Anda di halaman 1dari 18

LABORATORIUM PILOT PLANT

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015/2016

MODUL : Boiler

PEMBIMBING : Ir. Umar Khayam

Tanggal Praktikum : 8 Oktober 2015


Tanggal Penyerahan Laporan : 15 Oktober 2015

Oleh :
Kelompok : 1
Nama : 1. Ambrianto Ghenatya 131424003
2. Anindya Dwi Kusuma M 131424004
Kelas : 3A-Teknik Kimia Produksi Bersih

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
I. Tujuan
 Menghitung temperature
 Menghitung kalor yang disupply
 Menghitung kalor yang diterima steam
 Menghitung efisiensi boiler

II. Dasar Teori


Boiler adalah bejana bertekanan dengan bentuk dan ukuran yang didesain untuk
menghasilkan uap panas atau steam. Di Industri sawit boiler sebagai pengahsil uap sangat
berperan penting karena uap yang dihasilkan digunakan sebagai tenaga penggerak utama
turbin sebagai motor penggerak generator dan menghasilkan energi listrik. Sementara uap
bekas dari turbine dipergunakan untuk kebutuhan proses produksi TBS, baik itu untuk
kebutuhan sterilisasi, pemanasan sludge dan minyak serta pemanasn air.
Prinsip kerja boiler sebenarnya cukup sederhana sama seperti pada saat kita
sedang mendidihkan air menggunakan panci. Proses pendidihan air tersebut akan selalu
diiringi proses perpindahan panas yang melibatkan bahan bakar, udara, material wadah
air, serta air itu sendiri. Proses perpindahan panas ini mencakup tiga jenis perpindahan
panas yang sudah sangat kita kenal yakni konduksi, konveksi, dan radiasi. Gas hasil
pembakaran yang mengandung energi panas akan terus mengalir mengikuti bentuk boiler
hingga ke sisi keluaran. Di sepanjang perjalanan, panas yang terkandung di dalam gas
buang akan diserap oleh permukaan tubing boiler dan diteruskan secara konduksi ke air
di dalam pipa. Secara bertahap, air akan berubah fase menjadi uap basah (saturated
steam) dan dapat berlanjut hingga menjadi uap kering (superheated steam). Boiler
berfungsi sebagai steam generator (penghasil uap), adalah suatu bentuk sistem
pembakaran yang merupakan gabungan dari beberapa tube, header, ducting, burner, fin
plate dan manifold yang di desain untuk saling terhubung dalam suatu proses untuk
mengubah air menjadi uap bertekanan yang kemudian digunakan untuk menggerakkan
turbin dan generator sehingga menghasilkan listrik di sebuah power plant (pembangkit
listrik) dan berfungsi sebagai pencaga suhu dalam kolom destilasi minyak bumi.
Berbagai bentuk boiler telah berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan
evaluasi dari produk-produk boiler sebelumnya yang dipengaruhi oleh gas buang boiler
yang mempengaruhi lingkungan dan produk steam seperti apa yang akan dihasilkan.
Berikut klasifikasi boiler yang telah dikembangkan:
a. Berdasarkan tipe pipa :
 Fire Tube:
Tipe boiler pipa api memiliki karakteristik: menghasilkan kapasitas dan tekanan
steam yang rendah.
Cara kerja: proses pengapian terjadi didalam pipa, kemudian panas yang
dihasilkan dihantarkan langsung kedalam boiler yang berisi air. Besar dan konstruksi
boiler mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang dihasilkan boiler tersebut.
Kelebihan: Proses pemasangan cukup mudah dan tidak memerlukan
pengaturan yang khusus, tidak membutuhkan area yang besar dan memiliki biaya
yang murah.
Kekurangan: Memiliki tempat pembakaran yang sulit dijangkau saat hendak
dibersihkan, kapasitas steam yang rendah dan kurang efisien karena banyak kalor
yang terbuang sia-sia.

 Water Tube:
Tipe boiler pipa air memiliki karakteristik: menghasilkan kapasitas dan tekanan steam
yang tinggi.
Cara Kerja: proses pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas yang
dihasilkan memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air tersebut dikondisikan
terlebih dahulu melalui economizer, kemudian steam yang dihasilkan terlebih dahulu
dikumpulkan di dalam sebuah steam-drum. Sampai tekanan dan temperatur sesuai,
melalui tahap secondary superheater dan primary superheater baru steam dilepaskan
ke pipa utama distribusi. Didalam pipa air, air yang mengalir harus dikondisikan
terhadap mineral atau kandungan lainnya yang larut di dalam air tesebut. Hal ini
merupakan faktor utama yang harus diperhatikan terhadap tipe ini.
Kelebihan: Memiliki kapasitas steam yang besar, niali efesiensi relatif lebih
tinggi dan tungku pembakaran mudah untuk dijangkau saat akan dibersihkan.
Kekurangan: Biaya investasi awal cukup mahal, membutuhkan area yang luas
dan membutuhkan komponen tambahan dalam hal penanganan air.

b. Berdasarkan bahan bakar yang digunakan :


 Solid Fuel
Tipe boiler bahan bakar padat memiliki karakteristik: harga bahan baku pembakaran
relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan bahan bakar cair
dan listrik. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan boiler tipe
listrik.
Cara kerja: pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran
bahan bakar padat (batu bara, baggase, rejected product, sampah kota, kayu) dengan
oksigen dan sumber panas.
Kelebihan: Bahan bakar mudah untuk didapatkan dan lebih murah.
Kekurangan: Sisa pembakaran sulit untuk dibersihkan,

 Oil Fuel
Tipe boiler bahan bakar cair memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran
paling mahal dibandingkan dengan semua tipe. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik
jika dbandingkan dengan boiler bahan bakar padat dan listrik.
Cara kerja: pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran
bahan bakar cair (solar, IDO, residu, kerosin) dengan oksigen dan sumber panas.
Kelebihan: Memiliki sisa pembakaran yang sedikit sehingga mudah
dibersihkan dan bahan baku yang mudah didapatkan.
Kekurangan: Memiliki harga bahan baku yang mahal serta memiliki
kontruksi yang mahal.

 Gaseous Fuel
Tipe boiler bahan bakar gas memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran
paling murah dibandingkan dengan semua tipe boiler. Nilai effisiensi dari tipe ini
lebih baik jika dibandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan bakar.
Cara kerja: pembakaran yang terjadi akibat percampuran bahan bakar gas
(LNG) dengan oksigen dan sumber panas.
Kelebihan: memiliki bahan bakar yang paling murah dan nilai efesiensi yang
lebih baik.
Kekurangan: Kontruksi yang mahal dan sumber bahan bakar yang sulit
didapatkan, harus melalui jalur distribusi.

 Electric
Tipe boiler listrik memiliki karakteristik : harga bahan baku pemanasan relatif lebih
murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan bahan bakar cair. Nilai
effisiensi dari tipe ini paling rendah jika dbandingkan dengan semua tipe boiler
berdasarkan bahan bakarnya.
Cara kerja: pemanasan yang terjadi akibat sumber listrik yang menyuplai
sumber panas.
Kelebihan: Memiliki perewatan yang sederhana dan sumber pemanas sangat
mudah untuk didapatkan.
Kekurangan: Nilai efesiensi yang buruk dan memiliki temperatur pembakaran
yang rendah.

c. Berdasarkan kegunaan boiler :


 Power Boiler
Tipe power boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil
steam sebagai pembangkit listrik, dan sisa steamdigunakan untuk menjalankan proses
industri.
Cara kerja: steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe water tube
boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang besar,
sehingga mampu memutar steam turbin dan menghasilkan listrik dari generator.

 Industrial Boiler
Tipe industrial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil
steam atau air panas untuk menjalankan proses industri dan sebagai tambahan
pemanas.
Cara kerja: steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe water tube
atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas yang besar dan
tekanan yang sedang.

 Commercial Boiler
Tipe commercial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai
penghasil steam atau air panas sebagai pemanas dan sebagai tambahan untuk
menjalankan proses operasi komersial.
Cara kerja: steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe water tube
atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas yang besar dan
tekanan yang rendah.

 Residential Boiler
Tipe residential boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil
steam atau air panas tekanan rendah yang digunakan untuk perumahan.
Cara kerja: steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe fire tube boiler,
hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang rendah

 Heat Recovery Boiler


Tipe heat recovery boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai
penghasil steam dari uap panas yang tidak terpakai. Hasilsteam ini digunakan untuk
menjalankan proses industri.
Cara kerja: steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe water tube
boiler atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan
kapasitas yang besar.

d. Berdasarkan konstruksi boiler :


 Package Boiler
Tipe package boiler memiliki karakteristik: perakitan boiler dilakukan di pabrik
pembuat, pengiriman langsung dalam bentuk boiler.
 Site Erected Boiler
Tipe site erected boiler memiliki karakteristik: perakitan boiler dilakukan di tempat
akan berdirinya boiler tersebut, pengiriman dilakukan per komponen.

 Bagian-bagian dari boiler


1) Pemanas Lanjut Uap atau Steam Super Heater
Pemanas lanjut uap adalah alat yang digunakan untuk memanaskan uap jenuh
menjadi uap yang dipanaskan lebih lanjut. Uap yang dipanaskan lanjut bila digunakan
untuk melakukan kerja dengan jalan ekspansi di dalam turbin atau mesin uap tidak
akan segera mengembun, sehingga mengurangi kemungkinan timbulnya bahaya yang
disebabkan terjadinya pukulan balik atau Back Stroke yang diakibatkan
mengembunnya uap belum pada waktunya sehingga menimbulkan vakum ditempat
yang tidak semestinya di daerah ekspansi. Kemungkinan terjadinya pukulan balik
atau back stroke di tempat yang belum semestinya tersebut lebih mudah terjadi bila
yang digunakan aialah uap kenyang sebagai penggerak mesin uap ataupun turbin uap.
2) Ekonomiser
Gas asap setelah meninggalkan superheater konveksi ataupun pemanas lanjut
ulang atau steam reheater, temperaturnya masih cukup tinggi sekitar 500°C hingga
800°C,sehingga akan merupakan kerugian panas yang besar bila gas asap tersebut
dibuang lewat cerobong. Gas asap yang masih panas ini dapat dimanfaatkan untuk
memanasi air terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam drum ketel, sehingga air
telah dalam keadaan panas, sekitar 30°C sampai 50°C di bawah temperatur
mendidihnya. Air yang telah dalam keadaan panas pada saat masuk ke dalam drum
ketel membawa keuntungan karena di tempat air masuk ke dalam drum, dinding ketel
tidak mengerut sehingga drum ketel dapat lebih awet dengan demikian biaya
perawatan atau biaya maintenance-nya menjadi lebih murah. Lain halnya bila air
dalam keadaan dingin masuk ke dalam drum tersebut, dinding drum akan mengerut
dan mudah pecah atau bocor, sehingga biaya perawatannya mahal.
3) Pemanas Udara atau Air-Preheater
Gas asap setelah keluar dari memanasi ekonomiser masih bertemperatur
sekitar 400°C hingga 700°C sehingga sayang bila dibuang langsung lewat cerobong,
karena panas yang terkandung di dalam gas asap tersebut masih dapat dimanfaatkan
lagi untuk memanaskan udara sebelum dimasukkan ke dalam tungku, sehingga
efisiensi thermos boiler dapat dinaikkan lagi. Memanaskan udara pembakaran
sebelum dimasukkan kedalam tungku berarti mengurangi kebutuhan panas untuk
menaikkan temperatur udara di dalam tungku, sehingga api di dalam tungku tidak
banyak mengalami penurunan temperatur, sehingga mengurangi kemungkinan api di
dalam tungku tiba-tiba padam sendiri.
4) Peralatan untuk Pembersihan boiler
Pada boiler terjadi pengotoran-pengotoran yang disebabkan oleh :
 kerak ketel pada aliran air;
 abu pada aliran api atau gas asap.
Kerak ketel yang terbentuk pada pipa-pipa penguap, untuk waktu-waktu tertentu
harus dibersihkan, agar tidak mengerak pada dinding-dinding pipa sehingga dapat
menggangu perpindahan panas dari api di luar pipa kepada air yang di dalam pipa.
Untuk membersihkan kerak ketel dari dalam pipa-pipa, digunakan pelocok pipa
umtuk pipa-pipa yang lurus, seperti halnya pipa-pipa pada ketel seksi. Ujung pelocok
pipa diberi kawat baja spiral yang dapat mengorek endapan-endapan kerak pada pipa.
Abu yang terbentuk di dalam ketel hasil pembakaran bahan bakar padat, dapat dibagi
menjadi:
 abu padat yang terkumpul dalam sumuran-sumuran abu;
 abu yang menjadi cair yang terbawa melayang-layang di dalam api atau
gas asap;
 abu padat yang terbawa terbang bersama api atau gas asap yang padat
mencapai daerah konveksi.
Untuk menghilangkan abu padat yang terdapat pada sumuran abu,dapat digunakan
cara membuka klep abu yang terdapat di dasar sumuran abu pada waktu-waktu
tertentu sehingga abu tumpahdi atas ban berjalan atau konveyor, dan dengan
menggunakan konveyor tersebut abu dibuang dari sumuran abu dan diterima oleh
alat-alat transport.
5) Penangkap debu atau Dust Collector atau Praecipitator
Gas asap sebelum dibuang ke luar melalui cerobong asap harus
dibersihkandahulu dari debu atau abu terbang, yang turut terbawa oleh gas asap, agar
tidak menimbulkan pengotoran atau polusi terhadap lingkungan sekitarnya.
Ada beberapa macam alat yang digunakan untuk menangkap debu terbang sebelum
gas asap dibuang ke luar melalui cerobong yaitu:
a) Sistem mekanis kering, terdiri dari:
- siklon (cyclone) dan
- multisiklon (multi-cyclone)
b) Sistem mekanis basah, terdiri dari:
- sistem hujan buatan, dan
- sistem adhesi
c) Sistem elektro-statis.
Bahan bakar yang digunakan di dalam boiler pada umunya diklasifikasikan sebagai
berikut:
 Bahan bakar padat
Bahan bakar padat yang terdapat di bumi berasal dari zat-zat organik. Bahan
bakar padat mengandung unsur-unsur seperti zat arang atau Karbon (C), Hidrogin
(H), zat asam atau Oksigen (O), Nitrogen (N), belerang (S), abu dan air, yang
kesemuanya terikat dalam satu persenyawaan kimia.
 Bahan bakar cair
Bahan bakar cair berasal dari minyak bumi. Minyak bumi didapatkan dari dalam
tanah dengan jalan mengebornya di lading-ladang minyak, dan memompanya
sampai ke atas permukaan bumi, untuk selanjutnya diolah lebih lanjut menjadi
berbagai jenis bahan bakar.
 Bahan bakar gas
Di dalam tanah banyak terkandung gas bumi (petrol gas) atau sering pula disebut
gas alam, yang timbul pada saat proses pembentukan minyak bumi, gas tambang
dan gas rawa (CH4 atau methan).
 Bahan bakar nuklir atau sumber energi nuklir:
Energi nuklir disebut juga energi panas yang merupakan proses terjadinya
pembelahan inti dari atom dan menimbulkan panas. Inti dari atom berat, terbelah
menjadi inti-inti dari atom-atom yang lebih ringan yang didalam proses ini akan
menimbulkan panas yang sangat tinggi. Bahan pokok dari energi nuklir di
antaranya adalah uranium, yang merupakan salah satu unsur kimia yang berat
dengan bilangan atom 92 dan mengandung sedikit radioaktif.

III. Alat dan Bahan


A. Alat yang digunakan :
- Boiler
- Kompresor
- Tangki Penampung air

B. Bahan yang digunakan


- Air
- Bahan Bakar boiler (Gas LPG)

IV. Prosedur Kerja


SEBELUM PENGOERASIAN
Periksa terlebih dahulu seluruh instrument, instalasi pipa dan instalasi listrik
pastikan dalam keadaan baik

Pastikan tangki air umpan sudah terisi, saluran air umpan boiler sudah terbuka
dan kualitas air umpan dalam kondisi baik

Pastikan water softener berfungsi dan dapat menghasilkan soft water

Pastikan hubungan listrik sudah terhubung dengan baik

Pastikan tangki bahan bakar sudah terisi, kran bahan bakar sudah terbuka dan
saluran serta kondisi bahan bakar dalam keadaan baik

Pastikan tangki bahan kimia sudah terisi kimia


Buang air dalam ketel (blow down) sebelum pengoperasian boiler setiap hari

FENOMENA STARTING
Pastikan valve air terbuka, tekan tombol emergency

Naikkan posisi MCB dan NFB switch ke posisi on

Putar water switch pump ke posisi on, auto

Nyalakan main switch, tekan tombol “lock out & reset” untuk meng-off-kan.
Lampu lockout mati menandakan burner siap dioperasikan.

Putar burner switch ke posisi on. Lampu “stage 1” dan “stage 2” menyala
menandakan kedua burner menyala

Boiler otomatis menyala.


Periksa kondisi air, tekanan steam, tekanan bahan bakar

PENGOPERASIAN BOILER

Tekanan steam diatur pada 6 kg/cm2. Dan tekanan baha bakar di atur pada 1,5
bar. Sehingga saat tekanan steam sudah mencapai yang diinginkan,boiler
otomatis akan mati. Dan ketika tekanan mulai turun, boiler akan kembali
menyala, namun hanya stage 1 yang akan menyala. Artinya hanya satu burner
yang akan beroperasi

MEMBERHENTIKAN OPERASI BOILER

Putar stage switch ke osisi stage 1 (low fire)

Putar burner switch ke posisi off dan tunggu beberapa saat


Ketika tekanan steam mencapai ±1-2 kg/cm2 tutup kran utama saluran uap (main
valve

Lakukan blowdown hingga pompa air pengisi ketel perputar dan tunggu hingga
pompa air pengisi ketel berhenti

Putar water feed pump switch ke posisi off.


Tutup saluran air umpan dan saluran bahan bakar

Putar main switch ke posisi off

V. Hasil Percobaan
 Pengamatan boiler
No Waktu (menit) Tekanan steam Tekanan gas Indikator
(Kg/cm2) (bar) Burner
1. 0 1 100 Stage 1 dan 2
2. 15 2.25 100 Stage 1 dan 2
3. 30 3.02 100 Stage 1 dan 2
4. 45 3.5 100 Stage 1 dan 2
5. 60 4.36 100 Stage 1 dan 2
6. 75 5.2 100 Stage 1 dan 2
7. 90 5.62 100 Burner off
8. 105 5.06 100 Burner off
9. 120 3.87 100 Burner off
10. 135 3.52 100 Stage 1
11. 150 100
12. 165
13. 180
14. 195
15. 210
16. 225
17. 240
18. 255
19. 270
20. 285
21. 300
22.
 23.
24.
 25.

Pengolahan Data

1. Menghitung kalor yang dilepas dari pembakaran LPG (kalor yang di supply)
Diketahui:
HHVLPG : 49930 kJ/kg

Menghitung banyaknya gas selama proses berlangsung.


no Berat awal (kg) Berat akhir (kg) Berat terpakai (kg)
1 48,26 33,76 14.5
2 21,79 14,82 6.97
3 20,15 13,96 6.19
total 90,20 62,54 27.66

mtotal LPG yang digunakan adalah 27.66 kg


Q1 = mtotal x HHV
= 27.66 kg x 49930 kJ/kg
= 1381063.8 kJ

2. Penentuan kalor yang diterima steam


Asumsi : Air feed boiler semuanya teruapkan menjadi steam maka massa steam sama
dengan massa air umpan boiler
Diketahui :
𝜌𝑎𝑖𝑟 = 1000 𝑘𝑔/𝑚3
Cp air = 4.1855 (kJ/kg K)
λ = 2257 kJ/kg
Psteam rata-rata = 4.5 kg/cm2 T = 150oC = 423K

Data Pengamatan
No. Ketinggia Volume air Lamanya pompa Laju alir air
n air (cm) masuk boiler menyala (detik) masuk boiler. Q
(m3) (m3/detik)
1. 0.4 0.00314 5 0.000628
2. 1.4 0.01099 18 0.000611
3. 1.3 0.010205 15 0.00068
4. 1.4 0.01099 15 0.000733
5. 1.5 0.011775 19 0.00062
6. 1.3 0.010205 15 0.00068
7. 1.4 0.01099 19 0.000578
8. 1.2 0.00942 15 0.000628
9. 2.4 0.01884 31 0.000608
10. 1 0.00785 14 0.000561
11. 1.6 0.01256 20 0.000628
12. 1.5 0.011775 19 0.00062
13. 1.7 0.013345 19 0.000702
14 1.6 0.01256 19 0.000661
Total 19.7 0.154645 243 0.008938

V air masuk boiler = Qpompa x Total lama bunyi pompa


= 0.008938 m3/dtk x 243 dtk
= 2.171934 m3
m = V x 𝜌𝑎𝑖𝑟
= 2.171934m3 x 1000 kg/m3
=2171.934 kg
Q2 = Qsensibel + Qlaten
= m (Cp △T + λ )
=2171.934 kg (4.2 kJ/kg K (423-298) K + 2257 kJ/kg )
= 6042320.39 kJ
= 6042.32039 J

3. Penentuan Effisiensi Boiler


𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 6042320.39 kJ
ɳ boiler = 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 x 100% = x 100% = 101.9%
5929187.5 kJ

VI. Pembahasan

Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan pada kinerja boiler. Boiler merupakan alat
untuk menghasilkan steam dan steam tersebut merupakan sumber panas bagi alat yang lain.
Boiler yang ada di laboratorium bertipe Gaseous Boiler karena menggunakan gas LPG
sebagai bahan bakar dan bertipe pemanas didalam tube berstage 2. Tipe boiler di lab
merupakan keluaran baru sehingga pengoperasiannya dilakukan secara otomatis. Ketika ada
tekenan air, volume air, tekanan gas LPG kurang maka alarm akan berbunyi dan kerja boiler
akan otomatis terhenti. Dan jika tekanan maksimum telah tercapai maka boiler akan berhenti
dan ketika tekanan turun maka stage pemanas akan menyala tetapi hanya 1.

Dari hasil pengamatan kita mengamati perubahan tekanan terhadap waktu.


Tekanan yang diamati adalah tekanan aliran gas masuk, tekanan air umpan dan tekanan
steam. Dari tekanan tersebut dihasilkan konsumsi bahan bakar gas LPG 118.75 kg

VII. Kesimpulan
 Kalor yang diterima steam sebesar 6042320.39 kJ
 Kalor yang diberikan bahan bakar sebesar 5929187.5 kJ
Dari hasil percobaan, diperoleh efisiensi boiler sebesar 101.9 %.

Daftar Pustaka
Djokosetyardjo. 1999. Ketel Uap. Jakarta:PT Pradnya Paramita.
Petunjuk penggunaan Dankong boiler
LAMPIRAN
Gambar Keterangan
Water Softener dan Chemical water
air umpan yang akan digunakan harus
mempunyai kesadahan yang rendah
(softwater). Untuk menghindari atau
mengurangi terjadinya kerak didalam ketel, air
umpa yang digunakan harus melewati water
softener

Sight glass/gelas penduga


Berfungsi untuk melihat dan mengetahui
ketinggian air dalam boiler
Panel control
Pusat pengendali boiler. Pada praktikum ini
pengoperasian dilakukan secara automatis.

Tekanan Steam dan Pressure switch


pressure switch yang terpasang pada boiler ada
2 yang masing-masing mempunyai fungsi yang
berbeda. Pressure switch pertama (Ps1 )
berfungsi mengatur besar kecilnya api pada
burner sedangkan pressure switch kedua (Ps2 )
berfungsi menghidupkan atau mematikan
burner.

Burner
Pemanas pada boiler
Tekanan bahan bakar

Anda mungkin juga menyukai