DI INDONESIA
PT GO-JEK Indonesia adalah sebuah perusahaan penyedia jasa layanan transpotasi yang
menggunakan armada Ojek Motor yang tersebar dihampir seluruh wilayah cakupan
Indonesia. PT GO-JEK Indonesia didirikan oleh Nadiem Makarim, ia lulus SMA di
Singapura, dari Singapura ia kemudian melanjutkan pendidikannya di jurusan International
Relations di Brown University.perusahaan ini didirikan pada tahun 2011. Kantor pusat yang
terletak di Jl. Kemang Timur No.15, Mampang Prapatan.Kota Jakarta Selatan, Daerah
Khusus Ibu kota Jakarta 12730. Seiring berkembang nya permintaan masyarat terhadap
layanan GO-JEK, kini GO-JEK mempunyai kantor cabang di setiap daerah .PT GO-JEK
Indonesia sudah mencapai 650.000 orang dengan pertumbuhan pengojek mencapai 10.000
orang yang bergabung. Tidak hanya wilayah Jabodetabek, GO-JEK sudah melebarkan
sayapnya hingga ke Bali, Bandung, dan Surabaya.Fungsi kantor pusat yaitu tempat dimana
server dan peralatan dan juga karyawan operator bekerja juga tempat penyimpanan server
dari Go-jek Online dan juga tempat dimana konsumen menyampaikan keluhan atas
pelayanan yang berikan dan juga pusat koordinasi antara pimpinan dengan tukang ojek.
Visi :
Misi :
Struktur Organisasi
Pusat
Regional
Analisis Sistem Manajemen Pelayanan pada Go-jek
a. Sistem Informasi Pemesanan Layanan
Terdapat prosedur dalam kegiatan pemesanan layanan di PT GO-JEK Indonesia,
antara lain sebagai berikut :
1) Melakukan pendaftaran keanggotaan terlebih dahulu pada aplikasi.
2) Melakukan log in agar dapat melakukan pemesanan layanan.
3) Memilih layanan yang akan dipesan.
4) Memilih lokasi yang akan dipakai.
5) Memilih pembayara, dapat melalui pembayaran tunai maupun e-money.
b. Strategi Sistem Informasi
GO-JEK menerapkan strategi sistem informasi marketing melalui tiga tahapan yang
disebut customer life cycle.
1) Acquire, yaitu mendapatkan pelanggan menggunakan teknik direct marketing yaitu
dengan melakukan promosi secara langsung di social media.
2) Enhance, yaitu menambah pelanggan menggunakan teknik cross sell and up sell yaitu
bekerja sama dengan para mitra perusahaan yang mau menggunakan layanan GO-JEK
sehingga hal tersebut dapat menambah jumlah pelanggan baru.
3) Retain, yaitu mempertahankan pelanggan atau loyal customer menggunakan teknik
customer support di mana perusahaan menanggapi setiap keluhan dan keinginan
konsumen sehingga perusahaan dapat menciptakan loyal customer.
c. Teknologi Informasi yang Digunakan
Dalam memberikan layanan, GO-JEK memanfaatkan teknologi informasi, antara lain:
1) Teknologi End User
- Aplikasi Smartphone Android
- Aplikasi Smartphone IOS
2) API (Application Programming Interface)
- Google Maps
- Google Place
- Transjakarta API
- Apotikantar API
3) Payment
- GO-Pay (Online Credit)
4) Customer Service
- Social media
- Website
- Cell center
5) Teknologi Database
- Cloud Computing
- Smartphone Storage
Analisa Sistem Informasi pada Bisnis PT GO-JEK Indonesia
a. Transaction processing systems
Sistem pembayaran GO-JEK masuk ke dalam Transaction Processing System, di
mana sistem informasi berfungsi sebagai pengatur alur keluar masuknya transaksi
yang terjadi di GO-JEK. Transaksi disini termasuk dalam kalkulasi biaya perjalanan,
penambahan GO-JEK kredit apa bila pelanggan menambah jumlah depositnya dan
juga pengurangan jumlah kredit karena digunakan untuk membayar layanan GO-JEK.
Book order juga termasuk TPS, didalamnya terdapat pengumpulan informasi dari user
seperti penentuan lokasi awal dan tujun, dan form lainnya.
b. Process Control Systems
Semua proses pemesanan merupakan bagian dari sistem informasi dimana langkah
yang dilakukan bertahap sesuai dengan SOP yang telah ditentukan. Ini merupakan
fungsi dari Process Control System.
c. Enterprise Collaboration System
Untuk memudahkan koordinasi dan pertukaran informasi pada internal perusahaan,
GO-JEK menghubungkan seluruh cabang di berbagai daerah kedalam suatu jaringan.
Sedangkan untuk menciptakan kenyamanan konsumen sendiri, GO-JEK memberikan
informasi mengenai driver atau suksesor layanan lainya, baik nama, foto, begitu pula
sebaliknya, driver megetahui nama serta nomor ponsel konsumen, sehingga
konsumen dan driver dapat berkomunikasi secara langsung.
Permasalahan
a. Kurangnya sistem untuk mendeteksi kecurangan. Dalam bisnis GO-JEK, tidak jarang
adanya kecurangan. Salah satu yang rawan terjadi adalah adanya penumpang fiktif di
mana driver GO-JEK berpura-berpura memesan layanan sekaligus berperan sebagai
pengojek yang menerima order tersebut. Selain itu, penumpang juga dapat terus
membuat email yang baru dengan nomor yang baru untuk didaftarkan agar mendapat
promo.
b. Meskipun telah ada fitur SMS & Call, GO-JEK tidak memiliki fitur chat khusus untuk
memudahkan transaksi antara driver dan konsumen.
c. Belum adanya forum resmi di dalam aplikasi yang dapat memudahkan konsumen
untuk memberikan keluhan akan pelayanan GO-JEK.