Disusun Oleh
Syaloom Q P V Wowor 17061102337
Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sam Ratulangi
Manado
2020
Profil Perusahaan
GO-JEK adalah sebuah perusahaan teknologi yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan pekerja di berbagai sektor informal di Indonesia. GO-JEK sudah bermitra
dengan 200.000 pengendara ojek yang berpengalaman dan terpercaya di Indonesia, untuk
menyediakan berbagai macam layanan, termasuk transportasi dan pesan antar makanan.
Kegiatan GO-JEK bertumpu pada tiga nilai pokok: kecepatan, inovasi, dan dampak sosial.
Para Driver GO-JEK mengatakan bahwa pendapatan mereka meningkat semenjak bergabung
sebagai mitra, mereka juga mendapatkan santunan kesehatan dan kecelakaan, serta mendapat
akses ke lebih banyak pelanggan melalui aplikasi GO-JEK. GO-JEK telah resmi beroperasi di
10 kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Makassar,
Yogyakarta, Medan, Semarang, Palembang, dan Balikpapan dengan rencana pengembangan
di kota-kota lainnya pada tahun mendatang.
3. Distributor
PT. Gojek Indonesia merupakan perusahaan jasa berbasis aplikasi yang memberikan
layanan transportasi “Ojek” bagi customer/user nya. Dalam hal distribusi, Gojek
mengantarkan produk jasa nya langsung kepada end-user melalui aplikasi nya dari produsen
ke konsumen. End-user/customer dapat memesan jasa Gojek langsung melalui pengoperasian
aplikasi tersebut. Namun dari perspektif lain, jasa layanan Gojek justru merupakan sebuah
channel distribusi yang mengantarkan suatu produk kepada konsumen/End-user melalui
layanan-layanan Go-Food,Go-Mart, Go-massage, Go-Clean, dan sebagainya.
Strategi yang Telah Diterapkan GO-JEK
Strategi merupakan proses penentuan rencana para pemimpin perusahaan yang
berfokus pada tujuan jangka panjang, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana
agar tujuan tersebut dapat dicapai. Dalam manajemen strategi terdapat 4 tipe strategi yaitu
integration strategies, intensive strategies, diversification strategies, dan defensive
strategies.Strategi integrasi pada umumnya menggambarkan mengenai upaya pemilik usaha
dalam mengembangkan usahanya. Strategi integrasi meliputi integrasi depan, integrasi
belakang, dan integrasi horizontal.
Strategi intensif lebih fokus terhadap bagaimana produk dapat menjangkau konsumen
secara maksimal, mulai dari segi konsumsi dan segi geografis.Ruang lingkup strategi intensif
meliputi pencarian pangsa pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Strategi
diversifikasi secara umum menggambarkan ketika perusahaan mengembangkan bisnis di
sentra usaha lain. Strategi ini meliputi diversifikasi terkait, dan diversifikasi tidak
terkait.Strategi defensif lebih menggambarkan dimana suatu perusahaan berusaha
mempertahankan keberlangsungan hidup perusahaan atau justru berhenti berbisnis.Strategi
ini meliputi penciutan, divestasi, dan likuidasi.
Dalam hal ini GO-JEK memilih untuk mengaplikasikan beberapa strategi diatas, yaitu
strategi intensif dan juga strategi diversifikasi.Strategi intensif yang dilakukan GO-JEK lebih
terfokus pada market penetration, market development, dan product development.Pada
market penetration GO-JEKditunjukkan dengan meningkatkan berbagai macam promosi
diantaranya dengan menawarkan potongan harga kepada pelanggan dan juga meningkatkan
iklan-iklan dalam berbagai macam media promosi.Pada market development yang dilakukan
GO-JEK dapat terlihat bahwa GO-JEK sudah mengembangkan ruang lingkupnya hingga
tersebar dibeberapa wilayah Indonesia, seperti di Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya,
Makassar, Yogyakarta, Medan, Semarang, Palembang, dan juga Balikpapan.
Product development juga tidak luput dari penglihatan GO-JEK dengan melakukan
riset-riset pemasaran.Salah satunya dengan menghimpun kritik dan saran dari pelanggan dan
juga penerapan system rating dimana pelanggan yang sudah menggunakan jasa GO-JEK
diharuskan untuk memberikan penilaian kepada pengemudi yang telah mengantarkan
pelanggan ke tempat tujuan.Rating ini menunjukkan seberapa baik servis yang diberikan oleh
pengemudi.Sedangkan strategi diversifikasi yang dilakukan GO-JEK meliputi diversifikasi
terkait dan tidak terkait.Dikatakan terkait karena pada awalnya GO-JEK lebih fokus kepada
jasa transportasi roda dua.Namun, sekarang tidak hanya roda dua, tapi GO-JEK juga
menawarkan fasilitas jasa transportasi dengan kendaraan roda empat.Sedangkan diversifikasi
tidak terkait diantaranya jasa pengantaran barang, jasa perawatan kecantikan, jasa pemesanan
makanan, dan yang terbaru ada jasa otomotif serta jasa pembelian obat-obatan.
Dari matriks CPM di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa GO-JEK mendapatkan total nilai
terbesar, yaitu sebesar 3.41. Selain itu, GO-JEK juga lebih unggul dalam halmarket share,
product & service, dan product quality, jika dibandingkan dengan 2 kompetitornya yaitu Grab
dan Uber.
AGGRESIVE
Perusahaan berada dalam posisi yang sangat baik untuk menggunakan kekuatan
internal untuk memanfaatkan peluang eksternal, mengatasi kelemahan internal dan
menghindari ancaman eksternal
Analisis SPACE merekomendasikan bahwa bisnis dalam posisi yang kuat mengambil
tindakan berikut:
CONSERVATIVE
Postur Konservatif muncul ketika perusahaan secara finansial kuat tetapi tidak
mungkin untuk membuat imbal hasil yang signifikan dari bisnis. Strategi ini adalah
untuk mencari peluang diversifikasi dalam situasi kompetitif yang lebih atraktif
menyiratkan tetap dekat dengan kompetensi dasar perusahaan dan tidak mengambil
risiko berlebihan. Perusahaan ini memiliki pilihan:
Market Share
Quality
Customer Loyalty
Cost Levels
Product Range
Tujuan dari strategi bersaing adalah untuk meningkatkan profitabilitas dan neraca
keuangan sehingga dapat bergerak ke strategi agresif.
DEFENSIVE
Postur Defensive dalam matriks SPACE terjadi ketika semua dimensi tersebut
memiliki skor yang buruk. Perusahaan dalam posisi ini sangat lemah dan menuju
kegagalan kecuali lingkungan eksternal menjadi lebih menguntungkan
bahwa perusahaan harus fokus pada perbaikan kelemahan internal dan menghindari
ancaman eksternal.
Berikut langkah-langkah yang mungkin dapat dilakukan
Retrenchment
Divestasi
Likuidasi
Diversifikasi
INTERNAL ANALYSIS EXTERNAL ANALYSIS
FINANCIAL POSTION(FP) STABILITY POSITION (SP)
Return on investment Rate of inflation 5
1 Price elasticity of demand - 7
Leverage 1 Competitive pressure -5
Liquidity 2 Barriers to entry intro market -7
Cash flow 2 Stability Position (SP) Average - 6,0
Financial Position (FP) Average 1.5
INTERNAL ANALYSIS EXTERNAL ANALYSIS
COMPETITIVE POSITION (CP) INDUSTRY POSITION (IP)
Market share -1 Growth potential 7
Product quality -5 Financial stability 6
Customer loyalty -6 Resource utilization 6
Control over supplier and distributor -4 Profit potential 6
Competitive Position (CP) Averag Industry Position (IP) Average 6.3
-4,0
CONSERVATIVE AGGRESSIVE
7
5
4
3
2
1
- -6 -5 - -3 -2 -
- 1 2 3 4 5 6 7
1
-
-
3
-
-
-
-
7
DEFENSIVE COMPETITIVE
KESIMPULAN(Hasil kajian) ; berdasarkan penjelasan teori dan dan analisis strategi
SPACE MATRIX yang dilakukan terhadap PT. GOJEK INDONESIA di atas, maka
strategi yang sesuai adalah Competitive strategies. Hal tersebut dapat disimpulkan
berdasarkan analisa factor ekternal dan internal yang dilakukan serta keseuain dengan
situasi dan kondisi yang dihadapi oleh PT.GOJEK INDONESIA saat ini. Berikut
beberapa strategi yang dapat dilakukan,yaitu :
Fokus utama yang harus dilakukan adalah penguatan finansial perusahaan agar dapat
terus bersaing dengan competitor di industri.
Dari tabel di atas, BCG Matrix yang tergambar adalah sebagai berikut
Divisi A memiliki volume penjualan terbesar, sehingga ukuran lingkaran yang mewakili
divisi tersebut adalah yang terbesar dalam Matriks BCG.Lingkaran pada Divisi D adalah
yang terkecil karena volume penjualannya adalah yang paling rendah dari seluruh
divisi.Potongan lingkaran berwarna hijau menunjukkan persentase laba perusahaan yang
dihasilkan oleh setiap divisi.Sebagaimana ditunjukkan, Divisi C menghasilkan persentase
laba tertinggi, sedangkan Divisi E menghasilkan persentase laba terendah.
HASIL KAJIAN BERDASARKAN PENJELASAN DI ATAS
Bila dilihat dari analisis strategi SPACE MATRIX yang dilakukan terhadap PT.
GOJEK INDONESIA di atas dimana strategi yang sesuai adalah Competitive
strategies dan posisi PT.GO-JEK yang berada di Quadrant 1 pada The Grand Strategi
Matrix maka dipilih dua strategy GO-JEK kedepannya yaitu menambah cabang baru
di kota-kota besar se Indonesia atau menjalin bisnis dengan perusahaan tranportasi
lainnya.Kedua strategi tersebut bisa memperkuat posisi GO-JEK dalam pasar
persaingan yang berkembang sangat cepat.
Berdasarkan hasil penjumlahan total attractiveness score yang dilakukan pada table
QSPM yaitu 2,44 vs 2,01 maka diindikasikan perusahaan harus mengambil strategi
nomor 1, yaitu menambah cabang baru di kota-kota besar se Indonesia.
PERUSAHAAN GO-JEK DALAM MENGHADAPI COVID-19
Gojek dan Halodoc - kedua startup anak bangsa yang punya komitmen berada di
garda terdepan meminimalisir penyebaran virus korona (COVID-19), kini, berkolaborasi
dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Kolaborasi tersebut berupa dukungan
kebijakan isolasi mandiri guna menekan penyebaran COVID-19 melalui kampanye
#dirumahsaja dan pelayanan telemedicine. Supaya sistem kesehatan Indonesia bisa berfokus
pada pasien yang punya gejala menengah parah. Kolaborasi ini merupakan bagian dari
kelanjutan MoU Gojek dan BNPB dalam strategi penanggulangan bencana secara
menyeluruh yang telah diresmikan Februari lalu.
Semenjak, pandemi COVID-19 ini terjadi di Indonesia, Gojek dan Halodoc terdepan
menggaungkan kampanye #dirumahaja. Kampanye yang telah dimulai awal Maret lalu
tersebut sejalan dengan pesan pemerintah untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan
beribadah dari rumah. Dengan memanfaatkan berbagai channel komunikasinya, kedua
perusahaan tersebut berusaha memutus mata rantai penyebaran virus corona COVID-19.
Letnan Jenderal TNI Doni Monardo - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan
COVID-19, mengatakan, “Dalam percepatan penanganan pandemi COVID-19 dibutuhkan
gotong-royong antara pemerintah, pihak swasta, akademisi, media dan masyarakat atau
pendekatan penta-helix. Kami sangat mengapresiasi gerak cepat Gojek dan Halodoc sebagai
perusahaan teknologi on-demand dan health-tech anak bangsa yang menjadi mitra Tim
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mempercepat penanganan pandemi. Kedua
perusahaan tidak hanya mengkampanyekan physical distancing - meminta masyarakat tetap
di rumah tetapi juga memudahkan masyarakat selama bekerja, belajar dan beribadah di
rumah. Ini melalui inovasi telemedik hingga mitra driver Gojek yang siap membantu
masyarakat memenuhi kebutuhan makanan dan obat-obatan.”
Doni menambahkan, “Kebijakan isolasi mandiri kami gaungkan, supaya penyebaran
virus dapat ditekan seminimal mungkin. Masyarakat kami himbau untuk benar-benar disiplin
berada dirumah. Bila merasa sakit atau tidak enak badan, manfaatkan semaksimal mungkin
layanan konsultasi dokter online atau telemedik seperti Gojek dan Halodoc ini, agar mereka
tetap bisa mendapatkan asistensi medis.”
Melalui inovasi terbaru layanan telemedik Gojek & Halodoc, masyarakat bisa
berkonsultasi mengenai gejala kesehatan yang sedang dialami dan melakukan “self-
assessment” atau pemeriksaaan sendiri terkait COVID-19. Apabila ada dugaan menderita
COVID-19, dokter dari Halodoc akan berupaya melakukan penanganan dengan meminta
pengguna tetap di rumah, menerapkan isolasi di rumah dan obat yang diresepkan akan diantar
oleh Gojek ke rumah pengguna. Ini supaya penyebaran penyakit bisa diminimalisir. Bila
membutuhkan penanganan dan tindakan lebih lanjut, akan dirujuk ke rumah sakit rujukan.
Mitra dokter Halodoc telah mendapatkan pelatihan dan memiliki pengetahuan yang memadai
sesuai anjuran Pemerintah dan WHO mengenai COVID-19, supaya bisa memberikan
konsultasi yang tepat.
Layanan telemedik Check COVID-19 dari Halodoc tersedia dalam bentuk shuffle card
di aplikasi Gojek. Jutaan pengguna aplikasi Gojek bisa memilih shuffle card Check COVID-
19 tersebut di tampilan aplikasi Gojek, dan pengguna akan langsung diarahkan ke layanan
Check COVID-19 di aplikasi Halodoc.
Layanan yang didukung oleh lebih dari 20.000 dokter berlisensi dan berpengalaman
di dalam ekosistem Halodoc ini mendapat mendapat antusiasme yang luar biasa dari
masyarakat. Sejak diluncurkan 13 Maret lalu, layanan ini sudah diakses oleh 2 juta pengguna.
Shinto Nugroho - Chief Public Policy and Government Relations Gojek memaparkan,
“Pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia adalah masa sulit yang harus kita lalui
bersama sebagai bangsa. Sebagai perusahaan yang lahir dan besar di Indonesia, kami
memperkenalkan berbagai inisiatif memastikan seluruh anggota ekosistem kami dan juga
masyarakat Indonesia tetap sehat selama masa pandemi ini. Inisiatif tersebut dirangkum
dalam tiga pilar utama yaitu: Pembatasan Jarak (Physical Distancing), mempraktikkan
Gaya Hidup Sehat dan menjaga Produktivitas. Dimana untuk memastikan pembatasan
jarak, kami mengajak masyarakat #dirumahaja lewat berbagai channel komunikasi. Kedua,
memperkenalkan contactless delivery untuk layanan GoFood, supaya risiko penyebaran
COVID-19 terus ditekan. Kami bersama Halodoc juga meluncurkan inovasi layanan
pemeriksaaan awal Check COVID-19. Layanan ini kami percaya bisa membantu
meringankan beban pelayanan di rumah sakit, mempercepat deteksi COVID-19 dan
menghindari orang harus keluar rumah untuk tes sehingga pandemi COVID-19 bisa segera
berlalu.”
Dalam kesempatan yang saman, Jonathan Sudarta, CEO Halodoc mengatakan
pelajaran dari berbagai negara menunjukkan physical distancing dan isolasi mandiri terbukti
sukses menekan penyebaran COVID-19. “Sejak penyakit ini menyebar, kami telah
mengoptimalkan ekosistem teknologi kami untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat
mengantisipasi risiko COVID-19 dari hulu ke hilir. Masyarakat yang tengah mengisolasi diri
bisa memanfaatkan teknologi kami untuk berkonsultasi secara online mengenai kondisi
kesehatannya. Kami juga telah menyiagakan lebih banyak dokter sehingga masyarakat bisa
berkonsultasi secara gratis saat ini kepada dokter di kategori COVID-19 kapanpun dan
dimanapun. Supaya, sistem layanan kesehatan Pemerintah bisa difokuskan kepada
penanganan pasien COVID-19 yang berada di kategori menengah-parah atau risiko tinggi.”
Untuk para mitra gojek strategi dari perusahaan dan pemerintah yaitu
Mitra ojek online memang menjadi salah satu pihak yang paling terdampak dari
adanya wabah virus corona ini. Karena kebijakan pemerintah untuk memberlakukan work
from home, banyak pengemudi yang tidak mendapatkan penumpang dan hanya
mengandalkan pengantaran makanan atau barang saja.Hal tersebut menyebabkan penurunan
pendapatan yang signifikan bagi para pengemudi ojek online tersebut.Pemerintah juga
mengeluarkan aturan bagi pengemudi untuk tidak mengambil penumpang yang tidak
menggunakan masker.
Di sisi lain, pemerintah pun menyadari adanya penurunan pendapatan bagi driver
tersebut, sehingga pemerintah mengeluarkan aturan penangguhan kredit cicilan bagi mereka
pengemudi ojol.Dari pihak dalam perusahaan sendiri, pihak manajemen salah satu
perusahaan ojol pun ternyata berbondong-bondong memberikan bantuan bagi para
karyawannya.
Jajaran manajemen senior Gojek menyisihkan 25 persen penghasilan tahunannya
untuk membantu para mitra driver yang mengalami penurunan penghasilan karena
berkurangnya aktivitas masyarakat akibat wabah Covid-19.
Co-CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan, fokus perseroan saat ini tidak hanya
menjalankan program yang sudah ada. Tetapi terus meramu strategi untuk dapat meringankan
beban para driver.Oleh karena itu, pihaknya berharap upaya-upaya yang telah dilakukan ini
dapat mengurangi kecemasan terhadap masa depan mereka.