Buku Pintar Akreditasi
Buku Pintar Akreditasi
Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terbitnya dan
tersusunnya "Buku Pintar Akreditasi RS HAPPYLAND”. Akreditasi adalah
suatu pengakuan dari Lembaga lndependen (KARS) terhadap rumah
sakit, karena telah memenuhi standar yang telah ditetapkan dalam
memberikan pelayanan bermutu pada masyarakat. Perlu keikutsertaan
seluruh karyawan dalam kegiatan Akreditasi sehingga disusunlah suatu
buku yang dapat menjadi pegangan para karyawan.
Terima kasih kepada Direktur RS HAPPYLAND, Wadir dan para pejabat
di lingkungan RS HAPPYLAND atas dukungan tersusunnya buku ini, serta
Tim Limabelas Pokja Akreditasi atas sumbang saran isi materi buku dan
bersama-sama menyusun buku ini.
Menyadari bahwa buku ini jauh dari sempurna, sehingga dibutuhkan
masukan dan saran yang sifatnya membangun.
KELOMPOK KEPERAWATAN
Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
Pencegahan dan Pengendalian lnfeksi (PPl)
Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Millennium Development Goal's (MDG's)
Bantuan Hidup (Life Support)
FLACC (Face Legs Activity Cry Cansalability) PAIN SCALE (usia 3 bln - 5
thn)
VAS / NUMERICAL RATING PAIN SCALE
LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN
CATATAN
KELOMPOK MANAJEMEN
4.Pertanyaan : TUJUAN
Jawaban:
5. Pertanyaan : MOTTO
Jawaban:
6.Pertanyaan : Falsafah
Jawaban:
6. Pertanyaan : Bagaimana Cara Penanganan Tumpahan B3 lnfeksius 7. Pertanyaan : Siapa Ketua K3 RS HAPPYLAND MC
Jawaban Ketua K3 RS : ..........................................
Jawaban :
a. Cuci Tangan (6 Langkah cuci tangan) dengan baik dan benar 8. Pertanyaan : Apa yang anda lakukan apabila terjadi kecelakaan keria
b. Pasang tanda peringatan ± 30 cm daritumpahan
c. Pakai APD (Alat Pelindung Diri) Jawaban :
d. Disinfektan tumpahan dengan : a. Lapor atasan langsung (apabila kejadian pada jam kerja)
1) Kering: menuangkan Hipoklorit 5 % cair dari tepi b. Lapor Supervisor Jaga (apabila kejadian diluar jam kerja)
tumpahan memutar sampai ke tengah (pastikan tumpahan c. Penanganan Medis ke lGD
tertutupi disinfektan hipoklorit) d. Dokter/perawat IGD mencatat pada buku laporan
2) Basah: menaburkan Hipoklorit 5 % bubuk dari tepi kecelakaan kerja.
tumpahan memutar sampai ke tengah (pastikan tumpahan e. Laporan kecelakaan kerja dari IGD disampaikan ke Tim K3
tertutupi disinfektan hipoklorit) RS
e. Ambil tisu, tutup tumpahan dengan tisu (pastikan semua tumpahan f. Tim K3 RS menindaklanjuti ke PPI untuk proses selanjutnya
tertutupi tisu) tunggu minimal 2 menit
f. Ambil pinset kemudian arahkan pinset ke tisu dan putar searah jarum
jam
g. masukian tisu tersebut ke dalam plastik kuning
h. Ambil botol air aquades/air bersih kemudian tuangkan ke bekas
tumpahan
i. Ambil tisu lagi, tutup bekas paparan tumpahan tersebut dengan tisu
KUALIFIKASI DAN PENDIDIKAN STAF (KPS) b. Diklat PPI (CuciTangan)
c. Diklat Disaster Plan
1. Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan Kredensial? d. Diklat Mutu
Jawaban : e. Diklat Keselamatan Pasien
Kredensial adalah penilaian Kompetensi / kemampuan profesi f. Diklat Kebakaran (penggunaan APAR)
(pengetahuan, keterampilan, perilaku prafesianal) didasarkan pada g. Diklat Pengelolaan Limbah RS (Bahan Berbahaya Beracun/B3)
kriteria yang jelas untuk memverifikasi informasi dan mengevaluasi
seseorang yang meminta atau diberikan kewenangan klinis. 6. Pertanyaan : Berapa target minimal, perolehan Jam Pelajaran yang
harus diikuti karyawan dalam 1 tahun?
2. Pertanyaan : Siapa yang harus dilakukan Kredensial?
Jawaban : Jawaban :
Yang harus dilakukan Kredensial adalah: Untuk Medis - 40 Jam Pelajaran
- Tenaga Medis (Dakter Spesialis, Dokter Gigi) Untuk Keperawatan - 30 Jam Pelajaran
- Tenaga Keperawatan (Perawat dan Bidan) Untuk Umum - 20 Jam Pelajaran
- Tenaga Kesehatan Lainnya (Farmasi, Laboratorium, Radiologi,
Perekam Medis, Teknik Medik, Sanling, Gizi)
1. Pertanyaan : Penggolongan obat High Alert? 7. Pertanyaan: Bagaimana prasedur pelaksanaan rekonsiliasi?
Jawaban: Jawaban:
a. Antikonvulsan a. Catat dan verifikasi obat yang sedang dan akan digunakan pasien,
b. Thrombolitic agent meliputi: namaobat, dosis, frekuensi, rute, obat mulai diberikan,
c. lnsulin diganti, dilanjutkan dan dihentikan, riwayat alergi pasien serta efek
d. Anestesi samping obatyang pernah terjadi.
e. Narkotika b. Khusus untuk data alergi dan efek samping abat, catat waktu
f. Chemotherapy agent kejadian, obat yang menyebabkan teriadinya reaki alergi dan efek
g. Oksitosin samping, efek yang terjadi.
h. Elektrolit pekat c. Kemudian bandingkan data obatyang pernah, sedang dan akan
i. LASA / NORUM (Look Alike Sound Alike - Nama Obat digunakan.
Serupa/Mirip) d. Lakukan konfirmasi kepada dokter jika menemukan ketidaksesuaian
dokumentasi
2. Pertanyaan : Bagaimana penyimpanan obat High Alert? e. Bila ada ketidaksesuaian, maka hubungi dokter kurang dari 24iam
Jawaban I. Untuk Apoteker, tentukan bahwa adanya perbedaan tersebut
Disimpan terpisah dari obat lain dan terkunci, diberi garis merah pada disengaia atau tidak disengaia; kemudian mendokumentasikan alasan
tempat penyimpannya. penghentian, penundaan, atau pengganti; serta memberikan tanda
tangan, tanggal, dan waktu dilakukannya rekonsiliasi obat'
3. Pertanyaan: Berdasarkan kebijakan pengelalaan obat High Alert S. Lakukan komunikasi dengan pasien dan/atau keluarga pasien atau
ruangan apa saja yang boleh menyediakan obat HighAlert? perawat mengenai perubahan terapi yang terjadi.
lawaban : OK, lCU,VK, IGD
- Perawat menghubungi radiologi untuk melakukan pemeriksaan 7, Pertanyaan : Sebutkan alat-alat proteksl radiasi
- Perawat menginput nama pasien rawat inap di menu rawat inap Jawaban:
SIMRS - Apron pb
- Perawat mengantar pasien ke ruang radiologi - Shielding /tabir Pelindung
- Petugas menjelaskan instruksi yang harus diikuti oleh pasien - Gonad shield
- Pemeriksaan radiologi dilakukan - Thyroid shield
- Setelah hasil radiologi selesai, perawat mengambil hasil tersebut ke - Google / kacamata
ruang radiologi - Gloves / sarungtangan
6. Pertanyaan: Bagaimana cara buat perjanjian pemeriksaan khusus di 8. Pertanyaan : Bagaimana maintenance alat-alat radiologi
radiologi dan persiapannya Jawaban:
Jawaban: - Pemeliharaan harian dilakukan aleh petugas radiologi
Paslen Rawat Jalan - Pemeliharaan mingguan dilakukan aleh ATEM
- Pasien rawat jalan datang ke radiologi untuk membuat perjanjian - Pemeliharaan bulanan dilakukan aleh ATEM dan teknisi vendor alat
Pemeriksaan khusus tersebut
- Petugas menjelaskan tentang persiapan, waktu pemeriksaan dan - Pemeliharaan tahunan / kalibrasi dilakukan oleh BPFK/lnstansi yang
biaya kepada pasien ditunjuk oleh Pemerintah
- 'Petugas radiologi menuliskan nama, waktu pemeriksaan, dan
No.Telpon pasien dibuku perjanjian pemeriksaan 9. Pertanyaan: Apa yang anda ketahul tentang hasll test diagnostik yang
- Pasien datang sesuai dengan waktu yang dijadwalkan oleh petugas kritis?
radiologi Jawaban:
Hasil tes diagnostik yang kritis adalah hasil pemeriksaan laboratorium 3. Hematokrit kurang dari 6 %a atau lebih dari 60 %
yang secara signifikan diluar batas normal dan dapat mengindikasikan 4. Trombosite kurang dari 30.000/mm3 atau lebih dari 800.000/mm'
kandisi yang beresiko tinggi terhadap nyawa pasien. 5. Jika salah satu nilai kritis terpenuhi maka harus dibuat hapusan untuk
dibaca sebagai Morfologi Darah Tepi (MDT)
l0.Pertanyaan: Parameter pemerlksaan apa saja yang termasuk dalam E. Nilai kritis Faal Hemostasis :
pemeriksaan diagnostik yang kritis dan sebutkan nilainya? 1. PPT nilai lebih dari 35"
2. APTT nilai lebih dari 60"
PENETAPAN HASIL EKSTREM / NILAI KRITIS LABOARATORIUM
PATOLOGI KLINIK RS HAPPYLAND MC: 11.Pertanyaan: Sebutkan Perawatan Alkes Laboratorium yang dilakukan
Hasil Ekstrem / Nilai Kritis Pemeriksaan Laboratorium Patologi Klinik di RS Happyland
adalah sebagai berikut : Jawaban : Perawatan Berkala : Harian, Mingguan, Bulanan
12.Pertanyaan: Apa Buku Acuan yang digunakan Laboratorium RS
A. Nilai kritis pemeriksaan Kimia Klinik: Happyland dalam menentukan nilai normal dan rentang nilai yang
1. Glukosa kurang dari 40 ml/dl serta lebih dari 700 ml/dl. Segera lapor digunakan ?
ke petugas peminta pemeriksaan baru dilaporkan ke dokter
penanggung jawab Laboratorium RS Happyland MC Buku acuan yang digunakan Labaratarium dalam
2. Hasil Cholesterol Total kurang dari hasil HDLdan LDL menentukan Nilai Normal : " Sl units TABEL KONVERSI SISTEM SATUAN
3. Triglyserida lebih dari 500 ml/dl Sl- KONVENSIONAL DAN NILAI RUJUKAN DEWASA – ANAK PARAMETER
4. SGOT lebih dari 600 U/l LABORATORIUM KLINIK , diterbitkan oleh PERHIMPUNAN DOKTER
5. SGPT lebih dari 600 U/l atau selisih SGOTdan SGPT lebih dari 300 U/l SPESIALIS PATOLOGI KLINIK INDONESIA CABANG JAKARTA, cetakan
6. Bilirubin lebih dari 18 mg/dl pertama, Oktober 2004,
PENYUSUN : dr. Marjuki Surya Atmaja Sp.PK.
B. Nilai kritis BGA (Blood Gas Analyser) :
1. PH kurang dari 7,20 atau lebih dari 7,60 13. Pertanyaan : Berapa lama rentang waktu makslmal hasil test
2. PO2 kurang dari 40 mV diagnostik yang kritis harus sampai ke DPJP setelah hasil Final keluar
3. PCO2 lebih dari 20 mv atau lebih dari 70 mV dari Laboratorium.
4. Hasil bisa keluar sebagian atau seluruhnya' Jawaban : 15 menit
C. Nllal kritls Eleltralit : 14. Pertanyaan: Sebutkan mutu yang dlpantau di Laboratorium.
1. Natrium kurang dari 120 mmol/L atau lebih dari 160 mmol/L
2. Kalium kurang dari 2,5 mmol/L atau lebih dari 6,5 mmol/L Jawaban : Mutu yang dipantau di Laboratorium:
3. Chlorida kurang dari 80 mmol/L a. Pemantapan mutu Eksternal dan Pemantapan mutu lnternal
b. Mutu waktu tunggu hasil Laboratorium
D. Nilai kritis Hematologi :
1. Lekosit kurang dari 2.000/ mm3 atau lebih dari 25.000/mm3 15. Pertanyaan : Sebutkan B3 yang ada di Laboratorium?
2, Hemoglobin kurang dari 5 g/dl % Jawaban :
B3 yang ada di Laboratorium: Sisa spesimen (darah, urin, feses, sputum,
cairan semen, pus) Sisa alkes bekas pakai Reagen
PELAYANAN PASIEN - - Jika skala nyeri ≤4 maka diberikan tatalaksana melalui edukasi,
(PP) immobiIisasi, reIaksasi
- Jika skala ≥ 4 maka dilanjutkan dengan tata laksana nyeri dengan
1. Pertanyaan : Bagaimana memberikan pelayanan terhadap rasa nyeri farmakologi melalui kolaborasi..DPJP dan dilanjutkan dengan pengisian
pada pasien: formulir derajat pemantauan nyeri.
a. lbu hamil inpartu
b. Pasien dewasa d. Pasien Bayi
c. Pasien anak-anak - Menggunakan FLACCS (Face, Legs, Activity, Cry, Consolability)
d. Pasien bayi Dengan menilai wajah, Ekstrimitas, Gerakan, Menangis, kemampuan
ditenangkan.
Jawaban: - Mendokumentasikan dalam catatan medik pasien
a. Pasien hamil dengan kondisi inpartu :
- Semua pasien inpartu dilakukan penilaian nyeri dengan VAS (visual 2. Pertanyaan : Kapan dan bagaimana penilaian nyeri pasien dapat
analog scale) diulang?
- Nilai nyeri didokumentasikan dalam lembar assessment pasien. Jawaban :
- Penatalaksanaan nyeri disesuaikan dengan hasil penilaian obstetric. Penilaian Ulang nyeri dilakukan pada:
- Tatalaksana dapat berupa teknik relaksasi atau farmakologi. - Pasien yang mendapatkann tata laksana terapi
- 30 menit setelah mendapatkan obat IV, IM dan suppositoria
b. Pasien dewasa - 1-2 jam setelah mendapatkan obat oral
-- Untuk pasien dewasa yang dapat berkomunikasi / kooperatif dengan - 8 jam pada pasien sadar atau sesuai dengan shift
menggunakan skala nyeri VAS (Visual Analogue Scale) - Setiap 5 menit pada pasien nyeri kardiak setelah mendapatkan terapi
- Menanyakan secara langsung skala nyeri pasien nitrat / ISDN
- Mendokumentasikan dalam catatan medik pasien - Pasien post operasi
- Jika skala nyeri ≤4 maka diberikan tatalaksana melalui edukasi, - Sebelum pasien dipindahkan / ditransfer
immobiIisasi reIaksasi - Sebelum pasien pulang dari RS
- Jika skala ≥ 4 maka dilanjutkan dengan tata laksana nyeri dengan
farmakologi melalui kolabarasi..DPJP dan dilanjutkan dengan pengisian 3. Pertanyaan : Bagaimana cara menilai status gizi pasien.
formulir derajat pemantauan nyeri. Jawaban :
Cara menilai status gizi pasien:
c. Pasien anak - Setiap pasien dilakukan skrining gizi oleh perawat menggunakan
- Untuk pasien anak yang dapat berkomunikasi / kooperatif dengan scoring pada lembar assessment awal
menggunakan skala nyeri VAS ( Visual Analogue Scale), jika kesulitan - Jika skor lebih dari 2 maka pasien akan dikonsulkan pada ahli gizi
komunikasi dengan Wong Baker Scale
- Menanyakan secara langsung skala nyeri pasien 4. Pertanyaan : Bagaimana evaluasi gizi pasien rawat inap
- Mendokumentasikan dalam catatan medic pasien. Jawaban.
Evaluasi gizi pasien rawat inap dengan menilai :
- Klinis pasien c. Memberikan asuhan dan terapi sesuai dengan indikasi medis
- Sisa makanan d. Melakukan kolabarasi dengan security / keamanan Rumah sakit
- Hasil laboratorium untuk pengamanan pasien
Disimpan di loker
penyimpanan
Serah terima ke
Perawat Ruangan
Pengambilan barang dengan membawa
lembaran serah terima barang
Serah terima ke Perawat Ruangan
MILLENIUM DEVELOPMENT GOAL'S Jawaban : Pelayanan Obsetri Neonatal Emergensi Komprehensif
(MDG'S)
SASARAN MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS
1. Pertanyaan : Siapakah nama petugas pencatat DOTS TB Diterbitkan : Rabu, 23 April 2014 14:19 (Cetak)
Jawaban : ...........
Bab ini mengemukakan Sasaran Milenium Development Goals (MDGs),
2. Pertanyaan: Berapa lamakah IMD dilakukan pada bayi baru lahir dimana lndonesia merupakan salah satu dari 189 negara yang
yang sehat menandatangani kesepakatan pembangunan milinnium (MDGs) pada
Jawaban : Minimal 1 jam bulan September tahun 2000. Kesepakatan tersebut berisikan S misi
yang harus dicapai, yang merupakan komitmen bangsa-bangsa di dunia
3. Pertanyaan : Apakah kepanjangan dari DOTS TB untuk mempercepat pembangunan manusia dan pemberantasan
Jawaban : Directly Observed Treatment Short-course TuBerculosis kemiskinan, dimana pencapaian sasaran MDGs menjadi satu prioritas
utama bangsa lndonesia. Dari 8 misi yang harus dicapai, ada 3 misi yang
4. Pertanyaan: Bagaimanakah Etika Batuk harus dicapai oleh rumah sakit, yaitu :
Jawaban :
a. Tutup mulut dan hidup saat batuk/bersin. o Misi 4. Mengurangi angka kematian anak;
b. Bersihkan tangan setelah kontak dengan sekret saluran nafas. o Misi 5. Meningkatkan kesehatan Ibu;
c. Jaga jarak terhadap arang dengan gejala gangguan saluran o Misi 6. Memerangi HIV AIDS, TB dan penyakit menular lainnya.
nafas akut yang disertai demam.
Upaya-upaya ketiga misi tersebut harus dijalankan rumah sakit sesuai
5. Pertanyaan: Sebutkan 5 komponen utama dari strategi DOTS TB dengan buku pedoman yang berlaku. Meskipun tampaknya pencapaian
Jawaban: misi tersebut agak susah, namun tetap dapat dicapai apabila dilakukan
a. Komitmen politik. upaya terobasan yang inovatif untuk mengatasi penyebab utama
b. Pemeriksaan dahak secara mikroskopis. kematian tersebut yang dldukung kebijakan dan system yang efektif
c. Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB dalam mengatasi berbagai kendala yang timbul selama ini.
dengan tata Iaksana kasus yang tepat.
d. Pengawasan langsung pengobatan oleh Pengawas Menelan SASARAN I:
Obat(PMO). PENURUNAN ANGKA KEMATIAN BAYI DAN PENINGKATAN
e. Jaminan ketersediaan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) yang KESEHATAN lBU
bermutu. Adanya sistem pencatatan dan pelaporan yang baku. Elemen Penilaian SMDG.l
1. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun program PONEK
6. Pertanyaan : Sebutkan jadwal pelayanan poliklinik TB DOTS. 2. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan
Jawaban: ......... proses/mekanisme dalam PONEK termasuk pelaporannya
3. Adanya kebijakan RS dan dukungan penuh manajemen dalam
7. Pertanyaan : Apakah kepanjangan dari PONEK pelayanan PONEK
4. Terbentuk dan berfungsinya Tim PONEK RS
5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan 6. Terlaksananya fungsi fujukan DOTS TB pada rumah sakit sesuai
tehnik Tim PONEK sesuai standar dengan kebijakan yang berlaku
6. Terlaksananya fungsi rujukan PONEK pada rumah sakit dengan
kebijakan yang berlaku Demikian materi Standar Akreditasi Rumah Sakit 2012 Pokja
Sasaran Milenium Develapment Gaals (SMDGs),
SASARAN I!: o Sebelumnya
PEN URUNAN ANGKA KESAKITAN HIV/AIDS o Berikutnya
Elemen Penilaian SMDG. ll
1. Pimpinan RS berparitisipasi dalam menyusun rencana pelayanan
penanggulangan HlV/AlDS MDGs (Millennium Develapment Goals)
2. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan
proses/mekanisme dalam penanggulangan HlV/AlDS termasuk Tujuan pembangunan Milennium adalah sebuah paradigm
pelaporannya. pembangunan global yang dideklarasikan Konferensi Tingkat Tinggi
3. Adanya kebijakan RS dan dukungan penuh manajemen dalam Millenium oleh negara-negara anggota PBB di New York pada bulan
pelayanan penanggulangan HlV/AlDS September tahun 2000.
4. Terbentuk dan berfungsinya tim HIV/AIDS rumah sakit
5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan MDGs sebagai bagian dari program pembangunan nasional dalam
tehnik Tim HIV/AIDS sesuai standar upaya menangani penyelesaian terkait isu-isu yang sangat mendasar
6. Terlaksananya fungsi rujukan HIV/AIDS pada rumah sakit dengan tentang pemenuhan hak asasi manusia dan kebebasan manusia,
kebijakan yang berlaku perdamaian, keamanan dan pembangunan. MDGS mempunyai 8 butir
7. Terlaksananya pelayanan VCI, ART, PMTCT, IO, ODHA dengan tujuan.
faktor resiko lDU, penunjang sesuai dengan kebijakan. Targetnya adalah tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembangunan
masyarakat pada tahun 2015.
SASARAN III: MDGs terdiri dari :
PENURUNAN ANGKA KESAKITAN TB 1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan
Elemen Penilaian SMDG.III 2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua
1. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana pelayanan 3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
DOTS TB 4. Menurunkan angka kematian anak
2. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan 5. Meningkatkan kesehatan ibu.
proses/mekanisme dalam program pelayanan DOTS TB termasuk 6. Memerangi HIV/AIDS
pelaporannya 7. Memastikan kelestarian lingkungan
3. Addanya kebijakan RS dan dukungan penuh manajemen dalam 8. Membangun kemitraan global untuk pembangunan
pelayanan DOTS TB sesuai dengan standar
4. Terbentuk dan berfungsinya Tim DOTS TB rumah sakit PONEK
5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan tehnis PONEK adalah, Pelayanan Obstetri Neonatal Emergeny Komprehensif
Tim DOTS TB sesuai standar tujuan utama :
Mampu menyelematkan ibu dan anak baru lahir melalui program - Ruang bersalin dan ruang perinatal terpisah
rujukan berencana dalam satu wilayah kabupaten, kotamadya atau - Tersedia ruang rawat gabung
provinsi. - Tersedia peraga untuk edukasi pasien
Upaya pelayanan PONEK; - Tersedia ruang ibu untuk bayi dirawat
1. Stabilisasi di UGD dan persiapan untuk pengobatan difinitif - Tersedia ruang laktasi
2. Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang - Tersedia ruang ICU
tindakan - Tersedia ruang tindakan untuk ibu dan bayi di IGD
3. Penanganan operasi cepat dan tepat meliputi laparotomi dan
SC Alat-alat
4. Perawatan intensif ibu dan bayi - Tersedia ventilator di lCU
5. Pelayanan asuhan antenatal resiko tinggi - lnkubator
- Suction
RSSIB (Rumah Sakit Sayang lbu dan Bayi) - Radiasi warmer
- Alat resusitasi BBL di ruang perinatal, ruang bersalin dan IGD
Rumah Sakit Sayang lbu dan Bayi adalah rumah sakit umum maupun - CTG
khusus yang telah melaksanakan 10 langkah menuju perlindungan ibu - Vacum
dan bayi secara terpadu dan paripurna, yang sudah dilakukan RS Happy - Forcep
Land untuk menurunkan angka kematian ibu, yangterdiri dari : - Rwsusitasi set di ruang bersalin
1. Pelayanan kesehatan ibu dan anak - SC set di ruang OK
2. Penyelenggaraan PONEK 24 jam - USG di poli kebidanan
3. Rawat gabung ibu dan bayi - Alat fototherapy
4. lnisiasi menyusui dini dan ASI eksklusif
5. Perawatan metode kangguru-pada BBLR Pelayanan bekerja sama dengan BPJS kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan,
6. RSSIB Jasa Raharja, Jamkesda, Jamkesta DIY, Jamkesos.
7. Pelaksanaan rujukan (ketersediaan ambulans 24 jam)
8. Pelayanan penunjang 24 jam yaitu laboratarium, farmasi, bank
darah
9. Pelayanan kamar operasi 24 jam
10. Adanya SK PONEK (terbentuk tim PONEK,tim RSSIB, rawat
gabung, dukungan larangan susu formula)
11. Adanya SPO masing-masing unit
12. Mekanisme rawat bersama dengan Sp.PD untuk kasus tertentu
13. Peningkatan kompetensi atau mutu inhouse training, exhause
training, dokter, bidan dan perawat
14. Pemberian edukasi pada ibu bersalin
15. Adanya jaringan komunikasi DINKES-RS Happy Land