahaan PT. Barata Indonesia

(Persero) Tegal memperkerjakan karyawan yang 100% adalah tenaga

kerja Indonesia dan 80% adalah putra daerah. Status kepegawaian

pada PT. Barata Indonesia (Persero) Tegal, terdiri dari beberapa

macam status kepegawaian, meliputi:

1. Pegawai Tetap

2. Pegawai Tidak Tetap


Pada PT. Barata Indonesia (Persero) Tegal, para pegawainya

digolongkan berdasarkan aktivitas kerjanya, antara lain:

1. Tenaga Kerja Langsung

Yaitu pegawai tetap perusahaan yang berkerja secara langsung

dalam mengerjakan bengkel dan proyek.

2. Tenaga Kerja Tidak Langsung

Terdiri dari pegawai-pegawai pabrik, bagian pengendalian kualitas,

teknologi, perencanaan produksi dan perawatan, logistik, instalasi

dan pegawai tetap lainnya.

3. Tenaga Administrasi

Terdiri dari berbagai staf personalia dan umum, administrasi,

keuangan, dan sekretariat.

4. Tenaga Pemasaran

Terdiri dari pegawai staf engineering dan pemasaran.

Sebagai perusahaan yang sudah maju dan berkembang PT.

Barata Indonesia (Persero) Tegal sudah memiliki karyawan yang

cukup disiplin dan tanggung jawab, dan mereka mempunyai

tanggung jawab dalam pekerjaannya masing-masing.

Hari dan jam kerja PT. Barata Indonesia (Persero) Tegal dimulai

dari hari senin sampai jum’at.

Hari senin sampai kamis:

07.00 – 12.00

12.00 – 12.45 Istirahat

12.45 – 16. 00
Hari Jum’at:

06.30 – 07.30 SKJ/Jalan sehat/Kebersihan/Pengajian

07.30 – 11.30

11.30 – 13.00 Istirahat

13.0 – 16.00

Selama kurun waktu istirahat dapat dimanfaatkan untuk

melanjutkan shalat dan makan siang yang telah disediakan pihak

perusahaan. Dalam rangka meningkatkan motivasi dan semangat

kerja serta menjalin rasa kebersamaan karyawan, maka

perusahaan menyediakan saran ibadah, olahraga maupun

kesenian. Disamping itu juga dibentuk organisasi karyawan yaitu:

koperasi karyawan dan Serikat Pekerja Barata Indonesia (SPBI)

dan Jam’iyah “Yasin”.

10) Ruang Lingkup Usaha

Dalam operasional produksinya PT. Barata Indonesia

(Persero) Tegal menyesuaikan dengan pesanan pekerjaan (Job

Order). Kegiatan usaha yang berlangsung di PT. Barata Indonesia

(Persero) Tegal meliputi:

a. Pembuatan komponen suku cadang pabrik

b. Hidro Mekanikal dan Elektrikal

Pembuatan komponen suku cadang pabrik sebagian besar

masih pada komponen pabrik gula. Rata-rata jumlah produksi

pertahunnya untuk komponen suku cadang pabrik adalah 477 ton.

Sedangkan manufaktur struktur baja bidang hidro mekanikal dengan

produksi pertahunnya 527 ton dan 121 ton untuk jasa-jasa


permesinan lainnya. Dalam produksinya sumber energi yang dipakai

menggunakan sambungan listrik PLN dengan daya 555 KVA.

Tahapan kegiatan produksi di PT. Barata Indonesia (Persero)

Tegal secara garis besar diuraikan sebagai berikut:

a. Gambar Kerja

Adalah gambar acuan yang digunakan sebagai pedoman

untuk membuat benda kerja. Dimana didalamnya terdiri dari

unsur: nama material, spesifikasi, dimensi, jumlah dan lain-lain.

b. Material

Dalam pelaksanaannya untuk mengahsilkan produk dan

jasa sesuai dengan klarifikasi bidang/sub bidang usahanya PT.

Barata Indonesia (Persero) Tegal menggunakan meterial-material

sebagai berikut:

1. Material Baja : Plat, Profil, Pipa, Round Bar, dll.

2. Material Cor : Baja Cor, Besi Cor, & Kuningan.

3. Material Non Metal : Karet, Asbestos/Klingrit, dll.

Yang seluruhnya diperoleh dari pengadaan melalui suplayer

lokal dan regional.

c. Marking dan Cutting (Pembuatan pola dan Pemotongan)

Dalam tahapan ini dilakukan pengukuran terhadap material

sesuai dengan pesanan dalam bentuk gambar kerja. Setelah

dilakukan pengukuran selanjutnya adalah proses pemotongan

(cutting) pada meterial sesuai dengan pengukuran pada material.


d. Fit Up (Setel)

Dalam tahapan ini, hasil dari pada proses pemotongan

(cutting) dan setelah di bramen atau dibersihkan dari kerak,

dilakukan penyetelan perbagian (item) sesuai gambar pesanan

(gambar kerja).

e. Welding (Pengelasan)

Hasil dari pada fit up (setel) setelah melalui lembaga

pemeriksaan (Qualitas Control) disetujui selanjutnya adalah

proses pengelasan (Welding) sesuai dengan petunjuk gambar

kerja.

f. Strightness (Pelurusan)

Dari hasil proses Welding, terjadi deformasi akibat

pengelasan atau panas, dan tidak diijinkan apabila deformasi ini

extrim maka diperlukan proses Strightness (Pelurusan/kerataan)

g. Sandblasting (Pembersihan Permukaan besi)

Dalam prosedur painting (pengecatan dasar) setiap benda

kerja yang akan dicat dasar harus melalui proses Sandblasting,

yaitu sistem penyemprotan dengan pasir kuarsa yang didorong

dengan angin bertekanan tinggi melalui kompresor. Tujuannya

agar permukaan benda kerja terkelupas/bersih dari karat ataupun

kotoran, lalu dilakukan pengecatan sehingga mutu dan kualitas cat

dapat bertahan lama.

h. Painting (Pengecatan)

Setelah proses sandblasting diselesaikan hingga

besi/benda kerja yang akan dicat sudah berwarna keabu-abuan


dilanjutkan dengan proses prosedur Painting (pengecatan) sesuai

spek teknik dari Pemesan.

i. Assembling (Penyetelan Secara Total)

Dalam tahapan penyetelan secara total ini dilakukan

praktikan secara total dari beberapa bagian yang telah dikerjakan

sesuai dengan gambar kerja. Setelah tahap penyelesaian secara

total sudah selesai barulah kemudian dimasukan ketahapan

selanjutnya yaitu proses finishing.

j. Proses Finishing (Penyelesaian Akhir)

Tahap terakhir dari produksi adalah proses finishing yang

meliputi pembersihan dan pengecatan disesuaikan dengan spek

teknik pesanan.

Tahapan kegiatan PT. Barata Indonesia (Persero) Cabang

Tegal dapat digambarkan seperti diagram berikut:

Material Marking & Cutting


Gambar Kerja
(Pembuatan Pola &
(Bahan Baku)
Pemotongan)

Strightness Welding Fit Up


(Proses
(Pelurusan) pengelasan) (Penyetelan per item)

Sandblasting Assembling
Painting
(Pembersihan
(Cat Dasar) (Penyetelan Total)
Permukaan)

Finishing (Penyelesaian Akhir)

Gambar 2.1: Diagram Alir Kegiatan Produksi


PT. Barata Indonesia (Persero) Tegal

Anda mungkin juga menyukai