Pengertian Istilah-Istiah Dalam Matemati
Pengertian Istilah-Istiah Dalam Matemati
tentang:
oleh:
ANNISA PRIHARTINI
412.291
Dosen Pembimbing:
1435 H/ 2014 M
Daftar Isi
i
A. Pengertian beberapa Istilah dalam Matematika
1. Definisi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi adalah rumusan tentang ruang lingkup
dan ciri-ciri suatu konsep yang menjadi pokok pembicaraan atau studi. Dalam
matematika, definisi adalah ungkapan yang dibutuhkan untuk membatasi suatu konsep
dalam matematika atau untuk memperkenalkan nama sesuatu dalam pembicaraan
tentang geometri.
Contoh:
Definisi Kesamaan Dua Himpunan:
Dua buah himpunan 𝐴 dan 𝐵 dikatakan sama bila keduanya memuat unsur yang sama.
Dengan kata lain untuk setiap unsur 𝑥 anggota himpunan 𝐴 maka 𝑥 juga merupakan
himpunan 𝐵, dan juga sebaliknya untuk setiap unsur 𝑦 anggota himpunan 𝐵 maka 𝑦
juga merupakan anggota himpunan 𝐴.
2. Teorema
Teorema adalah suatu pernyataan matematika yang masih memerlukan pembuktian
dan pernyataan itu dapat ditunjukkan bernilai benar.
Contoh:
Teorema 4.5 tentang Faktorisasi Tunggal:
Jika 𝑝 suatu bilangan prima dan 𝑝 ∣ 𝑎𝑏, maka 𝑝 ∣ 𝑎 atau 𝑝 ∣ 𝑏.
Bukti:
Karena 𝑝 suatu bilangan prima, maka untuk sebarang bilangan bulat 𝑎 berlaku
(𝑎, 𝑝) = 1 atau (𝑎, 𝑝) = 𝑝. Jika (𝑎, 𝑝) = 1 dan 𝑝 ∣ 𝑎𝑏 maka 𝑝 ∣ 𝑏. Dan jika (𝑎, 𝑝) =
𝑝 maka 𝑝 ∣ 𝑎. Jadi terbukti bahwa 𝑝 ∣ 𝑎 atau 𝑝 ∣ 𝑏.
3. Postulat
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Postulat adalah anggapan dasar atau aksioma,
dengan kata lain postulat diartikan sebagai asumsi yang menjadi pangkal dalil yang
dianggap benar tanpa perlu membuktikannya. Dalam matematika, postulat berarti
pernyataan matematika yang disepakati benar tanpa pembuktian.
Contoh:
Dalam geometri, setiap garis paling sedikit berisi dua titik berbeda.
1
4. Hukum
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hukum merupakan undang-undang, kaidah,
patokan, peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat yang dikukuhkan
oleh penguasa atau pemerintah. 'Hukum' dalam fisika biasanya diartikan sebagai
rumusan yang mengaitkan beberapa besaran fisis; biasanya semula berdasarkan
pengamatan cermat, akan tetapi lambat laun dapat juga bersifat agak abstrak.
Contoh :
Hukum Asosiatif, Hukum Distributif, dan Hukum Komulatif.
5. Korolari (Akibat)
Korolari adalah suatu proposisi yang secara langsung diperoleh dari teorema yang
sudah dibuktikan. Dapat juga diartikan sebagai suatu teorema yang muncul sebagai
akibat dari teorema sebelumnya. Bobot teorema ini sama dengan bobot teorema yang
mendahuluinya.
Contoh:
Akibat 2.7 :
Jika a dan b bilangan-bilangan bulat dengan b ≠ 0, maka ada dengan tunggal pasangan
bilangan-bilangan bulat q dan r sedemikian sehingga:
b = aq + r dengan 0 ≤ r < ∣a∣
Akibat 2.7 tersebut merupakan akibat dari Teorema 2.7 yang sudah ada sebelumnya.
6. Aksioma
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, aksioma adalah pernyataan yang dapat
diterima sebagai kebenaran tanpa pembuktian. Pengertian aksioma secara matematika
yaitu pendapat yang dijadikan pedoman dasar dan merupakan dalil pemula, sehingga
kebenarannya tidak perlu dibuktikan lagi atau suatu pernyataan yang diterima sebagai
kebenaran dan bersifat umum, tanpa memerlukan pembuktian.
Contoh:
a. Melalui tiga buah titik sembarang hanya dapat dibuat sebuah bidang.
b. Melalui sebuah titik yang berada diluar sebuah garis tertentu, hanya dapat dibuat
sebuah garis yang sejajar dengan garis tertentu tersebut.
7. Dalil
2
Dalil, (kaidah atau teorema) adalah kebenaran yang diturunkan dari aksioma,
sehingga kebenarannya perlu dibuktikan terlebih dahulu.
Contoh:
Dalil 1.3 tentang Notasi Penjumlahan:
Jika 𝑐 adalah suatu konstanta, maka:
∑ 𝑐 = 𝑛𝑐
𝑖=1
Bukti:
Jika dalam Dalil 1.2 semua 𝑥𝑖 sama dengan 1, maka
𝑛
∑ 𝑐 = 𝑐 + 𝑐 + … + 𝑐 = 𝑛𝑐
𝑖=1
𝑛 suku
8. Lemma
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Lema adalah suatu butir masukan atau entri,
dengan kata lain lema merupakan kata atau frasa masukan dalam kamus di luar
definisi atau penjelasan ain yang diberikan dalam entri. Lemma dalam matematika
disebut juga teorema kecil dan biasanya muncul sebagai jembatan untuk
membuktikan teorema yang lebih umum. Dengan kata lain, lemma adalah teorema
sederhana yang digunakan sebagai hasil antara dalam pembuktian teorema lain.
Contoh:
Algoritma Euclid yang berbunyi:
“Untuk p bilangan prima, jika p habis membagi ab, maka p habis membagi a atau p
habis membagi b”.
Lemma ini menjadi jembatan untuk teorema berikut:
“Jika n habis membagi ab dan n dan a tidak mempunyai faktor persekutuan. Maka n
habis membagi a.
9. Kriteria
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kriteria adalah ukuran yang menjadi dasar
penilaian atau penetapan sesuatu.
3
B. 13 Metode Pembuktian (Proof) dalam Matematika
1. Metode Pembuktian Langsung
Teknik pembuktian secara langsung ini membuktikan kebenaran proposisi/ teorema
yang berbentuk implikasi 𝑝 → 𝑞, berangkat dari asumsi bahwa 𝑝 bernilai benar. Satu-
satunya fakta agar pernyataan 𝑝 → 𝑞 benar adalah dengan menunjukkan bahwa 𝑞 juga
bernilai benar.
Pembuktian langsung terbagi lagi menjadi beberapa metode, diantaranya:
a. Metode pengecekan satu per satu
b. Pembuktian berdasarkan kasus-kasus
c. Pembuktian dengan eliminasi kasus
Contoh:
Buktikan kebenaran jika 𝑥 bilangan genap maka 𝑥 2 juga merupakan bilangan genap.
Contoh:
Buktikan jika 𝑥 2 bilangan ganjil maka 𝑥 bilangan ganjil.
4
4. Metode Pembuktian Trivial
Membuktikan kebenaran suatu implikasi 𝑝 → 𝑞 dengan cara membuktikan bahwa 𝑞
benar.
Contoh:
Buktikan kebenaran: “Jika pinguin dapat terbang maka 3 + 2 = 5".
7. Bukti Ketunggalan
Dalam membuktikan ketunggalan, pertama harus ditunjukkan eksistensi suatu objek,
katakan objek itu x. Ada dua pendekatan yang dapat ditempuh untuk membuktikan
bahwa x hanya satu-satunya objek yang memenuhi, yaitu:
a. Diambil objek sebarang, katakan y maka ditunjukkan y = x, atau
b. Misalkan y objek sebarang lainnya dengan y ≠ y, ditunjukkan adanya suatu
kontradiksi. Cara ini tidak lain menggunakan metoda kontradiksi seperti
yang sudah dibahas sebelumnya.
Contoh:
Buktikan sistem persamaan 2𝑥 + 𝑦 = 4 dan 𝑥 − 2𝑦 = −3 mempunyai penyelesaian
tunggal.
5
Untuk membuktikan ketidakbenaran sebuah pernyataan, umumnya masih berupa
konjektur. Ditunjukkan sebuah contoh yang membuat pernyataan tersebut tidak benar.
Contoh:
Misalkan ada konjektur berikut :
”Untuk setiap n bilangan asli maka 22n + 1 merupakan bilangan prima”.
6
𝑝→𝑞
𝑞→𝑟
𝑝→𝑟
Strategi ini biasanya digunakan dengan strategi pembuktian kondisional.
7
Daftar Pustaka
Bartle, R. G., Sherbert, D. R., 2010. Introduction to Real Analysis Fourth Edition. John
Wilwey & Sons, Inc.
e-jurnal.ikippgrismg.ac.idindex.phpaksiomaarticledownload5450
http://sahatfp.blogspot.com/2013/03/tugas-2pengertian-aksioma-dan-teorema.html
http://sharematika.blogspot.com/2012/09/metode-pembuktian-dan-induksi.html
https://www.facebook.com/permalink.php?id=181515171905632&story_fbid=54914749847
5729
https://www.mail-archive.com/matematika@warnet.unpar.ac.id/msg00000.html
http://yunimatematika.blogspot.com/2012/10/pengertian-dari-aksioma-definisi.html
Walpole Ronald E. 1993. Pengantar Statistika Edisi ke-3. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
ii