RAMBUTAN
MAKASSAR
2017
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih dan anugrah-
sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian tugas akhir di Politeknik Negeri Ujung
Pandang.
Penulis menyadari bahwa dalam proses awal hingga selesainya Tugas Akhir ini,
banyak sekali pihak yang telah terlibat dan berperan serta untuk mewujudkan
selesainya Tugas Akhir ini, karena itu penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan
ucapan terima kasih kepada mereka yang secara moril maupun material telah banyak
Pertama-tama ucapan terima kasih saya haturkan secara khusus kepada orang
tua yang telah membesarkan dengan penuh kesabaran, juga kepada seluruh saudara
dan teman yang telah memberikan semangat serta dorongannya selama ini.
Selanjutnya ucapan terima kasih saya haturkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir.
Hamzah Yusuf, M.Si. selaku Direktur Politeknik dan Bapak Wahyu Budi Utomo,
HND,M.Sc selaku Ketua Program Studi D3 Teknik Kimia yang selama ini telah
Ucapan terima kasih penulis juga kepada kedua pembimbing penulis Bapak Drs. Abdul
Azis,M.T selaku Pembimbing I dan Bapak Drs.Herman Bangngalino, M.T selaku Pembimbing
iii
lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu pada kesempatan ini. rekan –
rekan lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu pada kesempatan ini.
Makassar, ………………
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................
Bab I. Pendahuluan
D. Tujuan Penelitian......................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia dan Malaysia. Dari kawasan ini menyebar ke negara tetangganya seperti
Nephelium lappaceum L., termasuk dalam suku Sapindaceae. Buah-buahan lain yang
satu suku dengan rambutan antara lain buah leci, buah lengkeng dan buah matoa.
Buah rambutan adalah buah yang biasa hidup pada daerah dengan suhu dingin,
dan merupakan tanaman yang berbuah musiman. Buah rambutan dipercaya memiliki
khasiat. Dari daun, buah, kulit bahkan sampai bijinya pun bisa dimanfaatkan untuk
tujuan kesehatan.
Buah rambutan memiliki daging buahnya yang rasanya manis dan mengandung
banyak serat, selain buah rambutan yang dimanfaatkan kulit dan bijinya pun dapat
terluar dari biji rambutan dilapisi oleh kulit yang bertekstur keras seperti kayu tipis.
sekitar secara langsung maupun diolah terlebih dahulu, namun biji buah rambutan
hingga kini masih menjadi limbah dan belum ada pemanfataan biji buah rambutan
secara optimal.
Biji rambutan dulunya dianggap sebagai limbah bagi masyarakat tetapi seiring
dimafaatkan dan diolah karena memiliki banyak kegunaan. Biji rambutan diketahui
B. Perumusan Masalah
berikut:
1. Pelarut manakah yang paling baik digunakan untuk mengekstraksi biji buah
rambutan.
2. Berapakah perbandingan yang baik untuk pelarut dan biji buah rambutan.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Mengetahui pelarut yang paling baik digunakan dalam mengekstraksi biji buah
rambutan.
2. Mengetahui perbandingan yang baik antara pelarut dengan biji buah rambutan.
1. Bisa mengurangi limbah padat khusus yang berasal dari biji buah
rambutan.
KERANGKA TEORI
2.1 Rambutan
yang berasal dari Indonesia dan telah menyebar ke daerah beriklim tropis
air dan suhu. Intensitas curah hujan berkisar antara 1.500 – 2.500 mm/tahun
dan merata sepanjang tahun. Suhu optimal bagi pertumbuhan rambutan adalah
25˚C pada siang hari. Intensitas cahaya matahari sangat berperan penting,
udara yang rendah, udara akan menjadi kering sedikit uap air, dan kondisi
protein, lemak, fosfor, besi, kalsium dan vitamin C. Kulit buah mengandung
tanin dan saponin. Biji mengandung lemak dan polifenol. Daun mengandung
tanin dan saponin. Kulit batang mengandung tanin, saponin, flavonida, pectic
baik padahal biji rambutan memiliki kandungan asam lemak sebesar 37-43% .
Biji rambutan memiliki kandungan asam lemak antara lain: asam palmitat (2.0
%), asam stearat (13.8 %), asam arakhidat (34.7%), asam oleat (45.3%), dan
polifenol cukup tinggi. Komposisi zat-zat kimia dalam biji rambutan tersebut
yang cenderung tinggi). Selain itu, minyak dari biji rambutan dapat digunakan
2.2.1 Minyak
Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organik yang tidak
larut/bercampur dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Ada
sifat tambahan lain yang dikenal awam: terasa licin apabila dipegang. Dalam
arti sempit, kata 'minyak' biasanya mengacu ke minyak bumi (petroleum) atau
berlaku luas, baik untuk minyak sebagai bagian dari menu makanan (misalnya
lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air,
polaritasnya sama.
berarti “triester dari gliserol”. Jadi minyak juga merupakan senyawaan ester.
karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon
Lemak dan minyak sering kali diberi nama derivat asam-asam lemaknya,
yaitu dengan cara menggantikan akhiran at pada asam lemak dengan akhira in ,
misalnya :
cair.
sifat fisiko-kimia.
Tabel 1. Tumbuhan Indonesia Penghasil Minyak Lemak.
Kadar
No. Nama Nama Latin Sumber Biji P/NP
%-b-kr
1 Saga Utan Adenanthera pavonina Inti biji 14-28 P
2 Kemiri Aleurites mohiccana Inti biji 57-59 P
Kemiri
P
3 cina Aleurites trisperma Inti biji
4 Sirsak Annona muricata Inti biji 20-30 NP
5 Srikaya Annona squamosa Biji 15-30 NP
Kacang
P
6 suuk Arachis hypogel Biji 35-55
7 Nimba Azadiractha indica Daging Biji 40-50 NP
8 Randu alasBombax malabaricum Biji 18-26 NP
Callophylum
9 Nyamplung inophyllum Inti biji 40-73 NP
10 Bintaro Carbera manghas Biji 43-64 NP
11 Pepaya Carica papaya Biji 20-25 P
12 Kapuk Ceiba pentandra Biji 24-50 NP
Kayu Cinnamomum
P
13 manis burmanni Biji 30
14 Kelapa Cocos nucifera Daging buah 60-70 NP
15 Cerakin Croton tiglium Inti biji 50-60 NP
Labu
P
16 merah Cucurbita moschata Biji 35-38
Sabut + daging 45-70 + 45-
P
17 Sawit Elais guineensis buah 54
18 Rambutan Nephelium lappaceum Inti biji 37-43 NP
19 Bulangan Gmelina asiatica Biji NP
20 Kampis Hernandia peltata Biji NP
21 Karet Hevea brasiliensis Biji 40-50 NP
22 Kenaf Hibiscus cannabinus Biji 18-20 NP
23 Kopi arab Hibiscus esculentus Biji 16-22 NP
24 Rosela Hibiscus sabdarifffa Biji 17 NP
25 Jarak pagar Jatropha curcas Inti biji 40-60 NP
26 Tangkalak Litsea sebifera Biji 35 P
27 Kelor Moringa oleifera Biji 30-49 P
28 Nagasari Mesua ferrea Biji 35-50 NP
29 Alpukat Persea gratissima Daging buah 40-80 P
30 Padi Oriza sativa Dedak 20 P
Keterangan :
Kr = kering, P = minyak/lemak pangan(edible fat/oil); NP = minyak/lemak
Non Pangan (non-edible fat/oil).
Sumber : Tatang H.Soerawidjaja, Torto P. Brodjonegoro dan Imam K. Rekso
Wardojo, Prospek, Status dan Tantangan Penegakan industri di Indonesia,
Kelompok Riset Biodiesel, ITB, 25 Juli 2005.
gliseroldan tiga molekulasam lemak (umumnya ketiga asam lemak tersebut berbeda –
beda), yang membentuk satu molekul trigliserida dan satu molekul air .
yaitu:
3. Linoleat
l CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7C Minyak nabati
O2H
CH2)7CO2H
Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan
zig-zag yang dapat cocok satu sama lain, sehingga gaya tarik vanderwalls
tinggi, sehingga biasanya berwujud padat. Sedangkan asam lemak tak jenuh
merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan rangkap pada rantai
hidrokarbonnya. asam lemak dengan lebih dari satu ikatan dua tidak
minyak mustard
karet
4. Berdasarkan sumbernya
Nabati)
Contoh: minyak jagung,biji kapas
2. Berasal dari hewan (lemak hewani) Susu hewan peliharaan, contoh: lemak
susu
sapi, oleosterin
kegunaanya.
(minyk/lemak
minyak terbang
Penentuan kuantitatif, yaitu penentuan kadar lemak dan minyak yang terdapat
rasanya.tolak ukur kualitas ini adalah angka asam lemak bebasnya (free fatty
acid atau FFA), angka peroksida ,tingkat ketengikan dan kadar air.
sifat minyak tertentu. data ini dapat diperoleh dari angka iodinenya,angka
,dan sebagainya.
sifatnya .
secara kasar .minyak yang disusun oleh asam lemak berantai karbon yang
pendek berarti mempunyai berat molekul yang relatif kecil, akan mempunyai
angka penyabunan yang besar dan sebaliknya bila minya mempunyai berat
molekul yang besar ,mka angka penyabunan relatif kecil . angka penyabunan
sebagai ester. Angka ester dihitung dengan selisih angka penyabuanan dengan
angka asam.
penyusunan lemak dan minyak. Asam lemak tidak jenuh mampu mengikat
iodium dan membentuk senyawaan yang jenuh. Banyaknya iodine yang diikat
Angka iodine dinyatakan sebagai banyaknya iodine dalam gram yang diikat
dapat larut dalam air dan mudah menguap. Angka ini dinyatakan sebagai
jumlah NaOH 0,1 N dalam ml yang digunakan unutk menetralkan asam lemak
yang menguap dan larut dalam air yang diperoleh dari penyulingan 5 gram
lemak atau minyak pada kondisi tertentu. asam lemak yang mudah menguap
dan mudah larut dalam air adalah yang berantai karbon 4-6.
dalam suatu lemak atau minyak . Angka asam dinyatakan sebagai jumlah
miligram NaOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak bebas yang
kehidupan makhluk hidup. Adapun lemak dan minyak ini antara lain:
biomolekul
karbohidrat.
4. Karena titik didih minyak yang tinggi, maka minyak biasanya digunakan
roti.
esensial.
dari lecitin
2. Bobot jenis dari lemak dan minyak biasanya ditentukan pada temperatur
kamar
3. Indeks bias dari lemak dan minyak dipakai pada pengenalan unsur kimia
sedikit larut dalam alkohol dan larut sempurna dalam dietil eter,karbon
rantai karbon
6. Rasa pada lemak dan minyak selain terdapat secara alami ,juga terjadi
minyak/lemak.
9. Shot melting point adalah temperratur pada saat terjadi tetesan pertama
10. Slipping point digunakan untuk pengenalan minyak atau lemak alam serta
1. Esterifikasi
transesterifikasi Fiedel-Craft.
2. Hidrolisa
Dalam reaksi hidrolisis, lemak dan minyak akan diubah menjadi asam-asam
lemak bebas dan gliserol. Reaksi hidrolisi mengakibatkan kerusakan lemak dan
minyak. Ini terjadi karena terdapat terdapat sejumlah air dalam lemak dan minyak
tersebut.
3. Penyabunan
trigliserida. Bila penyabunan telah lengkap, lapisan air yang mengandung gliserol
asam lemak pada lemak atau minyak . setelah proses hidrogenasi selesai , minyak
5. Pembentukan keton
6. Oksidasi
dengan lemak atau minyak . terjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan
2.3. Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair
yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan
mendapatkan suatu senyawa dalam campuran berfasa cair dengan pelarut lain
yang fasanya cair juga. Prinsip dasar pemisahan ini adalah pemisahan
senyawa yang memiliki perbedaan kelarutan pada dua pelarut yang berbeda.
Alat yang digunakan adalah corong pisah. Tujuan ekstraksi adalah untuk
menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam simplisia. Ekstraksi ini
melarutnya kandungan senyawa kimia oleh pelarut keluar dari sel tanaman
dengan cara maserasi. sedangkan kulit dan akar sebaiknya di perkolasi. untuk
bahan yang tahan panas sebaiknya diekstrasi dengan cara refluks sedangkan
simplisia yang mudah rusak karna pemanasan dapat diekstrasi dengan metode
soxhlet.
mematikan jaringan simplisia. Alkohol secara umum sangat baik untuk proses
telah setimbang maka pelarut akan jenuh dan tidak bisa menarik kandungan
kimia dalam simplisia oleh sebab itu dilakukan penambahan pelarut baru
dalam metode ekstrasi jenis tertentu. Ekstrasi pada simplisia jaringan hijau
diasumsikan seluruh klorofil & senyawa yang berbobot rendah lainnya sudah
terekstraksi seluruhnya.
Maserasi
simplisia dalam suhu kamar, bila dibantu pengadukan secara konstan maka
cara yang sama seperti diatas. kekurangan metode ini, butuh waktu yang lama
Perkolasi
Perkolasi adalah ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang selalu
umunya dilakukan pada suhu kamar. tahapan perkolasi penetesan pelarut serta
selektifitas pelarut, kecepatan alir pelarut dan suhunya, ukuran simplisia tidak
Refluks
simplisia selama waktu tertentu dan jumlah pelarutnya konstan, karna pelarut
(exhaustive extraction).
ekstraksi lainnya :
Digesti
Digesti adalah maserasi kinetik (maserasi dengan pengadukan
konstan) yang dilakukan pada suhu temperatur yang lebih tinggi, umumnya
40-50 Celcius
suhu 96-98 C, dalam waktu tertentu sekitar 15-20 menit, sedangkan dekok
adalah proses infus yang terjadi selama skitar 30 menit lebih, untuk dekok
Destilasi Uap
Destilasi uap adalah ekstraksi dengan cara mengalirkan uap air pada
simplisia (umumnya cara ini dilakukan pada kandungan kimia simplisia yang
mudah menguap seperti minyak atsiri), sehingga uap air menarik kandungan
Ekstraksi Ultrasonik
efek meningkatkan permeabilitas dinding sel, sehingga banyak zat yang bisa
2. n-heksana
Partisi zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak dapat campur
dari jaringan tumbuhan kering (galih, biji kering, akar, daun) ialah
etil asetat (untuk senyawa yang lebih polar). Metode ini berguna bila
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan Maret – Mei 2012.
Lokasi penelitian adalah Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang.
3.3.Prosedur Kerja
Biji buah rambutan dicuci hingga bersih kemudian biji rambutan tersebut
dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari selama 5 hari. Biji yang
sudah dijemur kemudian dioven pada suhu 100˚C selama 3 jam untuk menghilangkan
kadar air yang masih tersisa untuk selanjutnya dihaluskan menggunakan blender
pelarut n-heksana.
a) Analisis GC-MS
b) Analisis IR
(PP).
merah muda.
d) Analisis bilangan ester
1. Sisa cairan bekas penetapan bilangan asam (asam lemak yang sudah
berwarna merah berarti masih ada kelebihan alkohol KOH, kalau tidak
dingin karena bisa membeku), lalu dititar dengan HCl 0,5 N sampai
sampel.
1. Sebanyak 2 gram sampel minyak biji rambutan yang sudah bebas air
berwarna merah
dingin karena bisa membeku), lalu dititar dengan HCl 0,5 N sampai
sampel.
2. Larutan hanus (dibuat dengan cara melarutkan kristal iodin dan bromin cair ke
campuran
3. Campuran dikocok dan disimpan pada tempat yang gelap selama 15 menit
sampel.
Erlenmeyer 250ml
dikocok
hampir hilang