Anda di halaman 1dari 7

C.

Analisis Data
No Data Masalah Etiologi Diagnosa Keperawatan
1. DS : - Ketidakefektifan Benda asing Ketidakefektifan bersihan
DO : bersihan jalan napas dalam jalan nafas jalan napas b.d. Benda asing
1. Gurgling dalam jalan nafas
2. GCS E1M4VET
3. Soporokoma
4. Terpasang ET
5. SaO2 :94% (N: 95-100%)
2. DS : - Gangguan pertukaran Perubahan Gangguan pertukaran gas
DO :
gas membran b.d. Perubahan membran
1. Nilai BGA
pH: 7,32 (Menurun: Abnormal) alveolar-kapiler alveolar-kapiler
PaCO2: 48 (Meningkat: Hiperkapnia)
HCO3: 28 (Meningkat)
PaO2: 80 (Normal)
BE: -3
SaO2: 94%
FiO2: 50%
Hasil: Asidosis Respiratorik Terkompensai
Sebagian
2. HR: 115x/menit (Takikardi)
3. AaDO3: 300
4. Ronkhi
3. DS : - Ketidakefektifan Peningkatan TIK Ketidakefektifan perfusi
DO :
perfusi jaringan jaringan cerebral b.d.
1. TD: 180/100 mmHg
2. GCS E1M4VET cerebral Peningkatan TIK
3. Soporokoma
4. Suhu: 380C
5. Hasil CT Scan terdapat peningkatan TIK
4. DS : - Nyeri Akut Agens cedera Nyeri Akut b.d. Agens
DO :
fisik (Prosedur cedera fisik (Prosedur
1. TD: 180/100 mmHg
2. Suhu: 380C bedah: bedah: Kraniotomi)
3. HR: 115x/menit
Kraniotomi)
4. SaO2: 94%
5. Kraniotomi

D. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Kepearawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan Nafas Manajemen Jalan Nafas
b.d. Benda asing dalam jalan nafas keperawatan selama 1x60 (3140) (3140)
menit, diharapkan bersihan 1. Posisikan pasien untuk 1. posisi yang benar dapat
jalna nafas klien efektif memaksimalkan ventilasi memaksimalkan fungsi
2. Monitor status pernafasan
dengan kriteria Hasil: ventilasi
dan oksigenasi 2. untuk mengetahui tanda
Status Pernafasan
3. Lakukan suction
– tanda penurunan
a. Tidak terdengar
(penyedotan) pada ET
saturasi oksigen
suara gurgling 4. Monitor suara gurgling
3. suction dilakukan untuk
b. SaO2 naik dari 94%
Monitor Pernafasan (3350)
menghilangkan mukus
menjadi >95%
1. Monitor sekresi
c. Kesadaran yang diproduksi klien
pernafsan klien
membaik dari akibat pemasangan ET
2. Catat perubahan pada
4. suara gurgling
soporokoma
SaO2
merupakan tanda ada
menjadi somnolen
d. Sekret pada ET dan sumbatan jalan napas
mulut berkurang Monitor Pernafasan (3350)
atau tidak ada 1. monitor apakah masih
terdapat sekret setelah
dilakukan suction
2. untuk mengetahui kadar
saturasi oksigen

2. Gangguan pertukaran gas b.d. Setelah dilakukan tindakan Manajemen Asam-Basa: Manajemen Asam-Basa:
Perubahan membran alveolar-kapiler keperawatan selama 3x24 Asidosis Respiratorik (1913) Asidosis Respiratorik
jam, pertukaran gas klien 1. Pertahankan bersihan jalan (1913)
dapat adekuat dengan nafas dengan melakukan
kriteria hasil: suction, memasang
atau 1. Secret yang berlebih
Respon Ventilasi
mempertahankan alat bantu dapat menyumbat jalan
Mekanik: Dewasa
nafas napas sehingga perlu
a. Nilai fraksi oksigen
2. Monitor tanda dan gejala
memenuhi kebutuhan dilakukan suction
kelebihan asam karbonat 2. Asam karbonat
oksigen
dan asidosis respiratorik merupakan indikasi
b. Nilai pH dari 7,32
3. Pantau hasil BGA
menjadi 7,35-7,45 4. Pertahankan penggunaan adanya kelebihan kadar
c. Nilai PaCO2 menurun CO2 dalam tubuh yang
ventilator dengan oksigen
dari 48 mmHg menjadi tak dapat dikeluarkan
yang adekuat
45 mmHg 5. Monitor keadaan umum 3. BGA atau hasil analisa
d. Nilai SaO2 dari 94% gas darah untuk
dan tanda-tanda vital
menjadi ≥95% 6. Observasi status pernafasan memantau tanda tanda
e. Nilai AaDO3 dalam
klien komplikasi dari asidosis
rentang normal Manajemen Ventilasi respiratorik
4. Oksigen yang adekuat
Mekanik: Noninvasif (3302)
diperlukan untuk
1. Monitor kontraindikasi
mengatasi masalah
dukungan ventilasi non-
asidosis respiratorik pada
invasif misalkan
pasien
ketidaktabilan
5. Status pernapasan pada
hemodinamik
pasien perlu di observasi
2. Observasi klien secara
untuk mengetahui masih
berkelanjutan pada jam
adakah hambatan
pertama penggunaan
pertukaran gas
ventilator untuk menkaji
Manajemen Ventilasi
tolerans klien
3. Monitor aturan ventilator Mekanik: Noninvasif
secara rutin termasuk suhu (3302)
dan humidifikasi udara 1. Ventilasi non-invasif
4. Monitor efektifitas
tidak boleh diberikan
ventilasi mekanik terhadap
aliran bertekanan positif
status fisiologis dan
pada pasien dengan
psikologis klien
hipotensi
5. Monitor klien dan
2. Mengobservasi tanda dan
keseuaian ventilator
gejala komplikasi dari
dengan suara nafas klien
pemasangan ventilator
3. Untuk mengetahui
tingkat kelembapan pada
udara yang masuk
4. Apakah ventilasi
mekanik telah mampu
mengatasi hambatan
pertukaran gas pada klien
5. Ventilator dapat
menyebabkan sumbatan
jalan napas akibat
produksi sekret berlebih
sehingga perlu
pemantauan secara
berkala
3. Ketidakefektifan perfusi jaringan Setelah dilakukan tindakan Monitor Tekanan Monitor Tekanan
cerebral b.d. Peningkatan TIK keperawatan selama 2x60 Intrakranial (TIK) (2590) Intrakranial (TIK) (2590)
menit diharapkan perfusi 1. Monitor status neurologis 1. Status neorologis klien
2. Pantau adanya peningkatan
jaringan cerebral klien perlu dimonitor secara
TIK
adekuat dengan kriteria berkala adakah indikasi
3. Monitor tanda-tanda vital
hasil: peningkatan atau
Perfusi Jaringan: penurunan kesadaran
Cerebral serta fungsi neurologis
1. TIK menurun pada pasien
2. TD menurun dari 2. Peningkatan TIK pasca
180/100 mmHg menjadi craniotomy dapat terjadi
160/100 mmHg kembali sehingga perlu
3. Kesadaran klien dipantau secara berkala
3. TTV merupakan salah
membaik
4. Suhu klien menurun satu indikator untuk
dari 380C hingga mengetahui adakah
rentang normal peningkatan TIK kembali
atau tidak
4. Nyeri Akut b.d. Agens cedera fisik Setelah dilakukan tindakan Pemberian Analgesik (2210) Vital Sign Monitoring
(Prosedur bedah: Kraniotomi) keperawatan selama 2x60 1. Tentukan pilihan obat 1. TTV penting untuk
menit diharapkan nyeri analgesic, berdasrkan tipe mengetahui status
klien berkurang dengan dan keparahan nyeri perkembangan pasien
kriteria hasil : (Morfin) dan kemungkinan
2. Cek adanya riwayat alergi
Pemulihan Pembedahan: bahaya muncul seperti
obat
Segera setelah Operasi shock
3. Monitor tanda vital
2. Untuk mengetahui
1. Tekanan nadi klien
sebelum dan sesudah
tingkat saturasi oksigen
turun, dari 115x/menit
pemberian analgesik 3. Mempertahankan pola
menjadi 100x/menit
narkotik pada pemberian napas tetap normal
2. Tekanan darah turun
4. Analgesik diperlukan
dosis pertama kali atau jika
dari 180/100 mmHg
akibat rasa nyeri yang
ditemukan tanda-tanda
menjadi 160/100
dirasakan pasien pasca
yang tidak biasanya
mmHg
4. Berikan analgesik sesuai operasi craniotomy
3. Suhu turun dari 380C
waktu paruhnya, terutama Manajemen Sedasi (2260)
hingga rentang normal
4. SaO2 naik dari 94% pada nyeri yang berat 1. Dormicum merupakan
menjadi ≥95% Manajemen Sedasi (2260) salah satu obat
1. Berikan obat-obatan analgetik yang
(Dormicum) sesuai digunakan untuk
protokol yang diresepkan menurunkan kecemasan
dokter, titrasi dengan hati pada klien dengan
sesuai respon klien menurunkan status
2. Monitor tingkat kesadarn
kesadaran, namun
dan tanda-tanda vital klien,
penggunaan obat ini
dan saturasi oksigen sesuai
perlu dimonitor untuk
panduan protocol
menghindari adakah
3. Dokumentasikan tindakan
kontraindikasi pada
dan respon klien sesuai
organ hepar klien
prosedur
2. Akibat pemberian obat
analgetik dapat
menurunkan status
kesadaran pada klien
sehingga perlu
pemantauan lebih lanjut
3. Untuk mengetahui
perkembangan dari
status kesadaran klien

Anda mungkin juga menyukai