Oleh
Carolina Limanjaya 6103017017
Michelle Julienne S. 6103017038
Tesalonika Sevi 6103017056
Fransissco Y. 6103017068
Vito Aditya N. 6103017091
15
BAB I
PENDAHULUAN
15
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh penambahan ekstrak pomace terhadap pertumbuhan
bakteri Lactobacillus acidophilus LAC4 dan Streptococcus thermophilus
TA040 pada fermentasi susu skim?
2. Bagaimana pengaruh penambahan ekstrak pomace terhadap laju
pengasaman susu skim?
3. Bagaimana pengaruh penambahan ekstrak pomace terhadap kadar fenolik
susu skim fermentasi?
1.3. TUJUAN
1. Mengetahui pengaruh penambahan ekstrak pomace terhadap pertumbuhan
bakteri Lactobacillus acidophilus LAC4 dan Streptococcus thermophilus
TA040 pada fermentasi susu skim.
2. Mengetahui pengaruh penambahan ekstrak pomace terhadap laju
pengasaman susu skim.
3. Mengetahui pengaruh penambahan ekstrak pomace terhadap kadar fenolik
susu skim fermentasi.
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PROBIOTIK
Probiotik adalah organisme hidup yang mampu memberikan efek yang
menguntungkan kesehatan bagi inangnya apabila dikonsumsi dalam jumlah
cukup. Mikroba yang digunakan sebagai prebiotik dapat diisolasi dari berbagai
sumber tergantung keperluannya. Mikroba yang digunakan sebagai prebiotik
memiliki beberapa syarat antara lain: tahan terhadap asam, dapat melekat pada sel
saluran pencernaan manusia, mampu memproduksi senyawa antimikroba,
mempunyai sifat antagonis terhadap bakteri patogen (Hidayat, 2018). Mikroba
prebiotik khususnya bakteri asam laktat juga dapat diisolasi dari susu dan produk
susu.
1. Streptococcous thermophillus
Streptococcus merupakan salah satu genus dari Bakteri Asam Laktat (BAL)
yang bersifat non-motil, gram positif, berbentuk bulat, oval dan membentuk rantai
pendek, panjang atau berpasangan, serta tidak membentuk spora.
2. Lactobacillus acidophilus
Genus Lactobacillus merupakan bakteri asalm laktat yang sering digunakan
sebagai probiotik pada manusia dan hewan. Lactobacillus merupakan bakteri
gram positif yang mempunyai bentuk batang dan memiliki karakter tergantung
spesies (obligat/kualitatif). Bakteri ini sering dimanfaatkan untuk membuat
produk olahan terfermentasi seperti yoghurt, keju, dan olahan susu terfermentasi
lainnya. Genus Lactobacillus mempunyai beberapa kelebihan yang berpotensi
untuk digunakan sebagai probiotik, diantaranya adalah mampu bertahan pada pH
rendah, tahan terhadap garam empedu, memproduksi antimikroba dan memiliki
kemampuan antagonis terhadap patogen. Komponen antimikroba yang disebut
bakteriosin misalnya asidolin, asidofilin, maupun laktosifin yang memiliki
spektrum luas untuk menghambat pertumbuhan bakteri gram positif maupun
negatif.
15
2.2. SUSU SKIM
Susu merupakan cairan berwarna putih, hasil dari sekresi kelenjar susu hewan
mamalia yang umumnya dimanfaatkan adalah hasil dari sekresi kelenjar susu sapi
(Winarno, 1993 dalam Utami, 2009). Susu umum dimanfaatkan sebagai media
fermentasi, karena susu memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan mengandung
bahan makanan yang sesuai untuk pertumbuhan mikroorganisme. Namun
penggunaan susu sebagai media fermentasi tidak bersifat universal, karena susu
mengandung senyawa bakteriostatik yang tergolong ringan dan mudah
dihancurkan (Istika, 2012).
Susu skim merupakan bagian susu yang tertinggal setelah dilakukan
pengambilan krim. Kandungan pada susu skim sama seperti kandungan pada susu
biasa, kecuali lemak dan vitamin-vitamin yang larut lemak, seperti vitamin A, D,
E dan K (Buckle, 1987 dalam Istika, 2012). Susu skim umumnya digunakan oleh
orang yang menginginkan kalori rendah dalam diet, karena susu skim hanya
mengandung 55% dari total kalori susu (Istika, 2012). Susu skim juga dapat
dimanfaatkan dalam pembuatan keju rendah lemak dan yogurt.
Susu skim umumnya juga disebut sebagai susu tanpa lemak, karena sebagian
besar lemak yang terkandung dalam susu skim sudah dihilangkan melalui proses
pasteurisasi dan sterilisasi, ataupun diproses secara UHT. Kadar lemak dari susu
skim tidak lebih dari 1.25% dengan kadar protein tidak kurang dari 2.7%. Susu
skim dapat diperoleh dalam bentuk cair maupun bubuk. Susu skim bubuk
merupakan produk susu yang telahmelalui proses pengeringan menggunakan
spray dryer atau roller dryer, dengan kadar air tidak lebih dari 5%. Susu bubuk
memiliki umur simpan tidak lebih dari dua tahun (Utami, 2009).
Tabel 2.1. Komposisi Susu Bubuk Skim per 100 gram
Nutrisi Jumlah (%)
Kalori (Kal) 36
Air (g) 90,5
Protein (g) 3,5
Lemak (g) 0,1
Karbohidrat (g) 5,1
Kalsium (mg) 122
Fosfor (mg) 497
Sumber: Ulman, 1988 dalam Maria, 2007
15
Lanjutan Tabel 2.1. Komposisi Susu Bubuk Skim per 100 gram
Nutrisi Jumlah (%)
Vit A (SI) Sedikit
Vit B1 (mg) 0,04
Vit C (mg) 1
Sumber: Ulman, 1988 dalam Maria, 2007
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. BAHAN
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah Pinot Noir grape pomaces,
Freisa grape pomaces, Croatina grape pomaces, Barbera grape pomaces, non-fat
powder milk, eionized water, kultur Streptococcus thermophiles (kering beku),
kultur Lactobacillus acidophilus (kering beku), air pepton steril 0,1%, agar M17,
agar MRS (deMann Rogosa Sharpe) dan reagen Folin-Ciocalteu.
3.2. ALAT
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah freezer, oven, mixer grinder,
sealed containers, centrifuse, hermetically-closed agitated reactor, erlenmeyer
200 mL, ice bath, autoclave, pH meter, gelas propylene, stainless steel perforated
disk-rod, laminar flow hood, wadah anaerob dan pressure gauge.
2. Ekstraksi polifenol
15
A
15
5. Proses fermentasi
Inkubasi sample susu skim dengan inkubasi dengan water bath
pada suhu 42°C hingga pH mencapai 4.5
7. Penghitunganmikroba
15
8. Analisa statistik
Data hasil eksperimen sebagai nilai mean ± standar deviasi
15
BAB IV
PEMBAHASAN
15
memberikan efek manfaat kesehatan kepada inang. Dalam semua sampel,
termasuk sampel kontrol, jumlah St dan La lebih tinggi daripada dosis yang
dianjurkan. Selain itu, pelepasan dalam PPB, SMF, SMB, dan SMC pada hari ke
28 adalah sekitar 4,1, 7,8, 9,1 dan 7,6%, menunjukkan efek perlindungan yang
mungkin dari ekstrak fenolik ini pada kelangsungan hidup BAL. Menambahkan
ekstrak grape pomace secara signifikan mengurangi waktu fermentasi. Hasil
penelitian ini menunjukkan peluang untuk pengembangan dan/atau peningkatan
pemrosesan dan produksi produk makanan susu fungsional menggunakan ekstrak
grape pomace karena terbukti bahwa ekstrak dari grape pomace dapat
mempertahannkan bahkan meningkatkan pertumbuhan dari bakteri asam laktat
(BAL) dalam hal ini yaitu St dan La.
15
setiap sampel berbeda, seperti flavonoid, non-flavonoid dan antosianin. Seperti
pada penelitian Servili et al. (2011) dalam Azevedo et al. (2018), minuman susu
fungsional yang diperkaya dengan ekstrak fenolik air vegetasi zaitun (OVWPE)
memiliki komposisi fenolik yang sama pada akhir fermentasi, tetapi jumlah relatif
polifenol bervariasi. Servili et al. (2011) dalam Azevedo et al. (2018) menulis
bahwa selama fermentasi susu, terjadi interaksi penting antara kultur starter dan
senyaw fenolik.
Gambar 4.1. Kurva Pengasaman Susu Skim dengan Penambahan Ekstrak Pomace
Anggur pada Suhu 42ºC dengan Kultur Campuran S. thermophilus dan L.
acidophillus (○ Kontrol; ● Barbera; ▲ Freisa; ■ Croatina; ♦Pinot Noir)
15
4.3. POLIFENOL
Penambahan senyawa polifenolik ke produk susu probiotik dapat
meningkatkan kesehatan yang bermanfaat dari makanan yang berasal dari susu.
Konsentrasi senyawa polifenolik dalam susu fermentasi, nilai berkisar antara 0,17
mgGA/Ml hingga 0,38 mgGA/mL. Hasil dari penulis menyarankan beberapa
bakteri asam laktat dapat memetabolisme epikatekin, katekin, dan flavan-3-ol
gallate. Konsentrasi senyawa tersebut menurun setelah inkubasi dengan L.
plantarum IFPL 935. Dan 19 bakteri asam laktat dan tiga strain bifidobakteria
yang disarankan adalah L. plantarum IFPL 935, L. casei IFPL 7190, B. breve
26M2 dan B. bifidum HDD541 agar dapat mencapai konsentrasi maksimum pada
ekstrak biji anggur.
Pengurangan konsentrasi polifenol dalam SM dan peningkatan pertumbuhan
bakteri asam laktat mungkin dapat dijelaskan dengan adanya enzim yang berguna
untuk pergantian metabolism senyawa fenolik. Tabasco et al., misalnya,
melaporkan bahwa adanya aktivitas galloilesterase, dekarboksilase dan
benzilalkohol dehidrogenase dari L. plantarum IFPL 935 menyebabkan hidrolisis
polifenol biji anggur, dan pembentukan asam galat, pirogalol dan katekol. Banyak
polifenol dalam makanan dihidrolisis oleh koloni mikrobiota, hal ini menunjukkan
penggunaan senyawa fenolik sebagai suplemen makanan memang mungkin baik
untuk meningkatkan manfaat kesehatan dari produk susu fermentasi. Riset
menunjukkan efek positif dari ekstrak pomace anggur pada pertumbuhan strain
probiotik, dan potensi penggunaannya sebagai aditif dalam produk susu
fermentasi. Namun, komposisi fenolik dari ekstrak pomace menjadi pertimbangan
penting mengingat beragamnya enzimatik di antara bakteri asam laktat.
15
BAB V
KESIMPULAN
5.1. KESIMPULAN
1. Pertumbuhan bakteri asam laktat dapat meningkat dengan penambahan
ekstrak pomace anggur yang mengandung senyawa fenolik ke susu skim.
2. Perombakan senyawa fenolik terbesar terjadi pada penambahan ekstrak
pomace Pinot Noir.
3. Konsentrasi Lactobacillus acidophilus LAC4 (La) dan Streptococcus
thermophilus TA040 (St) menjadi lebih rendah setelah 28 hari
penyimpanan tanpa penambahan ekstrak pomace anggur.
4. Penambahan ekstrak pomace anggur Pinot Noir tidak memengaruhi
pertumbuhan La, tetapi menurunkan 5,6% pertumbuhan St.
5. Penambahan senyawa fenolik menurunkan waktu fermentasi.
5.2. SARAN
1. Pengadaan penelitian tentang inteaksi antara senyawa fenolik dari ekstrak
pomace anggur dengan profil enzim bakteri asam laktat lain.
2. Penggunaan senyawa fenolik untuk melakukan fermentasi susu guna
mengurangi waktu fermentasi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Utami. 2009. Hubungan Antara Pengetahuan Gizi Ibu Mengenai Susu dan Faktor
Lainnya dengan Riwayat Konsumsi Susu Selama Masa Usia Sekolah
Dasar pada Siswa Kelas 1 SMPN 102 dan SMPI PB Sudirman Jakarta
Timur Tahun 2009. Skripsi S1. Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesia, Depok.
Istika. 2012. Pengaruh Variasi Konsentrasi Susu Skim dan Tepung Ganyong pada
Kualitas Minuman Probiotik. Skripsi S1. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Maria, Mustika, Siswanto, dan Suryaningsih. 2007. Pra Rencana Pabrik Susu
Bubuk Skim Kapasitas 9 Ton/hari. Tugas Akhir. Fakultas Teknik,
Univeristas Katolik Widya Mandala, Surabaya.
15