Dosen :
OLEH:
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmatNya
serta karuniaNya saya bisa menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini. Saya mengucapkan
terima kasih sebesar besarnya kepada dosen pembibing yang telah memberikan kuliah.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta
pengetahuan kita, mengenai “Perencanaan Praktik Kedokteran Gigi” dalam mata kuliah
Manajemen Praktik Kedokteran Gigi. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam tugas ini
terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, saya berharap adanya kritik
dan demi perbaikan di masa yang akan datang, karena tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran dan kritik yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami siapapun yang membacanya dan berguna
bagi seluruh pembaca. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata atau ada yang
kurang berkenan. Dan semoga dikemudian hari kami bisa membuat makalah yang lebih baik
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perencanaan dan analisis SWOT dalam praktik kedokteran gigi
BAB II
PEMBAHASAN
A. RENCANA PRAKTEK
Dokter gigi Jennie yang baru menyelesaikan studinya ingin membuka praktik dengan
nama tempat praktik SMILE DENTAL CARE. Ia memanfaatkan rumah toko (ruko) milik sendiri
di Jl. Durian No. 44, Palu, Sulawesi Tengah yang berada di pusat kota. Ruko ini terletak di jalan
utama kota Palu, posisinya dekat dengan swalayan, apotek, perkantoran, dan toko-toko usaha
lainnya. Pertimbangan karena dokter gigi Jennie berasal dari daerah tersebut sehingga ia lebih
mudah beradaptasi dengan keadaan disana dan di dukung oleh kedua orang tua dan keluarga.
Selain itu, praktik dokter gigi lainnya berjarak ± 2,5 km dari rencana lokasi praktik. Perencanaan
dibuat baik dari tempat praktek maupun alat dan bahan yang akan digunakan.Sebelum
menentukan tempat praktek, terdapat beberapa yang harus dipertimbangkan dan dipersiapkan,
antara lain:
1. Permodalan
- Menginventarisasi alat yang sudah ada dan yang belum ada.
- Bangunan dan tanah milik pribadi dengan lokasi yang cukup strategis dengan luas
ruang praktek 4x5 m2 dan terdapat ruang tunggu yang cukup nyaman.
- Dana
2. Skill
Kemampuan yang memadai untuk melakukan perawatan dengan baik, bersifat evidence
based serta mengikuti perkembangan alat dan bahan.
3. Pelayanan
Memberikan pelayanan sesuai dengan indikasi medis dan profesional serta rasa aman
dan nyaman.
4. Daya beli masyarakat
Indikator yang dapat digunakan adalah upah minimum kota Palu adalah Rp 2.415.441
perbulan. Daya beli masyarakat di daerah tempat praktek cukup baik dengan melihat
dekat pertokoan dan pusat kota.
5. Kebutuhan dan permintaan
Berdasarkan pengamatan praktek dokter gigi diketahui jumlah pasien per hari 8-13
pasien, praktek buka 18:00 – selesai. Disisi lain belum banyak pelayanan kesehatan gigi
yang ada di sekitarnya. Hanya beberapa tempat praktek dokter gigi di sisi lain kota
berjarak ±2,5km dan RS Budi Agung berjarak ±1km dari rencana tempat praktek. Hal
ini menjadi peluang dalam membuka praktek.
Desain rancangan tempat praktek sehingga pasien merasa nyaman dan tidak takut untuk datang
ke dokter gigi dengan cara:
a. Menggunakan panduan warna cat dinding yang lembut dan baik.
b. Membuat sirkulasi udara tidak terjebak pada satu ruangan dan menambahkan
serta mengatur pendingin udara pada ruang pelayanan dokter gigi.
c. Menambahkan tanaman penghias pada sudut ruangan.
d. Pemasangan televisi berukuran sedang pada ruang tunggu.
e. Penyediaan tempat duduk yang nyaman.
f. Menenmpel poster atau gambar untuk mengedukasi pasien
Desain tata letak memegang peranan penting dalam efektifitas dan efisiensi operasional
tempat praktek dokter gigi, oleh karena itu perlu direncanakan secara matang sebelum
pembangunan dan tidak tertutup kemungkinan akan dilakukan pembenahan di kemudian hari.
Prinsip utama desain tata letak adalah prinsip ergonomis, yaitu menyeimbangkan antara segala
fasilitas yang digunakan baik dalam beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan dan
keterbatasan manusia, baik fisik maupun psikologis sehingga kualitas hidup secara keseluruhan
akan menjadi baik. di dalam ruang praktek, jarak antar peralatan dengan dinding bangunan perlu
diperhitungkan untuk memberi ruang bagi pergerakan dokter gigi dan pasien. Desain praktek
dokter gigi meliputi:
a. Tempat parkir
b. Ruang tunggu luar:
1. Kursi
c. Ruang tunggu dalam:
1. Kursi
2. Televisi
3. Poster dan gambar edukasi
4. Pendingin ruangan (kipas angin)
5. Toilet
d. Tempat administrasi :
1. Meja dan kursi
2. Komputer
3. Lemari rekam medik
e. Ruang tindakan :
1. Dental chair
2. Dental stool
3. Meja dan kursi (dokter gigi dan pasien)
4. Lemari alat dan bahan
5. Sterilisator
6. Pendingin ruangan (AC)
7. Sterilisator
8. Wastafel
9. Tong sampah medis dan non medis
10. Dental cabinet
11. Televisi
12. Speaker
Praktek dokter gigi Jennie menggunakan prinsip four handed dentistry, yaitu seorang
dokter gigi dalam memberikan perawatan kepada pasien dibantu oleh seorang perawat gigi.
Dalam konsep Four Handed Dentistry dikenal konsep pembagian zona kerja disekitar Dental Unit
yang disebut Clock Concept. Bila kepala pasien dijadikan pusat dan jam 12 terletak tepat di
belakang kepala pasien, maka arah jam 11 sampai jam 2 disebut Static Zone, arah jam 2 sampai
jam 4 disebut Assisten’s Zone, arah jam 4 sampai jam 8 disebut TransferZone, kemudian dari arah
jam 8 sampai jam 11 disebut Operator’s Zone sebagai tempat pergerakan Dokter Gigi. Assistant’s
Zone adalah zona tempat pergerakan Perawat Gigi, Transfer Zone adalah daerah tempat alat dan
bahan dipertukarkan antara tangan dokter gigi dan tangan Perawat Gigi. Sedangkan Operator’s
Zone sebagai tempat pergerakan Dokter Gigi.
Jumlah SDM yang di butuhkan antara lain untuk periode awal, sebagai berikut :
1. Dokter gigi : 1 orang, bertugas memberikan perawatan kepada pasien
2. Perawat gigi : 1 orang, bertugas membantu dokter gigi dalam menangani pasien
3. Petugas Administrasi : 1 orang, bertugas mengurusi pendaftaran pasien atau mendata
pasien, serta mengurusi bagian keuangan atau pembiayaan dan Rekam Medis
4. Petugas pembantu umum (PCS) : 1 orang, petugas kebersihan
Keterangan peringkat :
1 : Tidak kuat
2 : Kuat
3 : Sangat kuat
Keterangan peringkat:
1 : Sangat lemah
2 : Lemah
3 : Tidak lemah
Keterangan peringkat :
1 : Tidak berpeluang
2 : Berpeluang
3 : Sangat berpeluang
Diagram
Sumbu X = hasil pengurangan antara KEKUATAN dan KELEMAHAN
= 2,6– 2,4
= 0,2
Sumbu Y = hasil pengurangan PELUANG dan ANCAMAN
= 2,4 – 2,3
= 0,1
ANALISIS SWOT
Mendukung strategi turn around Mendukung strategi agresif
III I
a) Marketing
Ada 2 strategi marketing untuk praktek dokter gigi :
- Eksternal marketing yang perlu dipertimbangkan
1) Promosi yang dilakukan dari orang ke orang atau dari mouth to mouth
2) Mengisi artikel di Koran & majalah tentang kesehatan gigi.
3) Mengadakan baksos & seminar-seminar
4) Mengadakan penyuluhan di TK, SD
5) Memasang papan nama yang sesuai dengan ketentuan
6) Segmentasi pasar, berhubungan dengan biaya
7) Menarik perhatian, tempat praktek harus terlihat jelas, terang, orang sering lewat, ramai,
mengadakan aksos, provider asuransi
8) Memberikan discount kepada tetangga-tetangga tempat praktek serta keluarga dekat pada
saat awal buka praktek.
9) Berperan aktif dalam kegiatan masyarakat, seperti perkumpulan dan kerja bakti
dilingkungan sekitar
- Internal Marketing merupakan hal yang meliputi kemampuan dokter gigi
1) Memberikan perawatan yang halus tanpa rasa sakit (misal : suntikan yang tidak sakit).
2) Confidence, Membuat pasien merasa nyaman ketika berada di klinik
3) Waktu kerja dokter gigi yang tepat waktu (misal : pasien tidak menunggu terlalu lama)
4) Bersikap ramah terhadap pasien
5) Memberikan penjelasan yang menyeluruh tentang rencana terapi
6) Perawatan yang terintegrasi, jadi pasien mengetahui semua permasalah pada rongga
mulutnya.
7) Sterilisasi aman dan terjamin
8) Pasien yang emergency segera di tangani, dan harus menguasai Basic Life Support.
9) Menarik biaya perawatan yang sesuai dengan manfaat yang didapat pasien
10) Keterampilan yang baik, diagnosis & perawatan yang tepat, halus tanpa rasa sakit.
11) Komunikasi yang baik interaktif dan memahami karakter pasien.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk membuat suatu praktek kedokteran gigi yang memberi pelayanan yang baik harus
dilakukan persiapan dan perencanaan praktik kedokteran gigi pribadi yang baik dengan
mengunakan metode analisis SWOT yaitu melihat lingkungan internal juga lingkungan eksternal
berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Serta memperhatikan manajemen,
marketing, kualitas mutu pelayanan, sumber daya manusia berkompeten dan berkualitas
sehingga dapat bertahan dalam menghadapi persaingan jasa melalui orientasi kepada pasien
tanpa meninggalkan etika kedokteran gigi itu sendiri.