Anda di halaman 1dari 7

BUDIDAYA LOBSTER MUTIARA

(Panulirus Ornatus)

(PEMIJAHAN, PEMBENIHAN, DAN PEMBESARAN)

Oleh :

Misbahuddin, S.Pi

BATAM

2018
1. PENDAHULUAN

Salah satu komoditas perikanan Indonesia yang sangat unggul untuk


dikembangkan yaitu lobster mutiara (Panulirus Ornatus) bernilai ekonomis baik
dalam negeri maupun manca negara. Tingkat permintaan lobster air laut dalam negeri
maupun manca negara juga tinggi, hal ini menyebabkan masyarakat nelayan untuk
menangkap lobster secara terus-menerus dan tidak memperhatikan kondisi sumber
daya dan lingkungan. Sehingga di perkirakan oleh para ahli Kelautan dan Perikanan
Indonesia lobter secara umum akan terjadi kepunahan pada alam Indonesia, sehingga
untuk mencegah hal itu terjadi Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan
dan Perikanan menerbitkan Peraturan Kementrian Kelautan dan Perikanan Nomor.
56/PERMEN/KP/2016.

Maka dari itu Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia mendesak para
ahli perikanan untuk melakukan penelitian khusus tentang pengembangan budidaya
lobster dari pemijahan induk sampai bertelur hingga penetasan hingga pembesaran
benih sampai mencapai ukuran yang telah ditetapkan dalam PERMEN KP No.56 Tahun
2016. Hingga sekarang belum ada para ahli perikanan Indonesia yang mampu
mengembangkan benih lobster pada sektor budidaya yang terkontrol.

Dengan minimnya para ahli lobster di Indonesia mempengaruhi terhambatnya


literatur akurat sebagai perbandingan dalam budidaya pemijahan lobster, maka dari itu
Alumni Sarjana Kelautan dan Perikanan di Indonesia mencoba mendorong
masyarakat/investor untuk melakukan penerapan rekayasa pengembangan budidaya
lobster mutiara (Panulirus Ornatus) secara bertahap.

2. TUJUAN

1. Menjaga ekosistem laut yang ramah lingkungan.


2. Meningkatkan populasi lobster agar tidak musnah keanekaragamannya.
3. Pengembangan rekayasa teknologi lobster mutiara berbasis agribisnis sehingga
mencegah terjadinya illegal fishing benih lobster mutiara.

1
3. JENIS DAN DESKRIPSI

A. Teknisi Lobster

Pada tanggal 15 November 2017 penulis ikut serta sebagai teknisi pada
Pengembangan uji coba usaha pemijahan lobster, investor dari Negara Tiongkok (Cina)
sampai dengan tanggal 09 Juni 2018 bertempat di Pantai Zore Kelurahan Rempang
Cate Kecamatan Galang Kota Batam, usaha tersebut berhenti dikarenakan benih
lobster mutiara yang telah berhasil ditetaskan tidak dapat di ekspor ke Negara
Tiongkok, sehingga investor menawarkan penulis untuk kerjasama pengembangan
lobster mutiara di Negara Tiongkok, dikarenakan sesuatu hal dan lain hal penulis
menolaknya.

B. Lobster Mutiara

Nama Indonesia : LOBSTER MUTIARA


Nama Latin : Panulirus Ornatus
Nama Perdagangan / Internasional : Green, Fine Pale Spotted, Zebra legs
Ukuran Layak Tangkap menurut WWF Indonesia Tahun 2015 yaitu ;
Panjang Karapas : > 8 cm
Berat : > 500 gram
➢ Hampir seluruh tubuh dipenuhi kerangka kulit yang keras dan berzat kapur,
➢ Bagian kerangka kepala sangat tebal dan ditutupi oleh duri-duri besar dan kecil,
➢ Ujung kepala di atas mata terdapat 2 tonjolan yang keras dan diantara tonjolan
keras tersebut merupakan lengkungan yang berduri,
➢ Terdapat dua pasang sungut dan sungut kedua keras, kaku serta panjang,
➢ Kaki ada 6 pasang,
➢ Terdapat garis melintang putih di badan lobster,
➢ Ukuran panjang total rata-rata 50 cm.

2
4. HASIL PEMIJAHAN USAHA

A. Induk Lobster Mutiara

Pengalaman penulis dalam budidaya lobster mutiara dengan jumlah induk 22


ekor, dimana 18 ekor tersebut betina dan 4 ekor jantan dengan berat induk rata-rata >
1,5 Kg pengukuran dapat dilihat pada gambar berikut ;

Dengan rincian kolam pemeliharaan induk pada saat itu sebagai berikut ;
a. Bak ukuran 4 m x 3 m x 1 cm = 2 unit
b. Bak ukuran 4 m x 2,5 m x 1 m = 1 unit
c. Bak ukuran 5 m x 5 m x 1 m = 1 unit
d. Bak ukuran 4 m x 2 m x 1 m = 1 unit
e. Bak pakan alami berukuran 2 m x 1,5 m = 1 unit

3
C. Penangganan Induk Bertelur

Selama penulis ikut serta dibudidaya lobster mutiara terdapat 5 (lima) kali
bertelur, untuk lebih lengkap dapat dilihat pada gambar sebagai berikut ;

D. Penangganan Stage I s/d III (benih)

Jumlah Stage I s/d III diperkirakan puluhan ribu didalam bak untuk lebih
lengkap bisa dilihat gambar sebagai berikut ;

E. Penanganan Post Larva


Post Larva berumur 2 bulan dapat dilihat pada gambar berikut ini :

4
F. Penangganan Benih

Benih yang telah berumur 4 Bulan dapat dilihat pada gambar berikut ;

5. LITERATUR

Penanganan Benih Lobster Mutiara yang tepat hingga saat ini belum ada
literatur akurat yang menyatakan umur terhadap pertumbuhan dan ukuran yang pasti,
ini di buktikan dari pertumbuhan umur yang di hasil melalui rekayasa pemijahan
lobster mutiara tersebut berbanding terbalik dengan hasil tangkapan dari alam. Untuk
lebih lengkap dapat kita lihat pada Gambar berikut ini :

Pada gambar diatas menunjukan benih lobster mutiara dari hasil illegal fishing
bentuk tubuh menyerupai induk seperti karapas dan sungut panjang. Jika ada yang
memiliki data yg lengkap dan akurat (umur dan size) seperti gambar tersebut penulis
bersedia berdiskusi sebagai data keabsahan dan akurat.

5
6. KESIMPULAN

Dari pengalaman penulis telur lobster mutiara bisa dilakukan penetasan telur
sampai benih. Faktor wadah pemeliharaan, lingkungan, pakan dan keseriusan dalam
usaha budidaya ini mempengaruhi keberhasilan pemijahan lobster mutiara.

Jika ada pihak donatur/pengusaha yang berminat untuk membangun usaha


pemijahan lobster, penulis bersedia berkontribusi dengan sistem kesepakan mengikat
kedua belah pihak, selanjutnya penulis akan menyiapkan konsep yang tepat untuk
budidaya. Sekian yang dapat penulis sampaikan.

MISBAHUDDIN, S.Pi
Facebook : Misbahuddin.Atjeh
Email : Misbah.Batam@gmail.com
Hp/WA : 0852 7719 8899

Anda mungkin juga menyukai