Anda di halaman 1dari 40

A.

KONSEP DASAR PENYAKIT


a. DEFINISI
Gout (pirai) merupakan kelompok keadaan heterogenous yang
berhubungan dengan efek genetik pada metabolisme
puri(hiperurisemia).
Berikut ini pengertian Gout dari beberapa ahli, diantaranya:
a. Artritis pirai ( Gout ) adalah kelompok penyakit heterogen
sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat pada
jaringan atau akibat supersaturasi asam urat didalam cairan
ekstraselular. ( Edward Stefanus, 2010 )
b. Gout merupakan kelainan metabolisme purin bawaan yang
ditandai dengan peningkatan kadar asam urat serum dengan
akibat penimbunan kristal asam urat di sendi.
( Syamsuhidayat dan Wim de Jong, 2004 )
c. Arthritis pirai atau gout adalah suatu proses inflamasi yang
terjadi karena deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar
sendi. ( Misnadiarly, 2009 )
d. Arthritis gout adalah penyakit dimana terjadi penumpukan asam
urat ( uric acid ) dalam tubuh secara berlebihan. ( VitaHealth,
2007 )

b. EPIDEMIOLOGI
95 % Penderita gout ditemukan pada pria. Gout sering menyerang
wanita pada post menopause usia 50 – 60 tahun. Juga dapat
menyerang laki – laki usia pubertas dan atau usia diatas 30 tahun.
Penyakit ini paling sering mengenai sendi metarsofaringeal, ibu
jari kaki, sendi lutut dan pergelangan kaki.

c. ETIOLOGI
Penyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya
deposit/penimbunan Kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan
asam urat sering terjadi pada penyakit dengan metabolisme asam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 1


urat abnormal dan kelainan metabolic dalam pembentukan purin
dan eksresi asam urat yang kurang dari ginjal.
Beberapa faktor lain yang mendukung seperti :
a) Faktor genetic seperti gangguan metabolisme purin yang
menyebabkan asam urat berlebihan ( Hiperuricemia ),
retensi asam urat atau keduanya.
b) Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus,
hipertensi, gangguan ginjal yang kan menyebabkan :
 Pemecahan asam yang dapat menyebabkan
hiperuricemia
 Karena penggunaan obat – obatan yang menurunkan
eksresi asam urat seperti : aspirin, diuretic, levodopa,
diazoksid, asam nikotinat, aseta zolamid dan
etambutol.
c) Pembentukan asam urat yang berlebih :
 Gout primer metabolic disebabkan sistensi langsung
yang bertambah.
 Gout sekunder metabolic disebabkan pembentukan
asam urat berlebih karena penyakit lain seperti
leukemia.
d) Kurang asam urat melalui ginjal
e) Gout primer renal terjadi karena eksresi asam urat di
tubulus distal ginjal yang sehat.
f) Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan
ginjal misalnya glomeronefritis kronik atau gagal ginjal
kronik.

d. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi dari sindrom got mencakup artritis got yang
akut(serangan rekuren inflamasi artikuler dan periartikuler yang
berat), tofus( endapan kristal yang menumpuk dalam jaringan
artikuler, jaringan oseus, jaringan lunak serta kartilago), nefropati

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2


got(gangguan ginjal) dan pembentukan batu asam urat dalam
traktus urinarus. Ada empat stadium penyakit got yang dikenali :
hiperurisemia simtomatis, artritis got yang kronis, got interkritikal
dan got tofaseus.
Gout akut berupa :
a) Nyeri hebat
b) Bengkak dan berlangsung cepat pada sendi yang
terserang
c) Sakit kepala
d) Demam
Gangguan kronik berupa :
a) Serangan akut
b) Hiperurisemia yang tidak diobati
c) Terdapat nyeri dan pegal
d) Pembengkakan sendi membentuk noduler yang
disebut tofi ( penumpukan monosodium asam urat
dalam jaringan )

e. KLASIFIKASI
Gout mempunyai empat peringkat yang nyata, yaitu:
 Asimptomatik
 Akut
 Interkritikal
 Kronik
Dalam peringkat pertama (Asimptomatik), aras asid uric plasma
bertambah, tetapi tanpa sebarang gejala. Serangan gout
menandakan peringkat kedua (Akut). Serangan- serangan yang
tidak parah biasanya hilang dengan cepat, manakala serangan-
serangan yang pernah berlangsung beberapa hari atau juga
beberapa minggu. Selepas serangan pertama, pesakit itu masuk
peringkat interkritikal atau jarak waktu yang bebas daripada gejala.
Periode ini mungkin berlangsung selama beberapa bulan tau juga

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 3


tahun. Kebanyakan pesakit gout mengalami serangan kedua dalam
enam bulan hingga 2 tahun serangan pertama.
Pada tingkat terakhir (kronis), seranagn- serangan gout menjadi
sering dan poliartikular, yaitu serangan itu melibatkan banyak
sendi pada tiap waktu. Tofus- tofus juga tersedia didalam banyak
sendi. Dalam kasus gout kronis yang sudah parah, kerusakan
ginjal, hypertensi dan karang ginjal dapat juga terjadi.

f. PATOFISIOLOGI
Hiperurisemia(konsentrasi asam urat dalam serum yang lebih besar
dari 7,90 mg/Cl)dapat (tetapi tidak selalu) menyebabkan
penumpukan kristal monosodium urat. Serangan got tampaknya
berhubungan dengan peningkatan atau penurunan mendadak kadar
asam urat serum. Kalau kristal urat mengendap dalam sebuah
sendi, respons inflamasi akan terjadi dan serangan got dimulail.
Dengan serangan yang berulang-ulang, penumpukan kristal atrium
urat yang dinamakan tofus akan mengendap di bagian perifer tubuh
seperti ibu jari kaki, tangan dan telinga. Nefrolitiasis urat (batu
ginjal) dengan penyakit Arenal kronis yang terjadi sekunder akibat
penumpukan urat dapat timbul.

Gambaran kristal urat dalam cairan sinovial sendi yang simtomatis


menunjukan bahwa faktor-faktor nonkrstal mungkin berhubungan
dengan reaksi inflamasi. Kristas monoodium urat yang ditemukan
tersalut dengan imuniglobulin yang terutama berupa IgG. IgG akan
meningkatakan fagositosis kristal dan dengan demikian
memperlihatkan aktivitas imunologik.

g. PEMERIKSAAN
i. FISIK

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 4


Pemeriksaan fisik berdasarkan pengkajin fungsi
muskuluskletal dapat menunjukan :
 Ukuran sendi normal dengan mobilitas penuh bila pada
remisi.
 Tofu dengan gout kronis. Ini temuan paling bermakna.
 Laporan episode serangan got

ii. DIAGNOSTIK
Pada pemeriksaan lab yang dilakukan pada penderita gout
didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah ( >6
mg% ). Kadar asam urat normal dalam serum pria 8 mg%
dan pada wanita 7mg%. Sampai saat ini, pemeriksaan kadar
asam urat terbaik dilakukan dengan cara enzimatik.
Kadang-kadang didapatkan leukositosis ringan dan LED
yang meninggi sedikit. Kadar asam urat dalam urin juga
tinggi (500mg%/liter per 24jam). Pemeriksaan radiografi
pada serangan artritis gout pertama adalah non spesifik.
Kelainan utama radiografi pada long standing adalah
inflamasi asimetri, arthritis erosive yang kadang-kadang
disertai nodul jaringan lunak.

h. PENATALAKSANAAN
i. MEDIS
Fase akut.
Obat yang digunakan :
1) Colchicine (0,6 mg)
Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya
dipakai untuk mengobati serangangout akut, dan unluk
mencegah serangan gout Akut di kemudian hari. Obat
ini jugadapat digunakan sebagai sarana
diagnosis.Pengobatan serangan akut biasanya tablet
0,5mg setiap jam, sampai gejala-gejala serangan Akut

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 5


dapat dikurangi atau kalau ternyata dari berat pasien
bersangkutan. Beberapa pasien mengalami rasa mual
yang hebat,muntah-muntah dan diarhea, dan pada
keadaan ini pemberian obat harus dihentikan.
2) Fenilbutazon.
Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga
digunakan unluk mengobati artritis gout akut. Tetapi,
karena fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka
kolkisin digunakan sebagai terapi pencegahan.
Indometasin juga cukup efektif.
3) Indometasin ( 50 mg 3 X sehari selama 4-7 hari)
 Pengobatan jangka panjang terhadap hyperuricemia
untuk mencegah komplikasi.
a) Golongan urikosurik
 Probenasid, adalah jenis obat yang berfungsi
menurunkan asam urat dalam serum.
 Sulfinpirazon, merupakan dirivat pirazolon
dosis 200-400 mg perhari.
 Azapropazon, dosisi sehari 4 X 300 mg.
 Benzbromaron.
b) Inhibitor xantin (alopurinol).
Adalah suatu inhibitor oksidase poten, bekerja
mencegah konversi hipoxantin menjadi xantin, dan
konversi xantin menjadi asam urat.
 Dilakukan pembedahan
Jika ada tofi yang sudah mengganggu gerakan
sendi,karena tofi tersebut sudah terlalu besar.
 Obat lain yang berguna untuk terapi penunjang atau
terapi pencegahan seperti:
Alopurinol dapat mengurangi pembentukan asamb
urat. Dosis 100-400 mg per hari dapat menurunkan
kadar asam urat serum. Probenesid dan Sulfinpirazin

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 6


merupakan agen urikosurik, artinya mereka dapat
menghambat proses reabsorpsi urat oleh tubulus
ginjal dan dengan dernikian meningkatkan ekskresi
asam urat. Pemeriksaan kadar asam urat serum
berguna untuk menentukan etektivitas suatu terapi.

ii. KEPERAWATAN
a) Diet rendah purin.
Hindarkan alkohol dan makanan tinggi purin (hati,
ginjal, ikan sarden, daging kambing) serta banyak
minum.
b) Tirah baring.
Merupakan suatu keharusan dan di teruskan sampai 24
jam setelah serangan menghilang. Gout dapat kambuh
bila terlalu cepat bergerak.

i. KOMPLIKASI
1) Radang sendi akibat asam urat (gouty arthritis)
Komplikasi hiperurisemia yang paling dikenal adalah radang
sendi (gout). Telah dijelaskan sebelumnya bahwa, sifat kimia
asam urat cenderung berkumpul di cairan sendi ataupun
jaringan ikat longgar. Meskipun hiperurisemia merupakan
faktor resiko timbulnya gout, namun, hubungan secara ilmiah
antara hiperurisemia dengan serangan gout akut masih belum
jelas. Atritis gout akut dapat terjadi pada keadaan konsentrasi
asam urat serum yang normal. Akan tetapi, banyak pasien
dengan hiperurisemia tidak mendapat serangan atritis gout.
Gejala klinis dari Gout bermacam-macam, yaitu, hiperurisemia
tak bergejala, serangan akut gout, gejala antara(intercritical),
serangan gout berulang, gout menahun disertai tofus.
Keluhan utama serangan akut dari gout adalah nyeri sendi
yang amat sangat yang disertai tanda peradangan (bengkak,

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 7


memerah, hangat dan nyeri tekan). Adanya peradangan juga
dapat disertai demam yang ringan. Serangan akut biasanya
puncaknya 1-2 hari sejak serangan pertama kali. Namun pada
mereka yang tidak diobati, serangan dapat berakhir setelah 7-
10 hari. Serangan biasanya berawal dari malam hari. Awalnya
terasa nyeri yang sedang pada persendian. Selanjutnya
nyerinya makin bertambah dan terasa terus menerus sehingga
sangat mengganggu.

Biasanya persendian ibu jari kaki dan bagian lain dari


ekstremitas bawah merupakan persendian yang pertama kali
terkena. Persendian ini merupakan bagian yang umumnya
terkena karena temperaturnya lebih rendah dari suhu tubuh dan
kelarutan monosodium uratnya yang berkurang. Trauma pada
ekstremitas bawah juga dapat memicu serangan. Trauma pada
persendian yang menerima beban berat tubuh sebagai hasil dari
aktivitas rutin menyebabkan cairan masuk ke sinovial pada
siang hari. Pada malam hari, air direabsobsi dari celah sendi
dan meninggalkan sejumlah MSU.

Serangan gout akut berikutnya biasanya makin bertambah


sesuai dengan waktu. Sekitar 60% pasien mengalami serangan
akut kedua dalam tahun pertama, sekitar 78% mengalami
serangan kedua dalam 2 tahun. Hanya sekitar 7% pasien yang
tidak mengalami serangan akut kedua dalam 10 tahun.

Pada gout yang menahun dapat terjadi pembentuk tofi. Tofi


adalah benjolan dari kristal monosodium urat yang menumpuk
di jaringan lunak tubuh. Tofi merupakan komplikasi lambat
dari hiperurisemia. Komplikasi dari tofi berupa nyeri,
kerusakan dan kelainan bentuk jaringan lunak, kerusakan sendi
dan sindrom penekanan saraf.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 8


2) Komplikasi Hiperurisemia pada Ginjal
Tiga komplikasi hiperurisemia pada ginjal berupa batu ginjal,
gangguan ginjal akut dan kronis akibat asam urat. Batu ginjal
terjadi sekitar 10-25% pasien dengan gout primer. Kelarutan
kristal asam urat meningkat pada suasana pH urin yang basa.
Sebaliknya, pada suasana urin yang asam, kristal asam urat
akan mengendap dan terbentuk batu.

Gout dapat merusak ginjal, sehingga pembuangan asam urat


akan bertambah buruk. Gangguan ginjal akut gout biasanya
sebagai hasil dari penghancuran yang berlebihan dari sel ganas
saat kemoterapi tumor. Penghambatan aliran urin yang terjadi
akibat pengendapan asam urat pada duktus koledokus dan
ureter dapat menyebabkan gagal ginjal akut. Penumpukan
jangka panjang dari kristal pada ginjal dapat menyebabkan
gangguan ginjal kronik.

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


a. PENGKAJIAN
1) Anamnesis
 Identitas meliputi nama, jenis kelamin, usia,alamat, agama,
bahasa yang digunakan, status perkawainan, pendidikan,
pekerjaan, asuransi, golongan darah, nomor register, tanggal
masuk rumah sakit, dan diagnosis medis.
Pada umunya keluhan utama artritis reumatoid adalah nyeri
pada daerah sendi yang mengalami masalah.Untuk
mempperoleh pengkajian yang lengkap tentang nyeri klien,
perawat dapat menggunakan metode PQRST.
 Provoking incident : Hal yang menjadi faktor
presipitasi nyeri adalah peradangan.
 Quality Of Painn: Nyeri yang dirasakan atau
digambarkan klien bersifat menusuk.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 9


 Region,Radition,Relief : Nyeri dapat menjalar atau
menyebar , dan nyeri terjadi di sendi yang
mengalami masalah.
 Severity(scale) Of Pain: Nyeri yang dirasakan ada
diantara 1-3 pada rentang skala pengukuran 0-4.
 Time : Berapa lama nyeri berlangsung,kapan,apakah
bertambah buruk pada malam hari atau siang hari.

 Riwayat penyakit sekarang


Pengumpulan data dilakukan sejak muncul keluhan dan
secara umum mencakup awitan gejala dan bagaimana gejala
tersebut berkembang. Penting di tanyakan berapa lama
pemakaian obat analgesic, alopurinol

 Riwayat penyakit dahulu


Pada pengkajian ini,ditemukan kemungkinan penyebab
yang mendukung terjadinya gout. Masalah lain yang perlu
ditanyakan adalah adakah klien pernah dirawat dengan
masalah yang sama. Kaji adanya pemakaian alkohol yang
berlebihan dan penggunaan obat diuretic.
 Riwayat penyakit keluarga
Kaji adakah keluarga dari genarasi terdahulu mempunyai
keluhan yang sama dengan klien karena penyakit gout
berhubungan dengan genetik. Ada produksi /sekresi asam
urat yang berlebihan yang tidak di ketahui penyebabnya.

 Riwayat psikososial
Kaji respon emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya
dan penyakit klien dalam keluarga dan masyarakat. Respon
yang di dapat meliputi adanya kecemasan individu dengan
rentang variasi tingkat kecemasan yang berbeda dan
berhubungan erat dengan adanya sensasi nyeri,hambatan

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 10


mobilitas fisik akibat respon nyeri, dan ketidaktahuan akan
program pengobatan dan prognosis penyakit dan
peningkatan asam urat terhadap sirkulasi. Adanya
perubahan peran dalam keluarga akibat adanya nyeri dan
hambatan mobilitas fisik memberikan respon terhadap
konsep diri yang maladaptif.

2) Pengkajian Berdasarkan Pola


 Pola Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
 Keluhan utama nyeri pada pada sendi
 Pencegahan penyerangan dan bagaimana cara
mengatasi atau mengurangi serangan.
 Riwayat penyakit Gout pada keluarga
 Obat untuk mengatasi adanya gejala
 Pola nutrisi dan metabolic
 Peningkatan berat badan
 Peningkatan suhu tubuh
 Diet
 Pola aktifitas dan Latihan
 Respon sentuhan pada sendi dan menjaga sendi yang
terkena
 Pola persepsi dan konsep diri
 Rasa cemas dan takut untuk melakukan pergerakan
 Presepsi diri dalam melakukan mobilitas
3) Pemeriksaaan fisik
 B1 (Breathing)
Inspeksi: bila tidak melibatkan sistem pernapasan,biasanya
ditemukan kesimetrisan rongga dada, klien tidak sesak
napas, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan.
Palpasi: taktil fremitus seimbang kiri dan kanan
Perkusi : Suara resonan pada seluruh lapang paru

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 11


Auskultasi : suara napas hilang/melemah pada sisi yang
sakit, biasanya di dapat suara ronki atau mengi.
 B2 (Blood): pengisian kapiler kurang dari 1 detik,sering
ditemukan keringat dingin,dan pusing karena nyeri.
 B3 (Brain): kesadaran biasanya kompos mentias
 kepala dan wajah : ada sianosis
 mata : sclera biasanya tidak ikterik
 leher : biasanya JVP dalam batas
normal
 B4 (Blader) : produksi urin biasanya dalam batas normal
dan tidak ada keluhan pada sistem perkemihan , kecuali
penyakit gout sudah mengalami komplikasi ke gijal berupa
pielonefritis, batu asam urat ,dan GGK yang akan
menimbulka perubahan fungsi pada sistem ini
 B5 (bowel) : kebutuhan eliminasi pada kasus gout tidak ada
gangguan, tetapi perlu dikaji frekuensi, konsistensi,warna,
serta nbau feses. Selain itu perlu di kaji frekuensi,
konstitensi, warna, bau, dan jumlah urine. Klien biasanya
mual,mengalami nyeri lambung,dan tidak ada nafsu makan,
terutama klien yang memakai obat analgesik dan anti
hiperurisemia
 B6 (Bone) : pada pengkajian ini ditemukan
 Look: keluhan nyeri sendi uyang merupakan keluhan
utama yang mendorong klien mencari pertolongan
(meskipun sebelumnya sendi sudah kaku dan berubah
bentuknya). Nyeri biasaya bertambah dengan gerakan
dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa
ferakan tertentu kadang menimbulkan nyeri yang lebuh
dibandingkan dengan gerakan yag lain. Deformitas
sendi (temuan tofus) terjadi dengan temuan salah satu
pergelangan sendi secara perlahan membesar
 feel: ada nyeri tekan pada sendi yang membengkak

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 12


 Move: hambatan gerahan sendi biasanya semakin
membera
b. DIAGNOSA KEPERAWATAN
i. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer b/d Kurang
Pengetahuan Tentang Faktor Pemberat d/d Edema
ii. Nyeri Akut b/b Agen Cidera d/d Melaporkan Nyeri Secara
Verbal
iii. Hambatan Mobilitas Fisik b/b Kaku Sendi d/d Keterbatasan
Rentang Pergerakan Sendi
iv. Defisiensi Pengetahuan b/b Kurang Pajanan d/d
Pengungkapan Masalah.
v. Gangguan Citra Tubuh b/b Penyakit d/d Perasaan Negatif
Tentang Tubuh

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 13


c. RENCANA KEPERAWATAN
Hari/Tgl No Dx Rencana Keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
(1) NOC Label : NIC Label : NIC Label :
 Circulation status Peripheral Sensation Peripheral Sensation
 Tissue perfusion : Cerebral Management (Manajemen Management
sensasi perifer) (Manajemen sensasi
Kriteria hasil : perifer)
1) Tekanan darah dalam batas normal 1) Monitor adanya daerah 1) Untuk mengetahui
2) CRT < 3 detik
3) Tidak ada edema perifer tertentu yang hanya peka adanya bagian tubuh
4) Nadi dalam rentang normal 60- 100x/mnt terhadap yang peka terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul. panas/dingin/tajam/tump
ul.
2) Instruksikan keluarga untuk
2) Untuk mengetahui
mengobservasi kulit jika ada
perubahan yang terjadi
laserasi.
3) Kolaborasi pemberian pada kulit klien.
analgetik. 3) Kolabrasi dalam
pemberian analgetik
4) Monitor adanya
kepada klien.
tromboplebitis.
4) Untuk mengetahui

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 14


5) Diskusikan mengenai adanya tromboplebitis
penyebab perubahan sensasi. pada klien.
5) Untuk mengetahui
penyebab perubahan
sensasi.
(2) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x NIC LABEL : Pain NIC LABEL : Pain
24 jam, nyeri pasien dapat berkurang, dengan: management management
NOC LABEL : Pain Control
Kriteria hasil : 1) Lakukan pengkajian nyeri 1) Untuk mengetahui
1) Mengenali factor penyebab secara komprehensif lokasi, karakteristik,
2) Menggunakan metode non analgetik termasuk lokasi, durasi, frekuensi,
untuk mengurangi nyeri karakteristik, durasi, kualitas dan factor
3) Mengenali gejala-gejala nyeri frekuensi, kualitas dan presipitasi dari nyeri.
4) Melaporkan nyeri yang sudah terkontrol factor presipitasi
2) Observasi reaksi non 2) Agar dapat
verbal dan melakukan tindakan
ketidaknyamanan yang tepat dan tidak
mengganggu
kenyamanan klien

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 15


3) Gunakan teknik 3) Untuk membantu
komunikasi terapeutik dalam proses
untuk mengetahui pengkajian nyeri
pengalaman nyeri pasien
4) Kontrol lingkungan yang 4) Memberi
dapat mempengaruhi nyeri kenyamanan
seperti suhu ruangan, lingkungan pada
pencahayaan dan klien
kebisingan
5) Ajarkan tentang teknik 5) Menghindari efek
non farmakologi samping penggunaan
obat-obat.

6) Tingkatkan istirahat 6) Membantu


menrelaksasikan
tubuh klien
7) Berikan analgetik untuk 7) Untuk menghindari
mengurangi nyeri penambahan rasa
nyeri

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 16


NIC LABEL : Analgesic NIC LABEL : Analgesic
administration administration
1) Cek riwayat alergi 1) Menghindari
munculnya alergi
pada obat yang
diberikan
2) Cek instruksi dokter 2) Untuk
tentang jenis obat, dosis, mengklarifikasi
frekuensi. kembali pemberian
obat ke klien.
3) Pilih analgesic yang 3) Agar obat yang
diperlukan atau kombinasi diberikan sesuai
dan analgesic ketika dengan obat yang
pemberian lebih dari satu, dialergikan
tentukan pilihan analgesic
tergantung tipe dan
beratnya nyeri
4) Pilih rute IV, IM untuk 4) Agar lebih cepat
pengobatan nyeri proses

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 17


metabolismenya
5) Berikan analgesic tepat 5) Agar rasa nyeri tidak
waktu terutama saat nyeri timbul dengan hebat
hebat
(3) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x NIC Label: Exercise Therapy: NIC Label: Exercise
24 jam, nyeri pasien dapat berkurang, dengan: Ambulation Therapy: Ambulation
NOC Label : Body Mechanics Performance 1) Memantau klien 1) Untuk membantu
Dengan kriteria hasil: menggunakan kruk atau alat klien menggunakan
1) Klien dapat mempertahankan fleksibilitas sendi bantu berjalan lainnya alat bantu yang benar
2) Klien dapat mempertahankan kekuatan otot 2) Membantu klien untuk
2) Untuk membantu
3) Klien dapat menggunakan alat pendukung
ambulasi dalam batas aman
klien agar merasa
dengan benar
3) Membantu klien untuk lebih nyaman
NOC Label: Body Positioning: Self – Initiated
ambulasi sesuai dengan 3) Untuk menyesuaikan
1) Klien mampu bergerak dari berbaring ke duduk
2) Klien mampu bergerak dari duduk ke berdiri kebutuhan latihan ambulasi
sesuai dengan
4) Berkonsultasi dengan
kemampuan klien
therapist tentang rencana
4) Untuk menjadwalkan
ambulasi sesuai dengan
rencana ambulasi
kebutuhan klien
sesuai dengan

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 18


kebutuhan dan
kemampuan klien

(4) Setelah diberikan asuhan keperawatan selama … x NIC LABEL : Teaching: NIC LABEL :
24 jam, diharapkan klien dan keluarga dapat Individual Teaching: Individual
menyatakan pemahaman proses penyakit dengan 1) Tentukan persepsi klien 1) Mengetahui sejauh
kriteria hasil : tentang proses penyakit. mana klien
NOC LABEL : Knowledge: Disease Process memahami
menyatakan pemahaman proses penyakit 2) Tentukan metode belajar penyakit tersebut.
2) Mengefektifkan
dan materi yang akan
proses belajar agar
didiskusikan dengan klien
tujuan dari
implementasi yang
dilakukan pada
klien tercapai
secara optimal.

NIC LABEL : Teaching:


NIC LABEL :

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 19


Disease Process Teaching: Disease
Process

1) Kaji ulang proses 1) Membantu


penyakit, penyebab/efek penyampaian
hubungan faktor yang informasi secara
menimbulkan gejala dan tepat.
mengidentifikasi cara
menurunkan faktor
pendukung.
2) Memberi informasi
yang dibutuhkan
2) Jelaskan tentang penyakit
klien untuk
yang diderita klien.
mengatasi
penyakitnya.
3) Mengetahui sejauh
mana informasi
3) Diskusikan kembali yang diterima klien
dengan klien dan dan keluarga
keluarga

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 20


(5) Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama .......x NIC Label : Body Image NIC Label : Body Image
24 jam, diharapkan pasien dengan gangguan citra Enhancement Enhancement
tubuh yang dialami dapat berkurang dengan 1) Bantu klien untuk 1) Mengetahui penyebab
kriteria hasil: mendiskusikan penyebab perubahan diri klien
NOC Label : Body image perubahan karena karena penyakitnya
1) Gambaran internal diri (skala 4) penyakitnya. diharapkan klien dapat
2) Kesesuaian antara realitas tubuh, tubuh
memahami proses
ideal, dan presentasi tubuh (skala 3)
penyakitnya dan bisa
3) Deskripsi bagian tubuh yang terkena (skala
2) Monitor frekuensi
menerima kondisinya
4)
pernyataan mengkritik diri.
4) Penerapan perubahan status kesehatan (skala 2)Menghitung frekuensi
4) klien dalam mengkritik
NOC label: Adaptation to Psysical Disability dirinya dapat membantu
1) Beradaptasi dengan keterbatasan fungsinya 3) Identifikasi strategi koping mengevaluasi beratnya
2) Mampu memodifikasi gaya hidup untuk yang digunakan klien dalam gangguan citra diri
menampung ketidakmampuan merespon perubahan klien.
penampilan. 3)Mengetahui koping
4) Bantu klien dalam
klien terhadap
mengidentifikasi bagian
perubahan kondisi
tubuh yang dipersepsikan
fisiknya.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 21


positif. 4)Mengetahui dan dapat
menilai sisi positif dari
5) Identifikasi support
tubuh klien diharapkan
groups/keluarga untuk klien.
klien tidak malu lagi
terhadap dirinya.
5)Support group/keluarga
sangat penting untuk
selalu mendukung klien
dan meningkatkan citra
tubuh klien.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 22


C. ASUHAN KEPERAWATAN
a. PENGKAJIAN
1. Identitas
 Pasien
 Nama : Tn. Tejo
 Umur : 58 tahun
 Jenis kelamin : laki-laki
 Pendidikan : ........................................
 Pekerjaan : ........................................
 Status perkawinan : .......................................
 Agama : .......................................
 Suku : .......................................
 Alamat : .......................................
 Tanggal masuk : ........................................
 Tanggal pengkajian : ........................................
 Sumber Informasi : ........................................
 Diagnosa masuk : ........................................
 Penanggung
 Nama : ........................................
 Hubungan dengan pasien : ........................................
2. Riwayat keluarga
 Genogram (kalau perlu)
 Keterangan genogram

3. Status kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
 Keluhan utama (saat MRS dan saat ini)
Nyeri pada persendian
 Alasan masuk Rumah Sakit dan perjalanan Penyakit saat ini
P: klien mengatakn nyeri pada persendian, keluhan dirasakan tiba dan
memberat sejak tadi malam
Q: klien merasakan nyeri hebat terasa dalam
R: klien mengeluh nyeri pada persendian

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 23


S: skala nyeri 7 (rentang 0-10)
T: klien mengeluh nyeri sejak 3 hari yang lalu. Keluhan dirasakan tiba-
tiba dan memberat sejak tadi malam

 Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya


- datang ke Poliklinik
b. Status Kesehatan Masa Lalu
 Penyakit yang pernah dialami :
 Pernah dirawat
 Riwayat alergi
 Riwayat tranfusi
 Kebiasaan :
Klien mengatakan senang mengkonsumsi jerohan dan jus advokat

4. Riwayat Penyakit Keluarga


5. Diagnosa Medis dan therapy : GOUT
6. Pola Fungsi Kesehatan
a. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
b. Nutrisi/ metabolic
c. Pola eliminasi
d. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum -
Mandi -
Toileting -
Berpakaian -
Mobilisasi di tempat tidur -
Berpindah -
Ambulasi ROM -
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain
dan alat, 4: tergantung total.
e. Pola tidur dan istirahat
f. Pola kognitif-perseptual
Klien mengatakan tidak tahu mengenai proses penyakit yang dideritanya
Klien mengatakan tidak tahu faktor-faktor pembentuk dari penyakitnya
g. Pola persepsi diri/konsep diri

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 24


h. Pola seksual dan reproduksi
i. Pola peran-hubungan
j. Pola manajemen koping stress
k. Pola keyakinan-nilai

7. Riwayat Kesehatan dan Pemeriksaan fisik


 TTV TD : 140/90 mmHg N: 74 x/menit R: 16 x/menit S: 37,5
0
C
a. Kulit, Rambut dan Kuku
b. Kepala dan Leher
c. Mata dan Telinga
d. Sistem Pernafasan:
e. Sistem Kardiovaskular :
f. Payudara Wanita dan Pria:
g. Sistem Gastrointestinal:
h. Sistem Urinarius :
i. Sistem Reproduksi Wanita/Pria :
j. Sistem Saraf:
k. Sistem Muskuloskeletal:
Terdapat pembengkakan pada persendian jari kaki dan tangan disertai
eritema
CRT 3 detik
Terjadi perubahan karakteristik kulit warna kemerahan, kulit tidak elastis
suhu teraba hangat pada persendian yang sakit
l. Sistem Imun:
m. Sistem Endokrin:

8. Pemeriksaan Penunjang
a. Data laboratorium yang berhubungan
kadar asam urat : 7,3 mg/dl
b. Pemeriksaan Radiologi
c. Hasil Konsultasi
d. Pemeriksaan penunjang diagnostik lain

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 25


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 26
b. ANALISA DATA
No Tgl Data Penyebab/Interpretasi Masalah
1 DS ; Mekanisme Peradangan Nyeri Akut
 P: klien mengatakan
nyeri pada persendian, Pelepasan mediato
keluhan dirasakan tiba Kimia oleh sel masf
dan memberat sejak Bradiktain,histamin,
tadi malam prostaglandin
 Q: klien merasakan
nyeri hebat terasa Hipotalamus
dalam
 R: klien mengeluh Menstimulas
nyeri pada persendian Nosisepto
 S: skala nyeri 7
(rentang 0-10) Mekanisme nyeri
 T: klien mengeluh
nyeri sejak 3 hari yang Nyeri Akut
lalu. Keluhan
dirasakan tiba-tiba dan

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 27


memberat sejak tadi
malam
DO;
 TTV:
 TD : 140/90
mmHg
 N: 74 x/menit
 R: 16 x/menit
 S: 37,5 0C
 Klien tampak meringis
2 DS; Mekanisme Peradangan Ketidakefektifan perfusi
Klien mengatakan terjadi jaringan perifer
pembengkakan pada jari Akumulasi
kaki dan tangannya cairan eksudat
DO; pd jaringan

 Terdapat Interstisial

pembengkakan pada
persendian jari kaki Oedema jaringan

dan tangan disertai

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 28


eritema Penekanan pada
 CRT 3 detik jaringan
 Terjadi perubahan sendi

karakteristik kulit
warna kemerahan, Ketidakefektifan perfusi

kulit tidak elastis suhu jaringan perifer

teraba hangat pada


persendian yang sakit
3 DS; Terbentuk tofus Hambatan Mobilitas Fisik
Klien mengeluh tidak Fibrosus,akilosis pd
mampu bergerak dengan tulang

bebas karena ada


pembengkakan pada Pembentukan

persendian tukak pd

DO; sendi

 Terdapat
pembengkakan pada Tofus-tofus
mengering
persendian jari kaki
dan tangan
Kekakuan pd sendi

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 29


 ADL pasien sebagian Membatasi
dibantu keluarga Pergerakan sendi
karena pergerakan
sendi terbatas Hambatan Mobilitas Fisik
4 DS; Kurang informasi dan pajanan Defisiensi Pengetahuan
 Klien mengatakan Mengenai penyakit
tidak tahu mengenai
proses penyakit yang Defisiensi pengetahuan

dideritanya
 Klien mengatakan
tidak tahu faktor-
faktor pembentuk dari
penyakitnya
 Klien mengatakan
senang mengkonsumsi
jerohan dan jus
advokat
DO;
Klien tampak bingung

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 30


dan gelisah

c. DIAGNOSA KEPERAWATAN
i. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer b/d Kurang Pengetahuan Tentang Faktor Pemberat d/d Edema
ii. Nyeri Akut b/b Agen Cidera d/d Melaporkan Nyeri Secara Verbal
iii. Hambatan Mobilitas Fisik b/b Kaku Sendi d/d Keterbatasan Rentang Pergerakan Sendi
iv. Defisiensi Pengetahuan b/b Kurang Pajanan d/d Pengungkapan Masalah

d. RENCANA KEPERAWATAN
Hari/Tgl No Rencana Keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
Dx
(1) NOC Label : NIC Label : NIC Label :
 Circulation status Peripheral Sensation Peripheral Sensation
 Tissue perfusion : Cerebral Management (Manajemen Management (Manajemen
sensasi perifer) sensasi perifer)
Kriteria hasil :
1) Tekanan darah dalam batas normal 1) Monitor adanya daerah 1) Untuk mengetahui
2) CRT < 3 detik
3) Tidak ada edema perifer tertentu yang hanya peka adanya bagian tubuh
4) Nadi dalam rentang normal 60- 100x/mnt terhadap yang peka terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul. panas/dingin/tajam/tu

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 31


mpul.
2) Instruksikan keluarga untuk
2) Untuk mengetahui
mengobservasi kulit jika ada
perubahan yang terjadi
laserasi.
pada kulit klien.
3) Kolaborasi pemberian
3) Kolabrasi dalam
analgetik.
pemberian analgetik
4) Monitor adanya
kepada klien.
tromboplebitis.
4) Untuk mengetahui
5) Diskusikan mengenai adanya tromboplebitis
penyebab perubahan sensasi. pada klien.
5) Untuk mengetahui
penyebab perubahan
sensasi.
(2) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … NIC LABEL : Pain NIC LABEL : Pain
x 24 jam, nyeri pasien dapat berkurang, dengan: management management
NOC LABEL : Pain Control
Kriteria hasil : 1) Lakukan 1) Untuk mengetahui
5) Mengenali factor penyebab pengkajian nyeri secara lokasi, karakteristik,
6) Menggunakan metode non analgetik komprehensif termasuk durasi, frekuensi,

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 32


untuk mengurangi nyeri lokasi, karakteristik, durasi, kualitas dan factor
7) Mengenali gejala-gejala nyeri frekuensi, kualitas dan factor presipitasi dari nyeri.
8) Melaporkan nyeri yang sudah terkontrol presipitasi
2) Observasi 2) Agar dapat melakukan
reaksi non verbal dan tindakan yang tepat dan
ketidaknyamanan tidak mengganggu
kenyamanan klien
3) Gunakan 3) Untuk membantu dalam
teknik komunikasi terapeutik proses pengkajian nyeri
untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien 4) Memberi kenyamanan
4) Kontrol lingkungan pada klien
lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan 5) Menghindari efek
dan kebisingan samping penggunaan
5) Ajarkan obat-obat.
tentang teknik non
farmakologi 6) Membantu

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 33


menrelaksasikan tubuh
klien
6) Tingkatkan 7) Untuk menghindari
istirahat penambahan rasa nyeri

NIC LABEL : Analgesic


7) Berikan administration
analgetik untuk mengurangi 1) Menghindari munculnya
nyeri alergi pada obat yang
diberikan
NIC LABEL : Analgesic 2) Untuk mengklarifikasi
administration kembali pemberian obat
1) Cek riwayat ke klien.
alergi 3) Agar obat yang
diberikan sesuai dengan
obat yang dialergikan
2) Cek instruksi
dokter tentang jenis obat,
dosis, frekuensi.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 34


3) Pilih analgesic 4) Agar lebih cepat proses
yang diperlukan atau metabolismenya
kombinasi dan analgesic
ketika pemberian lebih dari 5) Agar rasa nyeri tidak
satu, tentukan pilihan timbul dengan hebat
analgesic tergantung tipe dan
beratnya nyeri
4) Pilih rute IV,
IM untuk pengobatan nyeri

5) Berikan
analgesic tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
(3) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … NIC Label: Exercise Therapy: NIC Label: Exercise
x 24 jam, nyeri pasien dapat berkurang, dengan: Ambulation Therapy: Ambulation
NOC Label : Body Mechanics Performance 1) Memantau klien 1) Untuk membantu klien
Dengan kriteria hasil: menggunakan kruk atau alat menggunakan alat bantu
1) Klien dapat mempertahankan fleksibilitas bantu berjalan lainnya yang benar
2) Membantu klien untuk

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 35


sendi ambulasi dalam batas aman 2) Untuk membantu klien
2) Klien dapat mempertahankan kekuatan otot
agar merasa lebih
3) Klien dapat menggunakan alat pendukung 3) Membantu klien untuk
nyaman
dengan benar ambulasi sesuai dengan
3) Untuk menyesuaikan
NOC Label: Body Positioning: Self – Initiated kebutuhan
latihan ambulasi sesuai
1) Klien mampu bergerak dari berbaring ke
4) Berkonsultasi dengan
dengan kemampuan
duduk
therapist tentang rencana
2) Klien mampu bergerak dari duduk ke berdiri klien
ambulasi sesuai dengan
4) Untuk menjadwalkan
kebutuhan klien
rencana ambulasi sesuai
dengan kebutuhan dan
kemampuan klien

(4) Setelah diberikan asuhan keperawatan selama … x NIC LABEL : Teaching: NIC LABEL : Teaching:
24 jam, diharapkan klien dan keluarga dapat Individual Individual
menyatakan pemahaman proses penyakit dengan 1) Tentukan persepsi klien 1) Mengetahui sejauh
kriteria hasil : tentang proses penyakit. mana klien
NOC LABEL : Knowledge: Disease Process memahami penyakit
menyatakan pemahaman proses penyakit 2) Tentukan metode belajar dan tersebut.
2) Mengefektifkan
materi yang akan
proses belajar agar

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 36


didiskusikan dengan klien tujuan dari
implementasi yang
dilakukan pada klien
tercapai secara
optimal.

NIC LABEL : Teaching:


NIC LABEL : Teaching:
Disease Process
Disease Process

1) Membantu
1) Kaji ulang proses penyakit,
penyampaian
penyebab/efek hubungan
informasi secara
faktor yang menimbulkan
tepat.
gejala dan mengidentifikasi
cara menurunkan faktor
pendukung.
2) Memberi informasi
yang dibutuhkan klien
2) Jelaskan tentang penyakit
untuk mengatasi

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 37


yang diderita klien. penyakitnya.

3) Mengetahui sejauh
mana informasi yang
diterima klien dan
3) Diskusikan kembali dengan
keluarga
klien dan keluarga

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 38


D. PENDIDIKAN KESEHATAN
Manajemen Diet
Tujuan utama diet adalah menurunkan kadar asam urat darah dan juga agar
berat badan tidak melebihi ukuran ideal yang disarankan. Diet yang
dianjurkan bagi penderita arthritis gout antara lain:
a. Menghindari makanan berlemak kaya purin tinggi
1) Purin Tinggi (100 – 1000 mg purin dalam 100 gr bahan ) sebaiknya
dihindari : otak, hati, ginjal, jeroan, ekstrak daging, bebek, ikan
sardin, makarel dan kerang.
2) Purin sedang (900 – 100 mg purin dalam 100 gr bahan ) sebaiknya
dibatasi : daging, ikan, unggas, ayam, udang, kepiting atau rajungan,
tahu, tempe, kacang kering, bayam, asparagus, daun singkong,
kangkung, daun dan biji mlinjo
3) Purin rendah ( dibawah 50 mg purin dalam 100 gr bahan ) sebaiknya
dibatasi: gula, telur, dan susu.
b. Perbanyak minum air, 8 sampai 10 gelas setiap hari untuk memperlancar
pembuangan asam urat melalui ginjal. Hindari minuman yang
mengandung alkohol, kopi, bir karena banyak mengandung senyawa
purin yang dapat memperberat fungsi ginjal.
c. Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega-3
dan omega-6, misalnya flax seed oil dan minyak ikan ( fish oil ), yang
dapat mengurangi radang dan mencegah serangan berikutnya.
d. Konsumsi buah-buahan dan sayuran yang berfungsi menurunkan tingkat
keasaman tubuh, sehingga baik untuk mencegah peningkatan kadar asam
urat. Buah yang mengandung vitamin C dan bioflavonoid dapat
mencegah radang, seperti: jeruk, stroberi, tomat, paprika hijau dan
sayuran berdaun hijau, terutama buah ceri yang merupakan nutrisi
penyembuh dan pengurang kadar asam urat. Selain itu konsumsi sayuran
seperti: wortel, bayam, piterseli, seledri juga dapat menurunkan kadar
asam urat. ( VitaHealth, 2007 )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 39


Pendidikan kesehatan yang dapat diberikan pada pasien dan keluarga antara
lain:
a. Penyuluhan kepada pasien agar tidak mengonsumsi makanan yang
mengandung sedang atau tinggi purin.
b. Menjelaskan kepada pasien yang minum alkohol untuk mengurangi
asupan alkohol. Etanol menyebabkan retensi urat pada ginjal.
c. Menjelaskan pembatasan gerak dan aktivitas fisik berat bagi pasien agar
radang sendi tidak bertambah kronik.
d. Memberikan penjelasan pada penderita hiperurisemia dengan hipertensi
tidak dianjurkan memakai obat golongan tiazid, asetosal dosis rendah
dan fenilbutazon karena dapat menyebabkan kenaikan asam urat darah.

E. DAFTAR PUSTAKA
a. NANDA International. 2012. Diagnosis Keperawatan: Definisi
dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta: EGC
b. Morhead, Sue, Johnson, Marion, Maas, Meriden L., Swanson,
Elizabeth. 2006. Nursing Outcomes Classification (NOC), Fourth
Edition. Missouri: Mosby
c. Dochterman, Joanne Mccloskey, Bulechek, Gloria M. 2004.
Nursing Interventions Classification (NIC), Fourth Edition.
Missouri: Mosby
d. Smeltzer, SC & Bare, BG. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth, Edisi 8 Vol 2. EGC. Jakarta
e. Price, Sylvia Anderson. Patologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. EGC. 1990

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 40

Anda mungkin juga menyukai