Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

PENGANTAR ANALISIS REAL

tentang:

I. Pengertian Beberapa Pernyataan/ Istilah dalam Matematika (Definisi,


Teorema, Postulat, Hukum, Korolari, Aksioma, Dalil, Lemma dan
Kriteria)
II. 13 Metode Pembuktian (Proof) dalam Matematika.

oleh:

ANNISA PRIHARTINI

412.291

Dosen Pembimbing:

Andi Susanto, S.Si, M.Sc

Jurusan Pendidikan Matematika B Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang

1435 H/ 2014 M
Daftar Isi

Daftar Isi .................................................................................................................................i

A. Pengertian beberapa Istilah dalam Matematika ...............................................................2


1. Definisi ........................................................................................................................2
2. Teorema .......................................................................................................................2
3. Postulat ........................................................................................................................2
4. Hukum ..........................................................................................................................3
5. Korolari (Akibat) .........................................................................................................3
6. Aksioma .......................................................................................................................3
7. Dalil ..............................................................................................................................3
8. Lemma .........................................................................................................................4
9. Kriteria .........................................................................................................................4
B. 13 Metode Pembuktian (Proof) dalam Matematika ...........................................................5
1. Metode Pembuktian Langsung ....................................................................................5
2. Metode Pembuktian Tidak Langsung ..........................................................................5
3. Metode Pembuktian Kosong ........................................................................................5
4. Metode Pembuktian Trivial .........................................................................................6
5. Metode Pembuktian Ekuivalensi .................................................................................6
6. Metode Pembuktian Eksistensial .................................................................................6
7. Bukti Ketunggalan .......................................................................................................6
8. Bukti dengan Counter Example (Contoh Pengingkar/Penyangkal) .............................6
9. Bukti dengan Induksi Matematika ...............................................................................7
10. Bukti Dua Arah ............................................................................................................7
11. Pembuktian dengan Implikasi Transitif ......................................................................7
12. Pembuktian Kondisional ..............................................................................................7
13. Pembuktian dengan menggunakan Kasus ....................................................................7

Daftar Pustaka ..........................................................................................................................ii

i
A. Pengertian beberapa Istilah dalam Matematika
1. Definisi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi adalah rumusan tentang ruang lingkup
dan ciri-ciri suatu konsep yang menjadi pokok pembicaraan atau studi. Dalam
matematika, definisi adalah ungkapan yang dibutuhkan untuk membatasi suatu konsep
dalam matematika atau untuk memperkenalkan nama sesuatu dalam pembicaraan
tentang geometri.
Contoh:
Definisi Kesamaan Dua Himpunan:
Dua buah himpunan 𝐴 dan 𝐵 dikatakan sama bila keduanya memuat unsur yang sama.
Dengan kata lain untuk setiap unsur 𝑥 anggota himpunan 𝐴 maka 𝑥 juga merupakan
himpunan 𝐵, dan juga sebaliknya untuk setiap unsur 𝑦 anggota himpunan 𝐵 maka 𝑦
juga merupakan anggota himpunan 𝐴.

2. Teorema
Teorema adalah suatu pernyataan matematika yang masih memerlukan pembuktian
dan pernyataan itu dapat ditunjukkan bernilai benar.
Contoh:
Teorema 4.5 tentang Faktorisasi Tunggal:
Jika 𝑝 suatu bilangan prima dan 𝑝 ∣ 𝑎𝑏, maka 𝑝 ∣ 𝑎 atau 𝑝 ∣ 𝑏.
Bukti:
Karena 𝑝 suatu bilangan prima, maka untuk sebarang bilangan bulat 𝑎 berlaku
(𝑎, 𝑝) = 1 atau (𝑎, 𝑝) = 𝑝. Jika (𝑎, 𝑝) = 1 dan 𝑝 ∣ 𝑎𝑏 maka 𝑝 ∣ 𝑏. Dan jika (𝑎, 𝑝) =
𝑝 maka 𝑝 ∣ 𝑎. Jadi terbukti bahwa 𝑝 ∣ 𝑎 atau 𝑝 ∣ 𝑏.

3. Postulat
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Postulat adalah anggapan dasar atau aksioma,
dengan kata lain postulat diartikan sebagai asumsi yang menjadi pangkal dalil yang
dianggap benar tanpa perlu membuktikannya. Dalam matematika, postulat berarti
pernyataan matematika yang disepakati benar tanpa pembuktian.
Contoh:
Dalam geometri, setiap garis paling sedikit berisi dua titik berbeda.

1
4. Hukum
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hukum merupakan undang-undang, kaidah,
patokan, peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat yang dikukuhkan
oleh penguasa atau pemerintah. 'Hukum' dalam fisika biasanya diartikan sebagai
rumusan yang mengaitkan beberapa besaran fisis; biasanya semula berdasarkan
pengamatan cermat, akan tetapi lambat laun dapat juga bersifat agak abstrak.
Contoh :
Hukum Asosiatif, Hukum Distributif, dan Hukum Komulatif.

5. Korolari (Akibat)
Korolari adalah suatu proposisi yang secara langsung diperoleh dari teorema yang
sudah dibuktikan. Dapat juga diartikan sebagai suatu teorema yang muncul sebagai
akibat dari teorema sebelumnya. Bobot teorema ini sama dengan bobot teorema yang
mendahuluinya.
Contoh:
Akibat 2.7 :
Jika a dan b bilangan-bilangan bulat dengan b ≠ 0, maka ada dengan tunggal pasangan
bilangan-bilangan bulat q dan r sedemikian sehingga:
b = aq + r dengan 0 ≤ r < ∣a∣
Akibat 2.7 tersebut merupakan akibat dari Teorema 2.7 yang sudah ada sebelumnya.

6. Aksioma
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, aksioma adalah pernyataan yang dapat
diterima sebagai kebenaran tanpa pembuktian. Pengertian aksioma secara matematika
yaitu pendapat yang dijadikan pedoman dasar dan merupakan dalil pemula, sehingga
kebenarannya tidak perlu dibuktikan lagi atau suatu pernyataan yang diterima sebagai
kebenaran dan bersifat umum, tanpa memerlukan pembuktian.
Contoh:
a. Melalui tiga buah titik sembarang hanya dapat dibuat sebuah bidang.
b. Melalui sebuah titik yang berada diluar sebuah garis tertentu, hanya dapat dibuat
sebuah garis yang sejajar dengan garis tertentu tersebut.

7. Dalil

2
Dalil, (kaidah atau teorema) adalah kebenaran yang diturunkan dari aksioma,
sehingga kebenarannya perlu dibuktikan terlebih dahulu.
Contoh:
Dalil 1.3 tentang Notasi Penjumlahan:
Jika 𝑐 adalah suatu konstanta, maka:

∑ 𝑐 = 𝑛𝑐
𝑖=1

Bukti:
Jika dalam Dalil 1.2 semua 𝑥𝑖 sama dengan 1, maka
𝑛

∑ 𝑐 = 𝑐 + 𝑐 + … + 𝑐 = 𝑛𝑐
𝑖=1

𝑛 suku

8. Lemma
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Lema adalah suatu butir masukan atau entri,
dengan kata lain lema merupakan kata atau frasa masukan dalam kamus di luar
definisi atau penjelasan ain yang diberikan dalam entri. Lemma dalam matematika
disebut juga teorema kecil dan biasanya muncul sebagai jembatan untuk
membuktikan teorema yang lebih umum. Dengan kata lain, lemma adalah teorema
sederhana yang digunakan sebagai hasil antara dalam pembuktian teorema lain.
Contoh:
Algoritma Euclid yang berbunyi:
“Untuk p bilangan prima, jika p habis membagi ab, maka p habis membagi a atau p
habis membagi b”.
Lemma ini menjadi jembatan untuk teorema berikut:
“Jika n habis membagi ab dan n dan a tidak mempunyai faktor persekutuan. Maka n
habis membagi a.

9. Kriteria
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kriteria adalah ukuran yang menjadi dasar
penilaian atau penetapan sesuatu.

3
B. 13 Metode Pembuktian (Proof) dalam Matematika
1. Metode Pembuktian Langsung
Teknik pembuktian secara langsung ini membuktikan kebenaran proposisi/ teorema
yang berbentuk implikasi 𝑝 → 𝑞, berangkat dari asumsi bahwa 𝑝 bernilai benar. Satu-
satunya fakta agar pernyataan 𝑝 → 𝑞 benar adalah dengan menunjukkan bahwa 𝑞 juga
bernilai benar.
Pembuktian langsung terbagi lagi menjadi beberapa metode, diantaranya:
a. Metode pengecekan satu per satu
b. Pembuktian berdasarkan kasus-kasus
c. Pembuktian dengan eliminasi kasus
Contoh:
Buktikan kebenaran jika 𝑥 bilangan genap maka 𝑥 2 juga merupakan bilangan genap.

2. Metode Pembuktian Tidak Langsung


Yaitu membuktikan kebenaran suatu implikasi 𝑝 → 𝑞 melalui kontraposisinya 𝑞̅ → 𝑝̅ .
Metode pembuktian tidak langsung ini terbagi lagi menjadi dua yaitu:
a. Metode Kontraposisi; dan
b. Metode Kontradiksi (pengandaian); dilakukan dengan cara mengandaikan bahwa
ingkaran kalimat yang akan dibuktikan bernilai benar. jadi jika ingin
membuktikan kebenaran 𝑝, langkah yang dilakukan adalah dengan mengandaikan
𝑝̅ benar.

Contoh:
Buktikan jika 𝑥 2 bilangan ganjil maka 𝑥 bilangan ganjil.

3. Metode Pembuktian Kosong


Yaitu membuktikan kebenaran suatu implikasi 𝑝 → 𝑞 dengan cara membuktikn
bahwa 𝑝 salah.
Contoh:
Diberikan definisi : “Himpunan 𝐴 dikatakan bagian dari himpunan 𝐵, ditulis 𝐴 ⊆ 𝐵
jika kondisi berikut dipenuhi: 𝑥 ∈ 𝐴 → 𝑥 ∈ 𝐵. Buktikan "∅ adalah himpunan bagian
dari semua himpunan”.

4
4. Metode Pembuktian Trivial
Membuktikan kebenaran suatu implikasi 𝑝 → 𝑞 dengan cara membuktikan bahwa 𝑞
benar.
Contoh:
Buktikan kebenaran: “Jika pinguin dapat terbang maka 3 + 2 = 5".

5. Metode Pembuktian Ekuivalensi


Metode pembuktian ini merupakan pembuktian teorema berbentuk biimplikasi 𝑝 ↔ 𝑞
dengan 𝑝 dan 𝑞 adalah pernyataan. Pernyataan 𝑝 ↔ 𝑞 ekuivalen dengan [(𝑝 →
𝑞)⋀(𝑞 → 𝑝)]. Jika dapat membuktikan pernyataan 𝑝 → 𝑞 dan 𝑞 → 𝑝 benar, maka
biimplikasi 𝑝 ↔ 𝑞 juga akan benar.

6. Metode Pembuktian Eksistensial


Ada dua tipe bukti eksitensial ini, yaitu konstruktif dan takkonstruktif. Pada metoda
konstruktif, eksistensinya ditunjukkan secara eksplisit. Sedangkan pada metoda
takkonstruktif, eksistensinya tidak diperlihatkan secara eksplisit.
Contoh:
Buktikan, ada bilangan irrasional x dan y sehingga xy rasional.

7. Bukti Ketunggalan
Dalam membuktikan ketunggalan, pertama harus ditunjukkan eksistensi suatu objek,
katakan objek itu x. Ada dua pendekatan yang dapat ditempuh untuk membuktikan
bahwa x hanya satu-satunya objek yang memenuhi, yaitu:
a. Diambil objek sebarang, katakan y maka ditunjukkan y = x, atau
b. Misalkan y objek sebarang lainnya dengan y ≠ y, ditunjukkan adanya suatu
kontradiksi. Cara ini tidak lain menggunakan metoda kontradiksi seperti
yang sudah dibahas sebelumnya.
Contoh:
Buktikan sistem persamaan 2𝑥 + 𝑦 = 4 dan 𝑥 − 2𝑦 = −3 mempunyai penyelesaian
tunggal.

8. Bukti dengan Counter Example (Contoh Pengingkar/Penyangkal)

5
Untuk membuktikan ketidakbenaran sebuah pernyataan, umumnya masih berupa
konjektur. Ditunjukkan sebuah contoh yang membuat pernyataan tersebut tidak benar.
Contoh:
Misalkan ada konjektur berikut :
”Untuk setiap n bilangan asli maka 22n + 1 merupakan bilangan prima”.

9. Bukti dengan Induksi Matematika


Induksi matematika merupakan salah satu argumentasi pembuktian suatu teorema
atau pernyataan matematika yang semesta pembicaraannya himpunan bilangan bulat
atau lebih khusus himpunan bilangan asli.
Langkah-langkah pembuktian dengan induksi matematika adalah sebagai berikut:
Langkah (1) : ditunjukkan bahwa p(1) benar.
Langkah (2) : diasumsikan bahwa p(k) benar untuk suatu bilangan asli k dan
ditunjukkan bahwa p(k+1) benar.
Contoh:
1
Buktikan bahwa: 1 + 2 + 3 + ⋯ + 𝑛 = 2 𝑛(𝑛 + 1) untuk setiap bilangan asli 𝑛.

10. Bukti Dua Arah


Ada kalanya suatu pernyataan berupa bi-implikasi, p ⇔ q. Ada dua kemungkinan bi-
implikasi bernilai benar p ⇔ q yaitu p benar dan q benar, atau p salah dan q salah.
Dalam prakteknya, pernyataan ini terdiri dari p⇒q dan q⇒ p. Membuktikan kebenaran
bi-implikasi p ⇔ q berarti membuktikan kebenaran kedua implikasi p⇒q dan q⇒ p.
Selanjutnya dapat menggunakan bukti langsung, taklangsung atau mungkin dengan
kontradiksi.
Contoh:
Buktikan, suatu bilangan habis dibagi sembilan jika hanya jika jumlah angka-angka
pembangunnya habis dibagi sembilan.

11. Pembuktian dengan Implikasi Transitif


Pembuktian dengan implikasi transitif adalah suatu pernyataan jika p maka q dan jika
q maka r akibatnya jika p maka r. Bentuk argumennya adalah:

6
𝑝→𝑞
𝑞→𝑟
𝑝→𝑟
Strategi ini biasanya digunakan dengan strategi pembuktian kondisional.

12. Pembuktian Kondisional


Suatu pembuktian yang berpangkal dari suatu pernyataan p yang diasumsikan benar,
dapat diturunkan pernyataan q, sehingga kesimpulannnya adalah 𝑝 → 𝑞. Bentuk
argumennya adalah sebagai berikut:
𝑝 dengan 𝑝 adalah pernyataan yang diasumsikan benar,
𝑞 𝑞 adalah pernyataan yang dapat diturunkan, dan
𝑝→𝑞 𝑝 → 𝑞 adalah kesimpulan.

13. Pembuktian dengan menggunakan kasus


Prosedur pembuktian dilakukan dengan pemeriksaan satu persatu (kasus demi kasus)
terhadap setiap kemungkinan, setelah itu baru diambil suatu kesimpulan benar atau
salahnya suatu teorema.
Contoh:
Buktikan: ∣ 𝑎 + 𝑏 ∣ ≤∣ 𝑎 ∣ +∣ 𝑏 ∣; 𝑎, 𝑏 bilangan real.

7
Daftar Pustaka

Bartle, R. G., Sherbert, D. R., 2010. Introduction to Real Analysis Fourth Edition. John
Wilwey & Sons, Inc.

e-jurnal.ikippgrismg.ac.idindex.phpaksiomaarticledownload5450

http://sahatfp.blogspot.com/2013/03/tugas-2pengertian-aksioma-dan-teorema.html

http://sharematika.blogspot.com/2012/09/metode-pembuktian-dan-induksi.html

https://www.facebook.com/permalink.php?id=181515171905632&story_fbid=54914749847
5729

https://www.mail-archive.com/matematika@warnet.unpar.ac.id/msg00000.html

http://yunimatematika.blogspot.com/2012/10/pengertian-dari-aksioma-definisi.html

Sukirman. 2006. Pengantar Teori Bilangan. Yogyakarta: Hanggar Kreator.

Walpole Ronald E. 1993. Pengantar Statistika Edisi ke-3. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.

ii

Anda mungkin juga menyukai