Org Lain
Org Lain
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS RIAU
2018
PT. GO-JEK INDONESIA
Visi
Visi dari PT. Gojek Indonesia adalah dapat membantu memperbaiki struktur transportasi di
Indonesia, memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan atau
kegiatan sehari – hari seperti pengiriman dokumen, belanja harian dengan menggunakan layanan
fasilitas kurir, serta turut mensejahterakan kehidupan tukang ojek di Surabaya dan beberapa kota
besar di Indonesia.
Misi
1. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola struktur transportasi roda dua
yang baik dengan menggunakan kemajuan teknologi.
2. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada pelanggan.
3. Membuka lapangan kerja selebar – lebarnya bagi masyarakat Indonesia.
4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.
Fasilitas Go-Jek
Go-Ride
Layanan transportasi sepeda motor yang dapat mengantar Anda ke berbagai tempat, lebih mudah
dan lebih cepat.
Go-Car
Layanan transportasi menggunakan mobil untuk mengantar Anda kemanapun dengan nyaman.
Go-Food
Layanan pesan antar makanan nomor 1 di Indonesia. Go-Jek memiliki lebih dari 30.000 daftar
restoran
Go-Send
Layanan kurir instan yang dapat Anda gunakan untuk mengirim surat dan barang dalam waktu
60 menit.
G0-Mart
Layanan yang bisa Anda gunakan untuk berbelanja ribuan jenis barang dari berbagai macam
toko.
Go-Box
Go-Massage
Go-Clean
Layanan jasa kebersihan profesional untuk membersihkan kamar kos, rumah dan kantor Anda.
Go-Glam
Layanan jasa perawatan kecantikan untuk manicure-pedicure, cream bath, waxing, dan lainnya
langsung ke rumah Anda.
Go-Tix
Layanan informasi acara dengan akses pembelian dan pengantaran tiket langsung ke tangan
Anda.
Go-Busway
Layanan untuk memonitor jadwal layanan bus TransJakarta dan memesan GO-RIDE untuk
mengantar Anda ke sana.
Go-Pay
Go-Med
Layanan terintegrasi untuk membeli obat-obatan, vitamin dan kebutuhan medis lainnya dari
apotek berlisensi.
Go-Auto
Layanan auto care, auto service, dan towing & emergency untuk memenuhi kebutuhan otomotif
Anda.
Go-Pulsa
Layanan pengisian pulsa langsung dari aplikasi GO-JEK dengan menggunakan GO-PAY.
Go-Shop
Go-Blue Bird
Struktur Organisasi
Direktur Utama
Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan
Karyawan
Bidang programming
Melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manajer IT di bidang
Progaming
Bertanggungjawab mengenai progam kepada manajer IT.
Bidang Web
Melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manajer IT di bidang Web
Bertanggungjawab mengenai program aplikasi maupun web go-jek
Front Office (CS, Administrasi & Pemasaran)
Melaksanakan Semua pekerjaan Front Office yang ditetapkan oleh Manajer Front
office dan administrasi
Bertanggung Jawab Kepada Manajer Front office dan administrasi
Go-Jek menawarkan perangkat lunak berupa aplikasi Android, IOS, dan juga Website.
Sehingga user dapat terhubung dan memanfaatkan sistem informasi yang ada.
People : merupakan semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem
informasi, pemrosesan, dan penggunaan data.
Basisdata / Data : Komponen informasi yang disimpan secara sistematik, sehingga dapat
digunakan untuk menunjang kegiatan perusahaan.
Pada Go-Jek antara lain adalah data penumpang, data driver, koordinat lokasi, data Go-
Pay, dan lain-lain.
Jaringan Komputer : merupakan media yang menghubungkan seluruh komponen secara
bersama.
Prosedur : Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan
kesesuaian keluaran yang dikehendaki.
Penjelasan :
Transaction processing systems (TPS) mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis,
seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan. TPS menghasilkan berbagai informasi
produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan
konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak dan rekening
keuangan. TPS juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih
lanjut oleh sistem informasi.
Analisa :
Sistem pembayaran Gojek masuk ke dalam Transaction Processing System, dimana sistem
informasi berfungsi sebagai pengatur alur keluar masuknya transaksi yang terjadi di
gojek. Transaksi disini termasuk dalam kalkulasi biaya perjalanan, penambahan gojek
kredit apa bila pelanggan menambah jumlah depositnya dan juga pengurangan jumlah
kredit karena digunakan untuk membayar layanan Gojek.
Book order juga termasuk TPS, didalamnya terdapat pengumpulan informasi dari user
seperti penentuan lokasi awal dan tujun, dan form lainnya.
Penjelasan :
Process control system (PCS) merupakan karakteristik dari sistem informasi yang menjaga
proses kegiatan bisnis. Kegiatan bisnis yang berjalan harus seusai prosedur dan harus sesuai
dengan langkah – langkah yang telah ditetapkan dari awal.
Analisa :
Semua proses pemesanan / booking merupakan bagian dari sistem informasi dimana
langkah yang dilakukan bertahap sesuai dengan SOP yang telah ditentukan. Ini
merupakan fungsi dari Process control system.
Penjelasan :
Enterprise collaboration systems (ECS) adalah sistem informasi lintas fungsional untuk
meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi diantara anggota dari operasi bisnis. Sistem
ini juga digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran informasi di internal perusahaan
maupun dengan costumer.
Analisa :
Penjelasan :
Analisa :
Laporan data, Monitoring layanan dan Customer relationship management, adalah bentuk
sistem informasi pada Go-Jek yang memudahkan pihak manajemen mendapatkan data
khusus, misal statistik dan data pemesanan dan transaksi dari user, ataupun kinerja dari
driver atau suksesor layanan lainnya.
Decision Support Systems
Penjelasan :
Decision support systems (DSS) merupakan langkah selanjutnya dari MIS dan TPS. DSS adalah
sistem informasi yang menggunakan model keputusan dan data khusus untuk membantu proses
pengambilan keputusan bagi manajemen. Gunanya untuk mendukung pihak manajemen untuk
memecahkan masalah tertentu dengan tepat.
Analisa :
Data khusus dalam sistem informasi yang didapat dari pengumpulan data sebelumnya
menjadi acuan manajer Go-Jek sebagai bahan keputusan untuk memusatkan atau
mengekspansi usaha, penentuan dan rekruitmen driver atau suksesor layanan baru, serta
pengembangan layanan.
Penjelasan :
Executive information systems (EIS) adalah tipe sistem informasi yang sesuai untuk kebutuhan
informasi bagi manajemen eksekutif. Tujuannya menyediakan dengan akses yang mudah dan
cepat, tentang informasi selektif faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis
perusahaan bagi manajemen eksekutif. Kemudian memberikan kebijakan perusahaan secara
umum atau kebijakan yang diperuntukan pada level di bawah, yang kemudian akan di
terjemahkan lebih spesifik oleh level di bawahnya dalam sistem informasi.
Analisa :
Pegawai
Minimal S1 (Jurusan Sesuai dengan Bidang) Untuk Manajer masing-masing bagian.
Minimal D3(Jurusan Sesuai dengan Bidang) Untuk karyawan Front Office, IT,
Akuntansi, Pemasaran.
IPK minimal 3.00
Berpengalaman dibidangnya.
Mampu bekerja Tim.
Berpenampilan menarik.
Cepet, tanggap, Jujur dan Tanggung Jawab.
Tukang Ojek
Tidak dibatasi minimal pendidkan yang paling penting Cepet, tanggap, Jujur dan
Tanggung Jawab dan berpengalaman.
Mempunyai SIM C
Mampu mengendarai sepeda motor dengan baik.
Taat lalu lintas.
Go-Jek menerapkan strategi sistem informasi marketing melalui tiga tahapan yang
disebut customer life cycle.
1. Tahapan pertama adalah acquire yaitu mendapatkan pelanggan menggunakan
teknik direct marketing yaitu dengan melakukan promosi secara langsung di social
media.
2. Tahapan kedua adalah enhance yaitu menambah pelanggan menggunakan teknik cross
sell and up sell yaitu bekerja sama dengan para mitra perusahaan yang mau menggunakan
layanan Go-Jek sehingga hal tersebut dapat menambah jumlah pelanggan baru.
3. Tahapan ketiga adalah retain yaitu mempertahankan pelanggan atau loyal
customer menggunakan teknik customer support dimana perusahaan menanggapi setiap
keluhan dan keinginan konsumen sehingga perusahaan dapat menciptakan loyal
customer.
Customer Relationship Management
Kehandalan
Go-jek mampu memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat, dan dapat dipercaya, tepat
waktu seperti pelayanan 90 minute delivery anywhere in the city
Daya Tanggap
Go-jek siap dan tanggap untuk menangani respon permintaan pelanggan karena go-jek
melakukan sistem online dalam hal pelayanannya juga menyediakan pinjaman dana untuk
konsumen yang menggunakan jasa belanja. Shop for food, ticket, medicine anything under Rp
1.000.000. motto go-jek “We’ll pay for it first”
Assurance (Jaminan)
Dalam pelayanannya Gojek berusaha untuk membuat konsumen merasa aman dalam hal
pemakaian jasa Go-jek, dan juga selalu sopan terhadap konsumen, Seperti:
Transparent pricing, Free shower cap and masker, serta selalu mengutamakan kejujuran dan
kepercayaan
Emphaty
Dalam hal ini Go-jek berusaha menjadikan konsumen seperti pathner dan juga menciptakan
hubungan relasional yang baik dengan pelanggan.
Tangible
Go-jek Selalu memberikan fasilitas fisik yang memadai juga perlengkapan dan juga sarana
komunikasi baik untuk driver ataupun pelanggan. Peralatan Modern : Sistem Online dan TI nya
yang bisa di instal di smartphone
Intangibility (Tidak berwujud), jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar atau
dicium sebelum jasa itu dibeli
Unstorability (Tidak dapat disimpan), jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan
dari produk yang telah dihasilkan
Customization (Kustomisasi), jasa sering kali didesain khusus untuk kebutuhan
pelanggan.
Jadi, Ojek Online ini telah memenuhi ketiga klasifikasi diatas karena GOjek Online ini bisa di
nikmati ketika pelanggan membeli jasa yang ditawarkan, Ojek Online ini juga tidak mengenal
peyimpanan dari produk yang telah dhasilkan. Dan yang terakhir Ojek Online ini memang di
desain untuk mempermudah masyarakat dikota bahkan seluruh indonesia, untuk menyediakan
jasa transportasi, pengantaran barang, maupun membantu membelikan barang yang di inginkan
oleh pelanggan.
SIMPLE : Analisis simple merupakan komponen dari analisis SMART yang mana
bertujuan agar mudah dipahami oleh semua anggota PT. Gojek Indonesia. Seperti yang
diterapkan Gojek pada visinya yang dapat membantu memperbaiki struktur transportasi
di Indonesia, memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan
atau kegiatan sehari – hari.
MEASURABLE : Measurable merupakan indikator yang dapat terukur, konkrit, jelas
serta mampu menjadi motivasi bagi karyawan. Dalam perkembangannya, sudah tercatat
sejak awal tahun 2015 banyak user mengunduh aplikasi Gojek dan mencapai 650.000
orang dengan pertumbuhan pengojek mencapai 10.000 orang yang bergabung. Tidak
hanya di wilayah Jabodetabek, Gojek sudah melebarkan sayapnya hingga ke Bali,
Bandung, Surabaya, Semarang, dan Medan.
APLIKABLE : Sejak diluncukannya aplikasi ini pada tahun 2010, Gojek kini telah
tumbuh menjadi om-demand mobile platform dan aplikasi terdepan yang menyediakan
berbagai layanan lengkap mulai dari transportasi, logistik, pembayaran, layan-antar
makanan dan berbagai layanan on-demand
RELIABLE : Yang dimaksud reliable disini yaitu bagaiman suatu perusahana dapat
menerapkan kebijakan yang sesuai dengan perkembangan zaman atau sesuai dengan
realita yang sedang dijalani. Begitu juga dengan Gojek yang semakin tahun semakin
memperbaiki layanan on-demand Sehingga kebutuhan masyarakat sehari – hari dapat
terpenuhi dengan baik melalui aplikasi.
TIMEABLE : Pada tahun 2017, Gojek telah resmi beroperasi di 25 kota besar di
Indonesia, termasuk Medan, Batam, Palembang, Pekanbaru, Jambi, Padang, Bandar,
Lampung, Jabodetabek, Bandung, Sukabumi, Yogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya,
Gresik, Malang, Sidoarjo, Balikpapan, Samarinda, Pontianak, Banjarmasin, Manado,
Makassar, Denpasar, Mataram dengan rencana pengembangan di kota – kota lainnya pada
tahun mendatang.
SUMBER DAYA
· Kantor · Brand
· Karyawan · Harga
· Konsumen · Pelayanan
· Engineering · Kualitas
Daya Saing :
Harga yang jauh lebih terjangkau dari pesaing dan lebih banyak pilihan layanan aplikasi yang
diberikan untuk memudahkan pekerjaan atau kegiatan sehari – hari masyarakat.
1. Core :
Penjelasan brand manajemen baik adalah manajemen dapat mengenalkan brand gojek
dengan baik ke masyarakat melalui promosi – promosi yang dilakukan. Salah satu contoh
penempatan gojek sebagai pihak sponsorship ditiap-tiap event besar. Sehingga
positioning brand sangat kuat dibenak konsumen.`
Go-Glam, Go-Auto dan Go-Clean merupakan layanan terbaru yang ditawarkan gojek.
Layanan tersebut menambah daftar keunggulan yang ditawarkan sehingga memudahkan
konsumen dalam melakukan pekerjaan atau aktiviats sehari – hari.
Gojek sangat profesional dalam melakukan aktivitas bisnisnya walaupun gojek bermitra
dengan banyak pihak. Pelayanan yang diberikan memiliki SOP terintegritas tinggi.
Analisis lingkungan terdiri dari lingkungan external dan internal. Menurut Wheelen &
Hunger, faktor – faktor lingkungan internal (Strength & Weakness) terdiri atas :
Ø Service
Ø Marketing
Ø SOP
Ø Positioning brand Ø Distribusi
Ø Pionir jasa ojek online
Ø Engineering
Kondisi Internal Perusahaan Strategic Advantage Profiles (SAP)
(+) Memiliki manajemen kualitas jasa yang baik seperti : kehandalan, daya tanggap,
jaminan, emphaty, dan tangible
Service
(+) Kerjasama dengan berbagai mitra seperti Asuransi, toko-toko offline
(+) Memiliki physical environment yg baik salah satunya adalah logo yg mencerminkan
ojek online
Marketing (+) Promosi yg dilakukan sangat efisien melalui internet, majalah dan menjadi sponsor
di event-event besar di kota – kota besar
(+) Mendapat dukungan dari pemerintah untuk regulasi layanan transportasi online
(-) SOP pelayanan nya masih dirasa belum jelas, kurang sosialisasi kepada konsumen
Manajemen
(-) Jaminan asuransi untuk tiap jasanya baik layanan go-jek, go-send, maupun go-food
yang tidak jelas
Kuesioner Internal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Kekuatan (Strength)
Kuesioner Internal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Kelemahan (Weakness)
Menurut Wheelen & Hunger Faktor-faktor lingkungan eksternal (Opportunity & Threat)
terdiri atas :
Politik
Suppliers
teknologi
Serikat buruh (driver gojek)
Lingkungan
Media elektronik
Tekanan Ekonomi
Pemerintah
Konsumen
Pesaing
Faktor-faktor
Dampak : Opportunity
eksternal
(+) Harga yg transparan dan terjangkau membuat masyarakat lebih memilih alat
Ekonomi
transportasi ini
(+) Semakin banyak suppliers yang bergabung dengan Gojek maka semakin
besar kesempatan Gojek bekerja sama dengan masyarakat luas.
Suppliers (+) Memberikan lapangan kerja bagi suppliers – suppliers lain
Serikat buruh (driver (+) Ikatan antar driver Gojek sangat solid sehingga memberikan dampak positif
Gojek) bagi perusahaan Gojek
Kuesioner Eksternal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Peluang (Opportunity)
Faktor-faktor
Threat
eksternal
(-) Walaupun Gojek merupakan pionir jasa ojek online pertama kali. Gojek
Pesaing wajib untuk selalu berinoasi agar tidak kalah saing dan bisa mempertahankan
pangsa pasar
Go jek telah marak dibicarakan karena kesuksesan dan kontroversi-nya. Perbedaan utama
dengan ojek pada umumnya dioperasikan individu dan tidak ada aturan pemerintah untuk
menetapkan standar dan harga.
Analisis SWOT
Strength (Kekuatan)
Sebagai perintis, Go jek mempunyai keuntungan jaringan driver yang lebih luas
dibandingkan dengan Grab Bike. Sebagai startup lokal, Go jek memiliki brand
recognition yang tinggi dan lebih mudah dipahami oleh market lokal. Go jek memiliki
banyak pilihan layanan yang dapat dijadikan kelebihan dalam melayani kostumer. Go jek
food delivery sangat populer dab bisa dijadikan sumber pendapatan utama di masa
mendatang.
Weakness (Kelemahan)
Walaupun strength dari Go jek dapat menciptakan dinding yang susah dilewati. Namun
dinding tersebut menyebabkan pengeluaran modal yang besar. Grab Bike adalah contoh
yang tepat. Grab Bike menjadi kompetitor kuat karena mereka dapat mengatur
pengeluaran uang untuk keperluan insentif dan promosi. Pada saat ini mereka hanya
melayani segmen transportasi tapi mereka juga dapat berubah di masa mendatang.
Opportunity (Kesempatan)
Layanan Go jek food delivery adalah satu area dimana Go jek perlu perencanaan serius,
karena layanan ini dapat menjadi sumber pemasukan yang baik. Diluar layanan
pengiriman ini, Go jek dapat mengimplementasikan sistem promosi dan pengiklanan,
sehingga food partner mereka dapat mempromosikan produk mereka dengan bagus.
Layanan kurir adalah ranah lain yang Go jek perlu fokuskan. Ini adalah layanan ideal
untuk klien berbentuk korporasi, yang membutuhkan layanan kurir terpercaya. Dengan
ide yang sama. Go jek dapat mengekspansi ke transportation booking service lainnya.
Threat (Ancaman)
Ancaman utama bagi Go jek yaitu datang dari peraturan pemerintah, karena bisnis
mereka yang tidak memiliki peraturan. Tetapi ancaman ini minimal, karena hanya ada
kesempatan kecil untuk pemerintah mengatur layanan Go jek sebagaimana mereka juga
harus mengatur layanan ojek lainnya. Kompetisi juga menjadi perhatian Go jek, dimana
mendapatkan capital atau modal menjadi dinding utama.
Pada saat ini Go jek terlihat memiliki masa depan cerah dengan ekspansi market dan
kostumer. Tetapi terdapat beberapa peningkatan dan target mendatang yang mereka harus
usahakan, mengingat momentum perusahaan yang positif saat ini.
Pengembangan
a. Customer service adalah satu faktor utaama Go jek harus berkembang. Customer
service call center mereka sulit untuk dijangkau dan tidak menyediakan cukup
informasi.
c. Sistem pembayaran yang menjadi fokus utama disini adalah cash payment
menjadi tidak ideal dan dapat menyebabkan masalah kedepannya. Go jek harus
memperkenalkan pembayaran kartu kredit sesegera mungkin. Fitur ini akan sangat
membantu juga dalam layanan food delivery dan layanan kurir.
d. Jumlah driver Go jek menjadi catatan penting sebab dalam suatu area
diusahakan memiliki cukup driver, tidak kurang dan tidak lebih. Hal penting
lainnya adalah pada saat morning commute dimana driver baru memulai bersiap-
siap untuk bekerja, berangkat dari rumah padahal jumlah booking begitu tinggi.
e. Fokus masa mendatang
f. Klien korporasi butuh perhatian. Go jek harus punya tim marketing khusus untuk
kostumer korporasi mau bergabung ke layanan mereka.
g. Go food menjadi salah satu market utama yang difokuskan. Go jek dapat bekerja
dengan beberapa penjual untuk menawarkan harga spesial paada food delivery. Ini
dapat menjadi market utama.
h. Layanan kurir perlu fokus dalam klien korporasi, sehingga Go jek perlu
marketing khusus terhadap klien ini. Ini merupakan potensi yang tinggi yang
tumbuh dan tidak boleh diabaikan.
i. Ekspansi nasional musti mejadi goal utama. Go jek telah mengendalikan hampir
seluruh market di Jakarta, maka Go jek perlu melebar ke kota-kota lain. Jaringan
ini akan membentuk posisi yang kuat bagi Go jek dan membuat kompetitor
mereka susah memasuki market.
Diagram SWOT
Setelah diketahui titik pertemuan diagonal-diagonal tersebut (X), maka posisi unit usaha
diketahui pada kuadran I dan perlu melakukan analisis dengan menghitung luasan
wilayah pada tiap kuadran. Hasil perhitungan dari masing-masing kuadran dapat
digambarkan pada tabel berikut ini :
Program – program atau Strategi yang dapat direncanakan untuk Pengembangan Institusi
KUADRAN I
1. Aplikasi online.
2. Jumlah Mitra Gojek yang terus bertambah.
3. Jumlah pelanggan dan volume penjualan meningkat.
4. Layanan Jasa yang diberikan bertambah.
1. Memiliki produk Gojek yang berhasil/sukses dan telah berada pada tahap jenuh (maturity
stage).
2. Pesaing menawarkan produk dengan kualitas lebih baik dan harga lebih murah. (Uber dan
Grab).
3. Perusahaan memiliki kemampuan riset dan pengembangan produk.
4. Bersaing di industri yang sedang bertumbuh.
KUADRAN III
Menambah produk – produk kebutuhan pokok dan produk tambahan untuk menciptakan
peluang.
1. Meningkatkan customer service di media sosial. Contoh pelayanan kritik dan saran,
pemberian merchandise dll.
2. Bekerja sama dengan sponsor event agar lebih berkembang produk Gojek.
3. Menawarkan harga yang bersaing. Contoh memberikan diskon untuk pengguna Go-Pay
dan menawarkan potongan harga lain.
KUADRAN IV
Pengurangan (Retrenchment)
Penghematan dengan mengurangi unit produk yang kurang diminati oleh konsumen dan
fokus terhadap pengembangan produk.
Contoh : Fokus pada layanan Go-Ride karena layanan tersebut merupakan cikal bakal
dari Gojek.
Strategi Bisnis Unit (SBU) yang diterapkan menciptakan produk baru yang unik dengan harga
terjangkau.
Strategi Bisnis Unit menerapkan strategi diversifikasi konsentris, yaitu strategi yang dilakukan
dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk saat ini.
Contohnya :
Menciptakan layanan Go-Food dengan tujuan memudahkan masyarakat dalam pemesanan layan
antar makanan. Sehingga kebutuhan masyarakat sehari – hari dapat terpenuhi.
Adanya kesesuaian antara kemampuan perusahaan untuk menciptakan keunikan yang sesuai
dengan permintaan para pelanggan. Ada empat tahap :
Inbond Logistic :
Karyawan : Para pekerja Gojek yang berada di kantor pusat maupun cabang merupakan
salah satu faktor internal yang dimiliki.
Pengendalian kualitas : Pengendalian kualitas dilakukan oleh departemen Quality Control
Materials. Departemen ini bertugas memantau atribut gojek (helm, jaket dan masker).
Operations :
Driver gojek yang profesional : mitra gojek yaitu para driver harus memiliki kualitas yang
baik agar menjaga manajemen kualitas dari Gojek
Untuk mempromosikan produknya, Gojek melakukan berbagai cara baik melalui ATL (Above
The Line) ataupun BTL (Below the Line). Berbagai promosi ini dilakukan Gojek untuk
meyakinkan konsumen bahwa layanan on-demand sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dan penggunaannya sangat mudah.
Service :
Semua yang berkontribusi dengan Gojek harus selalu berkesinambungan karena Gojek
merupakan layanan jasa yang harus memastikan layanannya yang handal, cepat, ramah dan
nyaman.
Memiliki Karyawan yang loyal dan sejalan dengan visi dan misi perusahaan
Layanan on-demand di platform Gojek
1. Pelanggan mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan sehari – hari melalui
taglinenya “Jalani Hidup Tanpa Batas dengan Gojek”
2. Pelanggan mendapatkan produk layanan berkualitas dengan harga yang relatif terjangkau.
1. Segmenting
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan
menurut kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk yang
berbeda (Lupiyoadi, R. & Hamdani, A : 2006:44).
Pada dasarnya ada 2 pendekatan segmentasi yaitu berdasarkan karakteristik konsumen
dan berdasarkan respons konsumen. Berikut ini adalah pendekatan segmentasi yang dilakukan
oleh Go-Jek.
· 2. Psikografis
Dalam segmentasi ini Go-jek membagi pasar dalam kelompok gaya hidup masyarakat
dimana tempat beroperasi Go-jek. Target sasaran pengguna Go-jek yaitu masyarakat menegah ke
atas sehingga jika di lihat dari segi target sasaran masyarakat antara Go-jek dengan Ojek biasa
sangatlah berbeda. Karena ojek biasa lebih ditujukan bagi masyarakat menengah kebawah. Serta
masyarakat yang ingin mendapatkan kemudahan (tidak mau ribet) karena Go-jek dapat
menjemput pelanggan di tempat serta menyediakan layanan-layanan lain seperti pengiriman
barang, pesan antar makanan, berbelanja, dan lain sebagainya. Sehingga dapat memudahkan
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
· 3. Geografi
Dalam hal segmentasi ini Go-jek menentukan tempat beroperasi Go-jek di kawasan kota-
kota besar seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, dll.
b. Segmentasi Berdasarkan Respons Konsumen
· Segmentasi Manfaat
Awalnya konsumen berfikir mencari alat transportasi yang memberikan banyak
kemudahan dan manfaat maka dari itu Go-jek datang untuk menjawab itu semua bukan hanya
menyediakan jasa antar jemput tetapi juga personal shopping dan kurir instan. Sehingga sekarang
Go-jek dirasa sangat memiliki manfaat yang tinggi karena sangat membantu masalah-masalah
yang dialami masyarakat yang membutuhkan kepraktisan.
a. Loyalitas
Dalam hal segmentasi ini Go-jek akan membagi konsumen dalam 2 kelompok yaitu
konsumen Loyal dan kurang Loyal. Konsumen loyal yaitu konsumen yang
menjadikan Go-jek adalah transportasi utama bagi mereka, sehingga mereka selalu
menggunakan jasa Go-jek dalam kegiatan sehari-harinya, bahkan hampir tiap hari
menggunakan jasa Go-jek. Konsumen kurang loyal yaitu konsumen yang masih
menggunakan alat transportasi lain selain Go-jek.
b. Targeting
Setelah mengevaluasi berbagai macam segemen pasar yang ada, Gojek memutuskan
melakukan pasar target dengan melakukan strategi pemasaran tanpa ada perbedaan
yaitu mengabaikan perbedaan segmen pasar dan menawarkan satu macam produk
(jasa) kepada seluruh pasar, karena jasa yang ditawarkan oleh Gojek ini dirasa bias
dinikmati untuk dipakai oleh semua kalangan mulai dari pelajar, mahasiswa, pegawai,
karyawan dan masyarakat biasa.
c. Positioning
Menurut Kotler, sebuah keunggulan yang patut ditampilkan harus memenuhi kriteria;
penting, berbeda, lebih unggul, dapat dikomunikasikan, tidak mudah ditiru,
terjangkau dan menguntungkan. (Lupiyoadi, R. & Hamdani, A: 2006:59)
Gojek dalam positioning melakukan diferensiasi sebagai dasar dalam positioning.
Diferensiasi yang dilakukan antara lain:
1. Diferensiasi Produk
2. Diferensiasi Jasa
3. Diferensiasi Citra
4. Diferensiasi Personil
Perusahaan dalam hal ini harus memberikan proteksi yang bisa mereka berikan terkait
dengan fasilitas yang bisa didapatkan driver Go – Jek guna menciptakan Good Coorporate
Governance tidak hanya pada internalnya tetapi juga kepada masyarakat seperti :
Beberapa hal yang disebutkan di atas belum semuanya dilakukan Go – Jek, sehingga
dapat menjadi solusi yang dapat diterapkan untuk mendukung good Coorporate Governance
sehingga kedepannya para driver dan lingkungan sosial dapat beradaptasi dengan hadirnya salah
satu alternatif baru moda transportasi. Namun perlu diperhatikan bahwa Go – Jek juga harus
memberikan sikap yang baik terhadap ojek pangkalan dengan mengedukasikan informasi baik
kepada driver maupun kepada pelanggannya. Hal ini bertujuan untuk tidak berlanjutnya
perseteruan yang terjadi antara Go – Jek dan ojek pangkalan.
Go – Jek dirasa juga harus bersikap dengan baik untuk menyerahkan permasalahan ini
pada jalur hukum apabila terjadi tindakan criminal serta mengedukasi driver yang bermitra untuk
tidak bertindak diluar batas yang dapat merugikan pihak lainnya. Semua hal tersebut tentu akan
berimbas pada citra Go– Jek dan juga pendapatan yang mampu diraih oleh driver dan juga
perusahaan.
Isu Gojek dengan Grabbike dan Uber Driver
Dalam bisnis jasa ojek online saat ini, diantara 3 ojek online yaitu Gojek,Grabbike dan Uber
mempunyai beberapa pelanggaran etika bisnis. Berikut contoh pelanggaran etika kerja dan etika
privasi:
1. Setiap dari masing- masing perusahaan tidak memberikan sanksi untuk para pengemud i
atau para driver yang menjadi “agen ganda”. Maksudnya, setiap driver uber,gojek dan
Grabbike bisa mempunyai pekerjaan lebih dari satu. Contohnya Driver Gojek A juga
mendaftarkan diri ke Driver Grabbike misalkan tidak menjadi Grabbike, Driver Gojek A
mendaftarkan diri sebagai Driver Grabcar atau Uber Taxi.
2. Uber sampai saat ini belum resmi menjadi perusahaan di Indonesia. Hal ini dikarenakan
belum menyerahkan seluruh berkas seperti surat perizinan dan berbagai macamnya
kepada Kominfo terkait aplikasi atau teknologi GPS dan Dinas Perhubungan dan
Transportasi DKI Jakarta. Bahkan Kementrian Perhubungan sudah membuat surat perihal
penerbitan angkutan
Terkaitnya pelanggaran privasi pelanggan. Hal ini dikarenakan, privasi seperti nama dan
no.handphone terpublish secara umum untuk para driver sehingga banyaknya ganggua n untuk
para penumpang khususnya penumpang wanita.
3. Adanya Order Fiktif. Contoh ini akan diperjelas dibagian Gojek Fiktif.
1. Pendapat dari Djoko Soetijowarno tidaklah salah, namun juga tidak benar seluruhnya.
UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan memang tidak
menyebutka n dengan jelas bahwa sepeda motor termasuk kendaraan bermotor umum,
tetapi dalam UU tersebut juga tidak terdapat larangan mengenai penggunaan sepeda
motor sebagai kendaraan bermotor umum.
Contohnya yaitu Pasal 137 ayat (2), “Angkutan orang yang menggunakan Kendaraan
Bermotor berupa Sepeda Motor, Mobil penumpang, atau bus.”Dalam Peraturan
Pemerintah (PP) No 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan juga tidak disebutkan dengan
jelas mengenai penggunaan sepeda motor sebagai kendaraan umum untuk mengangk ut
orang.Pasal 10 ayat (4) PP No. 74 Tahun 2014 hanya menjelaskan teknis sepeda motor
sebagai angkutan barang. Jadi, belum ada peraturan yang mengatur secara jelas mengena
i keberadaan Ojek, khususnya Gojek yang dianggap melanggar peraturan angkutan orang.
2. Belum ada regulasi dengan baik. Seperti contoh diatas. Pasal 201 ayat (2) UU No 22
Tahun 2009 menyebutkan, “Kendaraan Bermotor Umum harus dilengkapi dengan
alat pemberi informasiuntuk memudahkan pendeteksian kejadian kejahatan di
Kendaraan
Bermotor.”Driver Go-Jek dibekali dengan smartphone, dan dalam aplikasi Go-Jek itu
sendiri terdapat GPS yang melacak keberadaan Driver, sehingga ketentuan Pasal 201
ayat (2) telah terpenuhi.Di samping itu, proses seleksi dan penerimaan Driver Go-Jek
juga telah meliputi wawancara, pemeriksaan fisik motor, serta adanya pelatihan bagi
Driver itu sendiri.