Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

HASIL FIELD STUDY DI PT. SINAR SOSRO


MOJOKERTO

Disusun Oleh:
Kelompok 3
1. Roudlotul Badi’ah (1612010057)
2. Talitha Rahma Shabrina (1612010059)
3. Amanda Ismalia Sari (1612010060)
4. Sabrina Nouril Jannata (1612010233)

PERILAKU ORGANISASI B12


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Field Study di PT. Sinar
Sosro Mojokerto-Jawa Timur ini dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas laporan field study di PT. Sinar
Sosro Mojokero-Jawa Timur yang merupakan salah satu program dari mata kuliah
Perilaku Organisasi. Adapun penyusunan Laporan Field Study ini berdasarkan
data-data yang diperoleh selama melakukan field study, data-data dari internet,
serta berdasarkan sistematika yang telah ditentukan oleh dosen pengampu mata
kuliah Perilaku Organisasi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan field study ini masih
banyak kekurangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan Laporan Field Study ke PT. Sinar Sosro Mojokerto ini. Demikian
kata pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi diri
pribadi kami sendiri dan pembaca pada umumnya.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN MUKA ................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Field Study di PT. Sinar Sosro Mojokerto .. 1
1.2 Tujuan Field Study di PT. Sinar Sosro Mojokerto ............... 2
1.3 Manfaat Field Study di PT. Sinar Sosro Mojokerto ............. 2
1.4 Waktu Pelaksanaan Field Study di PT. Sinar Sosro
Mojokerto .............................................................................. 2
1.5 Lokasi Field Study di PT. Sinar Sosro Mojokerto ................ 2
BAB II. LANDASAN TEORI .................................................................. 3
2.1 Pengertian Kelompok Dan Tim Kerja .................................. 3
2.2 Tipe Tim ................................................................................ 3
2.3 Menciptakan Tim-Tim Yang Efektif .................................... 4
2.4 Mengubah Individu Menjadi Pemain Tim ............................ 5
BAB III. GAMBARAN PERUSAHAAN ................................................. 7
3.1 Gambaran Secara Umum ...................................................... 7
3.1.1 Profil Perusahaan PT. Sinar Sosro Mojokerto .......... 7
3.1.2 Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro Mojokerto ....... 9
3.1.3 Visi dan Misi PT. Sinar Sosro Mojokerto ................. 9
3.2 Gambaran Secara Khusus ..................................................... 10
3.2.1 Divisi Staff ................................................................ 10
3.2.2 Divisi Produksi .......................................................... 13
BAB IV. PEMBAHASAN ........................................................................ 15
4.1 Kelompok Kerja dan Tim Kerja di PT. Sinar Sosro
Mojokerto .............................................................................. 15
4.2 Tipe Tim di PT. Sinar Sosro Mojokerto ............................... 16
Mengubah Individu Menjadi Pemain Tim di PT. Sinar
4.3
Sosro Mojokerto .................................................................... 17
4.4 Permasalahan yang Terjadi Pada Tim Kerja PT. Sinar
Sosro Mojokerto .................................................................... 18
BAB V. KESIMPULAN ........................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 22
LAMPIRAN .............................................................................................. 23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Field Study di PT. Sinar Sosro Mojokerto


Studi Lapangan (field study) di perusahaan merupakan kegiatan rutin
bagi mahasiswa sebagai tuntutan kurikulum untuk membekali mahasiswa/i
dengan berbagai pengetahuan mengenai dunia bisnis dan manajemn
sehingga nantinya diharapkan dapat menjadi lulusan yang professional.
Untuk menjadi lulusan yang professional tentu dibutuhkan banyak
keterampilan terutama yang berkaitan dengan dunia bisnis dan manjaemn.
Sebagai mahasiswa, khususnya dalam bidang Manajemen,
mahasiswa/i sudah sangat banyak mendapat materi kuliah yang berkenan
dengan dunia bisnis dan manajemen. Sudah selayaknya bagi mahasiswa
Manajemen tidak hanya memahami teori yang ada, namun juga ikut andil
dalam meninjau lapangan yang sebenarnya. Oleh karena itu tim mata kuliah
Perilaku Organisasi Program Studi Manajemen UPN “Veteran” Jawa Timur
mengedakan Studi Lapangan (field study). Dimana Studi Lapangan (field
study) ini merupakan metode pembelajaran melalui pengumpulan data
secara langsung dengan pengamatan, wawancara, mencatat, atau
mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Studi Lapangan (field study) dirancang
untuk kesempatan memeriksa permasalahan dilapangan, mengevaluasi
manfaat dari ide-ide yang disajikan dalam kelas, dan untuk mengajarkan
dalam melakukan observasi naturalistik dan penyelidikan. Diharapkan
mahasiswa/i mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dengan melakukan
pengamatan atau percobaan.
Studi Lapangan (field study) ini menjadi salah satu kegiatan yang
diadakan setiap tahunnya. Maka dari itu mahasiswa/i wajib mengikuti
kegiatan ini. Tujuan dilaksanakan Studi Lapangan (field study) antara lain
untuk memperoleh pengalaman langsung dari obyek yang dilihat dan dapat
turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang serta dapat bertanya
jawab. Dan untuk kelompok kami mendapatkan tugas untuk melaksan studi

1
lapangan di PT. Sinar Sosro Mojokerto dengan materi yang berkaitan
dengan Tim Kerja yang ada diperusahaan tersebut.

1.2 Tujuan Field Study di PT. Sinar Sosro Mojokerto


Ada beberapa tujuan diadakannya field study di perusahaan ini bagi
mahasiswa/i sebagi berikut:
1. Memperluas pengetahuan mahasiswa/i dalam lingkungan dunia kerja.
2. Memotivasi mahasiswa/i agar mempunyai minat bekerja diperusahaan.
3. Memberi informasi tentang perilaku organisasi di perusahaan ini.
4. Mendorong mahasiswa/i agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung
jawab.

1.3 Manfaat Field Study di PT. Sinar Sosro Mojokerto


Adapun beberapa tujuan diadakannya kunjungan industri bagi
mahasiswa/i sebagai berikut:
1. Dapat memperluas pengetahuan dalam lingkungan dunia kerja.
2. Dapat melihat cara kerja, dan berbagai macam alat-alat produksi yang
sudah cukup modern.
3. Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang tegas pada dunia
kerja.
4. Dapat mengetahui perilaku organisasi yang ada diperusahaan ini.

1.4 Waktu Pelaksanaan Field Study di PT. Sinar Sosro Mojokerto


Waktu pelaksanaan field study ke PT. Sinar Sosro Mojokerto yaitu
Pada Tanggal 2 Mei 2018.

1.5 Lokasi Field Study di PT. Sinar Sosro Mojokerto


PT. SINAR SOSRO
Pabrik Mojokerto
Jl. Ir. Sutami Lingkar Awang-Awang Mojosari Mojokerto
Tlpn. (0321) 590330 Fax. (0321) 590323

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kelompok Dan Tim Kerja


Kelompok dan tim tidaklah sama. Kelompok sendiri merupakan dua
individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang datang
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Kelompok Kerja (work
group) adalah suatu kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi
informasi dan mengambil keputusan untuk membantu setiap anggota yang
bekerja di dalam area tanggung jawabnya.
Sedangkan Tim Kerja (work team) adalah suatu kelompok yang
memiliki upaya individu yang menghasilkan kinerja yang lebih besar
daripada jumlah input individu.

2.2 Tipe Tim


Tim dapat membuat produk, memberikan jasa, menegosiasikan
kesepakatan, mengkoordinasikan proyek, menawarkan saran, dan
mengambil keputusan. Ada empat tipe umum dari tim dalam organisasi,
diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Tim Pemecah Masalah
Tim pemecah masalah (problem solving team) adalah kelompok
yang terdiri atas 5 hingga 12 karyawan dari departemen yang sama yang
bertemu selama beberapa jam setiap minggu untuk membahas cara-cara
untuk meningkatkan kualitas, efesiensi, dan lingkungan kerja.
2. Tim Kerja yang Dikelola Sendiri
Tim kerja yang dikelola sendiri (self managed work team)
merupakan kelompok-kelompok yang terdiri atas 10 hingga 15 orang
yang memerlukan tanggung jawab dari supervisor mareka sebelumnya.
3. Tim Fungsional Silang
Tim fungsional silang (cross functional teams) adalah para
karyawan dari level hierarki yang kira-kira sama, tetapi dari area kerja

3
yang berbeda, yang datang bersama-sama untuk menyelesaikan suatu
tugas.
4. Tim Virtual
Tim virtual (virtual team) adalah tim yang menggunakan teknologi
komputer untuk mengikat bersama-sama secara fisik yang para
anggotanya tersebar agar mencapai tujuan umum.

2.3 Menciptakan Tim-Tim Yang Efektif


Menciptakan tim yang efektif ketika para individu dapat melakukan
pekerjaan dengan lebih baik seperti memecahkan permasalahan yang salah
dengan sempurna. Komponen utama dari tim yang efektif dapat diatur
melalui tiga kategori umum, diantaranya yaitu:
1. Konteks
Empat faktor kontekstual yang secara signifikan terkait dengan
kinerja tim adalah:
 Sumber Daya yang Memadai
 Kepemimpinan dan Struktur
 Iklim Kepercayaan
 Evaluasi Kinerja dan Sistem Pemberian Imbalan
2. Komposisi Tim
Kategori komposisi tim meliputi variabel-variabel yang terkait
dengan bagaimana seharusnya tim menempatkan para staf.
 Kemampuan dari Para Anggota
 Kepribadian Para Anggota
 Alokasi Aturan
 Keragaman Para Anggota
 Besaran Tim
 Fleksibilitas Anggota
 Pilihan Anggota
3. Proses Tim
Kategori terakhir yang terkait dengan efektivitas tim meliputi
variabel proses yang meliputi:

4
 Rencana dan Tujuan Umum
 Tujuan yang Spesifik
 Keberhasilan Tim
 Mental Model
 Level Konflik
 Kemalasan Sosial

2.4 Mengubah Individu Menjadi Pemain Tim


Untuk meningkatkan efektivitas tim maka yang harus dilakukan
organisasi adalah untuk mengubah kontributor individual ke dalam anggota
tim yaitu melalui opsi sebagai berikut:
1. Pemilihan : Merekrut Para Pemain Tim
Beberapa orang telah memiliki keahlian interpersonal untuk
menjadi para pemain tim yang efektif. Ketika merekrut para anggota tim,
maka harus dipastikan bahwa para kandidat dapat memenuhi peranan tim
yang sejalan dengan persyaratan teknis.
2. Pelatihan : Menciptakan Para Pemain Tim
Para ahli pelatihan melakukan latihan yang memungkinkan para
pekerja untuk mengalami kepuasan yang diberikan melalui tim kerja.
Seminar membantu para pekerja untuk meningkatkan keterampilan
pemecahan permasalahan, komunikasi, negosiasi, manajemen konflik,
dan pelatihan.
3. Pemberian Imbalan : Menyediakan Insentif agar Menjadi Seorang
Pemain Tim yang Baik
sistem pemberian imbalan organisasi harus dikerjakan ulang untuk
mendorong usaha bekerja sama dan bukannya saling berkompetisi.
Sebagian besar sistem imbalannya yang didasarkan pada kinerja
mengarah para kinerja tim. Sebagai hasilnya, tim-tim memilih para
anggota baru dengan hati-hati sehingga akan memberikan konstribusi
bagi efektivitas tim (dan, dengan demikian, memperoleh bonus tim). Hal
ini biasanya terbaik untuk untuk menetapkan suatu isyarat untuk bekerja
sama sesegara mungkin selama kelangsungan hidup tim.

5
Promosi, kenaikan gaji, dan bentuk penghargaan lainnya harus
diberikan kepada para individu yang telah bekerja dengan efektif
sebagai anggota tim dengan melatih para kolega yang baru, berbagi
informasi, membantu menyelesaikan konflik dalam tim, dan menguasai
keterampilan baru yang dibutuhkan.

6
BAB III
GAMBARAN PERUSAHAAN

3.1 Gambaran Secara Umum


3.1.1 Profil Perusahaan PT. Sinar Sosro Mojokerto
PT Sinar Sosro adalah perusahaan yang memproduksi teh manis
dalam kemasan botol pertama di Indonesia. Semuanya dimulai pada
tahun 1940 oleh Mr. Sosrodjojo. Beliau membuka perusahaan kecil
teh kering di Slawi, Jawa Tengah dengan merek Teh Cap Botol.
Setelah ia berhasil, pada 1953 ia memperluas bisnisnya di Jakarta
untuk mengenalkan Teh Cap Botol. Sebelum ia menjual produknya, ia
mengadakan sampling produk di pasar pada tahun 1955. Awalnya,
beliau memperkenalkan Teh Cap Botol dengan memasak dan
menyeduh teh di tempat secara langsung. Setelah minuman sudah
siap, teh akan dibagikan kepada orang-orang yang berada di pasar.
Namun metode ini tidak berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu
panas sehingga pengunjung tidak sabar untuk mencicipinya. Cara
kedua, adalah teh dibawa langsung ke pasar dengan memasukkannya
ke dalam pot besar. Sekali lagi, metode ini kurang berhasil karena teh
yang dibawa, sebagian besar tumpah dalam perjalanan. Hal ini
disebabkan oleh jalan-jalan di kota yang berlubang dan tidak sebagus
sekarang. Akhirnya, muncul ide untuk membawa teh yang telah
diseduh dan dikemas ke dalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata
cara ini cukup menarik pembeli. Pada tahun 1969 muncul gagasan
untuk menjual teh siap minum dalam botol, dan pada tahun 1974 PT.
Sosro membangun pabrik teh siap minum dalam botol, pertama di
Indonesia dan di dunia. Pada awal berdiri bernama PT. Toba Sosro
Kencono, kemudian berganti nama menjadi PT. Reksobudi Adijaya
pada tahun 1995. Pada tahun 2000 berubah lagi menjadi PT. Sinar
Sosro.
Pada tahun 2008, PT Sinar Sosro membeli tanah di Mojokerto
untuk membangun perusahaan dengan persetujuan beberapa pihak.

7
Hal ini dikarenakan masyarakat yang tinggal di Mojokerto
menyepakati pembentukan pabrik. Pemerintah juga membantu PT
Sinar Sosro dengan menyediakan air bersih untuk kualitas teh terbaik.
Sebenarnya PT Sinar Sosro juga membantu masyarakat sekitar dengan
mempekerjakan 70% pekerja yang di ambil dari Mojokerto. Program
ini menciptakan peluang bagi tenaga kerja untuk mendapatkan
pekerjaan. Perusahaan ini juga meningkatkan sirkulasi ekonomi
nasional atau devisa. Selain itu menyediakan pupuk untuk Mojokerto
dan juga beasiswa untuk beberapa sekolah di Indonesia. Karena itu,
orang-orang di Mojokerto tidak pernah mengeluh kepada PT Sinar
Sosro. PT. Sinar Sosro cabang Mojokerto merupakan salah satu
cabang perusahaan yang diresmikan oleh Bupati Mojokerto, Bapak H.
Achmady, pada tanggal 8 Maret 2008. PT. Sinar Sosro memiliki
filosofi yaitu niat baik terhadap konsumen dan lingkungan. Produk-
produk yang dihasilkan PT. Sinar Sosro tidak menggunakan 3P
(Pewarna, Pengawet dan Pemanis Buatan) sehingga aman dikonsumsi
oleh semua usia dengan bebas dan aman serta tanpa efek samping.
Selain itu, proses produksi yang tidak menimbulkan limbah yang
dapat mencemari lingkungan karena system pengolahan telah
dilakukan dengan baik, salah satu contoh adalah pengolahan ampas
teh menjadi pupuk yang sangat berguna bagi pertanian warga sekitar
sekaligus masyarakat luas.
Adapun cabang-cabang PT. Sinar Sosro lainnya adalah:
1. PT. Sinar Sosro Cakung (kantor Pusat), Cakung – Jakarta Timur.
2. PT. Sinar Sosro Pabrik Tambun, Bekasi – Jawa Barat.
3. PT. Sinar Sosro Pabrik Cibitung, Jawa Barat.
4. PT. Sinar Sosro Pabrik Unggaran, Semarang – Jawa Tengah.
5. PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik, Surabaya – Jawa Timur.
6. PT. Sinar Sosro Pabrik Pandeglang, Banten.
7. PT. Sinar Sosro Pabrik Gianyar, Gianyar – Bali.
8. PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang, Tanjung Morawa – Sumatera
Utara.

8
9. PT. Sinar Sosro Palembang.
10. PT. Sinar Sosro Mojokerto.
3.1.2 Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro Mojokerto
Berikut adalah struktur organisasi di PT. Sinar Sosro Mojokerto:

Deputi Wadirop

General Manajer/Vice GM

Manager Manager Manager Manager Manager


PM QC PGA Pembelian Akunting

Spv.
PGA

Adm.
Sekertariat

Payroll Adm. Umum Personalia Op. Telepon Driver Security Office Boy

3.1.3 Visi dan Misi PT. Sinar Sosro Mojokerto


PT. Sinar Sosro memiliki visi dan misi yang dapat dijabarkan
sebagai berikut :
Visi :
“Menjadi perusahaan minuman kelas dunia yang dapat memenuhi
kebutuhan konsumen, kapan saja, dimana saja, serta memberikan nilai
tambah untuk semua pihak terkait.”

9
Misi :
1. Membangun merek SOSRO sebagai merek teh yang alami,
berkualitas dan unggul.
2. Melahirkan merek dan produk baru baik yang berbasis teh maupun
non teh dan menjadikannya pada kategorinya masing – masing.
3. Meminpin jaringan distribusi nasional dan jaringan distribusi
internasional.
4. Membangun sumber daya manusia dan melahirkan pemimpin yang
sesuai dengan nilai – nilai utama perusahaan.
5. Memberikan kepuasan kepada para konsumen dan pelanggan
6. Memberikan kontribusi terhadap penerimaan devisa negara.

3.2 GAMBARAN SECARA KHUSUS


Di PT. SINAR SOSRO KPB Mojokerto ini terdapat 2 divisi yaitu:
3.2.1 Divisi Staff
Divisi bagian staff ini merupakan pekerjaan yang dibalik
komputer. Pada divisi ini dibagi lagi menjadi beberapa bagian
diantaranya sebagai berikut:
 Personalia
Divisi /posisi jabatan ini yang bertanggung jawab secara
penuh dalam sumber daya manusia suatu perusahaan mulai dari
persiapan perekrutan pegawai baru hingga mengurusi kontrak
kerjanya. HRD merupakan fungsi kerja dalam pengelolaan dan
pengembangan sumber daya manusia.
Tugas seorang HRD berhubungan dengan sumber daya
manusia, maka seorang HRD harus memahami tugas dan
tanggungjawabnya. Berikut ini tugas da tanggungjawab HRD:
 Bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan sumber
daya manusia. Dalam hal ini termasuk perencanaan, pelaksanaan
dan pengawasan sumber daya manusia dan pengembangan
kualitas sumber daya manusia.

10
 Membuat sistem HR yang efektif dan efisien, misalnya dengan
membuat SOP , job description, training and development
system dll.
 Bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen karyawan,
mulai dari mencari calon karyawan, wawancara hingga seleksi.
 Melakukan seleksi, promosi, transfering dan demosi pada
karyawan yang dianggap perlu.
 Melakukan kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan kemampuan,
potensi, mental, keterampilan dan pengetahuan karyawan yang
sesuai dengan standar perusahaan.
 Bertanggung jawab pada hal yang berhubungan dengan absensi
karyawan, perhitungan gaji, bonus dan tunjangan.
 Membuat kontrak kerja karyawan serta memperbaharui masa
berlakunya kontrak kerja.
 Melakukan tindakan disipliner pada karyawan yang melanggar
peraturan atau kebijakan perusahaan.
 Purchasing
Purchasing adalah suatu departemen yang dimana segala
suatu pembelian, negosiasi harga, pembuatan PO (Purchase Order),
work permint, advent payment, IA/EA, dan lainnya. Divisi ini
meruapakan bagian yang mempunyai tugas dan wewenang untuk
menyediakan material untuk keperluan prosuksi. Berikut tugas dan
tanggung jawab Purchasing Offiser:
 Mencari dan menganalisa calon supplier yang sesuai dengan
material yang dibutuhkan.
 Melakukan negosiasi harga sesuai standar kualitas material dan
memastikan tanggal pengiriman material.
 Pendukung material sesuai standar mutu yang berlaku.
 Berkoordinasi dengan PPIC dan gudang tentang jadwal dan
jumlah material yang akan diorder.
 Bersedia melakukan pembelian dilapangan/keluar kantor.

11
 Membuat laporan pembelian dan pengeluaran barang (inventory,
material dll).
 Melakukan pengelolaan pengadaan barang melalui perencaan
secara sistematis dan terkontrol (FIFO atau ERP/MRP).
 Melakukan pemilihan/seleksi rekanan pengadaan sesuai kriteria
perusahaan.
 Bekerjasama dengan departemen terkait untuk memastikan
kelancaran operasional perusahaan.
 Memastikan kesediaan barang/material melalui mekanisme
audit/control stock dll.
 Accounting
Accounting staff/staf akunting merupakan jabatan yang
bertanggung jawab atas laporan aktivitas keuangan secara tertulis
selain itu pada jabatan ini dituntut untuk mengerti masalah
perpajakan yang berlaku dinegara Indonesia karena laporan
perpajakan perusahaan dibuat pleh accounting staff/staf akunting.
 Tanggung Jawab Utama
Aktivitas : Melakukan pencatatan dan dokumentasi
Ruang Lingkup : Kegiatan keuangan perusahaan
 Tugas
1. Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahaan.
2. Menyusun dan membuat laporan keuangan perusahaan.
3. Menyusun dan membuat laporan perpajakan perusahaan.
4. Menyusun dan membuat anggaran pengeluaran perusahaan
secara periodik (bulanan atau tahunan).
5. Menyusun dan membuat anggaran pendapatan perusahaan
secara periodik (bulanan atau tahunan).
6. Melakukan pembayaran gaji karyawan.
7. Menyusun dan membuat surat-surat yang berhubungan
dengan perbankan dan kemampuan keuangan perusahaan.
 Dll

12
3.2.2 Divisi Produksi
Dibagian divisi produksi di PT. SINAR SOSRO KPB Mojokerto
ini jumlah karyawan tidaklah banyak hanya sekitar 150 an karena
sebagian proses produksi di KPB Mojokerto ini menggunakan mesin.
Sehingga sumber daya manusia yang ada dibagian divisi ini hanya
untuk mengawasi/mengontrol mesin-mesin saja. Dan karyawan yang
ada dibagian produksi ini dibagi berdasarkan kegiatan mesin masing-
masing. Adapun bagiannya yaitu sebagai berikut:
1. Bottle Washer (Pencucian Botol)
Pada bagian ini dilakukan pencucian botol selama kurang
lebih 20 menit dengan suhu 100ºC. Dibagian mesin ini yang
menjaga ada 2 karyawan yang bertugas untuk mengawasi mungkin
ada yang troubel dibagian mesinnya.
2. Selector Botol Bersih
Pada mesin bagian ini berfungsi untuk mendeteksi botol-
botol dari kotoran atau ada bagian tertentu botol yang retak sedikit
yang dibantu dengan balat selektor. Dibagian ini karyawan
mengawasi botol yang kusam dan pecah sedikit yang lolos dalam
selector.
3. Filler & Router
Pada mesin bagian ini berfungsi untuk mengisi teh dalam
botol yang selanjutnya dipasang tutup. Dibagian mesin ini terdapat
2 karyawan yang berada didepan monitor menyeleksi jika ada yang
troubel dibeberapa bagian seperti botol pecah maupun jatuh jadi
harus distop.
4. Selector Botol Isi
Pada bagian ini berfungsi untuk menyeleksi volume teh yang
dimasukkan dalam botol apakah sudah sesuai apa belum dan juga
penyeleksian tutup yang terpasang apakah sudah tertutup rapat
ataupun masih ada yang terpasang miring selain itu ada juga yang
terisi adalah botol yang retak.

13
5. Botol Crakter
Pada mesin bagian ini terdapat sebuah sensor yang mana
berfungsi untuk mendeteksi komposisi teh didalam crakter yang
isinya sebanyak 24 botol teh. Diawasi oleh 2 karyawa untuk
mengecek setiap raknya, apabila isinya tidak sesuai maka dapat
menambahkan botol secara manual apabila ada botol yang kurang
6. Mesin Paletizer
Pada mesin ini berfungsi untuk peletakkan. Dibagian ini
terdapat 2 karyawan yang bertugas untuk menyeleksi dalam 1 palet
apakah sudah terisi penuh apakah belum yang biasanya berisi 60.
7. Foreclip
Dibagian ini ada 2 sampai 3 karyawan yang bertugas disini
untuk memindahkan dari mesin paletizer ke gudang untuk
menunggu masa proses pengirimannya.

14
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Kelompok Kerja dan Tim Kerja di PT. Sinar Sosro Mojokerto
Seperti yang telah dijelaskan didalam landasan teori bahwasannya
Kelompok Kerja (work group) adalah suatu kelompok yang berinteraksi
terutama untuk berbagi informasi dan mengambil keputusan untuk
membantu setiap anggota yang bekerja di dalam area tanggung jawabnya.
Sedangkan Tim Kerja (work team) adalah suatu kelompok yang memiliki
upaya individu yang menghasilkan kinerja yang lebih besar daripada jumlah
input individu. Didalam PT. Sinar Sosro Mojokerto ini yang dapat
digolongkan ke dalam kelompok kerja yaitu:
 Jika dilihat kelompok kerjanya adalah dari sisi perusahaannya yaitu PT.
Sinar Sosro Mojokerto maka yang termasuk dalam tim kerjanya adalah
ada 2 Divisi yaitu Divisi Staff dan Divisi Produksi.
 Jika dilihat kelompok kerjanya adalah dari sisi Divisi Staff maka yang
termasuk dalam tim kerjanya yaitu ada bagian Personalia, Purchasing,
Accounting, Dll.
 Jika dilihat kelompok kerjanya adalah dari sisi Divisi Produksi maka
yang termasuk dalam tim kerjanya yaitu karyawan yang ditugasi untuk di
beberapa mesin dibagian Bottle Washer (Pencucian Botol), Selector
Botol Bersih, Filler & Ruoter, Selector Botol Isi, Botol Crakter, Mesin
Paletizer dan Foreclip.
Pada bagian tersebut sudah dibedakan berdasarkan job descriptionnya
masing-masing. Bagian-bagian tersebut tentunya berdasarkan kemampuan
dan keahlian karyawan itu masing-masing yang merupakan sudah tanggung
jawabnya sendiri. Jadi karyawan satu dengan yang lainnya tidak bisa
mengerjakan pekejaan yang bukan merupakan tim kerja mereka, jikalaupun
itu didalam tim kerja yang sama belum tentu teman setim kerjanya itu mau
mengerjakan karena sudah merupakan tanggungjawab pribadi masing-
masing karyawan ditim kerja tersebut.

15
4.2 Tipe Tim di PT. Sinar Sosro Mojokerto
Seperti yang telah dijelaskan dilandasan teori bahwa ada empat tipe
umum dari tim kerja didalam sebuah organisasi, berikut ini tipe yang sesuai
dengan tipe tim di PT. Sinar Sosro Mojokerto diantaranya yaitu:
 Tim Pemecah Masalah
Tim pemecah masalah (problem solving team) adalah kelompok
yang terdiri atas 5 hingga 12 karyawan dari departemen yang sama yang
bertemu selama beberapa jam setiap minggu untuk membahas cara-cara
untuk meningkatkan kualitas, efesiensi, dan lingkungan kerja. Menurut
kami di PT. Sinar Sosro Mojokerto ini yang termasuk dalam tipe tim
pemecah masalah adalah pada kelompok kerja bagian devisi staff karena
didivisi ini setiap tim kerjanya kemungkinan sekitar 5 hingga 12
karyawan dan tentunya didalam tim kerja yang ada didivisi staff ini
selalu bertemu selama beberapa jam setiap minggunya untuk
mengevaluasi hasil kerjanya dimana dengan evaluasi itu diharapkan agar
ada solusi atau pemikiran-pemikira yang dapat mengubah untuk
memperbaiki dari sebelumnya agar dapat meningkatkan kualitas,
efesiensi, dan lingkungan kerja di divisi staff PT. Sinar Sosro Mojokerto
ini.
 Tim Kerja yang Dikelola Sendiri
Tim kerja yang dikelola sendiri (self managed work team)
merupakan kelompok-kelompok yang terdiri atas 10 hingga 15 orang
yang memerlukan tanggung jawab dari supervisor mareka sebelumnya.
Menurut kelompok kami yang termasuk dalam tim kerja yang Dikelola
Sendiri ini adalah tim kerja bagian divisi produksi. Jadi melihatnya dari
sisi perusahaan PT. Sinar Sosro Mojokerto sebagai kelompok kerjanya.
Seperti yang telah dijelaskan didalam gambaran khusus perusahaan
bahwasannya pada bagian divisi produksi tidak banyak menggunakan
sumber daya manusia karena sudah sebagian besar menggunakan mesin
sehingga karyawannya hanya bertugas untuk mengawasi mesin saja. Dan
juga harus memerlukan tanggung jawab dari supervisor mereka
sebelumnya sehingga karyawan dapat melaksanakan tugasnya sesuai

16
dengan bagian tugasnya masing-masing bertugas dibagian mesin yang
mana.

4.3 Mengubah Individu Menjadi Pemain Tim di PT. Sinar Sosro


Mojokerto
Untuk meningkatkan efektivitas tim maka yang dilakukan PT. Sinar
Sosro Mojokerto adalah untuk mengubah kontributor individual ke dalam
anggota tim yaitu melalui opsi sebagai berikut:
 Pelatihan : Menciptakan Para Pemain Tim
Para ahli pelatihan melakukan latihan yang memungkinkan para
pekerja untuk mengalami kepuasan yang diberikan melalui tim kerja.
Seminar membantu para pekerja untuk meningkatkan keterampilan
pemecahan permasalahan, komunikasi, negosiasi, manajemen konflik,
dan pelatihan. Pelatihan ini dilakukan oleh pihak PT. Sinar Sosro
Mojokerto apabila ada perubahan ataupun tambahan sesuatu yang baru
untuk menambah wawasan dan pengetahuan para karyawannya itu
sehingga dengan adanya pelatihan ini diharapkan para karyawan yang
berada ditimkerja tersebut merasakan kepuasan dalam lingkungan tim
kerjanya.
 Pemberian Imbalan : Menyediakan Insentif agar Menjadi Seorang
Pemain Tim yang Baik
Sistem pemberian imbalan organisasi harus dikerjakan ulang untuk
mendorong usaha bekerja sama dan bukannya saling berkompetisi.
Sebagian besar sistem imbalannya yang didasarkan pada kinerja
mengarah para kinerja tim. Sebagai hasilnya, tim-tim memilih para
anggota baru dengan hati-hati sehingga akan memberikan konstribusi
bagi efektivitas tim (dan, dengan demikian, memperoleh bonus tim). Hal
ini biasanya terbaik untuk untuk menetapkan suatu isyarat untuk bekerja
sama sesegara mungkin selama kelangsungan hidup tim. Kalau di PT.
Sinar Sosro Mojokerto ini kemarin tidak dijelaskan bahwasannya jika
menyediakan insentif. Tetapi saat diluar ruang kami menanyakan bagian
ini dan dijawab memang kalau di PT. Sinar Sosro Mojokerto ini

17
sistemnya beliau kurang mengerti karena beliau tidak asli dari PT. Sinar
Sosro Mojokerto yang merupakan tempat bagian untuk produksinya.
Beliau bagian pemasaran yang tempatnya di daerah Sidoarjo. Penjelasan
beliau kalau ditim kerja bagian pemasarannya jelas ada insentifnya jika
mereka dapat menjual melebihi target awal yang telah ditetapkan. Tim
kerja bagian pemasaran ini ditinjau dari sisi perusahaan sebagai
kelompok krja. Tapi jika ditinjau bagian pemasaran sebagai kelompok
kerja maka bagian pemasaran ini dibagi lagi menjadi tim kerja bagian
pemasaran per wilayah atau per kecamatan dll, dan tim kerja per wilayah
tersebut harus menjual sesuai dengan target yang telah ditentukan oleh
karena itu pada bagian ini tidak ada karyawan yang bekerja seenaknya
sudah dibagi target tersendiri per tim kerja setiap wilayah tersebut. Jika
ada tim kerja di suatu wilayah yang tidak dapat menjual sesuai target
maka tim kerja tersebut harus bekerja keras agar dapat mencapai target
yang telah ditentukan. Dan apabila ada tim kerja yang dapat melampaui
target awal maka perusahaan akan memberikan bonus lebih.

4.4 Permasalahan yang Terjadi Pada Tim Kerja PT. Sinar Sosro
Mojokerto
Pada perusahaan PT. Sinar Sosro permasalahan atau kendala yang
sering di alami oleh berbagai tim dan karyawan di dalamnya adalah masalah
komunikasi. Dari sesi tanya jawab dapat terlihat dari penjelasan pihak Sosro
tentang permasalahan yang ada dalam tim kerja mereka bahwa komunikasi
sering menjadi kendala utama dalam menjalankan kegiatan perusahaan
sehari–hari, hal tersebut tidak semata menjadi masalah yang dapat di anggap
remeh karena dapat menyebabkan efek yang tidak kecil juga dapat
mengganggu kegiatan perusahaan, kegiatan operasi bahkan produksi pabrik
yang sangat penting. Contoh saat tim kerja bagian kunjungan memberi
informasi adanya kunjungan pada suatu waktu namun bagian produksi yang
harusnya menerima dengan baik dan melakukan kegiatan produksi pada
waktu kunjungan tersebut guna memberi ilmu dan wawasan lebih dan
secara langsung kepada peserta kunjungan namun terjadi miss komunikasi

18
pada waktu tersebut tim kerja produksi tidak melakukan kegiatan produksi
sehingga mengecewakan peserta kunjungan. Jika masalah tersebut tidak di
atasi dengan sesegera mungkin dan serius tentu dapat menyebabkan hal,
pengaruh negatif yang lebih besar yang tidak di inginkan perusahaan.
Hambatan lain yang biasa di hadapi oleh pabrik Sosro sendiri adalah macet,
rusak, masalah–masalah terhadap mesin produksi mereka dan hal ini sangat
penting sangat vital dan memberikan efek yang besar dan menyeluruh bagi
perusahaan Sosro karena produksi mereka terhenti, terhambat yang otomatis
mengganggu kegiatan perdagangan mereka contoh saat terhentinya produksi
karena masalah mesin maka pasokan produk pada pelanggan berkuarang
bisa di bilang tak dapat memenuhi keinginan pelanggan dan reseller,
tertinggal dalam persaingan usaha mereka, terdapat kerugian juga karena
produksi barang berkurang dan memakan waktu banyak untuk
mengembalikan seperti semula.
Namun tentu PT. Sinar Sosro tidak diam saja mereka sudah
melakukan berbagai cara atau tindakan guna menaggulangi permasalahan
pada tim kerja mereka. Yaitu pertama mereka melakukan evaluasi tentang
kendala–kendala, permasalahan, konflik dan hal–hal yang terjadi selama
masa operasional perusahaan dengan begitu dapat mendeteksi apa saja yang
mengganggu kegiatan operasi perusahaan dan karyawan, tim kerja yang
bersangkutan dapat memberi penjelasan tentang kronologi dan argumen
mereka namun tetap teguran, sanksi dan nasihat arahan di berikan pada
karyawan dan tim kerja yang bersangkutan agar ke depan dapat membenahi
kinerja dan meminimalisir kesalahan, kekurangan, ketidaktelitian dan
menyepelekan suatu pekerjaan,hal dan permasalahan. Yang kedua yaitu
membentuk komuniksi yang efektif yang berarti, jika Anda tidak yakin
semua anggota tim tahu apa yang harus menjadi prioritas utama untuk
diselesaikan, jangan berasumsi, tanyakan langsung kepada mereka dan
berikan informasi yang mereka perlukan. Jika Anda tidak yakin bahwa tiap
anggota tim tahu bagaimana melakukan ataupun menyelesaikan suatu tugas,
jangan berasumsi mereka tahu, melainkan informasikan atau tujukanlah
kepada mereka cara melakukannya. Komunikasi juga perlu dilakukan secara

19
periodik untuk tujuan monitoring (misalnya: sudah seberapa jauh tugas
diselesaikan) dan correcting (misalnya: apakah ada kesalahan yang perlu
diperbaiki dalam menyelesaikan tugas yang telah ditentukan). Maka dari itu
pihak atasan yang berkepentingan memberikan drill, pelatihan, memberi
pelajaran tentang pentingnya komunikasi efektif pada anggota tim kerjanya
dan semua pihak harus memberikan dukungan agar tercipta komunikasi
yang efektif pada setiap tim kerja di perusahaan yang memudahkan dalam
mencapai tujuan dan melakukan berbagai kegiatan bisnis produksi. Dan
untuk permasalahan mesin PT. Sinar Sosro sudah melakukan maintanance
atau perawatan dan perbaikan mesin secara berkala guna mencegah terjadi
kembali kerusakan, masalah dalam mesin yang mengganggu produksi teh
oleh tenaga ahli pada bagian tersebut.
Dari kunjungan yang kami lakukan pada perusahaan PT. Sinar Sosro
cabang Mojokerto kita mendapatkan banyak pelajaran, ilmu, dan informasi
dari berbagai bidang tentang perusahaan teh Sosro. Lebih mengetahui
tentang seluk beluk, lebih mendalam tentang tim kerja mereka. Pembagian
tim atau divisi dan jenis pekerjaan yang mereka lakukan serta beberapa
kendala pada tim kerja, produksi, staff serta bagaimana mereka melakukan
penyelesaian, perawatan (maintenance) agar semua hal yang berkaitan
dengan operasional perusahaan dan karyawan dapat berjalan lancar sesuai
dengan yang di harapkan.

20
BAB V
KESIMPULAN

Studi lapangan (field study) ini memberikan banyak manfaat bagi kami
sebagai seorang mahasiswa, kami dapat mengetahui secara jelas dan secara
langsung bagaimana proses bisnis khusunya yang berlaku di PT. Sinar Sosro
Mojokerto. Selain itu juga kami dapat mengenal produk-produk yang dihasilkan
oleh PT. Sinar Sosro.
Sedangkan berdasarkan laporan studi lapangan (field study) di PT. Sinar
Sosro Mojokerto ini kami lebih memahami tentang kelompok kerja dan tim kerja
yang ada di perusahaan tersebut. Jika dilihat kelompok kerjanya adalah dari sisi
perusahaannya yaitu PT. Sinar Sosro Mojokerto maka yang termasuk dalam tim
kerjanya adalah ada 2 Divisi yaitu Divisi Staff dan Divisi Produksi. Jika dilihat
kelompok kerjanya adalah dari sisi Divisi Staff maka yang termasuk dalam tim
kerjanya yaitu ada bagian Personalia, Purchasing, Accounting, Dll. Jika dilihat
kelompok kerjanya adalah dari sisi Divisi Produksi maka yang termasuk dalam
tim kerjanya yaitu karyawan yang ditugasi untuk di beberapa mesin dibagian
Botol Loisure (Mencuci Botol), Selector Botol Bersih, Filler & Ruwner, Selector
Botol Isi, Botol Crakter, Mesin Paletizer dan Foreclip. Dan tipe tim yang ada di
PT. Sinar Sosro Mojokerto ini adalah tipe tim pemecah masalah dan tipe tim kerja
yang dikelola sendiri. Serta untuk mengubah individu menjadi pemain tim di PT.
Sinar Sosro Mojokerto ini maka dilakukan pelatihan yang mana untuk
menciptakan kepuasan untuk para pemain tim dan memberikan imbalan yang
mana menyediakan insentif agar menjadi seorang pemain tim yang baik.
.

21
DAFTAR PUSTAKA

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2016. Perilaku Organisasi – Organizational


Behavior Edisi 16. jakarta: Salemba Empat

King Of Trone. 2016. Tugas dan Tanggung Jawab Accounting Staff / Staff Akunting - Job
Deskripsi. http://tugasdantanggungjawabkerja.blogspot.co.id/2016/03/tugas-dan-
tanggung-jawab-accounting.html?m=1 diakses pada 19 mei 2018 pukul 23.05
WIB

Job Description Resource. 2016. Tugas Tanggung Jawab dan Job Deskripsi HRD.
http://www.jobdesc.net/job-desc/tugas-tanggung-jawab-dan-job-deskripsi-
hrd.html diakses pada 19 mei 2018 pukul 23.13 WIB

andriadi Amd. 2016. purchasing. https://blog.lokerbandaaceh.com/2016/08/purchasing.html?m=1


diakses pada 19 mei 2018 pukul 23.00 WIB

https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://sir.stikom.edu/96/4/BAB%2520I
I.pdf&ved=2ahUKEwi64vfHk5LbAhVBOY8KHT22DRwQFjABegQIARAB&usg=AOvVaw2LF
B5L-EIpIxisXt5pWP7m

22
LAMPIRAN

23
24
25
26
27

Anda mungkin juga menyukai