ABSTRAK
Pabrik gula selalu membutuhkan sumber energi yang begitu besar, salah
satunya adalah konsumsi uap yang dapat menunjang proses produksi gula rafinasi,
kebutuhan uap ini selain sebagai media penggerak turbin dari boiler dalam
menghasilkan energi, digunkan pula sebagai keperluan proses untuk memberikan
tenaga dan kalor. Kebutuhan konsumsi steam pada pabrik gula digunakan untuk
proses pemanasan, penguapan, karbonatasi dan kristalisasi. Penggunaan energi
steam menjadi perhatian utama karena konsumsi energi di bagian ini akan
mempengaruhi nilai konsumsi energi yang dinyatakan dalam Steam on Sugar
(SOS). SOS menunjukan persentase berat gula yang dihasilkan terhadap berat
steam yang digunakan untuk proses produksi. Penurunan SOS akan menurunkan
konsumsi batu bara yang merupakan bahan bakar utama dalam menghasilkan
steam. Berdasarkan referensi U.S Industry standar konsumsi steam pada industri
gula berkisar 15-47%. Standar konsumsi ini digunakan untuk mengetahui berat
gula yang dihasilkan terhadap berat steam yang digunakan untuk proses produksi.
Serta perlu diketahui bahwa pabrik gula yang efisien akan memiliki nilai SOS
kurang dari 50%. Dari hasil perhitungan dan analisa di PT X memiliki nilai SOS
dengan rata-rata selama satu bulan yaitu 63% yang melebihi presentase dari nilai
standar karena banyaknya losses yang dihasilkan dan mempengaruhi nilai
pemborosan terhadap bahan bakar.
Kata Kunci : Raw Sugar, Konsumsi Steam, Steam on Sugar, Raw Liquor,
Gula Rafinasi.
pemanasan, penguapan, karbonatasi
dan kristalisasi.
1. PENDAHULUAN
Gula rafinasi merupakan salah Pada pabrik gula PT X steam
satu jenis gula sukrosa yang yang digunakan untuk proses
diproduksi melalui tahapan awal gula sebagian besar dihasilkan dari
kristal mentah (raw sugar), meliputi exhaust turbine yaitu sebesar 80-85%
proses afinasi, pelarutan kembali yang ada pada pembangkit dan
(remelting), klarifikasi, dekolorisasi sebagiannya lagi dari steam header
,kristalisasi, fugalisasi, pengeringan, 15-20%. Penggunaan steam pada
dan pengemasan (Namiki 1988). pabrik gula biasanya disebut dengan
Untuk menunjang kebutuhan proses Konsumsi Steam. Penggunaan energi
produksi gula rafinasi, pabrik gula steam menjadi perhatian utama
rafinasi membutuhkan energi yang karena konsumsi energi di bagian ini
cukup besar seperti energi steam. akan mempengaruhi nilai konsumsi
Kebutuhan konsumsi steam pada energi yang dinyatakan dalam Steam
pabrik gula digunakan untuk proses on Sugar (SOS). SOS menunjukan
persentase berat gula yang dihasilkan
terhadap berat steam yang digunakan
untuk proses produksi. Penurunan ini digunakan untuk mengetahui
SOS akan menurunkan konsumsi kebutuhan energi yang digunakan
batu bara yang merupakan bahan untuk menghasilkan gula yang
bakar utama dalam menghasilkan dihasilkan (kg). Adanya acuan
steam. Serta perlu diketahui bahwa standar tersebut akan menunjukan
pabrik gula yang efisien akan apakah konsumsi steam suatu pabrik
memiliki nilai SOS kurang dari 50%. gula di bawah standar atau di atas
Konsumsi steam berdasarkan standar, sehingga dapat diketahui
referensi dari survei konsumsi energi apakah suatu industri tersebut
yang dihasilkan [The Energy mengkonsumsi steam secara
Information Administration (EIA) ekonomis/boros atau tidak. Karena
and U.S Industry of International alasan tersebut maka tugas akhir
standard” 1996] standar konsumsi mengenai Analisa konsumsi steam
steam pada industri gula rafinasi ini dibuat.
berkisar 15-47%. Standar konsumsi
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Proses Pengolahan Gula Rafinasi
1. Proses pemanasan (Afination Mingler) yang tinggi yang berasal dari raw
Proses pemanasan meliputi beberapa sugar, dengan pencampuran susu kapur
tahapan salah satunya Afination dan gas karbondioksida yang
Mingler yang berfungsi untuk ditambahkan pada raw liquor sehingga
mencampur raw sugar dengan syrup terbentuk gumpalan yang mengikat
water atau hot water, dimana sebagian bukan gula (Baikow, 1978).
penambahan dari kedua bahan terakhir3. 3. Proses Penguapan
disesuaikan dengan kebutuhan. Penghilangan air atau penguapan di
Biasanya pada awal produksi memakai pabrik gula dilakukan dalam dua tahap,
hot water atau syrup water untuk yaitu pada stasiun penguapan yang
mengencerkan namun jika syrup sudah sasarannya menghilangkan air
dihasilkan maka ini yang digunakan sebanyak mungkin sehingga dicapai
sebagai bahan utama pengenceran. kondisi mendekati jenuh, sedangkan
Penambahan syrup bertujuan agar pada tahap kedua adalah melanjutkan
terjadi gesekan dengan lapisan penguapan sampai lahir kristal sukrosa
molasses kristal sehingga kotoran di yang dilakukan di unit kristalisasi. Di
permukaan raw sugar menjadi lunak dalam langkah penghilangan air ini
dan mempermudah pemisahan kristal perlu diperhatikan agar tidak terjadi
pada sentrifugal sedangkan kehilangan atau kerusakan gula.
penambahan sweet water bertujuan Proses penguapan adalah proses
untuk menghilangkan gula. perubahan air menjadi uap sehingga air
2. Proses karbonatasi dapat dipisahkan dari liquor. Pada
merupakan proses awal pemurnian di proses penguapan akan terjadi proses
pabrik gula rafinasi, pada proses perpindahan panas dari bahan pemanas
karbonatasi adalah salah satu metode ke liquor sehingga air pada fase cair
pemurnian yang dapat memisahkan yang berada pada liquor berubah
kotoran berupa koloida yang terdapat menjadi fase gas.
pada leburan gula. Proses tersebut juga4. 4. Proses kristalisasi
dapat menyerap atau menghilangkan bertujuan untuk merubah molekul –
warna yang mempunyai berat molekul molekul sukrosa dalam fine liquor
menjadi kristalisasi gula dengan bertujuan untuk menurunkan kadar air
kehilangan minimum dan proses wet sugar maksimal 0,04%. Menurut
sesingkat mungkin. Makin murni standar nasional indonesia (SNI Nomor
larutan gula makin mudah gula 3140-2-2011), kadar air pada gula
mengkristal. rafinasi maksimal sebesar 0,04%.
5. Proses pengeringan
5.2.SARAN
Adapun beberapa saran dari penulis
demi menunjang perbaikan dan
peningkata kulalitas produksi yaitu
sebagai berikut :
1. Lakukan evaluasi konsumsi steam
secara berkala untuk menjamin standar
konsumsi energi tetap di dalam
Gambar 4.9 Grafik Losses Akibat PRV standar.
2. Penelitian ini belum komprehensif,
5.SIMPULAN DAN SARAN karena hanya melihat konsumsi steam
5.1 SIMPULAN pada proses produksi gula rafinasi dari
segi pendekatan metode perindahan
Berdasarkan hasil analisa data dan panas, maka untuk kebutuhan
pembahasan pada bab sebelumnya maka penelitian berikutnya bagi yang
dapat diambil simpulan sebagai berikut : berminat meneliti konsumsi steam
1. Penggunaan steam pada Process House dapat menggunakan pendekatan
digunakan untuk berbagai alat seperti lainnya dengan meneliti lebih dama
heater/melter, carbonator, vaum pan, sistem utilitasnya baik dengan
sentrifugal dan dryer. penerapan neraca massa dan energinya
2. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa maupun dengan menggunakan metode
konsumsi steam pada proses produksi gula pencarian rugi-rui gesekan (Friction
rafinasi di PT X memiliki nilai SOS yang Factor) pada sistem distribusi steam.
melebihi persentase dari nilai standar (15- 3. DAFTAR PUSTAKA
47%) dengan rata-rata nilai SOS selama
bulan januari yaitu sebesar 63%. Holman, Jack P .1988. Perpindahan Kalor,
3. Massa dan energi venting pada Edisi keenam ( terjemahan E. Jasjfi).
keseluruhan proses terbilang cukup besar. Jakarta: Erlangga.
Rata-rata massa yang digunakan dalam
Potter. Merle. Dkk.2008.Shaum’s Outlines
“Mekanika Fluida”.Jakarta: Erlangga.
Baikow, V. E. 1978. Manufacture and
Refining of Raw Cane Sugar. 2nd Edition.
England
Chen, J. C.P. C. C. Chou. 1993. Cane
Sugar Handbook. Jonh Wiley & Son Inc.
Amerika
Haberman, william L. And james E.A
John.1922. Engineering Thermodynamics
with Heat Transfer. Massachusetts : Ally and
Bacon.
Wuryanti. Sri. 2010. Perpindahan Panas
dan Penerapannya.Bandung. Politeknik
Negeri Bandung.
Geankoplis, C.J. 1997. Transport Process
and Unit Operation. 3rd Edition. New.
Delhi: Prentice-Hall of India. Geankoplis,
C.J. 2003.
Perry, R.H., 1984, “Perry's Chemical
Engineers' Handbook”, 6 ed., Mc.Graw
Hill Book. Company, Inc., New York.
Moran, M.J., dan Shapiro, H.N., 2006,
“Fundamentals of Engineering
Thermodynamics”, 5th edition, John Wiley
and Sons, Inc.
Anderson, Higbie. and Stegeman, THIS
JOURNAL, 72, 3798 ( 1950),
____, ___, Prinsip-prinsip Rekayasa
Steam dan Perpindahan Panas Modul 2.2
Apakah Steam itu? Dalam: spirax sarco
Learning Centre, Block
www.spiraxsarco.com