Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PERENCANAAN PRAKTIK DOKTER GIGI

Dosen :

drg. Aurelia S.R. Supit, M.Kes

OLEH:

Brigita Bulan Rumambi (16011103018)

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI
MANADO
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmatNya
serta karuniaNya saya bisa menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini. Saya mengucapkan
terima kasih sebesar besarnya kepada dosen pembibing yang telah memberikan kuliah.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta
pengetahuan kita, mengenai “Perencanaan Praktik Kedokteran Gigi” dalam mata kuliah
Manajemen Praktik Kedokteran Gigi. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam tugas ini
terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, saya berharap adanya kritik
dan demi perbaikan di masa yang akan datang, karena tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran dan kritik yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami siapapun yang membacanya dan berguna
bagi seluruh pembaca. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata atau ada yang
kurang berkenan. Dan semoga dikemudian hari kami bisa membuat makalah yang lebih baik

Manado, Mei 2019


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Klinik gigi berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI nomor 920/Menkes/Per/XII/1986
adalah sarana layanan kesehatan gigi dan mulut yang diberikan kepada masyarakat.
Penyelenggaraan klinik gigi dilaksanakan oleh pemerintah dan swasta, dimana klinik swasta
dapat berupa praktek berkelompok maupun perorangan.
Praktek dokter gigi pribadi dapat dikatakan sebagai bisnis kecil yang memerlukan
keseriusan dalam menggelolanya, baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi.
Perencanaan merupakan suatu pemilihan dan dapat menghubungkan fakta-fakta, membuat dan
menggunakan asumsi yang memiliki kaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan
merumuskan suatu kegiatan tertentu yang di yakini dapat di lakukan untuk mencapai suatu hasil
tertentu. George R. Terry (1975) sehingga tahap perencanaan,mengindentifikasi permasalahann
dan cara menyelesaikan masalah harus di pikirkan untuk menilai kondisi praktek dokter gigi
pada masa yang akan datang.

Dalam menjalankan pelayanan kesehatan (praktek pribadi), seorang Dokter


Gigi mempunyai peran ganda. Peran pertama adalah sebagai tenaga profesional yang tugas dan
fungsinya adalah memberikan pelayanan medis kedokteran gigi secara holistik kepada para
pelanggan (pasien) sesuai standar profesi yang berlaku. Peran kedua adalah sebagai Investor atau
Pemodal Usaha yang tugas dan fungsinya mengupayakan roda bisnis pelayanan dapat terus
berjalan sesuai tatanan manajemen, baik manajemen pelayanan, manajemen keuangan,
manajemen logistik atau bentuk manajemen lainnya.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perencanaan dan analisis SWOT dalam praktik kedokteran gigi?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui perencanaan dan analisis SWOT dalam praktik kedokteran gigi
BAB II

PEMBAHASAN

A. RENCANA PRAKTEK

Dokter gigi Jennie yang baru menyelesaikan studinya ingin membuka praktik dengan
nama tempat praktik SMILE DENTAL CARE. Ia memanfaatkan rumah toko (ruko) milik sendiri
di Jl. Durian No. 44, Palu, Sulawesi Tengah yang berada di pusat kota. Ruko ini terletak di jalan
utama kota Palu, posisinya dekat dengan swalayan, apotek, perkantoran, dan toko-toko usaha
lainnya. Pertimbangan karena dokter gigi Jennie berasal dari daerah tersebut sehingga ia lebih
mudah beradaptasi dengan keadaan disana dan di dukung oleh kedua orang tua dan keluarga.
Selain itu, praktik dokter gigi lainnya berjarak ± 2,5 km dari rencana lokasi praktik. Perencanaan
dibuat baik dari tempat praktek maupun alat dan bahan yang akan digunakan.Sebelum
menentukan tempat praktek, terdapat beberapa yang harus dipertimbangkan dan dipersiapkan,
antara lain:
1. Permodalan
- Menginventarisasi alat yang sudah ada dan yang belum ada.
- Bangunan dan tanah milik pribadi dengan lokasi yang cukup strategis dengan luas
ruang praktek 4x5 m2 dan terdapat ruang tunggu yang cukup nyaman.
- Dana
2. Skill
Kemampuan yang memadai untuk melakukan perawatan dengan baik, bersifat evidence
based serta mengikuti perkembangan alat dan bahan.
3. Pelayanan
Memberikan pelayanan sesuai dengan indikasi medis dan profesional serta rasa aman
dan nyaman.
4. Daya beli masyarakat
Indikator yang dapat digunakan adalah upah minimum kota Palu adalah Rp 2.415.441
perbulan. Daya beli masyarakat di daerah tempat praktek cukup baik dengan melihat
dekat pertokoan dan pusat kota.
5. Kebutuhan dan permintaan
Berdasarkan pengamatan praktek dokter gigi diketahui jumlah pasien per hari 8-13
pasien, praktek buka 18:00 – selesai. Disisi lain belum banyak pelayanan kesehatan gigi
yang ada di sekitarnya. Hanya beberapa tempat praktek dokter gigi di sisi lain kota
berjarak ±2,5km dan RS Budi Agung berjarak ±1km dari rencana tempat praktek. Hal
ini menjadi peluang dalam membuka praktek.

Desain rancangan tempat praktek sehingga pasien merasa nyaman dan tidak takut untuk datang
ke dokter gigi dengan cara:
a. Menggunakan panduan warna cat dinding yang lembut dan baik.
b. Membuat sirkulasi udara tidak terjebak pada satu ruangan dan menambahkan
serta mengatur pendingin udara pada ruang pelayanan dokter gigi.
c. Menambahkan tanaman penghias pada sudut ruangan.
d. Pemasangan televisi berukuran sedang pada ruang tunggu.
e. Penyediaan tempat duduk yang nyaman.
f. Menenmpel poster atau gambar untuk mengedukasi pasien

Rencana Fisik Bangunan


1) Luas Bangunan ± 10 x 10 m2
2) Luas ruang praktek 4 x 5 m2
3) Luas dan suasana ruang tunggu yang nyaman
4) Pembangunan dikonsultasikan dengan ahlinya, meliputi :
a) Fondasi, listrik saluran air masuk dan keluar
b) Saluran udara/ac dan saluran angin untuk dental unit
c) Sarana Pembuangan Akhir Limbah
d) Interior ruangan
e) Parkir

Desain tata letak memegang peranan penting dalam efektifitas dan efisiensi operasional
tempat praktek dokter gigi, oleh karena itu perlu direncanakan secara matang sebelum
pembangunan dan tidak tertutup kemungkinan akan dilakukan pembenahan di kemudian hari.
Prinsip utama desain tata letak adalah prinsip ergonomis, yaitu menyeimbangkan antara segala
fasilitas yang digunakan baik dalam beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan dan
keterbatasan manusia, baik fisik maupun psikologis sehingga kualitas hidup secara keseluruhan
akan menjadi baik. di dalam ruang praktek, jarak antar peralatan dengan dinding bangunan perlu
diperhitungkan untuk memberi ruang bagi pergerakan dokter gigi dan pasien. Desain praktek
dokter gigi meliputi:
a. Tempat parkir
b. Ruang tunggu luar:
1. Kursi
c. Ruang tunggu dalam:
1. Kursi
2. Televisi
3. Poster dan gambar edukasi
4. Pendingin ruangan (kipas angin)
5. Toilet
d. Tempat administrasi :
1. Meja dan kursi
2. Komputer
3. Lemari rekam medik
e. Ruang tindakan :
1. Dental chair
2. Dental stool
3. Meja dan kursi (dokter gigi dan pasien)
4. Lemari alat dan bahan
5. Sterilisator
6. Pendingin ruangan (AC)
7. Sterilisator
8. Wastafel
9. Tong sampah medis dan non medis
10. Dental cabinet
11. Televisi
12. Speaker
Praktek dokter gigi Jennie menggunakan prinsip four handed dentistry, yaitu seorang
dokter gigi dalam memberikan perawatan kepada pasien dibantu oleh seorang perawat gigi.
Dalam konsep Four Handed Dentistry dikenal konsep pembagian zona kerja disekitar Dental Unit
yang disebut Clock Concept. Bila kepala pasien dijadikan pusat dan jam 12 terletak tepat di
belakang kepala pasien, maka arah jam 11 sampai jam 2 disebut Static Zone, arah jam 2 sampai
jam 4 disebut Assisten’s Zone, arah jam 4 sampai jam 8 disebut TransferZone, kemudian dari arah
jam 8 sampai jam 11 disebut Operator’s Zone sebagai tempat pergerakan Dokter Gigi. Assistant’s
Zone adalah zona tempat pergerakan Perawat Gigi, Transfer Zone adalah daerah tempat alat dan
bahan dipertukarkan antara tangan dokter gigi dan tangan Perawat Gigi. Sedangkan Operator’s
Zone sebagai tempat pergerakan Dokter Gigi.
Jumlah SDM yang di butuhkan antara lain untuk periode awal, sebagai berikut :
1. Dokter gigi : 1 orang, bertugas memberikan perawatan kepada pasien
2. Perawat gigi : 1 orang, bertugas membantu dokter gigi dalam menangani pasien
3. Petugas Administrasi : 1 orang, bertugas mengurusi pendaftaran pasien atau mendata
pasien, serta mengurusi bagian keuangan atau pembiayaan dan Rekam Medis
4. Petugas pembantu umum (PCS) : 1 orang, petugas kebersihan

Persiapan mendirikan klinik praktek pribadi

1) Pembuatan surat izin


Surat izin terdiri dari surat izin mendirikan bangunan, surat izin limbah. Surat izin ini dibuat
melalui tahap yaitu: mulai dari ACC para tetangga, RT/RW, kelurahan, kecamatan kemudian
ke balai kota. Selain itu juga yang sangat penting harus melaporkan ke Dinas Kesehatan Kota
dan melampirkan surat keterangan dari Puskesmas setempat yang telah melakukan pengujian
terhadap air, aliran / penampungan limbah serta surat izin praktek dari dinas setempat.
2) Persiapan untuk papan nama
3) Persiapan untuk design bangunan dan design ruangan
4) Persiapan alat (dental unit) dan bahan.
5) Jenis tindakan dan perawatan yang dilakukan
Praktik kedokteran gigi umum meliputi tindakan preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif.
Perawatan yang dilakukan yaitu:
- penambalan gigi berlubang.
- Pencabutan gigi
- pembersihan karang gigi
- pembuatan gigi tiruan
- merapikan gigi dengan alat ortodonsi

B. ANALISIS INTERNAL DAN EKSTERNAL


1. Analisa eksternal-internal
Berdasarkan analisis SWOT didapatkan data sebagai berikut:
a. Lingkungan Internal
1. Kekuatan / Strength
 Skill dan kemampuan baik.
 Up to date dengan perkembangan ilmu kedokteran gigi.
 Lokasi strategis, berada di pusat kota dan pertokoan serta berada di jalan
utama
 Pelayanan yang ramah serta komprehensif.
2. Kelemahan / Weaknesses
 Manajemen belum teruji
 Citra dokter gigi baru
 Sulitnya dental supply dan laboratorium karena berada di kota kecil
 Modal masih terbatas
b. Lingkungan Eksternal
1. Peluang / Opportunities
 Masih sedikit praktek dokter gigi
 Daya beli masyarakat tinggi
 Banyak keluhan penyakit gigi dan mulut
 Dikenal di daerah tersebut
2. Ancaman / Threats
 Daya saing dengan tukang gigi
 Drg. Senior baik citranya
 Masyarakat kurang peduli akan kesehatan gigi
 Masyarakat lebih mementingkan kebutuhan sekunder

Kategori rating pada analisa SWOT yang digunakan adalah :


 Mayor :3
 Moderate : 2
 Minor :1
Perhitungan Analisa SWOT
a. Analisa SWOT kekuatan
No. Indikator Peringkat Bobot Rating Rating
x bobot
1. Skill dan kemampuan 3 0,3 3 0,9
baik.
2. Up to date ilmu dan 2 0,2 2 0,2
bahan kedokteran gigi
3. Pelayanan ramah 4 0,4 3 1,2
4. Lokasi strategis 1 0,1 3 0,3
TOTAL 10 1 10 2,6

Keterangan peringkat :
1 : Tidak kuat
2 : Kuat
3 : Sangat kuat

b. Analisa SWOT kelemahan


No. Indikator Peringkat Bobot Rating Rating
x bobot
1. Manajemen belum teruji 3 0,3 3 0,9
2. Citra dokter gigi baru 2 0,2 2 0,4
3. Sulitnya dental suplai dan 4 0,4 2 0.8
laboratorium
4. Modal masih terbatas 1 0,1 3 0,3
TOTAL 10 1 11 2,4

Keterangan peringkat:
1 : Sangat lemah
2 : Lemah
3 : Tidak lemah

c. Analisa SWOT peluang


No. Indikator Peringkat Bobot Rating Rating x bobot
1. Masih sedikit praktek 4 0,4 3 1,2
dokter gigi
2. Daya beli masyarakat 3 0,3 2 0,6
tinggi
3. Banyak keluhan 1 0,1 2 0,2
penyakit gigi dan mulut
4. Dekenal di daerah 2 0,2 2 0,4
tersebut
TOTAL 10 1 2,4

Keterangan peringkat :
1 : Tidak berpeluang
2 : Berpeluang
3 : Sangat berpeluang

d. Analisa SWOT ancaman


No. Indikator Peringkat Bobot Rating Rating x bobot
1. Daya saing dengan 1 0,1 3 0,3
tukang gigi
2. Masyarakat lebih 3 0,3 2 0,6
mementingkan
kebutuhan sekunder

3. Drg senior baik citranya. 2 0,2 3 0,6


4. Masyarakat kurang 4 0,4 2 0,8
peduli akan kesehatan
gigi
TOTAL 10 1 2,3
Keterangan peringkat:
1 : Sangat mengancam
2 : Mengancam
3 : Tidak mengancam
Hasil
1. Analisa SWOT kekuatan didapat 2,6
2. Analisa SWOT kelemahan didapat 2,4
3. Analisa SWOT peluang didapat 2,4
4. Analisa SWOT ancaman didapat 2,3

Diagram
Sumbu X = hasil pengurangan antara KEKUATAN dan KELEMAHAN
= 2,6– 2,4
= 0,2
Sumbu Y = hasil pengurangan PELUANG dan ANCAMAN
= 2,4 – 2,3
= 0,1
ANALISIS SWOT
Mendukung strategi turn around Mendukung strategi agresif

III I

Kelemahan 0,2 Kekuatan


0,1
IV II

Mendukung strategi defensive Mendukung strategi diversifikasi


Ancaman Peluang

Analisis SWOT, terletak di kwadran I, yaitu : Mendukung Strategi agresif, artinya


situasi yang sangat menguntungkan, karena memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Menjaga kualitas dan mutu pelayanan.
2. Inovasi produk yang disesuaikan dengan target konsumer.
3. Meningkatkan kemitraan dengan perusahaan sebagai pelanggan.
4. Menjalankan pelayanan dengan lebih baik.

C. Pricing dan Marketing


a. Pricing
Perhitungan biaya praktek dengan simple methode.
Contoh :
1 Hari terdapat rata-rata 5 pasien dengan 6 hari kerja (senin-sabtu)
1 Minggu 5 x 6 hari = 30 pasien
1 Bulan 30 x 4 minggu = 120 pasien
1 Tahun 120 x 12 bulan = 1440 pasien.
Jenis Biaya:
1) Fixed Cost (Biaya Tetap) : Biaya yang bersifat tetap, tidak dipengaruhi oleh
biaya volume atau produksi. Misalnya : harga renovasi ruko dan gaji pegawai.
2) Variable Cost (Biaya Variabel/Tidak Tetap) : Biaya yang sifatnya variabel atau
berubah menurut jumlah produksi. Misalnya : Biaya material (bahan), listrik,
air, dan telpon.
Tarif Biaya Tiap Tindakan:
1) Exo permanen RP 140.000.00
2) Exo Decidui Rp 90.000.00
3) Exo Decidui dengan anastesi local Rp 100.000.00
4) GTL per unit Rp 650.000.00
5) GTL RA dan RB Rp 2.250.000.00
6) GTL 1 rahang Rp 1.500.000.00
7) Scalling berat Rp 350.000.00
8) Scalling sedang Rp 250.000.00
9) Scalling ringan Rp 150.000.00
10) Pasang alat ortho kasus ringan hingga sedang Rp 5.000.000.00
11) Pasang alat ortho kasus berat Rp 6.500.000.00
12) Penambalan Rp 250.000.00

a) Marketing
Ada 2 strategi marketing untuk praktek dokter gigi :
- Eksternal marketing yang perlu dipertimbangkan
1) Promosi yang dilakukan dari orang ke orang atau dari mouth to mouth
2) Mengisi artikel di Koran & majalah tentang kesehatan gigi.
3) Mengadakan baksos & seminar-seminar
4) Mengadakan penyuluhan di TK, SD
5) Memasang papan nama yang sesuai dengan ketentuan
6) Segmentasi pasar, berhubungan dengan biaya
7) Menarik perhatian, tempat praktek harus terlihat jelas, terang, orang sering lewat, ramai,
mengadakan aksos, provider asuransi
8) Memberikan discount kepada tetangga-tetangga tempat praktek serta keluarga dekat pada
saat awal buka praktek.
9) Berperan aktif dalam kegiatan masyarakat, seperti perkumpulan dan kerja bakti
dilingkungan sekitar
- Internal Marketing merupakan hal yang meliputi kemampuan dokter gigi
1) Memberikan perawatan yang halus tanpa rasa sakit (misal : suntikan yang tidak sakit).
2) Confidence, Membuat pasien merasa nyaman ketika berada di klinik
3) Waktu kerja dokter gigi yang tepat waktu (misal : pasien tidak menunggu terlalu lama)
4) Bersikap ramah terhadap pasien
5) Memberikan penjelasan yang menyeluruh tentang rencana terapi
6) Perawatan yang terintegrasi, jadi pasien mengetahui semua permasalah pada rongga
mulutnya.
7) Sterilisasi aman dan terjamin
8) Pasien yang emergency segera di tangani, dan harus menguasai Basic Life Support.
9) Menarik biaya perawatan yang sesuai dengan manfaat yang didapat pasien
10) Keterampilan yang baik, diagnosis & perawatan yang tepat, halus tanpa rasa sakit.
11) Komunikasi yang baik interaktif dan memahami karakter pasien.

C. Administrasi dan Financial


Proses administrasi dan financial diatur dalam suatu sistem manajemen. Dalam
memanajemen mutu pelayanan maka harus merencanakan administrasi dan financial yang
baik dan dibuat output laporan dalam bentuk tabel dan bentuk grafik agar mudah dalam
membaca. Untuk administrasi semua data dicatat per hari dan bulanan dalam buku
pencatatan dan pelaporan yang meliputi :
1. Jumlah kunjungan pasien yang datang ke klinik meliputi pasien baru dan pasien
lama.
2. Nama pasien, umur dan jenis kelamin
3. Diagnosa penyakit
4. Perawatan yang dilakukan dan harga perawatan
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Untuk membuat suatu praktek kedokteran gigi yang memberi pelayanan yang baik harus
dilakukan persiapan dan perencanaan praktik kedokteran gigi pribadi yang baik dengan
mengunakan metode analisis SWOT yaitu melihat lingkungan internal juga lingkungan eksternal
berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Serta memperhatikan manajemen,
marketing, kualitas mutu pelayanan, sumber daya manusia berkompeten dan berkualitas
sehingga dapat bertahan dalam menghadapi persaingan jasa melalui orientasi kepada pasien
tanpa meninggalkan etika kedokteran gigi itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai