Anda di halaman 1dari 8

FAKTOR FAKTOR PENYEBAB KETUNANETRAAN

Dosen Pengampu Mata Kuliah

Ratih Listyaningtyas, M.Pd.

Kelompok 2

Disusun Oleh :

Inne Rahma Ilahi (2287190001)

Fitria Miftah Huljannah (2287190003)

Neza Ishmah (2287190025)

Widya Nurhafidah (2287190030)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KHUSUS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2019/2020
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan . Shalawat serta salam kita limpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang kita tunggu-
tunggu syafaatnya nanti di hari akhir . Kami ucapkan Terima Kasih kepada ibu Ratih Listyaningtyas M.Pd. selaku
dosen pengampu mata kuliah Anak dengan hambatan penglihatan yang telah memberi pengarahan.

Akhir kata kami mohon maaf apabila ada banyak kesalahan pada penulisan kata-kata serta kalimat. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna . Oleh karena itu , kami meminta kritik dan saran
untuk lebih membangun dan menambah ilmu. Selanjutnya kami berharap dari makalah ini dapat bermanfaat untuk
kita semua Aamiin .

Serang, 30 Agustus 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI.................................................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................................................1

A. Latar Belakang ...............................................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................................................1

C. Tujuan ............................................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... ..............2

A. Definisi Tunanetra .........................................................................................................................................2

B. Penyebab Terjadinya Ketunanetraan ........................................................................................................

BAB III PENUTUP...................................................................................................................................................6

A. Kesimpulan...................................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyandang tuna netra tidak bisa dipandang sebelah mata, individu tersebut memiliki
kemampuan istimewa dibanding individu yang awas.Penyandang tuna netra lebih memiliki prestasi dalam
hal akademik, olah raga, serta keterampilan.Sebagian masyarakat selalu berfikir negatif terhadap
penyandang tuna netra, sehingga membuat penyandang tunanetra memiliki rasa minder untuk berinteraksi
dengan orang lain.Soemantri (2007) mengungkapkan tunanetra merupakan suatu ketidakberfungsian
indera penglihatan. Individu yang memperolehketunanetraansejak lahir disebabkan oleh faktor gen,
kondisi psikis ibu saat hamil, keracunan obat yang diminum oleh ibu saat hamil, ibu hamil kekurangan
gizi, serta maltunasi (kekurangan gizi pada tahap embrional antara 3-8 minggu usia kehamilan), individu
yangmendapat ketunanetraan setelah lahir atau bukan sejak lahir disebabkan kurang vitamin A, terkena
penyakit mata, pengaruh alat medis saat dilahirkan, kecelakaan, serta terkena virus maupun racun.

Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan tunanetra?


2. Apa saja faktor penyebab ketunanetraan ?

B. Tujuan

1. Menjelaskan Apa yang dimaksud dengan tunanetra


2. Menjelaskan faktor faktor penyebab terjadinya tunanetra
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Tunanetra

Dari segi bahasa kata tunanetra terdiri dari kata tuna dan netra. Dalam kamus lengkap Bahasa
Indonesia kata tuna berarti tidak memiliki, tidak punya, luka atau rusak. Sedangkan kata netra berarti
penglihatan. Dengan demikian tunanetra berarti buta, tetapi buta belum tentu sama sekali gelap atau sama
sekali tidak dapat melihat.

B. Faktor penyebab terjadinya Tunanetra

Tunanetra dapat terjadi berdasarkan beberapa faktor, yaitu :

1. Pre-natal (dalam kandungan)

Faktor penyebab tunanetra pada masa pre-natal sangat erat kaitannya dengan adanya riwayat
dari orangtuanya atau adanya kelainan pada masa kehamilan.

o Keturunan (genetik)

Pernikahan dengan sesama tunanetra dapat menghasilkan anak dengan kekurangan yang
sama, yaitu tunanetra. Selain dari pernikahan tunanetra, juga akan mendapatkan anak tunanetra.
Ketunanetraan akiat faktor keturunan antara lain Retinitis Pigmentosa, yaitu penyakit pada retina
yang umumnya merupakan keturunan. Selain itu, katarak juga disebabkan oleh faktor keturunan.

o Pertumbuhan anak di dalam kandungan

Ketunanetraan anak yang disebabkan pertumbuhan anak dalam kandungan biasa


disebabkan oleh:

1. Gangguan pada saat ibu masih hamil, misalnya ada penyakit menahun, seperti TBC sehingga
merusak sel-sel darah tertentu selama pertumbuhan janin dalam kandungan;
2. Infeksi atau luka yang dialami oleh ibu hamil akibat terkena rubella atau cacar air dapat
menyebabkan kerusakan pada mata, telinga, jantung, dan sistem susunan saraf pusat pada
janin yang sedang berkembang;
3. Infeksi karena penyakit kotor, toxoplasmosis, trachoma, dan tumor. Tumor dapat terjadi pada
otak yang berhubungan dengan indra penglihatan atau pada bola mata; dan
4. Kekurangan vitamin tertentu dapat menyebabkan gangguan pada mata sehingga kehilangan
fungsi penglihatan.

2. Post-natal (Setelah kelahiran)

Post-natal merupakan masa setelah bayi dilahirkan. Tunanetra bisa saja terjadi pada masa
setelah bayi dilahirkan. Misalnya, kerusakan pada mata atau saraf mata pada waktu persalinan,
akibat benturan alat-alat atau benda keras, saat persalinan ibu mengalami penyakit gonorrhoe
sehingga baksil gonorrhoe menular pada bayi, yang pada akhirnya setelah bayi lahir mengalami
sakit dan berakibat hilangnya daya penglihatan, kerusakan mata yang disebabkan terjadinya
kecelakaan, seperti masuknya benda keras atau tajam, cairan kimia yang berbahaya, kecelakaan
dari kendaraan, dan lain-lain, dan mengalami penyakit mata yang menyebabkan ketunanetraan,
misalnya:

1. Xeropthalmia, yakni penyakit mata karena kekurangan vitamin A;


2. Trachoma, yaitu penyakit mata karena virus chilirnidezoon trachomanis;
3. Catarac, penyakit mata yang menyerang bola mata sehingga lensa mata menjadi keruh,
akibatnya terlihat dari luar mata menjadi putih;
4. Diabetik Retinopathy, yaitu gangguan pada retina yang disebabkan oleh penyakit diabetes
melitus. Retina penuh dengan pembulu-pembulu darah dan dapat dipengaruhi oleh kerusakan
sistem sirkulasi hingga merusak penglihatan;
5. Macular Degeneration, yaitu kondisi umum yang agar baik, ketika daerah tengah retina
secara berangsur memburuk. Anak dengan retina degenerasi masih memiliki kemampuan
untuk melihat secara jelas objek-objek di bagian tengah bidang penglihatan;
6. Retinopathy of prematurity, biasanya anak yang mengalami ini karena lahirnya terlalu
prematur. Pada saat lahir, bayi maih memiliki potensi penglihatan yang normal. Bayi yang
dilahirkan prematur biasanya ditempatkan pada inkubator yang berisi oksigen dengan kadar
tinggi sehingga pada saat bayi dikeluargakan dari inkubator terjadi perubahan kadar oksigen
yang dapat menyebabkan pertumbuhan pembuluh darah menjadi tidak normal dan
meninggalkan semacam bekas luka pada jaringan mata. Peristiwa ini sering menimbulkan
kerusakan pada selaput jala (retina) dan tunanetra total.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi, tunanetra adalah seseorang yang mengalami gangguan / hambatan penglihatan yang disebabkan oleh kerusakan
sehingga seluruh atau sebagian penglihatan tidak bisa digunakan. Faktor penyebab ketunanetraan dapat terjadi
berdasarkan beberapa faktor, yaitu ; pre-natal (dalam kandungan ) , Post-natal (setelah kelahiran).
DAFTAR PUSTAKA

Hadi, Purwaka. 2007. Komunikasi Aktif Bagi Tunanetra. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan

https://kulpulan-materi.blogspot.com/2018/01/faktor-penyebab-tunanetra.html

Anda mungkin juga menyukai