Pengukuran Penilaian Evaluasi KLPK 10
Pengukuran Penilaian Evaluasi KLPK 10
PEMBELAJARAN KIMIA
NAMA ANGGOTA :
RIRIN VIDIASTUTI (06111010015)
EKA PURWATI (06111010029)
ARDI WIRANATA (06111010040)
DOSEN PENGASUH
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah Pengukuran (Measurement),
Penilaian (Assesment), dan Evaluasi (Evaluation) dalam mata kuliah Evaluasi Proses
dan Hasil Pembelajaran Kimia.
Penyusunan makalah ini adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran
Kimia.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada:
1. Bapak Drs Effendi Nawawi M.Si
2. Teman –teman program studi pendidikan kimia 2011
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan
ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Penulis
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia ii
2013/2014
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
peserta didiknya, apa yang telah berhasil dikuasai dan apa yang belum
dikuasai.
c. Pencarian: yaitu untuk mencari dan menemukan penyebab
kekurangan yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung.
Dengan jalan ini, guru dapat segera mencari solusi untuk mengatasi
kendala-kendala yang timbul selamaproses belajar berlangsung.
d. Penyimpulan: yaitu untuk menyimpulkan tentang tingkat pencapaian
belajar yang telah dimiliki peserta didik. Hal ini sangat penting bagi
guru untuk mengetahui tingkat pencapaian yang diperoleh peserta
didik. Selain itu, hasil penyimpulan ini dapat digunakan sebagai
laporan hasil tentang kemajuan belajar peserta didik, baik untuk
peserta didik itu sendiri, sekolah, orang tua, maupun pihak-pihak lain
yang berkepentingan.
Kegitan pretest dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai
penyajian materi baru. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi saraf
pengetahuan siswa mengenai materi yang akan disajikan. Evaluasi ini
seringkali berlangsung singkat dan tidak memerlukan instrumen
tertulis.
Post test adalah kebalikan dari pre test, yakni kegiatan evaluasi yang
dilaksanakan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya
adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang
telah diajarkan.
b. Evaluasi Prasyarat
Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pretest. Tujuannya adalah
untuk mengetahui penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari
materi baru yang akan diajarkan. Contoh: evaluasi penguasaan
penjumlahan bilangan sebelum memulai pelajaran perkalian bilangan.
c. Evaluasi Diagnostik
Evaluasi jenis ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan
pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang
belum dikuasai siswa. Evaluasi jenis ini dititikberatkan pada bahasan
tertentu yang dipandang telah membuat siswa mendapat kesulitan.
d. Evaluas Formatif
Evaluasi jenis ini kurang lebih sama dengan ulangan yang dilakukan
pada setiap akhir penyajian suatu pelajaran atau modul. Tujuannya
adalah untuk memperoleh umpan balik yamg mirip dengan evaluasi
diagnostik, yakni untuk mendiagnosis kesulitan-kesulitan belajar
siswa. Hasil diagnosis tersebut digunakan sebagai bahan
pertimbangan rekayasa pengajaran remedial (perbaikan).
e. Evaluasi Sumatif
Ragam penilaian sumatif dapat dianggap sebagai ulangan umum yang
dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar
siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran. Evaluasi
ini lazim dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun ajaran.
Hasilnya dijadikan bahan laporan resmi mengenai kinerja akademik
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 12
2013/2014
siswa dan bahan penentu naik atau tidaknya siswa ke kelas yang lebih
tinggi.
f. Ujian Akhir Nasional (UAN)/ UN
Ujian Akhir Nasional ( UAN ) yang dulu disebut EBTANAS (
Evaluasi Belajar tahap akhir Nasional ) pada prinsipnya sama dengan
evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu kanaikan status
siswa. Namun UAN dirancang untuk siswa yang telah menduduki
kelas tertinggi pada suatu jenjang pendidikan yakni sejak SD/MI dan
seterusnya.
g. Evaluasi Penempatan
Evaluasi jenis ini digunakan untuk mengetahui kemampuan setiap
siswa, sehingga guru dapat menempatkan siswa dalam situasi yang
tepat baginya. Penempatan yang dimaksud dapat berupa sebagai
berikut:
Penempatan siswa dalam kelompok kerja
Penempatan siswa dalam kelas, siswa yang memerlukan
perhatian lebih besar dalam belajar ditempatkan di depan,
misalnya siswa yang kurang baik pendengarannya. Atau siswa
yang rabun dekat maka ditempatkan di belakang.
Penempatan siswa dalam kepanitiaan di sekolah
Menempatkan siswa dalam program pengajaran tertentu,
misalnya memilih program pengajaran atau keterampilan yang
sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Berikut ini sebuah tabel yang disarikan dari tabel jenis, indikator, dan cara
evaluasi prestasi (Muhibbin Syah, 2008: 151).
Ranah/Jenis Prestasi Indikator Cara Evaluasi
A. Ranah cipta (Kognitif)
1. Pengamatan 1. Dapat menunjukkan 1. Tes lisan
2. Dapat membandingkan 2. Tes tertulis
3. Dapat menghubungkan 3. Observasi
2. Ingatan 1. Dapat menyebutkan 1. Tes lisan
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 13
2013/2014
B. Ranah Rasa(Afektif)
1. Penerimaan 1. Menunjukkan sikap 1. Tes Tertulis
menerima 2. Tes skala sikap
2. Menunjukkan sikap 3. Observasi
menolak
2. Sambutan 1. Kesediaan 1. Tes skala sikap
berpartisipasi/terlibat 2. Pemberian tugas
2. Kesediaan memanfaatkan3. Observasi
3. Apresiasi(Sikap 1. Menganggap penting dan1. Tes skala
menghargai) manfaat penilaian/sikap
2. Menganggap indah dan 2. Pemberian tugas
harmonis 3. Observasi
4. Internalisasi(Pendalaman) 1. Mengakui dan meyakini 1. Tes skala sikap
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 14
2013/2014
C. Ranah Karsa(Psikomotor)
1. Keterampilan bergrak dan 1. Mengkoordinasikan gerak 1. Observasi
bertindak mata, tangan, kaki, dan 2. Tes tindakan
anggota tubuh lainnya.
2. Kecakapan ekspresi verbal 1. Mengucapkan 1. Tes lisan
dan nonverbal 2. Membuat mimik dan 2. Observasi
gerakan jasmani 3. Tes tindakan
Kartu Hasil Studi (KHS) untuk mahasiswa. Baik rapor maupun KHS
sebaiknya dikirimkan kepada orang tua/wali pada akhir semester.
b. Memberikan informasi atau data
Setiap keputusan pendidikan harus didasarkan kepada data yang
lengkap dan akurat. Dalam hubungan ini, nilai-niliah hasil belajar para
peserta didik yang diperoleh melalui kegiatan evaluasi merupakan
data yang sangat penting untuk keperluan pengambilan keputusan
pendidikan. Keputusan untuk meluluskan atau menaikkan peserta
didik harus dilakukan berdasarkan data dari kegiatan evaluasi.
c. Memberikan gambaran
Gambaran mengenai hasil-hasil yang telah dicapai dalam proses
pembelajaran tercermin antara lain dari hasil-hasil belajar para peserta
didik setelah dilakukan kegiatan evaluasi hasil belajar. Dari kegiatan
evaluasi ini akan tergambar dalam matapelajaran apa saja kemampuan
para peserta didik masih memprihatinkan, dan dalam matapelajaran
apa saja prestasi mereka sudah baik.
Soal:
1. Langkah pertama dalam melakukan penelitian adalah . . .
a. Menyusun kerangka
b. Merumuskan hipotesis dan tujuan
c. Merumuskan masalah
d. Mengumpulkan data
e. Menganalisis data
2. Hasil suatu kegiatan ilmiah harus disajikan dalam sebuah dokumen disebut . . .
a. Laporan ilmiah
b. Teori
c. Data
d. Hipotesis
e. Kesimpulan
3. Berikut ini yang bukan termasuk dalam sistematika penulisan laporan ilmiah
adalah . . .
a. Pendahuluan
b. Teori
c. Eksperimen
d. Pembahasan
e. Wawancara
4. Berikut ini yang termasuk perilaku ilmiah ketika di laboratorium, kecuali . . .
a. Menggunakan jas laboratorium
b. Menggunakan sepatu tertutup
c. Menggunakan pelindung mata saat mencampurkan atau memanaskan
bahan kimia
d. Mereaksikan bahan kimia berbahaya di luar lemari asam
e. Mencuci tangan setelah percobaan selesai
5. Alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur larutan dengan volume
tertentu yang memerlukan ketepatan tinggi adalah . . .
a. Gelas Ukur
b. Erlenmeyer
c. Pipet tetes
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 19
2013/2014
d. Gelas beker
e. Pipet volumetrik
Kunci Jawaban:
1. C. Merumuskan masalah
2. A. Laporan ilmiah
3. E. Wawancara
4. D. Mereaksikan bahan kimia berbahaya di luar lemari asam
5. E. Pipet volumetric
Jika siswa benar menjawab soal maka skornya 2 untuk setiap soal. Jika siswa salah
menjawab soal maka skornya 0 untuk setiap soal.
Patokan penilaian:
A = >8,5 – 10
B = >7,0 – 8,5
C = >5,5 – 7,0
D = <5,5
Siswa dinyatakan lulus jika mendapat nilai A dan B. Siswa dinyatakan tidak lulus
jika mendapat nilai C, dan D.
Nama Skor Total Nilai
Keterangan
Siswa 1 2 3 4 5 skor Huruf
Aa 2 2 0 2 2 8 B Lulus
Bb 2 2 2 2 2 10 A Lulus
Cc 0 2 0 2 2 8 B Lulus
Dd 2 2 0 2 2 8 B Lulus
Berdasarkan total skor tersebut maka budi adalah siswa paling cerdas di kelas
tersebut pada materi pengenalan kimia.
Metode yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran sudah efektif yang
ditunjukkan dengan 100% siswa telah lulus dalam materi tersebut.
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 20
2013/2014
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengukuran merupakan kegiatan penentuan angka bagi suatu objek secara
sistematik. Penentuan angka ini merupakan usaha untuk menggambarkan
karakteristik suatu objek. Pengukuran bersifat kuantitatif.
Penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengambil keputusan
terhadap sesuatu dengan ukuran baik dan tidak baik. Penilaian bersifat kualitatif.
Dalam pendidikan, penilaian dilakukan untuk menelusuri apakah proses
pembelajaran telah berlangsung sesuai dengan yang direncanakan atau tidak, untuk
mencari informasi apakah terdapat kekurangan-kekurangan pada peserta didik
selama proses pembelajaran, untuk mencari dan menemukan penyebab kekurangan
yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung, untuk menyimpulkan tentang
tingkat pencapaian belajar yang telah dimiliki peserta didik. Penilaian ada beberapa
jenis, yaitu penilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian penempatan (placement),
dan penilaian diagnostik.
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil
implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat
keberhasilannya. Dari evaluasi kemudian akan tersedia informasi mengenai sejauh
mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai sehingga bisa diketahui bila terdapat
selisih antara standar yang telah ditetapkan dengan hasil yang bisa dicapai. Ditinjau
dari cakupannya, evaluasi ada yang bersifat makro dan ada yang mikro.
Hubungan antara pengukuran (measurement), penilaian (assessment), dan
evaluasi (evaluation) bersifat hirarkis. Pengukuran membandingkan hasil
pengamatan dengan criteria tertentu. Penilaian menjelaskan dan menafsirkan hasil
pengukuran, sedangkan evaluasi adalah penetapan nilai atau implikasi suatu perilaku,
bisa perilaku individu atau lembaga.
3.2 Saran
Penulis mengharapkan guru ataupun calon guru untuk lebih memperhatikan
kegiatan pengukura, penilaian, dan evaluasi dalam pembelajaran. Dengan demikian,
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 22
2013/2014
DAFTAR PUSTAKA
Restama, Eka. 2012. Konsep Dasar dan Aspek Penilaian (Asesment), (online),
(http://ekarestama.blogspot.com/2012/12/konsep-dasar-dan-aspek-aspek-
penilaian.html, diakses pada tanggal 27 Januari 2014).