Anda di halaman 1dari 33

SENYAWA KOMPLEKS

2.4. ION KOMPLEKS


 Senyawa ( garam ) kompleks ialah garam yang
mengikat gugus ligan.
 Gugus ligan dapat bermuatan negatif,
 misalnya Cl-, CN- dsb atau netral misalnya NH3 dan
H2O.
 Garam kompleks dalam larutan terurai
menghasilkan ion kompleks .
 Unsur yang dapat membentuk senyawa / ion
kompleks adalah logam transisi, misalnya Ag, Cu,
Zn, dll
 Dalam larutan senyawa / garam kompleks terurai
menghasilkan ion kompleks yang larut .
MJH_KAI
2.4. ION KOMPLEKS
Contoh
 Ag(NH3)2Cl → [Ag(NH3)2]+ + Cl-
( ion kompleks )
 K3Fe(CN)6 → 3 K+ + [Fe(CN)6 ]3-

 Ion kompleks dapat dibentuk dari :


ion logam + pereaksi berlebih
Ag+ + CN- → AgCN (s)
AgCN (s) + CN- → [ Ag(CN)2 ] - (aq )
 penambahan senyawa yang mengandung gugus ligan
ke dalam endapan suatu garam
AgCl (s) + NH4OH → [Ag(NH3)2]+ + Cl- + H2O

MJH_KAI
2.4. ION KOMPLEKS
Beberapa contoh ion kompleks yang penting dalam Kimia
Analitik
a) Kompleks akuo ( ligan berupa molekul H2O )
[Ni(H2O)6]2+ [Al(H2O)6]3+
[Cu(H2O)4]2+ [Zn(H2O)4]2+
b) Kompleks amina ( ligan: molekul NH3 )
[Ag(NH3)2]+ [Cu(NH3)4]2+
[Co(NH3)6]2+
c) Kompleks hidrokso ( ligan : ion OH- )
[Zn(OH)4]2- [Pb(OH)4]2-
[Al(OH)4]- [Sn(OH)4]2-

MJH_KAI
2.4. ION KOMPLEKS
d) Kompleks halida ( ligan ion : F- , Cl- , atau
I- )
[FeF6]3- [AlF6]3-
[FeCl6]3- [AgCl2]-
[HgI4]2- [BiI4]-
e) Kompleks sianida ( ligan : ion CN- )
[Ag(CN)2]- [Cu(CN)4]2-
[Fe(CN)6]3- [Fe(CN)6]4-
f) Kompleks tiosianat ( ligan : CNS- )
[Fe(CNS)3]
[Co(CNS)4]2-
MJH_KAI
2.4. ION KOMPLEKS
Contoh
 Ag(NH3)2Cl → [Ag(NH3)2]+ + Cl-
( ion kompleks )
 K3Fe(CN)6 → 3 K+ + [Fe(CN)6 ]3-

 Ion kompleks dapat dibentuk dari :


ion logam + pereaksi berlebih
Ag+ + CN- → AgCN (s)
AgCN (s) + CN- → [ Ag(CN)2 ] - (aq )
 penambahan senyawa yang mengandung gugus
ligan ke dalam endapan suatu garam
AgCl (s) + NH4OH → [Ag(NH3)2]+ + Cl- +
H2O
MJH_KAI
2.4. ION KOMPLEKS
BILANGAN KOORDINASI
Banyaknya gugus ligan (monodentat) yang diikat oleh
ion logam (atom pusat)
BILANGAN OKSIDASI
Banyaknya muatan ion logam (ion pusat)
Misal:
K4[Fe(CN)6]  4K+ + [Fe(CN)6]-4
Bilangan Koordinasi 6, bilangan oksidasi Fe = +2
[Co(NO3)2(NO2)4]3- 
Bilangan koordinasi = 2 + 4 = 6, bilangan oksidasi
Co= 3+
2.4. ION KOMPLEKS
 Jenis ikata dalam ion kompleks: Ikatan
koordinasi
 Pasangan elektron berasal dari ligan (dipakai
bersama dengan ion logam (pusat)
 Misal: [Cu(NH3]4]2+

2+ 2+
NH3 NH3
H3N Cu NH3 H3N Cu NH3
NH3 NH3
2.4. ION KOMPLEKS
IDENTIFIKASI UNSUR BERDASARKAN ION
KOMPLEKS
• Dari perubahan warnanya
• Cu2+ (biru) + 4 NH4OH  [Cu(NH3)4]2+ biru tua gelap
• Fe2+ (hijau muda) + 6 CN-  [Fe(CN)6]4- (kuning)
• Ni2+ (hijau) + 6 NH3  [Ni(NH3)6]2+(biru)
• Fe3+ (kuning coklat) + 6 F-  [FeF6]3- (takberwarna)
2. Kelarutannya
Dari endapan  larut
• AgCl(s)(putih) + 2 NH3  [Ag(NH3)+](larut) + Cl-
• AgI(s)(kuning) + 2 S2O32-  [Ag(S2O3)3-](larut) + I-
• AgCN(s) (putih) + CN-  [Ag(CN)2]- (larut)
2.4. ION KOMPLEKS
3. Stabilitas Kompleksnya
a. [Cu(NH3)4]2+ + H2S  CuS  + 2 NH4+ + 2 NH3
biru tua hitam
[Cu(CN)4]3- + H2S  CuS 
 Kompleks [Cu(CN)4]3- lebih stabil daripada kompleks
[Cu(NH3)4]2+
b. [Cd(CN)4]2- + H2S  CdS 
kuning
 Kompleks [Cu(CN)4]3- > lebih stabil
daripada[Cd(CN)4]2-
STABILITAS ION KOMPLEKS
TETAPAN KETIDAKSTABILAN (INSTABILITAS)

Disosiasi [Ag(CN)2]-  Ag+ + 2 CN-


Tetapan disosiasi disebut: TETAPAN KETIDAKSTABILAN

2
 Ag  CN 
+ 
21
K instab = 
 1.10
 Ag CN2  

Kinstab semakin kecil  kompleks semakin stabil


STABILITAS ION KOMPLEKS

TETAPAN KESTABILAN KOMPLEKS


Ag+ + 2 CN-  [Ag(CN)2]-

 Ag CN2  
K stab =  1.10 21
 2
 Ag  CN 
+

Harga-harga Kinstab : Tabel 1.15 halaman 99


STABILITAS ION KOMPLEKS
Pada Golongan IIA: Cu2+ dan Cd2+

Kinst [Cu(NH3)4]2+ = 4,6 x 10-14


Kinst [Cd(NH3)4]2+ = 2,5 x 10-7
Ketidakstabilan [Cu(NH3)4]2+ < [Cd(NH3)4]2+
Kestabilan [Cu(NH3)4]2+ > [Cd(NH3)4]2+
STABILITAS ION KOMPLEKS
 Contoh:
 Pemisahan Cu2+ dan Cd2+
- di + kan NH4OH tetes demi tetes
- akan terbentuk terlebih dahulu kompleks [Cu(NH3)4]2+
- tertinggal Cd2+ bebas
- Cd2+ bebas diendapkan misal dengan H2SCdS (kuning)
 Jika tanpa didahului dengan penambahan NH4OH
maka kedua ion tidak dapat dipisahkan:
Cu2+ + H2S  CuS (hitam)
Cd2+ + H2S  CdS (kuning)
STABILITAS ION KOMPLEKS
Sebaliknya, campuran kompleks:
[Cu(NH3)4]2+ + H2S  CuS
[Cd(NH3)4]2+ + H2S  CdS (kuning)

Proses:
Cu2+
NH4OH berlebih
Cd2+
Terbentuk [Cu(NH3)4]2+ lebih dulu
Lalu [Cd(NH3)4]2+
Kemudian dialiri gas H2S
STABILITAS ION KOMPLEKS
Atau
Campuran Cu2+  CuS  (hitam)
+ H2 S
Cd2+  CdS  (kuning)
CuS (s) [Cu(NH3)4]2+ larut
+ NH4OH tetes2
CdS (s) CdS  (kuning)
STABILITAS ION KOMPLEKS
Contoh
Di dalam larutan terdapat campuran [Cu(CN)4]3- dan
[Cd (CN)4]2- (konsentrasi masing-masing 0,5); pH
larutan = 9 dan konsentrasi ion CN- = 0,1 M
Apakah dengan penambahan H2S(g) dapat terbentuk
endapan Cu2S dan / atau CdS ?
Diketahui
Ksp CuS = 2 x 10-47 ……………(1)
Ksp CdS = 1,4 x 10-28 ………… (2)
K instab [Cu(CN)4]3- = 5 x 10-28 ………………. (3)
K instab [Cd (CN)4]2- = 1,4 x 10-17 ………………(4)
STABILITAS ION KOMPLEKS

Jawab
Dari rumus: pS = 23 -2pH
= 23 – 2 x 9 = 5 [S2-]=10-5 M
Dari pers (3) - 4
Cu  CN 
2+

K = =5.10-28
Cu  CN4 
instab 3-

K instab Cu  CN4 


3-

Cu  =
2+
- 4
CN 
5 x10-28 x 0,5
= =2,5 x10-24M
0,1
4
STABILITAS ION KOMPLEKS
Dari persamaan (4) 4
Cd  CN 
2+ -
-17
K instab = =1,4.10
Cd  CN4 
3-

K instab Cd  CN4 


3-

Cd  =
2+
4
CN 
-

1,4 x 10-17 x 0,5


= =7 x10-14 M
0,1
4
STABILITAS ION KOMPLEKS
 Untuk mengendapkan CuS ( 2 Cu2+ + S2-) 
Ksp = [Cu2+] [S2-]
QCuS = [Cu2+] [S2-] = (2,5 x 10-24) (10-5)
= 2,5 x 10-29 (> Ksp)  CuS mengendap

 Untuk mengendapkan CdS ( Cd2+ + S2-)


Ksp = [Cd2+] [S2-]
QCdS = [Cd2+][S2-] = (7 x 10-14) (10-5)
= 7 x 10-19 (> Ksp)  CdS mengendap
Jadi Cu2+ dan Cd2+ tidak dapat dipisahkan
Rangkuman
(1) Kelarutan zat tergantung rumus
senyawanya ; dua zat yang
mempunyai Ksp sama kelarutannya
tidak sama jika tipe zatnya tidak sama

(2) Makin besar selisih harga Ksp –nya


makin besar kemungkinan suatu
campuran ion=ion dapat dipisahkan

(3) Endapan suatu senyawa dapat


dilarutkan dengan penambahan
pereaksi berlebih, karena dapat
membentuk ion kompleks

MJH_KAI
Reaksi Oksidasi Reduksi

MJH_KAI 22
OKSIDASI dan REDUKSI
Reaksi redoks: reaksi yang mengakibatkan
keadaan oksidasi berubah, yang disertai dengan
pertukaran elektron antara pereaksi

Dari Sejarah,
oksidasi: proses dimana oksigen diambil oleh
suatu zat
reduksi: proses dimana oksigen dikeluarkan dari
suatu zat
oksidasi: kehilangan hidrogen
reduksi: penangkapan hidrogen

MJH_KAI 23
Beberapa Reaksi Redoks
1. Reaksi antara besi(III) dan timah(II)
2Fe3+ +Sn2+ 
 2Fe2+ +Sn4+
kuning hijau muda
coklat

Sn2+ memberikan elektron kepada Fe3+


2. Sepotong besi (misal paku) dibenamkan dalam
larutan tembaga sulfatpaku akan tersalut
logam tembaga yang merah

Fe + Cu2+ 
 Fe2+ + Cu

Logam besi menyumbangkan elektron kepada


Cu2+. Fe teroksidasi menjadi Fe2+ dan Cu2+
MJH_KAI 24
tereduksi menjadi Cu
3. Pelarutan zink dalam asam klorida

Zn + 2H+ 
 Zn2+ + H2
Elektron diambil oleh H+ dari dalam Zn, atam H
tanpa muatan bergabung membentuk molekul H2.
Di sini Zn dioksidasimenjadi Zn2+ dan H+ direduksi
menjadi H2.

4. Dalam suasana asam, ion bromat mampu


mengoksidasi ion iodida menjadi iod, sementara
dirinya direduksi menjadi bromida

BrO3- + 6H+  6I- 


 Br - + 3I2 +3H2O
Enam ion iodida melepas enam elektron yang
kemudian diambil oleh ion bromat

MJH_KAI 25
5. Oksidasi hidrogen peroksida menjadi oksigen
dan air oleh permanganat, yang ia sendiri
direduksi menjadi mangan(II)
MnO-4 + 5H2O2 + 6H+ 
 2Mn2+ + 5O2 + 8H2O

MJH_KAI 26
Definisi Oksidasi Reduksi
1.Oksidasi adalah suatu proses yang mengakibatkan
hilangnya satu elektron atau lebih dari dalam zat
(atom, ion, atau molekul).

Bila suatu unsur direduksi, keadaan oksidasi


berubah menjadi lebih negatif (kurang positif)

Jadi, suatu zat pereduksi adalah zat yang


kehilangan elektron dalam proses itu zat ini
dioksidasi.

Definisi ini juga berlaku untuk proses dalam zat


padat, lelehan maupun gas
MJH_KAI 27
Definisi Oksidasi Reduksi
2. Reduksi adalah suatu proses yang mengakibatkan
diperolehnya satu elektron atau lebih oleh zat (atom, ion,
atau molekul).

Bila suatu unsur direduksi, keadaan oksidasi berubah


menjadi lebih negatif (kurang positif).

Jadi suatu zat pereduksi adalahzat yang kehilangan


elektron, dalam proses itu zat ini dioksidasi.

Definisi ini juga berlaku untuk proses dalam zat padat,


lelehan maupun gas

MJH_KAI 28
Definisi Oksidasi Reduksi
3. Dari semua contoh jelas bahwa oksidasi dan
reduksi selalu berlangsung dengan serempak.
Karena elektron-elektron yang dilepaskan oleh
suatu zat harus diambil oleh zat lainnyaserah
terima muatan

MJH_KAI 29
Sistem Redoks Setengah Sel
2Fe +Sn 
3+ 2+
 2Fe +Sn 2+ 4+

terdiri dari reduksi ion besi(III)


2Fe +2e 
3+ -
 2Fe 2+

dan oksidasi ion timah(II)


Sn 
 Sn + 2e
2+ 4+ -

MJH_KAI 30
Zat Pengoksidasi dan pereduksi
1. Kalium permanganat, KMnO4 (padat coklat,
larutan ungu): pengoksid kuat, yang bekerja
berlainan menurut pH dari medium
– Dalam larutan asam
– Dalam larutan netral atau sedikit basa
– Dalam larutan basa kuat
2. Kalium dikromat, K2Cr2O7 (padat jingga
merah, larutan jingga), zat pengosidasi kuat,
dalam larutan asam ion dikromat direduksi
menjadi ion kromium(III)
3. Asam nitrat, HNO3, oksidator kuat. Kerjanya
tergantung konsentrasi asam dan temperatur
larutan

MJH_KAI 31
Zat Pengoksidasi dan pereduksi
4. Halogen, Cl2, Br2 dan I2 pengoksidasi, kerjanya
tergantung pengubahan molekul halogen
Daya oksidasi halogen berkurang dengan
bertambahnya massa atom relatif. Iod (I2)
merupakan pengoksid lemah, sedangkan iodida (I-)
seringkali bertindak sebagai pereduksi

5. Aqua regia (air raja) HCl pekat : HNO3 pekat =


3:1, zat pengoksidasi kuat, sanggup mengoksidasi
dan melarutkan emas dan platina. Kerjanya
berdasarkan pembentukan klor

HNO3 +3HCl  2Au 


NOCl+6Cl- +2Au3+ +6H2O
MJH_KAI 32
Zat Pengoksidasi dan pereduksi
6. Hidrogen peroksida, H2O2, dapat bertindak
sebagai zat pengoksidasi maupun pereduksi
7. Sulfur dioksida, SO2, dan asam sulfit H2SO3
merupakan zat pereduksi kuat
8. Hidrogen sulfida, H2S, pereduksi
9. Asam Iodida, HI ( ion iodida I-), reduktor
10. Timah(II) klorida, SnCl2, pereduksi kuat
11. Logam zink, besi dan aluminium, pereduksi
baik suasana asam maupun basa

MJH_KAI 33

Anda mungkin juga menyukai