Anda di halaman 1dari 21

Preferensi Konsumen terhadap Minyak Goreng Kemasan

(Studi Kasus di Giant Ekspres Kota Bengkulu)

1)
Elni Mutmainnah, 1) Edy Marwan, 2)
Eka Lisa Putri

1)
Dosen ProdiAgribisnis UMB
2)
Alumni Prodi Agribisnis UMB

Email : mamirizki_2009@yahoo.co.id
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atribut yang dipertimbangkan konsumen


dalam membeli minyak goreng, Penelitian dilakukan di Giant Mega Mall Kota Bengkulu,
dengan mengambil sampel secara insidental sebanyak 70 orang responden.
Metode yang digunakan untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap minyak
goreng kemasan digunakan analisis statistik nonparametrik yaitu Chi-Square. Teknik tes
chi-square digunakan dengan menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan atau
tidak antara banyaknya hasil jawaban observasi dari objek atau jawaban yang diharapkan
berdasarkan hipotesis nol. Sedangkan untuk mengetahui urutan atribut minyak goreng
kemasan yang paling penting dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian
konsumen digunakan Analisis Multiatribut Fishbein.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
bahwa Minyak goreng kemasan yang menjadi preferensi konsumen di Giant Ekspres Kota
Bengkulu adalah sebagai berikut: Warna Kuning Keemasan, Kejernihan Bening, Promosi
Dari Keluarga, Harga Kisaran Rp.20.000 –Rp.30.000, Merek Tropikal, Serta Kemasan
Berbentuk Refiil/Plastik.Sedangkan Atribut yang dipertimbangan konsumen dalam
keputusan pembelian minyak goreng kemasan di Giant Ekspres Kota Bengkulu berturut-
turut adalah Warna, Kejernihan, Promosi, Harga, Ukuran, Merek, Desain Kemasan.

Key word :Minyak Goreng, Prefenrensi, Atribut

I. PENDAHULUAN an tersebut adalah: (1). Beras,


Sagu dan Jagung, (2). Gula pasir, (3).
1.1. Latar Belakang
Sayursayuran dan Buah-buahan, (4).
Sembilan bahan pokokatau sering
Daging Sapi, Ayam,dan Ikan, (5).
disingkatsembakoadalah sembilan jenis
Minyak goreng dan Margarin, (6). Susu,
kebutuhan pokok masyarakat yang
(7). Telur, (8). Minyak Tanah atau gas
disebutkan dalam Keputusan Menteri
ELPIJI, (9). Dan Garam. (Nugroho,
Industri dan
2011).
PerdaganganNo.115/MPP/KEP/2/1998
Tanggal 27Februari 1998.Kesembilanbah
Dari kesembilan jenis kebutuhan Data tersebut menunjukkan
pokok masyarakat tersebut, salah satu bahwa permintaan konsumen terhadap
diantaranya adalah minyak goreng yang minyak goreng sangat besar dibanding
merupakan produk kebutuhan rumah dengan bahan pokok lainnya dilihat dari
tangga yang digunakan untuk kondisi penjualan yang sangat lancar.
memasak.Oleh karena itu, minyak goreng Sehingga diantara sembilan bahan pokok
dikategorikan sebagai komoditas yang utama yang dikeluarkan rata-rata rumah
cukup strategis. Peningkatan kebutuhan tangga, minyak goreng termasuk tinggi.
dalam mengkonsumsi makanan akan
Pemasaran minyak goreng terbagi
cenderung meningkatkan permintaan
dalam dua bentuk, yaitu curah dan
produk minyak goreng. Sebagian besar
kemasan. Minyak goreng curah dan
permintaan terhadap minyak goreng ialah
minyak goreng kemasan merupakan hasil
untuk konsumsi rumah tangga.
dari proses industri namun memiliki
(Sarumaha, 2015:2).
perbedaan dari segi kualitas. Perbedaan
Berdasarkan hasil survey awal dari segi kualitas ini diakibatkan dari
diperoleh informasi data mengenai perbedaan tahapan proses produksi dalam
kondisi penjualan 9 bahan pokok di Giant pembuatannya. Minyak goreng curah
Ekspres Kota Bengkulu sebagai berikut hanya melalui 1 kali proses penyaringan,
berwarna kuning keruh dan
Tabel 1. Data Kondisi Penjualan 9
Bahan Pokok di Giant Ekspres Kota didistribusikan dalam bentuk non
Bengkulu kemasan. Sedangkan minyak goreng
Nama Kondisi
No. Produk Penjualan kemasan melalui 2-4 proses penyaringan,
Beras/Sagu/ berwarna kuning jernih dan dikemas
1 Jagung Kurang lancar
dengan label atau merek tertentu.
2 Gula Pasir Lancar
Sayuran/ Perbedaan dalam proses produksi juga
3 Buahan Kurang lancar
mengakibatkan kandungan kadar lemak
Daging/
4 Ayam Tidak Jual dan asam oleat pada minyak goreng
Minyak curah juga lebih tinggi dibandingkan
5 Goreng Sangat lancar
6 Susu Lancar minyak goreng kemasan yang
7 Telur Tidak Jual mengakibatkan dampak yang kurang baik
8 Garam Sedang lancar
Miyak bagi kesehatan. (Anonimus, 2014)
9 Tanah /Gas Tidak Jual
Sumber: Giant Ekspres Kota Bengkulu
Seiring dengan makin tingginya Preferensi konsumen adalah
tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi pilihan suka atau tidak suka oleh
masyarakat, peralihan pola konsumsi dari seseorang terhadap produk minyak
minyak goreng curah ke minyak goreng goreng kemasan yang akan dikonsumsi
kemasan pun semakin besar. Minyak dari berbagai pilihan atribut yang
goreng yang dikemas dalam botol, drijen, dimiliki. Dengan mengkaji preferensi
atau plastik/refill dan dijual di konsumen, dapat diketahui segala
supermarket-supermarket dianggap lebih informasi yang berhubungan dengan
bersih dan higienis oleh masyarakat kebutuhan dan keinginan konsumen.
daripada minyak goreng yang dijual (Hariyani, 2005:10)
eceran oleh pedagang keliling yang
Giant adalah salah satu Mall
ditempatkan di dalam jerigen dan drum.
terbesar di Kota Bengkulu yang menjual
Hal ini semakin membuka lebar peluang
berbagai merek minyak goreng, seperti
pasar bagi industri minyak goreng
Bimoli, Sania, Sunco, Filma, Barco, dan
kemasan, mengingat pula bahwa minyak
lain-lain dengan atribut dan keunggulan
goreng merupakan bahan pokok
masing-masing mulai dari warna,
kebutuhan sehari-hari sehingga tentunya
kejernihan, kemasan, kandungan gizi,
hampir seluruh masyarakat
ukuran kemasan dan lain sebagainya.
mengkonsumsinya. (Sarumaha, 2015:2).

Tabel 2. Data Penjualan Minyak Goreng


Perilaku konsumen dalam
di Giant Ekspres Kota Bengkulu Periode
mengkonsumsi minyak goreng kemasan, Januari - Agustus 2016.
tentunya akan memilih minyak goreng
yang dapat memuaskan keinginan dan
kebutuhan mereka. Untuk itu dalam
melakukan pembelian konsumen akan
memperhatikan atribut-atribut atau
kriteria dari minyak goreng yang akan
dikonsumsi. Proses pengambilan
keputusan untuk membeli, konsumen
membutuhkan bekal informasi pasar yang Sumber: Giant Ekspres Kota Bengkulu

akurat secara lengkap dan rinci mencakup Berdasarkan Data penjualan di


preferensi konsumen. (Sarumaha, 2015:3) atas menunjukkan bahwa terdapat dua
merek minyak goreng yang angka II. METODE PENELITIAN
penjualanya cukup tinggi diantara 11 2.1. Metode penentuan Daerah
Penelitian
merek lainya. Hal ini menjadi alasan
bagi peneliti untuk menganalis faktor- Penelitian ini dilaksanakan di Giant
faktor apa saja yang dipertimbangkan Ekpres Kota Bengkulu dengan
konsumen dalam membeli minyak pertimbangan bahwa Giant Ekspres
goreng kemasan dengan studi kasus di merupakan salah satutoko swalayan
Giant Ekspres Kota Bengkulu, yang terbesar di Kota Bengkulu dibawah
merupakan salahsatu toko swalayan jaringan bisnis ritel PT. Hero
terbesar di Kota Bengkulu dibawah bisnis Supermarket.tbk yang menjual
jaringan ritel raksasa, PT. Hero berbagai produk kebutuhan
Supermarket Tbk. Giant Ekspres konsumen. GiantEkpres terletak di
menjual berbagai produk kebutuhan Mega Mall Kota Bengkulu beralamat
konsumen salahsatu produk yang cukup di Jalan KZ Abidin II Pasar Minggu,
menarik perhatian konsumen adalah Ratu Samban Kota Bengkulu.
minyak goreng kemasan dengan strategi 2.2. Metode Pengumpulan Data
pemasaranya yang selalu mengadakan
Data yang diperoleh saat penelitian
promosi atapun diskon terhadap produk
ada dua jenis yaitu, data primer dan data
tersebut.
sekunder.Data primer diperoleh secara
1.2. Tujuan langsung melalui teknik wawancara
1. Untuk menganalisis perferensi kepada responden dengan menggunakan
konsumen terhadap minyak alat bantu kuisioner yang telah
goreng kemasan di Giant Express dipersiapkan sebelumnya. Data primer ini
Kota Bengkulu. selanjutnya diolah dengan menggunakan
2. Untuk menganalisis urutan teknik analisa data Chi-Square dan Model
atribut yang paling penting sikap Fishbein. Hal tersebut, sesuai
menjadi pertimbangan konsumen dengan teori Sugiyono, (2014:137) yang
dalam keputusan pembelian menyatakan bahwa data primer adalah
minyak goreng kemasan di Giant data yang diperoleh secara langsung
Ekspres Kota Bengkulu. melalui teknik wawancara menggunakan
alat bantu kuisioner yang telah
dipersiapkan sebelumnya.
Sedangkan data sekunder dalam Kota Bengkulu, dengan menguji apakah
penelitian ini adalah data pendukung terdapat perbedaan yang signifikan antara
yang diperoleh dari BPS Kota Bengkulu preferensi konsumen yang di observasi
dan Giant Ekspres Kota Bengkulu mengenai atribut merek, harga, promosi,
melalui teknik pencatatan. Sesuai dengan ukuran, kemasan, warna, dan kejernihan
teori Sugiyono, (2014:137) yang minyak goreng dengan preferensi
menyatakan bahwa data sekunder adalah konsumen yang diharapkan. (Setiawan,
data primer yang telah diolah lebih lanjut 2015:143). Chi-Square dinyatakan
dan disajikan baik oleh pihak pengumpul dengan rumus
data primer atau pihak lain seperti; data
dari BPS, Instansi, dan perusahaan terkait
melalui teknik pencatatan.

2.3. Teknik Penarikan Sampel Keterangan :

Metode penarikan sampel yang X2 = Nilai angka yang memberikan


digunakan dalam penelitian ini adalah keterangan hasil observasi
Oi = Frekuensi observasi dari setiap
“Metode Accidental Sampling. Menurut kategori ke-i
Sugiyono,( 2014:138), bahwa accidental
Ei = Frekunsi observasi yang diharapkan
sampling merupakan teknik penentuan dari setiap kategori
sampel berdasarkan kebetulan, bila
= Penjumlahan semua kategori
dipandang orang yang kebetulan ditemui
cocok sebagai sumber data. Yaitu siapa i....k = Kategori
saja yang secara kebetulan bertemu
Hipotesis yang digunakan dalam Chi-
dengan peneliti di lokasi penelitian Giant
Square
Ekspres Kota Bengkulu dan terbukti
Ho : Tidak terdapat perbedaan antara
melakukan pembelian minyak goreng
preferensi konsumen terhadap
kemasan dapat digunakan sebagai
atribut merek, harga, ukuran,
responden.
kemasan, promosi, warna, dan
2.4. Metode Analisis Data kejernihan minyak goreng
1. Analisa Chi-Square kemasan.
Untuk mengetahui bagaimana Ha : Terdapat perbedaan antara
preferensi konsumen terhadap atribut pereferensi terhadap atribut
minyak goreng kemasan di Giant Ekspres merek, harga, ukuran, kemasan,
promosi, warna, dan kejernihan Sukanata. 2015:5), yaitudenganRumus
minyak goreng kemasan. mencari nilai bi dan ei :
Pengujian dilakukan pada tingkat
kepercayaan 95% dengan kriteria
pengujian yaitu:
Keterangan:
Jika X2 hitung > X2 tabel, maka Ho
Bi/ei = nilai kepercayaan atau nilai
ditolak
kepentingan terhadap atribut ke-i
Jika X2 hitung < X2 tabel, maka Ho
a. = jumlah responden yang memilih 5
diterimah
(sangat suka sekali)
2. Analisis Multiatribut Fishbein b. = jumlah responden yang memilih 4
Analisis multiatribut Fishbein (suka sekali)
digunakan untuk mengetahui atribut yang c. = jumlah responden yang memilih 3
paling dipertimbangkan konsumen dalam (cukup suka)
keputusan pembelian minyak goreng d. = jumlah responden yang memilih 2
kemasan di Giant Ekspres Kota (tidak suka)
Bengkulu. Langkah-langkah dalam e. = jumlah responden yang memilih 1
mengerjakan analisis ini adalah, (tidak suka sekali)
Simamora, 2008 d. Mengukur Sikap terhadap Produk
Pengukuran Sikap dilakukan
a. Menentukan Salient Belief
dengan mengukur keseluruhan atribut
Dalam penelitian ini yang
(Simamora, 2008 )
dimaksud salient belief adalah atribut
yang telah ditetapkan yaitu Merek,
Harga, Ukuran, Kemasan, Promosi,
Warna, Dan Kejernihan. Keterangan :

b. Mengukur Belief/tingkat Ao = sikap terhadap produk minyak

kepercayaan (bi) goreng kemasan.

c. Mengukur Bi = Kepercayaan konsumen

Evaluation/Kepentingan (ei) terhadap atribut


Ei = Evaluasi konsumen terhadap
Perhitungannilai evaluasi (ei) dan
atribut
perhitungan nilai kepercayaan (bi) itu
sama.(Simamora, 2008 dikutif Ratama,
Dalam mengumpulkan pendapat 3. Atribut atau faktor merupakan
responden terhadap kategori atau atribut variabel minyak goreng yang
yang ada dengan penilaian ranking melingkupi kategori yang dimiliki
menggunakan skala ordinal yang diukur dan ditentukan untuk dipilih oleh
berupa skala Likert dengan pernyatan konsumen sebagai pertimbanganya
dari angka 1 = Tidak suka sekali, 4 = dalam membeli minyak goreng
tidak suka, 3 = cukup suka, 4 = suka kemasan. Dalam penelitian ini
sekali 5 = sangat suka sekali. (Riduwan atribut yang diteliti adalah:
dan Akdon, 2010:16). Dari pendapat a. Merek
setiap responden atas pertanyaan dan Yaitu nama, istilah, tanda atau
pernyataan yang ada ini disebut utility lambang yang dimaksud
yang dinyatakan dalam angka (skoring) untukmengidentifikasikan barang-
yang kemudian diolah dengan analisis barang atau jasa dari seorang penjual
multiatribut fisbein. ataukelompok penjual untuk
membedakannya dari produk
2.5. Definisi Operasional Variabel
pesaing.
Untuk memudahkan dalam b. Kemasan
melakukan penelitian terhadap variabel Yaitu karakteristik dari minyak
yang diteliti, maka perlu dijelaskan goreng yang berkaitan dengan jenis
mengenai definisi operasional yang ada atau bahan kemasan. Kemasan
kaitanya dengan penelitian ini. Adapun dibedakan dalam 3 kategori yaitu
definisi operasional variabel tersebut plastik (refill), botolan, dan drigen.
adalah sebagai berikut: Dan preferensinya diketahui dengan
melihat pilihan kesukaan konsumen
1. Konsumen minyak goreng adalah
terhadap kategori dalam kemasan
orang yang dijadikan sebagai sampel
sminyak goreng.
yang melakukan pembelian minyak
c. Harga
goreng kemasan di Giant Express
Yaitu besarnya harga dari masing-
Kota Bengkulu.
masing minyak goreng (RP). Harga
2. Preferensi ialah suatu prilaku
dibedakan dalam 3 kategori yaitu
konsumen dalam memilih minyak
harga yang <Rp.20.000,00,
goreng kemasan dan kecendrunganya
Rp.20.000,00 - Rp.30.000,00 dan
terhadap kombinasi atribut minyak
harga yang > Rp.30.000,00. Dan
goreng yang disukai.
preferensinya diketahui dengan g. Promosi
melihat pilihan konsumen terhadap Merupakan salah satu strategi
kategori tersebut. pemasaran yang diterapkan Giant
d. Warna Ekspres Kota Bengkulu dalam
Yaitu warna dari minyak goreng memasarkan produk minyak goreng
menurut penilaian atau tanggapan kemasan guna menarik hati
indra penglihatan dari konsumen. konsumen hingga terjadi kepuasan
Warna dibedakan menjadi kuning konsumen.
keemasan dan kuning tua. Dan 4. Karakteristik responden adalah hal-
preferensinya diketahui dengan hal yang berkaitan dengan keadaan
melihat pilihan kesukaan konsumen responden yang terdiri atas: jenis
terhadap kategori dalam warna kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan,
sminyak goreng. dan jumlah anggota keluarga
e. Kejernihan 5. Minyak goreng kemasan adalah jenis
Yaitu, kejernihan dari minyak goreng minyak goreng yang sudah bermerek
menurut penilaian atau tanggapan dan biasanya dalam bentuk refill,
indra penglihatan dari konsumen. drigen, dan botolan dengan satuan
kejernihan dibedakan menjadi Volume (ltr).
bening dan keruh. Dan preferensinya
diketahui dengan melihat pilihan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
kesukaan konsumen terhadap
kategori dalam kejernihan minyak
3.1. Karakteristik Responden
goreng kemasan.
Karakteristik Responden merupakan
f. Ukuran
salah satu faktor yang mempengaruhi
Yaitu karakteristik dari minyak perilaku konsumen, disamping faktor
goreng yang berkaitan dengan kebudayaan, faktor sosial dan faktor
bentuk kemasan. ukuran dibedakan psikologis. Karakteristik responden yang
dalam 3 kategori yaitu i Ltrr, 2 Ltr, diamati dalam penelitian ini meliputi jenis
dan 5 Ltr. Dan preferensinya kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, dan

diketahui dengan melihat pilihan jumlah anggota keluarga.

kesukaan konsumen terhadap


kategori dalam ukuran kemasan
minyak goreng.
3.1.1. Berdasarkan Jenis Kelamin tahun sebanyak 14 orang atau 20%, dan
usia lebih dari 46 tahun sebanyak 13
7%
1 orang atau 19%. Range umur 26-35
93%
2 tahun lebih banyak mengkonsumsi
minyak goreng kemasan karena terkait
Sumber: Data Primer Diolah
dengan masalah kesehatan.
Dari grafik di atas diketahui 3.1.3. Berdasarkan Pendidikan
bahwa dari 70 orang yang melakukan
pembelian minyak goreng kemasan di 3% 6%
SD
Giant Ekspres Kota Bengkulu sebagian 44%
43% SL
besar adalah perempuan yaitu sebanyak TP
4%
65 orang atau 93%, sedangkan konsumen
Sumber: Data Primer Diolah
laki-laki sebanyak 5 orang atau 7%. Hal
ini menunjukkan bahwa dalam kegiatan Dari grafik di atas dapat diketahui
berbelanja minyak goreng kemasan bahwa konsumen minyak goreng
dominan dikerjakan oleh perempuan. kemasan yang terbesar adalah tamatan S1
yaitu sebanyak 31 orang atau 44% dan
3.1.2. Berdasarkan Umur
diikuti oleh tamatan SLTA yaitu
sebanyak 30 orang atau 43%, lulusan
19% 24%
1 SLTP sebanyak 4 orang atau 6%, D3
5- sebesar 3 orang atau 4% dan yang
20% 2…
37% terendah adalah Lulusan Sekolah Dasar
Sumber: Data Primer Diolah sebanyak 2 orang atau 3%.
3.1.4. Berdasarkan Pekerjaan

Dari grafik diatas menunjukan 7% 1% 6% 23%


IRT
10%
bahwa range umur konsumen minyak
26% 27% PNS/Honorer
goreng kemasan di Giant Ekspres Kota
Bengkulu cukup merata pada berbagai
tingkatan umur. Namunyang terbanyak Sumber: Data Primer Diolah
berada pada kelompok umur 26-35 tahun
Dari grafik diatas dilihat bahwa
tahun yaitu sebanyak 26 orang atau 37%,
pekerjaan konsumen minyak goreng
Kemudian diikuti oleh usia 15-25 tahun
kemasan di Giant Ekspres Bengkulu
sebanyak 17 orang atau 24%, usia 36-45
memiliki pekerjaan yang beragam, yaitu Juga termasuk hal-hal yang tidak dapat
Ibu Rumah Tangga (IRT), Pegawai diamati seperti nilai-nilai yang dimiliki
Negeri Sipil (PNS) atau Honorer, konsumen, kebutuhan peribadi, persepsi,
Wiraswata, karyawan Swasta, Pelajar dan bagaimana mereka mengevaluasi
atau Mahasiswa, Polisi dan ada juga yang alternatif, serta apa yang mereka rasakan
lagi mencari pekerjaan atau disebut tentang kepemilikan dan penggunaan
dengan istilah pengangguran. Dimana produk yang bermacam-macam. (Engel et
yang terbesar adalah konsumen yang al, 1994 dikutif Hariyani, 2015:41).
memiliki pekerjaan sebagai PNS maupun Perilaku konsumen yang diamati
sebagai honorer yaitu sebanyak 19 orang dalam penelitian ini meliputi alasan
atau 27%, Kemudian Wiraswasta konsumen berbelanja di Giant Ekspres,
sebanyak 18 orang atau 26%, IRT frekuensi pembelian, jumlah pembelian,
sebanyak 16 orang atau 23%, Karyawan kapan serta tujuan pembelian.
swasta sebanyak 7 orang atau 10%,
3.2.1. Frekuensi Pembelian Minyak
Mahasiswa maupun pelajar sebanyak 5 Goreng Kemasan
orang atau 6%, Pengangguran sebanyak 4
orang atau 6%, dan Polisi 1 orang atau Jumlah konsumen minyak goreng

sebanyak 1%. kemasan menurut frekuensi pembelian


yang dilakukan responden pada saat

3.2. Perilaku Konsumen pembelian dapat dilihat pada tabel 13.

Perilaku konsumen menyoroti


Tabel 3. Jumlah Responden Berdasarkan
perilaku individu dan rumah tangga.
Frekuensi Pembelian
Perilaku konsumen menyangkut suatu
proses keputusan sebelum pembelian Frekuensi Jumlah Presenstase

serta Pembelian (Orang) (%)

tindakan dalam memperoleh, memakai, Setiap Hari 0 0

mengkonsumsi, dan menghabiskan Seminggu 25 36

produk. Mengetahui perilaku konsumen Sekali

meliputi perilaku yang dapat diamati 2 Minggu 5 7

seperti alasan berbelanja di Giant Ekpres Sekali

Kota Bengkulu, jumlah pembelian, Tidak Tentu 40 57

kapan, tujuan, oleh siapa, dan bagaimana Jumlah 70 100%


barang yang sudah dibeli dikonsumsi. Sumber : Data Primer Diolah
Tabel 4. Jumlah Responden Berdasarkan
Karakteristik Responden Jumlah pembelian Minyak Goreng
Berdasarkan Frekuensi
0% Pembelian
Setiap Jumlah Jumlah Presentase
36% Hari
Semingg
pembelian (orang) (%)
u Sekali 1 pcs 40 57
57% 2 Minggu
7% Sekali 2 pcs 25 36
> 2 pcs 5 7
Sumber : Data Primer Diolah
Jumlah 70 100
Berdasarkan grafik diatas
Sumber : Data Primer Diolah
diketahui bahwa sebagian besar
konsumen yaitu sebanyak 40 orang atau
Karakteristik Responden
57% memilih frekuensi pembelian tidak Berdasarkan Jumlah
tentu, karena menurut responden Pembelian
7%
frekuensi pembelian minyak goreng 1 pcs

kemasan berkaitan dengan jauh atau 36% 2 pcs


57%
dekatnya tempat tinggal, kebutuhan,
>2
kegunaan dalam mengkonsumsi minyak pcs

goreng kemasan, serta sifat minyak


goreng kemasan yang tahan lama atau
Sumber : Data Primer Diolah
dapat digunakan dalam jangka panjang.
Sehingga hal tersebut menjadi alasan Berdasarkan grafik di atas diketahui
mereka dalam melakukan pembelian bahwa konsumen yang membeli minyak
dengan frekuensi tidak tentu. Kebiasaan goreng kemasan sejumlah 1 pcs dari
ibu ibu rumah tangga membeli dalam berbagai jenis minyak goreng kemasan
jumlah tidak tentu untuk kebutuhan satu sebanyak 40 orang atau 57%, 2 pcs
bulan bahkan beberapa bulan kedapan. sebanyak 25 orang atau 36%, dan yang
lebih dari 2 pcs sebanyak 5 orang atau
3.2.2. Jumlah Pembelian Minyak
Goreng Kemasan 7%. Jumlah pembelian ini biasanya
dikaitkan dengan kebutuhan dan jumlah
Jumlah konsumen minyak goreng anggota keluarga, minyak goreng
kemasan menurut jumlah pembelian kemasan yang dibeli diusahakan dapat
dapat dilihat pada tabel 14. berikut : memenuhi konsumsi seluruh keluarga.
3.2.3. Preferensi Konsumen Terhadap ketegori Kuning Keemasan dan Kuning
Atribut Minyak Goreng
Tua; dan atribut yang terakhir kejernihan
Kemasan
dengan kategori Bening dan Keruh.
Konsumen dalam mengkonsumsi
Atribut serta kategori minyak goreng
suatu produk atau jasa karena ingin
kemasan di Giant Ekspres dapat dilihat
memuaskan kebutuhan dan keinginannya.
pada tabel 15.
Dalam mengkonsumsi barang atau jasa
tersebut, konsumen sering dihadapkan Tabel 5. Atribut Dan Kategori Minyak
Goreng Kemasan
pada pilihan - pilihan, sebelum akhirnya
mereka mengambil suatu keputusan. N Atribut Skor/Kategori
o Minyak Atribut Minyak
Dengan kata lain, dari sejumlah alternatif Goreng Goreng. Kemasan
pilihan yang ada orang lebih cenderung Kemasan
1. Sania
memilih sesuatu yang dapat 1 2. Tropikal
memaksimumkan kepuasannya. Dengan Merek 3. Bimoli
4. Fortune
demikian preferensi konsumen dapat 5. Dll
diartikan sebagai pilihan suka atau tidak 2 1. < Rp.
Harga 20.000
suka seseorang terhadap suatu produk 2. Rp.20.000-
atau jasa. (Hariyani, 2005:43) Rp.30.000
3. > Rp.
30.000
Preferensi konsumen terhadap 3 1. 1 Ltr
minyak goreng kemasan dapat diketahui Ukuran 2. 2 Ltr
3. 5 Ltr
dengan melihat evaluasi konsumen 4 1. Plastik/refil
terhadap atribut-atribut yang melekat Desain 2. Botolan
kemasan 3. Drigen
pada minyak goreng kemasan serta 5 1. Keluarga
kategori-kategorinya. Atribut-atribut Promosi 2. Media cetak
3. Media
tersebut adalah merek dengan kategori Elektronik
Merek Sania, Tropikal, Bimoli, Fortune, 6 1. Kuning
Warna keemasan
Dll; harga dengan kategori <Rp.20.000, 2. Kuning Tua
Rp.20.00-Rp.30.000, dan >Rp.30.000; 7 1. Bening
Kejernihan 2. Keruh
ukuran dengan kategori 1L, 2l, dan 5L;
Sumber : Data Primer
desain kemasan dengan kategori Plastik,
Botolan, dan Drigen; promosi dengan Berdasarkan hasil perhitungan

kategori sumber Keluarga, Media Cetak Chi-Square menunjukan bahwa terdapat

dan Media elektronik; warna dengan perbedaan preferensi konsumen terhadap


beberapa atribut minyak goreng kemasan. Hasil penelitan ini sesuai dengan
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel penelitian terdahulu yaitu penelitian yang
16. Berikut; berjudul “Analisis Conjoint Terhadap
Preferensi Konsumen Produk Minyak
Tabel 6. Hasil Analisis Chi-Square
Goreng Kelapa Sawit Di Kota Medan”
Atribut D Keterang oleh Dela Agustina Sarumaha (2015)
Minyak Hitung f Tabel an
Goreng (0,05) yang mengatakan bahwa hasil analisis
Kemasan
Merek 22.286a 4 .000 Berbeda chi-square pada penelitian tersebut
nyata berbeda nyata pada taraf kepercayaan
Harga 47.857b 2 .000 Berbeda
nyata 95%, hal tersebut menunjukkan
b
Ukuran 50.943 2 .000 Berbeda perbedaan signifikan preferensi
nyata
Kemasan 77.257
b
2 .000 Berbeda konsumen terhadap atribut-atribut
nyata minyak goreng kelapa sawit di Kota
Promosi 11.343b 2 .003 Berbeda
nyata Medan. Kemudian penelitian Riska, Isni
c
Warna 48.057 1 .000 Berbeda Yuniar (2012) yang berjudul “Analisis
nyata
Kejernih - - - - Preferensi Konsumen Pasar Tradisional
an Terhadap Buah Jeruk Lokal Dan Buah
Sumber : Data Primer Diolah
Jeruk Impor Di Kabupaten Kudus”.
Dari tabel di atas menunjukan Hasil analisis chi-square pada penelitian
bahwa beberapa atribut yang diamati tersebut menunjukkan terdapat perbedaan
dalam penelitian ini berbeda nyata pada preferensi konsumen terhadap semua
taraf kepercayaan 95% yang berarti atribut buah jeruk lokal dan buah jeruk
bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak dan impor.
hipotesis alternatif (Ha) diterima. Yaitu
Sedangkan kategori dalam atribut
atribut merek, harga, ukuran, kemasan,
minyak goreng kemasan yang cenderung
promosi, warna karena ke 6 atribut
dipilih oleh konsumen dapat dilihat pada
tersebut memiliki hitung lebih besar
tabel 17 berikut :
daripada tabel. Ini berarti terdapat
perbedaan preferensi konsumen terhadap
ke 6 atribut yang ada pada minyak goreng
kemasan kecuali atribut kejernihan
minyak.
Tabel 7. Preferensi Konsumen Terhadap membuat renyah masakan. Hal ini sesuai
Minyak Goreng Kemasan
dengan teori Sarumaha (2015:56) yang
Atribut Preferensi menyatakan bahwa Warna minyak
Minyak Konsumen
Goreng goreng secara alamiah adalah
Kemasan kekuningan, karena mengandung zat α
Warna Kuning Keemasan
Kejernihan Bening dan β karoten, dan zat xantofil yang
Promosi Keluarga berwarna kuning kecoklatan dan
Harga Rp.20.000-
Rp.30.000 degradasi zat warna alamiah yang
Ukuran 2 Ltr berwarna gelap. Jadi semakin
Merek Tropikal
Kemasan Plastik/Refill kekuningan warna minyak semakin
Sumber : Data Primer Diolah menarik perhatian konsumen.

Minyak goreng kemasan yang Atribut Kejernihan minyak


menjadi preferensi konsumen dilihat dari goreng kemasan tereliminasi karena data
nilai Observed N (Lampiran 3) yang yang dihasilkan untuk atribut tersebut
paling besar diantara kategori-kategori sama. Artinya keseluruhan responden
pada masing masing atribut. mempunyai persepsi yang sama terhadap
kategori bening pada atribut kejernihan
Berdasarkan hasil analisa chi-
minyak goreng kemasan, Yaitu
square menunjukkan bahwa atribut warna
menyetujui bahwa apapun minyak goreng
memiliki kategori kuning keemasan
kemasan yang penting adalah kejernihan
adalah sebesar 64 orang atau 91,42%
dari minyak itu sendiri. Hal ini
sedangkan kategori kuning tua adalah
diasumsikan bahwa atribut kejernihan
sebesar 6 orang atau -8,57%. Sehingga
mewakili persepsi konsumen akan proses
Preferensi konsumen lebih menyukai
permurnian yang dilakukan terhadap
produk minyak goreng kemasan dengan
produk minyak goreng. Semakin jernih
warna minyak kuning keemasan. Warna
atau bening minyak goreng, menurut
kuning keemasan lebih disukai karena
konsumen produk minyak goreng
menurut responden warna tersebut
tersebut telah mengalami banyak proses
menunjukan bahwa minyak goreng
pemurnian yang biasa dilakukan
tersebut berkualitas tinggi dan sehat,
sebanyak 2-4 kali proses pemurnian.
selain itu warna kuning keemasan
Melalui proses pemurnian, zat-zat yang
biasanya menandakan bahwa minyak
bermanfaat bagi kesehatan dapat
goreng tersebut dapat menggurihkan dan
dipertahankan dan membuang zat-zat berbelanja di sana dengan maksud tidak
yang berbahaya bagi tubuh. hanya terfokus pada produk minyak
goreng kemasan saja.
Atribut Promosi terdapat tiga
kategori yaitu keluarga, media cetak dan Atribut Harga terdapat 3 kategori
media elektronik. Hasil penelitian yaitu <Rp.20.000, Rp.20.000-Rp.30.000
menunjukkan kategori keluarga adalah dan >Rp.30.000. Hasil penelitian
sebesar 35 orang atau 50,00%, kategori menunjukkan kategori <Rp.20.000 adalah
media cetak adalah sebesar 23 orang atau sebesar 15 orang atau 21,42%, kategori
32,85% dan kategori media elektronik Rp.20.000-Rp.30.000 adalah sebesar 50
adalah sebesar 12 orang atau 17,14%. orang atau 71,42% dan kategori
Nilai yang paling besar menunjukkan >Rp.30.000 adalah sebesar 5 orang atau
kategori atribut yang disukai konsumen 7,14%. Nilai yang paling besar
sedangkan nilai terkecil kurang disukai menunjukkan kategori atribut yang
konsumen. Sehingga preferensi disukai konsumen sedangkan nilai
konsumen lebih menyukai memperoleh terkecil kurang disukai konsumen.
informasi promosi produk minyak goreng Sehingga preferensi konsumen lebih
kemasan dari media keluarga menyukai produk minyak goreng
dibandingkan informasi promosi dari kemasan dengan harga produk
media cetak. Hal ini menjelaskan Rp.20.000-Rp.30.000. Kesukaan
promosi dari media keluarga atau bisa konsumen terhadap harga Rp.20.000-
dikatakan promosi dari mulut ke mulut Rp.30.000 diasumsikan bahwa harga
baik itu dari teman, tetangga, saudara yang dipasarkan sesuai dengan kualitas
maupun orang lain lebih mempengaruhi yang terdapat pada produk minyak
atau mudah dijangkau oleh semua goreng kemasan dan harga yang
kalangan konsumen dalam membeli ditawarkan cukup terjangkau oleh semua
produk yang ditawarkan oleh Giant kalangan masyarakat. Hal ini sesuai
Ekspres Kota Bengkulu. Promosi berupa dengan teori yang dikemukakan oleh
diskon yang sering diterapkan oleh Giant Sarumaha (2015:56) yang
Ekspres Kota Bengkulu terhadap produk menyatakanbahwa Harga adalah nilai
minyak goreng kemasan sebenarnya yang harus dibayar oleh konsumen
merupakan salahsatu strategi untuk sebagai timbal balik dari kepemilikan
menarik perhatian konsumen agar terhadap produk. Konsumen
menginginkan produk yang dibeli sesuai diduga dipengaruhi oleh diskon atau
dengan harga yang harus dibayar, dalam promo yang sering diterapkan pada
artian kualitas sebanding dengan harga. merek minyak tersebut, harga merek
tropikal dinilai lebih murah daripada
Atribut Ukuran terdapat tiga
merek sania, bimoli, fortune yang biasa
kategori yaitu 1L, 2L dan 5L. Hasil
saja tidak murah dan tidak mahal.
penelitian menunjukkan kategori 1L
Sedangkan dari sisi kualitas keempat
adalah sebesar 14 orang 20,00%, kategori
merek yang diamati sudah terkenal baik
2L adalah sebesar 51 orang atau 72,85%
oleh konsumen dari warna yang cendrung
dan 5L adalah sebesar 5 orang 7,145.
kekuningan, kejernihan bening, dan
Nilai paling besar menunjukkan kategori
penirisan yang cepat kering setelah
atribut yang disukai konsumen sedangkan
diangkat dari penggorengan. Meskipun
nilai terkecil kurang disukai konsumen.
responden sulit membedakan merek
Sehingga preferensi konsumen lebih
mana yang lebih jernih, demikian pula
menyukai produk minyak goreng
kualitas hasil masakan, responden
kemasan dalam ukuran 2L. Hal ini
menilai memasak dengan minyak goreng
menjelaskan ukuran kemasan yang
bermerek lebih baik daripada minyak
bervariasi membuat konsumen memilih
goreng curah. Menurut Kasali (1999)
sesuai dengan kebutuhan dan daya beli.
dikutif Sarumaha (2015), menyatakan
Atribut Merek dianggap penting bahwa minyak goreng merupakan produk
bagi kalangan tertentu yang mana suatu paritas, yaitu produk yang sulit dibedakan
merek dapat mempengaruhi presepsi dengan jelas antara buatan suatu
sesorang terhadap suatu barang hingga produsen dengan produsen lain. Apabila
mengambil keputusan dalam pembelian. diadakan Mind Test, kemungkinan besar
Berdasarkan hasil chi-square menunjukan konsumen tidak dapat membedakan
bahwa 24 orang atau 34,28% responden merek yang satu dengan merek yang
menyukai atau sering mengkonsumsi lainya. Hal ini sesuai dengan kesan
minyak goreng kemasan Merek Tropikal, atribut kualitas yang hampir sulit
hal ini menjelaskan bahwa merek tropikal dibedakan. Kesukaan konsumen pada
lebih unggul dan lebih diingat oleh merek tropikal sesuai dengan Data
konsumen daripada merek sania, bimoli, Penjualan Minyak Goreng di Giant
fartune atau merek lainya. Kesukaan Ekspres Kota Bengkulu Periode Januari-
konsumen terhadap merek tropikal Agustus 2016 (Tabel 2). Yaitu penjualan
minyak goreng merek tropikal lebih produk minyak goreng kemasan, dengan
tinggi dibandingkan dengan minyak rumus; Ao = Bi.Ei , maka diperoleh
goreng merek lain. hasilnya seperti berikut :

Atribut Kemasan terdapat tiga Tabel 8. Sikap Responden Terhadap


kategori yaitu botol, plastik/refill dan minyak goreng kemasan
drigen. Hasil penelitian menunjukkan
Atribut Keper Eval Sikap Pering
kategoril plastik adalah sebesar 58 orang Minyak cayaa uasi (Ao) kat
Goreng n (Bi) (Ei)
atau 82,85%, botolan sebesar 6 orang Warna 3,842 4,386 16,851 I
8,57% dan drijen sebesar 6 orang atau Kejernih 3,828 4,385 16,847 II
an
8,57%. Nilai yang paling besar Promo/Di 3,714 4,228 15,702 III
skon
menunjukkan kategori atribut yang Harga 3,471 4,200 14,578 IV
Ukuran 3,485 3,800 13,243 V
disukai konsumen sedangkan nilai
Merek 3,614 3,185 11,510 VI
terkecil kurang disukai konsumen. Kemasan 3,471 3,071 10,071 Vii

Sehingga preferensi konsumen lebih Sumber : Data Primer Diolah

menyukai produk minyak goreng Dari hasil penelitian tabel 18.


kemasan dalam plastik/refill. Hal ini memberikan indikasi bahwa atribut
menunjukan bahwa kemasan plastik lebih minyak goreng kemasan yang
dianggap praktis dalam penggunaan dipertimbangkan dalam keputusan
maupun sesudah menggunakan produk, pembelian minyak goreng kemasan di
memudahkan dalam pengisian ulang serta Giant Ekspres Kota Bengkulu dari yang
harga minyak dalam kemasan paling dipertimbangkan sampai dengan
plastik/refill lebih murah dibandingkan yang kurang dipertimbangkan berturut-
dengan kemasan drigen maupun botolan turut adalahWarna, Kejernihan, Promo,
yang harganya lebih mahal. Harga, Ukuran, Merek dan Bentuk

3.3. Urutan Kepentingan Atribut Kemasan Minyak Goreng.


Minyak Goreng Kemasan
Konsumen dalam memilih
minyak goreng mempertimbangkan
Atribut yang paling penting
urutan terpenting yaitu; Warna, Harga,
menjadi pertimbangan konsumen dalam
Kemasan, Tempat, Ukuran, Promosi,
keputusan pembelian minyak goreng
Kejernihan, Informasi, dan Penirisan.
kemasan di Giant Ekspres Kota Bengkulu
dilihat dari sikap konsumen terhadap
Alasan responden menempatkan kedua dalam pertimbangan keputusan
warna minyak pada urutan yang pertama pembelian minyak goreng kemasan juga
karena warna pada minyak goreng dapat dikaitan dengan karakteristik responden
menandakan bahwa minyak tersebut pada penelitian ini. Yang mana rata-rata
berkualitas tinggi dan sehat seperti halnya konsumen minyak goreng kemasan
dapat menggurihkan masakan, dan berpendidikan tinggi dan termasuk pada
pemakaian tidak boros dibanding dengan masyarakat kalangan atas dilihat dari
minyak curah. Pada atribut ini penentuan tingkat pendidikan dan jenis pekerjaanya
warna dilakukan oleh produsen atau yaitu tamatan S1 dan berprofesi sebagai
pemasar sedangkan konsumen tidak PNS maupun Honorer, sehingga cara
dapat berbuat banyak untuk merubah berfikir dalam memutuskan pembelian
warna karena sudah merupakan faktor lebih mengutamakan dari sisi kualitas dan
dari minyak goreng kemasan. kuantitas produk.

Kejernihan minyak goreng Promosi dianggap penting


terdapat pada peringkat ke dua, Karena dibandingkan dengan harga karena
persepsi konsumen terhadap kejernihan konsumen mendapatkan informasi
minyak goreng, produk tersebut tentang manfaat, keistimewaan produk,
mengalami proses pemurnian dan melalui harga serta diskon yang perlu diketahui
proses ini, zat-zat yang bermanfaat tetap terlebih dahulu sebelum melakukan
dipertahankan. Konsumen menginginkan pembelian. Sumber informasi promosi
minyak goreng dalam keadaan segar atau yang dilakukan oleh Giant Ekspres Kota
dapat dilihat dengan kasat mata yaitu Bengkulu untuk menawarkan produknya
bening seperti mendekati air. Untuk itu dapat diperoleh dari; media cetak, media
pemasar ataupun produsen harus elektronik dan keluarga (muulut ke
memperhatikan kualitas kejernihan mulut). Promosi yang diadakan oleh
minyak goreng. Hal tersebut dapat Giant Ekspres Kota Bengkulu selaku
direspon dengan meningkatkan pemasar menjadi peringkat yang ke tiga,
penyaringan pada minyak jangan sampai dari atribut ini responden menilai bahwa
terilhat masih keruh sehingga akan dengan adanya promo dapat menarik hati
mempengaruhi kualitas minyak goreng. konsumen untuk berbelaja di giant
Ekspres dan mengalihkan produk ke
Penempatan Warna dan
minyak goreng kemasan. Giant Ekspres
kejernihan pada urutan yang pertama dan
Kota Bengkulu sering mengadakan responden ukuran cukup penting
promo ataupun diskon dihari weekand, dibanding dengan atribut merek dalam
biasanya konsumen minyak goreng pembelian minyak goreng karena ukuran
kemasan sengaja untuk berburu minyak mempengaruhi harga minyak goreng
goreng yang sedang promo ataupun tersebut. Ukuran minyak juga
diskon untuk menyetok persediaan di disesuaikan dengan kebutuhan konsumen
rumah. serta daya belinya.

Harga minyak goreng menempati Merek suatu minyak goreng


urutan ke empat setelah responden kemasan menepati urutan ke enam,
memperoleh informasi mengenai dimana menurut beberapa konsumen,
promosi, karena responden menilai merek tidak terlalu mempengaruhi
bahwa harga yang diberikan oleh Giant keputusan pembelian minyak goreng
Ekspres Kota Bengkulu merupakan harga karena presepsi konsumen semua jenis
yang cukup bersaing dimana pada saat merek minyak goreng kemasan sama
lagi diskon harganya cukup murah. Ada sama berkualitas baik.
sesuatu hal yang mendorong mereka
Kemasan minyak goreng
untuk rela membeli minyak goreng
menempati urutan yang terakhir, menurut
kemasan tersebut dengan harga yang
responden kemasan minyak goreng untuk
terkadang cukup tinggi misalnya kondisi
semua jenis merek dan ukuran minyak
klas sosial menengah keatas, gaya hidup,
goreng sudah memenuhi kriteria
tingkat pendidikan dan tujuan berbelanja
konsumen. Karena kemasan sudah dibuat
mereka yang lebih memprioritaskan pada
sedemikian rupa sehingga terlihat lebih
kualitas dan kuantitas produk. Hal inilah
menarik. Oleh karena itu, konsumen
yang menyebabkan mereka tidak
beranggapan desain kemasan tidak begitu
membeli minyak goreng kemasan di
penting dalam keputusan pembelian
pasar tradisional yang harganya jauh
minyak goreng.
lebih murah. Artinya bahwa harga bukan
menjadi suatu masalah bagi konsumen
minyak goreng kemasan di Giant Ekspres
Kota Bengkulu.

Ukuran minyak goreng kemasan


menepati urutan ke lima, menurut
BAB IV. KESIMPULAN DANSARAN preferensi konsumen secara

4.1. KESIMPULAN berkala karena preferensi


konsumen minyak goreng kemasan
Berdasarkan hasil dan dapat berubah.
pembahasan dapat diambil beberapa 2. Untuk penelitian selanjutnya
kesimpulan diharapkan lebih komplit dan detail
dalam mengambil variabel
antara lain :
penelitian sehingga penelitiannya
1. Minyak goreng kemasan yang lebih profesional.
menjadi preferensi konsumen di
DAFTAR PUSTAKA
Giant Ekspres Kota Bengkulu
adalah sebagai berikut: Warna
Anonimus. 2014. Komoditi Kelapa Sawit.
Kuning Keemasan, Kejernihan
Online.http//www.members.bumn.g
Bening, Promosi Dari Keluarga, i.id.diakses tanggal 20 Oktober
2016.
Harga Kisaran Rp.20.000 –
Rp.30.000, Merek Tropikal, Serta Hariyani, Ana Lusi. 2005. Analisis
Preferensi Konsumen Terhadap
Kemasan Berbentuk SayuranBebas Residu Pestisida
Refiil/Plastik. (Studi Kasus Di PT. Hero
Supermarket,
2. Atribut yang dipertimbangan Surakarta).Online.file:///C:/Users/
konsumen dalam keputusan ACER/Downloads/Ana%20Lusi%2
0Hariyani%20(2).pdf. 22 oktober
pembelian minyak goreng 2016
kemasan di Giant Ekspres Kota Nugroho, Amat.2011. Sembilan Bahan
Bengkulu berturut-turut adalah Pokok (Sembako).https://id.wikiped
ia.org/wiki/Sembilan_bahan_pokok
Warna, Kejernihan, Promosi, . Diakses tanggal 29 oktober 2016.
Harga, Ukuran, Merek, Desain
Ratama I.G.W, I W. Sukanata. 2015. E-
Kemasan. Journal Peternakan Tropika.
4.2. Saran AnalisisPrefrensi Konsumen Dalam
Membeli Daging Ayam Broiler Di
Pasar Tradisional Kota
1. Produsen atau pemasar perlu Denpasar.Edisi 10.Vol. 3.No.
memperhatikan preferensi 3.Online.Http://Ojs.Unud.Ac.Id/Ind
ex.Php/Tropika/Article/View/186
konsumen dalam pemasaran 18.
minyak goreng kemasan dan 13 Oktober 2016.4-5.
Riduwan dan Akdon.2010. Rumus Dan
diharapkan lebih aktif di dalam Data Dalam Analisis
mencari informasi mengenai Statistika.Alfabeta.Bandung.
Riska, Isni Yuniar. 2012. Analisis Sugiyono.2014. Metode Penelitian
Preferensi Konsumen Pasar Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
TradisionalTerhadap Buah Jeruk Alvabeta cv.Bandung.
Lokal Dan Buah Jeruk Impor Di
Kabupaten Kudus. Jurnal Agrista-
ISSN 2302-1713. Vol.1 No.2.
Online.
Http//agribisnis.fp.uns.ac.id. 8
april 2017:3\
Sarumaha, 2015, Analisis Conjoint
Terhadap Preferensi
Konsumen Produk Minyak
Goreng Kelapa Sawit Di Kota
Medan. Journal On Social
Economic Of Agriculture And
Agribusiness. Vol 4. No 5
Online.http://repository.usu.ac.id/
bitstream/123456789/49226/7/Co
ver.pdf. 22 Oktober 2016: 2-3.

Setiadi, Nugroho J. 2013. Perilaku


Konsumen. Cetakan Kedua.
Prenada Media.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai