Tim Peneliti :
Guru Pembimbing:
Penelitian ini dilakukan sebagai bagian dari tugas peneliti dalam memenuhi penyelesaian tugas
Bahasa Indonesia yang diberikan oleh Ibu Erna.F.S.O Silalahi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengeksplorasi potensi buah sotul dalam pembuatan plastik yang dapat dikonsumsi serta
menentukan bahan tambahan yang dapat meningkatkan kualitas plastik tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan perlakuan yaitu tanpa bahan
tambahan, dan dengan penambahan tepung hongkue. Data diperoleh dari pengamatan langsung
terhadap sampel plastik yang dihasilkan serta analisis karakteristik fisik dan mekaniknya.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
- Orang tua dan keluarga penulis yang selalu memberikan dukungan, motivasi, serta doa.
- Guru pembimbing, Ibu Erna F.S.O Silalahi, yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan
masukan yang sangat berharga dalam penyelesaian penelitian ini.
Akhir kata, penulis berharap bahwa hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu penulis mengharapkan ada
penelitian yg dapat memperbaiki hasil penelitian ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………………………… i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1.3 HIPOTESIS
Adapun yang dapat menjadi Hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
“Pemanfaatan buah sotul dalam pembuatan plastic akan memberikan pengaruh positif terhadap konsumsi
kesehatan”
1. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi peneliti :
1) Untuk melengkapi Penugasan yang diberikan oleh Ibu Erna F.S.O Silalahi dalam membuat sebuah
penelitian
2) Untuk Menambah Wawasan Ilmu Pengetahuan dan Pengalaman yang dapat berguna pada Masa saat ini dan
tentunya di Masa yang akan datang
2. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang penggunaan bahan fungsional dalam
pembuatan plastik, khususnya potensi buah sotul. Serta penelitian ini diharapkan dapat
menjadi acuan, landasan serta referensi ilmu pengetahuan agar terciptanya hasil penelitian yang sempurna.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 BUAH SOTUL
2.1.1 PENGERTIAN
Buah sotul atau adalah jenis buah-buahan yang berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan,
namun saat ini juga banyak ditemukan di Asia dan Afrika serta Indonesia. Buah sotul memiliki bentuk bulat
atau oval, dengan kulit berwarna cokelat muda hingga cokelat tua yang berbintik-bintik. Dalam kulitnya
terdapat getah yang lengket dan rasanya manis seperti madu. Daging buahnya yang berwarna putih atau kuning
kecokelatan, lembut dan sedikit kental, memiliki aroma dan rasa yang manis dan lezat. Buah sotul memiliki
kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan, seperti vitamin A, vitamin C, serat, protein, dan mineral seperti
kalium dan magnesium. Selain itu, buah sotul juga mengandung senyawa antioksidan seperti karotenoid,
flavonoid, dan tanin yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penyakit. Buah sotul biasanya
dimakan langsung atau diolah menjadi berbagai jenis makanan dan minuman, seperti jus, es krim, selai, kue,
dan hidangan pencuci mulut lainnya. Selain sebagai bahan makanan, buah sotul juga digunakan sebagai bahan
obat tradisional untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti demam, batuk, sakit gigi, dan masalah
pencernaan.
2.2 PLASTIK
2.2.1 PENGERTIAN
Plastik adalah suatu bahan sintetis atau semi-sintetis yang terbuat dari polymers, yang dapat dibentuk
menjadi berbagai macam produk. Plastik banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena sifatnya yang
ringan, tahan lama, mudah dibentuk, dan biaya produksinya yang relatif murah. Plastik juga seringkali
digunakan sebagai pengemas makanan dan minuman, sehingga keselamatan dan keamanannya menjadi
perhatian penting. Namun, plastik juga memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Banyak plastik yang tidak dapat terurai dan dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan, seperti pencemaran
air dan udara serta kerusakan ekosistem. Plastik juga dapat melepaskan senyawa kimia berbahaya ketika
terkena panas atau terurai, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia. Seiring dengan
meningkatnya kesadaran akan dampak negatif plastik, penelitian terus dilakukan untuk mencari bahan
alternatif yang lebih ramah lingkungan dan aman untuk digunakan sebagai pengganti plastik. Beberapa bahan
alternatif yang telah dikembangkan antara lain adalah bahan-bahan yang bersumber dari alam seperti pati, serat
tanaman, dan protein, serta bahan-bahan sintetis seperti polylactic acid (PLA) dan polihidroksialkanoat (PHA).
Dalam penelitian ini, penulis akan mengeksplorasi potensi pemanfaatan buah sotul sebagai bahan alternatif
dalam pembuatan plastik yang dapat dikonsumsi. Hal ini diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih
ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan manusia dalam pengemasan makanan dan minuman.
Plastik yang dapat dikonsumsi merupakan jenis plastik yang dapat dimakan oleh manusia tanpa
menimbulkan efek samping yang berbahaya. Plastik ini biasanya terbuat dari bahan-bahan alami yang dapat
dicerna oleh tubuh manusia seperti pati jagung, pati ubi kayu, atau bahan organik lainnya. Plastik yang dapat
dikonsumsi ini memiliki berbagai macam kegunaan seperti kemasan makanan, peralatan makan, dan alat-alat
medis.
DESAIN PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada pengembangan bidang pangan dan teknologi pangan, dengan tujuan
untuk mengeksplorasi potensi buah sotul sebagai bahan fungsional dalam pembuatan palstik yang dapat
dikonsumsi dengan metode pengolahan penyaringan dan analisis kualitas produk plastik yang
dihasilkan. Penelitian ini memperhatikan variabel-variabel yang mempengaruhi objek penelitian. Dalam
hal ini, peneliti berusaha membuat suatu kondisi atau situasi yang dapat menghasilkan data yang objektif
dan dapat diuji untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Dalam penelitian
ini, metode eksperimen digunakan untuk mengeksplorasi pengaruh ekstrak buah sotul pada
pembuatan plastic yang dapat dikonsumsi dengan metode pengolahan tertentu
Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya :
a. Variabel Bebas : Penggunaan buah sotul sebagai bahan baku dalam pembuatan plastik yang dapat
dikonsumsi
b. Variabel Terikat : Kemampuan buah sotul sebagai bahan baku dalam pembuatan plastik yang dapat
dikonsumsi.
c. Variabel Kontrol : Jenis bahan tambahan yang digunakan serta jenis buah sotul yang digunakan
PROSEDUR PENELITIAN
Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Alat : Alat Pengaduk, Alat Pencetak Plastik, Gelas Ukur, Termometer, Timbangan Digital, Kertas
Lakmus
Bahan : Buah sotul, Tepung Hongkue, Bahan Pengerat, Pelarut, Larutan HCL 1M, Larutan NaOH 1M,
Larutan NaCl 1M
Skema Penelitian
Tahapan dalam penelitian dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Persiapan
Pada tahap ini, dilakukan persiapan alat dan bahan yang diperlukan untuk penelitian. Persiapan
meliputi pengumpulan bahan baku, peralatan dan instrumen untuk pembuatan plastik, serta sumber
referensi untuk dasar teori dan analisis data.
2. Pengujian teori
Pada tahap ini, dilakukan pengujian teori untuk mengetahui dasar teori yang diperlukan untuk
penelitian. Pengujian teori meliputi studi literatur yang berhubungan dengan buah sotul dan
produk plastic, identifikasi kandungan buah sotul dan berbagai sifat plastic yang harus diketahui peneliti,
serta studi terhadap pengaruh buah sotul pada pembuatan plastik siap konsumsi.
3. Perencanaan dan pelaksanaan penelitian
Pada tahap ini, dilakukan perencanaan dan pelaksanaan penelitian secara sistematis dan
terstruktur. Perencanaan meliputi perancangan rancangan percobaan, penentuan jumlah sampel yang
akan digunakan, serta penentuan metode pengujian yang akan dilakukan. Pelaksanaan
penelitian meliputi pembuatan plastik dengan penambahan buah sotul, serta pengumpulan data.
5. Pengambilan data
Pada tahap ini, dilakukan pengambilan data melalui pencobaan pada plastik yang
dihasilkan. Pengambilan data dilakukan sesuai dengan metode pengujian yang telah dirancang pada
tahap perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Data yang diambil meliputi berbagai sifat
plastik yang dihasilkan dari olahan buah sotul alami, buah sotul dengan bahan tambahan (tepung
hongkue)
6. Pengolahan data
Pada tahap ini, dilakukan pengolahan data yang meliputi analisis data
Analisis data dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan buah sotul pada pembuatan
Plastik siap konsumsi serta perbandingan hasil dari buah sotul alami (tanpa bahan tambahan) dengan
buah sotul campur tepung hongkue
7. Kesimpulan
Pada tahap ini, dilakukan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan analisis data.
Kesimpulan ditarik untuk mengetahui efektivitas penggunaan buah sotul dalam mengembangkan
produk plastic serta memberikan saran terkait pengembangan plastik.
Dalam metode pengumpulan data primer ini, peneliti akan melakukan eksperimen menggunakan
bahan dan alat yang telah disiapkan sebelumnya. Eksperimen dilakukan dengan merancang beberapa
variasi bahan tambahan yang dicampurkan dengan ekstrak buah sotul untuk melihat pengaruhnya
terhadap sifat fisik dan mekanik plastik yang dihasilkan. Data primer yang diambil meliputi data berupa
hasil pengamatan dan pengukuran yang dilakukan pada setiap variasi bahan tambahan yang dicampurkan
sotul, plastik yang dapat dikonsumsi, dan bahan tambahan yang umum digunakan dalam pembuatan
plastik yang dapat dikonsumsi. Data sekunder yang diambil meliputi data dari buku, jurnal ilmiah,
artikel.
Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis deskriptif kualitatif dilakukan dengan cara
melakukan interpretasi terhadap hasil pengamatan dan pengukuran secara verbal, sedangkan teknik
analisis deskriptif kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis data secara statistik menggunakan
HASIL PENELITIAN
Dalam beberapa tahun terakhir, masalah sampah plastik menjadi isu global yang semakin meningkat.
Plastik merupakan bahan yang sulit terurai dan memiliki dampak lingkungan yang besar jika tidak dikelola
dengan baik. Oleh karena itu, pengembangan teknologi produksi plastik yang ramah lingkungan dan dapat
terurai secara biologis menjadi semakin penting.
Salah satu jenis plastik yang ramah lingkungan dan terbarukan adalah bioplastik. Bioplastik
merupakan jenis plastik yang terbuat dari bahan-bahan alami dan dapat terurai secara biologis. Bioplastik
memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan plastik konvensional, di antaranya dapat mengurangi emisi
gas rumah kaca, mengurangi penggunaan bahan baku fosil, dan mengurangi jumlah sampah plastik di
lingkungan.
Dalam hasil penelitian ini, ditemukan bahwa buah sotul memiliki potensi sebagai bahan baku
pembuatan plastik yang dapat dikonsumsi. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
ekstrak buah sotul dapat digunakan sebagai bahan tambahan pada pembuatan edible coating dan edible film,
yang merupakan jenis plastik yang dapat dimakan. Edible coating dan edible film dapat digunakan sebagai
pelindung makanan dan pengemas makanan yang ramah lingkungan. Selain itu, pati dan pektin yang terdapat
dalam buah sotul juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioplastik. Namun, perlu dilakukan
penelitian lanjutan untuk mengembangkan teknologi produksi plastik yang dapat dikonsumsi dengan kualitas
dan daya tahan yang lebih baik. Teknologi produksi bioplastik memerlukan pemilihan jenis bahan baku yang
tepat, pengembangan teknik produksi yang efektif, dan pengujian keamanan dan kualitas produk. Selain itu,
dalam pengembangan produk ini, perlu juga dipertimbangkan aspek ekonomi dan lingkungan, seperti biaya
produksi dan dampak lingkungan dari penggunaan plastik yang dapat dikonsumsi.
Oleh karena itu, pengembangan teknologi produksi plastik yang dapat dikonsumsi dari buah sotul
sebaiknya dilakukan secara kolaboratif antara berbagai pihak, seperti peneliti, produsen, dan pemerintah.
Kolaborasi ini dapat mempercepat pengembangan teknologi produksi plastik yang dapat dikonsumsi dengan
kualitas dan daya tahan yang lebih baik serta mempertimbangkan aspek ekonomi dan lingkungan. Selain itu,
perlu juga adanya dukungan dari masyarakat untuk menggunakan produk plastik yang ramah lingkungan dan
dapat dikonsumsi sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan manusia.
BAB 5
Kesimpulan:
1. Buah sotul memiliki potensi sebagai bahan baku pembuatan plastik yang dapat dikonsumsi karena
mengandung pati dan pektin yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioplastik.
2. Beberapa penelitian telah dilakukan dan menunjukkan bahwa ekstrak buah sotul dapat digunakan sebagai
bahan tambahan pada pembuatan edible coating dan edible film, yang merupakan jenis plastik yang dapat
dimakan.
3. Pengembangan teknologi produksi plastik yang dapat dikonsumsi dari buah sotul memerlukan kolaborasi
antara berbagai pihak, seperti peneliti, produsen, dan pemerintah.
Saran:
1. Dilakukan penelitian lanjutan untuk mengembangkan teknologi produksi plastik yang dapat dikonsumsi
dengan kualitas dan daya tahan yang lebih baik.
2. Perlu dipertimbangkan aspek ekonomi dan lingkungan dalam pengembangan produk ini, seperti biaya
produksi dan dampak lingkungan dari penggunaan plastik yang dapat dikonsumsi.
3. Kolaborasi antara peneliti, produsen, dan pemerintah perlu ditingkatkan untuk mempercepat pengembangan
teknologi produksi plastik yang dapat dikonsumsi dengan kualitas dan daya tahan yang lebih baik serta
mempertimbangkan aspek ekonomi dan lingkungan.
4. Masyarakat perlu diberikan informasi dan edukasi mengenai keuntungan dari penggunaan plastik yang dapat
dikonsumsi dan bagaimana cara membuangnya secara aman agar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap penggunaan plastik yang ramah lingkungan dan dapat dikonsumsi.
5. Pemerintah dapat memberikan insentif atau penghargaan bagi produsen yang menggunakan bahan baku
yang ramah lingkungan dan dapat dikonsumsi untuk memotivasi pengembangan teknologi produksi plastik
yang ramah lingkungan dan dapat dikonsumsi di Indonesia.
Dalam kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa buah sotul memiliki potensi besar sebagai bahan
baku pembuatan plastik yang dapat dikonsumsi dan dapat membantu mengatasi masalah sampah plastik yang
semakin meningkat. Pengembangan teknologi produksi plastik yang dapat dikonsumsi dari buah sotul
memerlukan kolaborasi yang erat antara peneliti, produsen, dan pemerintah. Dalam pengembangan produk ini
perlu juga dipertimbangkan aspek ekonomi dan lingkungan agar dapat menghasilkan produk yang ramah
lingkungan dan memiliki dampak yang positif bagi masyarakat dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Harjanti, D. Q., Darmawan, D., & Sari, A. M. (2020). Pemanfaatan Ekstrak Buah Sotong (Sandoricum
Koetjape) dalam Pembuatan Edible Coating sebagai Pengawet pada Makanan. Jurnal Pangan Dan
Agroindustri, 8(2), 49–57. https://doi.org/10.21776/ub.jpaa.2020.008.02.6Anonim.TT. Kandungan Gizi
dan Manfaat Buah. Tersedia http://www.nangimam.com/2013/12/kandungan-gizi-dan-manfaat
buah_3612. html diakses pada 22 September 2018
Khoirunnisa, R., Abdullah, R., & Priambodo, B. (2021). The Use of Sandoricum Koetjape Fruit Peel
Extract as Edible Coating for Catfish Fillets. Journal of Aquatic Food Product Technology, 30(4), 355–
366. https://doi.org/10.1080/10498850.2020.1850694
Yusri, A. N., Sudaryati, S., & Zulkifli, R. (2020). Pengaruh Perbandingan Pati dan Gliserol terhadap
Karakteristik Edible Film dari Pektin Buah Sotong (Sandoricum Koetjape). Jurnal Teknologi Pertanian,
21(3), 203–210. https://doi.org/10.24843/JTP.2020.v21.i03.p01