Oleh:
Indonesia merupakan negara yang mempunyai berbagai macam flora. Salah satu
contohnya adalah tanaman pisang. Menurut Kuswanto (2003) Tanaman pisang merupakan
tanaman asli dari Asia Tenggara. Tanaman pisang dapat tumbuh di dataran rendah hingga
dataran tinggi dengan ketinggian 100 meter dari permukaan laut. Tanaman pisang secara
morfologi dapat di manfaatkan dari daun, buah, batang, jantung pisang serta akarnya.
Kebiasaan masyarakat Indonesia yang hanya memanfaatkan buah dan daun pisang
saja menyebabkan banyak batang pisang yang belum dimanfaatkan dan hanya menjadi limbah.
Limbah batang pisang memiliki kandungan senyawa seperti selulosa sekitar 50-60% dan
senyawa lainnya seperti Lignin 5-10%, Hemiselulosa 6-8%, Air 10-15%.
Permen merupakan sebuah produk yang banyak disukai oleh berbagai kalangan dari
mulai anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Permen dibagi menjadi dua jenis yaitu permen
lunak dan permen keras. Permen lunak memiliki tekstur yang lunak atau mudah dikunyah.
Tekstur inilah yang membuat permen lunak banyak disukai oleh berbagai kalangan
Data tersebut menunjukan bahwa selulosa merupakan senyawa yang banyak
terkandung dalam batang pisang. Selulosa ini dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku
pembuatan makanan seperti permen dengan mengubah selulosa menjadi glukosa. Selain itu
permen juga bernilai ekonomis dan mengurangi limbah batang pisang yang belum
dimanfaatkan secara maksimal.
B. Rumusan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah analisis yang dilakukan pada permen jelly
batang pisang uji organoleptik, kadar air,kadar abu, Analisis Gula Pereduksi (sebagai gula
inversi), Uji Cemaran Logam, Analisis Mikrobiologi Angka Lempeng Total, Analisis Kapang
Khamir Metode Yeast and Mold.
D. Tujuan Penelitian
F. Tanaman pisang
Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara
(termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika
Selatan dan Tengah. Hampir di setiap tempat dapat dengan mudah ditemukan tanaman pisang.
Pusat produksi pisang di Jawa Barat adalah Cianjur, Sukabumi dan daerah sekitar Cirebon.
Indonesia termasuk salah satu negara tropis yang memasok pisang segar/kering ke Jepang,
Hongkong, Cina, Singapura, Arab, Australia, Belanda, Amerika Serikat dan Perancis. Nilai
ekspor tertinggi pada tahun 1997 adalah ke Cina.
Berikut klasifikasi tanaman pisang :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub Kigdom : Tracheobionta (Tumbuhan Berpembuluh)
Infra Kingdom : Streptophyta (Tumbuhan Darat)
Super Division : Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
Division : Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
Class : Liliopsida (Tumbuhan Monokotil)
Sub Class : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Family : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiacal
G. Batang Pisang
Pisang memiliki 2 jenis batang. yaitu batang asli dan batang semu. Batang asli yaitu
batang yang terdapat di pangkal batang semua yang mana posisinya tenggelam di bawah
pernukaan tanah. Batang asli sendiri memiliki sekumpulan mata tunas yang kemudian nanti
akan menghasilkan akar. Sedangkan batang semu adalah batang yang terdiri dari pelepah-
pelepah daun, tegak dan berdiri sangat kokoh diatas permukaan tanah.(khair 2016)
Batang pisang merupakan salah satu komponen penting pada pohon pisang, batang
pisang atau yang sering disebut gedebong sebernanya buakan batang melaikan batang semu
yang terdiri dari pelepah yang berlapis menjulang dari bawah keatas sehingga dapat menopang
daun dan buah pisang. Batang pisang mengandung lebih dari 80% air dan memiliki kandungan
selulosa dan glukosa yang tinggi sehingga sering dimanfaatkan masyarakat sebagai pakan
ternak dan sebagai media anam untuk tanaman lain. Menurut Building Material and Technology
Promotion Council, komposisi kimia serat pisang menunjukan pada tabel dibawah ini:
Komposisi Kimia Kandungan
Lignin 5-10
Solulosa 60-65
Hemisolulosa 6-8
Air 10-15
(sumber :Building Material and Technology Promotion Council)
H. Selulosa
Menurut Ardi Mulyana Selulosa adalah rantai panjang molekul gula yang dihubungkan
satu sama lain untuk memberikan kekuatan pada kayu yang luar biasa. Selulosa adalah
komponen utama dari dinding sel tumbuhan, dan bahan bangunan dasar bagi banyak tekstil
dan kertas. Kapas adalah bentuk alami murni selulosa. Di laboratorium, kertas ashless filter
adalah sumber selulosa hampir murni.
Selulosa adalah polimer alam, rantai panjang yang dibuat dengan menghubungkan
molekul yang lebih kecil. Link dalam rantai selulosa adalah jenis gula: ß-D-glukosa. Dua
molekul tidak tertaut ß-D-glukosa digambarkan pada gambar dibawah [1]. Unit gula terkait
ketika air dihilangkan dengan menggabungkan -OH dan H yang disorot dalam dengan warna
abu-abu.
Hubungan dua dari gula ini menghasilkan disakarida yang disebut selobiosa [2].
Selulosa adalah polisakarida yang dihasilkan dengan menghubungkan gula tambahan dalam
cara yang persis sama. Panjang rantai bervariasi, dari beberapa ratus unit gula pada bubur
kayu sampai lebih dari 6000 pada katun.
[1] [2]
Rantai selulosa pada bulu dengan kelompok -OH polar. Kelompok-kelompok ini
membentuk banyak ikatan hidrogen dengan gugus OH pada rantai yang berdekatan, rantai
digabung secara bersama-sama. Rantai juga disusun teratur di beberapa tempat untuk
membentuk bagian keras, stabil daerah kristalin yang memberikan rantai yang terbungkus
memiliki kestabilan dan kekuatan yang lebih.
Selulosa adalah komponen utama kayu. Serat selulosa dalam kayu terikat dalam lignin,
polimer kompleks. Pembuatan kertas meliputi pengolahan bubur kayu dengan alkali atau bisulfit
untuk menghancurkan lignin, dan kemudian menekan bubur kertas pada matte serat selulosa
bersama-sama.Selulosa ditemukan dalam jumlah besar di hampir semua tanaman, dan
berpotensi sumber makanan utama. Sayangnya, manusia tidak memiliki enzim yang diperlukan
untuk membelah hubungan antara gula dalam selulosa. Bahkan, selulosa kristal ditambahkan
ke beberapa makanan untuk mengurangi nilai kalori.
Selulosa dapat ditemukan pada daftar bahan di bawah berbagai nama, tergantung pada
bentuk yang digunakan. Meskipun selulosa memiliki struktur molekul yang sama terlepas dari
sumbernya (bubur kayu, kapas, atau bahan nabati lainnya), bagaimana molekul terikat
bersama-sama dan apakah atau tidak mereka terhidrasi menciptakan berbeda “bentuk” dari
selulosa. Selulosa bubuk adalah yang paling banyak digunakan dalam produk makanan dan
merupakan bentuk pilihan untuk aplikasi anti-caking. Selulosa karet atau gel selulosa, yang
merupakan bentuk terhidrasi dari selulosa, yang sering digunakan pada saus atau barang-
barang basah lainnya seperti es krim dan yogurt beku. Selulosa juga dapat ditemukan pada
daftar bahan di bawah nama karboksimetil selulosa, selulosa mikrokristalin, atau MCC.
I. Glukosa
Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang
digunakan sebagai sumber tenaga utama dalam tubuh. Glukosa merupakan prekursor untuk
sintesis semua karbohidrat lain di dalam tubuh seperti glikogen, ribose dan deoxiribose dalam
asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam glikolipid, dan dalam glikoprotein dan
proteoglikan. Glukosa adalah gula enam karbon yang datang dalam dua bentuk dengan
aktivitas optik yang berbeda. Bentuk ß, digambarkan di atas, memiliki kelompok hidroksida
pada karbon 1 pada wajah yang sama dari cincin sebagai kelompok -CH2OH. Bentuk alfa
memiliki kelompok hidroksida yang sama pada wajah yang berlawanan dari kelompok -CH2OH.
Sukrosa, atau gula meja, adalah disakarida yang paling terkenal, dibuat dengan
menghubungkan gula glukosa dan fruktosa dalam cara yang berbeda.
J. Permen
Permen adalah produk pangan yang banyak digemari. Permen atau kembang gula
merupakan produk sejenis gula-gula (confectionary) yang dibuat dengan mendidihkan
campuran gula dan air bersama dengan bahan perwarna dan pemberi rasa sampai mencapai
kadar air kira-kira 3% (Buckle et al., 1987). Menurut SII (Standar Industri Indonesia), permen
atau kembang gula adalah jenis makanan selingan berbentuk padat dari gula atau pemanis
lainnya atau campuran gula dengan pemanis lain, dengan atau tanpa pembuatan bahan
makanan lain yang lazim dan bahan makanan yang diijinkan.
Menurut SNI (Standar Nasional Indonesia), kembang gula atau permen adalah jenis
makanan selingan yang berbentuk padat dibuat dari gula atau pemanis lainnya atau campuran
gula dengan pemanis lain, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain yang lazim.
Menurut Martin (1995), berdasarkan komposisi bahan bakunya permen dibagi dalam
tiga kategori yaitu:
1. Permen yang hanya terbuat dari gula atau tanpa penambahan flavour atau pewarna.
Contohnya: hard candy.
2. Permen yang terbuat dari sebagian besar gula dan modifikasi bahan lain kurang lebih 5%.
Misalnya: pectin jelly, marshmallow, dan nougats.
3. Permen yang terbuat dari bahan bukan gula pasir dibandingkan bahan gula. Misalnya: jelly
pati, cokelat, caramel, dan fudge.
Syarat Mutu Permen
Adapun syarat mutu permen yang digunakan adalah berdasarkan SNI 3547.2-2008.
Tabel 1 SNI 3547.2-2008
No Kriteria Uji Satuan Persyaratan
6. Cemaran logam
8. Cemaran mikroba
K. Hipotesis
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan kajian teori dapat ditarik hipotesis “dapat
mebuat permen jelly dengan menggunakan limbah batang pisang”
L. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini adalah uji
kualitatif terhadap permen jelly batang pisang berdasarkan pengamatan
fisik(warna,tekstur,rasa)dan uji kuantitatif terhadap permen jelly.
Penelitiaan ini akan dilaksanakan di Sekolah SMK AK NUSA BANGSA BOGOR yang
beralamat di Jalan K.H Sholeh Iskandar Km.4 Tanah sareal, Kota Bogor. Penelitian ini akan
dilaksanakan selama 5bulan mulai dari Juni 2017 hingga Oktober 2017
N. Persiapan Alat dan Bahan
1. Baskom
1 buah
2. Beaker Glass
2 buah
3. Kompor
1 buah
4. Pisau
1 buah
5. Pengaduk
1 buah
6. Air
Secukupnya
7. Batang Pisang
Secukupnya
8. Cairan Rumen Secukupnya
1. Baskom 1 buah
2. Kompor gas 1 buah
3. Lemari Es 1 buah
4. Panci Teflon 1 buah
5. Pisau 1 buah
6. Sodet 1buah
7/ Tabung gas 1 buah
8. HFS (High Fructose Syrup) 500 gram
9. Gula castor Secukupnya
10. Ekstrak batang pisang
2. Esikator 1 buah
3. Oven 1 buah
1. Bunsen 1 buah
3. Esikator 1 buah
4. Tanur 1 buah
1. Buret 1 buah
7. Air Secukupnya
8. Aquades Secukupnya
9. Pb-asetat Secukupnya
5. Permen Jelly 10 ml
6. Aquades 5 ml
7. Aquaregia Secukupnya
8. Larutan HCl 6 ml
Alat dan Bahan Analisis Kapang Khamir Metode Yeast and Mold
5. Aquades 1 Liter
8. BPW 5 ml
P. Prosedur
a. Pembuatan Ekstrak Serat Batang Pisang
Batang pisang dipotong kecil-kecil sekitar 5-10 cm terlebih dahulu supaya memudahkan
saat ingin mengektraknya. Setelah dipotong kecil-kecil batang pisang dimasukan kedalam
beaker glass lalu dipanaskan sampai mendidih selama 15 menit. Setelah itu batang pisang
diekstrak dengan mencampurkan cairan rumen lalu dipanaskan pada suhu 70°C selama 20
menit. Setelah dipanaskan diambil 500ml ekstrak batang pisang dan dibagi menjadi dua bagian.
Ekstrak 1 berisi 100mL, dan ekstrak 2 berisi 400mL. Ekstrak batang pisang ini menghasilkan
senyawa glukosa.
Pertama dipijarkan cawan porselen kosong di dalam tanur selama 30 menit lalu
didinginkan cawan dalam eksikator lalu ditimbang. Proses tersebut dilakukan hingga bobot
konstan. Setelah bobot cawan porselen konstan, ditimbang 3-5 gram sampel ke dalam
cawan. Kemudian dipanaskan diatas api bunsen hingga tak berasap. Setelah itu diabukan
di dalam tanur sampai di dapatkan abu berwarna putih keabu-abuan. Lalu didinginkan di
dalam eksikator lalu ditimbang. Dilakukan pengabuan, pendinginan, dan penimbangan
hingga di dapat bobot konstan. Setelah itu dihitung kadar abu yang diperoleh dengan
rumus sebagai berikut:
bobot abu dan cawan − bobot cawan kosong
%Abu = × 100%
bobot sampel dan cawan − bobot cawan kosong
Dimasukkan 2 gram permen jelly batang pisang yang dihaluskan ke dalam labu takar 250
ml, ditambahkan air kemudian dikocok. Kemudian ditambahkan Pb-asetat setengah basa
kemudian dikocok. Lalu diteteskan satu tetes larutan (NH4)2HPO410%. Apabila timbul
endapan putih maka penambahan Pb-asetat sudah cukup. Ditambahkan 15 ml larutan
(NH4)2HPO410%. Untuk menguji apakah Pb-asetat sudah diendapkan seluruhnya,
teteskan satu tetes larutan (NH4)2HPO410% apabila tidak timbul endapan putih lagi artinya
penambahan larutan (NH4)2HPO4 10% sudah cukup. Setelah itu dikocok dan ditambahkan
air suling hingga tanda batas, kocok 12 kali, didiamkan, lalu disaring. Dipipet 10 ml larutan
hasil penyaringan ke dalam labu erlenmeyer 500 ml lalu ditambahkan 15 ml air suling dan
25 ml larutan luff schrool dengan pipet serta beberapa butir batu didih. Lalu dihubungkan
erlenmeyer dengan pendingin tegak, dipanaskan pada pemanas listrik, usahakan dalam
waktu 3 menit sudah harus mulai mendidih. Setelah mendidih, dipanaskan terus selama
10 menit, kemudian diangkat dan didinginkan di dalam bak berisi es (jangan digoyang).
Ditambahkan 10 ml larutan KI 10% dan 20 ml larutan H2SO4 25 % lalu dititrasi dengan
larutan tiosulfat 0,1 N dengan indikator kanji. Setelah itu dilakukan pula pengerjaan
blanko. Setelah mendapatkan data hasil titrasi lalu dihitung kadar gula inversi dengan cara
sebagai berikut :
bobot glukosa berdasarkan tabel × fp
% gula pereduksi = × 100%
bobot contoh
Pengujian cemaran logam dalam permen jelly batang pisang dilakukan uji Pb, Hg, Sn dan
As. Untuk uji Pb dan Hg dilakukan dengan cara diambil larutan contoh masing masing 5
mL untuk 2 tabung sentrifuge. Lalu ditambahkan larutan HCl 4N tetes demi tetes sampai
berbentuk endapan dilanjutkan hingga tak berbentuk endapan lagi. Lalu disentrifugasi
selama 10 menit. Pisahkan supernatan dari residu. Lalu ditambahkan 5 mL aquades pada
residu, panaskan dipenangas air hingga mendidih. Disentrifugasi kembali dalam keadaan
panas selama 2 menit. Didinginkan supernatan jika terbentuk endapan putih berbentuk
jarum maka positif ada Pb. Untuk mempertegas keberadaan Pb, ditambahkan larutan
ammonium asetat pada endapan hingga larut lalu ditambahkan larutan K- khromat. Jika
terbentuk endapan kuning berarti positif Pb ada. Lalu ditambahkan ammonia pada residu
lalu disentrifuge. Dipisahkan supernatan dari residu, jika residu berwarna hitam maka
positif ada Hg22+. Untuk mempertegas dilarutkan residu tersebut dengan air raja atau
aquaregia (larutan dengan perbandingan HCL : HNO3=3:1) jika larut maka positif Hg22+.
Untuk uji logam Sn, dilarutkan sebanyak 5 mL sampel dalam HCl, lalu ditambahkan
larutan HgCl2, apabila terdapat endapan hitam maka positif adanya logam Sn.
Untuk uji logam As, diambil sebanyak 5 mL sampel, kemudian ditambahkan ammonium
polisulfida lalu dipanaskan. Kemudian disentrifugasi. Ditambahkan HCl pada supernatan,
apabila ada endapan kuning maka positif adanya logam As.
Untuk analisis angka lempeng total, pertama dihomogenisasi contoh dengan cara
dipipet sejumlah 25 mL cuplikan ke dalam Erlenmeyer yang berisi 225ml larutan
pengencer (1:10). Kemudian dibuat serial pengenceran mulai dari 10-1 sampai dengan 10-
5
.Lalu dipipet 1ml dari masing-masing pengenceran ke dalam cawan petri steril secara
duplo, serta blanko media dan pelarut. Dituangkan 12-15ml media PCA yang telah
dicairkan (suhu 45±1℃) ke setiap cawan petri. Cawan petri digerakkan seperti angka
delapan dengan hati-hati hingga contoh tercampur rata dengan perbenihan lalu dibiarkan
membeku. Semua cawan petri dengan posisi tebalik diinkubasi pada suhu 35±1℃ selama
24-48 jam. Angka lempeng total dihitung dalam 1ml contoh dengan mengalikan jumlah
rata-rata koloni dengan kebalikan faktor pengenceran yang digunakan.
Pertama ditimbang 39 gram media Potato Dextrose Agar lalu dilarutkan dengan aquadest
1 liter. Dipanaskan hingga berwarna kuning yang tembus pandang. Lalu dipipet 1 mL
permen jelly batang pisang yang sudah dihaluskan dan dilarutkan dengan air panas
kedalam larutan BPW 5 mL. Kemudian dipipet 1 mL permen jelly yang sudah dilarutkan
kedalam media BPW. Setelah itu dituang permen jelly tersebut kedalam cawan petri dan
dituang media PDA sebanyak 25 mL kedalam cawan petri tersebut. Lalu diinkubasi
selama 5x24 jam. Lalu diamati.
Q. DAFTAR PUSTAKA
Ketua Tim
Nama : Cakra Wira Sebastyan
Sekolah : SMK AK NUSA BANGSA
Alamat Sekolah : Jl. KH Soleh Iskandar. Km. 4 Tanah Sareal Kota Bogor
Alamat Rumah : Komp. Pwi Jaya Blok D3 No. 10 Rt. 08/08 Cilebut Barat
Sukaraja
Tempat Lahir : Bogor
Tanggal Lahir : 19 Februari 2000
Jenis Kelamin : Laki Laki
Kelas : XI Analis Kimia
Nomor HP : 0895320166837
Email : cakrawira1902@gmail.com
Nama : Cakra
Tempat dan Tanggal Lahir : Bogor,19 Februari 2000
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Nama Sekolah : SMK AK Nusa Bangsa
Kelas : XI AK 1
Alamat Sekolah : : Jl. KH Soleh Iskandar. Km. 4 Tanah Sareal Kota Bogor
Alamat Rumah : Komp.PWI Jaya Blok D3/10 Cilebut Barat Kec.Sukaraja
Kegemaran : Main Game
Cita – cita Pribadi : Ilmuan Kimia Profesional
Bidang Ilmu yang digemari : Kimia Organik, Gravimetri,Mikrobiologi
Nama Orang Tua
Ayah : Muhamad Basir
Ibu : Mulyana
Pekerjaan Orang Tua
Ayah : Freeland
Ibu : Ibu Rumah Tangga
Penghargaan yang pernah diraih :