Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH MATA KULIAH EVALUASI PROSES DAN HASIL

PEMBELAJARAN KIMIA

PENGUKURAN (MEASUREMENT), PENILAIAN (ASSESMENT), DAN


EVALUASI (EVALUATION)

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 10

NAMA ANGGOTA :
RIRIN VIDIASTUTI (06111010015)
EKA PURWATI (06111010029)
ARDI WIRANATA (06111010040)

DOSEN PENGASUH

Dr. EFFENDI NAWAWI, M.Si.


Drs. A. RACHMAN IBRAHIM, M.Ed.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013/2014
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia i
2013/2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah Pengukuran (Measurement),
Penilaian (Assesment), dan Evaluasi (Evaluation) dalam mata kuliah Evaluasi Proses
dan Hasil Pembelajaran Kimia.
Penyusunan makalah ini adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran
Kimia.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada:
1. Bapak Drs Effendi Nawawi M.Si
2. Teman –teman program studi pendidikan kimia 2011
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan
ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Indralaya, 27 Januari 2013

Penulis
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia ii
2013/2014

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3
2.1 Pengukuran (measurement)...................................................................................... 3
2.2 Penilaian (assessment) ............................................................................................. 5
2.3 Evaluasi (evaluation) ............................................................................................... 9
2.4 Perbedaan Pengukuran, Penilaian (assessment), dan Evaluasi .............................. 17
2.5 Contoh Pengukuran, Penilaian (assessment), dan Evaluasi ................................... 17
BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 21
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 21
3.2 Saran....................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 23
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 1
2013/2014

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah suatu bentuk investasi jangka panjang yang penting bagi
seorang manusia. Pendidikan yang berhasil akan menciptakan manusia yang pantas
dan berkelayakan di masyarakat serta tidak menyusahkan orang lain. Masyarakat dari
yang paling terbelakang sampai yang paling maju mengakui bahwa pendidik/ guru
merupakan satu diantara sekian banyak unsur pembentuk utama calon anggota
masyarakat. Namun, wujud pengakuan itu berbeda-beda antara satu masyarakat dan
masyarakat yang lain. Sebagian mengakui pentingnya peranan guru itu dengan cara
yang lebih konkrit, sementara yang lain masih menyangsikan besarnya tanggung
jawab seorang guru.
Dalam proses pembelajaran, dibutuhkan kegiatan seperti penilaian,
pengukuran, dan evaluasi. Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha
mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang ia lakukan. Pentingnya diketahui
hasil ini agar pendidik mengetahui sejauh mana proses pembelajran yang dia lakukan
dapat mengembangkan potensi peserta didik. Artinya, apabila pembelajaran yang
dilakukannya mencapai hasil yang baik, pendidik tentu dapat dikatakan berhasil
dalam proses pembelajaran dan demikian pula sebaliknya. Salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh pendidik dalam proses
pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi yang dilakukan oleh pendidik ini
dapat berupa evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari pengukuran (measurement), penilaian (assessment),
dan evaluasi (evaluation)?
2. Apa perbedaan dari pengukuran (measurement), penilaian (assessment),
dan evaluasi (evaluation)?
3. Berikan contoh dari pengukuran (measurement), penilaian (assessment),
dan evaluasi (evaluation)?
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 2
2013/2014

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini yaitu:


1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dari pengukuran
(measurement), penilaian (assessment), dan evaluasi (evaluation).
2. Mahasiswa dapat membedakan pengukuran (measurement), penilaian
(assessment), dan evaluasi (evaluation).
3. Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan contoh dari pengukuran
(measurement), penilaian (assessment), dan evaluasi (evaluation).
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 3
2013/2014

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengukuran (measurement)

Pada dasarnya pengukuran merupakan kegiatan penentuan angka bagi suatu


objek secara sistematik. Penentuan angka ini merupakan usaha untuk
menggambarkan karakteristik suatu objek. Kemampuan seseorang dalam bidang
tertentu dinyatakan dengan angka. Dalam menentukan karakteristik individu,
pengukuran yang dilakukan harus sedapat mungkin mengandung kesalahan yang
kecil. Kesalahan yang terjadi pada pengukuran ilmu-ilmu alam lebih sederhana
dibandingkan dengan kesalahan pengukuran pada ilmu-ilmu sosial. Kesalahan pada
ilmu-ilmu alam sebagian besar disebabkan oleh alat ukurnya, sedangkan kesalahan
pengukuran dalam ilmu-ilmu sosial bisa disebabkan oleh alat ukur, cara mengukur,
dan keadaan objek yang diukur (Djemari Mardapi, 2008).
Pengukuran yang bersifat kuantitatif itu dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu: (1) Pengukuran yang dilakukan bukan untuk menguji sesuatu, seperti
pengukuran yang dilakukan oleh seorang penjahit mengenai panjang lengan, kaki,
lebar bahu, ukuran pinggang dan lain-lain. (2) Pengukuran yang dilakukan untuk
menguji sesuatu, seperti pengukuran untuk menguji daya tahan mesin sepeda motor,
pengukuran untuk menguji daya tahan lampu pijar, dan lain-lain. (3) Pengukuran
untuk menilai yang dilakukan dengan menguji sesuatu, seperti pengukuran kemajuan
belajar peserta didik dalam rangka mengisi nilai rapor yang dilakukan dengan
menguji mereka dalam bentuk tes hasil belajar. Pengukuran jenis ketiga inilah yang
dikenal dalam dunia pendidikan (Anas Sudiyono, 1996).
Hal-hal yang termasuk evaluasi hasil belajar meliputi alat ukur yang
digunakan, cara menggunakan, cara penilaian, dan evaluasinya. Alat ukur yang
digunakan bisa berupa tugas-tugas rumah, kuis, ujian tengah semester (UTS), dan
ujian akhir semester (UAS). Pada prinsipnya, alat ukur yang digunakan harus
memiliki bukti kesahihan (validitas) dan kehandalan (reliabilitas) yang tinggi.
Kesahihan atau validitas alat ukur dapat dilihat dari konstruk alat ukur, yaitu
mengukur sesuatu yang direncanakan akan diukur. Menurut teori pengukuran,
substansi yang diukur harus satu dimensi. Aspek bahasa, kerapian tulisan tidak
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 4
2013/2014

diskor atau diperhitungkan bila tujuan pengukuran adalah untuk mengetahui


kemampuan peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. Konstruksi alat ukur dapat
ditelaah pada aspek materi, teknik penulisan soal, dan bahasa yang digunakan. Pakar
di bidangnya atau teman sejawat merupakan penelaah yang baik untuk memberikan
masukan tentang kualitas alat ukur yang digunakan termasuk tes.
Kesahihan alat ukur juga bisa dilihat dari kisi-kisi alat ukur. Kisi-kisi ini
berisi materi yang diujikan, bentuk dan jumlah soal, tingkat berpikir yang terlibat,
bobot soal, dan cara penskoran. Kisi-kisi yang baik adalah yang mewakili bahan ajar.
Untuk itu pokok bahasan yang diujikan dipilih berdasarkan kriteria: (1) pokok
bahasan yang esensial, (2) memiliki nilai aplikasi, (3) berkelanjutan, (4) dibutuhkan
untuk mempelajari mata pelajaran yang lain. Hal lain yang penting adalah lamanya
waktu yang disediakan untuk mengerjakan soal ujian. Ada yang berpendapat, kisi-
kisi ini sebaiknya disampaikan kepada peserta didik.
Hasil pengukuran harus memiliki kesalahan yang sekecil mungkin. Tingkat
kesalahan ini berkaitan dengan kehandalan alat ukur. Alat ukur yang baik memberi
hasil konstan bila digunakan berulang-ulang, asalkan kemampuan yang diukur tidak
berubah. Kesalahan pengukuran ada yang bersifat acak dan ada yang bersifat
sistematik. Kesalahan acak disebabkan situasi saat ujian, kondisi fisik-mental yang
diukur dan yang mengukur bervariasi. Kondisi mental termasuk emosi seseorang bisa
bersifat variatif, dan variasinya diasumsikan acak. Hal ini untuk memudahkan
melakukan estimasi kemampuan seseorang.
Kesalahan yang sistematik disebabkan oleh alat ukurnya, yang diukur, dan
yang mengukur. Ada guru yang cenderung membuat soal tes yang terlalu mudah atau
sulit, sehingga hasil pengukuran bisa underestimate atau overestimate dari
kemampuan yang sebenarnya. Setiap orang yang dites, teramsuk peserta didik, tentu
memiliki rasa kecemasan walau besarnya bervariasi. Apabila ada peserta didik yang
selalu memiliki tingkat kecemasan tinggi ketika dites, hasil pengukurannya
cenderung underestimate dari kemampuan yang sebenarnya.
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 5
2013/2014

2.2 Penilaian (assessment)


2.2.1 Pengertian Penilaian
Penilaian merupakan komponen penting dalam proses dan
penyelenggaraan pendidikan. Upaya menigkatkan kualitas pendidikan dapat
ditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas sistem
penilaiannya. Keduanya saling terkait. Sistem pembelajaran yang baik akan
menghasilkan kualitas yang baik. Kualitas pembelajaran ini dapat dilihat dari
hasil penilaiannya. Selanjutnya, sistem penilaian yang baik akan mendorong
guru untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi peserta
didik untuk belajar dengan lebih baik. Oleh karena itu, dalam upaya
peningkatan kualitas pendidikan diperlukan perbaikan sistem penilaian yang
diterapkan.
Penilaian mencakup cara yang digunakan untuk menilai unjuk kerja
individu. Penilaian berfokus pada individu, yaitu prestasi belajar yang dicapai
oleh individu. Proses penilaian meliputi pengumpulan bukti-bukti tentang
pencapaian kemajuan belajar peserta didik. Bukti ini tidak selalu diperoleh
melalaui tes saja, tetapi juga bisa dikumpulkan melalui pengamatan atau
laporan diri. Penilaian memerlukan data yang baik mutunya sehingga perlu
didukung oleh proses pengukuran yang baik.
Menurut (Chittenden, 1991), kegiatan penilaian dalam proses
pembelajaran perlu diarahkan pada empat hal:
a. Penelusuran: yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menelusuri apakah
proses pembelajaran telah berlangsung sesuai dengan yang
direncanakan atau tidak. Untuk kepentingan ini, guru mengumpulkan
berbagai informasi sepanjang semester atau tahun pelajaran melalui
berbagai bentuk pengukuran untuk memperoleh gambaran tentang
pencapaian kemajuan belajar anak.
b. Pengecekan: yaitu untuk mencari informasi apakah terdapat
kekurangan-kekurangan pada peserta didik selama proses
pembelajaran. Dengan melakukan berbagai bentuk pengukuran, guru
berusaha untuk memperoleh gambaran menyangkut kemampuan
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 6
2013/2014

peserta didiknya, apa yang telah berhasil dikuasai dan apa yang belum
dikuasai.
c. Pencarian: yaitu untuk mencari dan menemukan penyebab
kekurangan yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung.
Dengan jalan ini, guru dapat segera mencari solusi untuk mengatasi
kendala-kendala yang timbul selamaproses belajar berlangsung.
d. Penyimpulan: yaitu untuk menyimpulkan tentang tingkat pencapaian
belajar yang telah dimiliki peserta didik. Hal ini sangat penting bagi
guru untuk mengetahui tingkat pencapaian yang diperoleh peserta
didik. Selain itu, hasil penyimpulan ini dapat digunakan sebagai
laporan hasil tentang kemajuan belajar peserta didik, baik untuk
peserta didik itu sendiri, sekolah, orang tua, maupun pihak-pihak lain
yang berkepentingan.

2.2.2 Jenis Penilaian


Penilaian ada beberapa jenis, yaitu:
a. Penilaian Formatif, yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar
yang di capai oleh para peserta didik setelah menyelesaikan program
dalam satuan materi pokok pada suatu bidang studi tertentu:
Fungsi: Untuk memperbaiki proses pembelajaran kearah yang lebih
baik dan efisien atau memperbaiki satuan atau rencana pembelajaran.
Tujuan: Untuk mengetahui hingga dimana penguasaan peserta didik
tentang materi yang diajarkan dalam satu rencana atau satuan
pembelajaran.
Aspek penilaian: Aspek yang dinilai pada penilaian normative ialah
hasil kemajuan belajar peserta didik yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, sikap terhadap materi ajar agama yang di sajikan.
b. Penilaian Sumative, yaitu penilaian yang di lakukan terhadap hasil
belajar peserta didik yang telah selesai mengikuti pembelajaran dalam
satu catur wulan semester atau akhir tahun.
Fungsi: Untuk mengetahui angka atau nilai murid setelah mengikuti
program pembelajaran dalam satu catur wulan/ semester.
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 7
2013/2014

Tujuan: Untuk mengetahui taraf hasil belajar yang dicapai oleh


peserta didik setelah melakukan program pembelajaran dalam satu
catur wulan, semester, akhir tahun atau akhir suatu program
pembelajaran pada suatu unit pendidikan tertentu.
Aspek Penilaian: Aspek yang di nilai ialah kemajuan hasil belajar
meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap dan penguasaan murid
tentang materi pembelajaran yang di berikan. Di waktu pelaksanaan,
penilaian ini di laksanakan sebelum peserta didik mengikuti proses
pembelajaran permulaan atau peserta didik tersebut baru akan
mengikuti pendidikan di suatu tingkat tertentu.
c. Penilaian Penempatan (placement) yaitu penilaian tentang pribadi
peserta didik untuk kepentingan penempatan di dalam situasi belajar
yang sesuai dengan kondisi peserta didik.
Fungsi; Untuk mengetahui keadaan peserta didik sepintas lalu
termasuk keadaan seluruh pribadinya, peserta didik tersebut dapat di
tempatkan pada posisinya.
Tujuan: Untuk menempatkan peserta didik pada tempatnya yang
sebenarnya, berdasarkan bakat, minat, kemampuan, kesanggupan,
serta keadaan diri peserta didik sehingga peserta didik tidak
mengalami hambatan dalam mengikuti pembelajaran atau setiap
program bahan yang di sajikan guru.
Aspek Penilaian: Aspek yang di nilai meliputi keadaan fisik dan
psikis, bakat, kemampuan, pengetahuan, pengalamn, keterampilan,
sikap dan aspek lain yang di anggap perlu bagi kepentingan
pendidikkan peserta didik selanjutnya, kemungkinan penilaian ini
dapat juga di lakukan setelah peserta didik mengikuti pelajaran selama
satu catur wulan, satu semester, satu tahun, sesuai denagn maksud
lembaga pendidikan yang bersangkutan. Di waktu pelaksanaan,
penilaian ini sebaiknya di laksanakn sebelum peserta didik menduduki
kelas tertentu sewaktu penerimaan murid baru atau setelah naik kelas.
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 8
2013/2014

d. Penilaian Diagnostik, yaitu penilaian yang di lakukan terhadap hasil


penganalisaan tentang keadaan belajar peserta didik baik merupakan
kesulitan atau hambatan yang di temui dalam proses pembelajaran.
Fungsi: Untuk mengetahui masalah-masalah yang di derita atau
mengganggu peserta didik, sehingga peserta didik mengalami
kesulitan, hambatan atau gangguan ketika mengikuti program
pembelajaran dalam suatu bidang studi. Kesulitan peserta didik
tersebut di usahakan pemecahannya.
Tujuan: Untuk membantu kesulitan atau mengetahui hambatan yang
di alami peserta didik waktu mengikuti kegiatan pembelajaran pada
suatu bidang studi atau keseluruhan program pembelajaran.
Aspek Penilaian: Aspek yang di nilai, termasuk hasil belajar yang di
peroleh murid, latar belakang kehidupannya, serta semua aspek yang
berkaitan dengan kegiatan pembelajaran.
Waktu Pelaksanaan: Pelaksanaan tes diagnostik ini, sesuai dengan
keperluan pembinaan dari suatu lembaga pendidikan, dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan para peserta didiknya.

2.2.3 Fungsi dan Tujuan Penilaian


Tujuan dan fungsi penilaian antara lain.
a. Fungsi diagnostik: Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha
atau prestasi yang telah dicapai oleh peserta didiknya.
b. Fungsi penempatan: Memberikan informasi yang sangat berguna
untuk mengetahui posisi masing-masing peserta didik di tengah-
tengah kelompoknya.
c. Fungsi selektif: Memberikan bahan yang sangat penting untuk
memilih dan menetapkan status peserta didik.
d. Fungsi bimbingan: Memberikan pedoman untuk mencari dan
menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang memang
memerlukannya.
e. Fungsi intruksional: Memberikan petunjuk tentang sejauh mana
program pengajaran (kompetensi yang telah ditentukan) bisa tercapai.
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 9
2013/2014

2.3 Evaluasi (evaluation)


2.3.1 Pengertian Evaluasi
Berikut ini adalah pengertian dan definisi evaluasi:
a. Mehrens & Lelman (1978)
Evaluasi adalah suatu proses dalam merencanakan, memperoleh, dan
menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat
alternatif - alternatif keputusan
b. Gronlund (1975)
Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan
tujuan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan - tujuan
pengajaran telah dicapai oleh siswa
c. Wrightstone Dkk (1956)
Evaluasi ialah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa
ke arah tujuan - tujuan atau nilai yang telah ditetapkan
d. I Ketut Gede Yudantara
Evaluasi merupakan kelanjutan dari suatu rencana kerja yang
peranannya sangat dibutuhkan karena evaluasi merupakan latihan
yang memperkaya logika dan analisa
e. Sudijono (1996)
Evaluasi pada dasarnya merupakan penafsiran atau interpretasi yang
bersumber pada data kuantitatif, sedang data kuantitatif merupakan
hasil dari pengukuran
f. Endang Sri Astuti & Resminingsih
Evaluasi merupakan pemikiran kritis terhadap keberhasilan dan
kekurangan dalam sebuah program pengembangan diri yang telah
dilakukan seseorang.
g. Donna L. Wong
Evaluasi adalah langkah terakhir dalam proses pembuatan keputusan
h. Nursalam
Evaluasi adalah proses stimulasi untuk menentukan keberhasilan
i. Saminem
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 10
2013/2014

Evaluasi adalah seperangkat tindakan yang saling berhubungan untuk


mengukur pelaksanaan dan berdasarkan pada tujuan dan kriteria

Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil


implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat
keberhasilannya. Dari evaluasi kemudian akan tersedia informasi mengenai
sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai sehingga bisa diketahui bila
terdapat selisih antara standar yang telah ditetapkan dengan hasil yang bisa
dicapai.
Evaluasi juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam
meningkatkan kualitas, kinerja, atau produktifitas suatu lembaga dalam
melaksanakan programnya. Fokus evaluasi adalah individu, yaitu prestasi
belajar yang dicapai kelompok atau kelas. Melalui evaluasi akan diperoleh
informasi tentang apa yang telah dicapai dan apa yang belum dicapai.
Selanjutnya, informasi ini digunakan untuk perbaikan suatu program.

2.3.2 Jenis Evaluasi


Ditinjau dari cakupannya, evaluasi ada yang bersifat makro dan ada
yang mikro. Evaluasi makro cenderung menggunakan sampel dalam
menelaah suatu program dan dampaknya. Sasaran evaluasi yang bersifat
makro adalah program pendidikan, yaitu program yang direncanakan untuk
memperbaiki program pendidikan. Evaluasi mikro sering digunakan di
tingkat kelas, khususnya untuk mengetahui pencapaian kemajuan belajar
peserta didik. Pencapaian belajar ini bukan hanya yang bersifat kognitif saja,
tetapi juga mencakup semua potensi yang ada pada peserta didik. Jadi.
Sasaran evaluasi mikro adalah program pembelajaran di kelas dan yang
menjadi penanggungjawabnya adalah guru untuk tingkat sekolah, dan dosen
untuk tingkat perguruan tinggi.
Pada prinsipnya, evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana
dan berkesinambungan. Oleh karena itu, macam-macamnya pun banyak
mulai yang sederhana sampai yang paling kompleks. Diantara macam-macam
evaluasi tersebut adalah sebagai berikut.
a. Pre-test dan Post-test
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 11
2013/2014

Kegitan pretest dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai
penyajian materi baru. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi saraf
pengetahuan siswa mengenai materi yang akan disajikan. Evaluasi ini
seringkali berlangsung singkat dan tidak memerlukan instrumen
tertulis.
Post test adalah kebalikan dari pre test, yakni kegiatan evaluasi yang
dilaksanakan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya
adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang
telah diajarkan.
b. Evaluasi Prasyarat
Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pretest. Tujuannya adalah
untuk mengetahui penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari
materi baru yang akan diajarkan. Contoh: evaluasi penguasaan
penjumlahan bilangan sebelum memulai pelajaran perkalian bilangan.
c. Evaluasi Diagnostik
Evaluasi jenis ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan
pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang
belum dikuasai siswa. Evaluasi jenis ini dititikberatkan pada bahasan
tertentu yang dipandang telah membuat siswa mendapat kesulitan.
d. Evaluas Formatif
Evaluasi jenis ini kurang lebih sama dengan ulangan yang dilakukan
pada setiap akhir penyajian suatu pelajaran atau modul. Tujuannya
adalah untuk memperoleh umpan balik yamg mirip dengan evaluasi
diagnostik, yakni untuk mendiagnosis kesulitan-kesulitan belajar
siswa. Hasil diagnosis tersebut digunakan sebagai bahan
pertimbangan rekayasa pengajaran remedial (perbaikan).
e. Evaluasi Sumatif
Ragam penilaian sumatif dapat dianggap sebagai ulangan umum yang
dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar
siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran. Evaluasi
ini lazim dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun ajaran.
Hasilnya dijadikan bahan laporan resmi mengenai kinerja akademik
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 12
2013/2014

siswa dan bahan penentu naik atau tidaknya siswa ke kelas yang lebih
tinggi.
f. Ujian Akhir Nasional (UAN)/ UN
Ujian Akhir Nasional ( UAN ) yang dulu disebut EBTANAS (
Evaluasi Belajar tahap akhir Nasional ) pada prinsipnya sama dengan
evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu kanaikan status
siswa. Namun UAN dirancang untuk siswa yang telah menduduki
kelas tertinggi pada suatu jenjang pendidikan yakni sejak SD/MI dan
seterusnya.
g. Evaluasi Penempatan
Evaluasi jenis ini digunakan untuk mengetahui kemampuan setiap
siswa, sehingga guru dapat menempatkan siswa dalam situasi yang
tepat baginya. Penempatan yang dimaksud dapat berupa sebagai
berikut:
 Penempatan siswa dalam kelompok kerja
 Penempatan siswa dalam kelas, siswa yang memerlukan
perhatian lebih besar dalam belajar ditempatkan di depan,
misalnya siswa yang kurang baik pendengarannya. Atau siswa
yang rabun dekat maka ditempatkan di belakang.
 Penempatan siswa dalam kepanitiaan di sekolah
 Menempatkan siswa dalam program pengajaran tertentu,
misalnya memilih program pengajaran atau keterampilan yang
sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

Berikut ini sebuah tabel yang disarikan dari tabel jenis, indikator, dan cara
evaluasi prestasi (Muhibbin Syah, 2008: 151).
Ranah/Jenis Prestasi Indikator Cara Evaluasi
A. Ranah cipta (Kognitif)
1. Pengamatan 1. Dapat menunjukkan 1. Tes lisan
2. Dapat membandingkan 2. Tes tertulis
3. Dapat menghubungkan 3. Observasi
2. Ingatan 1. Dapat menyebutkan 1. Tes lisan
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 13
2013/2014

2. Dapat menunjukkan 2. Tes tertulis


kembali 3. Observasi
3. Pemahaman 1. Dapat menjelaskan 1. Tes lisan
2. Dapat mendefinisikan 2. Tes trtulis
dengan lisan sendiri
4. Penerapan 1. Dapat memberikan 1. Tes tertulis
contoh 2. Pemberian tugas
2. Dapat menggunakan 3. Observasi
secara tepat
5. Analisis(pemeriksaan dan 1. Dapat menguraikan 1. Tes tertulis
pemilahan secara teliti) 2. Dapat 2. Pemberian tugas
mengklasifikasikan/memilah-
milah
6. Sintesis (membuat paduan 1. Dapat menghubungkan 1. Tes tertulis
baru dan utuh) 2. Dapat menyimpulkan 2. Pemberian tugas
3. Dapat
menggeneralisasikan
(membuat prinsip umum)

B. Ranah Rasa(Afektif)
1. Penerimaan 1. Menunjukkan sikap 1. Tes Tertulis
menerima 2. Tes skala sikap
2. Menunjukkan sikap 3. Observasi
menolak
2. Sambutan 1. Kesediaan 1. Tes skala sikap
berpartisipasi/terlibat 2. Pemberian tugas
2. Kesediaan memanfaatkan3. Observasi
3. Apresiasi(Sikap 1. Menganggap penting dan1. Tes skala
menghargai) manfaat penilaian/sikap
2. Menganggap indah dan 2. Pemberian tugas
harmonis 3. Observasi
4. Internalisasi(Pendalaman) 1. Mengakui dan meyakini 1. Tes skala sikap
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 14
2013/2014

2. Mengingkari 2. Pemberian tugas


ekspresif (yang
menyatakan
sikap)dan
proyektif (yang
menyatakan
perkiraan/ramalan)
3. Observasi
5. Karakterisasi(penghayatan) 1. Melembagakan atau 1. Pemberian tugas
meniadakan ekspresif dan
2. Menjelmakan dalam proyektif
pribadi dan prilaku sehari-hari2. Observasi

C. Ranah Karsa(Psikomotor)
1. Keterampilan bergrak dan 1. Mengkoordinasikan gerak 1. Observasi
bertindak mata, tangan, kaki, dan 2. Tes tindakan
anggota tubuh lainnya.
2. Kecakapan ekspresi verbal 1. Mengucapkan 1. Tes lisan
dan nonverbal 2. Membuat mimik dan 2. Observasi
gerakan jasmani 3. Tes tindakan

2.3.3 Tujuan Evaluasi


Tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
a. Tujuan Umum
 Untuk menghimpun data dan informasi yang akan dijadikan
sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau kemajuanyang
dialami peserta didik setelah mereka mengikuti proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain,
tujuan umum evaluasi adalah untuk memperoleh data pembuktian
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 15
2013/2014

yang akan menjadi petunjuk sampai dimana tingkat pencapaian


kemajuan peserta didik terhadap tujuan atau kompetensi yang
telah ditetapkan setelah mereka menempuh proses pembelajaran
dalam jangka waktu tertentu.
 Untuk mengetahui tingkat efektifitas proses pembelajaran yang
telah dilakukan oleh guru dan peserta didik.
b. Tujuan Khusus
 Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh
program pendidikan. Tanpa ada evaluasi maka tidak mungkin
timbul kegairahan atau rangsangan pada diri peserta didik untuk
memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing.
 Untuk mencari dan menemukan factor-faktor penyebab
keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti
program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan
keluar atau cara-cara perbaikannya.

3.4 Fungsi Evaluasi


Secara umum, evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses setidak-
tidaknya memiliki tiga macam fungsi pokok yaitu (a) mengukur kemajuan,
(b) menunjang penyusunan rencana, dan (c) memperbaiki atau melakukan
penyempurnaan kembali.
Adapun secara khusus, fungsi evaluasi di bidang pendidikan dapat
dilihat dari tiga segi, yaitu (a) segi psikologis, (b) segi pedagogis-didaktik,
dan (c) segi administratif.
Secara psikologis, evaluasi dalam bidang pendidikan di sekolah dapat
ditilik dari dua sisi, yaitu dari sisi peserta didik dan dari sisi pendidik. Bagi
peserta didik, evaluasi pendidikan secara psikologis akan memberikan
pedoman atau pegangan batin kepada mereka untuk mengenal kapasitas dan
status dirinya masing-masing di tengah-tengah kelompoknya atau kelasnya.
Masing-masing mereka akan mengetahui apakan dia termasuk siswa yang
pandai, rata-rata, atau berkemampuan rendah.
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 16
2013/2014

Bagi guru atau pendidik, evaluasi pendidikan akan memberikan


kepastian atau ketetapan hati kepada dirinya tentang sejauh manakah usaha
pendidikan-pengajaran yang telah dilakukannya selama ini telah membawa
hasil, sehingga dia secara psikologis memiliki pedoman atau pegangan batin
yang berguna untuk menentukan langkah-langkah apa saja yang dipandang
perlu dilakukan selanjutnya. Misalnya, dengan menggunakan metode-metode
mengajar tertentu, hasil belajar para peserta didik telah menunjukkan adanya
peningkatan daya serap terhadap materi yang diajarkan, maka atas dasar
evaluasi, penggunaan metode-metode tersebut perlu dipertahankan.
Sebaliknya, apabila hasil belajar para peserta didik ternyata tidak
menggembirakan, maka guru akan berusaha melakukan perbaikan-perbaikan
dan penyempurnaan sgar hasil belajar peserta didiknya menjadi lebih baik.
Bagi peserta didik, secara didaktik, evaluasi pendidikan akan dapat
memberikan dorongan atau motivasi kepada mereka untuk dapat
memperbaiki, meningkatkan, dan mempertahankan prestasinya. Evaluasi
belajar misalnya akan menghasilkan nilai-nilai hasil belajar untuk masing-
masing individu peserta didik. Ada peserta didik yang nilainya jelek, karena
itu dia terdorong untuk memperbaikinya, agar di waktu mendatang nilai hasil
belajarnya tidak sejelek sekarang. Ada peserta didik yang yang nilainya tidak
jelek tetapi belum dikatakan baik atau memuaskan, maka dia akan
memperoleh dorongan untuk meningkatkan prestasi belajarnya di waktu
mendatang. Ada juga peserta didik yang sudah mendapatkan nilai yang baik,
dan dia tentu akan termotivasi untuk dapat mempertahankan prestasinya pada
waktu mendatang.
Secara administratif, evaluasi pendidikan memiliki tiga macam fungsi,
yaitu:
a. Memberikan laporan
Dengan melakukan evaluasi, akan dapat disusun dan disajikan laporan
mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah mereka
mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Laporan
ini pada umumnya tertuang dalam bentuk rapor (untuk siswa) dan
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 17
2013/2014

Kartu Hasil Studi (KHS) untuk mahasiswa. Baik rapor maupun KHS
sebaiknya dikirimkan kepada orang tua/wali pada akhir semester.
b. Memberikan informasi atau data
Setiap keputusan pendidikan harus didasarkan kepada data yang
lengkap dan akurat. Dalam hubungan ini, nilai-niliah hasil belajar para
peserta didik yang diperoleh melalui kegiatan evaluasi merupakan
data yang sangat penting untuk keperluan pengambilan keputusan
pendidikan. Keputusan untuk meluluskan atau menaikkan peserta
didik harus dilakukan berdasarkan data dari kegiatan evaluasi.
c. Memberikan gambaran
Gambaran mengenai hasil-hasil yang telah dicapai dalam proses
pembelajaran tercermin antara lain dari hasil-hasil belajar para peserta
didik setelah dilakukan kegiatan evaluasi hasil belajar. Dari kegiatan
evaluasi ini akan tergambar dalam matapelajaran apa saja kemampuan
para peserta didik masih memprihatinkan, dan dalam matapelajaran
apa saja prestasi mereka sudah baik.

2.4 Perbedaan Pengukuran, Penilaian (assessment), dan Evaluasi


Hubungan antara pengukuran (measurement), penilaian (assessment), dan
evaluasi (evaluation) bersifat hirarkis. Pengukuran membandingkan hasil
pengamatan dengan criteria tertentu. Penilaian menjelaskan dan menafsirkan hasil
pengukuran, sedangkan evaluasi adalah penetapan nilai atau implikasi suatu perilaku,
bisa perilaku individu atau lembaga. Sifat yang hirarkis ini menunjukkan bahwa
setiap kegiatan evaluasi melibatkan penilaian dan pengukuran. Penilaian berarti
menilai sesuatu, sedangkan menilai itu mengandung arti mengambil keputusan
terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri pada ukuran atau kriteria tertentu.

2.5 Contoh Pengukuran, Penilaian (assessment), dan Evaluasi


Contoh dalam Pendidikan
Objek yang diukur : siswa dan metode yang digunakan guru.
Guru memberikan ujian (sekumpulan soal) yang akan menghasilkan skor berupa
angka.
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 18
2013/2014

Soal:
1. Langkah pertama dalam melakukan penelitian adalah . . .
a. Menyusun kerangka
b. Merumuskan hipotesis dan tujuan
c. Merumuskan masalah
d. Mengumpulkan data
e. Menganalisis data
2. Hasil suatu kegiatan ilmiah harus disajikan dalam sebuah dokumen disebut . . .
a. Laporan ilmiah
b. Teori
c. Data
d. Hipotesis
e. Kesimpulan
3. Berikut ini yang bukan termasuk dalam sistematika penulisan laporan ilmiah
adalah . . .
a. Pendahuluan
b. Teori
c. Eksperimen
d. Pembahasan
e. Wawancara
4. Berikut ini yang termasuk perilaku ilmiah ketika di laboratorium, kecuali . . .
a. Menggunakan jas laboratorium
b. Menggunakan sepatu tertutup
c. Menggunakan pelindung mata saat mencampurkan atau memanaskan
bahan kimia
d. Mereaksikan bahan kimia berbahaya di luar lemari asam
e. Mencuci tangan setelah percobaan selesai
5. Alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur larutan dengan volume
tertentu yang memerlukan ketepatan tinggi adalah . . .
a. Gelas Ukur
b. Erlenmeyer
c. Pipet tetes
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 19
2013/2014

d. Gelas beker
e. Pipet volumetrik

Kunci Jawaban:
1. C. Merumuskan masalah
2. A. Laporan ilmiah
3. E. Wawancara
4. D. Mereaksikan bahan kimia berbahaya di luar lemari asam
5. E. Pipet volumetric

Jika siswa benar menjawab soal maka skornya 2 untuk setiap soal. Jika siswa salah
menjawab soal maka skornya 0 untuk setiap soal.
Patokan penilaian:
A = >8,5 – 10
B = >7,0 – 8,5
C = >5,5 – 7,0
D = <5,5
Siswa dinyatakan lulus jika mendapat nilai A dan B. Siswa dinyatakan tidak lulus
jika mendapat nilai C, dan D.
Nama Skor Total Nilai
Keterangan
Siswa 1 2 3 4 5 skor Huruf
Aa 2 2 0 2 2 8 B Lulus
Bb 2 2 2 2 2 10 A Lulus
Cc 0 2 0 2 2 8 B Lulus
Dd 2 2 0 2 2 8 B Lulus

Berdasarkan total skor tersebut maka budi adalah siswa paling cerdas di kelas
tersebut pada materi pengenalan kimia.
Metode yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran sudah efektif yang
ditunjukkan dengan 100% siswa telah lulus dalam materi tersebut.
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 20
2013/2014

Guru dan siswa melakukan kegiatan pembelajaran bersama-sama merupakan objek


yang akan diukur dengan alat ukur berupa ujian (sekumpulan soal) akan
menghasilkan alat ukur berupa angka. Untuk mengambil keputusan, angka yang
diperoleh ditransformasikan ke dalam nilai A, B, C, dan D.
Evaluasi hasil belajar merupakan proses mulai dan menentukan objek yang diukur,
mengukurnya, mencapai hasil pengukuran, mengambil keputusan lulus tidaknya
siswa, dan efektif tidaknya metode yang digunakan guru.
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 21
2013/2014

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengukuran merupakan kegiatan penentuan angka bagi suatu objek secara
sistematik. Penentuan angka ini merupakan usaha untuk menggambarkan
karakteristik suatu objek. Pengukuran bersifat kuantitatif.
Penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengambil keputusan
terhadap sesuatu dengan ukuran baik dan tidak baik. Penilaian bersifat kualitatif.
Dalam pendidikan, penilaian dilakukan untuk menelusuri apakah proses
pembelajaran telah berlangsung sesuai dengan yang direncanakan atau tidak, untuk
mencari informasi apakah terdapat kekurangan-kekurangan pada peserta didik
selama proses pembelajaran, untuk mencari dan menemukan penyebab kekurangan
yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung, untuk menyimpulkan tentang
tingkat pencapaian belajar yang telah dimiliki peserta didik. Penilaian ada beberapa
jenis, yaitu penilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian penempatan (placement),
dan penilaian diagnostik.
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil
implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat
keberhasilannya. Dari evaluasi kemudian akan tersedia informasi mengenai sejauh
mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai sehingga bisa diketahui bila terdapat
selisih antara standar yang telah ditetapkan dengan hasil yang bisa dicapai. Ditinjau
dari cakupannya, evaluasi ada yang bersifat makro dan ada yang mikro.
Hubungan antara pengukuran (measurement), penilaian (assessment), dan
evaluasi (evaluation) bersifat hirarkis. Pengukuran membandingkan hasil
pengamatan dengan criteria tertentu. Penilaian menjelaskan dan menafsirkan hasil
pengukuran, sedangkan evaluasi adalah penetapan nilai atau implikasi suatu perilaku,
bisa perilaku individu atau lembaga.

3.2 Saran
Penulis mengharapkan guru ataupun calon guru untuk lebih memperhatikan
kegiatan pengukura, penilaian, dan evaluasi dalam pembelajaran. Dengan demikian,
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 22
2013/2014

pendidikan akan mengalami peningkatan seiring dengan terus meningkatnya kualitas


kegiatan pembelajaran.
Jika dalam penyusunan makalah ini penulis terdapat beberapa kesalahan yang
dilakukan penulis diharapkan dapat memberikan saran sehingga makalah akan
menjadi lebih baik lagi.
Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia 23
2013/2014

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hakim, Zainal. 2013. Pengertian Evaluasi Menurut Para Ahli, (online),


(http://www.zainalhakim.web.id/pengertian-evaluasi-menurut-para-ahli.html,
diakses pada tanggal 27 Januari 2014).

Hamim, Abdul, Munif. 2009. Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi, (online),


(abdulmunifkhamim.files.wordpress.com/2009/10/bab-11.doc, diakses pada
tanggal 27 Januari 2014).

Herman. 2011. Pengertian Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi, (online),


(http://kaneaherman.blogspot.com/2011/06/pengertian-pengukuranpenilaian-
dan.html, diakses pada tanggal 27 Januari 2014).

Restama, Eka. 2012. Konsep Dasar dan Aspek Penilaian (Asesment), (online),
(http://ekarestama.blogspot.com/2012/12/konsep-dasar-dan-aspek-aspek-
penilaian.html, diakses pada tanggal 27 Januari 2014).

Uno, Hamzah. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai