Disusun oleh :
Kelompok 2
CYNTIA CLARA
DWI NUR CANDRA
DESWINTA HUTABARAT
ELVINA DELVIANTARI
ERIKA ALMIRA DELPHINIA
Kelompok 2
1
Biostatistik
DAFTAR ISI
2
Biostatistik
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum statistic dapat dibedakan menjadi dua , yaitu statistic
deskriptif dan statistic inferensial. Ada banyak definisi tentang statistic yang
dikemukakan oleh ahli statistic, yaitu :
3
Biostatistik
dari statistic yang menjelaskan isi data atau membuat gambaran
berdasarkan data (Chernick and Friis,2003).
B. Rumusan masalah
Bagaimana pembuatan statistic deskriptif ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang statistic deskriptif
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Penyajian Data (penyajian
data, cara penyajian data, manfaat penyajian data, prosedur
penyajian data, macam- macam penyajian data).
4
Biostatistik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyajian Data
a. Langkah Statistik Deskriptif
Definisi lengkap statistic deskriptif adalah metode –metode yag
berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data
sehingga menaksir kualitas sata berupa jenis variabel,ringkasan
statistic (mean,median,modus,standar deviasi,ets), distribusi, dan
representasi bergambar (grafik), tanpa rumus probabilistic apapun.
5
Biostatistik
Histogram Gejala letak Median
Poligon Kuartil
Ogive (azaiv) Desil
Keadaan kelompok Persentil
Simbangan baku
Angka baku Gejala Pusat Rata-rata hitung
Rata-rata ukur
Rata-rata
harmonik
Mode
Gambar 3.1: Bentuk Penyajian Data
a) DIAGRAM
6
Biostatistik
sama. Pada bagian sumbu datar dituliskan atribut atau waktu danpada sumbu
tegak dituliskan kuantum atau nialai data.
3. Diagam Lambang
b) TABEL
1. Tabel Biasa
Tabel biasa sangat cocok untuk menyajikan data yang terdiri atas
beberapa variabel dengan beberapa kategori. Bentuk umum suatu tabel biasa
adalah sebagai berikut:
TABEL 3.1
…………………………………………………..
…………………………………………….
……………………………………
A B e F
c D
7
Biostatistik
g h I j K
Keterangan:
a. Pendahuluan
8
Biostatistik
NILAI DP3 f
48 - 54 1
55 - 61 2
62 - 68 7
69 - 75 12
76 - 82 7
83 - 89 3
90 – 967 2
34
9
Biostatistik
1) Urutkan data dari yang terkecil ke data terbesar
2) Hitung rentang yaitu dari data tertinggi dikurang data terendah dengan
rumus:
P = rentang/banyak kelas
terkecil atau data yang lebih kecil dari data terkecil tetapi selisihnya
seterusnya.
TABEL 3.8
PENOLONG
10
Biostatistik
Nilai Tabulasi f
c) HISTROGRAM
d) POLIGON FREKUENSI
11
Biostatistik
e) OGIVE (OZAIV)
f) RINGKASAN
12
Biostatistik
frekuensi relatif nilai frekuensi (f) dinyatakan dalam persen (%) yang
disingkat f (%) atau f(rel). Tabel frekuensi kumulatif ialah distribusi frekuensi
biasa yang nilai frekuensi kumulatifnya (fkum) didapat dengan jalan
menjumlahkan frekuensi demi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi kumulatif
ada dua macam yaitu: kumulatif kurang dari dan kumulatif atau lebih. Daftar
Distribusi Frekuensi Kumulatif relatif ialah apabila nilai (fkum) dalam
frekuensi kumulatif diubah dalam persen (%).
Histrogram ialah penyajian data distribusi frekuensi yang diubah
menjadi diagram batang.
Ogive ialah distribusi frekuensi kumulatif yang diagramnya dalam
sumbu tegak dan mendatar. Ogive "kurang dari" ialah diagram dari distribusi
frekuensi kumulatif kurang dari. Dan ogive "atau lebih" ialah diagram dari
distribusi frekuensi kumulatif atau lebih.
13
Biostatistik
6. Pengurutan
7. Perhitunga /kalkulasi
8. Ekstraksi data untuk membentuk informasi
9. Pembentukan pengetahuan
Selain itu juga dapat dijelaskan bahwa pengolahan data meliputi :
1. Editing
2. Tabulasi
Data yang sudah diolah agar mudah dibaca dan dipahami oleh orang lain
perlu ditampilkan ke dalam bentuk bentuk tertentu yang disebut dengan
prosedurnpenyajian data.
B. Ukuran Statistic
a. Ukuran Pemusatan / Sentral Terdensi
14
Biostatistik
Ukuran Pemusatan /Tendensi sentral (central tendency)
Contoh 1 :
Pasien A B C D E F G H
Hb 12 11 10 11 14 9 8 11
Berdasarkan data tersebut maka nilai mean dapat dihitung menggunakn rumus
diatas :
𝟏𝟐 + 𝟏𝟏 + 𝟏𝟎 + 𝟏𝟏 + 𝟏𝟒 + 𝟗 + 𝟖 + 𝟏𝟏 = 𝟏𝟎, 𝟕𝟓
𝒙=
𝟖
Contoh 2 :
Seorang peneliti melakukan survey terhadap 10 pasien praoperasi. Peneliti ingin
mengetahui skor rata-rata kecemasan pasien tersebut :
Tabel 7.1 data survey kecemasan pada pasien praoperasi .
Skor kecemasan Frekuensi (f1) f1x1
(x1)
15 2 30
16 4 64
17 3 51
15
Biostatistik
18 1 18
19 2 38
20 3 60
22 4 88
23 2 46
24 4 96
25 2 50
26 1 26
n = 26 𝜀𝑓1𝑥1 = 523
Jadi skor mean kecemasan pasien pra operasi adalah : 523/26 = 20,12
2. Median
Median adalah nilai yang membagi data set ke dalam dua bagian yang
sama sehingga banyaknya nilai yang lebih besar atau sama dengan median
adalah sama dengan jumlah nilai yang kurang atau sama dengan median.
Jika jumlah observasi ganjil (odd), maka urut terlebih dahulu mulai dari
yang terkecil atau mulai dari yang terbesar. Nilai yang tengah-tengah
adalah nilai median.
Rumusnya adalah sebagai berikut (Blair and Taylor,2008):
Md = n+1
2
Contoh :
Seorang peneliti melakukan pengukuran hemoglobin (hb) terhadap
delapan pasien yang sedang dirawat di rumah sakit. Hasil pengukurannya
sebagai berikut :
Pasien A B C D E F G
Hb 12 11 10 11 14 9 8
16
Biostatistik
1. Mengurutkan angka di atas mulai dari yang terkecil atau sebaliknya
mulai dari angka terbesar seperti berikut ini :
8,9,10,11,11,12,14
2. Memasukkan ke rumus :
Md = 7+1 = 4
2
Jadi nilai mediannya adalah skor atau angka ke 4 setelah angka diurut dari terkecil
ke terbesar atau sebaliknya. Maka mediannya adalah 11. Apabia jumlah
observasinya genap (even),maka mediannya adalah penjumlahan dua nilai
observasi yang ditengah-tengah dibagi dua.
3. Mode
Nilai mode adalah data set yang memunculkan nilai yang memiliki
frekuensi paling tinggi atau nilai yang paling sering muncul (Blair and
Taylor,2008).
Contoh :
Seorang peneliti melakukan pengukuran hemoglobin (Hb) terhadap
delapan pasien yang sedang dirawat di rumah sakit. Hasil
pengukurannya sebagai berikut :
Pasien A B C D E F G H
Hb 12 11 10 11 14 9 8 11
Berdasarkan data tersebut di atas, maka nilai mode adalah 11 karena merupakan
nilai dengan frekuensi paling banyak.
a. Ukuran Variasi
UkuranVariabilitas:
a. Statistik yang digunakan untuk menunjukkan derajat variabilitas
distribusi. Variabilitas adalah variasi atau keaneka ragaman angka-
angka dalam suatu distribusi yang ditunjukkan dengan jauh dekatnya
17
Biostatistik
jarak angka terkecil dari angka terbesar merata tidaknya frekuensi
angka angka yang ada banyaknya macam angka yang terdapat dalam
distribusi
Jenis distribusi:
Distribusi heterogen adalah distribusi yangpenyebaran angka-angkanya
luas dan beraneka ragam,sehingga semakin besar variabilitas distribusinya.
Distribusi homogeny adalah distribusi yang penyebaran angka-angkanya
sempit dan kurang beraneka-ragam,sehingga semakin kecil variabilitasnya.
Dalam statistika dikenal tiga macam ukuran variabilitas,yaitu:
1.Jarak Sebaran / Range adalah selisih antara angka yang tertinggi dan
angka yang terendah JS=Xterbesar–Xterkecil
Apabila jarak antara skor terbesar dari skor terkecil sangat jauh berarti
sebarannya besar; jika sempit berarti variasi angka dalam distribusi tidak
besar.LihatTabel2:JS=40–9=31.
18
Biostatistik
Deviasi yang bertanda plus menunjukkan deviasi diatas mean,sedang
yang bertanda minus menun–jukkan deviasi dibawah mean,tetapi dalam
perhitungan mean deviasi tanda minus ditiadakan.Dalam statistic deviasi
diberi symbol dengan huruf-huruf kecil,seperti x, y, d, dsb.Rumusnya : x =
X- M atau y =Y-M,dst.
b. Ukuran Disperse/Penyebaran
Selain ukuran gejala pusat, terdapat ukuran lain yaitu ukuran
dispersi atau ukuran vasiasi yang mengisyaratkan keseragaman data. Nilai
numerik ukuran ini tidak pernah negatif (selalu positif). Apabila nilai
ukuran ini diperoleh sama dengan nol (0), hal ini menunjukkan bahwa data
yang kita miliki keadaannya seragam sempurna (tidak ada variasi, atau
semua bilangan nilai numeriknya sama). Oleh karena itu makin jauh nilai
numerik ukuran ini dari nol (0), makin tidak seragam keadaan data
tersebut. Terdapat bebeapa ukuran variasi yang biasa digunakan, yang juga
akan diuraikan di sini, adalah; rentang (range), varians (variance),
simpangan baku (standar deviation), koefisien variasi (koeficient of
19
Biostatistik
variation), rentang antar kuartil (interquartiles ranges), dan indeks dispersi
(index of dispersion).
1. Rentang
Rentang pada suatu satuan data adalah selisih terbesar dan terkecil
dari suatu satuan data tersebut.
Contoh 8. IQ lima orang anggota keluarga adalah; 108, 112, 127, 118, dan
113. Tentukan rentangnya!
Jawab: Rentang dari 5 IQ tersebut adalah 127 – 108 = 19.
2. Varians (variance)
Rumus yang dipergunakan untuk menghitung varians, jika data berasal
dari populasi adalah:
2
N
xi
2 i 1
N
x1 -
N
2 i 1
N
Sedangkan varians yang dihitung berdasarkan sampel dihitung dengan
2
rumus: n
xi
2 i 1
n
x1 -
n
s 2 i 1
n -1
2
Untuk sampel adalah;
s s2
Varians dan simpangan bau hanya boleh digunakan sebagai alat
pembanding keseragaman data, apabila data yang dibandingkan
20
Biostatistik
keseragamannya itu berasal dari variabel yang sama dengan satuan
pengukuran (unit of measurement) yang sama pula.
Varians dan Simpangan Baku hanya valid digunakan sebagai ukuran
variasi untuk variabel yang memenuhi tingkat pengukuran sekurang-
kurangnya interval.
21
Biostatistik
No. Kategori Pekerjaan fi fi2
1. PNS 75 5625
2. ABRI 9 81
3. Pedagang 38 1444
4. Petani 142 20164
5. Buruh 208 43264
6 Pelajar/Mahasiswa 196 38416
7. Lain-lain 81 6561
Jumlah 749 115555
22
Biostatistik
4. Ukuran Keruncingan/ Kurtosis
Keruncingan Distribusi Data Keruncingan distribusi data adalah derajat atau
ukuran tinggi rendahnya puncak suatu distribusi data terhadap distribusi
normalnya data. Keruncingan distribusi data disebut juga kurtosis. Ada tiga
jenis derajat keruncingan Leptokurtis : Distribusi data yang puncaknya relatif
tinggi Mesokurtis : Distribusi data yang puncaknya normal iii. Platikurtis
Distribusi data yang puncaknya terlalu rendah dan terlalu mendatar.
Gambar II.
23
Biostatistik
Gambar II.2: Grafik Keruncingan Distribusi Data
24
Biostatistik
𝑁
Rata-rata ukur populasi ( G) G = √𝑌1 𝑌2 𝑌3 … 𝑌𝑁
Atau log G = log 𝑌1 + log 𝑦2 + log 𝑌3 + ⋯ + log 𝑌𝑁
N
b) Rata-rata ukur yang dikelompokkan
Untuk mencari rata-rata ukur dari data yang sudah dikelompokkan dapat
digunakan rumus sebagai berikut:
Rata-rata ukur populasi log G =
Keterangan:
Yi : nilai tengah kelas ke-i = 1, 2, 3, ...., k
fi : frekuensi kelas ke-i, dan fi + f2 + f3 + .... + fk = N
Rata-rata ukur sampel (YG ) log YG =
Keterangan:
Yi : nilai tengah kelas ke-i untuk i = 1, 2, 3, ....., k
fi : frekuensi kelas ke-i dan f1 + f2 + f3 + ..... + fk = n
Untuk penelitian sensus perhatikan contoh di bawah ini.
Hasil pengukuran terhadap pertambahan tinggi 60 tanaman lamtoro yang ada
di pekarangan penduduk Desa Minapadi setelah disusun dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi.
25
Biostatistik
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Statistika dipelajari di berbagai bidang ilmu karena statistika adalah
sekumpulan alat analisis data yang dapat membantu pengambil keputusan
untuk mengambil keputusan berdasarkan hasil kesimpulan pada analisis data
dari data yang dikumpulkan. Selain itu juga dengan statistika kita bisa
meramalkan keadaan yang akan datang berdasarkan data masa lalu.
Statistika Deskriptif memberikan informasi yang terbatas, yaitu memberi
informasi yang terbatas pada data apa adanya. Oleh karenanya pemakai
statistik deskriptif tidak dapat mengambil kesimpulan yang umum atas data
yang terbatas. Kesimpulan yang dapat diambil, terbatas atas data yang ada.
Kegunaan mempelajari ilmu Statistik adalah:
1. Memperoleh gambaran suatu keadaan atau persoalan yang sudah terjadi.
2. Untuk Penaksiran (Forecasting)
3. Untuk Pengujian (Testing Hypotesa)
B. Saran
Pada perhitungan dengan menggunakan cara manual tentunya juga
diperlukan ketelitian dan kecermatan agar tidak terjadi kesalahan, untuk
memperkecil kesalahan kita bisa menggunakan cara statistic atau statistika
untuk menganalisis suatu masalah dalam suatu pelajaran mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
26
Biostatistik
Statistika, (2000) kar. J. Supranto, jilid 1 Chap.6 edisi keenam, halaman
126
–145
Statistika, Teori dan Aplikasi (2001), Bab 05, kar. Wayan Koster, edisi
pertama, halaman 93-134
Bambang Kustituanto dan Rudy Badrudin, Statistika I, Seri Diktat Kuliah,
Penerbit Gunadarma, Jakarta, 1994
Haryono Subiyakto, Statistika 2, Seri Diktat Kuliah, Penerbit Gunadarma,
Jakarta, 1994
27
Biostatistik